skripsi fakultas ekonomi dan bisnis universitas dian

advertisement
PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN
LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND
BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun oleh:
SABAS PRASETYO
B11.2013.03097
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama
:
SABAS PRASETYO
NIM
:
B11.2013.03097
Fakultas
:
Ekonomika dan Bisnis
Program Studi
:
Manajemen (S1)
Judul Skripsi
:
PENGARUH
LEVERAGE,
UKURAN
PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
NILAI
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS
INTERVENING
SEBAGAI
PADA
DENGAN
VARIABEL
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015
Dosen Pembimbing
:
Dr. Herry Subagyo, MM.
Mengetahui
Semarang, April 2017
Dekan Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Dosen Pembimbing
(Prof Vincent Didik Wiet Ariyanto, MBA, PhD)
(Dr. Herry Subagyo, MM.)
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
SABAS PRASETYO
NIM
:
B11.2013.03097
Fakultas
:
Ekonomika dan Bisnis
Program Studi
:
Manajemen (S1)
Judul Skripsi
:
PENGARUH
LEVERAGE,
UKURAN
PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
NILAI
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS
INTERVENING
DENGAN
SEBAGAI
PADA
VARIABEL
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015
Dosen Pembimbing
:
Dr. Herry Subagyo, MM.
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, apabila di kemudian hari
ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan/atau pemalsuan data maupun
bentuk-bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Semarang,
April 2017
Materai
( Sabas Prasetyo )
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI
Nama
:
SABAS PRASETYO
NIM
:
B11.2013.03097
Fakultas
:
Ekonomika dan Bisnis
Program Studi
:
Manajemen (S1)
Judul Skripsi
:
PENGARUH
LEVERAGE,
UKURAN
PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP
NILAI
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS
INTERVENING
SEBAGAI
PADA
DENGAN
VARIABEL
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal :
Tim Penguji *)
Maret 2017
:
1. Dr. Herry Subagyo, MM.
(…………….……………………)
2. Dr. Agus Prayitno
(…………….……………………)
3. Dr. Sih Darmi Astuti, M.Si
(…………….……………………)
*)
Tim penguji diisi nama penguji dan tanda tangan penguji setelah direvisi.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kegagalan adalah penundaan, bukan kekalahan. Kegagalan adalah jalan
memutar, bukan jalan buntu.
Keberanian dan kekuatan mampu menaklukkan segalanya, tetapi tidak pada
kematian. Sebab kematian hanya kuasa menaklukkan, namun tidak pernah
kuasa untuk ditaklukkan.
(Kahlil Gibran)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati, kupersembahkan
skripsi ini untuk :
- Almamater Universitas Dian Nuswantoro
- Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
- Ayah Rofi’i, Ibu Suritin, Kakak Bekti, dan
adik Sahrul Fikron yang saya hormati dan
sayangi.
- Saudara – saudara seperjuanganku di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus.
v
ABSTRACT
The purpose of this study is to empirically examine the effect of leverage,
size and liquidity on Firm Value with profitability as an intervening variable.
The research samples are 14 companies Food and Beverage company in
the Indonesian Stock Exchange, which the method used purposive sampling is a
sampling method by setting specific criteria. The data analysis method used
multiple regression.
The result showed that there was no significant effect between leverage on
profitability; there is a significant and positive effect between firm size (size) and
liquidity partially on profitability. The other results showed that no significant
effect between leverage and firm size (size) partially on firm value; whereas there
is a significant and positive effect between liquidity and profitability partially on
firm value.
Keywords: leverage, firm size, liquidity, profitability and firm value.
vi
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji secara empiris pengaruh
leverage, size dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening.
Sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan Food and Beverage di Bursa
Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria
tertentu. Metode analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda.
Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan
antara leverage terhadap profitabilitas; ada pengaruh secara signifikan dan positif
antara ukuran perusahaan (size) dan likuiditas secara parsial terhadap
profitabilitas. Hasil lainnya menunjukkan tidak ada pengaruh secara signifikan
antara leverage dan ukuran perusahaan (size) secara parsial terhadap nilai
perusahaan; sedangkan ada pengaruh secara signifikan dan positif antara likuiditas
dan profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci :
leverage, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan nilai
perusahaan.
vii
KATA PENGANTAR
Bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT atas kasih, berkat, dan
rahmatNya yang begitu besar, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN
LIKUIDITAS
TERHADAP
PROFITABILITAS
SEBAGAI
NILAI
PERUSAHAAN
VARIABEL
INTERVENING
DENGAN
PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Semarang. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga dapat
diselesaikannya penyusunan skripsi ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, MKom. selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Prof Vincent Didik Wiet Ariyanto, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Dr. Herry Subagyo, MM. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
4. Ibu Dr. Sih Darmi Astuti, M.Si selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan
dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dian Prawitasari, SE. MM. selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan
dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Dr. Agus Prayitno selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan dan
masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Dr Yohan Wismantoro SE, MM selaku dosen wali yang telah
membimbing penulis diwaktu kuliah, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dan kuliah dengan tepat waktu.
8. Segenap dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Dian Nuswantoro Semarang yang secara langsung maupun tidak langsung
telah memberikan petunjuk dan ilmu kepada penulis.
9. Pusat Informasi Go Public IDX Semarang Pak Cahyo, Pak Fanny, Mbak Sanas
dan Mas Teguh.
10. Kedua orangtuaku tersayang dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa,
kasih sayangnya dan support dalam memberi semangat baik moril maupun
materiil.
11. Sahabat kontrakan lempongsari 1 Heru Iswani, Alif Wahyu, Aji Pamungkas,
Andri Nur fauzi, Aris, Anggi Aji, dan Rizal Dante yang selalu memberikan
ix
support, dorongan dan meluangkan waktu untuk berbagi cerita baik suka
maupun duka serta setia menemani penulis.
12. Riski Budi Pratama, Andik Indriatmoko, Agung Prayitno, Della Mardhatillah
S, Hidayat Hidayatullah Pratikno Utomo, Siti Sholikatun, Lia dan Nurul atas
supportnya dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
13. Marchela Subiarti, Nova Ardiansyah, Ummi Hanik, Nope, dan Fendy teman
dari awal kuliah terimakasih atas supportnya.
14. Teman-teman Badan Amalan Islam (BAI) Iman, Maulana, Happy, dkk
15. Teman-teman pengurus KSPM Eko, Mara, dan Intan.
16. Adek adek KSPM 2016/2017 Lucki, Bagas, Dini, Nana, Ladhiva, Lisin, Richa,
Kholida, Sendy, Dede, Rifqi, Adam, Ayuk, Nuvita dkk.
17. Customer Shoerefres dan Gildan_tegal terimakasih atas supportnya.
18. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis progdi Manajemen
S1 yang terus memotivasi saya dalam penulisan tugas akhir ini.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dan
memberikan petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak yang menaruh perhatian pada bidang ini masih penulis harapkan.
Semarang,
Maret 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ....................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
ABSTRACT ....................................................................................................
vi
ABSTRAKSI ..................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xv
BAB I
:
BAB II :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................
7
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...................................................................
10
2.2 Penelitian Terdahulu .........................................................
24
2.3 Kerangka Konseptual .........................................................
27
xi
BAB III :
BAB IV :
BAB V :
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................
33
3.2 Populasi dan Sampel ........................................................
35
3.3 Jenis dan Sumber Data .....................................................
36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...............................................
36
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................
36
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Data Penelitian ...................................................................
39
4.2.Statistik Deskripsi ..............................................................
47
4.3.Pengujian Asusmsi Klasik .................................................
49
4.4.Uji T ...................................................................................
54
4.5. Analisis Data .....................................................................
57
4.6.Uji Model............................................................................
60
4.7.Pembahasan ........................................................................
66
PENUTUP
5.1.Kesimpulan ........................................................................
74
5.2.Saran ...................................................................................
75
5.3.Keterbatasan Penelitian ......................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
76
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Sektor Industri pada Munufaktur di BEI tahun 2006 dan
2015 ....................................................................................
6
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu .............................................
24
Tabel 4.1
penggolongan perusahaan Food an Beverage di BEI
periode 2010-2015 .............................................................
46
Tabel 4.2.
Statistik deskritif periode tahun 2010-2015 .......................
47
Tabel 4.3.
Uji Normalitas Data Model Pertama..................................
50
Tabel 4.4.
Uji normalitas Data Model Penelitian Setelah dihilangkan
Data Outlier........................................................................
51
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas Model 1 dan Model 2 .............
52
Tabel 4.6.
Hasil Uji Autokorelasi Model 1 dan Model 2 ...................
53
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas dengan uji glajser Model 1 dan
model 2 .............................................................................
54
Tabel 4.8
Output uji t Model Pertama ................................................
55
Tabel 4.9
Output Uji t Model Kedua..................................................
56
Tabel 4.10 Output Regresi Linier Berganda .......................................
58
Tabel 4.11 Output Uji F Model Pertama ..............................................
60
Tabel 4.12 Output Uji F model Kedua ................................................
61
Tabel 4.13 Output Koefesien Determinasi Model Pertama ................
62
Tabel 4.14 Output Koefesien Determinasi Model Kedua ....................
63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .........................................................
27
Gambar 4.1 Analisis Jalur Leverage, Size, dan Likuiditas terhadap
Nilai
Perusahaan
Dengan
Profitabilitas
Sebagai
Intervening ........................................................................
xiv
64
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Penelitian
2. Descriptives
3. Regresi Model Pertama
4. Regresi Model Kedua
5. Uji Glejser Model Pertama
6. Uji Glejser Model Kedua
7. Tabel Durbin-Watson
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi mendorong
perusahaan
untuk meningkatkan kinerja
yang dapat dilihat dari
Nilai
Perusahaan. Nilai perusahaan dapat ditunjukkan dari harga pasar saham, apabila
harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Gultom
dan Syarif (2009) mengatakan bahwa pengelolaan perusahaan bertujuan untuk
memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders).
Salvatore (2005) mengatakan bahwa tujuan perusahaan yang telah go
public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham
melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada harga
sahamnya. Semakin tinggi harga saham menunjukkan semakin tinggi nilai
perusahaan, sehingga kemakmuran pemegang saham juga semakin tinggi.
Perusahaan
diharapkan
mampu
melakukan
pengambilan
keputusan
keuangan yang dilakukan secara tepat, karena setiap keputusan keuangan yang
diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya yang berdampak
terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkatkan pendapatan
pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan naik.
Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka pendapatan para pemegang
saham juga akan naik dan berdampak baik pula pada meningkatnya nilai
perusahaan (Taswan, 2003). Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
1
2
indikator market value (MV) atau market capitalization (MC).
Profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan.
Perusahaan yang menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi minat para calon
investor dalam menanamkan modalnya. Apabila kenaikan keuntungan permintaan
akan saham perusahaan tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan
nilai saham (Ang, 1997). Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu ratio ini menggambarkan
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan. Salah
satu cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil seluruh modal
(Return
On
Equity).
Rasio
ini
mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri tertentu merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang modal sendiri. Rasio ini tidak
memperhitungkan keuntungan koperasi. Karena itu rasio bukan pengukur return
pemegang modal sendiri yang sebenarnya. ROE dipengaruhi ROA dan tingkat
leverage keuangan perusahaan. (Hanafi dan Halim, 2000).
Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan membawa akibat
meningkatnya beban hutang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang
tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan
leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk
memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan
dengan leverage yang rendah (Sugiarto, 2006).
3
Ukuran
perusahaan
(size)
menggambarkan
besar
kecilnya
suatu
perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat
penjualan dan rata-rata total aktiva. Perusahaan yang berskala besar akan lebih
mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dalam
penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva.
Perusahaan yang lebih besar memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik
dibandingkan perusahaan kecil.
Likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya
dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu
dividen merupakan cash outflow, maka makin kuatnya posisi kas atau likuiditas
perusahaan berarti makin tinggi nilai perusahaan. Likuiditas diasumsikan mampu
memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor, dimana
perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan nilai perusahaan
akan lebih baik.
Beberapa penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian telah
membuktikan adanya pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas
terhadap profitabilitas dan dampaknya pada nilai perusahaan, dimana fenomena
research gap dalam penelitian ini antara lain :
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus
Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif
leverage terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan A.A.
4
Wela Yulia Putra dan
Ida Bagus Badjra (2015) menemukan bahwa ada
pengaruh negatif leverage terhadap profitabilitas.
2.
Temuan riset oleh A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015)
menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Sedangkan temuan I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti
Bagus Wiksuana (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2013); Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); I Gusti
Bagus Angga Pratama dan
I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam
penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Bhekti Fitri Prasetyorini
(2013); Didy Handoko (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari
(2016) menemukan bahwa ada pengaruh negatif leverage terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan temuan A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra
(2015); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) membuktikan adanya
pengaruh negatif leverage terhadap nilai perusahaan.
4.
Temuan riset oleh Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); Bhekti
Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); I Gusti Bagus Angga
Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu
Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menemukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan temuan A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015)
5
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
5.
Hasil riset oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013);
Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan
bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun temuan
Didy Handoko (2016) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan temuan Zahra Abdoli, Bagher Shams
Zadeh (2015) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.
6.
Hasil riset oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013);
Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti
Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Ni
Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun temuan
Didy Handoko (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Di Indonesia perusahaan makanan dan minuman dapat berkembang pesat,
hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari
periode ke periode semakin banyak, walaupun ada beberapa perusahaan yang
pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara karena imbas dari krisis
ekonomi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan
masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di masa sekarang maupun
yang akan datang. Alasan pemilihan sektor industri foods and beverages adalah
6
karena saham tersebut merupakan saham-saham yang paling masih tetap eksis
dalam 10 tahun terakhir sebanyak 15 perusahaan dibanding sektor lain karena
sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan (ICMD, 2015).
