PENGARUH KUALITAS JASA LAYANAN SERVIS YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA DEALER YAMAHA BLIMBING MOTOR CABANG MALANG) Oleh: Nur Wahit *) Abdul Qadir Jailani **) Afi Rahmat Slamet ***) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma Malang ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of Quality of Service Yamaha Mio Services Consumer Satisfaction. The population in this study is the number of users of the service fees in particular motorcycles Yamaha Mio brands that exist on a Yamaha dealer Blimbing Motor Branch Malang. Data analysis techniques in this study was conducted using multiple linear regression. Based on the analysis results can be concluded: 1) Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy and Tangibles significant effect on customer satisfaction in a service Yamaha Mio Malang; 2) Of the five dimensions of service quality, Reliability of the most dominant influence on customer satisfaction in a service Yamaha Mio Malang Keywords: Sevice Quality, customer satisfaction. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi, sarana transportasi memiliki peran penting sebagai penunjang untuk aktivitas yang memiliki mobilitas tinggi. Masyarakat modern yang kehidupannya serba cepat cenderung memilih transportasi tunggal misalnya sepeda motor untuk sampai ketujuan dengan waktu yang efisien. Hal ini berpengaruh pada jumlah pengguna sepeda motor yang meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya jumlah pengguna sepeda motor, secara tidak langsung membuat konsumen memiliki kebutuhan tambahan seperti sarana maupun prasarana untuk merawat atau memperbaiki kendaraan yang mereka miliki sehingga kendaraan tersebut layak untuk digunakan, masih dapat bersaing dengan produk baru dan nantinya dapat dijual kembali dengan harga yang relatif tinggi. Industri jasa servis kendaraan sepeda motor memiliki peluang besar dalam arti sekarang pengusaha memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan terhadap konsumen. Melihat kondisi banyaknya jumlah sepeda motor di Indonesia yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, menjadi peluang usaha industri jasa untuk berkembang dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin banyak usaha industri jasa dalam memunuhi kebutuhan konsumen, membuat adanya persaingan yang ketat diantara penyedia jasa servis termasuk dealer resmi yang bekerjasama dengan merk sepeda motor tertentu yang saling berlomba untuk mendapatkan konsumen. Usaha dealer motor berkembang begitu pesat seiring dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat. Banyaknya dealer motor yang bermunculan, akan mendorong pelaku usaha sejenis untuk terus-menerus meningkatkan performanya agar dapat terus bertahan dari ketatnya persaingan usaha. Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 301 Tetapi saat ini pelayanan jasa tidaklah ringan, perusahaan dihadapkan pada persaingan tidak hanya membuat para konsumen tertarik, namun juga membuat konsumen tersebut menjadi konsumen dan meningkatkan laba perusahaan. Pada sisi lain, jasa dihadapkan pada kenyataan pelayanan yang berkualitas dan bermutu sehingga terdapat nilai sesuai harapan dan keinginan konsumen. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kualitas jasa yang terdiri dari realiability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam layanan servis sepeda motor Yamaha mio?; 2) Diantara lima dimensi kualitas jasa, manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen dalam layanan servis Yamaha mio? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas jasa yang terdiri dari realiability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap kepuasan konsumen; 2) Untuk mengetahui diantara lima dimensi kualitas jasa yang terdiri dari Realiability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan Tangibles manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Penelitian dapat mewakili pendapat konsumen sehingga konsumen memiliki referensi dalam ini diharapkan memilih dan menentukan layanan jasa yang diperlukan sesuai dengan minat konsumen. 2. Sebagai suatu penelitian yang dapat dijadikan salah satu acuan untuk meningkatkan layanan servis kualitas jasa sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan konsumen. 3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana pemahaman peneliti tentang pengaruh kualitas jasa terhadap tingkat kepuasan konsumen dalam layanan servis sepeda motor mio di dealer Yamaha Blimbing Motor cabang Malang. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi tambahan bagi perpustakaan ekonomi khususnya di Universitas Islam Malang. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Penelitian Wijanarko (2008: 18) berjudul “Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan pada AHASS PT. Mitra Pinasthika Mustika Malang”. Penelitian ini menggunakan insturement berupa kuisioner dan wawancara. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 43,768 ≥ F tabel 2,37 dengan nilai p sebesar 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square yang diketahui sebesar 0,711 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 71,1%. Dan dari hasil uji t diketahui bahwa secara parsial, variabel bukti fisik dan jaminan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel keandalan, variabel daya tanggap, dan variabel empati tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian Rizan (2011:131) berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan ( Survei Pelanggan Suzuki, Dealer Fatmawati Jakarta Selatan)” . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan kualitas pelayanan 302 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet menunjukkan bahwa kualitas servis memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis telah dilakukan, diketahui bahwa kualitas jasa mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan baik secara individu maupun secara simultan. Penelitian Kurniasari (2012:71) berjudul “Penilaian Kualitas Pelayanan Jasa oleh Konsumen Bengkel Resmi Sepeda Motor Honda AHASS UD, Ramayana Motor Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi terbaik dalam penilaian kualitas pelayanan jasa oleh konsumen bengkel resmi sepeda motor Honda (AHASS) UD. Ramayana Motor Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi terbaik kualitas pelayanan jasa yang terdapat pada bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS) UD. Ramayana Motor Surabaya menurut konsumen adalah jaminan. KUALITAS JASA Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Menurut Kotler (2000:110) “Kualitas jasa merupakan tingkat kompentensi yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat kompetensi tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen sehingga tercapai kepuasan konsumen”. Menurut Umar (2003:32), mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu: 1. Realiability, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa yang sesuai janji yang ditawarkan. 2. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan atau staf dalam membantu konsumen dan memberikan jasa yang cepat dan tanggap. 3. Assurance, yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan jasa, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. 4. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi kepada konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. 5. Tangibles, yaitu meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyaman ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan. KEPUASAN KONSUMEN Kotler (2000:121), para konsumen membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal itu, kenyataannya apakah suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai konsumen mempengaruhi dan kemungkinan mereka akan membeli kembali. Para pembeli akan membeli konsumen selama menggunakan beberapa tahapan jasa tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal jasa menimbulkan persepsi berupa mutu jasa yang buruk untuk tahapan selanjutnya, sehingga konsumen merasa tidak puas dengan jasa serta keseluruhan. Irawan (2003:16) juga menyatakan bahwa kepuasan konsumen secara tidak langsung mencerminkan seberapa jauh perusahaan telah merespon keinginan dan harapan pasar. Dalam jangka pendek seringkali, tidak terlihat hubungan antara kepuasaan konsumen dengan tingkat keuntungan, karena kepuasan adalah strategi kepuasaan yang bersifat Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 303 defensive, maka kemampuan untuk mempertahankan konsumen itulah yang akhirnya mempengaruhi keuntungan dalam jangka pendek. Irawan (2003:22) mengemukakan bahwa terdapat lima komponen yang dapat mendorong kepuasan konsumen, yaitu: 1. Kualitas produk Kualitas produk menyangkut lima elemen, yaitu performance realiability, conformance, durability, dan consistency. Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. 2. Kualitas jasa Konsumen akan merasa puas apabila jasa yang baik yang sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas jasa menurut konsep serqual meliputi realiability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Dalam banyak hal, kualitas jasa mempunyai daya diferensiasi yang lebih kuat dibandingkan dengan kualitas produk. 3. Faktor emosional Kepuasan konsumen yang diperoleh pada saat menggunakan suatu produk yang berhubungan dengan gaya hidup. Kepuasan konsumen didasari atas rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, dan sebagainya. 4. Harga Komponen harga sangat penting karena dinilai mampu memberikan kepuasan yang relatif besar. Harga yang murah akan memberikan kepuasan bagi konsumen yang sensitif terhadap harga karena mereka akan mendapat value for money yang tinggi. 