ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK

advertisement
ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK BLIFE INVESTLINK SYARIAH
DI PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH:
ADINDA MATHOVANI AZIZA
NIM: 106046201717
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
ABSTRAK
Adinda Mathovani Aziza. NIM : 106046201717. Analisa Strategi Pemasaran
Produk BLife InvestLink Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.
Skripsi. Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
xii+83+Lampiran.
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu
bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT BNI Life Insurance Divisi
Syariah dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syarah dan bagaimana
efektifitas strategi pemasaran pada produk BLife InvestLink Syariah terhadap
pendapatan premi PT BNI Life Insurance Divisi Syariah. Tujuan analisis ini adalah
untuk mengetahui strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah pada PT BNI
Life Insurance Divisi Syariah dan untuk mengetahui efektifitas strategi pemasaran
produk tersebut terhadap pendapatan premi perusahaan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian yaitu PT
BNI Life Insurance Divisi Syariah. Jenis penelitian yang digunakan merupakan
perpaduan antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan
(field research) yakni penelitian yang mengumpulkan data-data di lapangan. Teknik
pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik
analisis data ini berupa data premi tahun 2007-2010 pada produk BLife InvestLink
Syariah di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah selama 4 tahun terakhir yang akan
dianalisis dan dijadikan sebagai data dalam efektifitas strategi pemasaran tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah produk BLife InvestLink Syariah yang
dipasarkan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah termasuk yang cukup efektif
dalam memasarkan produknya.
KATA KUNCI
: Strategi Pemasaran, BLife InvestLink Syariah, PT BNI Life
Insurance Divisi Syariah.
Pembimbing
: 1. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd
2. Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM
Buku Rujukan
: Tahun 1992 s.d Tahun 2009
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi “Analisa Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah di PT. BNI
Life Insurance Divisi Syariah” merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Univesritas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sata atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Desember 2010
Adinda Mathovani Aziza
106046201717
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah
swt. Atas kehendak dan kuasa-Nya, penulis menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan
salam semoga tercurahkan kepada Nabi dan Rasul akhir zaman, Nabi Muhammad
saw, beserta keluarga, sahabat-sahabat, thabi’-thabi’in dan seluruh umat manusia
yang seria kepadanya hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis beranggapan, ini adalah suatu jalan yang harus
penulis tempuh untuk mencapai sebuah kesuksesan. Karena Allah tidak akan
mencoba hamba-Nya melebihi kemampuannya. Akan tetapi apapun rintangannya
harus dihadapi dengan ikhlas.
Berkat Rahman dan Rahim Allah swt dan kemuliaan Nabi-Nya serta
keikhlasan hati dan kerja keras disertai doa dan dorongan serta bantuan di berbagai
pihak, baik langsung maupun tidak, sehingga kesulitan dan hambatan dapat penulis
lalui dengan sebaik-baiknya. Selain usaha yang tidak kenal lelah, penulis menyadari
bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, dari relung
hati yang paling dalam perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Bapak Prof.
Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.
2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag dan sekertaris
Program Studi Muamalah Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag., MH.
3. Dosen pembimbing, Bapak Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd dan Ibu Dra. Hj.
Nuriyah Thahir, MM yang telah membimbing, memberikan pengarahan, saran,
dan koreksi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh pegawai PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah Pak Rully, Pak Subchan,
Pak Sony dan semua staf PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah. Terima kasih
atas doa dan semangatnya, terutama Pak Rully yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelami ilmu dan melakukan penelitian di
PT BNI Life Insurance Divisi Syariah.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di
bangku kuliah.
6. Pimpinan beserta staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum juga pimpinan
beserta staf perpustakaan utama yang telah memberikan fasilitas untuk
mengadakan studi perpustakaan.
7. Ayahanda Abdul Aziz Thojieb dan Ibunda Achyanie yang tercinta yang tidak
kenal lelah selalu memberikan curahan kasih dan sayang, dukugan moril dan
materiil yang tidak ternilai harganya. Memotivasi Ananda untuk selalu semangat
dan tidak kenal menyerah dalam mencapai cita-citanya.
8. Terimakasih teman-teman “Geng Semur” Jami, Evan, Nita, Epot, Iis, Dikin, dan
Ervan atas semangat dan perhatian yang telah kalian berikan kepada saya untuk
proses kelancaran skripsi saya. Dan untuk teman-teman KKN 2009 saya, Gita,
Edho, Guta, Vira, Heka, Fadli, Firman, Angga, ayooo semangat dengan skripsi
kalian!!
9. Untuk teman-teman seperjuangan saya kelas Asuransi Syariah 2006, Piyan,
Dimas, Mukhlasin, Novi, Bubun, Adha, Zarkasih, Lingga, dan teman-teman
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah menjadi
teman sekalas yang sangat baik bagi saya.
10. Dan dari pihak luar yang tidak kalah membantu saya adalah Intan, Rafa, Okky,
dan Rizky, terimakasih atas dukungan dan telah menyemangati aku terus.
Demikianlah, semoga Allah swt membalas segala kebaikan yang telah
diberikan dan memberkahi hidup kita sehingga dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan ini.
Akhir kata, semoga sekecil apapun kebaikan yang telah kita lakukan, akan
menjadi investasi kekal di akhirat. Amin.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI SEMENTARA
HALAMAN JUDUL ………………………...……………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………..………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN …………….…………….……………….……..…..... iii
ABSTRAK …………………………………………………………………..……... iv
LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………………………... v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………...……..…… ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...………. xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………........ 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………...... 8
D. Metode Penelitian ……………………………………………...... 9
E. Review Terdahulu …………………………………………….... 12
F. Kerangka Teori ………………………………………………… 16
G. Sistematika Penulisan ………………………………………….. 19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran ……………………………………………... 21
a. Pengertian Strategi …………………………………………. 21
b. Pengertian Pemasaran …………………………………...…. 22
c. Pengertian Strategi Pemasaran ………………………..…… 25
B. Perumusan Strategi Pemasaran ………………………………… 30
a. Segmentasi Pasar …………………………………………... 30
b. Penentuan Pasar Sasaran …………………………………… 32
c. Penentuan Posisi Pasar …………………………………….. 34
C. Bauran Pemasaran ……………………………………………... 35
a. Produk …………………………………………………….... 36
b. Harga …………………………………………………….…. 40
c. Distribusi …………………………………………………… 40
d. Promosi …………………………………………………..… 42
D. Produk Asuransi dan Investasi (unit link) …………………...…. 44
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BNI LIFE INSURANCE
DIVISI SYARIAH
A. Sejarah PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah …………… 47
B. Visi dan Misi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ..……. 49
C. Produk PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ……………. 50
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah pada PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah ……………………………. 63
B. Analisa Efektifitas Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink
Syariah pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah Terhadap
Pendapatan Premi …………………………………………….... 71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 80
B. Saran ………………………………………………………….... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 …………………………………………………………………………… 71
Tabel 4.2 …………………………………………………………………………… 72
Tabel 4.3 …………………………………………………………………………… 73
Tabel 4.4 …………………………………………………………………………… 74
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis asuransi syariah di Indonesia sampai awal tahun 2010 ini
cenderung makin membaik. Asuransi syariah di Indonesia masih dinilai relatif
muda, namun perkembangannya cukup besar, walaupun pertambahan market
sharenya
dalam
industri
asuransi
nasional
lamban
tetapi
persentase
pertumbuhannya cukup mengesankan.
Asuransi syariah dikenal di Indonesia 16 tahun yang lalu dan menjadi
trand baru 8 tahun belakangan. Perkembangan asuransi syariah di Indonesia
diawali dengan kelahiran asuransi syariah pertama di Indonesia pada tahun 1994,
yaitu PT Syarikat Takaful Indonesia. Berdasarkan data Bapepam Lembaga
Keuangan, pangsa pasar asuransi syariah per 30 September 2009 mencapai
1,54%. Hal itu karena assetnya baru mencapi Rp 2,5 Triliun dibandingkan dengan
total asuransi konvensional yang mencapai Rp 169,16 Triliun.1
Pada saat ini, kebutuhan akan jasa asuransi makin dirasakan, baik oleh
perseorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana
financial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang
1
http://www.bapepam.go.id/perasuransian/index.htm. Di akses pada 20 Mei 2010.
mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda
yang dimiliki. Demikian pula, dunia usaha dalam menjalankan kegiatan
menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan
usahanya.2
Kondisi persaingan di indusrti asuransi jiwa semakin kompetitif di
Indonesia. Beberapa perusahaan asuransi melakukan ekspansinya di Indonesia.
Banyak perusahaan asuransi yang tadinya konvensional membuka cabang syariah,
dikarenakan mereka melihat peluang bisnis dari sistem syariah akan berkembang
pesat.
Masing-masing
perusahaan
berlomba-lomba
untuk
menunjukan
„kehebatannya‟ untuk meraih market share di Indonesia.
Pada saat ini, perusahaan asuransi jiwa mempunyai peluang yang sangat
besar untuk terus berkembang. Salah satu yang banyak diminati oleh masyarakat
adalah produk asuransi berbasis investasi atau unit link. Dimana dengan menjadi
nasabah produk unit link, seseorang bisa mendapatkan manfaat ganda yaitu
perlindungan asuransi dan investasi.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan, penjualan
unit link pada tahun 2005 mencapai Rp 4,8 triliun untuk premi baru dan Rp 1,2
triliun untuk premi terusan. Pada 2006 jumlah premi baru unit link naik menjadi
Rp 4,6 triliun dan Rp 2,1 triliun untuk yang terusan. Sepanjang tahun 2007
penjualan unit link terus naik menjadi Rp 13,8 triliun untuk premi baru dan Rp 4,1
triliun premi terusan. Pada tahun 2008 penjualan unit link baru naik lagi menjadi
2
DRS. Hermawan Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 1
Rp 13,9 triliun dan Rp 6,7 triliun premi terusan. Dan pada ada awal tahun 2009,
penjualan kembali meningkat setelah masyarakat menunggu perkembangan krisis
keuangan global. Saat investasi membaik pada pertengahan tahun 2009 banyak
peserta asuransi yang sudah mengalihkan portofolionya ke produk unit link.3
Banyak perusahaan-perusahaan asuransi syariah yang mengembangkan
produk unit link, salah satunya pada PT. BNI Life Insurance divisi Syariah yang
juga mengelurakan produk unit link bernama BLife InvestLink Syariah
diluncurkan sejak Juli 2007. BLife InvestLink Syariah merupakan program
asuransi dengan investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan
memberikan hasil investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan
bersih dari unsur maysir, gharar, dan riba.
BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi
beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia
sebelum masa asuransi berakhir, dan memberikan manfaat sebesar nilai investasi
jika Tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi.
3
Evelina F. Pietruschka, Andalkan Unit Link, Jurnal Online Kontan, 16 Januari 2010
Pilihan investasi yang dapat nasabah pilih adalah:4
1. BLife Syariah Stabil
Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan
pilihan BLife Syariah Stabil kenaikan tingkat investasi-nya sebesar
35.41% dari uang yang di investasikan.
2. BLife Syariah Berimbang
Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan
pilihan BLife Syariah berimbang kenaikan tingkat investasi-nya sebesar
15.54% dari uang yang di investasikan.