Berikut ini data eksistensi sektor-sektor pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia tahun 2006 dan 2015 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Sektor Industri pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006 dan 2015
No
Sektor Industri
Tahun 2006
Tahun 2015
1. Cement
3
5
2. Ceramics, Glass, Porcelain
5
6
3. Metal And Allied Products
11
16
4. Chemicals
10
10
5. Plastics & Packaging
11
11
6. Animal Feed
5
4
7. Wood Industries
5
2
8. Pulp & Paper
5
9
9. Machinery And Heavy
0
1
Equipment
10. Automotive And
14
12
Components
11. Textile, Garment
21
19
12. Footwear
3
2
13. Cable
6
6
14. Electronics
0
1
15. Food And Beverages
15
15
16. Tobacco Manufacturers
4
4
17. Pharmaceuticals
11
11
18. Cosmetics And Household
3
5
19 Houseware
3
3
Sumber : Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
periode penelitian dan perusahaan yang dijadikan obyek penelitian pada sektor
Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015. Oleh karena itu,
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan
Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
7
Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverage di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diketahui adanya
research gap. Research gap adalah hasil penelitian yang membedakan dengan
penelitian yang lain. Berdasarkan
penelitian di
permasalahan
dari
hasil
beberapa
atas, perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh leverage terhadap profitabilitas ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas ?
3. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas ?
4. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan?
5. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan?
6. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan?
7. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang akan dicapai
adalah sebagai berikut :
1 . Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap profitabilitas.
2 . Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas.
8
3 . Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas.
4 . Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.
5 . Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan.
6 . Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.
7 . Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis, antara lain :
a. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberi
manfaat
pada
perkembangan teori khususnya yang berhubungan dengan pengaruh
leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan
dengan profitabilitas sebagai variabel intervening.
b. Bagi perusahaan Food and Beverage yang go public di BEI, diharapkan
hasil penelitian
ini
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan
dalam
mengambil keputusan keuangan yang tepat guna meningkatkan nilai
perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas Dian Nusawantoro Semarang, hasil penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi
civitas akademika di Universitas Dian Nusawantoro Semarang.
9
b.
Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan
peneliti
tentang
analisis
pengaruh
leverage, ukuran
perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening.
c. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan masukan bagi peneliti lain yang tertarik di bidang
keuangan
terutama
penelitian
tentang
pengaruh
leverage, ukuran
perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai
variabel
intervenin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Signaling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
karena informasi merupakan penyaji keterangan, catatan atau gambaran baik
untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup (Widyanti, 2012).
Menurut teori ini, apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen,
manajer percaya bahwa di masa mendatang perusahaan akan memiliki pendapatan
yang cukup besar untuk menyesuaikan sistem pembayaran dividen yang dilakukan
saat ini. Jika perusahaan memberikan dividen yang lebih rendah daripada yang
diharapkan maka hal ini akan diinterpretasikan sebagai sinyal buruk. Penurunan
dividen dapat mengindikasikan bahwa pendapatan perusahaan di masa mendatang
akan mengecewakan. Infomasi naik turunnya dividen tunai yang dibagikan
perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi
investor karena informasi tersebut berkenaan dengan prospek keuntungan yang
akan diperoleh investor dalam melakukan penilaian perusahaan. Pihak manajemen
akan membayarkan dividen untuk memberikan sinyal mengenai keberhasilan
perusahaan dalam membukukan profit (Prasetiono, 2000).
10
11
2.1.2
Teori Agensi
Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik
sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka
akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan
selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya (Jensen dan
Meckling, 1976). Agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan prinsipal, sehingga menimbulkan adanya asimetri informasi yaitu suatu
kondisi adanya ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen
sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder
sebagai pengguna informasi.
Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk
memaksimumkan utilitasnya. Sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini
investor, akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh
manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada. Oleh karena itu,
terkadang kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal atau investor (Ujiyanto dan
Pramuka, 2007).
2.1.3
Trade off Theory
Teori Trade-off menyatakan bahwa struktur modal optimal tercapai pada
saat terjadi keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan penggunaan hutang
(Brigham, Gapenski, dan Daves, 1999). Teori ini menerangkan bahwa sebelum
tercapainya struktur modal yang optimal, hutang lebih murah di bandingkan
12
saham karena adanya tax shield. Semakin banyak hutang akan semakin tinggi
nilai perusahaan. Setelah mencapai struktur modal yang optimal maka hutang
menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan,
biaya kebangkrutan serta biaya bunga yang menyebabkan nilai saham turun
(Mutamimah, 2003: 73).
The Trade off Model memang tidak dapat digunakan untuk menentukan
modal yang optimal secara akurat dari suatu perusahaan. Tapi melalui model ini
memberikan tiga masukan penting (Lukas Setia Atmaja, 2001) :
a. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya akan
memiliki profitabilitas financial distress yang besar. Perusahaan semacam ini
harus menggunakan sedikit hutang.
b. Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak (intangible
assets) dan kesempatan berkembangan akan kehilangan banyak nilai jika
terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam ini
seharusnya menggunakan sedikit hutang.
c. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit pajak yang
besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan
yang membayar pajak rendah (tingkat pajak rendah).
2.1.4
Pecking Order Theory
Teori Pecking Order didasarkan pada asumsi bahwa manajer mengetahui
informasi yang lebih banyak tentang prospek perusahaan dibandingkan investor,
sehingga investor berusaha menangkap sinyal aktivitas manajer untuk menduga
13
prospek perusahaan. Oleh karena itu, pecking order theory juga dikenal dengan
signalling theory. Teori ini mengkritik asumsi Modigliani dan Miller yang
berargumentasi bahwa terdapat informasi simetris, yang dalam kenyataan
informasi simetris ini sangat sulit dijumpai karena manajer cenderung lebih
banyak mendapatkan informasi daripada investor.
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961
sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers (1984) (Husnan,
1996 ; 324). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa :
a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi
perusahaan berwujud laba ditahan).
b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan
akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai
dengan
penerbitan
obligasi,
kemudian
diikuti
oleh
sekuritas
yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih
belum mencukupi, saham baru diterbitkan.
Menurut Husnan (1996) dana internal lebih disukai dari dana eksternal
karena dana internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri
lagi” dari sorotan pemodal luar, kalau bisa memperoleh “sorotan dan publisitas
publik” sebagai akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam
bentuk hutang dari pada modal sendiri karena dua alasan, pertama adalah
pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya misi saham
baru, hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga
saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan
14
ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal, dan membuat harga saham
turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi
asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
2.1.5
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak
perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai
perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya,
karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik
juga akan meningkat.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga
pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen aset.
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara
pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahan
berjalan lancar,maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai
utang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi
dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks
yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan
itulah maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi
nilai saham kepemilikan perusahaan atau memaksimalkan harga saham. Tujuan
15
memaksimumkan harga aham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya
mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan beberapa istilah
diantaranya :
1. Price To Book Value
Price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan
nilai buku saham. Rasio harga/nilai buku (price/book value ratio)
merupakan
sebuah
rasio
valuasi
yang
digunakan
investor
untuk
membandingkan harga per lembar saham (nilai pasar) dengan nilai
bukunya (shareholder’s equity), atau berapa yang mereka (investor) bayar
untuk setiap lembar saham dengan suatu pengukuran konservatif dari nilai
perusahaan.
Nilai buku perusahaan adalah nilai aset perusahaan yang ditujukan di
neraca keuangan. Ini merupakan perbedaan antara neraca aseet dan neraca
kewajiban, dan merupakan estimasi nilai perusahaan jika dilikuidasi.
2. Market Book Ratio
Market book ratio adalah perbandingan antara nilai buku per
lembar saham dengan nilai pasar saham. Nilai buku per lembar saham
sangat mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin
pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku per
lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan
jumlah lembar saham yang beredar.
16
3. Market to Book Assets Ratio
Market to Book Assets Ratio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai
dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan
antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.
4. Market Value of Equity
Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan
menurut penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah
ekuitas (saham beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas.
5. Enterprise Value (EV)
Enterprise Value yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung
sebagai
nilai
kapitalisasi
pasar ditambah total
kewajiban ditambah
minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen
kas.
6. Price Earnings Ratio (PER)
Price earnings ratio yaitu harga yang bersedia dibayar oleh
pembeli apabila perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai
PER = Price per share / Earnings per share. Menurut Tandelilin (2001)
dalam Sari (2005) bahwa pendekatan PER merupakan pendekatan yang
lebih populer dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi.
Pendekatan PER disebut juga pendekatan multiplier dimana investor akan
menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin dalam harga suatu
saham.
17
7. Tobin’s Q
Tobin’s Q
yaitu nilai
pasar dari suatu perusahaan dengan
membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar
keuangan
dengan
nilai
penggantian
asset (asset
replacement
value)
perusahaan.
Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan
oleh Chung & Pruitt (1994) terhadap rumus yang dibuat oleh Lindenberg &
Ross (1981) dalam Wolfe (2003) adalah :
Tobin’s q =
( MVE  DEBT )
TA
Nilai pasar ekuitas saham (market value log equity) dihitung dengan
mengalikan harga enutupan saham akhir tahun dengan jumlah lembar saham
yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1, berarti
perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai dengan
harga perolahan asset-assetnya.
Jika nilai pasar semata-mata merefleksikan asset yang tercatat
suatu perusahaan maka Tobin’s Q akan sama dengan 1. Jika Tobin’s Q
lebih besar dari 1, maka nilai pasar lebih besar dari nilai asset perusahaan
yang tercatat. Hal ini menandakan bahwa saham overvalued. Apabila
Tobin’s Q kurang dari 1, nilai pasarnya lebih kecil dari nilai tercatat asset
perusahaan. Ini menandakan bahwa saham undervalued.
18
2.1.6
Profitabilitas
Profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan.
Perusahaan yang menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi minat para calon
investor dalam menanamkan modalnya. Apabila kenaikan keuntungan permintaan
akan saham perusahaan tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan
nilai saham (Ang, 1997). Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu ratio ini menggambarkan
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan.
Menurut Home (1995), ada dua tipe rasio profitabilitas, yaitu yang
menunjukkan profitabilitas sehubungan dengan penjualan dan yang menunjukkan
profitabilitas sehubungan dengan investasi. Rasio profitabilitas yang sehubungan
dengan penjualan adalah :
a. Gross Profit Margin = (Sales – Cost of Goods Sold ) / Sales
b. Net Profit margin = Net Profits after Taxes / Sales
Rasio profitabilitas sehubungan dengan investasi adalah :
a. Return on Equity (ROE) = (Net Profit after Taxes – Preffered stock Dividend) /
Shareholders equity.
b. Return on Assets (ROA) = Net Profits after Taxes / Total Assets
c. Net Operating Profit Rate of Return = Earning before interest and Taxes
/ Assets.
19
Rasio ini sering disebut dengan Basic earnings Power Ratio. Salah satu
cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil seluruh modal
(Return
On
Equity/ROE).
Rasio
ini
mengukur
kemampuan perusahaan
menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri tertentu merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang modal sendiri. Rasio ini tidak
memperhitungkan keuntungan koperasi. Karena itu rasio bukan pengukur return
pemegang modal sendiri yang sebenarnya. ROE dipengaruhi ROA dan tingkat
leverage keuangan perusahaan. (Hanafi dan Halim, 2000).
Laba Bersih
ROE=
Modal Saham
2.1.7
Leverage
Leverage merupakan kegiatan dari suatu operasi yang menunjukkan
sampai seberapa besar biaya tetap operasi merupakan bagian dari biaya total
operasi suatu perusahaan. Bila semua biaya adalah variabel, maka laba sebelum
pajak akan sama dengan penjualan. Jika biaya bersifat tetap, maka perusahaan
akan merugi sampai dicapai suatu tingkat penjualan yang memungkinkan
menutup biaya variabel dan tetap. Dengan meningkatnya biaya tetap perunit
penjualan yang dilakukan perusahaan akan lebih kecil.
Leverage keuangan dengan konsep diatas merujuk pada penggunakan
hutang dalam rangka pembiayaan perusahaan. Bila semua dana berasal dari
pemilik saham biasa, perusahaan tidak terikat dengan kewajiban tetap untuk
membayar kas secara berkala dalam pembiayaan, tetapi, bunga atas hutang yang
diambil dalam rangka pembiayaan perusahaan, biasanya menggunakan biaya tetap
20
keuangan yang harus di bayar tanpa memperdulikan tingkat laba perusahaan.
Semakin besar hutang yang diambil semakin besar leverage pembiayaan dan
semakin besar pula biaya tetap keuangan yang harus di tambahkan pada biaya
tetap operasi.
Alat untuk mengukur seberapa besar pendapatan perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan.Perusahaan yang mempunyai
tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman untuk
membiayai assetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage
tinggi yang rendah lebih banyak membiayai assetnya dengan modal sendiri.
Perbandingan antara total hutang dengan total aktiva akan menghasilkan
leverage. Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menstransfer aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain di masa mendatang
akibat transaksi masa lalu. Aktiva merupakan manfaat ekonomi yang mungkin
terjadi dimasa mendatang atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai
akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
Pengembalian atas aktiva lebih besar dari pada biaya hutang, leverage
tersebut menguntungkan dan hasil pengembalian atas moda dengan menggunakan
leverage ini juga akan meningkat. Tetapi leverage merupakan pedang bermata dua
dan bila hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil dari pada hutang, maka
leverage akan menggurangi hasil pengembalian atas modal. Makin besar leverage
yang digunakan pada perusahaan, makin besar pengurangan ini. Sebagai
akibatnya, leverage dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian
21
pemegang saham, tetapi dengan risiko ia akan meningkatkan kerugian pada masamasa suram. Jadi keuntungan dan kerugian diperbesar oleh leverage, dan makin
besar leverage yang digunakan oleh suatu perusahaan makin besar pula
ketidaktetapan naik-turunnya hasi pengembalian.