5. Kemudahan Komponen ini berhubungan dengan biaya untuk memperoleh produk atau jasa. Konsumen akan semakin puas apabila relative mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau jasa. HIPOTESIS Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bahwa kualitas jasa yang tediri dari Realiability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan Tangible berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. 2. Bahwa Realiability berpengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen. METODE PENELITIAN JENIS, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian explanative. Lokasi dari penelitian ini adalah dealer Yamaha Blimbing Motor Cabang Malang yang terletak di Jl. Jend A Yani 20 A-B Malang. Penelitian yang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu mulai bulan Mei sampai Juli 2014. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengguna jasa servis sepeda motor khususnya merek Yamaha Mio yang ada pada dealer Yamaha Blimbing Motor Cabang Malang. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin dengan tingkat kepercayaan 90% dengan nilai e = 10% dengan perhitungan sebagai berikut: = (dibulatkan menjadi 91 responden) 304 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Indikator kualitas jasa dan kepuasan konsumen di jabarkan pada tabel di bawah ini Tabel 1. Indikator kualitas jasa dan kepuasan konsumen Variabel Realiability (X1) Responsiveness (X2) - Assurance (X3) Empathy (X4) Tangibles (X5) - Kepuasan Konsumen (Y) - Indikator Memberikan informasi yang tepat Cepat dalam melayani keperluan konsumen Mampu memenuhi kebutuhan konsumen Memahami apa yang dibutuhkan konsumen Memahami per- masalahan yang dihadapi konsumen Memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami konsumen Karyawan mengetahui dan menguasai segala macam servis yang ditawarkan Karyawan memberikan pelayanan dengan sopan & ramah Ketepatan solusi yang diberikan kepada konsumen Karyawan memberikan perhatian kepada konsumen Bersedia menangani keluhan konsumen hingga tuntas Servis gratis pada konsumen yang loyal Tata letak tempat yang rapih Penampilan karyawan rapih dan bersih Tersedianya fasilitas penunjang yang lengkap dan memadai (parkir, armada perngiriman) Kesesuaian pelayanan yang ditawarkan dengan harapan konsumen Melakukan servis kembali Tingkat kepuasan konsumen selama menjalin hubungan dengan perusahaan Sumber Penelitian Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) Parasuraman dalam Setyawati (2009:42) MODEL PENELITIAN KUALITAS LAYANAN REALIABILITY RESPONSIVENESS ASSURANCE EMPATHY TANGIBLE KEPUASAN KONSUMEN Gambar 1 Model Penelitian SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 305 METODE ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitian adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Adapun tahap analisisnya adalah sebagai berikut: Uji Instrumen, Uji Normalitas, Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Hasil pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2 Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Indikator Koefisien Korelasi P-value Keterangan x1.1 0.842 0.000 Valid Reliability (X1) x1.2 0.850 0.000 Valid x1.3 0.743 0.000 Valid x2.1 0.787 0.000 Valid Responsiveness (X2) x2.2 0.851 0.000 Valid x2.3 0.827 0.000 Valid x3.1 0.742 0.000 Valid Assurance (X3) x3.2 0.874 0.000 Valid x3.3 0.847 0.000 Valid x4.1 0.838 0.000 Valid Emphaty (X4) x4.2 0.824 0.000 Valid x4.3 0.780 0.000 Valid x5.1 0.831 0.000 Valid Tangible (X5) x5.2 0.895 0.000 Valid x5.3 0.822 0.000 Valid y1 0.845 0.000 Valid Kepuasan Konsumen (Y) y2 0.828 0.000 Valid y3 0.844 0.000 Valid Sumber: data diolah tahun 2014 Berdasarkan tabel 2 di atas, pada semua indikator masing-masing variabel, didapatkan koefisien korelasi positif, lebih dari 0,3 dan p-value hasil pengujian kurang dari α = 0,05. Sehingga dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian pada masingmasing variabel telah valid. Uji Reliabilitas Hasil pengujian Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Alpha Cronbach Keterangan Realiabelity (X1) 0.743 Reliabel Responsiveness (X2) 0.757 Reliabel Assurance (X3) 0.760 Reliabel Emphaty (X4) 0.744 Reliabel Tangible (X5) 0.804 Reliabel Kepuasan Konsumen (Y) 0.790 Reliabel 306 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet Sumber: data diolah tahun 2014 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Uji Normalitas Hasil pengujian Normalitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4 Uji Asumsi Normalitas Statistik Uji Nilai Keterangan Kolmogorov-Smirnov Z 1,049 Menyebar Normal P-value 0,221 Sumber: data primer SPSS diolah tahun 2014 Berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4 di atas, didapatkan koefisien Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,049 dengan p-value sebesar 0,221, dimana nilai tersebut lebih besar daripada α = 0,05. Karena p-value lebih besar daripada α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas residual terpenuhi. HASIL UJI ASUMSI KLASIK Uji Multikolinearitas Hasil pengujian Multikolinearitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Independen