3. BLife Syariah Optimal
Sejak peluncuran, kinerja pada produk BLife InvestLink Syariah dengan
pilihan BLife Syariah berimbang kenaikan tingkat investasi-nya sebesar
50.83% dari uang yang di investasikan.
Dewasa ini, semakin banyak perusahaan asuransi syariah, maka
perusahaan asuransi tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang baik
untuk mendapatkan peserta asuransi.
Kepuasan pelanggan adalah tujuan yang sangat penting tetapi tidak cukup.
Dalam keadaan pasar yang kompetitif, kepuasan pelanggan hanya merupakan
prediksi yang lemah terhadap pelanggan yang tetap bertahan. Oleh karena itu
4
Data dari PT. BNI Life Insurance divisi Syariah yang di ambil pada tanggal 22
November 2010.
perusahaan seharusnya berusaha menyenangkan hati para pelanggan, tidak hanya
memuaskan keinginan mereka.5
Dalam meningkatkan jumlah peserta asuransi, strategi pemasaran harus
berlaku jujur dan terus terang. Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan
keharusan dalam bagi setiap muslim. Dimana perusahaan Asuransi Syariah harus
mempromosikan secara benar dan gamblang apa yang ada dalam asuransi, baik
dari segi produk, harga, kemudahan fasilitas yang di tawarkan, serta kenyamanan
para pesertanya. Peserta akan merasa dirugikan apabila tidak sesuai dengan apa
yang dipromosikan.
Rasulullah SAW melarang sumpah dalam jual beli. Ditegaskan dalam
riwayat Muslim:6
“Jauhilah banyak sumpah dalam jual beli, karena sesungguhnya hal itu
betul melariskan dagangan, akan tetapi menghapuskan keberkahan. Rasulullah
SAW sangat tidak menyenangi perkataan yang banyak menggunakan sumpah ini
karena mereka bersumpah, setelah itu mereka banyak berbuat dosa, mereka
bersumpah setelah itu mereka berbohong.”
Beberapa strategi pemasaran telah mereka lakukan. Selain itu juga,
mereka sama-sama memberikan penawaran yang cukup menarik bagi para agen
penjualannya agar mereka mau dan mampu terus meningkatkan produksi
penjualan yang sudah di tergetkan.
5
Philip Kotler, Marketing insight From A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 50
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 149
6
Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan
usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan
konsumen, sehingga dalam jangka panjang perusahaan mendapatkan keuntungan
yang diharapkannya. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang dihasilkannya. 7
Dalam marketing, banyak hal yang dapat digali baik hal yang baru
maupun hal yang lama atau klasik. Untuk itu, bila dilihat dari perkembanganya,
maka marketing itu sendiri dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan
perkembangan. Perubahan itu dapat berasal dari lingkungan yang secara tidak
langsung juga sangat mempengaruhi perkembangan marketing itu sendiri.8
Menghadapi semua itu, sudah seharusnya perusahaan-perusahaan asuransi
jiwa segera berbenah diri untuk merumuskan strategi-strategi pemasaran yang
mampu mengangkat citra diri. Berbagai macam value harus juga diciptakan untuk
bisa mendapatkan pangsa pasar di wilayah Indonesia yang sangat heterogen ini.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat pembahasan
mengenai “Analisa Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah di
PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah” sebagai judul skripsi.
7
Prof. DR. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, dan Strategi,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 1
8
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2001), h. 10
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Saat ini, sudah mulai terlihat satu kecendrungan dimana perusahaanperusahaan asuransi mulai melakukan pemasaran yang lebih intensif untuk
membidik calon-calon peserta asuransi. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan
dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi
setiap saat. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya termasuk pada perusahaan
asuransi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi pembahasan agar lebih
terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini pada:
1. Strategi pemasaran pada PT. BNI Life Divisi Syariah.
2. Produk unit link “BLife InvestLink Syariah” dari tahun 2007 sampai dengan
2010.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, penulis merumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BNI Life Syariah
dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syariah?
2. Bagaimana efektifitas strategi pemasaran pada produk BLife InvestLink
Syariah terhadap pendapatan premi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memberikan gambaran strategi-strategi pemasaran produk BLife
InvestLink Syariah yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah.
2. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi pemasaran produk BLife
InvestLink Syariah terhadap pendapatan premi PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang luas
dan mendalam mengenai strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah
serta untuk memberikan acuan referensi dan saran pemikiran bagi kalangan
akademisi untuk menunjang perkembangan penulisan selanjutnya.
2. Bagi praktisi, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan adanya dan
manfaat pada produk BLife InvestLink Syariah.
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi syariah.
D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pada PT. BNI Life Insurance
Divisi Syariah yang berlokasi di Jl. Aipda KS Tubun No. 67 Jakarta Pusat,
10260.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah:
a. Penelitian pustaka ( library research ). Dalam penelitian ini penulis
menelaah data tertulis yang berhubungan dengan topik permasalahan
penelitian baik dalm bentuk buku, makalah, brosur dan lain-lain, untuk
menemukan kajian teoritis.
b. Penelitian lapangan ( field research ). Untuk mendapatkan data-data
secara langsung dari objek penelitian.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menuggunakan pendekatan kualitatif, yatitu
penelitian yang menghasilkan gambaran berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
fenomena yang ditulis.
4. Sumber Data Penelitian
a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
berbentuk jawaban dari prtanyaan-pertanyaan yang diajukan yaitu berupa
data kualitatif.
5. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara,
studi pustaka, studi documenter.
a. Penelitian lapangan (field research), yakini penulis mengumpulkan data
secara langsung ketempat objek penelitian. Teknik pengumpulan data
dengan melalui dua cara, yaitu:
Observasi, observasi dilakukan guna mengumpulkan data, dengan
melihat dan melakukan pengamatan langsung yang dilakukan oleh PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah, untuk mencari data-data penelitian
tentang strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah.
Wawancara, Wawancara dilakukan secara langsung denga pihak-pihak
yang kompeten dalam penelitian khususnya data tentang kegiatan
pemasaran yang meliputi praktek penjualan dan promosi yang dilakukan
PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.
b. Penelitian Kepustakaan (library tesearch), yaitu penulis mengadakan
penelitian terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian
skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku-buku, majalah, dan artikel yang
berhubungan dengan materi skripsi.
c. Studi Dokumenter, Teknik ini digunakan untu memperoleh data tertulis
tentang strategi pemasaran produk Asuransi Syariah yang berupa buku,
makalah, brosur, dan dokumen lain yang bermanfaat bagi penelitian.
Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
dengan menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif, yaitu suatu teknik
analisis data dimana terlebih dahulu dipaparkan semua data yang telah diperoleh
kemudian menganalisanya dengan berpedoman pada sumber-sumber tertulis
dalam bentuk kalimat-kalimat.
6. Teknik Analisis Data
a. Content analisis (riset dokumentasi), karena pengumpulan data dan
informasi akan dilakukan melalui pengujian arsip.
b. Deskriptif analisis, bertujuan melukiskan suatu objek tertentu. Penelitian
ini menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan
teori dan untuk mengidentifikai pertanyaan untuk diteliti lebih lanjut.
Penelitian ini lebih menitikberatkan kepada observasi.
7. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
E. REVIEW TERDAHULU
Setelah penulis membuka daftar skripsi tahun sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa belum ada skripsi yang membahas mengenai strategi
pemasaran produk BLife InvestLink Syariah yang dilakukan oleh PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah. Namun, ada beberapa skripsi yang membahas mengenai
strategi pemasaran, adapun skripsi tersebut adalah:
1.
Siti Arfah, 2006. UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
Murabahah dan Pengaruhnya Terhadap Pendistribusian Dana BMT ELSyifa Ciganjur Jagakarsa”. Skripsi ini menulis tentang bagaimana strategi
pemasaran produk pembiayaan Murabaha yang digunakan oleh BMT ELSyifa, media apa yang di gunakan oleh BMT EL-Syifa dalam memasarkan
produk pembiayaan murabaha, bagaimana sistempendistribusian dana
pembiayaan murabaha yang terdaoat di BMT EL-Syifa, dan bagai mana
strategi pemasaran produk pembiayaan murabaha pengaruhnya terhadap
pendistribusian dana di BMT EL-Syifa.
2.
Nurhasanah, 2006. UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Tabungan
Mudharabah dalam Menarik Minat Masyrakat pada PT BPR Syariah
Wakalumi Ciputat Tangerang”. Skripsi ini menulis tentang strategi
pemasaran
produk
tabungan
mudharabah
dalam
menarik
minat
masyarakat yang diterapkan oleh PT. BPR Syariah Wakalumi Ciputat
Tangerang, mengenai tentang penerapan strategi pemasaran bagi hasil
produk tabungan mudharabah dalam oprasionalnya, dan mengenai tentang
strategi pemasaran yang di gunakan oleh PT. BPR Syariah Wakalumi
Ciputat Tangerang dengan tujuan meningkatkan jumlah nasabah pada
produk tabungan mudharabah.
3.
M. fathul Korib, 2008. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah
dan Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Agen dalam Pemasaran
Produk Asuransi Syariah pada PT Asuransi Takaful Keluarga”. Skripsi ini
membahas tentang strategi apa yang dilakukan agen PT. Asuransi Takaful
Keluarga Cabang Bekasi dalam pemasaran produk asuransi syariah,
bagaimana kewajiban agen PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bekasi
kepada calon peserta asuransi syariah, dan bagaimana sistem pemberian
komisi PT. Asuransi Takaful Keluarga kepada agen.
4.
Ikrom, 2009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum. Dengan Judul skripsi “Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link pada
PT. MAA Life Assurance”. Skripsi ini membahas tentang praktek asuransi
unit link pada PT. MAA Life Assurance syariah, jenis investasi yang
ditawarkan MAAsterlink syariah dengan MAAsterlife syariah, beserta
kelebihan yang ditawarkan oleh kedua produk link tersebut.
5.
Istikhori, 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum. Dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Produk Ijaroh
Multijasa BNI Syariah sebagai Upaya Memperluas Pangsa Pasar”. Skripsi
ini membahas tentang perumusan pemasaran produk Ijaroh Multijasa BNI
Syariah, bagaimana strategi pemasaran produk Ijaroh Multijasa BNI
Syariah, dan signifikasi strategi pemasaran dengan perluasan pangsa
pasar.
Hal yang membedakan penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian
yang dilakukan penulis adalah bahwa penulis mengangkat penelitian yang
berkaitan dengan strategi pemasaran dalam usaha syariah, khususnya produk yang
mengandung unsur perlindungan asuransi dan investasi, yaitu BLife InvestLink
Syariah. Hal tersebut berbeda dengan penelitian nomor ke-1 diatas yang
membahas mengenai strategi pemasaran produk pembiayaan Murabahah dan
pengaruhnya terhadap pendistribusian dana BMT EL-Syifa Ciganjur Jagakarsa,
juga berbeda dengan penelitian nomor ke-2 diatas yang membahas mengenai
strategi pemasaran produk tabungan Mudharabah dalam menarik minat masyrakat
pada PT BPR Syariah Wakalumi Ciputat Tangerang, juga berbeda dengan
penelitian nomor ke-3 diatas yang membahas mengenai strategi agen dalam
pemasaran produk asuransi syariah pada PT Asuransi Takaful Keluarga, juga
berbeda dengan penelitian nomor ke-4 diatas yang membahas mengenai 2 produk
link pada PT. MAA Life Assurance Syariah, serta berbeda dengan penelitian
nomor ke-5 diatas yang membahas mengenai strategi pemasaran produk Ijaroh
Multijasa BNI Syariah sebagai upaya memperluas pangsa pasar.