Perusahaan yang mempunyai leverage akibat besarnya jumlah hutang
dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan. Konsep operating dan
financial
leverage
adalah
bermanfaat
untuk
analisis
perencanaan
dan
pengendalian
Variabel leverage digunakan oleh Naser et al. (2006) dan Sembiring
(2005). Naser et al. (2006) menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari
risiko perusahaan. Naser et al. (2006) menduga leverage ratio berhubungan positif
dengan pengungkapan, karena perusahaan yang berisiko tinggi berusaha untuk
meyakinkan investor dan kreditor dengan pengungkapan yang lebih detail.
Sembiring (2005) menduga sebaliknya. Sesuai dengan teori keagenan perusahaan
yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan
tanggung jawab sosial untuk menguragi sorotan kreditor. Sembiring (2005) gagal
membuktikan hipotesis secara empiris, sebaliknya Naser et al. (2006) berhasil
membuktikan hubungan positif antara leverage dan pengungkapan sosial dan
lingkungan.
2.1.8
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk mengklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut total aktiva, long size, nilai pasar saham dan lainlain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu
22
perusahaan besar dengan nilai kapabilitas asset di atas 1 trilyun rupiah dan
merupakan perusahaan holding, perusahaan menengah dengan kapabilitas asset
sebesar 500 milyar sampai 1 trilyun, dan perusahaan kecil memiliki asset dibawah
500 milyar. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset
perusahaan (Machfoed, 1994) dalam Suwito Herawaty, 2005)
Size perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan
untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Di
samping
itu
perusahaan
besar
merupakan
emiten
yang
banyak
disoroti,pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Akan tetapi, tidak semua
penelitian mendukung hubungan antara size perusahaan dengan tanggung jawab
sosial perusahaan.(Sembiring, 2005)
Sedangkan menurut Hasibuan (2001) Size perusahaan merupakan variabel
yang banyak digunakan untukmenjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan
perusahaan dalam laporantahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar
akanmengungkapkaninformasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini
karena perusahaanbesar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar
dibanding perusahaan kecil.Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari
tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial.
Pengungkapan sosial yanglebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi
perusahaan.
Pengungkapan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporankeuangan,
maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biayayang
23
sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.Menurut Buzby (Hasibuan 2001) ada
dugaan bahwa perusahaan yang kecilakan mengungkapkan lebih rendah
kualitasnya dibanding perusahaan besar. Halini karena ketiadaan sumber daya dan
dana yang cukup besar dalam LaporanTahunan. Manajemen khawatir dengan
mengungkapkan lebih banyak akanmembahayakan posisi perusahaan terhadap
kompetitor lain. Ketersediaan sumberdaya dan dana membuat perusahaan merasa
perlu membiayai penyediaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya.
Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public
demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran
lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan
yang lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini
dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak
pemegang saham, berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan, hal ini
dikarenakan tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal
(Yuniarti Gunawan, 2000). Cowen et.al (1987) dalam Sembiring (2003)
menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar mungkin akan memiliki
pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan
dalam laporan tahunan, yang merupakan media untuk menyebarkan informasi
tentang tanggung jawab sosial keuangan perusahan.
Berdasarkan teori di datas ukuran perusahaan adalah didasarkan pada
besar kecilnya asset perusahaan, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
perusahaan menurut cara, atara lain total aktiva, long size, nilai pasar saham dan
lain-lain.
24
2.1.9
Likuiditas
Current Ratio adalah salah satu rasio likuiditas yang dapat didefinisikan
sebagai kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dan
mendanai operasional lainnya (Halim, 2002)
Menurut Abdullah (2001) current ratio atau rasio cepat merupakan rasio
yang membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio diukur
dengan rumus sebagai berikut :
Current Ratio =
Aktiva lancar
Hutang lancar
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikui ini akan diuraikan beberapa tinjauan dari penelitian terdahulu
yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
No.
Judul Penelitian
1.
Pengaruh
Likuiditas Dan
Leverage
Terhadap
Profitabilitas Dan
Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan
Perbankan di BEI
2.
Pengaruh
Struktur
Nama
Peneliti
Y. Yudha
Dharma
Putra dan Ni
Luh Putu
Wiagustini
(2013)
Variabel Penelitian dan
Obyek Penelitian
-Variabel bebas:
likuiditas dan leverage
-Variabel terikat : nilai
perusahaan
-Variabel intervening:
profitabilitas
-Obyek penelitian :
perusahaan perbankan
di BEI
Alat
Penelitian
Analisis
regresi
Wulan
Aminatus
-Variabel bebas:
Struktur
Analisis
regresi
Hasil Penelitian
- Likuiditas berpengaruh
positif terhadap profitabilitas.
-Likuiditas
tidak berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
-Leverage berpengaruh
positif terhadap profitabilitas.
-Leverage berpengaruh
positif terhadap nilai
perusahaan.
-Profitabilitas berpengaruh
positif terhadap
nilai perusahaan.
-Kepemilikan
manajemen,
kepemilikan
institusi
25
3.
4.
Kepemilikan,
Ukuran
Perusahaan
Dan Leverage
Terhadap Nilai
Perusahaan
Sholichah
dan
Andayani
(2015)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Leverage,
Price Earning
Ratio Dan
Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan
Bhekti Fitri
Prasetyorin
i (2013)
The Influence
Of Firm
Characteristics
On Capital
Structure And
Firm Value:
An Empirical
Study Of
Indonesia
Insurance
Companies
Didy
Handoko
(2016)
Kepemilikan,
Ukuran Perusahaan
Dan Leverage
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
domestik,
kepemilikan
institusi asing, kepemilikan
publik, ukuran perusahaan
dan leverage berpengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan.
-Obyek penelitian :
perusahaan sektor
consumer good di BEI
-Variabel bebas:
Ukuran
Perusahaan,
Leverage, Price
Earning Ratio Dan
Profitabilitas
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
Analisis
regresi
-Ukuran perusahaan, price
earning
ratio,
dan
profitabilitas
berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
-Leverage tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Analisis
regresi
-Likuiditas
berpengaruh
negatif
terhadap
nilai
perusahaan
-Ukuran perusahaan dan
pertumbuhan
berpengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan
-Leverage, profitabilitas, dan
tangibility tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
Analisis
regresi
-Leverage berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
profitabilitas, -Pertumbuhan
penjualan dan ukuran
perusahaan berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
-Obyek penelitian :
perusahaan sektor
industri dasar dan
kimia di BEI
-Variabel bebas:
leverage, ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan,
profitabilitas,
likuiditas, dan
tangibility
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
-Obyek penelitian :
perusahaan asuransi di
BEI
5.
Pengaruh
Leverage,
Pertumbuhan
Penjualan Dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas
A.A. Wela
Yulia Putra
dan Ida
Bagus
Badjra
(2015)
-Variabel bebas:
Leverage,
Pertumbuhan
Penjualan Dan
Ukuran Perusahaan
-Variabel terikat:
profitabilitas
-Obyek penelitian :
perusahaan food and
baverage di BEI
26
6.
7.
8.
9.
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
Dan Leverage
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Dengan
Profitabilitas
Sebagai
Variabel
Mediasi
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Leverage, Dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Pada Sektor
Properti Dan
Real Estate
Pengaruh
Profitabilitas,
Likuiditas,
Pertumbuhan,
Dan
Investment
Opportunity
Set Terhadap
Nilai
Perusahaan
The
Relationship
between Stock
Liquidity,
Corporate
Governance
and Firm
Value of the
Companies
Listed in
Tehran Stock
Exchange
I Gusti
Bagus
Angga
Pratama dan
I Gusti
Bagus
Wiksuana
(2016)
-Variabel bebas:
Ukuran Perusahaan
Dan Leverage
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
-Variabel
intervening:
profitabilitas
Analisis
regresi
-Ukuran Perusahaan dan
Leverage berpengaruh
positif signifikan terhadap
Profitabilitas.
-Ukuran Perusahaan,
Leverage dan Profitabilitas
berpengaruh positif
signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
Analisis
regresi
-Ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan
-Leverage tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan,
-Profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Analisis
regresi
-Profitabilitas dan
investment opportunity
set berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan
-Likuiditas dan
pertumbuhan
berpengaruh negatif
namun tidak signifikan
terhadap nilai
-Obyek penelitian :
perusahaan sektor
telekomunikasi di BEI
Putu Mikhy
Novari dan
Putu Vivi
Lestari
(2016)
-Variabel bebas:
Ukuran Perusahaan,
Leverage, Dan
Profitabilitas
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
-Obyek penelitian :
perusahaan sektor real
estate di BEI
Ni Kadek
Ayu
Sudiani dan
Ni Putu
Ayu
Darmayanti
(2016)
-Variabel bebas:
Profitabilitas,
Likuiditas,
Pertumbuhan, Dan
Investment
Opportunity Set
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
-Obyek penelitian :
perusahaan sektor
industri barang
konsumsi di BEI
Zahra
Abdoli,
Bagher
Shams
Zadeh
(2015)
-Variabel bebas:
ukuran perusahaan,
leverage, likuiditas,
-Variabel terikat:
nilai perusahaan
-Obyek penelitian :
perusahaan yang listing
di Bursa Efek Teheran
Iran
perusahaan
Analisis
regresi
-Likuiditas dan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai
perusahaan
-Leverage berpengaruh
negatif terhadap nilai
perusahaan
27
2.3 Kerangka Konseptual
2.3.1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pemaparan diatas, maka terdapat kerangka konseptual dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Leverage
H4
H1
Ukuran
Perusahaan
H2
H3
Likuiditas
Profitabilitas
H7
Nilai Perusahaan
H6
H5
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.3.2
Pengembangan Hipotesis
2.3.2.1 Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas
Rasio L.everage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan
oleh p.erusahaan. Rasio L.everage juga menunjukkan risiko yang dihadapi
p.erusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapai oleh p.erusahaan p.erusahaan
maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan makin
meningkat. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang
kemungkinan bisa diperoleh investor jika melakukan investasi pada suatu
p.erusahaan (Nuraina, 2010). Keputusan pendanaan untuk melakukan peningkatan
hutang akan mempengaruhi laba rugi p.erusahaan. Hal tersebut dikarenakan
semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula kewajiban yang harus
28
dibayar p.erusahaan di masa mendatang dengan mengorbankan beberapa bagian
modal sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. P.erusahaan dengan L.everage
yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti p.erusahaan
dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan
detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan
perusahaan dengan Leverage yang rendah. Rasio hutang akan menunjukkan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan karena tingginya rasio akibat banyaknya jumlah
hutang, maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba merupakan indikator dari
profitabilitas di masa depan juga akan semakin meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu
Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana
(2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap
profitabilitas. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian pertama yaitu :
H1 : Leverage berpengaruh terhadap profitabilitas.
2.3.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Firm size atau ukuran perusahaan dapat menggunakan indikator penjualan
yaitu hasil usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara menjual barang dan
menggunakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika penjualan suatu
perusahaan meningkat, berarti meningkat pula laba p.erusahaan jika dibarengi
dengan peningkatan biaya operasional yang proporsional. Perusahaan berskala
besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar sehingga membutuhkan
corporate governance yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas
29
(Abdurrahman dkk, 2008). Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam
proses pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur
dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset
yang dimiliki perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan
perusahaan (Bukhori dan Raharja, 2012). Perusahaan dengan aset besar biasanya
akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan
perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya.
perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga stabilitas profitabilitas.
Pelaporan kondisi keuangan yang baik ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan
tanpa melalui profitabilitas yang baik dari semua lini perusahaan. “
Hasil temuan I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana
(2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dari
pernyataan diatas maka hipotesis penelitian kedua yaitu :
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.
2.3.2.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Nilai likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan yang
tinggi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki
nilai likuiditas yang baik akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor.
Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
Ukuran likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang
merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang
lancar (current liabilities). Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan
30
perusahaan dari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar
yang dimiliki sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan tersebut.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha
Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013) menunjukkan bahwa likuiditas
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dari pernyataan diatas maka hipotesis
penelitian ketiga yaitu :
H3 : Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas.
2.3.2.4 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menenggung monitoring
cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan
menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan
debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang
rendah sehingga perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki nilai
perusahaan yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan leverage yang
rendah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha
Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Wulan Aminatus Sholichah
dan
Andayani (2015); I Gusti Bagus Angga Pratama dan
I Gusti Bagus
Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage
terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian
keempat yaitu :
H4 : Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
31
2.3.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik, dan dianggap lebih mampu
menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil. Semakin
besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu
sehingga akan semakin tinggi nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wulan
Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy
Handoko (2016); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana
(2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher
Shams Zadeh (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian
kelima yaitu :
H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
2.3.2.6 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Likuiditas diasumsikan mampu memprediksi tingkat pengembalian
investasi berupa dividen bagi investor, dimana perusahaan yang memiliki
likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen akan lebih baik sehingga
mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Secara teori semakin baik tingkat
likuiditas pada perusahaan didukung dengan kebijakan dividen yang tinggi maka
akan mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Didy Handoko
(2016) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai
32
perusahaan. Sedangkan temuan Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015)
menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dari
pernyataan diatas maka hipotesis penelitian keenam yaitu :
H6 : Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
2.3.2.7 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa profitabilitas yang
tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan
merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal
tersebut dapat dipahami karena perusahaan yang berhasil membukukan laba yang
meningkat, mengindikasikan perusahaa tersebut mempunyai kinerja yang baik,
sehingga dapat menciptakan sentimen positif para investor dan dapat membuat
harga saham perusahaan meningkat. Meningkatnya harga saham perusahaan di
pasar maka akan meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa profitabilitas
mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian oleh Y.
Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Bhekti Fitri
Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana
(2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Ni Kadek Ayu Sudiani
dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pernyataan dan hasilhasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik hipotesis ketujuh penelitian yaitu :
H7 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu :
1. Variabel terikat (dependent Variable) dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan.
2. Variabel
bebas
(Indpendent
Variable)
dalam penelitian ini adalah
leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas
3. Variable intervening atau mediasi dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
3.1.2
Definisi Operasional
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai
perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan Price Book Value (PBV).
Price book value (PBV) adalah rasio antara harga perlembar saham dengan
nilai buku perlembar saham pada suatu perusahaan (Sari dan Ardiana, 2014).
2. Variable Intervening : Profitabilitas
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas
yaitu
kinerja
keuangan
yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
33
34
dengan menggunakan modal sendiri dalam
menghasilkan
keuntungan.
Salah satu cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil
seluruh modal (Return On Equity/ROE)
3. Variabel Independen
a. Leverage
Leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang
perusahaan terhadap total aktiva, rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan
perusahaan yang digambarkan oleh total aktiva. Leverage diukur dengan
menggunakan rasio Debt to Total Assets Ratio yaitu perbandingan antara
total hutang dengan total asset.
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang
dihitung menggunakan logaritma natural dari nilai total asset perusahaan
(Randy dan Juniarti, 2013).
Variabel Ukuran Perusahaan dinilai berdasarkan logaritma natural dari
total asset yang dimiliki perusuhaan (Arens dan Loebbecke, 1996 dalam
Rupilu, 2011).
c. Likuiditas
Rasio likuiditas yaitu kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka
pendeknya dan mendanai operasional lainnya (Halim, 2002). Salah satu
rasio likuiditas dapat digunakan Current Ratio sebagai pengukuran
variabelnya dengan rumus :
35
Current Ratio =
Asset lancar
Hutang lancar
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau gejala sesuatu yang
mempunyai kharakteristik tertentu (Indrianto dan Supomo, 2002). Populasi
menurut Hasan (2002) merupakan totalitas dari semua obyek atau individu
yang memiliki kharakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudahan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 hingga tahun 2015.
Sampel menurut Hasan (2002) adalah bagian dari populasi yang
diambil melalui cara-cara tertentu dan juga memiliki kharakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini
yaitu perusahaan Food and Beverage yang telah go public di
Bursa
Efek
Indonesia dengan periode penelitian mulai tahun 2010 sampai dengan tahun
2015.
Sampel
penelitian
menggunakan
purposive
sampling
yaitu
pengambilan perusahaan berdasarkan kriteria-kriteria antara lain :
1 . Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2010 sampai tahun 2015.
2 . Perusahaan Food and Beverage di BEI yang mempublikasikan laporan
keuangan tahunan secara konsisten pada tahun 2010 sampai dengan 2015.
36
3 . Perusahaan Food and Beverage di BEI dalam posisi laba secara berturut-turut
pada tahun 2010 sampai dengan 2015.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
berupa laporan keuangan lengkap yang dipublikasikan setiap tahun oleh Bursa
Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut mulai periode 2010 hingga 2015.
Data diperoleh antara lain dari : Bursa Efek Indonesia diunduh dari website
www.idx.co.id.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo
(2002), data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Untuk mempero-leh data sekunder tersebut penulis melakukan studi pustaka dan
dokumentasi dari pojok
Bursa
Efek
Indonesia terhadap data-data yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data dengan
menggunakan teknik-teknik statistik. Dalam analisis kuantitatif suatu masalah
37
dipecahkan dengan mendasarkan pada perhitungan-perhitungan tertentu atau
berupa angka. Analisis kuantitatif merupakan analisis data dengan cara
mengumpulkan data yang sudah ada, kemudian mengolahnya dan menyajikannya
dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis agar dapat ditarik suatu kesimpulan
yang beragam bagi pengambil keputusan sebagai dasar dalam membuat
keputusan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis masalah-masalah
yang dapat diwujudkan dalam jumlah tertentu atau diwujudkan dalam kualitas
tertentu. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dalam uji kenormalan, peneliti menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov. Tes Kolmogorov Smirnov memusatkan perhatian pada
penyimpangan (deviasi) terbesar. Di dalam uji Kolmogorov Smirnov
ada 2 (dua) macam, yaitu uji 1 (satu) sampel dan uji 2 (dua) sampel.
Uji satu sampel Kolmogorov Smirnov adalah suatu uji goodness-of-fit
artinya, yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi
serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu
distribusi teoritis tertentu. Dan uji dua Kolmogorov Smirnov adalah
suatu uji apakah dua sampel independen telah ditarik dari populasi
yang sama (atau dari populasi-populasi yang memiliki distribusi sama).
b.Uji Multikoloniearitas (Multicolonierity Test)
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
38
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikorelasi dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (biasanya
diatas
0,90),
maka
hal
ini
merupakan
indikasi
adanya
multikoloniearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikoloniearitas.
Multikoloniearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3. Multikoloniearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya, serta dari variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran
ini menunjukkan bahwa variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Berarti setiap variabel
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres
terhadap
variabel
variabel
independen
lainnya.
Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
39
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang
rendah
sama
dengan
nilai
VIF
tinggi,
(karena
VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk
menunjukkan adanya multikoloniearitas adalah nilai VIF < 0,10
atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011).
c. Uji Autokorelasi (Autocorelation Test)
Salah satu asumsi dari model regresi linier klasik adalah tidak
adanya autokorelasi antara kesalahan pengganggu, sehingga bila
persamaan regresi linier yang baik tidak mengalami autokorelasi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode sebelumnya (t-1). Model regresi linier yang baik adalah yang
bebas autokorelasi. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji Durbin-Watson (DW Test) (Ghozali, 2011).
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah
sebagai berikut:
1) Jika 0<dw<dl, maka dapat disimpulkan bahwa ada autokorelasi
positif
2) Jika 4-dl<dw<4, maka dapt disimpulkan bahwa ada autokorelasi
negatif
3) Jika du<dw<4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
korelasi baik positif maupun negatif
40
4) Jika dldwdu atau 4-dudw4-dl, maka tidak ada pengambilan
keputusan.
d.Uji Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity Test)
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual
satu
pengematan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas dan jika tidak berbeda disebut Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011).
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi
Heteroskedatistas.
Pengujian
terhadap
Heteroskedatistas
dengan uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolute residual
terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi sebagai berikut:
(Ut)  α  βt  Vi
Jika variabel bebas signifikan secara statistic mempengaruhi
variabel terikat, maka ada indikasi terjadi Heteroskedatistas. Dasar
pengambilan keputusan jika variabel-variabel independen memiliki
nilai probabilitas atau signifikansi > 0,05; maka model tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan
41
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011).
Untuk menjawab hipotesis menggunakan regresi linier berganda
dengan rumus:
Y1 = α1 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ + e1
Y2 = α2 + β4X1 + β5X2+ β6X3+ β7Y1 + e2
Keterangan:
Y1 : Profitabilitas
Y2 : Nilai Perusahaan
X1 : Leverage
X2 : Ukuran perusahaan
X3 : Likuiditas
α1,2 : Konstanta
β,1,2,3,4,5 : Koefisien regresi linear berganda
e1,2 : Nilai error (residu)
3. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Model)
a. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh
terhadap variabel dependen, sehingga apabila terdapat pengaruh secara
simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya maka
model regresi dinyatakan fit atau layak sebagai model penelitian.
42
Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung
dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
-
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti
ada variabel independen secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
-
Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti
variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan mode dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen, sehingga dianjurkan untuk
menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi.
Nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan ke dalam model.
4. Uji t (Pengujian Hipotesis)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan
43
dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai
berikut :
-
Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada
pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.
-
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak
ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening, digunakan metode
analisis jalur. Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis
hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel
bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung,tetapi
juga secara tidak langsung (Ghozali, 2009:210).
Persamaan Strucktur I (Ghozali,2009:211) :
Y1= b1X1+b2X2+b3X3 +e1
Keterangan :
Y1 : profitabilitas
X1 : Leverage
X2 : Size
X3 : Likuiditas
b1 : Koefisien regresi Leverage
b2 : Koefisien regresi Size
44
b3 : Koefisien regresi Likuiditas
e1 : Residual
Y2= b1X1+b2X2+b3X3 +b3Y1 +e2
Keterangan :
Y2 : nilai perusahaan
X1 : Leverage
X2 : Size
X3 : Likuiditas
b1 : Koefisien regresi Leverage
b2 : Koefisien regresi Size
b3 : Koefisien regresi Likuiditas
Y1 : profitabilias
e2 : residual
Analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini adalah profitabilitas
sebagai variabel mediasi. Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya
koefisien secara langsaung dan tidak langsung dari variabel terikat terhadap
variabel bebas, dengan memperhatikan besarnya koefisien. Maka bisa di
bandingkan besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel
terikat terhadap variabel bebas, dengan memperhatikan besarnya koefisien. Maka
bisa dibandingkan besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung,
berdasarkan nilai koefisien tersebut, akan di ketahui varibale mana yang
45
memberikan pengaruh terbesar dari pengaruh terkecil terhadap variabel terikat.
Berikut gambar model analisis jalur pada penelitian ini :
e
1
Leverage
Ukuran
Perusahaan
Profitabilitas
Likuiditas
Gambar 3.1
Analisis Jalur (path analysis)
e
2
Nilai
Perusahaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Penelitian dilakukan dari periode 2010 - 2015 pada perusahaan Food
and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan
laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia dengan metode pooling data
yaitu cara penyajian data penelitian dengan times series (urut waktu).
Sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek
Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria
tertentu, dimana dapat dilihat pengambilan sampel sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Penggolongan Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2010 - 2015
No.
Keterangan
Jumlah
Perusahaan
1
2
Perusahaan Food and Beverage yang listing di Bursa
Efek Indonesia periode 2010 – 2015
Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan
berturut–turut dari tahun 2010 - 2015.
Jumlah Sampel Penelitian
15
(1)
14
Sumber : Data sekunder yang diolah
Dari tabel 4.1 di atas diperoleh sampel penelitian dengan kriteriakriteria yang telah ditentukan diperoleh sebanyak 14 perusahaan Food and
Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia selama 6 tahun, sehingga
data yang diolah sebanyak 84 data.
46
47
4.2. Statistik Deskriptif
Berdasarkan perhitungan statistik, maka data kebijakan utang, kebijakan
dividen, profitabilitas, serta nilai perusahaan pada perusahaan Food and
Beverage di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2015 dapat dijelaskan
pada tabel 4.2. berikut ini :
Tabel 4.2.
Statistik Deskriptif Periode Tahun 2010 - 2015
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Nilai mean atau rata-rata pada variabel Leverage yang diukur
menggunakan Debt Asset Ratio sebesar 0,4675. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata Debt
Asset Ratio sebesar 0,4675%; nilai terendah sebesar 0,16% dan nilai tertinggi
sebesar 0,75% serta standar deviasi sebesar 0,13971 artinya perbedaan antara
data kebijakan utang relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil
dibandingkan mean (rata-rata).
Nilai mean atau rata-rata pada variabel Ukuran Perusahaan sebesar
14,4861. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam
48
penelitian ini memiliki rata-rata Ukuran Perusahaan yang diukur dengan
Logaritma Natural dari Total Asset sebesar 14,49; nilai terendah sebesar 9,31
dan nilai tertinggi sebesar 18,34 serta standar deviasi sebesar 1,73 artinya
perbedaan antara data Ukuran Perusahaan relatif rendah karena nilai standar
deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata).
Nilai mean atau rata-rata pada variabel Likuiditas sebesar 2,01. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki ratarata Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio sebesar 2,01%; nilai
terendah sebesar 0,51 dan nilai tertinggi sebesar 6,42 serta standar deviasi
sebesar 1,09 artinya perbedaan antara data Likuiditas relatif rendah karena
nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata).
Nilai mean atau rata-rata pada variabel profitabilitas yang diukur
dengan ROE diperoleh sebesar 0,2077. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata ROE
sebesar 0,21; nilai terendah sebesar -0,13 dan nilai tertinggi sebesar 1,55
serta standar deviasi sebesar 0,32 artinya perbedaan antara data profitabilitas
relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean
(rata-rata).
Nilai mean atau rata-rata pada variabel Nilai Perusahaan yang diukur
dengan Price Book Value diperoleh sebesar 3,8896. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
49
dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata nilai
perusahaan sebesar 3,89; nilai terendah sebesar -0,97 dan nilai tertinggi
sebesar 47,27 serta standar deviasi sebesar 6,04 artinya perbedaan antara
data nilai perusahaan relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil
dibandingkan mean (rata-rata).
4.3. Pengujian Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal.
Berdasarkan tabel 4.3. di bawah ini menunjukkan bahwa distribusi
data penelitian pada nilai unstandardized residual model 1 memiliki angka
probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,000 < taraf signifikansi 5%
atau 0,05 artinya distribusi data model pertama tidak normal. Sedangkan
distribusi data penelitian pada nilai unstandardized residual model 2
memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,000 < taraf
signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model kedua tidak normal.
