PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Disusun oleh: SABAS PRASETYO B11.2013.03097 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2017 i HALAMAN PERSETUJUAN Nama : SABAS PRASETYO NIM : B11.2013.03097 Fakultas : Ekonomika dan Bisnis Program Studi : Manajemen (S1) Judul Skripsi : PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROFITABILITAS INTERVENING SEBAGAI PADA DENGAN VARIABEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015 Dosen Pembimbing : Dr. Herry Subagyo, MM. Mengetahui Semarang, April 2017 Dekan Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Dosen Pembimbing (Prof Vincent Didik Wiet Ariyanto, MBA, PhD) (Dr. Herry Subagyo, MM.) ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : SABAS PRASETYO NIM : B11.2013.03097 Fakultas : Ekonomika dan Bisnis Program Studi : Manajemen (S1) Judul Skripsi : PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROFITABILITAS INTERVENING DENGAN SEBAGAI PADA VARIABEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015 Dosen Pembimbing : Dr. Herry Subagyo, MM. Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, apabila di kemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan/atau pemalsuan data maupun bentuk-bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Semarang, April 2017 Materai ( Sabas Prasetyo ) iii PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI Nama : SABAS PRASETYO NIM : B11.2013.03097 Fakultas : Ekonomika dan Bisnis Program Studi : Manajemen (S1) Judul Skripsi : PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PROFITABILITAS INTERVENING SEBAGAI PADA DENGAN VARIABEL PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015 Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal : Tim Penguji *) Maret 2017 : 1. Dr. Herry Subagyo, MM. (…………….……………………) 2. Dr. Agus Prayitno (…………….……………………) 3. Dr. Sih Darmi Astuti, M.Si (…………….……………………) *) Tim penguji diisi nama penguji dan tanda tangan penguji setelah direvisi. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan adalah penundaan, bukan kekalahan. Kegagalan adalah jalan memutar, bukan jalan buntu. Keberanian dan kekuatan mampu menaklukkan segalanya, tetapi tidak pada kematian. Sebab kematian hanya kuasa menaklukkan, namun tidak pernah kuasa untuk ditaklukkan. (Kahlil Gibran) PERSEMBAHAN Dengan ketulusan hati, kupersembahkan skripsi ini untuk : - Almamater Universitas Dian Nuswantoro - Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro - Ayah Rofi’i, Ibu Suritin, Kakak Bekti, dan adik Sahrul Fikron yang saya hormati dan sayangi. - Saudara – saudara seperjuanganku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus. v ABSTRACT The purpose of this study is to empirically examine the effect of leverage, size and liquidity on Firm Value with profitability as an intervening variable. The research samples are 14 companies Food and Beverage company in the Indonesian Stock Exchange, which the method used purposive sampling is a sampling method by setting specific criteria. The data analysis method used multiple regression. The result showed that there was no significant effect between leverage on profitability; there is a significant and positive effect between firm size (size) and liquidity partially on profitability. The other results showed that no significant effect between leverage and firm size (size) partially on firm value; whereas there is a significant and positive effect between liquidity and profitability partially on firm value. Keywords: leverage, firm size, liquidity, profitability and firm value. vi ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji secara empiris pengaruh leverage, size dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. Sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Metode analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara leverage terhadap profitabilitas; ada pengaruh secara signifikan dan positif antara ukuran perusahaan (size) dan likuiditas secara parsial terhadap profitabilitas. Hasil lainnya menunjukkan tidak ada pengaruh secara signifikan antara leverage dan ukuran perusahaan (size) secara parsial terhadap nilai perusahaan; sedangkan ada pengaruh secara signifikan dan positif antara likuiditas dan profitabilitas secara parsial terhadap nilai perusahaan. Kata kunci : leverage, ukuran perusahaan, likuiditas, profitabilitas dan nilai perusahaan. vii KATA PENGANTAR Bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT atas kasih, berkat, dan rahmatNya yang begitu besar, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS SEBAGAI NILAI PERUSAHAAN VARIABEL INTERVENING DENGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2015”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga dapat diselesaikannya penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, MKom. selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Prof Vincent Didik Wiet Ariyanto, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Dr. Herry Subagyo, MM. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. viii 4. Ibu Dr. Sih Darmi Astuti, M.Si selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Dian Prawitasari, SE. MM. selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Dr. Agus Prayitno selaku Dosen Penguji atas segala pengarahan dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 7. Bapak Dr Yohan Wismantoro SE, MM selaku dosen wali yang telah membimbing penulis diwaktu kuliah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan tepat waktu. 8. Segenap dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan petunjuk dan ilmu kepada penulis. 9. Pusat Informasi Go Public IDX Semarang Pak Cahyo, Pak Fanny, Mbak Sanas dan Mas Teguh. 10. Kedua orangtuaku tersayang dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa, kasih sayangnya dan support dalam memberi semangat baik moril maupun materiil. 11. Sahabat kontrakan lempongsari 1 Heru Iswani, Alif Wahyu, Aji Pamungkas, Andri Nur fauzi, Aris, Anggi Aji, dan Rizal Dante yang selalu memberikan ix support, dorongan dan meluangkan waktu untuk berbagi cerita baik suka maupun duka serta setia menemani penulis. 12. Riski Budi Pratama, Andik Indriatmoko, Agung Prayitno, Della Mardhatillah S, Hidayat Hidayatullah Pratikno Utomo, Siti Sholikatun, Lia dan Nurul atas supportnya dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 13. Marchela Subiarti, Nova Ardiansyah, Ummi Hanik, Nope, dan Fendy teman dari awal kuliah terimakasih atas supportnya. 14. Teman-teman Badan Amalan Islam (BAI) Iman, Maulana, Happy, dkk 15. Teman-teman pengurus KSPM Eko, Mara, dan Intan. 16. Adek adek KSPM 2016/2017 Lucki, Bagas, Dini, Nana, Ladhiva, Lisin, Richa, Kholida, Sendy, Dede, Rifqi, Adam, Ayuk, Nuvita dkk. 17. Customer Shoerefres dan Gildan_tegal terimakasih atas supportnya. 18. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis progdi Manajemen S1 yang terus memotivasi saya dalam penulisan tugas akhir ini. 19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dan memberikan petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian pada bidang ini masih penulis harapkan. Semarang, Maret 2017 Penulis x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN .................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v ABSTRACT .................................................................................................... vi ABSTRAKSI .................................................................................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I : BAB II : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 7 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................. 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................... 8 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ................................................................... 10 2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................... 24 2.3 Kerangka Konseptual ......................................................... 27 xi BAB III : BAB IV : BAB V : METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................. 33 3.2 Populasi dan Sampel ........................................................ 35 3.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................... 36 3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 36 3.5 Teknik Analisis Data ........................................................ 36 ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Data Penelitian ................................................................... 39 4.2.Statistik Deskripsi .............................................................. 47 4.3.Pengujian Asusmsi Klasik ................................................. 49 4.4.Uji T ................................................................................... 54 4.5. Analisis Data ..................................................................... 57 4.6.Uji Model............................................................................ 60 4.7.Pembahasan ........................................................................ 66 PENUTUP 5.1.Kesimpulan ........................................................................ 74 5.2.Saran ................................................................................... 75 5.3.Keterbatasan Penelitian ...................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76 LAMPIRAN xii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Sektor Industri pada Munufaktur di BEI tahun 2006 dan 2015 .................................................................................... 6 Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu ............................................. 24 Tabel 4.1 penggolongan perusahaan Food an Beverage di BEI periode 2010-2015 ............................................................. 46 Tabel 4.2. Statistik deskritif periode tahun 2010-2015 ....................... 47 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Model Pertama.................................. 50 Tabel 4.4. Uji normalitas Data Model Penelitian Setelah dihilangkan Data Outlier........................................................................ 51 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Model 1 dan Model 2 ............. 52 Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Model 1 dan Model 2 ................... 53 Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas dengan uji glajser Model 1 dan model 2 ............................................................................. 54 Tabel 4.8 Output uji t Model Pertama ................................................ 55 Tabel 4.9 Output Uji t Model Kedua.................................................. 56 Tabel 4.10 Output Regresi Linier Berganda ....................................... 58 Tabel 4.11 Output Uji F Model Pertama .............................................. 60 Tabel 4.12 Output Uji F model Kedua ................................................ 61 Tabel 4.13 Output Koefesien Determinasi Model Pertama ................ 62 Tabel 4.14 Output Koefesien Determinasi Model Kedua .................... 63 xiii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................... 27 Gambar 4.1 Analisis Jalur Leverage, Size, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Intervening ........................................................................ xiv 64 DAFTAR LAMPIRAN 1. Data Penelitian 2. Descriptives 3. Regresi Model Pertama 4. Regresi Model Kedua 5. Uji Glejser Model Pertama 6. Uji Glejser Model Kedua 7. Tabel Durbin-Watson xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang dapat dilihat dari Nilai Perusahaan. Nilai perusahaan dapat ditunjukkan dari harga pasar saham, apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Gultom dan Syarif (2009) mengatakan bahwa pengelolaan perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders). Salvatore (2005) mengatakan bahwa tujuan perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada harga sahamnya. Semakin tinggi harga saham menunjukkan semakin tinggi nilai perusahaan, sehingga kemakmuran pemegang saham juga semakin tinggi. Perusahaan diharapkan mampu melakukan pengambilan keputusan keuangan yang dilakukan secara tepat, karena setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya yang berdampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkatkan pendapatan pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan naik. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka pendapatan para pemegang saham juga akan naik dan berdampak baik pula pada meningkatnya nilai perusahaan (Taswan, 2003). Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan 1 2 indikator market value (MV) atau market capitalization (MC). Profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi minat para calon investor dalam menanamkan modalnya. Apabila kenaikan keuntungan permintaan akan saham perusahaan tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan nilai saham (Ang, 1997). Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu ratio ini menggambarkan hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil seluruh modal (Return On Equity). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri tertentu merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang modal sendiri. Rasio ini tidak memperhitungkan keuntungan koperasi. Karena itu rasio bukan pengukur return pemegang modal sendiri yang sebenarnya. ROE dipengaruhi ROA dan tingkat leverage keuangan perusahaan. (Hanafi dan Halim, 2000). Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan membawa akibat meningkatnya beban hutang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah (Sugiarto, 2006). 3 Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva. Perusahaan yang lebih besar memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik dibandingkan perusahaan kecil. Likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen merupakan cash outflow, maka makin kuatnya posisi kas atau likuiditas perusahaan berarti makin tinggi nilai perusahaan. Likuiditas diasumsikan mampu memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor, dimana perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan nilai perusahaan akan lebih baik. Beberapa penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian telah membuktikan adanya pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap profitabilitas dan dampaknya pada nilai perusahaan, dimana fenomena research gap dalam penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan A.A. 4 Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015) menemukan bahwa ada pengaruh negatif leverage terhadap profitabilitas. 