VIF Keterangan Realiabelity (X1) 1,640 Non Multikolinier Responsiveness (X2) 1,985 Non Multikolinier Assurance (X3) 2,119 Non Multikolinier Emphaty (X4) 1,632 Non Multikolinier Tangible (X5) 1,380 Non Multikolinier Sumber: data primer SPSS diolah tahun 2014 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 5 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 5, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian Heteroskedastisitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 6 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Variabel t-hitung P-value Keterangan Realiabelity (X1) 1,711 0,091 Tidak Signifikan Responsiveness (X2) 0,178 0,859 Tidak Signifikan Assurance (X3) 0,637 0,526 Tidak Signifikan Emphaty (X4) -1,881 0,063 Tidak Signifikan Tangible (X5) -1,149 0,254 Tidak Signifikan Sumber: data primer SPSS diolah tahun 2014 Berdasarkan pada tabel 6 di atas pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser di atas, dapat dijelaskan bahwa masing-masing variabel bebas tidak memiliki korelasi yang signifikan terhadap absolut residual. Sehingga, dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa model regresi yang terbentuk tidak memiliki sifat heteroskedastisitas. Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 307 HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA Hasil Analisis Regresi Berganda dapat dilihat pada table berikut: Tabel 7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Standardized Variabel Koefisien β thitung P-value Keterangan Koefisien β Constant -0,360 -0,510 0,612 Tidak Signifikan Realiabelity (X1) 0,272 0,319 4,940 0,000 Signifikan Responsiveness (X2) 0,204 0,222 3,132 0,002 Signifikan Assurance (X3) 0,217 0,218 2,966 0,004 Signifikan Emphaty (X4) 0,151 0,156 2,428 0,017 Signifikan Tangible (X5) 0,195 0,250 4,226 0,000 Signifikan Α = 0,05 Koefisien Determinasi (R2adj) = 0,771 F-Hitung = 61,714 P-value = 0,000 Sumber: data primer SPSS diolah tahun 2014 Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 7 di atas adalah sebagai berikut : Y = -0,360 + 0,272 X1 + 0,204 X2 + 0,217 X3 + 0,151 X4 + 0,195 X5 + e dimana : Y : Kepuasan konsumen X1 : Realiability X2 : Responsiveness X3 : Assurance X4 : Emphaty X5 : Tangibles KOEFISIEN DETERMINASI Berdasarkan pada Tabel 7, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (R2adj) sebesar 0,771. Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara Variabel Realiabelity (X1), Responsevenes (X2), Assurance (X3), Empathy (X4), Tangible (X5) terhadap Kepuasan konsumen (Y) sebesar 77,1% dan sisanya sebesar 22,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi. HASIL PENGUJIAN SECARA SIMULTAN Berdasarkan Tabel 7, hasil iuji F didapatkan dengan p-value sebesar 0,000. Jika p-value dibandingkan dengan α = 0,05 maka p-value lebih kecil dari α = 0,05. Dari perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Variabel Realiabelity (X1), Responsevenes (X2), Asusurance (X3), Emphaty(X4), dan Tangibles (X5) terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). HASIL PENGUJIAN SECARA PARSIAL Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis model regresi secara parsial pada Tabel 7, diketahui bahwa semua variabel bebas memiliki p-value kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan 308 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet bahwa semua variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. PENENTUAN VARIABEL YANG BERPENGARUH PALING DOMINAN Berdasarkan pada tabel 7, dapat dijelaskan pula bahwa variabel Realiability (X1) memiliki koefisien standardized beta sebesar 0,319, dimana koefisien tersebut merupakan koefisien standardized beta yang paling besar. Sehingga, dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa Variabel Realiability (X1) merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen. PEMBAHASAN Pengaruh Kehandalan Terhadap Kepuasan Konsumen Variabel Realiability (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,272. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 4,940 dengan p-value sebesar 0,000. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Realiability (X1) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variable Realiability (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan konsumen (Y). Semakin baik kualitas kehandalan, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa kehandalan dari penyedia jasa pelayanan yang ditunjukkan dengan kehandalan dalam bentuk kecepatan pelayanan, kemampuan pegawai, dan kehandalan pegawai dalam melayani konsumen akan dipertimbangkan dalam membentuk kepuasan konsumen. Realibility memiliki dua aspek utama, yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya. Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya benar sejak awal, memenuhi janjinya secara akurat dan handal, menyimpan data secara tepat dan mengirimkan tagihan yang akurat. Dengan kata lain reabilitas juga berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Kesalahan yang dilakukan penyedia jasa saat melayani konsumen dapat mengurangi kepuasan dan konsumen akan memutuskan berpindah penyedia jasa Smith, et al,.(1999). Keaveney (1995), menyatakan kegagalan jasa inti menimbulkan masalah bagi konsumen sehingga konsumen berpindah merek jasa lainnya. Karena kesalahan pelayanan yang menyebabkan kerugian, konsumen cenderung menceritakan kesalahan pelayanan pada orang lain dan mencari penyedia jasa lain yang lebih baik. Sebaliknya, konsumen yang puas dapat mendorong adanya pembelian ulang atau menggunakan jasa perusahaan itu kembali dan publisitas, Assael (1998). Kepuasan konsumen diyakini oleh pemasar dapat meningkatkan kepuasan konsumen Kandampully dan Suhartanto (2000). Pengaruh Daya Tanggap Terhadap Kepuasan Konsumen Variabel Responsiveness (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,204. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 3,132 dengan p-value sebesar 0,002. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Responsiveness (X2) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 309 variabel Responsiveness (X2) memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan konsumen (Y). Semakin baik Daya Tanggap, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa daya tanggap dari penyedia jasa pelayanan yang ditunjukkan dengan kesediaan staf dalam membantu, kesediaan staf dalam memberikan informasi, respon yang cepat dari karyawan, dan penyelesaian masalah dengan cepat akan memberikan pengaruh dalam terbentuknya kepuasan konsumen. Sikap dan perilaku karyawan dalam merespon keluhan konsumen mudah terbaca, jika respon pegawai menunjukan respon positif maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Kepuasan konsumen saat berinteraksi dengan pegawai berpengaruh pada persepsi tentang kualitas jasa dan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, perpindahan merek jasa dan word of mouth Bitner (1990). Pengaruh Jaminan Terhadap Kepuasan Konsumen Variabel Assurance (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,217. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 2,966 dengan p-value sebesar 0,004. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Assurance (X3) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Assurance (X3) memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan konsumen (Y). Semakin baik Jaminan, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. Sebagaimana penelitian Wijanarko (2008), ditunjukkan bahwa Variabel jaminan memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan, bahkan variabel jaminan memberikan pengaruh yang paling dominan. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa jaminan dari penyedia jasa pelayanan akan memberikan peningkatan pada kepuasan konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan karyawan dalam melayani konsumen, karyawan yang mempunyai pengetahuan luas dan jaminan keamanan yang diberikan akan memberikan kesan yang lebih baik sehingga meningkatkan kepuasan konsumen. Pengaruh Empati Terhadap Kepuasan Konsumen Variabel Emphaty (X4) memiliki koefisien regresi sebesar 0,151. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 2,428 dengan p-value sebesar 0,017. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Emphaty (X4) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Emphaty (X4) memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan konsumen (Y). Semakin baik empati, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa adanya perhatian dari penyedia jasa akan meningkatkan pandangan positif dari konsumen. Hal ini selanjutnya akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi. Setiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para konsumennya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka. Dalam menghadapi konsumen yang emosi dan marah, staf layanan konsumen harus “berkepala dingin” dan bersikap empati. Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan mereka dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh konsumen tersebut sehingga pemecahan optimal dapat diupayakan bersama. 310 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet Pengaruh Bukti Langsung Terhadap Kepuasan Konsumen Variabel Tangibles (X5) memiliki koefisien regresi sebesar 0,195. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 4,226 dengan p-value sebesar 0,000. P-value lebih kecil daripada α = 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel Tangibles (X5) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Kepuasan konsumen (Y). Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Tangibles (X5) memiliki pengaruh yang positif terhadap Kepuasan konsumen (Y). Semakin baik Bukti Langsung, maka kepuasan konsumen semakin tinggi. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa bukti langsung dari penyedia jasa yang ditunjukkan dengan fasilitas, interior dan sumber daya manusia sebagai pemberi pelayanan akan menentukan kepuasan konsumen. Sebagaimana dikemukakan Berry,et al,.(2002), bahwa fasilitas fisik seperti gedung, ruang pelayanan, tempat parkir merupakan salah satu segi dalam kualitas jasa karena akan memberikan sumbangan bagi konsumen atau konsumen yang memerlukan pelayanan perusahaan. Penampilan personil yang baik akan memberikan rasa dihargai dan menimbulkan kenyamanan bagi konsumen yang dilayani. Sedangkan peralatan dan teknologi yang dipergunakan dalam memberikan pelayanan memberikan pelayanan member kontribusi pada kecepatan dan ketetapan pelayanan. Konsumen dalam membeli atau menggunakan jasadipengaruhi berbagi faktor yang berhubungan dengan perusahaan, meliputi lingkungan, fisik, ketersediaan informasi, merek perusahaan dan desain system pelayanan yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Pengaruh Variabel Bebas yang Paling Dominan Berdasarkan pada hasil analisis, didapatkan bahwa variabel Realiability (X1) memiliki koefisien standardized beta sebesar 0,319, dimana koefisien tersebut merupakan koefisien standardized beta yang paling besar. Sehingga, dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa Variabel Realiability (X1) merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang palsing dominan terhadap kepuasan konsumen. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan pada hasil analisis data penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Realiability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan Tangibles memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dalam layanan servis sepeda motor Yamaha Mio Malang 2. Dari lima dimensi kualitas jasa, Reliability memberikan pengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen dalam layanan servis Yamaha Mio Malang memiliki koefisen standardized beta sebesar 0,319 dimana koefisen tersebut merupakan koefisen standardized beta yang paling besar SARAN Bagi Tempat Penelitian 1. Lima dimensi kualitas jasa memberikan pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, Dealer Yamaha hendaknya lebih memperhatikan kelima aspek tersebut dalam meningkatkan kualitas layanan, terutama dari aspek kehandalan pekerja dalam melayani konsumen. Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet 311 2. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, disarankan untuk lebih memprioritaskan kehandalan karyawan dalam melayani konsumen karena merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen. Bagi Peneliti Selanjutnya: 1. Penelitian ini terbatas pada penggunaan variabel yang hanya meninjau pengaruh dimensi kualitas jasa terhadap kepuasan konsumen. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel kinerja karyawan dan loyalitas karyawan karena kedua variabel tersebut secara teoritis mampu mempengaruhi terbentuknya kualitas jasa dan secara tidak langsung mampu mempengaruhi kepuasan konsumen. 2. Penelitian ini dilakukan pada salah satu dealer Yamaha di Kota Malang. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan dengan dealer pesaing agar didapatkan hasil penelitian yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Assael, H., 1998, Consumer Behavior and Marketing Action, Wadsworth, Inc., Boston. Berry, L.L., Kathleen, S., and Grewal, D. 2002. Understanding Service Convenience. Journal of Marketing, Vol.66, PP. 1 – 17. Bitner, M. Jo. 1990. Evaluating Service Encounters : The Effect of Physical Surrounding and employee Responses. Journal of Marketing, April, PP. 69 – 82. Ghozali, I. 2011. Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Undip. Kandampully, J. and Suhartanto, D. 2000. Customer Loyalty in the Hotel Industry: the Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol 12, No 6, pp.346-351. Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2002. Manajemen Pemasaran. PT. Intan Sejati Klaten. Jakarta. Kurniasari, A dan Hadi, C. 2012. Penilaian Kualitas Pelayanan Jasa oleh Konsumen Bengkel Resmi Sepeda Motor Honda AHASS UD, Ramayana Motor Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 1 No. 2. Universitas Airlangga. Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta. Riana, G. 2008. Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar. Buletin Study Ekonomi Vol. 13 No. 2. Smith, Amy K., Ruth Bolton N., and Janet, W. 1999. A Model of Customer Satisfaction with Service Encounters Involving Failure and Recovery. Journal of Marketing Research, Vol. 36 (August), PP. 356 – 372. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tjiptono, F dan Gregorius, C. 2007. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: Penerbit Andi. *) Nur Wahit adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Abdul Qadir Jailani adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Afi Rachmat Slamet adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 312 Nur Wahit, Abdul Qadir Jailani dan Afi Rahmat Slamet