50
Tabel 4.3.
Uji Normalitas Data Model Pertama
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Salah satu cara merubah data tidak normal agar menjadi normal
dengan menghilangkan data outlier yaitu data yang nilai Z Skor lebih dari 2.
Hasil nilai unstandardized residual model 1 seetelah dihilangkan data
outlier memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,906 >
taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model pertama
normal. Dan nilai unstandardized residual model 2 seetelah dihilangkan
data outlier memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar
0,480 > taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model kedua
normal. Dan dengan tampilan seperti pada tabel berikut :
51
Tabel 4.4.
Uji Normalitas Data Model Penelitian
Setelah dihilangkan Data Outlier
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas . model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Pengujian ada tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan
memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan
data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai
dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0.1 menandakan
tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat
dari tabel .
52
Tabel 4.5.
Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 dan Model 2
Keterangan
MODEL 1 :
-Leverage
terhadap
Profitabilitas
-Ukuran Perusahaan terhadap
Profitabilitas
-Likuiditas
terhadap
Profitabilitas
MODEL 2 :
-Leverage
terhadap
Profitabilitas
-Ukuran Perusahaan terhadap
Profitabilitas
-Likuiditas
terhadap
Profitabilitas
- Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan
Nilai Tollerance
Nilai VIF
Kesimpulan
0.867
1.153
0.866
0.758
1.154
1.319
Tidak ada
gangguan
multikolinieritas
0.867
1.154
0.805
0.697
1.242
1.434
0.785
1.273
Tidak ada
gangguan
multikolinieritas
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Hasil yang diperoleh pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa pada model 1
ketiga variabel independent : Leverage, Ukuran Peusahaan, dan Likuiditas
memiliki angka VIF nilainya < 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Melihat
hasil VIF dan nilai tolerance, mengindikasikan bahwa data-data penelitian
digolongkan tidak terdapat gangguan multikolinearitas dalam model regresinya.
Pada model 2 variabel independent : Leverage, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, dan Profitabilitas memiliki
angka VIF nilainya < 10 dan nilai
tolerance lebih besar dari 0,1. Melihat hasil VIF dan nilai tolerance,
mengindikasikan bahwa data-data penelitian digolongkan tidak terdapat gangguan
multikolinearitas dalam model regresinya.
4.3.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model
regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada
53
periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi dalam penelitian ini maka dilakukan Uji Durbin Watson.
Berdasarkan tabel 4.6. menunjukkan hasil DW test (Durbin Watson
test) model 1 menunjukkan du < d < 4-du = 1,703 < 1,954 < 2,297.
Sedangkan model kedua menunjukkan du < d < 4-du = 1,735 < 1,840 <
2,265. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah
autokolerasi, karena angka DW test berada diantara du tabel dan (4-du
tabel), oleh karena itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai.
Tabel 4.6.
Hasil Uji Autokorelasi Model 1 dan Model 2
Keterangan
Model
1
:
Pengaruh
Leverage,
Perusahaan
Likuiditas
Ukuran
dan
terhadap
Profitabilitas
Model 2 :
Pengaruh
Nilai Durbin
Watson test
2.052
1.840
Leverage,
Ukuran
Perusahaan, Likuiditas
dan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Nilai du tabel
dan 4-du tabel
n=70; k = 3
du = 1.703
4-du= 2.297
Kesimpulan
n=70; k = 4
du = 1.735
4-du= 2.265
Tidak ada
gangguan
autokorelasi
Tidak ada
gangguan
autokorelasi
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika variance
residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini di
deteksi dengan menggunakan uji glejser.
54
Dari hasil output uji glejser pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai
probabilitas semua variabel bebas lebih besar dibandingkan 0,05 sehingga
menunjukkan data tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 4.7.
Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser Model 1 dan Model 2
Keterangan
Nilai
Probabilitas
MODEL 1 :
-Leverage
terhadap
0.905
Profitabilitas
-Ukuran
Perusahaan
0.682
terhadap Profitabilitas
-Likuiditas
terhadap
0.887
Profitabilitas
MODEL 2 :
-Leverage
terhadap
0.602
Profitabilitas
-Ukuran
Perusahaan
0.855
terhadap Profitabilitas
-Likuiditas
terhadap
0.123
Profitabilitas
- Profitabilitas terhadap
0.062
Nilai Perusahaan
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Taraf signifikansi
Kesimpulan
0,05
Tidak ada
gangguan
heteroskedastisitas
0,05
0,05
0,05
0,05
Tidak ada
gangguan
heteroskedastisitas
0,05
0,05
4.4. Uji t (Pengaruh antar Variabel)
Uji t atau uji secara parsial antara individu antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
4.4.1
Uji t Model Pertama
Hasil uji t model pertama dapat dianalisis dengan melihat output seperti
tabel berikut :
55
Tabel 4.8.
Output Uji t Model Pertama
Dari tabel diatas dapat dianalisis uji t model pertama sebagai berikut :
a) Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 0,068 dan nilai
probabilitas sebesar 0,946 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5%
atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara
signifikan antara Leverage terhadap Profitabilitas, sehingga hipotesis pertama
ditolak.
b) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,237 dan nilai
probabilitas sebesar 0,029 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan
positif antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas, sehingga
hipotesis kedua diterima.
c) Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,406 dan nilai
probabilitas sebesar 0,019 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan
56
positif antara Likuiditas terhadap Profitabilitas, sehingga hipotesis ketiga
diterima.
4.4.2
Uji t Model Kedua
Hasil uji t model kedua dapat dianalisis dengan melihat output seperti tabel
berikut :
Tabel 4.9.
Output Uji t Model Kedua
Dari tabel diatas dapat dianalisis uji t model kedua sebagai berikut :
a) Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar -1,614 dan nilai
probabilitas sebesar 0,111 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5%
atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara
signifikan antara Leverage terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis
keempat ditolak.
b) Pengaruh Ukuran Perusahan terhadap Nilai Perusahaan
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar -0,742 dan nilai
probabilitas sebesar 0,461 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5%
atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara
57
signifikan antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Nilai Perusahaan,
sehingga hipotesis kelima ditolak.
c) Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,605 dan nilai
probabilitas sebesar 0,011 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan
positif antara Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis
keenam diterima.
d) Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,646 dan nilai
probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan
positif antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis
ketujuh diterima.
4.5. Analisis Data
4.5.1 Regresi Linier Berganda Model 1 dan Model 2
Berdasarkan data-data yang diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan
dibagi dan dikaji mengenai ketergantungan model 1 variabel independen
yaitu Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas terhadap variabel dependen
yaitu profitabilitas. Pada model 2 variabel independen yaitu Leverage,
Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas terhadap variabel dependen
yaitu Nilai Perusahan. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
58
regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS statistic
Ver. 20.
Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini untuk model 1
dan model 2 dapat dilihat pada tabel 4.10. menggunakan koefisien beta
tidak standar (unstandardized coefficient).
Tabel 4.10.
Output Regresi Linier Berganda
Keterangan
Nilai Koefisien
Beta
MODEL 1 :
-Konstanta
-0.238
-Leverage
terhadap
0.008
Profitabilitas
-Ukuran
Perusahaan
0.017
terhadap Profitabilitas
0.054
-Likuiditas
terhadap
Profitabilitas
MODEL 2 :
-Konstanta
2.737
-Leverage
terhadap
-3.035
Profitabilitas
-Ukuran
Perusahaan
-0.099
terhadap Profitabilitas
1.011
-Likuiditas
terhadap
Profitabilitas
7.452
- Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Probabilitas
Kesimpulan
0.946
Tidak Signifikan
0.029
0.019
Signifikan, positif
Signifikan, positif
0.111
Tidak Signifikan
0.461
0.011
Tidak Signifikan
Signifikan, positif
0.001
Signifikan, positif
Dari data diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Model 1 : Y1 = -0,238 + 0,008 X1 + 0,017 X2 + 0,054 X3
Analisis persamaan regresi model pertama dapat dijelaskan bahwa :
1) a = konstanta sebesar -0,238 artinya apabila semua variabel bebas dianggap
konstan/tetap, maka profitabilitas akan turun sebesar 0,238.
59
2) Koefisien regresi Leverage (X1) sebesar 0,008 artinya apabila Leverage
mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka
profitabilitas akan mengalami peningkatan.
3) Koefisien regresi Ukuran Perusahaan atau Size (X2) sebesar 0,017 artinya
apabila Ukuran Perusahaan mengalami kenaikan sedangkan variabel lain
dianggap konstan, maka profitabilitas akan mengalami kenaikan.
4) Koefisien regresi Likuiditas (X3) sebesar 0,054 artinya apabila Likuiditas
mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka
profitabilitas akan mengalami kenaikan.
Model 2 : Y2 = 2,737 - 3,035 X1 - 0,099 X2 + 1,011 X3 + 7,452 Y1
Analisis persamaan regresi model kedua dapat dijelaskan bahwa :
1) a = konstanta sebesar 2,737 artinya apabila semua variabel bebas dianggap
konstan/tetap, maka nilai perusahaan akan kenaikan sebesar 2,737.
2) Koefisien regresi Leverage (X1) sebesar -3,035 artinya apabila Leverage
mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai
perusahaan akan mengalami penurunan.
3) Koefisien regresi Ukuran Perusahaan atau Size (X2) sebesar -0,099 artinya
apabila Ukuran Perusahaan mengalami kenaikan sedangkan variabel lain
dianggap konstan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan.
4) Koefisien regresi Likuiditas (X3) sebesar 1,011 artinya apabila Likuiditas
mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai
perusahaan akan mengalami kenaikan.
60
5) Koefisien regresi Profitabilitas (Y1) sebesar 7,452 artinya apabila Profitabilitas
mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai
perusahaan akan mengalami kenaikan.
4.6. Uji Model (Goodness of Fit Model)
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk
melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan
variabel dependen secara simultan.
4.6.1. Uji F
a. Model Pertama
Tampilan uji F (uji simultan) model pertama dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.11.
Output Uji F Model Pertama
Dari hasil output pada tabel 4.11. diketahui bahwa pada angka F
hitung model pertama sebesar 6,011 dan nilai probabilitas sebesar
0,001 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% artinya model
regresi tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas
61
secara simultan atau bersama-sama terhadap profitabilitas dapat
digunakan atau dikatakan fit atau layak sebagai model penelitian.
b. Model Kedua
Tampilan uji F (uji simultan) model kedua dapat dilihat pada
tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12.
Output Uji F Model Kedua
Dari hasil output pada tabel 4.12. diketahui bahwa pada angka F
hitung model kedua sebesar 10,360 dan nilai probabilitas sebesar
0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% artinya model
regresi tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dapat digunakan atau
dikatakan bahwa model penelitian dikatakan fit atau layak sebagai
model penelitian.
4.6.2. Uji Koefisien Determinasi
Uji determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam persen.
Nilai koefisien adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
62
variabel dependen terbatas. Nilai-nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square. Nilai adjusted R
square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variabel
dependen.
1. Model Pertama
Tampilan Koefisien Determinasi model pertama dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13.
Output Koefisien Determinasi Model Pertama
b
Model Summary
Model
1
R
,463
R Square
a
,215
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,179
,10192
Durbin-Watson
2,052
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: Profitabilitas
pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted
R2) model pertama adalah sebesar 0,179 berarti bahwa besarnya
pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap
profitabilitas sebesar 17,9% dan sisanya sebesar 100% - 17,9% =
82,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti di
atas.
63
2. Model Kedua
Tampilan Koefisien Determinasi model kedua dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.14.
Output Koefisien Determinasi Model Kedua
b
Model Summary
Model
1
R
,624
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,389
,352
Durbin-Watson
1,69215
1,840
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Pada tabel 4.14. diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R2)
model kedua adalah sebesar 0,352 berarti bahwa besarnya pengaruh
leverage, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan sebesar 35,2% dan sisanya sebesar 100% - 35,2% = 64,8%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti di atas.
4.6.3. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Uji analisis jalur digunakan untuk membuktikan variabel
profitabilitas sebagai variabel intervening antara leverage, size, dan
likuiditas terhadap nilai perusahaan. Perhitungan dilakukan menggunakan
nilai standardized coefficients dan apabila didapat hasil pengaruh tidak
langsung yang lebih besar dibanding pengaruh langsung maka
profitabilitas sebagai variabel intervening antara leverage, Ukuran
Perusahaan , dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Hasil uji analisis
jalur dapat digambarkan seperti pada gambar 4.1 berikut ini.
64
e1
e2
Leverage
-3,035
0,008
Ukuran
Perusahaan
Likuiditas
Profitabilitas
0,017
0,054
7,452
Nilai Perusahaan
1,011
-0,099
Gambar 4.1
Analisis Jalur Leverage, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan
Dengan Profitabilitas Sebagai Intervening
Berdasarkan dari gambar analisis jalur, maka dapat dilakukan
pengujian sebagai berikut :
1. Leverage tidak bisa dilakukan uji efek mediasi dikarenakan tidak ada
penggaruh Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.
2. Uji Analisis Jalur Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Profitabilitas
a. Pengaruh langsung Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
sebesar -0,099.
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas sebesar 0,017 dan
pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebesar 7,452 dengan
65
demikian pengaruh tidak langsung Size terhadap nilai perusahaan
melalui Profitabilitas adalah sebesar 0,017 x 7,452 = 0,127.
c. Pengaruh Total Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui
Profitabilitas yaitu -0,099 + 0,127 = 0,028.