2. Temuan riset oleh A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan temuan I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016) menemukan bahwa ada pengaruh negatif leverage terhadap nilai perusahaan. Sedangkan temuan A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) membuktikan adanya pengaruh negatif leverage terhadap nilai perusahaan. 4. Temuan riset oleh Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan temuan A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015) 5 bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Hasil riset oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun temuan Didy Handoko (2016) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan temuan Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 6. Hasil riset oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun temuan Didy Handoko (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Di Indonesia perusahaan makanan dan minuman dapat berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode ke periode semakin banyak, walaupun ada beberapa perusahaan yang pernah mengalami defisiensi modal untuk sementara karena imbas dari krisis ekonomi. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya menguntungkan baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Alasan pemilihan sektor industri foods and beverages adalah 6 karena saham tersebut merupakan saham-saham yang paling masih tetap eksis dalam 10 tahun terakhir sebanyak 15 perusahaan dibanding sektor lain karena sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan (ICMD, 2015). Berikut ini data eksistensi sektor-sektor pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 dan 2015 sebagai berikut : Tabel 1.1 Sektor Industri pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006 dan 2015 No Sektor Industri Tahun 2006 Tahun 2015 1. Cement 3 5 2. Ceramics, Glass, Porcelain 5 6 3. Metal And Allied Products 11 16 4. Chemicals 10 10 5. Plastics & Packaging 11 11 6. Animal Feed 5 4 7. Wood Industries 5 2 8. Pulp & Paper 5 9 9. Machinery And Heavy 0 1 Equipment 10. Automotive And 14 12 Components 11. Textile, Garment 21 19 12. Footwear 3 2 13. Cable 6 6 14. Electronics 0 1 15. Food And Beverages 15 15 16. Tobacco Manufacturers 4 4 17. Pharmaceuticals 11 11 18. Cosmetics And Household 3 5 19 Houseware 3 3 Sumber : Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode penelitian dan perusahaan yang dijadikan obyek penelitian pada sektor Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2015. Oleh karena itu, penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel 7 Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverage di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diketahui adanya research gap. Research gap adalah hasil penelitian yang membedakan dengan penelitian yang lain. Berdasarkan penelitian di permasalahan dari hasil beberapa atas, perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh leverage terhadap profitabilitas ? 2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas ? 3. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas ? 4. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan? 5. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan? 6. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan? 7. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1 . Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap profitabilitas. 2 . Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. 8 3 . Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas. 4 . Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 5 . Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 6 . Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. 7 . Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis, antara lain : a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada perkembangan teori khususnya yang berhubungan dengan pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. b. Bagi perusahaan Food and Beverage yang go public di BEI, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat guna meningkatkan nilai perusahaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Dian Nusawantoro Semarang, hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi civitas akademika di Universitas Dian Nusawantoro Semarang. 9 b. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang analisis pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening. c. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan masukan bagi peneliti lain yang tertarik di bidang keuangan terutama penelitian tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervenin. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Signaling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi merupakan penyaji keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup (Widyanti, 2012). Menurut teori ini, apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, manajer percaya bahwa di masa mendatang perusahaan akan memiliki pendapatan yang cukup besar untuk menyesuaikan sistem pembayaran dividen yang dilakukan saat ini. Jika perusahaan memberikan dividen yang lebih rendah daripada yang diharapkan maka hal ini akan diinterpretasikan sebagai sinyal buruk. Penurunan dividen dapat mengindikasikan bahwa pendapatan perusahaan di masa mendatang akan mengecewakan. Infomasi naik turunnya dividen tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi investor karena informasi tersebut berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh investor dalam melakukan penilaian perusahaan. Pihak manajemen akan membayarkan dividen untuk memberikan sinyal mengenai keberhasilan perusahaan dalam membukukan profit (Prasetiono, 2000). 10 11 2.1.2 Teori Agensi Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya (Jensen dan Meckling, 1976). Agen memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan prinsipal, sehingga menimbulkan adanya asimetri informasi yaitu suatu kondisi adanya ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi. Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan utilitasnya. Sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini investor, akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada. Oleh karena itu, terkadang kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan oleh manajemen perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal atau investor (Ujiyanto dan Pramuka, 2007). 2.1.3 Trade off Theory Teori Trade-off menyatakan bahwa struktur modal optimal tercapai pada saat terjadi keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan penggunaan hutang (Brigham, Gapenski, dan Daves, 1999). Teori ini menerangkan bahwa sebelum tercapainya struktur modal yang optimal, hutang lebih murah di bandingkan 12 saham karena adanya tax shield. Semakin banyak hutang akan semakin tinggi nilai perusahaan. Setelah mencapai struktur modal yang optimal maka hutang menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan, biaya kebangkrutan serta biaya bunga yang menyebabkan nilai saham turun (Mutamimah, 2003: 73). The Trade off Model memang tidak dapat digunakan untuk menentukan modal yang optimal secara akurat dari suatu perusahaan. Tapi melalui model ini memberikan tiga masukan penting (Lukas Setia Atmaja, 2001) : a. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya akan memiliki profitabilitas financial distress yang besar. Perusahaan semacam ini harus menggunakan sedikit hutang. b. Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak (intangible assets) dan kesempatan berkembangan akan kehilangan banyak nilai jika terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam ini seharusnya menggunakan sedikit hutang. c. Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit pajak yang besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak rendah (tingkat pajak rendah). 2.1.4 Pecking Order Theory Teori Pecking Order didasarkan pada asumsi bahwa manajer mengetahui informasi yang lebih banyak tentang prospek perusahaan dibandingkan investor, sehingga investor berusaha menangkap sinyal aktivitas manajer untuk menduga 13 prospek perusahaan. Oleh karena itu, pecking order theory juga dikenal dengan signalling theory. Teori ini mengkritik asumsi Modigliani dan Miller yang berargumentasi bahwa terdapat informasi simetris, yang dalam kenyataan informasi simetris ini sangat sulit dijumpai karena manajer cenderung lebih banyak mendapatkan informasi daripada investor. Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961 sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers (1984) (Husnan, 1996 ; 324). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa : a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan). b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan. Menurut Husnan (1996) dana internal lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar, kalau bisa memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang dari pada modal sendiri karena dua alasan, pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya misi saham baru, hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan 14 ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal, dan membuat harga saham turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal. 2.1.5 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahan berjalan lancar,maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai utang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan atau memaksimalkan harga saham. Tujuan 15 memaksimumkan harga aham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Nilai perusahaan dalam beberapa literatur disebut dengan beberapa istilah diantaranya : 1. Price To Book Value Price to book value yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham. Rasio harga/nilai buku (price/book value ratio) merupakan sebuah rasio valuasi yang digunakan investor untuk membandingkan harga per lembar saham (nilai pasar) dengan nilai bukunya (shareholder’s equity), atau berapa yang mereka (investor) bayar untuk setiap lembar saham dengan suatu pengukuran konservatif dari nilai perusahaan. Nilai buku perusahaan adalah nilai aset perusahaan yang ditujukan di neraca keuangan. Ini merupakan perbedaan antara neraca aseet dan neraca kewajiban, dan merupakan estimasi nilai perusahaan jika dilikuidasi. 2. Market Book Ratio Market book ratio adalah perbandingan antara nilai buku per lembar saham dengan nilai pasar saham. Nilai buku per lembar saham sangat mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. 16 3. Market to Book Assets Ratio Market to Book Assets Ratio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai dari peluang investasi dan pertumbuhan perusahaan yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset. 4. Market Value of Equity Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah ekuitas (saham beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas. 5. Enterprise Value (EV) Enterprise Value yaitu nilai kapitalisasi market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah total kewajiban ditambah minority interest dan saham preferen dikurangi total kas dan ekuivalen kas. 6. Price Earnings Ratio (PER) Price earnings ratio yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai PER = Price per share / Earnings per share. Menurut Tandelilin (2001) dalam Sari (2005) bahwa pendekatan PER merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi. Pendekatan PER disebut juga pendekatan multiplier dimana investor akan menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin dalam harga suatu saham. 17 7. Tobin’s Q Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian asset (asset replacement value) perusahaan. Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederhanakan oleh Chung & Pruitt (1994) terhadap rumus yang dibuat oleh Lindenberg & Ross (1981) dalam Wolfe (2003) adalah : Tobin’s q = ( MVE DEBT ) TA Nilai pasar ekuitas saham (market value log equity) dihitung dengan mengalikan harga enutupan saham akhir tahun dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1, berarti perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai dengan harga perolahan asset-assetnya. Jika nilai pasar semata-mata merefleksikan asset yang tercatat suatu perusahaan maka Tobin’s Q akan sama dengan 1. Jika Tobin’s Q lebih besar dari 1, maka nilai pasar lebih besar dari nilai asset perusahaan yang tercatat. Hal ini menandakan bahwa saham overvalued. Apabila Tobin’s Q kurang dari 1, nilai pasarnya lebih kecil dari nilai tercatat asset perusahaan. Ini menandakan bahwa saham undervalued. 18 2.1.6 Profitabilitas Profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi minat para calon investor dalam menanamkan modalnya. Apabila kenaikan keuntungan permintaan akan saham perusahaan tersebut, maka secara tidak langsung akan meningkatkan nilai saham (Ang, 1997). Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Oleh karena itu ratio ini menggambarkan hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional perusahaan. Menurut Home (1995), ada dua tipe rasio profitabilitas, yaitu yang menunjukkan profitabilitas sehubungan dengan penjualan dan yang menunjukkan profitabilitas sehubungan dengan investasi. Rasio profitabilitas yang sehubungan dengan penjualan adalah : a. Gross Profit Margin = (Sales – Cost of Goods Sold ) / Sales b. Net Profit margin = Net Profits after Taxes / Sales Rasio profitabilitas sehubungan dengan investasi adalah : a. Return on Equity (ROE) = (Net Profit after Taxes – Preffered stock Dividend) / Shareholders equity. b. Return on Assets (ROA) = Net Profits after Taxes / Total Assets c. Net Operating Profit Rate of Return = Earning before interest and Taxes / Assets. 19 Rasio ini sering disebut dengan Basic earnings Power Ratio. Salah satu cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil seluruh modal (Return On Equity/ROE). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal sendiri tertentu merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang modal sendiri. Rasio ini tidak memperhitungkan keuntungan koperasi. Karena itu rasio bukan pengukur return pemegang modal sendiri yang sebenarnya. ROE dipengaruhi ROA dan tingkat leverage keuangan perusahaan. (Hanafi dan Halim, 2000). Laba Bersih ROE= Modal Saham 2.1.7 Leverage Leverage merupakan kegiatan dari suatu operasi yang menunjukkan sampai seberapa besar biaya tetap operasi merupakan bagian dari biaya total operasi suatu perusahaan. Bila semua biaya adalah variabel, maka laba sebelum pajak akan sama dengan penjualan. Jika biaya bersifat tetap, maka perusahaan akan merugi sampai dicapai suatu tingkat penjualan yang memungkinkan menutup biaya variabel dan tetap. Dengan meningkatnya biaya tetap perunit penjualan yang dilakukan perusahaan akan lebih kecil. Leverage keuangan dengan konsep diatas merujuk pada penggunakan hutang dalam rangka pembiayaan perusahaan. Bila semua dana berasal dari pemilik saham biasa, perusahaan tidak terikat dengan kewajiban tetap untuk membayar kas secara berkala dalam pembiayaan, tetapi, bunga atas hutang yang diambil dalam rangka pembiayaan perusahaan, biasanya menggunakan biaya tetap 20 keuangan yang harus di bayar tanpa memperdulikan tingkat laba perusahaan. Semakin besar hutang yang diambil semakin besar leverage pembiayaan dan semakin besar pula biaya tetap keuangan yang harus di tambahkan pada biaya tetap operasi. Alat untuk mengukur seberapa besar pendapatan perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan.Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman untuk membiayai assetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi yang rendah lebih banyak membiayai assetnya dengan modal sendiri. Perbandingan antara total hutang dengan total aktiva akan menghasilkan leverage. Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk menstransfer aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain di masa mendatang akibat transaksi masa lalu. Aktiva merupakan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu. Pengembalian atas aktiva lebih besar dari pada biaya hutang, leverage tersebut menguntungkan dan hasil pengembalian atas moda dengan menggunakan leverage ini juga akan meningkat. Tetapi leverage merupakan pedang bermata dua dan bila hasil pengembalian atas aktiva lebih kecil dari pada hutang, maka leverage akan menggurangi hasil pengembalian atas modal. Makin besar leverage yang digunakan pada perusahaan, makin besar pengurangan ini. Sebagai akibatnya, leverage dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian 21 pemegang saham, tetapi dengan risiko ia akan meningkatkan kerugian pada masamasa suram. Jadi keuntungan dan kerugian diperbesar oleh leverage, dan makin besar leverage yang digunakan oleh suatu perusahaan makin besar pula ketidaktetapan naik-turunnya hasi pengembalian. Perusahaan yang mempunyai leverage akibat besarnya jumlah hutang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan. Konsep operating dan financial leverage adalah bermanfaat untuk analisis perencanaan dan pengendalian Variabel leverage digunakan oleh Naser et al. (2006) dan Sembiring (2005). Naser et al. (2006) menggunakan variabel leverage sebagai proksi dari risiko perusahaan. Naser et al. (2006) menduga leverage ratio berhubungan positif dengan pengungkapan, karena perusahaan yang berisiko tinggi berusaha untuk meyakinkan investor dan kreditor dengan pengungkapan yang lebih detail. Sembiring (2005) menduga sebaliknya. Sesuai dengan teori keagenan perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial untuk menguragi sorotan kreditor. Sembiring (2005) gagal membuktikan hipotesis secara empiris, sebaliknya Naser et al. (2006) berhasil membuktikan hubungan positif antara leverage dan pengungkapan sosial dan lingkungan. 2.1.8 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala untuk mengklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut total aktiva, long size, nilai pasar saham dan lainlain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu 22 perusahaan besar dengan nilai kapabilitas asset di atas 1 trilyun rupiah dan merupakan perusahaan holding, perusahaan menengah dengan kapabilitas asset sebesar 500 milyar sampai 1 trilyun, dan perusahaan kecil memiliki asset dibawah 500 milyar. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total asset perusahaan (Machfoed, 1994) dalam Suwito Herawaty, 2005) Size perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Di samping itu perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti,pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Akan tetapi, tidak semua penelitian mendukung hubungan antara size perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.(Sembiring, 2005) Sedangkan menurut Hasibuan (2001) Size perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untukmenjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporantahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar akanmengungkapkaninformasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaanbesar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil.Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yanglebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan. Pengungkapan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporankeuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biayayang 23 sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.Menurut Buzby (Hasibuan 2001) ada dugaan bahwa perusahaan yang kecilakan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibanding perusahaan besar. Halini karena ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam LaporanTahunan. Manajemen khawatir dengan mengungkapkan lebih banyak akanmembahayakan posisi perusahaan terhadap kompetitor lain. Ketersediaan sumberdaya dan dana membuat perusahaan merasa perlu membiayai penyediaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang saham, berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan, hal ini dikarenakan tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal (Yuniarti Gunawan, 2000). Cowen et.al (1987) dalam Sembiring (2003) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan dalam laporan tahunan, yang merupakan media untuk menyebarkan informasi tentang tanggung jawab sosial keuangan perusahan. Berdasarkan teori di datas ukuran perusahaan adalah didasarkan pada besar kecilnya asset perusahaan, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut cara, atara lain total aktiva, long size, nilai pasar saham dan lain-lain. 24 2.1.9 Likuiditas Current Ratio adalah salah satu rasio likuiditas yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dan mendanai operasional lainnya (Halim, 2002) Menurut Abdullah (2001) current ratio atau rasio cepat merupakan rasio yang membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio diukur dengan rumus sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar 2.2 Penelitian Terdahulu Berikui ini akan diuraikan beberapa tinjauan dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu No. Judul Penelitian 1. Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan di BEI 2. Pengaruh Struktur Nama Peneliti Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013) Variabel Penelitian dan Obyek Penelitian -Variabel bebas: likuiditas dan leverage -Variabel terikat : nilai perusahaan -Variabel intervening: profitabilitas -Obyek penelitian : perusahaan perbankan di BEI Alat Penelitian Analisis regresi Wulan Aminatus -Variabel bebas: Struktur Analisis regresi Hasil Penelitian - Likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. -Likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. -Leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas. -Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. -Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. -Kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi 25 3. 