pengaruh penggunaan jarak tanam terhadap hasil tanaman kacang

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP
HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS )
OLEH
NINDA AYU RACHMAWATI
10712027
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan suatu sektor yang sangat banyak diusahakan
oleh masyarakat Indonesia, selain karena iklim yang sangat sesuai juga
karena luas areal yang sangat mendukung untuk dimanfaatkan sebagai
areal budidaya berbagai macam tanaman, seperti perkebunan, tanaman
pangan dan hortikultura.
Di Indonesia budidaya tanaman hortikultura seperti sayur sayuran
sudah memberikan kontribusi yang besar, mengingat semakin
meningkatnya kesadaran akan gizi masyarakat yang menyebabkan
bertambahnya permintaan tanaman sayuran termasuk kacang panjang.
Kacang panjang ( vigna sinensis ) merupakan jenis sayuran yang dapat
dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur. Polong
kacang panjang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap yaitu
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C (
irfan, 1995 ).
Menurut
data
statistik
kabupaten
subang
pada
tahun
2009
menunjukkan bahwa produktivitas`kacang panjang hanya mencapai
2,75 ton/ha. Produktivitas ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan
potensi hasil kacang panjang yang bisa mencapai 7 – 9 ton/ha polong
segar ( kartapraja dan susomo. 1999 ).
Mengingat semakin meningkatnya permintaan dan kebutuhan kacang
panjang dikalangan masyarakat, maka perlu dicarikan solusi dari
sistem budidaya
yang dapat meningkatkan hasil produksi kacang
panjang.
Menurut iwan juhardi ( 1999 ), rendahnya hasil tanaman bukan hanya
disebabkan oleh teknik bercocok tanam yang belum intensif, kurang
tepatnya pengendalian hama dan penyakit, tetapi juga masih
kurangnya pengetahuan petani tentang jarak tanam. Pengaturan jarak
tanam yang optimum dibutuhkan untuk mengurangi terjadinya
persaingan antar tanaman, maupun antar tanaman dengan gulma untuk
mendapatkan unsur hara, air, cahaya matahari, maupun ruang tumbuh
yang berpengaruh pada hasil yang maksimal.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Proyek Mandiri budidaya tanaman kacang panjang (
vigna sinensis ) adalah
1.
untuk
mengetahui
pengaruh
jarak
tanam
terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang ( vigna
sinensis ).
2. Untuk mengetahui jarak tanam yang tepat untuk budidaya
tanaman kacang panjang ( vigna sinensis ).
1.3 Rumusan Masalah
Tanaman kacang panjang ( vigna sinensis ) merupakan komoditi
hortikultura yang banyak dijumpai dan dikonsumsi oleh masyarakat,
sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk dapat memproduksi
tanaman kacang panjang yang baik dan memiliki nilai ekonomi tinggi
maka diperlukan teknik budidaya yang tepat. Teknik budidaya kacang
panjang
meliputi
pengolahan
lahan,
penanaman,
penyulaman,
pemasangan ajir/ turus / lanjaran, pemangkasan, pemupukan,
penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, kemudian panen.
Jarak tanam merupakan salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam budidaya tanaman kacang panjang. Jarak tanam
adalah pengaturan pertumbuhan dalam satuan luas. Jarak tanam sangat
erat kaitannya dengan jumlah anakan yang dihasilkan. Jarak tanam atau
kerapatan tanaman merupakan bagian dari teknik bercocok tanam yang
perlu diperhatikan secara serius agar pemanfaatan sumber daya lahan
dapat digunakan secara maksimal. Selain itu untuk mendapatkan hasil
yang maksimal yang dapat meningkatkan perekonomian.
Pada sistem bercocok tanam, apabila kerapatan tanaman (jumlah
populasi) melebihi batas optimum, maka akan terjadi hambatan
pertumbuhan tanaman akibat tidak tahan bersaing dengan tanaman lain.
Semakin dekat jarak tanam antara satu tanaman dengan tanaman lain,
makin serupa sifat pertumbuhan yang diperlukan, makin hebat pula
persaingannya (Aryawijaya, dalam Candrakirana;1993).
Kompetisi yang terjadi utamanya adalah kompetisi dalam memperoleh
cahaya, unsur hara dan air. Beberapa penelitian tentang jarak tanam
menunjukkan bahwa semakin rapat jarak tanam, maka semakin tinggi
tanaman tersebut dan secara nyata berpengaruh pada jumlah cabang
serta luas daun. Tanaman yang diusahakan pada musim kering dengan
jarak tanam rapat akan berakibat pada pemanjangan ruas, oleh karena
jumlah cahaya yang dapat mengenai tubuh tanaman berkurang. Akibat
lebih jauh terjadi peningkatan aktifitas auksin sehingga sel-sel tumbuh
memanjang. Pemanjangan ruas tercermin pada jumlah cabang. Cabang
tanaman merupakan tempat tumbuhnya daun. Apabila jumlah cabang
kecil, maka jumlah daun juga menjadi kecil. Hal tersebut berkaitan
langsung dengan luas daun seluruh tanaman (Budiastuti, 2000).