Hasil uji intervening menunjukkan bahwa pengaruh Size
terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien
lebih besar dibanding pengaruh langsung Ukuaran Perusahaan
terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas mampu memediasi
pengaruh Ukuran Perusahaaan terhadap Nilai Perusahaan.
3. Uji Analisis Jalur Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Profitabilitas
a. Pengaruh langsung Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan sebesar
1,011.
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas sebesar 0,054 dan pengaruh
Profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebesar 7,452 dengan demikian
pengaruh tidak langsung Likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui
Profitabilitas adalah sebesar 0,054 x 7,452 = 0,402.
c. Pengaruh Total
Likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui
Profitabilitas yaitu 1,011 + 0,402 = 1,413.
Hasil uji intervening menunjukkan bahwa pengaruh Likuiditas
terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien
lebih kecil dibanding pengaruh langsung Likuiditas terhadap nilai
66
perusahaan, sehingga profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh
Likuiditas terhadap nilai perusahaan.
4.7. Pembahasan
4.7.1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas
Rasio Leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan
oleh p.erusahaan. Rasio Leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi
perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapai oleh perusahaan perusahaan
maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan makin
meningkat. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang
kemungkinan bisa diperoleh investor jika melakukan investasi pada suatu
perusahaan (Nuraina, 2010). Keputusan pendanaan untuk melakukan peningkatan
hutang akan mempengaruhi laba rugi p.erusahaan. Hal tersebut dikarenakan
semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula kewajiban yang harus
dibayar perusahaan di masa mendatang dengan mengorbankan beberapa bagian
modal sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Perusahaan dengan Leverage
yang tinggi akan menanggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan
dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan
detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan
perusahaan dengan Leverage yang rendah. Rasio hutang akan menunjukkan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan karena tingginya rasio akibat banyaknya jumlah
hutang, maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba merupakan indikator dari
profitabilitas di masa depan juga akan semakin meningkat.
Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara
67
leverage
terhadap
profitabilitas
artinya
besar
kecilnya
leverage
tidak
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Deandra Vidyanata, Topowijono, dan Mg Wi Endang NP (2016)
dalam penelitiannya leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y.
Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga
Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada
pengaruh positif leverage terhadap profitabilitas.
4.7.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas
Ukuran perusahaan dapat menggunakan indikator penjualan yaitu hasil
usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara menjual barang dan menggunakan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika penjualan suatu perusahaan
meningkat, berarti meningkat pula laba perusahaan jika dibarengi dengan
peningkatan biaya operasional yang proporsional. Perusahaan berskala besar dapat
memiliki masalah keagenan yang lebih besar sehingga membutuhkan corporate
governance yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas (Abdurrahman dkk,
2008). Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan
keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan melihat
seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki
perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan perusahaan
(Bukhori dan Raharja, 2012). Perusahaan dengan aset besar biasanya akan
mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan
perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya.
68
perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga stabilitas profitabilitas.
Pelaporan kondisi keuangan yang baik ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan
tanpa melalui profitabilitas yang baik dari semua lini perusahaan. “
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif
antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas artinya semakin besar
ukuran perusahaan berpengaruh pada meningkatnya profitabilitas perusahaan.
Sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan berpengaruh pada penurunan
profitabilitas perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh I Gusti
Bagus Angga Pratama dan
I Gusti Bagus Wiksuana (2016) bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
4.7.3. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas
Nilai likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan yang
tinggi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki
nilai likuiditas yang baik akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor.
Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya.
Ukuran likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang
merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang
lancar (current liabilities). Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan
perusahaan dari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar
yang dimiliki sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan tersebut.
69
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif
antara likuiditas terhadap profitabilitas artinya semakin besar likuiditas
berpengaruh pada semakin meningkatnya profitabilitas. Sebaliknya, semakin kecil
likuiditas berpengaruh pada semakin menurunkan profitabilitas.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y.
Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013) menunjukkan bahwa
likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
4.7.4. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menenggung monitoring
cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan
menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan
debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang
rendah sehingga perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki nilai
perusahaan yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan leverage rendah.
Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara
leverage terhadap nilai perusahaan artinya besar kecilnya leverage tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bhekti Fitri Prasetyorini (2013) dalam penelitiannya menemukan Leverage
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y.
Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Wulan Aminatus
Sholichah dan Andayani (2015); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti
70
Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif
leverage terhadap nilai perusahaan.
4.7.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik, dan dianggap lebih mampu
menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil. Semakin
besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu
sehingga akan semakin tinggi nilai perusahaan.
Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara
ukuran perusahaan (size) terhadap nilai perusahaan artinya besar kecilnya ukuran
perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan
penelitaian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) yang menemukan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh sesuai
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wulan Aminatus Sholichah dan
Andayani (2015); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); I Gusti
Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari
dan Putu Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015)
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
4.7.6. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Likuiditas diasumsikan mampu memprediksi tingkat pengembalian
investasi berupa dividen bagi investor, dimana perusahaan yang memiliki
71
likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen akan lebih baik sehingga
mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Secara teori semakin baik tingkat
likuiditas pada perusahaan didukung dengan kebijakan dividen yang tinggi maka
akan mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan.
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif
antara likuiditas terhadap nilai perusahaan artinya semakin besar likuiditas
mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah
likuiditas mempengaruhi penurunan nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Zahra Abdoli,
Bagher Shams Zadeh (2015) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
4.7.7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif
sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dapat dipahami karena
perusahaan yang berhasil membukukan laba yang meningkat, mengindikasikan perusahaa
tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan sentimen positif para
investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat. Meningkatnya harga
saham perusahaan di pasar maka akan meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif antara
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan artinya semakin besar profitabilitas berpengaruh
pada peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah profitabilitas
berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma
72
Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus
Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi
Lestari (2016); Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4.7.8. Hasil Uji Efek Mediasi
Hasil uji efek mediasi model kedua menunjukkan pengaruh Ukuran Perusahaan
(size) terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih besar
dibanding pengaruh langsung size terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas
mampu memediasi pengaruh size terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji efek mediasi model ketiga menunjukkan likuiditas terhadap nilai
perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih kecil dibanding pengaruh
langsung likuiditas terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas tidak mampu
memediasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan tentang pengaruh Leverage,
Ukuran Perusahaan, Likuiditas
terhadap Nilai
Perusahaan dengan
Profitabilitas sebagai Variabel intervening, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Likuiditas dengan menggunakan proksi Current Ratio akan
memberikan indikasi prospek paling cepat dibandingkan yang lain
akan menaikan Nilai Perusahaan.
2. Likuiditas akan menaikan Profitabilitas dengan proksi Return On
Equity (ROE) sekaligus melalui Profitabilitas, likuiditas akan
menaikan Nilai Perusahaan.
3.
Ukuran Perusahaan menggunakan logaritma natural dari total asset
mempunyai faktor terkuat ketiga yang akan meningkatkan nilai
perusahaan melaui profitabilitas.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan antara lain :
1. Bagi Perusahaan disarankan kepada perusahaan untuk menentukan
leverage dengan menggunakan hutang pada tingkat tertentu. Sejauh
manfaat masih lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan
73
74
sebagai sumber pendanaanya, karena dapat meningkatkan profitabilitas
dan nilai perusahaan.
2. Bagi investor hendaknya dalam menginvestasikan modal dapat
mempertimbangkan
pada
perusahaan
dengan
likuiditas
dan
profitabilitas yang tinggi karena akan berpengaruh pada nilai
perusahaan sehingga dapat berdampak pada keuntungan yang akan
diterima investor.
3. Bagi peneliti lainnya diharapkan hasil temuan ini menambah
pengetahuan pasar modal terutama tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan
Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia bahwa hubungan secara
teori antar variabel belum tentu dapat dibuktikan secara empiris dalam
suatu penelitian, seperti pada penelitian ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan utang dan kebijakan dividen tidak terbukti
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Variabel bebas dibatasi pada leverage, size dan likuiditas, dengan
variable terikat yaitu nilai perusahaan dan variable intervening yaitu
profitabilitas. Nilai koefisien determinasi model pertama hanya sebesar
17,9% sedangkan nilai koefisien determinasi model kedua sebesar 35,2%.
Dengan hasil yang kurang baik ada variabel lainnya yang belum dimasukan
supaya akan menghasilkan hasil yang baik. Saran untuk penelitian
75
selanjutnya yaitu perlu meneliti variabel bebas lain yang mempengaruhi
profitabilitas dan nilai perusahaan dengan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra, 2015. Pengaruh Leverage,
Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas.
e-journal Manajemen Unud Vol. 4 No. 7.
Abdul Halim, 2002. Akuntansi Sektor Publik akuntansi Keuangan Daerah Edisi
pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Abdullah, Faisal M., 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa Timur.
Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelegent Guide to
Indonesia Capital Market). Media Soft Indonesia.
Bhekti Fitri Prasetyorini, 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu
Manajemen Vol. 1 No. 1 Januari.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Wiajaya Ari, 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol. 4 No 2.
Didy Handoko, 2016. The Influence Of Firm Characteristics On Capital Structure
And Firm Value: An Empirical Study Of Indonesia Insurance Companies.
International Journal of Economics, Commerce and Management Vol. IV
Issue 4 April.
Eddy Rismanda Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta. SNA VIII, solo.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang
Gultom, C.M., dan F. Syarif, 2009. Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan
Dividen, dan Earnings Per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hanafi Mamduh H. dan Halim, Abdul. 2000. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Hasan, Iqbal, 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
73
Horne, James C. Van dan Wachowicz JR., John M. 1995. Financial Manajemen:
Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Buku 1. Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana, 2016. Pengaruh
Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5
No. 2 2016.
Indriantoro, Nur dan Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360
Nasser, et. Al. 2006. Auditor – Client Relationship : The Cose ofAudit Tenure and
Auditor Switching In Malaysia” . Managerial Auditor Journal, val. 21, No.
7, PP. 724-737.
Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayant, 2016. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set
Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 7 2016.
Nuraina. 2010. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Pada Tahun 2006-2008. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE).
Vol 19,No .2 Hlm. 110-125.
Prasetiono, 2000. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Abnormal Return
Saham Di Bursa Efek Jakarta. Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XII No. 1,
Juni.
Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor
Properti Dan Real Estate. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 9 2016.
Rupilu, Wilsna. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis
dan ISSN 1829-9857 Sektor Publik (JAMBSP). 8 (1), Oktober, hal. 101 –
127.
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.
Jakarta : Salemba Empat.
Suwito dan Herawaty. 2005. ”Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA VIII Solo. September.
Taswan, 2003, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang, dan
Dividen Terhadap Nilai Preusan Serta Factor-faktor yang
Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 10, No. 2 September.
Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka, 2007. Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Artikel Simposium
Nasional Akuntansi (SNA) X, Makasar.
Wolfe, J and Sauaia, A.C. 2003. The Tobin’s Q as a Company Performance
Indicator. Developments in Business Simulation and Experiential
Learning. Volume 30.
Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani, 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 10.
Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini, 2013. Pengaruh Likuiditas
Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Perbankan di BEI. Jurnal Wawasan Manajemen Vol. 1 No. 2
Juni 2013.
Yuniarti, Gunawan. 2000, Analisis Pengungkapan Informasi Laporan Tahunan
perusahaan Yang Terdaftar di BEJ” Simposium Nasional Akuntansi III.
Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015). The Relationship between Stock
Liquidity, Corporate Governance and Firm Value of the Companies Listed
in Tehran Stock Exchange. International Journal of Management,
Accounting & Economics Vol.1, No.1: 27-37.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA PENELITIAN