4. Kepemilikan, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Sholichah dan Andayani (2015) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Bhekti Fitri Prasetyorin i (2013) The Influence Of Firm Characteristics On Capital Structure And Firm Value: An Empirical Study Of Indonesia Insurance Companies Didy Handoko (2016) Kepemilikan, Ukuran Perusahaan Dan Leverage -Variabel terikat: nilai perusahaan domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. -Obyek penelitian : perusahaan sektor consumer good di BEI -Variabel bebas: Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas -Variabel terikat: nilai perusahaan Analisis regresi -Ukuran perusahaan, price earning ratio, dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. -Leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Analisis regresi -Likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan -Ukuran perusahaan dan pertumbuhan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan -Leverage, profitabilitas, dan tangibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Analisis regresi -Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, -Pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. -Obyek penelitian : perusahaan sektor industri dasar dan kimia di BEI -Variabel bebas: leverage, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan tangibility -Variabel terikat: nilai perusahaan -Obyek penelitian : perusahaan asuransi di BEI 5. Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra (2015) -Variabel bebas: Leverage, Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan -Variabel terikat: profitabilitas -Obyek penelitian : perusahaan food and baverage di BEI 26 6. 7. 8. 9. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti Dan Real Estate Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan The Relationship between Stock Liquidity, Corporate Governance and Firm Value of the Companies Listed in Tehran Stock Exchange I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) -Variabel bebas: Ukuran Perusahaan Dan Leverage -Variabel terikat: nilai perusahaan -Variabel intervening: profitabilitas Analisis regresi -Ukuran Perusahaan dan Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas. -Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Analisis regresi -Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan -Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, -Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Analisis regresi -Profitabilitas dan investment opportunity set berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan -Likuiditas dan pertumbuhan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai -Obyek penelitian : perusahaan sektor telekomunikasi di BEI Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016) -Variabel bebas: Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas -Variabel terikat: nilai perusahaan -Obyek penelitian : perusahaan sektor real estate di BEI Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) -Variabel bebas: Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set -Variabel terikat: nilai perusahaan -Obyek penelitian : perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) -Variabel bebas: ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, -Variabel terikat: nilai perusahaan -Obyek penelitian : perusahaan yang listing di Bursa Efek Teheran Iran perusahaan Analisis regresi -Likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan -Leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan 27 2.3 Kerangka Konseptual 2.3.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan pemaparan diatas, maka terdapat kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Leverage H4 H1 Ukuran Perusahaan H2 H3 Likuiditas Profitabilitas H7 Nilai Perusahaan H6 H5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.3.2 Pengembangan Hipotesis 2.3.2.1 Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas Rasio L.everage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh p.erusahaan. Rasio L.everage juga menunjukkan risiko yang dihadapi p.erusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapai oleh p.erusahaan p.erusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan makin meningkat. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh investor jika melakukan investasi pada suatu p.erusahaan (Nuraina, 2010). Keputusan pendanaan untuk melakukan peningkatan hutang akan mempengaruhi laba rugi p.erusahaan. Hal tersebut dikarenakan semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula kewajiban yang harus 28 dibayar p.erusahaan di masa mendatang dengan mengorbankan beberapa bagian modal sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. P.erusahaan dengan L.everage yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti p.erusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan Leverage yang rendah. Rasio hutang akan menunjukkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan karena tingginya rasio akibat banyaknya jumlah hutang, maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba merupakan indikator dari profitabilitas di masa depan juga akan semakin meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap profitabilitas. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian pertama yaitu : H1 : Leverage berpengaruh terhadap profitabilitas. 2.3.2.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Firm size atau ukuran perusahaan dapat menggunakan indikator penjualan yaitu hasil usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara menjual barang dan menggunakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika penjualan suatu perusahaan meningkat, berarti meningkat pula laba p.erusahaan jika dibarengi dengan peningkatan biaya operasional yang proporsional. Perusahaan berskala besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas 29 (Abdurrahman dkk, 2008). Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan perusahaan (Bukhori dan Raharja, 2012). Perusahaan dengan aset besar biasanya akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya. perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga stabilitas profitabilitas. Pelaporan kondisi keuangan yang baik ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan tanpa melalui profitabilitas yang baik dari semua lini perusahaan. “ Hasil temuan I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian kedua yaitu : H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. 2.3.2.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Nilai likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan yang tinggi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas yang baik akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor. Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Ukuran likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities). Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan 30 perusahaan dari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar yang dimiliki sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian ketiga yaitu : H3 : Likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. 2.3.2.4 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah sehingga perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki nilai perusahaan yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan leverage yang rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian keempat yaitu : H4 : Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 31 2.3.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik, dan dianggap lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil. Semakin besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu sehingga akan semakin tinggi nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian kelima yaitu : H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 2.3.2.6 Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas diasumsikan mampu memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor, dimana perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen akan lebih baik sehingga mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Secara teori semakin baik tingkat likuiditas pada perusahaan didukung dengan kebijakan dividen yang tinggi maka akan mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Didy Handoko (2016) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap nilai 32 perusahaan. Sedangkan temuan Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dari pernyataan diatas maka hipotesis penelitian keenam yaitu : H6 : Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 2.3.2.7 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dapat dipahami karena perusahaan yang berhasil membukukan laba yang meningkat, mengindikasikan perusahaa tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan sentimen positif para investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat. Meningkatnya harga saham perusahaan di pasar maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pernyataan dan hasilhasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik hipotesis ketujuh penelitian yaitu : H7 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu : 1. Variabel terikat (dependent Variable) dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. 2. Variabel bebas (Indpendent Variable) dalam penelitian ini adalah leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas 3. Variable intervening atau mediasi dalam penelitian ini adalah profitabilitas. 3.1.2 Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan Price Book Value (PBV). Price book value (PBV) adalah rasio antara harga perlembar saham dengan nilai buku perlembar saham pada suatu perusahaan (Sari dan Ardiana, 2014). 2. Variable Intervening : Profitabilitas Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yaitu kinerja keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan 33 34 dengan menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Salah satu cara untuk mengukur ratio profitabilitas dengan tingkat hasil seluruh modal (Return On Equity/ROE) 3. Variabel Independen a. Leverage Leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap total aktiva, rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh total aktiva. Leverage diukur dengan menggunakan rasio Debt to Total Assets Ratio yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset. b. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang dihitung menggunakan logaritma natural dari nilai total asset perusahaan (Randy dan Juniarti, 2013). Variabel Ukuran Perusahaan dinilai berdasarkan logaritma natural dari total asset yang dimiliki perusuhaan (Arens dan Loebbecke, 1996 dalam Rupilu, 2011). c. Likuiditas Rasio likuiditas yaitu kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dan mendanai operasional lainnya (Halim, 2002). Salah satu rasio likuiditas dapat digunakan Current Ratio sebagai pengukuran variabelnya dengan rumus : 35 Current Ratio = Asset lancar Hutang lancar 3.2 Populasi dan Sampel Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau gejala sesuatu yang mempunyai kharakteristik tertentu (Indrianto dan Supomo, 2002). Populasi menurut Hasan (2002) merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki kharakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudahan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 hingga tahun 2015. Sampel menurut Hasan (2002) adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu dan juga memiliki kharakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan Food and Beverage yang telah go public di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan perusahaan berdasarkan kriteria-kriteria antara lain : 1 . Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2015. 2 . Perusahaan Food and Beverage di BEI yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara konsisten pada tahun 2010 sampai dengan 2015. 36 3 . Perusahaan Food and Beverage di BEI dalam posisi laba secara berturut-turut pada tahun 2010 sampai dengan 2015. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan lengkap yang dipublikasikan setiap tahun oleh Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut mulai periode 2010 hingga 2015. Data diperoleh antara lain dari : Bursa Efek Indonesia diunduh dari website www.idx.co.id. 3.4 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Untuk mempero-leh data sekunder tersebut penulis melakukan studi pustaka dan dokumentasi dari pojok Bursa Efek Indonesia terhadap data-data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Dalam analisis kuantitatif suatu masalah 37 dipecahkan dengan mendasarkan pada perhitungan-perhitungan tertentu atau berupa angka. Analisis kuantitatif merupakan analisis data dengan cara mengumpulkan data yang sudah ada, kemudian mengolahnya dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang beragam bagi pengambil keputusan sebagai dasar dalam membuat keputusan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis masalah-masalah yang dapat diwujudkan dalam jumlah tertentu atau diwujudkan dalam kualitas tertentu. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Dalam uji kenormalan, peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Tes Kolmogorov Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Di dalam uji Kolmogorov Smirnov ada 2 (dua) macam, yaitu uji 1 (satu) sampel dan uji 2 (dua) sampel. Uji satu sampel Kolmogorov Smirnov adalah suatu uji goodness-of-fit artinya, yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Dan uji dua Kolmogorov Smirnov adalah suatu uji apakah dua sampel independen telah ditarik dari populasi yang sama (atau dari populasi-populasi yang memiliki distribusi sama). b.Uji Multikoloniearitas (Multicolonierity Test) Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). 