F. KERANGKA TEORI
1. Kerangka Teori
a) Pengertian strategi.
Ada beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh para ahli,
berikut beberapa definisi dari para ahli tersebut:
1) Menurut Benyamin Molan, strategi adalah program luas untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi
pada lingkungannya sepanjang waktu.9
2) Menurut Prof Onong Uchyana Effendi, MA. Strategi pada hakekatnya
adalah perencanaan ( planning ) dan menejemen untuk mencapai
tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
9
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 146
memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana
taktik oprasionalnya.10
b) Pengertian pemasaran.
Beberapa pengertian pemasaran oleh beberapa para ahli, antara lain:
1) Menurut William J. Staton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.11
2) Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaran produk dan nilai.12
10
Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), cet. Ke-4, h.32
11
Muhammad Aziz Hakim dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta:
Renaisan, 2005), h. 12
12
Philip Kotler, Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1996), cet. Ke 6, h. 4
c) Strategi pemasaran
Menurut Nugroho J. Setiadi, strategi pemasaran (marketing strategi)
adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam
mencapai tujuan organisasi.13
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang
biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam
strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran yaitu: 14
1) Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran.
2) Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari pasar.
13
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), cet. Ke-2, h. 9
14
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
3) Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur
atau inflasi tinggi.
d) Pengertian Unit Link Syariah
Unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui usaha
saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak
melalui investasi dalam bentuk aset. Unit link yang merupakan gabungan
asuransi sekaligus investasi ini memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.15
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi ke dalam 5 (lima) bab dan
terdiri atas beberapa sub bab. Susunan Bab tersebut secara sistematis adalah
sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN, Bab ini berisi tentang latar belakang penulis
mengangkat tema yang akan dibahas dalam skripsi, perumusan
15
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html. Di akses
pada tanggal 16 Juni 2010.
masalah dan pembahasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kerangka teori dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI, Pada bab ini berisi tentang teori-teori apa
saja yang dipakai dalam skripsi.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, Pada bab ini memuat
tentang profil perusahaan seperti, sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan, dan produk-produk perusahaan tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang apa saja strategi
pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk
BLife InvestLink Syariah dan analisis efektifitas
BAB V
PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian
yang dilakukan penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. STRATEGI PEMASARAN
a. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani, stratega (stratus = militer, dan ag =
memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini
relevan dengan situasi jaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral
dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu
memenangkan perang. Sampai belum lama ini, kata itu hanya mempunyai sebuah
pengertian di bidang kemiliteran: seni merencanakan dan mempimpin perang.16
Prof. Onong Uchyana Effendy, MA mengatakan bahwa strategi pada
hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai
tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi
arah
saja,
melainkan
harus
mampu
menunjukan
bagaimana
taktik
operasionalnya.17
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
16
Sularno Tjiptowardojo, Seri Intisari Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 1995), h. 203
17
Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), cet. Ke-4, h.32
tujuan tersebut. Suatu perusahaan harus memiliki strategi dalam membangun
kelebihan kompetitif dalam berkompetisi di lingkungan persaingan usahanya.
Karena setiap perusahaan memiliki pesaing-pesaing yang dapat mengungguli
produknya.
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi
faktor
pendukung
yang
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki
taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Seperti kata Benyamin Molan, strategi adalah program luas untuk
menentukan dan mencapai tujuan organisasi, tanggapan organisasi pada
lingkungannya sepanjang waktu.18
b. Pengertian Pemasaran
pemasaran adalah semua cara pelaksanaan yang berhubungan dengan
pengadaan promosi dan penjualan sebuah produk atau jasa. Secara tradisional,
pemasaran terlihat sebagai salah satu bagian yang sangat mempesona dalam
menjalankan bisnis.19
18
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 146
19
Sularno Tjiptowardojo, Seri Intisari Manajemen Strategi, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 1995), h. 158
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang atau jasa.
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap
perusahaan dalam usahaanya untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan
produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen guna mencapai suatu
tujuan. Usaha pemasaran yang baik membutuhkan analisis yang mendalam
terhadap konsumen, berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tersebut
tergantung pada strategi yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan.
Seperti yang tertera pada surat Al-Baqarah : 283
             
             
        
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan
barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang
yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Menurut William J. Staton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.20
Sedangkan menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk dan nilai.21
Hermawan Kertajaya (2006) memberikan sebuah definisi tentang
marketing syariah. Hermawan mengatakan: Syariah marketing is a strategic
business discipline that directs the process of creating, offering, and exchanging
values from one inisiator to its stakeholders and the whole process should be in
accordance with muamalah principles in Islam.22
Pemasaran dimulai dengan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.
20
Muhammad Aziz Hakim dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 12
21
Philip Kotler, Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1996), cet. Ke-6, h. 4
22
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 258
c. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
saran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu-kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
alokasinya, terutama
sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.23
Tull dan Khale (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar
sasaran tersebut.24
Sedangkan menurut Benyamin Molan, strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang digunakan unit bisnis dengan harapan dapat mencapai sasaran
pemasarannya.25
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari
23
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran; Dasar, Konsep, dan Strategi (Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h.168
24
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2001), cet. Ke-5, h.6
25
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 95
sebuah perusahaan. Strategi pemasaran merupakan pernyataan bagaimana suatu
merek atau lini produk dapat mencapai tujuannya, yaitu dapat memenuhi
keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini di pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut:26
a) Faktor
mikro,
yaitu
perusahaan,
pemasok,
pesaing,
dan
masyarakat/kustomer. Dengan penjelasan sebagai berikut:
Perusahaan, yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi
pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus
memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan
rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan pemasaran,
penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajemen
pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.
Pemasok, adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan
sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk
memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadangkala perusahaan juga harus
memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik, dan faktor-faktor
lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat
26
Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.46
memberi pengaruh yang amat berarti terhadap pelaksanaan pemasaran
suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecenderungan
harga dari masukan – masukan terpenting bagi kegiatan produksi kegiatan
mereka. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga
kerja, dan berbagai kejadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok
dapat mengganggu strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan
perusahaan.
Pesaing, dalam usaha melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan
tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem
pemasaran yang efisien guna melayani pasar selalu disaingi oleh
perusahaan lain. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan
perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para
pesaing ini perlu di identifikasikan dan di monitor segala gerakan dan
tindakannya didalam pasar.
Pelanggan ( customer ), yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang
menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan
apakah individu-individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan
sebagainya.
Masyarakat, sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumah
lapisan masarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian
terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau
menolak metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya,
karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain,
kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakat umum. Masyarakat
umum atau sebaliknya dapat sebagai penghambat kemampuan perusahaan
untuk mencapai sasarannya.
b) Faktor makro, yaitu demografi/persoalan penduduk, ekonomi, teknologi,
sosial, dan budaya. Dengan penjelasan sebagai berikut:
Demografi, menunjukan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk,
seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya,
kecenderungan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, distribusi
usia, kelahiran, perkawinan, ras, struktur bangsa dan keagamaan.
Ternayata hal tersebut mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan
dalam memasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu
pasar.
Ekonomi, menunjukan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakankebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam
pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan,
perubahan pada pola belanja konsumen dan sebagainya yang berkenaan
dengan perekonomian.
Teknologi, menunjukan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi,
kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan
pengembangan yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada
penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan
semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan
teknologi.
Sosial / budaya, menunjukan keadaan suatu kelompok masyarakat
mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang
merumuskan hubungan antar sesame dengan masyarakat lainnya serta
lingkungan sekitarnya.
Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan adalah sebagai berikut:27
a) Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan.
b) Sebagai sarana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan
yang berubah dimasa mendatang.
c) Membantu
perusahaan
dalam
hal
peningkatan
kegiatan
usaha.
Memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan
pemasaran dari sebuah perusahaan.
Inti tujuan strategi pemasaran adalah membuat rencana kegiatan serta
mengantisipasi berbagai permasalahan dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
27
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 2001), cet. Ke-5, h.6
B. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN
Merumuskan strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga
langkah secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar, strategi
penentuan pasar sasaran dan strategi penentuan posisi pasar. Ketiga perumusan
strategi pemasaran tersebut adalah kunci di dalam manajemen pemasaran.
a. Strategi Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok
pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun
perilaku yang membutuhkan bauran produk dan bauran pemasaran tersendiri.
Atau dengan kata lain segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui
bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda.
Segmentasi adalah seni mengidentifikasi serta memanfaatkan peluangpeluang yang muncul dipasar. Dan, pada saat yang sama, ia adalah ilmu untuk
melihat pasar berdasarkan variabel-variabel
yang berkembang ditengah
masyarakat.28
Segmentasi pasar adalah proses menempatkan konsumen dalam
subkelompok di pasar produk, sehingga para pembeli memiliki tanggapan yang
hampir sama dengan strategi pemasaran dalam penentuan posisi perusahaan.29
28
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1,
h. 165
29
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2003), cet. Ke-2, h. 55
Ada empat variable yang harus dipertahitan agar segmentasi yang telah
dilakukan tepat sasaran, karena salah dalam menentukan variable segmentasi akan
berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai, yaitu:30
a) Segmentasi geografi: Segmentasi geografis dilakukan dengan cara
mengelompokan konsumen yang tersebar di wilayah ke dalam kelompok
konsumen tertentu atas dasar unit geografs misalnya, propinsi, kabupaten,
kota, dan kecamatan.
b) Segmentasi
demografis:
Segmentasi
ini
dilakukan
dengan
cara
mengelompokan konsumen atas variable demografis, seperti usia, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, dan kewarganegraan.
c) Segmentasi psikografis: Segmentasi psikografis dilakukan dengan cara
mengelompokan konsumen ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas
social, gaya hidup, atau karakteristik konsumen.
d) Segmentasi menurut prilaku: Dalam segmentasi prilaku konsumen
dikelompokan atas dasar pengetahuan, sikap dan tanggapan yang
diberikan terhadap suatu produk.
Sedangkan manfaat segmentasi pasar adalah menyalurkan barang ke pasar
potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang memenuhi
30
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2005), Edisi ke-2, h.75
permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, dan
mengatur waktu sebaik-baiknya dalam usaha promosi.31
b. Strategi Penentuan Pasar Sasaran
Yaitu pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan
suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan
memasuki sebuah pasar baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika
terbukti berhasil, maka mereka menambah segmen dan kemudian memperluas
secara vertical atau secara horizontal.
Penentuan pasar sasaran (targeting) adalah strategi mengalokasikan
sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber daya yang dimiliki
terbatas.32 Dengan menentukan target yang akan dibidik, usaha kita akan lebih
terarah.