No. Kode
1 DLTA
Nama Perusahaan
Delta Djakarta Tbk
Indofood CBP Sukses
2 ICBP
Makmur Tbk
Indofood Sukses Makmur
3 INDF
Tbk
4 MYOR Mayora Indah Tbk
Multi Bintang Indonesia
5 MLBI Tbk
Nippon Indosari
6 ROTI
Corpindo Tbk
Prasidha Aneka Niaga
7 PSDN Tbk
8 SKBM Sekar Bumi Tbk
9 SKLT
Sekar Laut Tbk
10 STTP
Siantar Top Tbk
Tiga Pilar Sejahtera Food
11 AISA
Tbk
12 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk
Ultrajaya Milk Industry &
13 ULTJ
Trading Co. Tbk
Wilmar Cahaya Indonesia
14 CEKA Tbk.
Leverage (DAR)
2011 2012 2013 2014
0,18
0,2 0,22 0,23
2015
0,18
0,3
0,32
0,32
0,38
0,4
0,38 66142431 56677630 59324207 21267470 24910211 26560624
0,47
0,54
0,41
0,63
0,42
0,63
0,51
0,6
0,52
0,6
0,53 47275955 53585933 59324207 77611416 85938885 91831526
0,59 4399191 6599846 8302506 9710223 10291108 11846297
0,55
0,57
0,71
0,45
0,75
0,69
1137082
1220813
1152048
1782148
2231051
2511719
0,2
0,28
0,45
0,57
0,55 0,695
568265
759137
1204945
1822689
2142894
2674670
0,53
0,48
0,41
0,31
0,51
0,45
0,43
0,48
0,4
0,56
0,48
0,54
0,39
0,6
0,54
0,53
0,39 0,33
0,51 0,585
0,54 0,595
0,52 0,545
414611
11050
199375
649274
421366
191336
214238
934766
682611
288962
249746
1249841
681832
497653
301989
1470059
620928
649534
331575
1700204
751161
802692,5
375450,5
1967851
0,7
0,43
0,49
0,47
0,47
0,42
0,53
0,64
0,51
0,57
0,56
0,57
1936950
244017
3590309
213200
3867576
324620
5020824
1502519
7371846
1239054
9060979
1180228
0,35
0,36
0,31
0,28
0,22
0,18
2006958
2180517
2420793
2811621
2917084
3232636
0,64
0,51
0,56
0,51
0,58
0,57
850470
823361
1027693
1069627
1284150
1485826
2010
0,16
i
2010
708584
2011
696167
Total Asset
2012
2013
745307
867041
2014
991947
2015
1038322
2010
13,47
18,01
17,67
15,30
13,94
13,25
12,94
9,31
12,20
13,38
14,48
12,40
14,51
13,65
Ukuran Perusahaan (Ln. Asset)
2011 2012 2013 2014
13,45 13,52 13,67 13,81
17,85 17,90 16,87 17,03
17,80 17,90 18,17 18,27
15,70 15,93 16,09 16,15
14,02 13,96 14,39 14,62
13,54 14,00 14,42 14,58
12,95 13,43 13,43 13,34
12,16 12,57 13,12 13,38
12,27 12,43 12,62 12,71
13,75 14,04 14,20 14,35
15,09 15,17 15,43 15,81
12,27 12,69 14,22 14,03
14,60 14,70 14,85 14,89
13,62 13,84 13,88 14,07
2015
13,85
17,09
18,34
16,29
14,74
14,80
13,53
13,60
12,84
14,49
16,02
13,98
14,99
14,21
2010
633,00
295,85
204,00
258,00
94,00
230,00
138,00
186,42
188,00
171,00
129,00
199,41
200,00
167,00
2011
440,55
280,48
198,42
246,85
99,42
128,35
155,01
183,18
169,74
103,48
189,00
187,00
152,09
107,59
Likuiditas (CR)
2012
2013
526,46 470,54
276,25 241,06
200,32 166,73
258,08 221,87
58,05
97,75
112,46 113,64
160,67 166,33
213,01 194,49
141,48 123,38
99,75 114,24
126,95 175,03
214,30 183,60
201,82 247,01
102,71 163,22
2014
447,32
218,32
180,74
276,11
51,39
136,64
146,44
206,54
118,38
148,42
266,33
307,57
252,85
146,56
Likuiditas (CR) - %
2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
642,37 6,33 4,41 5,26 4,71 4,47 6,42
232,60 2,96 2,80 2,76 2,41 2,18 2,33
170,53 2,04 1,98 2,00 1,67 1,81 1,71
244,34 2,58 2,47 2,58 2,22 2,76 2,44
50,56 0,94 0,99 0,58 0,98 0,51 0,51
129,29 2,30 1,28 1,12 1,14 1,37 1,29
152,10 1,38 1,55 1,61 1,66 1,46 1,52
212,19 1,86 1,83 2,13 1,94 2,07 2,12
95,20 1,88 1,70 1,41 1,23 1,18 0,95
153,80 1,71 1,03 1,00 1,14 1,48 1,54
162,29 1,29 1,89 1,27 1,75 2,66 1,62
158,27 1,99 1,87 2,14 1,84 3,08 1,58
300,31 2,00 1,52 2,02 2,47 2,53 3,00
153,47 1,67 1,08 1,03 1,63 1,47 1,53
2010
24,62
18,91
16,16
24,60
93,99
21,91
-13,31
-1,90
-4,09
9,53
13,25
9,15
8,23
9,57
Profitabilitas (ROE)
2011
2012
2013
26,48 35,68 39,98
18,55 19,04 16,85
15,87 14,27 12,92
19,95 24,21 25,61
95,68 137,46 120,75
21,22 22,37 20,07
-11,57
-6,26
-5,11
7,14
9,95 28,97
-4,86
-6,15
-8,19
8,71 12,87 16,49
8,18 12,47 14,71
2,89
8,56
2,22
10,75 21,08 16,13
23,78 12,59 12,28
2014
2015
37,68 22,60
16,83 17,84
11,67 10,20
10,06 12,89
142,30 154,84
19,64 19,07
7,44 10,67
28,03 38,95
-10,75 -12,42
15,10 18,99
10,52
9,42
-1,90
-4,80
12,51 15,20
7,26 16,65
2010
0,25
0,19
0,16
0,25
0,94
0,22
-0,13
-0,02
-0,04
0,10
0,13
0,09
0,08
0,10
Profitabilitas (ROE) - %
2011 2012 2013 2014
0,26
0,36 0,40
0,38
0,19
0,19 0,17
0,17
0,16
0,14 0,13
0,12
0,20
0,24 0,26
0,10
0,96
1,37 1,21
1,42
0,21
0,22 0,20
0,20
-0,12 -0,06 -0,05
0,07
0,07
0,10 0,29
0,28
-0,05 -0,06 -0,08 -0,11
0,09
0,13 0,16
0,15
0,08
0,12 0,15
0,11
0,03
0,09 0,02 -0,02
0,11
0,21 0,16
0,13
0,24
0,13 0,12
0,07
Nilai Perusahaan (PBV)
2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0,23 3,24 3,12 6,83 8,99 9,33 4,90
0,18 3,26 3,64 3,79 4,48 5,26 4,79
0,10 1,72 1,28 1,50 1,53 1,44 1,57
0,13 4,04 4,51 5,00 5,90 4,56 5,26
1,55 12,29 14,26 47,27 25,60 48.67 33.32
0,19 5,89 6,16 10,48 1,31 1,46 -0,97
0,11 0,60 2,16 0,72 0,52 0,54 -0,28
0,39 1,87 2,00 2,60 2,07 2,86 2,90
-0,12 0,82 0,79 0,96 0,89 1,35 1,40
0,19 1,13 1,84 2,37 2,93 4,61 5,16
0,09 2,15 0,79 1,55 1,77 1,86 0,98
-0,05 3,47 3,03 2,58 2,30 1,44 1,40
0,15 2,69 2,61 2,29 6,45 4,74 6,66
0,17 1,06 0,70 0,83 0,85 0,83 0,63
DATA PENELITIAN
X1
0,16
0,3
0,47
0,54
0,55
0,2
0,53
0,48
0,41
0,31
0,7
0,43
0,35
0,64
0,18
0,32
0,41
0,63
0,57
0,28
0,51
0,45
0,43
0,48
0,49
0,47
0,36
0,51
0,2
0,32
0,42
0,63
0,71
0,45
0,4
0,56
0,48
X2
13,47
18,01
17,67
15,3
13,94
13,25
12,94
9,31
12,2
13,38
14,48
12,4
14,51
13,65
13,45
17,85
17,8
15,7
14,02
13,54
12,95
12,16
12,27
13,75
15,09
12,27
14,6
13,62
13,52
17,9
17,9
15,93
13,96
14
13,43
12,57
12,43
X3
6,33
2,96
2,04
2,58
0,94
2,3
1,38
1,86
1,88
1,71
1,29
1,99
2
1,67
4,41
2,8
1,98
2,47
0,99
1,28
1,55
1,83
1,7
1,03
1,89
1,87
1,52
1,08
5,26
2,76
2
2,58
0,58
1,12
1,61
2,13
1,41
Y1
0,25
0,19
0,16
0,25
0,94
0,22
-0,13
-0,02
-0,04
0,1
0,13
0,09
0,08
0,1
0,26
0,19
0,16
0,2
0,96
0,21
-0,12
0,07
-0,05
0,09
0,08
0,03
0,11
0,24
0,36
0,19
0,14
0,24
1,37
0,22
-0,06
0,1
-0,06
i
Y2
3,24
3,26
1,72
4,04
12,29
5,89
0,6
1,87
0,82
1,13
2,15
3,47
2,69
1,06
3,12
3,64
1,28
4,51
14,26
6,16
2,16
2
0,79
1,84
0,79
3,03
2,61
0,7
6,83
3,79
1,5
5
47,27
10,48
0,72
2,6
0,96
RES_1
0,21
0,01
-0,1
0
0,7
0,15
-0,34
-0,15
-0,19
-0,02
-0,19
-0,07
-0,08
-0,17
0,21
0
-0,07
-0,1
0,71
0,1
-0,33
-0,09
-0,21
-0,12
-0,15
-0,15
-0,05
0,02
0,3
0
-0,1
-0,06
1,06
0,02
-0,22
-0,12
-0,24
RES_2
-2,67
-0,51
-0,93
0,16
-0,85
0,28
1,07
0
-0,59
-2,38
0,39
0,52
-0,13
-0,75
-2,94
-0,07
-1,65
1,79
0,98
1,08
2,41
-0,64
-0,39
-0,66
-1,22
1,03
-0,56
-3,61
-0,36
0,08
-1,1
1,82
29,34
6,2
-0,26
0,22
0,18
0,54
0,47
0,42
0,31
0,56
0,22
0,38
0,51
0,6
0,45
0,57
0,39
0,6
0,54
0,53
0,53
0,64
0,28
0,51
0,23
0,4
0,52
0,6
0,75
0,55
0,39
0,51
0,54
0,52
0,51
0,57
0,22
0,58
0,18
0,38
0,53
0,59
0,69
0,7
14,04
15,17
12,69
14,7
13,84
13,67
16,87
18,17
16,09
14,39
14,42
13,43
13,12
12,62
14,2
15,43
14,22
14,85
13,88
13,81
17,03
18,27
16,15
14,62
14,58
13,34
13,38
12,71
14,35
15,81
14,03
14,89
14,07
13,85
17,09
18,34
16,29
14,74
14,8
1
1,27
2,14
2,02
1,03
4,71
2,41
1,67
2,22
0,98
1,14
1,66
1,94
1,23
1,14
1,75
1,84
2,47
1,63
4,47
2,18
1,81
2,76
0,51
1,37
1,46
2,07
1,18
1,48
2,66
3,08
2,53
1,47
6,42
2,33
1,71
2,44
0,51
1,29
0,13
0,12
0,09
0,21
0,13
0,4
0,17
0,13
0,26
1,21
0,2
-0,05
0,29
-0,08
0,16
0,15
0,02
0,16
0,12
0,38
0,17
0,12
0,1
1,42
0,2
0,07
0,28
-0,11
0,15
0,11
-0,02
0,13
0,07
0,23
0,18
0,1
0,13
1,55
0,19
2,37
1,55
2,58
2,29
0,83
8,99
4,48
1,53
5,9
25,6
1,31
0,52
2,07
0,89
2,93
1,77
2,3
6,45
0,85
9,33
5,26
1,44
4,56
0,45
1,46
0,54
2,86
1,35
4,61
1,86
1,44
4,74
0,83
4,9
4,79
1,57
5,26
6,12
-0,97
-0,11
-0,1
-0,07
0,07
-0,11
0,33
-0,03
-0,16
-0,03
1,01
-0,06
-0,21
0,04
-0,29
-0,08
-0,1
-0,26
0,03
-0,1
0,3
-0,05
-0,17
-0,19
1,08
-0,05
-0,09
0,07
-0,33
-0,08
-0,13
-0,26
0,03
-0,18
0,18
-0,03
-0,2
-0,16
1,23
-0,13
-0,29
-1,1
-0,35
-2,38
-1,77
1,37
1,12
-0,46
2,31
8,55
-2,03
-0,64
-2,48
0,69
-0,13
-0,89
1,65
2,34
-1,83
2,04
2,01
-0,34
3,09
-17,8
-1,94
-2,2
-1,96
1,56
1,67
-0,26
1
0,72
-0,82
-0,58
1,33
0,1
3,36
-14,1
-3,47
0,33
0,59
0,6
0,55
0,56
0,57
0,18
0,57
13,53
13,6
12,84
14,49
16,02
13,98
14,99
14,21
1,52
2,12
0,95
1,54
1,62
1,58
3
1,53
0,11
0,39
-0,12
0,19
0,09
-0,05
0,15
0,17
-0,28
2,9
1,4
5,16
0,98
1,4
6,66
0,63
-0,02
0,14
-0,36
-0,05
-0,18
-0,3
0,07
-0,08
-3,8
-2,92
2,02
1,86
-0,65
1,24
2,23
-2,34
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
X1
0,3
0,47
0,54
0,2
0,53
0,41
0,31
0,7
0,43
0,35
0,64
0,32
0,41
0,63
0,28
0,51
0,45
0,43
0,48
0,49
0,47
0,36
0,51
0,32
X2
X3
Y1
Y2
ZX1
ZX2
ZX3
ZY1
ZY2
RES_1
RES_2
Abs_Ut1 Abs_Ut2
18,01 2,96 0,19
3,26
-1,19891
2,04
0,87
-0,06
-0,1
-0,04
-1,2
0,04
1,2
17,67 2,04 0,16
1,72
0,01789
1,84
0,03
-0,15
-0,36
-0,02
-1,1
0,02
1,1
15,3 2,58 0,25
4,04
0,51893
0,47
0,52
0,13
0,02
0,08
-0,02
0,08
0,02
13,25
2,3 0,22
5,89
-1,91468
-0,72
0,27
0,04
0,33
0,1
1,1
0,1
1,1
12,94 1,38 -0,13
0,6
0,44735
-0,9
-0,57
-1,07
-0,55
-0,19
0,32
0,19
0,32
12,2 1,88 -0,04
0,82
-0,41157
-1,32
-0,12
-0,78
-0,51
-0,12
-1,07
0,12
1,07
13,38 1,71
0,1
1,13
-1,12733
-0,64
-0,27
-0,34
-0,46
0,01
-1,82
0,01
1,82
14,48 1,29 0,13
2,15
1,66416
0
-0,65
-0,25
-0,29
0,04
0,69
0,04
0,69
12,4 1,99 0,09
3,47
-0,26841
-1,21
-0,02