1.4 Hipotesis
Diduga bahwa penggunaan jarak tanam 60 x20 cm akan memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan jarak tanam 40
x 20 cm dan 50 x20 cM
II.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dilahan pertanian hortikultura politeknik
negeri lampung mulai dari September s/d desember 2012
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam, penelitian ini meliputi :
1. Cangkul
2. Gembor
3. Tali raffia
4. Ember
5. Benih kacang panjang
6. Ajir
7. Pestisida
2.3 Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini akan menggunakan rancangan acak kelompok ( RAK ) dengan
menggunakan 3 perlakuan dan masing masing percobaan dilakukan dengan 5
ulangan . Lahan yang dibutuhkan untuk budidaya tanaman kacang panjang ( vigna
sinensis) yaitu 110 m2 dengan lebar bedengan 1m dan panjang bedengan 5m,
dengan jarak antar bedengan 50cm.
2.4 Pelaksanaan penelitian
2.4.1 Pembibitan Kacang Panjang
1. Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilan
bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak
mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara
15-20 kg.
2. Penyiapan Bibit
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada
lubang tanam yang sudah disiapkan.
3.4.2 Pengolahan Media Tanam
Pembentukan Bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm
hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan
selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80
cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk
sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan
jarak antara guludan 30-40 cm.
Pemupukan dalam budidaya kacang panjang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan berikan pupuk kandang, tebarkan
diatas bedengan lalu balikkan.
3.4.3 Cara Penanaman Kacang Panjang
Penentuan Pola Tanam
Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 40 x 20 cm, 50 x 20 cm, 60 x 20
cm. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan,
tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
Cara Penanaman
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah
tipis/dengan abu dapur.
III.
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
penggunaan jarak tanam yang tepat untuk tanaman kacang panjang
adalah 60 x 20 cm. Penggunaan jarak tanam tidak begitu berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman kacang panjang itu sendiri. Perbedaan
terlihat pada hasil polong dari masing masing plot setiap perlakuan.
Pada penggunaan jarak tanam 40 x 20 tanaman sangat berdekatan.
Jumlah populasi setiap plot pada perlakuan 40 x 20 sebanyak 75
tanaman. Tanaman saling berdekatan, karena jarak tanam yang cukup
rapat, sehingga tanaman saling berebut unsur hara. Selain itu bentuk
daun tanaman kacang panjang lebar, sehingga antara tanaman yang
satu dengan tanaman yang lain saling menutupi, sehinngga tanaman
kekurangan
cahaya
matahari
untuk
melakukan
fotosintesis.
Pemangkasan daun juga sangat penting dilakukan agar tanaman
kacang panjang mengahsilkan jumlah polong yang banyak atau
maksimal.
Pada jarak tanam 50 x 20 cm, jumlah populasi pada setiap plot
sebanyak 50 tanaman. Unsur hara tercukupi, dan intensitas cahaya
matahari juga cukup terpenuhi untuk memasak makanan. Pada jarak
tanam 60 x 20 cm tanaman kacang panjang memliki ruang tumbuh
yang lebih luas, selain itu tidak saling berebut unsur hara dengan
tanaman lainnya termasuk gulma. Menurut Iwan Juhardi (1999) bahwa
Pengaturan jarak tanam yang optimum dibutuhkan untuk mengurangi
terjadinya persaingan antar tanaman, maupun antar tanaman dengan
gulma untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya matahari, maupun
ruang tumbuh yang berpengaruh pada hasil yang maksimal. Sehingga
bisa diduga bahwa penggunaan jarak tanam 60 x 20 cm berpengaruh
baik bagi hasil tanaman kacang panjang yang maksimal.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sedang dilaksanakan dan sedang dalam
penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil yang maksimal diperoleh
dari jarak tanam 60 x 20 cm dilihat dari pertumbuhan tanaman dan
jumlah polong yang dihasilkan dibandingkan penggunaan jarak tanam
40 x 20 cm dan 50 x 20 cm.
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwsuryabrainsmart.blogspot.com/2010/02/penga
ruh-pengaturan-jarak-tanam.html
http://iptekkonsultan.blogspot.com/p/pengaruh-jaraktanam-dan-takaran-pupuk.html
Download