Dalam menentukan pasar sasaran harus mengevaluasi dengan menelaah
tiga faktor, yaitu:33
a) Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan
menganalisis data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan
31
Muhammad Aziz Hakim dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. ke-1, h. 48
32
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1,
h. 169
33
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 46
penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu
dipilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
b) Kemenarikan struktural segmen, suatu segmen mungkin mempunyai
ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi
belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus
mempelajari faktor-faktor structural yang utama yang mempengaruhi daya
tarik segmen dalam jangka panjang.
c) Sasaran dan sumber daya, perusahaan harus mempertimbangkan sasaran
dan sumber dayanya dalam kaitan dengan segmen pasar. Walau ada
segmen yang bagus, akan tetapi dapat ditolak jika tidak prospektif dalam
jangka panjang.
c. Strategi Penentuan Posisi Pasar
Penentuan posisi pasar (positioning) adalah strategi untuk merebut posisi
dibenak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun
kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.34
Menurut Philp Kotler, positioning adalah aktifitas mendesain citra dari apa
dan memosisikan diri di benak konsumen. Sedangkan bagi Yoram Wind,
34
h. 172
Hermawan Kertajaya dan Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: 2006), cet. Ke-1,
positioning adalah bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian
perusahaan di benak pelanggan.35
Untuk menentukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masingmasing dijelaskan di bawah ini:36
a) Mengidentifikasi keunggulan produk. Jika perusahaan dapat menentukan
posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran
terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif, misalnya dengan
menawarkan suatu produk yang bermutu, maka ia harus menyerahkan
produk yang bermutu pula.
b) Memilih keunggulan kompetitif. Jika perusahaan telah menemukan
beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya harus
memilih suatu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi kebijaksanaan
penentuan posisinya.
c) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi. Setelah penentuan posisi
dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan
dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkannya itu kepada konsumen
sasaran.
35
Ibid, h. 173
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 48
36
C. BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah deskripsi dari suatu kumpulan
alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan.37
Sedangkan Benyamin Molan menulis dalam bukunya, bauran pemasaran adalah
penggabungan produk, saluran distribusi, harga, dan promosi yang digunakan
untuk memuaskan konsumen terpilih.38
Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan
berfungsi sebagai pedoman dalam menggunakan unsur-unsur atau variabelvariabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, utnuk
mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat
empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk (product), harga (price),
promosi (promotion), dan distribusi (place) yang dimana satu sama lain saling
berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam
mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen,
maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan
memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan
konsep pemasaran.
Dimana variabel dari bauran pemasaran terdiri dari 4 variabel, yaitu:
37
Muhammad Aziz Hakim, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar dan
Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.22
38
Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall: Manajemen & Pemasaran, (Jakarta:
Prenhallindo, 2002), h. 95
a. Produk (product)
Produk merupakan elemen yang penting dalam bauran pemasaran. Produk
merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan
melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu
keiinginan atau kebutuhan.39
Strategi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan
produknya mempunyai cirri atau karakteristik, yaitu:40
1. Merek (brand)
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua
atau lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan (barang
atau jasa) dari seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya
dari produk saingan.
2. Kemasan (packaging)
Kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk,
tetapi juga diguanakan untuk dapat menyenangkan dan menarik pelanggan. Oleh
karena itu, kemasan ini termasuk kedalam strategi produk, dengan cara
memperbaiki bentuk luar dari produk, sperti pembungkus, etiket, warna, dan lain39
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 31
40
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h.204 - 204
lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan
bahwa produk tersebut mutu atau kualitasnya baik.
3. Kualitas (mutu)
Setiap perusahaan/produsen harus memilih tingakat kualitas yang akan
membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan
posisi produk itu didalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu dari alat
utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan tingkat kemampuan
dari suatu merek atau produk tertentu dalam melakukan fungsi yang diharapkan.
Strategi pengembangan produk baru penting mengingat tidak selamanya
produk yang kita tawarkan laku dipasar. Oleh karena itu, pihak asuransi perlu
mengembangkan produk baru.
Setiap produk selalu diarahkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut. Dalam rangka mengembangkan produk baru diperlukan langkah-langkah
tertentu, sehingga hasil pengembangan tersebut benar-benar tepat sasaran.
Adapun langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah sebagai
berikut:41
a) Pembangkit gagasan, yaitu perincian gagasan produk baru secara
sistematis melalui bebrbagai sumber seperti dari intern, pelanggan,
pesaing, penyalur, dan sumber-sumber lainnya.
41
Herni vidiastuti, “Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji pada Bank BRI
Syariah Cabang Mampang” , (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2010), hal.
25-16
b) Penyaring gagasan, bertujuan untuk memilih yang baik dari sejumlah
gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.
c) Pengembangan dan pengujian konsep. Pengujian konsep perlu dilakukan
kepada sekelompok konsumen melalui beberpa pertanyaan menyangkut
konsep yang ditawarkan.
d) Strategi pemasaran. Strategi pemasaran meliputi pengembangan mutu
ukuran, model, penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, karena
strategi pemasaran menyangkut pula tentang harga yang layak di
masyarakat.
e) Analisis bisnis, yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran yang
akan dijalankan nantinya dengan memeberi berbagai alternative yang ada.
f) Pengembangan produk merupakan kelanjutan dari proses yang sudah
dilalui. Pengembangan produk dapat berupa gambar contoh sampai
kepada uraian kata-kata.
g) Pengujian pasar. Dalam hal ini produk sudah dipasarkan untuk
mengetahui respon pasar dalam antisipasi terhadap permasalahan yang
mungkin timbul. Tujuan pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar
yang sesungguhnya.
b. Harga (price)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk
satu harga yang sama terhadap semua pembeli.42
Banyak bisnis menggunakan strategi penetapan harga untuk mencapai satu
atau lebih tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi pasar, mencapai
kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan.
Selain demikian, dua kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga
sebagai variabel strategis. Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk
mengatasi perubahan dan ketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan
sebagai elemen strategis bisnis dan pemasaran secara aktif.
c. Distribusi (place)
Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa barang dan
jasa dari produsen ke konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ketangan si pemakai
atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran
42
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 32
merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan
saluran pemasaran dan distribusi fisik.43
Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan. Di dalam
mendesain suatu sistem saluran memerlukan:
1. Menganalisa kebutuhan konsumen.
2. Menetapkan sasaran saluran pemasaran.
3. Mengidentifikasi alternatif saluran pemasaran.
4. Mengevaluasi alternative saluran pemasaran.
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam
masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin
ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi
produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus
bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
d. Promosi (promotion)
Promosi adalah salah satu usaha dari pemasar dalam menginformasikan
dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan
transaksi atau pertukaran barang atau jasa yang dipasarkannya.
43
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h. 233
Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun suatu strategi yang
sering disebut dengan Bauran Promosi (Promotion-Mix) yang terdiri atas 4
(empat) komponen utama, yaitu:44
1. Periklanan (advertising)
Merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
Iklan adalah sarana promosi yang diigunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya, penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti, koran,
majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan
dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi
penjualan ini seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dll.
3. Hubungan masyarakat (public relation)
Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan
dengan menghasilkn publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan
44
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet. Ke-4, h. 36
suatu „citra perusahaan‟ yang baik, mengenai atau menghilangkan desas-desus,
ceritera, dan pristiwa yang tidak menyenangkan.
4. Penjualan perorangan (personal selling)
Manajemen armada-penjual (para wiraiaga) adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dang pengendalian atas kegiatan wiraniaga. Didalamnya termasuk
menetapkan sasaran, strategi armada penjual; merekrut, menyeleksi, melatih,
mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual perusahaan.
Personal selling merupakan penyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat
terealisasinya penjualan.45
D. PRODUK ASURANSI DAN INVESTASI (UNIT LINK)
Investasi adalah menanamkan atau menempatkan asset, baik berupa harta
maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan
atau akan meningkatkan nilai dimasa mendatang.46
Sedangkan pendapat lainnya investasi diartikan sebagai komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.47
45
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi I, Cet.-7, h. 268
46
Sofiniyah Ghufron, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan &
Investasi Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), cet. Ke-1, h.12
Prinsip dasar investasi syariah adalah bahwa perusahaan selaku pemegang
amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul dari peserta,
dana investasi yang dimaksud harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Perkembangan dunia asuransi dewasa ini memperkenalkan polis asuransi
jiwa unit link atau disebut juga dengan nama investment linked sebagai salah satu
cara berinvestasi yang efektif dimana nilai investasinya dijabarkan melalui nilai
unit yang dikaitkan dalam polis asuransi jiwa. Nilai unit tersebut merupakan total
dari dana premi peserta asuransi. Polis dalam asuransi merupakan seluruh
perjanjian atau persetujuan tertulis untuk saling mengkaitkan diri diantara
tertanggung (peserta) dengan penanggung (perusahaan).48
Sedangkan unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui
usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau
pihak melalui investasi dalam bentuk aset. Unit link yang merupakan gabungan
asuransi sekaligus investasi ini memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.49
Unit Link adalah suatu bentuk asuransi individu yang memberikan
proteksi jiwa dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai asset
47
Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah,
(Jakarta: Kencan, 2008), cet. Ke-2, h. 7
48
Ikrom, “Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link Studi Pada PT MAA Life Assurance” ,
(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2009), hal. 1
49
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html. Di akses
pada tanggal 16 Juni 2010
investasinya. Produk unit link memberikan 2 manfaat sekaligus yaitu proteksi dan
investasi.
Investasi unit link dilakukan dengan pengumpulan dana dari nasabah,
yang kemudian dialokasikan dalam unit-unit kecil selanjutnya diberi nilai sesuai
portfolio dimana unit-unit inipun dipilih sendiri oleh nasabah sendiri, apakah
profit gain, profit loss, ataupun no profit yang akan didapat nasabah. Maka dalam
asuransi unit link terdapat dua penanggung risiko, risiko proteksi tetap ditanggung
oleh perusahaan sedangkan risiko investasi ditanggung sendiri oleh nasabah.
Salah satu perusahaan yang mengeluarkan produk unit link adalah BNI
Life Insurance divisi yaitu BLife InvestLink Syariah yang merupakan program
asuransi dengan investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan
memberikan hasil investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan
bersih dari unsur maysir, gharar, dan riba.
BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi
beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia
sebelum masa asuransi berakhir. BLife InvestLink Syariah juga memberikan
manfaat sebesar nilai investasi jika tertanggung hidup pada akhir kontrak
asuransi.
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI
SYARIAH
A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Dalam mewujudkan tujuan kedepan menjadi salah satu bank nasional
terbesar yang menyediakan layanan terpadu bagi seluruh nasabahnya "One Stop
Financial Service", pada tanggal 28 November 1996, PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk bersama dengan PT. Asuransi Jiwasraya mendirikan perusahaan
asuransi jiwa PT. Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya (BNI Life) yang lingkup
usahanya meliputi Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan Diri,
Anuitas dan Pengurus Dana Pensiun.
Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan komposisi kepemilikan
saham BNI Life dimana saat ini mayoritas kepemilikan dimiliki oleh PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Maka nama PT. Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya
berubah menjadi PT. BNI Life Insurance. Terkait dengan adanya perubahan logo
di Bank BNI dan kondisi tersebut diatas, secara otomatis terjadi perubahan logo
BNI Life.