-0,37
-0,07
0
0,58
0
0,58
14,51
2 0,08
2,69
-0,84103
0,01
-0,01
-0,4
-0,2
-0,04
-0,17
0,04
0,17
13,65 1,67
0,1
1,06
1,2347
-0,48
-0,31
-0,34
-0,47
0,01
-0,82
0,01
0,82
17,85
2,8 0,19
3,64
-1,05576
1,95
0,72
-0,06
-0,04
-0,03
-0,61
0,03
0,61
17,8 1,98 0,16
1,28
-0,41157
1,92
-0,02
-0,15
-0,43
-0,02
-1,65
0,02
1,65
15,7 2,47
0,2
4,51
1,16312
0,7
0,42
-0,02
0,1
0,03
1,24
0,03
1,24
13,54 1,28 0,21
6,16
-1,34206
-0,55
-0,66
0,01
0,38
0,14
2,75
0,14
2,75
12,95 1,55 -0,12
2,16
0,3042
-0,89
-0,42
-1,04
-0,29
-0,19
1,57
0,19
1,57
12,16 1,83 0,07
2
-0,12526
-1,35
-0,16
-0,44
-0,31
0
-0,54
0
0,54
12,27
1,7 -0,05
0,79
-0,26841
-1,28
-0,28
-0,82
-0,51
-0,12
-0,78
0,12
0,78
13,75 1,03 0,09
1,84
0,08947
-0,43
-0,89
-0,37
-0,34
0,03
0,2
0,03
0,2
15,09 1,89 0,08
0,79
0,16105
0,35
-0,11
-0,4
-0,51
-0,05
-1,48
0,05
1,48
12,27 1,87 0,03
3,03
0,01789
-1,28
-0,13
-0,56
-0,14
-0,05
0,81
0,05
0,81
14,6 1,52 0,11
2,61
-0,76945
0,07
-0,44
-0,31
-0,21
0,01
0,05
0,01
0,05
13,62 1,08 0,24
0,7
0,3042
-0,5
-0,84
0,1
-0,53
0,18
-2,03
0,18
0,03
17,9 2,76 0,19
3,79
-1,05576
1,98
0,69
-0,06
-0,02
-0,03
-0,42
0,32
0,42
i
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
0,42
0,63
0,45
0,4
0,56
0,48
0,54
0,47
0,42
0,31
0,56
0,22
0,38
0,6
0,57
0,39
0,6
0,54
0,53
0,53
0,64
0,28
0,51
0,4
0,52
17,9
15,93
14
13,43
12,57
12,43
14,04
15,17
12,69
14,7
13,84
13,67
16,87
16,09
14,42
13,43
13,12
12,62
14,2
15,43
14,22
14,85
13,88
17,03
18,27
2
2,58
1,12
1,61
2,13
1,41
1
1,27
2,14
2,02
1,03
4,71
2,41
2,22
1,14
1,66
1,94
1,23
1,14
1,75
1,84
2,47
1,63
2,18
1,81
0,14
0,24
0,22
-0,06
0,1
-0,06
0,13
0,12
0,09
0,21
0,13
0,4
0,17
0,26
0,2
-0,05
0,29
-0,08
0,16
0,15
0,02
0,16
0,12
0,17
0,12
1,5
5
10,48
0,72
2,6
0,96
2,37
1,55
2,58
2,29
0,83
8,99
4,48
5,9
1,31
0,52
2,07
0,89
2,93
1,77
2,3
6,45
0,85
5,26
1,44
-0,33999
1,16312
-0,12526
-0,48314
0,66208
0,08947
0,51893
0,01789
-0,33999
-1,12733
0,66208
-1,77152
-0,6263
0,94839
0,73366
-0,55472
0,94839
0,51893
0,44735
0,44735
1,2347
-1,34206
0,3042
-0,48314
0,37578
1,98
0,84
-0,28
-0,61
-1,11
-1,19
-0,26
0,4
-1,04
0,12
-0,37
-0,47
1,38
0,93
-0,04
-0,61
-0,79
-1,08
-0,17
0,55
-0,15
0,21
-0,35
1,47
2,19
-0,01
0,52
-0,81
-0,36
0,11
-0,54
-0,92
-0,67
0,12
0,01
-0,89
2,46
0,37
0,19
-0,79
-0,32
-0,06
-0,71
-0,79
-0,23
-0,15
0,42
-0,34
0,16
-0,18
-0,21
0,1
0,04
-0,85
-0,34
-0,85
-0,25
-0,28
-0,37
0,01
-0,25
0,61
-0,12
0,17
-0,02
-0,82
0,26
-0,91
-0,15
-0,18
-0,59
-0,15
-0,28
-0,12
-0,28
-0,4
0,18
1,09
-0,53
-0,21
-0,49
-0,25
-0,39
-0,22
-0,27
-0,51
0,85
0,1
0,33
-0,43
-0,56
-0,3
-0,5
-0,16
-0,35
-0,26
0,42
-0,5
0,23
-0,41
-0,04
0,06
0,15
-0,14
0
-0,12
0,07
0,02
-0,01
0,08
0,07
0,15
-0,02
0,1
0,12
-0,14
0,19
-0,13
0,09
0,02
-0,09
0,01
0,03
-0,01
-0,06
-1,26
1,35
7,72
-0,66
-0,1
-0,07
0,68
-0,44
-0,47
-1,66
-0,85
0,53
0,86
2,39
-0,92
-1,02
-1,68
0,39
0,86
-0,73
0,9
2,34
-1,51
1,94
-0,64
0,42
0,06
0,02
0,14
0
0,12
0,07
0,02
0,01
0,08
0,07
0,15
0,02
0,1
0,12
0,14
0,02
0,13
0,09
0,02
0,09
0,01
0,03
0,01
0,06
1,26
1,35
7,72
0,66
0,1
0,07
0,68
0,44
0,47
1,66
0,85
0,53
0,86
2,39
0,92
1,02
1,68
0,39
0,86
0,73
3,9
0,34
1,51
1,94
0,64
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
0,6
0,55
0,39
0,51
0,54
0,52
0,51
0,57
0,22
0,58
0,38
0,53
0,59
0,7
0,33
0,59
0,6
0,55
0,56
0,57
0,57
16,15
14,58
13,34
13,38
12,71
14,35
15,81
14,03
14,89
14,07
17,09
18,34
16,29
14,8
13,53
13,6
12,84
14,49
16,02
13,98
14,21
2,76
1,37
1,46
2,07
1,18
1,48
2,66
3,08
2,53
1,47
2,33
1,71
2,44
1,29
1,52
2,12
0,95
1,54
1,62
1,58
1,53
0,1
0,2
0,07
0,28
-0,11
0,15
0,11
-0,02
0,13
0,07
0,18
0,1
0,13
0,19
0,11
0,39
-0,12
0,19
0,09
-0,05
0,17
4,56
1,46
0,54
2,86
1,35
4,61
1,86
1,44
4,74
0,83
4,79
1,57
5,26
-0,97
-0,28
2,9
1,4
5,16
0,98
1,4
0,63
0,94839
0,59051
-0,55472
0,3042
0,51893
0,37578
0,3042
0,73366
-1,77152
0,80524
-0,6263
0,44735
0,87681
1,62837
-0,98418
0,84103
0,9126
0,55472
0,66208
0,73366
0,73366
0,96
0,05
-0,66
-0,64
-1,03
-0,08
0,77
-0,26
0,23
-0,24
1,51
2,23
1,04
0,18
-0,55
-0,51
-0,95
0
0,89
-0,29
-0,16
0,69
-0,58
-0,5
0,06
-0,75
-0,48
0,59
0,98
0,48
-0,49
0,29
-0,27
0,39
-0,65
-0,44
0,1
-0,96
-0,43
-0,35
-0,39
-0,43
-0,34
-0,02
-0,44
0,23
-1,01
-0,18
-0,31
-0,72
-0,25
-0,44
-0,09
-0,34
-0,25
-0,06
-0,31
0,58
-1,04
-0,06
-0,37
-0,82
-0,12
0,11
-0,4
-0,55
-0,17
-0,42
0,12
-0,34
-0,41
0,14
-0,51
0,15
-0,38
0,23
-0,81
-0,69
-0,16
-0,41
0,21
-0,48
-0,41
-0,54
-0,09
0,11
0
0,17
-0,16
0,06
-0,07
-0,19
-0,03
-0,02
-0,01
-0,07
-0,05
0,1
0,03
0,27
-0,16
0,09
-0,04
-0,14
0,08
1,7
-1,05
-1,7
-1,19
1,13
2,25
-1,28
-1,15
0,61
-0,77
1,19
-0,23
2,48
-2,86
-3,04
-1,77
1,67
2,53
-0,79
0,55
-1,79
0,09
0,11
0
0,17
0,16
0,06
0,07
0,19
0,03
0,02
0,01
0,07
0,05
0,1
0,3
0,27
0,16
0,09
0,04
0,14
0,08
1,7
1,05
1,7
1,19
1,13
2,25
1,28
1,15
0,61
0,77
1,19
0,23
2,48
2,86
3,04
1,77
1,67
2,53
2,79
0,55
1,79
Descriptives
i
NPar Tests
Regresi Model Pertama
Charts
Regresi Model Kedua
Descriptive Statistics
Mean
Nilai Perusahaan
Leverage
Ukuran Perusahaan
Likuiditas
Profitabilitas
Std. Deviation
N
2,6180
2,10167
70
,4776
,11639
70
14,5799
1,70905
70
1,8670
,62889
70
,1180
,11248
70
Residuals Statistics
Minimum
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
-,2672
8,4637
2,6180
1,31135
70
Std. Predicted Value
-2,200
4,458
,000
1,000
70
,234
1,100
,435
,124
70
-,4335
8,0786
2,6123
1,30373
70
-3,03898
7,71605
,00000
1,64237
70
Std. Residual
-1,796
4,560
,000
,971
70
Stud. Residual
-1,850
4,744
,001
1,008
70
-3,22404
8,35315
,00570
1,77314
70
-1,886
5,823
,017
1,090
70
Mahal. Distance
,330
28,173
3,943
3,591
70
Cook's Distance
,000
,372
,016
,046
70
Centered Leverage Value
,005
,408
,057
,052
70
Standard Error of Predicted
Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Charts
Uji Glejser Model Pertama
Variables Entered/Removed
Model
Variables Entered
a
Variables
Method
Removed
Likuiditas,
1
Leverage, Ukuran
Perusahaan
. Enter
b
a. Dependent Variable: Abs_Ut1
b. All requested variables entered.
Correlations
Abs_Ut1
Pearson Correlation
Likuiditas
1,000
-,019
-,046
,006
Leverage
-,019
1,000
-,069
-,359
-,046
-,069
1,000
,360
,006
-,359
,360
1,000
.
,437
,353
,479
,437
.
,286
,001
,353
,286
.
,001
,479
,001
,001
.
Abs_Ut1
70
70
70
70
Leverage
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Ukuran
Likuiditas
Abs_Ut1
Leverage
Ukuran
Perusahaan
Likuiditas
N
Size
Abs_Ut1
Perusahaan
Sig. (1-tailed)
Leverage
Ukuran
Perusahaan
Likuiditas
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Likuiditas,
1
Leverage,
. Enter
Ukuran
Perusahaan
b
a. Dependent Variable: Abs_Ut1
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
1
,054
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,003
-,042
,08427
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran
Perusahaan
a
ANOVA
Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
,001
3
,000
Residual
,469
66
,007
Total
,470
69
a. Dependent Variable: Abs_Ut1
b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan
,065
,978
b
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Leverage
1
Std. Error
,125
,101
-,011
,094
-,003
,003
Beta
1,241
,219
-,016
-,120
,905
,006
-,054
-,412
,682
,019
,020
,143
,887
Ukuran
Perusahaa
n
Likuiditas
a. Dependent Variable: Abs_Ut1
Uji Glejser Model kedua
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
Abs_Ut2
1,2532
1,13103
70
Leverage
,4776
,11639
70
14,5799
1,70905
70
1,8670
,62889
70
,1180
,11248
70
Ukuran
Perussahaan
Likuiditas
Profitabilitas
Correlations
Abs_Ut2
Pearson Correlation
Likuiditas
Profitabilitas
1,000
,115
,034
-,138
,168
Leverage
,115
1,000
-,069
-,359
-,118
,034
-,069
1,000
,360
,370
-,138
-,359
,360
1,000
,393
,168
-,118
,370
,393
1,000
.
,172
,390
,128
,082
,172
.
,286
,001
,165
,390
,286
.
,001
,001
Likuiditas
,128
,001
,001
.
,000
Profitabilitas
,082
,165
,001
,000
.
Abs_Ut2
70
70
70
70
70
Leverage
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Likuiditas
70
70
70
70
70
Profitabilitas
70
70
70
70
70
Ukuran
Perusahaan
Profitabilitas
Abs_Ut2
Leverage
N
Size
Abs_Ut2
Likuiditas
Sig. (1-tailed)
Leverage
Ukuran
Perusahaan
Ukuran
Perusahaan
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
Profitabilitas,
Leverage,
1
Ukuran
. Enter
Perusahaan,
Likuiditas
b
a. Dependent Variable: Abs_Ut2
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
1
R Square
,286
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,082
,026
1,11647
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas
a
ANOVA
Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
Regression
1
7,243
4
1,811
Residual
81,023
65
1,247
Total
88,266
69
1,453
a. Dependent Variable: Abs_Ut2
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas
,227
b
Coefficients
Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1,153
1,373
,650
1,240
,016
Likuiditas
Profitabilitas
Leverage
1
Std. Error
Ukuran
Perusahaan
a. Dependent Variable: Abs_Ut2
Beta
,839
,404
,067
,524
,602
,088
,024
,184
,855
-,400
,256
-,223
-1,563
,123
2,562
1,348
,255
1,900
,062
Download