Dengan berpedoman Visi, Misi dan Moto perusahaan, BNI Life senantiasa
mengedepankan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Selain menyediakan produk
tradisional, BNI Life juga menghadirkan beberapa produk lainnya antara lain
produk asuransi pesangon dan produk asuransi yang dikombinasai dengan
investasi (unit link). Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar syariah pada
tanggal 19 Mei 2004, BNI Life membentuk unit khusus Syariah yang
menyediakan produk-produk asuransi dengan prinsip syariah. Dengan demikian
semua produk yang dihadirkan oleh BNI Life dapat memenuhi kebutuhan pasar
yang beragam.
Saat ini pemasaran produk BNI Life dilakukan melalui kantor-kantor
pemasaran yang tersebar dibeberapa kota besar antara lain Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Samarinda dan Makasar. Selain itu BNI
LIfe
juga
membuka
jalur
kerjasama
pemasaran
dengan
perbankan
(Bancassurance) melalui kantor-kantor cabang BNI. BNI Life telah memiliki
lebih dari 2,78 juta peserta asuransi kumpulan dan 12.500 pemegang polis
asuransi jiwa perorangan yang didukung oleh 830 agen profesional yang tersebar
diseluruh Indonesia dan 250 staf dan karyawan.
BNI Life Insurance menyediakan berbagai macam layanan dan produk
asuransi jiwa baik konvensional maupun syariah untuk memenuhi kebutuhan
perencanaan keuangan baik individu maupun korporasi. Produk-produk yang
ditawarkan meliputi produk asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan, anuitas, unit link, pengelolaan dana pesangon, asuransi syariah dan
produk lainnya.
B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
1. Visi
Menjadi perusahaan asuransi kebanggan nasional yang unggul dalam
layanan dan kinerja. Penjelasan dari visi ini adalah menjadi perusahaan asuransi
yang kokoh dan terkemuka di Indonesia dengan menawarkan jasa asuransi yang
lengkap, terpadu, dan berkualitas baik untuk nasabah individu maupun kumpulan.
Secara konsisten berorientasi pada kepuasan pelanggan, memiliki komitmen yang
tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pegawai.
2. Misi
Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi asuransi
yang fokus pada segmen pasar individu. Penjelasan dari misi ini adalah
memaksimalkan kepuasan seluruh pihak
yang berkepentingan terhadap
perusahaan yang terdiri dari pemegang saham, nasabah, manajemen dan
karyawan, masyarakat, dan pemerintah.
C. PRODUK PT BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH
PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah memiliki 2 jenis produk yang
terdiri dari produk individu dan produk kumpulan. Produk individu yaitu berupa
BLife Wadi‟ah Cendikia, BLife Syariah Amanah Investa, dan BLife InvestLink
Syariah. Sedangkan produk kumpulan yaitu berupa BLife Sharia Saving Plan
Insurance, BLife Sharia Health Plan Insurance, dan BLife Sharia Personal
Accident Insurace.
a. Produk Individu berupa:
a) BLife Wadiah Cendikia
BLife Wadi‟ah Cendikia merupakan program asuransi pendidikan
yang dirancang sesuai dengan prinsip syariah. BLife Wadi‟ah Cendikia
memberikan manfaat asuransi berupa:
1. Apabila peserta mengalami musibah meninggal dunia dalam masa
asuransi maka akan dibayarkan 100% uang pertanggungan. Selanjutnya
pertanggungan menjadi bebas permidan manfaat dana pendidikan tetap
diberikan.
2. Apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total dalam masa asuransi
maka
akan
dibayarkan
10%
uang
pertanggungan.
Selanjutnya
pertanggungan menjadi bebas premi dan manfaat dana pendidikan tetap
diberikan.
3. Apabila penerima beasiswa mengalami musibah meninggal dunia dalam
masa asuransi maka dibayarkan 10% uang pertanggungan. Selanjutnya
manfaat dana pendidikan diteruskan dengan mengganti penerima beasiswa
yang baru.
Adapun syarat yang diberlakukan adalah sehat jasmani dan rohani,
mengisi Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah (SPAJS), melampirkan
fotocopy kartu keluarga dan kartu tanda penduduk dan akte kelahiran anak,
dan usia peserta yang diperkenankan 18 tahun dan maksimum 55 tahun (usia
ditambah masa asuransi maksimal 65 tahun).
Besarnya premi disesuaikan dengan usia peserta dan besarnya uang
pertanggungan. Dengan cara pembayaran premi sekaligus, tahunan,
semesteran, triwulan, dan bulanan. Masa pembayaran premi disesuaikan
dengan usia anak pada saat awal mengikuti BLife Wadi‟ah Cendikia.
b) BLife Syariah Amanah Investa
BLife Amanah Investa merupakan program asuransi dengan investasi
yang dikelola secara professional dan transparan dan sesuai dengan Syariah
yang bertujuan untuk memeberikan perlindungan dan perencanaan investasi
masa depan.
Keistimewaan pada produk BLife Syariah Amanah Investa adalah
memberikan hasil investasi yang optimal sesuai jenis investasi yang peserta
pilih dan bersih dari Maysir, Gharar, dan Riba; serta menambah dana,
melakukan penarikan dana, dan mengalihkan jenis investasi peserta. BLife
Syariah Amanah Investa memberikan manfaat berupa:
1. Jika tertanggung meninggal dunia sebelum masa asuransi berakhir, ahli
waris akan mendapatkan yang asuransi sebesar 10 (sepuluh)kali premi
dasar tahunan (untuk peserta berusia 5 sampai 50 tahun) atau 5 (lima) kali
premi dasar tahunan (untuk peserta berusia 51 tahun sampao 60 tahun)
minimal sebesar Rp. 7.500.000,- ditambah nilai investasi.
2. Jika tertanggung hidup pada akhir kontrak asuransi, tertanggung akan
mendapatkan manfaat sebesar nilai investasi.
Jenis investasi yang dapat dipilih peserta:
1. BLife Syariah Fixed Income
Menawarkan tingkat investasi yang stabil dengan resiko yang aman. Dana
peserta sebagian besar akan ditempatkan pada efek pendapatan tetap dan
instrumen pasar uang syariah (80% - 98%), sisanya pada Efek Ekuitas
Syariah dan kas.
2. BLife Syariah Managed Fund
Menawarkan tingkat investasi yang relative lebih tinggi dengan risiko
yang moderat. Dana peserta akan ditempatkan pada:
-
Efek pendapatan tetap dan isntrumen pasar uang syariah (30% - 70%)
-
Efek Ekuitas Syariah (30% - 70%)
3. BLife Syariah Equity Fund
Menawarkan tingkat investasi yang maksimal denga risiko yang sepadan.
Dana peserta sebagian besar akan ditempatkan pada Efek Ekuitas Syariah
(minimal 80%), dan sisanya pada obligasi syariah dan / atau instrument
pasar uang syariah dan kas.
Ketentuan yang diberlakukan:
1. Sehat jasmani dan rohani, berusia antara 5 - 60 tahun
2. Minimal premi dasar
: Rp. 300.000.- / bulan
3. Minimal top up berkala
: Rp. 100.000.- / bulan
4. Minimal top up sekaligus : Rp. 1.000.000.5. Minimal penarikan dana : Rp. 1.000.000.6. Minimal pengalihan dana : Rp. 1.000.000.7. Risiko investasi menjadi tanggung jawab peserta
8. Perusahaan tidak menjamin hasil kinerja investasi
9. Nilai investasi dapat meningkat atau menurun dan nilai polis dapat lebih
kecil dari nilai dana yang diinvestasikan sesuai kinerja investasi
10. Bebas pajak penarikan hasil investasi setelah berinvestasi minimal 3 tahun
c) BLife InvestLink Syariah
BLife InvestLink Syariah yang merupakan program asuransi dengan
investasi yang dikelola sesuai syariah yang bertujuan memberikan hasil
investasi optimal sesuai jenis investasi yang nasabah pilih dan bersih dari
unsur maysir, gharar, dan riba.
Produk BLife InvestLink Syariah memberikan kefleksibelan dalam
berinvestasi, yaitu berupa:
1. Nasabah bebas menentukan pilihan jenis investasi yang ada.
2. Nasabah dapat menambah dana investasi (Top Up) untuk meningkatkan
hasil investasi yang dapat dilakukan setiap saat.
3. Nasabah
dapat
melakukan
penarikan
dana
investasi
sebagian
(Withdrawal/surrender).
4. Dana investasi dikelola secara professional dan transparan sesuai dengan
prinsip syariah.
5. Nasabah dapat mengubah jens dana investasi (Switching).
BLife InvestLink Syariah memberikan manfaat sebesar uang asuransi
beserta nilai investasi jika tertanggung mengalami musibah meninggal dunia
sebelum masa asuransi berakhir. BLife InvestLink Syariah juga memberikan
manfaat sebesar nilai investasi jika tertanggung hidup pada akhir kontrak
asuransi.
Pilihan investasi sepenuhnya berada ditangan nasabah sesuai dengan
jenis investasi yang ditawarkan BLife InvestLink Syariah. Nasabah dapat
memilih satu atau kombinasi dari pilihan yang ada. Jenis investasi yang
menjadi pilihan adalah:
1. BLife Syariah Stabil
Menawarkan tingkat investasi yang stabil dengan risiko yang aman. Untuk
pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan dengan komposisi
minimal 80% hingga maksimal 98% pada efek pendapatan tetap, termasuk
Efek bersifat utang/investasi dan instrument pasar uang yang bersifat
syariah, dan minimal 2% hingga maksimal 20% pada kas dan/atau setara
dengan kas.
2. BLife Syariah Berimbang
Menawarkan tingakat investasi yang relative lebih tinggi dengan risiko
yang moderat. Untuk pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan
dengan komposisi antara 5% sampai 75% pada kas dan instrument
pasaruang berbasis syariah; sukuk; efek ekuitas yaitu saham yang bersifat
syariah.
3. BLife Syariah Optimal
Menawarkan tingkat investasi yang maksimal dengan risiko yang sepadan.
Untuk pilihan investasi ini, dana nasabah akan ditempatkan dengan
komposisi minimal 80% dan maksimal 100% pada Efek ekuitas yang
berasal dari kumpulan Efek Syariah yang terdapat di Jakarta Islamic
Index, serta minimal 0% dan maksimal 20% pada pasar uang syariah dan
kas.
Adapun persyaratan nasabah BNI Life untu produk BLife InvestLink
Syariah seperti:
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Usia peserta yang diperkenankan 5 s/d 60 tahun.
3. Minimal premi sekaligus sebesar Rp. 5.000.000,4. Minimal penambahan dana investasi (Top Up) sebesar Rp. 1.000.000,5. Minimal
penambahan
dana
sebagian
(Withdrawal)
sebesar
Rp.
1.000.000,- dengan minimal sisa dana investasi sebesar Rp. 5.000.000,Ketentuan lain yang dimiliki produk BLife InvestLink Syariah:
1. Peserta bebas memilih jenis investasi yang dikehendaki.
2. Atas pilihan tersebut, segala risiko investasi menjadi tanggung jawab
peserta.
3. Nilai investasi dapat meningkat atau menurun sesuai kinerja investasi.
4. Nilai polis dapat lebih kecil dari nilai dana yang diinvestasikan.
5. Perusahaan tidak menjamin hasil kinerja investasi.
Penarikan atas hasil investasi bebas pajak setelah nasabah berinvestasi
selama minimal 3 tahun.
b. Produk kumpulan berupa:
a) BLife Sharia Saving Plan Insurance
BLife Sharia Saving Plan Insurance adalah produk asuransi jiwa yang
menggabungkan unsure proteksi asuransi jiwa dengan investasi yang berbasis
syariah, yang dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan undang-undang
No 13 tahun 2003 tentang imbalan pasca kerja program imbalan pasti.
Manfaat program BLife Sharia Saving Plan Insurance adalah:
1. Manfaat pada akhir masa kepersertaan (usia pension normal).
Pembelian akumulasi dana dan hasil unvestasu sekaligus (lumpsum)
apabila peserta mencapai usia pension.
2. Manfaat apabila peserta meninggal dunia dalam masa asuransi.
Pemberian santunan duka dalam akumulasi dana beserta hasil investasi
apabila peserta meninggal dunia dalam masa asuransi.
3. Manfaat apabila peserta mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemberian akumulasi dana beserta bagi hasil investasi yang terhimpun
apabila peserta mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
4. Manfaat apabila peserta berhenti bekerja.
Pemberian akumulasi dana beserta hasil investasi yang terhimpun apabila
peserta berhenti bekerja.
Keuntungan program apabila peserta mengambil produk BLife Sharia
Saving Plan Insurance:
1. Pengelolaan dana pesangon nsabah akan terpisah secara hukum sehingga
memberikan kenyamanan bagi karyawan Karena adanya kepastian
manfaat pesangon.
2. Sedini mungkin perusahaan sudah menyiapkan kewajibannya terhadap
arus kas yang akan keluar karena akan terjadinya pembayaran pesangon
karyawan karena pemutusan hubungan kerja.
3. Pembayaran kewajiban kepada karyawan pasca sarjana dari program ini
dapat dilakukan secara sekaligus (lumpsum) atau dapat juga dibayarkan
secara anuitas.
4. Pengelolaan dana pesangon dibuat secara transparan dengan memberikan
laporan
evaluasi
perusahaan.
pengelolaan
secara
periodic
sesuai
kebutuhan
5. Karyawan mendapatkan tambahan benefit berupa pertanggungan asuransi
terhadap risiko meninggal dunia.
6. Dana yang terhimpun akan di investasikan ke instrument investasi yang
sesuai dengan syariah.
Mudharabah hasil investasi dengan bagi hasil adalah 80% untuk
pemegang polis dan 20% unuk BNI Life.
b) BLife Sharia Health Plan Insurance
Tujuannya adalah memberikan rasa aman jika terjadi hal yang tidak
terduga menyangkut kondisi tubuh dan kesehatan seseorang melalui jaminan
biaya pengobatan bagi setiap peserta, karena sakit atau cedera akibat
kecelakaan selama satu tahun masa asuransi. Masa asuransinya adalah 1 (satu)
tahun dan dapat diperpanjang. Premi merupakan premi ta‟awun Tahunan
dengan pembayaran di muka.
Keuntungan program:
1. Memberikan rasa aman bagi pegawai dalam bekerja karena adanya
manfaat asuransi kesehatan bagi pegawai dan atau keluarganya.
2. Membantu perusahaan dalam menetapkan besarnya anggaran pengeluaran
kesehatan karyawan setiap tahun.
3. Perusahaan asuransi dapat lebih konsentrasi pada bidang usaha yang
dikelolanya daripada disibukan dengan administrasi kesehatan pegawai.
Keistimewaan program:
1. Premi tetap selama 1 (satu) tahun masa asuransi berjalan.
Sesuai kaidah syariah, premi merupakan premi ta‟awun yang sifatnya
tahunan, selama masa asuransi kesehatan berjalan tidak akan ada
perubahan premi meskipun terjadi perubahan harga obat-obatan, tarif
rumah sakit, tarif dokter, dan lain-lainnya.
2. Bebas memilih apotik dan laboratorium
Peserta bebas untuk menggunakan apotik dan laboratorium untuk
pemeriksaan kesehatan sesuai dengan rujukan dokter, dengan hanya
menunjukan kartu kepersertaan apabila berobat pada Apotik/Laboratorium
provider (terlampir) atau menggunakan sistem Reimbursement apabila
berobat di luar Apotik/Laboratorium provider.
c) BLife Sharia Personal Accident Insurance
Tunjuan
asuransi
ini
adalah
memberikan
perlindungankepada
karyawan perusahaan terhadap risiko yang dipertanggungkan yang mungkin
terjadi dalam masa asuransi. Masa kontrak asuransi adalah 1 (satu) tahun,
dengan premi sekaligus minimum sebesar Rp. 5.000.000,- untuk minimum
peserta 50 orang dan dibayar sekaligus dimuka.
Pembayaran sekaligus manfaat asuransi yaitu sebesar uang asuransi
apabila peserta meninggal dunia dalam masa asuransi, yaitu sebagi berikut:
1. Pembayaran sekaligus sebesar 100% uang asuransi apabila peserta
meninggal dunia bukan karena kecelakaan dalam masa asuransi.
2. Pembayaran sekaligus sebesar 200% uang asuransi apabila peserta
meninggal dunia karena kecelakaan dalam masa asuransi.
3. Pembayaran sekaligus sebesar 100% uang asuransi apabila peserta
mengalami cacat total secara permanen akibat kecelakaan dalam masa
asuransi.
4. Pembayaran sekaligus sebesar prosentase tertentu dari uang asuransi
apabila peserta mengalami cacat tetap sebagian secara permanen akibat
kecelakaan dalam masa asuransi (maksimal 100% uang asuransi).
Ketentuan Underwriting:
1. Free cover
2. Usia peserta maksimum 55 tahun
3. Tertangung adalah karyawan dari perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. STRATEGI PEMASARAN PRODUK BLIFE INVESTLINK SYARIAH
PADA PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI SYARIAH
Saat ini pertmubuhan jumlah perusahaan asuransi syariah di Indonesia
makin meningkat, dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang awalnya
konvensional membuka cabang syariah seiring dengan meningkatnya kesadaran
dan minat masyarakat untuk berasuransi di perusahaan asuransi yang halal (tidak
mengandung unsure Gharar, Maysir, dan Riba) dan menentramkan.
PT. BNI Life Insurance divisi Syariah merupakan salah satu perusahaan
asuransi berdasarkan prinsip Islam yang tidak terlepas dari persaingan-persaingan
antar perusahaan asuransi. Salah satu produk yang banyak diminati oleh
masyarakat adalah produk unit link, dan di berbagai perusahaan lain pun unit link
juga banyak diminati karena keuggulan-keunggulan dan keuntungan-keuntungan
yang dimiliki unit link.
Namun setiap usaha yang dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam
memasarkan produk-produknya yang bertujuan untuk meningkatkan premi sesuai
dengan apa yang ditargetkan merupakan bagian dari strategi pemasaran. Hal yang
paling mendasar dalam strategi pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya
untuk menarik minat masyarakat agar dapat bertahan ataupun meningkat jumlah
nasabahnya.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance divisi
Syariah khususnya pada produk BLife InvestLink Syariah yaitu dengan
menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula dari strategi segmentasi
pasar (segmentation), strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi
posisi pasar (positioning). Selain itu juga dengan mengembangkan bauran
pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4 unsur yaitu produk (product), harga
(price), distribusi (place), dan promosi (promotion).
Berikut uraian tentang strategi pemasaran produk BLife InvestLink
Syariah:
1. Strategi Segmentasi Pasar (segmentation)
Langkah pertama yang dilakukan oleh PT BNI Life Insurance Divisi
Syariah dalam kegiatan pemasaran adalah dengan mengsegmentasi pasar.
Segmentasi pasar terfokus pada nasabah yang memiliki dana yang besar. Dana
yang menganggur di tabungan deposito. Adapun kriteria yang dibutuhkan dalam
segmentasi pasar antara lain: 50
a) Segmentasi geografis: secara geografis tidak ada pengkhususan.
50
Wawancara pribadi dengan Rully Bahril. Jakarta, 2 Desember 2010
b) Segmentasi demografis: faktor usia masuknya adalah usia 17 tahun.
Penghasilanya tidak ada minimum persyaratan, namun paling tidak nasabah
memiliki dana bebas atau dana menganggur (idle fund) minimal Rp.
5.000.000,- untuk berinvetasi.
c) Segmentasi psikologis: nasabah yang dibidik adalah nasabah yang
mempunyai tujuan memaksimalkan dana yang dimilikinya. Nasabah tidak
ingin dipersulit dengan pembayaran regular atau bertahap, keinginan nasabah
mudah, sekali bayar, simpel dan pengembalian hasil maksimal.
d) Segmentasi prilaku: secara perilaku tidak ada segmentasi, namun profil resiko
nasabah dalam berinvestasi akan ditentukan sendiri yang sesuai.
2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran (Targeting)
Demi meningkatkan pendapatan premi pada perusahaan, pasti dilakukam
pula penyesuaian pada penentuan pasar sasaran, agar penjualan menjadi tepat
sasaran. Dalam hal ini untuk target pasar, PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
telah menentukan targetnya. Target pasar pada produk BLife InvestLink Syariah
adalah nasabah yang memiliki dana menganggur pada tabungan atau deposito
yang cukup besar dengan minimum pembayaran Rp. 5.000.000,-.51
51
Wawancara pribadi dengan Rully Bahril. Jakarta, 2 Desember 2010
3. Strategi Posisi Pasar (positioning)
PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah merupakan solusi terbaik untuk
memberikan berbagai fasilitas produk jasa kepada masyarakat. PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah tetap memfokuskan produk BLife InvestLink Syariah
menjadi produk alternatif utama dalam berinvestasi selain tabungan dan deposito,
dengan tingkat pengembalian hasil atau nisbah yang lebih tinggi.52
Selain itu, premi sekaligus yang ditawarkan oleh PT. BNI Life Insurance
Divisi Syariah pada produk BLife InvestLink Syariah memiliki keunggulan yang
relatife lebih murah dibanding perusahaan-perusahaan asuransi jiwa syariah yang
menawarkan produk sejenis yaitu produk unit link.
Ukuran pembeda keunggulan premi sekaligus, tentu dapat dibuktikan
dengan pemberian setoran atau pembayaran premi sekaligus tersebut. PT. BNI
Life Divisi Syariah mampu membuktikan bahwa premi sekaligus yang
dibayarkan nasabah terhadap produk BLife InvestLink lebih murah dibandingkan
dengan produk sejenis yg ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa syariah yang
lain.
Sebagai angka pembanding PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
menawarkan jumlah pembayaran dengan minimum premi sekaligus sebesar Rp.
5.000.000,-. Jumlah pembayaran premi sekaligus ini adalah jumlah pembayaran
minimum terendah, jika dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya,
52
Ibid
sebagai perbandingannya adalah PT. MAA Life Assurance syariah yang
memberikan penawaran minimum premi sekaligus sebesar Rp.12.000.000,-.
4. Bauran Pemasaran (marketing mix)
Untuk mencapai tareget pasar, selain diperlukan perumusan strategi
pemasaran juga diperlukan bauran pemasaran (marketing mix) atau juga dikenal
dengan 4P (product, price, place, promotion). Karena bagian ini lah yang terlihat
dipasar, oleh sebab itu PT BNI Life Insurance Divisi Syariah memiliki strategi
pemasaran adalah sebagai berikut:
a) Strategi produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk meliputi benda fisik, jasa, tempat,
organisasi, dan gagasan.
Penerapan strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah yang
dilakukan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah adalah dengan membuat
produk berdasarkan kebutuhan nasabah (asuransi plus investasi). Kualitas produk
selalu ditingkatkan dengan analisa market saat ini, seperti analisis tingkat
pengembalian hasil, analisa resiko investasi dll. Kemasan atau cover brosur juga
disesuaikan dengan tujuan investasi.
b) Strategi harga (price)
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Dalam perekonomian khususnya dalam
perusahaan, harga merupakan penentu bagi permintaan pasarnya, harga
memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan
keuntungan bersih, harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan
mempengaruhi market share-nya.
Penentapan strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah dari segi
harga adalah premi yang dibuat sedemikian kompetitif dengan kompetitor. Ini
berarti premi yang dibayarkan nasabah kepada PT BNI Life Insurance Divisi
Syariah memiliki nilai yang siap bersaing dengan para pesaing dengan produk
sejenis dari perusahaan asuransi lain khususnya yang berbasis syariah.53
c) Strategi distribusi (place)
Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi
maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen. Guna dari strategi distribusi adalah untuk mempermudah
pelanggan memperoleh akses pelayanan PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah,
saat ini PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam melakukan strategi
53
Wawancara pribadi dengan Rully Bahril. Jakarta, 2 Desember 2010
distribusi pada produk BLife InvestLink Syariah melalui Bancanssurance di unitunit cabang PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.54
d) Strategi promosi (promotion)
Promosi sering disamakan dengan komunikasi pemasaran. Promosi adalah
suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau
pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk
barang atau jasa yang di pasarkanannya.
Sarana promosi yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah dalam memasarkan produk BLife IvestLink Syariah adalah sebagai
berikut: 55
1) Periklanan: yang dilakukan PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam
memasarkan produk BLife InvestLink Syariah melalui media majalah,
surat kabar, media online dan melalui iklan di radio.
2) Promosi penjualan: strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BNI Life
Divisi Syariah melalui kegatan promosi penjualan antara lain dengan
melakukan membuka stan-stan, presentasi ke kantor-kantor, instansi
rumah sakit, sekolah, lembaga sosial, dll.
3) Hubungan masyarakat/publisitas: kegiatan publisitas yang dilakukan oleh
PT. BNI Life Disvisi Syariah adalah dengan cara melakukan kegiatan-
54
55
Wawancara pribadi dengan Rully Bahril. Jakarta, 2 Desember 2010
Ibid
kegiatan seperti gathering dengan nasabah untuk memberikan informasi
mengenai perkembangan produk BLife InvestLink Syariah. Dan juga PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah juga melakukan personal approach
atau pendekatan langsung kepada nasabah adalah bentuk yang efektif
karena dapat langsung berinteraksi dengan leluasa dan santai, positifnya
berbagai macam info feature produk dapat disampaikan kepada nasabah.
B. ANALISIS EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BLIFE
INVESTLINK SYARIAH PADA PT. BNI LIFE INSURANCE DIVISI
SYARIAH
Tabel 4.1
Data premi tahun 2007-201056
Tahun
2007
2008
2009
2010
Premi
219.600.000
1.986.365.000
1.012.600.000
1.479.000.000
Pada tahun 2007 secara keseluruhan yang tercatat di PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah premi sebesar Rp. 219.600.00,-. Kemudian dana premi
yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah.
56
Data dari PT BNI Life Insurance Divisi Syariah selama 4 tahun terakhir
Pada tahun 2008 secara keseluruhan yang tercatat di PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah premi sebesar Rp. 1.986.365.000,-. Di tahun ini, PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah mengalami kenaikan jumlah premi.
Pada tahun 2009 secara keseluruhan yang tercatat di PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah premi sebesar Rp. 1.012.600.000,-. Di tahun ini, PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah mengalami penurunan jumlah premi.
Pada tahun 2010 secara keseluruhan yang tercatat di PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah premi sebesar Rp. 1.479.000.000,-. Di tahun ini PT. BNI
Life Insurance Divisi Syariah mengalami kenaikan kemnali jumlah premi.
1. Kinerja Produk BLife InvestLink Syariah Pada PT BNI Life Insurance
Divisi Syariah
hasil kinerja produk BLife InvestLink Syariah tahun 2007-2008
mengalami peningkatan atau pertumbuhan yang besar bagi PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah.
Berikut ini adalah data kinerja produk BLife InvestLink Syariah pada PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah pada tahun 2007-2008:
Tabel 4.2
Data kinerja produk BLife InvestLink Syariah
Tahun 2007-200857
Keterangan
Premi
57
2007
219.600.000
2008
1.986.365.000
Pertumbuhan
804.54%
Data dari PT BNI Life Insurance Divisi Syariah kemudian diolah oleh penulis
Dari tabel diatas, jumlah premi pada PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah yang terjadi pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan atau
pertumbuhan sebesar 804.54%. Jumlah premi pada tahun 2007 sebesar Rp.
219.600.000,- sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.986.365.000,-.
2. Kinerja Produk BLife InvestLink Syariah Pada PT. BNI Life Insurance
Divisi Syariah Tahun 2008-2009
Hasil kinerja produk BLife InvestLink Syariah tahun 2008-2009
mengalami penurunan bagi PT. BNI Life Insurance divisi Syariah.
Berikut ini adalah data kinerja produk BLife InvestLink Syariah pada PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariahpada tahun 2008-2009:
Tabel 4.3
Data kinerja produk BLife InvestLink Syariah
Tahun 2008-200958
Keterangan
Premi
2008
1.986.365.000
2009
1.012.600.000
pertumbuhan
-49.02%
Dilihat dari tabel diatas, jumlah premi pada PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah yang terjadi pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan -49.02%.
58
Ibid
Jumlah premi pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.986.365.000,- sedangkan pada tahun
2009 sebesar Rp. 1.021.600.000,-.
3. Kinerja Produk BLife InvestLink Syariah Pada PT. BNI Life Insurance
Divisi Syariah tahun 2009-2010
Hasil kinerja produk BLife InvestLink Syariah tahun 2009-2010
mengalami peningkatan bagi PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah.
Berikut ini adalah data kinerja produk BLife InvestLink Syariah pada PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah:
Tabel 4.4
Data kinerja produk BLife InvestLink Syariah
Tahun 2009-201059
Keterangan
Premi
2009
1.012.600.000
2010
1.479.000.000
pertumbuhan
46.06%
Dilihat dari tabel di atas, jumlah premi pada PT. BNI Life Insurance
Divisi Syariah yang terjadi pada tahun 2009-2010 mengalami peningkatan
sebesar 46.06%. Jumlah premi pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.012.600.000,sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.479.000.000,-.
59
Data dari PT BNI Life Insurance Divisi Syariah kemudian diolah oleh penulis
4. Laporan Kinerja Bulanan BLife Syariah
Pada laporan kinerja bulanan BLife Syariah Stabil Oktober 2010, tercatat
bahwa kenaikan tingkat investasi pada periode per satu bulannya sebesar 1.29%,
periode per tiga bulannya sebesar 1.47%, periode per enam bulannya sebesar
4.65%, setiap satu tahun mengalami kenaikan tingkat investasi sebesar 11.42%,
sejak awal tahun sebesar 8.05%, dan sedangkan sejak awal peluncuran kenaikan
investasinya sebesar 35.41%.60
Pada laporan kinerja bulanan BLife Syariah Berimbang Oktober 2010,
tercatat bahwa kenaikan tingkat investasi pada periode per satu bulannya sebesar
3.12%, periode per tiga bulannya sebesar 9.62%, periode per enam bulannya
sebesar 6.99%, setiap satu tahun mengalami kenaikan tingkat investasi sebesar
25.15%, sejak awal tahun sebesar 20.14%, dan sedangkan sejak awal peluncuran
kenaikan investasinya sebesar 15.54%.61
Pada laporan kinerja bulanan BLife Syariah Optimal Oktober 2010,
tercatat bahwa kenaikan tingkat investasi pada periode per satu bulannya sebesar
2.60%, periode per tiga bulannya sebesar 10.56%, periode per enam bulannya
sebesar 15.52%, setiap satu tahun mengalami kenaikan tingkat investasi sebesar
60
Data dari PT BNI Life Insurance Divisi Syariah yang diambil pada tanggal 22
November 2010
61
Data dari PT BNI Life Insurance Divisi Syariah yang diambil pada tanggal 22
November 2010
40.17%, sejak awal tahun sebesar 28.76%, dan sedangkan sejak awal peluncuran
kenaikan investasinya sebesar 50.83%.62
5. Analisis Data
Berdasarkan data premi produk BLife InvestLink Syariah pada PT. BNI
Life Insurance Divisi Syariah selama 4 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2007
sampai dengan tahun 2010, setelah dikelola, ternyata terjadi fluktuasi pada
pendapatan premi, mengalami peingkatan dan penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2007-2008, pendapatan premi pada produk BLife InvestLink
Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah mengalami peningkatan yang
cukup besar yaitu pada tahun 2007 pendapatan preminya sebesar Rp.
219.600.000,- sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.986.365.000,-. Jadi
peningkatannya pada tahun 2007-2008 sebesar Rp. 1.766.765.000,-. Peningkatan
tersebut dikarenakan strategi pemasaran di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
sangat bagus. Berdasarkan penelitian, peningkatan tersebut dikarenakan pada
tahun 2008 bisnis asuransi syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah ini
mulai diperbaiki atau disempurnakan khususnya untuk jalur distribusi
bancassurance. Begitu pun juga dengan kesadaran nasabah berinvestasi pada
produk BLife InvestLink Syariah itu sudah tinggi atau meningkat. Dikarenakan
nasabah ingin memaksimalkan dana yang selama ini sudah berinvestasi dalam
62
Ibid
bentuk deposito dimana hasil tabungan deposito itu kecil. Sehingga dengan
berinvestasi dalam bentuk unit link pada produk BLife InvestLink Syariah
memberikan hasil investasi yang lebih optimal sesuai dengan jenis investasi yang
dipilih oleh nasabah dibandingkan dengan produk konvensional yang sudah ada.63
Pada tahun 2008-2009, pendapatan premi pada produk BLife InvestLink
Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah mengalami penurunan yang
sangat drastis yaitu di tahun 2008 pendapatan preminya sebesar Rp.
1.986.365.000,- sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.012.600.000,-. Jadi
penurunan pada tahun 2008-2009 sebesar Rp. 937.756.000,-. Penurunan ini
kemungkinan disebabkan karena faktor krisis global yang mempengaruhi
turunnya pendapatan premi karena nasabah khawatir atau takut berinvestasi pada
produk yang berbasis reksadana. Dan begitupun juga dari manajemen PT. BNI
Life Insurance Divisi Syariah pun merubah metode penjulanannya dari produk
BLife InvestLink Syariah dengan pembayaran sekaligus diarahkan produk BLife
InvestLink Syariah dengan pembayaran regular (bulanan / tahunan / triwulan /
semsteran).64
Pada tahun 2009-2010, pendpatan premi pada produk BLife InvestLink
Syariah di PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah kembali mengalami
peningkatan yang cukup besar yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.012.600.000,sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.479.000.000,-. Jadi peningkatannya
63
64
Data wawancara pribadi dengan Rully Bharil. Jakarta 2 Desember 2010
Data wawancara pribadi dengan Rully Bharil. Jakarta 2 Desember 2010
pada tahun 2009-2010 sebesar Rp. 466.400.000,-. Peningatan ini disebabkan
karena PT BNI Life Insurance Divisi Syariah memperluas strategi pemasarannya
yang tadinya hanya melalui jalur distribusi bancassurance juga dengan distribusi
jalur agency (direct selling), kemudian PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
melakukan sosialisasi fokus kepada nasabah-nasabah yang memiliki dana
menganggur (idle fund) pada deposito.65
Dari data diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan premi
perusahaan pada PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah terhadap produk BLife
InvestLink Syariah cukup efektif karena memang terbukti mengalami bebrapa
kali peningkatan pendapatan premi pada tahun 2007-2008 dan pada tahun 20092010 setelah dilakukan beberapa adaptasi terhadap metode-metode pemasaran
yang digunakan. Adapun fluktuasi terjadi atas premi yang tidak stabil disebabkan
oleh beberapa faktor eksternal dan faktor internal yang tidak terhindarkan. Pada
tahun 2008-2009 terjadi penurunan pendapatan premi sampai -40% yang
disebabkan oleh faktor eksternal yaitu pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan
global. Sedangkan faktor-faktor internal yang dialami oleh PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah tersebut antara lain adalah faktor daya beli nasabah pada
keadaan-keadaan dimana mungkin nasabah tersebut tidak mampu memenuhi
kebutuhan asuransi karena kemampuannya yang terhambat oleh hal-hal yang
dianggap lebih primer pada saat tersebut. Ada pula faktor datangnya hari raya
keagamaan, dimana segala kebutuhan pada saat itu jelas akan terfokus pada hal65
Ibid
hal yang berhubungan pada penyambutan hari raya yang memang membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Dan beberapa faktor-faktor lain yang membuat para
nasabah lebih menjadikan hal tersebut sebagai hal yang dianggap primer sebelum
pemenuhan asuransi investasi. Jadi, pendapatan premi itu memang tidak bisa
stabil, fluktuasi memang pasti selalu ada.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penulis mengambil kesimpulan dari hasil riset berupa observasi,
wawancara, studi dokumenter, dan studi pustaka terkait. Penulis menyimpulkan
bahwa PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah lebih memfokuskan pada nasabah
yang memiliki dana yang menganggur atau dana yang menganggur di tabungan
atau deposito minimal Rp. 5.000.000,- yang lebih murah setelah dibandingkan
dengan pembayaran premi sekaligus pada PT. MAA Life Assurance syariah.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, selain itu maka dapat
diambil beberapa kesimpulan dari tiap pembahasan, yaitu:
1. Dalam memasarkan produk BLife InvestLink Syarian, PT. BNI Life
Insurance Divisi Syariah menggunakan strategi pemasaran:
a) Segmentasi, dimana PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah memiliki
segmentasi secara khusus. PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah lebih
memfokuskan kepada nasabah (usia minimalnya adalah 17 tahun) dimana
yang dibidik adalah nasabah yang mempunyai tujuan memaksimalkan
dana yang dimilikinya.
b) Target pasar produk BLife InvestLink Syariah adalah nasabah yang
memiliki dana menganggur pada tabungan atau deposito yang cukup besar
dengan minimum pembayaran Rp. 5.000.000,-.
c) Posisi pasar PT. BNI Life Insurace Divisi Syariah tetap memfokuskan
produk BLife InvestLink Syariah menjadi produk alternatif utama dalam
berinvestasi selain tabungan dan deposito, dengan tingkat pengembalian
hasil atau nisbah yang lebih tinggi.
d) Dari segi bauran pemasaran, strategi pemasaran produk BLife InvestLink
Syariah yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah
adalah dengan membuat produk berdasarkan kebutuhan nasabah. Kualitas
produk selalu ditingkatkan dengan analisa market saat ini. Strategi harga
yang dilakukan adalah premi yang dibuat sedemikian kompetitif dengan
kompetitor. Saat ini PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah dalam
melakukan strategi distribusi pada produk BLife InvestLink Syariah
melalui Bancanssurance di unit-unit cabang PT BNI Life Insurance Divisi
Syariah. Sedangkan strategi promosinya melalui media majalah, surat
kabar, radio dan kegiatan-kegiatan seperti gathering, stan-stan dan
presentasi-presentasi ke kantor-kantor, instansi rumah sakit, lembaga
social dll.
2. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah sudah cukup efektif dalam memasarkan produk BLife InvestLink
Syariah. Karena dilihat dr peningkatan-peningkatan pendapatan premi PT.
BNI Life Insurance Divisi Syariah. Setelah terjatuh dari krisis keuangan
global yang terjadi pada tahun 2008, tetapi PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah tetap bertahan dan terus mengembangkan produk BLife InvestLink
Syariah dengan berbagai macam strategi untuk memasarkannya, sehingga
setahap demi setahap pendapatan premi terus meningkat.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan mengenai strategi
pemasaran produk BLife InvestLink Syariah maka saran yang dapat di
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan sosialisasi dan promosi unit link yang berlandaskan pada
prinsip syariah kepada masyarakat secara berkesinambungan dengan terus
mengembangkan strategi promosi seperti periklanan media cetak atau media
elektronik dan publikasi kepada masyarakat melalui gathering, stan-stan,
presentasi ke kantor-kantor, dll.
2. Untuk mengantisipasi persaingan hendaknya PT. BNI Life Insurance Divisi
Syariah lebih banyak menciptakan tenaga-tenaga SDI (Sumber Daya Insani)
yang lebih berkualitas, terutama dalam hal pelayanan, agar nasabah merasa
puas dengan pelayanan yang ada. Serta melengkapi sarana dan prasarana,
manajemen yang lebih sempurna sehingga dapat bersaing pada perusahaanperusahaan asuransi lainnya yang membuka layanan unit link juga.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Al-Qur‟an Al-Karim dan terjemahannya. Bandung: PT Syamil Cipta Media
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah. Bandung:
Alfabeta. 2009
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. 2004
Darmawi, Hermawan. Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara. 2001
Ghufron, Sofiniyah. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan
& Investasi Syariah. Jakarta: Reinsan, 2005
Hakim, Muhammad Aziz dkk. Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Dasar
dan Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan. 2005
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Invrestasi Pada Pasar Modal Syariah.
Jakarta: Kencan, 2008
Ikrom. Tinjauan Praktis Asuransi Unit Link Pada PT MAA Life Assurance. Skripsi
S1 Fakultas Syariah dan Hukum, 2009
Kertajaya, Hermawan dan Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2006
Kotler, Philip. Marketing insight From A to Z. Jakarta: Erlangga. 2004
Kotler, Philip. Menejemen Pemasaran; Analisa Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian. Jakarta: Erlangga. 1996
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta. 2001
Molan, Benyamin. Glosarium Prentice Hall: Manajemen dan pemasaran. Jakarta: PT
Prenhallindo, 2002
Uchyana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992
Setiadi, Nugroho J. Perilaku konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: PT Kencana, 2003
Swastha, Basu dan Irwan. Manjemen Pemasaran Modern. Liberty Yokyakarta,
Yogyakarta. 2005
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Press, 2001
Tjiptowardojo, Sularno. Seri Intisari Manajemen Strategi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 1995
Umar, Husein. Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000
Vidiastuti, Herni. Analisis Strategi Pemasaran produk Tabungan Haji Pada Bank
BRI Syariah Cabang Mampang. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,
2010
http://www.bapepam.go.id/perasuransian/index.htm. diakses pada 20 Mei 2010
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/.
Diakses pada 24 Juni 2010
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/mengenal-unit-link-syariah.html Diakses
pada 24 Juni 2010
Data dari PT. BNI Life Insurance Divisi Syariah pada november 2010
Daftar Wawancara
Studi kasus
: PT BNI Life Insurance Divisi Syariah
Judul skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Produk BLife InvestLink Syariah
(Studi Kasus Pada PT BNI Life Insurance Divisi Syariah)
Narasumber : Rully Bahril, SE, AFF, WM
Pertanyaan 1 : Apa yang melatar belakangi berdirinya produk BLife InvestLink
Syariah di PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?
Jawaban 1
: Dikarenakan banyak nasabah ingin memaksimalkan dana yang
selama ini sudah berinvestasi dalam bentuk deposito dimana hasil
tabungan deposito itu kecil. Dan memberikan kemudahan berinvestasi
sekaligus, ditambah dengan proteksi untuk nasabah.
Pertanyaan 2 : Apa kelebihan dan kekurangan produk BLife InvestLink Syariah
yang di pasarkan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?
Jawaban 2
: Kelebihannya adalah memberikan hasil investasi yang lebih optimal
sesuai jenis investasi yang dipilih oleh nasabah. Kekurangannya
adalah belum dapat ditambahkan (rider) seperti kesehatan dan
kecelakaan.
Pertayaan 3 : Bagaimana potensi / pangsa pasar bagi perkembangan produk BLife
InvestLink Syariah?
Jawaban 3
: Potensi pangsa pasarnya sangat besar dengan premi yang murah
mulai dari Rp. 5.000.000,-.
Pertanyaan 4 : Akad apa yang digunakan dalam produk BLife InvestLink Syariah di
PT BNI Life Insurance Divisi Syariah?
Jawaban 4
: Akad yang digunakan adalah Wakalah bil Ujrah.
Pertanyaan 5 : Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan PT BNI Life
Insurance Divisi Syariah dalam meningkatkan jumlah peserta pada
produk BLife InvestLink Syariah?
Jawaban 5
: - Melalui penjualan kanal distribusi Bancassurance
- Melalui penjualan kanal distribusi agency
- Sosialisasi fokus kepada nasabah-nasabah yang memiliki dana
menganggur (idle fund) pada deposito.
Pertanyaan 6 : Apa kiat yang dilakukan produk BLife InvestLink Syariah dalam
mempertahankan peserta yang telahada agar tetap menjadi peserta PT
BNI Life Insurance Divisi Syariah?
Jawaban 6
: - Memaintance pelayanan kepada nasabah-nasabah
- Memberikan update market investasi terkini secara regular
- Menganjurkan atau menghimbau agar melakukan Top-up secara
berkala.
Pertanyaan 7 : Seberapa besar dampak krisis pada tahun 2008 mengalami
penurunan tingkat investasi pada produk BLife InvestLink Syariah?
Jawaban 7
: Mengalami -40% return sejak Agustus 2008
Pertanyaan 8 : Apa solusi yang dilakukan PT BNI Life Insurance Divisi Syariah
dalam meningkatkan kembali tingkat kinerjanya?
Jawaban 8
: Memberikan service terbaik kepada nasabah, khususnya dalam
pemilihan fund manager (manager investasi) untuk mengelola dana
nasabah ke dalam beberapa alokasi dana.
Download