38 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikorelasi dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (biasanya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoloniearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikoloniearitas. Multikoloniearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3. Multikoloniearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, serta dari variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan bahwa variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Berarti setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak 39 dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloniearitas adalah nilai VIF < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011). c. Uji Autokorelasi (Autocorelation Test) Salah satu asumsi dari model regresi linier klasik adalah tidak adanya autokorelasi antara kesalahan pengganggu, sehingga bila persamaan regresi linier yang baik tidak mengalami autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi linier yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari hasil perhitungan uji Durbin-Watson (DW Test) (Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1) Jika 0<dw<dl, maka dapat disimpulkan bahwa ada autokorelasi positif 2) Jika 4-dl<dw<4, maka dapt disimpulkan bahwa ada autokorelasi negatif 3) Jika du<dw<4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi baik positif maupun negatif 40 4) Jika dldwdu atau 4-dudw4-dl, maka tidak ada pengambilan keputusan. d.Uji Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity Test) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual satu pengematan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika tidak berbeda disebut Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedatistas. Pengujian terhadap Heteroskedatistas dengan uji glejser yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi sebagai berikut: (Ut) α βt Vi Jika variabel bebas signifikan secara statistic mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi Heteroskedatistas. Dasar pengambilan keputusan jika variabel-variabel independen memiliki nilai probabilitas atau signifikansi > 0,05; maka model tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan 41 hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk menjawab hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan rumus: Y1 = α1 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ + e1 Y2 = α2 + β4X1 + β5X2+ β6X3+ β7Y1 + e2 Keterangan: Y1 : Profitabilitas Y2 : Nilai Perusahaan X1 : Leverage X2 : Ukuran perusahaan X3 : Likuiditas α1,2 : Konstanta β,1,2,3,4,5 : Koefisien regresi linear berganda e1,2 : Nilai error (residu) 3. Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Model) a. Uji F (Pengujian Secara Simultan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen, sehingga apabila terdapat pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya maka model regresi dinyatakan fit atau layak sebagai model penelitian. 42 Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut: - Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. - Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan mode dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, sehingga dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi. Nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 4. Uji t (Pengujian Hipotesis) Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan 43 dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut : - Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. - Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 5. Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk menguji pengaruh variabel intervening, digunakan metode analisis jalur. Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung,tetapi juga secara tidak langsung (Ghozali, 2009:210). Persamaan Strucktur I (Ghozali,2009:211) : Y1= b1X1+b2X2+b3X3 +e1 Keterangan : Y1 : profitabilitas X1 : Leverage X2 : Size X3 : Likuiditas b1 : Koefisien regresi Leverage b2 : Koefisien regresi Size 44 b3 : Koefisien regresi Likuiditas e1 : Residual Y2= b1X1+b2X2+b3X3 +b3Y1 +e2 Keterangan : Y2 : nilai perusahaan X1 : Leverage X2 : Size X3 : Likuiditas b1 : Koefisien regresi Leverage b2 : Koefisien regresi Size b3 : Koefisien regresi Likuiditas Y1 : profitabilias e2 : residual Analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini adalah profitabilitas sebagai variabel mediasi. Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya koefisien secara langsaung dan tidak langsung dari variabel terikat terhadap variabel bebas, dengan memperhatikan besarnya koefisien. Maka bisa di bandingkan besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel terikat terhadap variabel bebas, dengan memperhatikan besarnya koefisien. Maka bisa dibandingkan besarnya pengaruh secara langsung dan tidak langsung, berdasarkan nilai koefisien tersebut, akan di ketahui varibale mana yang 45 memberikan pengaruh terbesar dari pengaruh terkecil terhadap variabel terikat. Berikut gambar model analisis jalur pada penelitian ini : e 1 Leverage Ukuran Perusahaan Profitabilitas Likuiditas Gambar 3.1 Analisis Jalur (path analysis) e 2 Nilai Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian dilakukan dari periode 2010 - 2015 pada perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia dengan metode pooling data yaitu cara penyajian data penelitian dengan times series (urut waktu). Sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria-kriteria tertentu, dimana dapat dilihat pengambilan sampel sebagai berikut : Tabel 4.1. Penggolongan Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 - 2015 No. Keterangan Jumlah Perusahaan 1 2 Perusahaan Food and Beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2015 Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan berturut–turut dari tahun 2010 - 2015. Jumlah Sampel Penelitian 15 (1) 14 Sumber : Data sekunder yang diolah Dari tabel 4.1 di atas diperoleh sampel penelitian dengan kriteriakriteria yang telah ditentukan diperoleh sebanyak 14 perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia selama 6 tahun, sehingga data yang diolah sebanyak 84 data. 46 47 4.2. Statistik Deskriptif Berdasarkan perhitungan statistik, maka data kebijakan utang, kebijakan dividen, profitabilitas, serta nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2015 dapat dijelaskan pada tabel 4.2. berikut ini : Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Periode Tahun 2010 - 2015 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Nilai mean atau rata-rata pada variabel Leverage yang diukur menggunakan Debt Asset Ratio sebesar 0,4675. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata Debt Asset Ratio sebesar 0,4675%; nilai terendah sebesar 0,16% dan nilai tertinggi sebesar 0,75% serta standar deviasi sebesar 0,13971 artinya perbedaan antara data kebijakan utang relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata). Nilai mean atau rata-rata pada variabel Ukuran Perusahaan sebesar 14,4861. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam 48 penelitian ini memiliki rata-rata Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Logaritma Natural dari Total Asset sebesar 14,49; nilai terendah sebesar 9,31 dan nilai tertinggi sebesar 18,34 serta standar deviasi sebesar 1,73 artinya perbedaan antara data Ukuran Perusahaan relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata). Nilai mean atau rata-rata pada variabel Likuiditas sebesar 2,01. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki ratarata Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio sebesar 2,01%; nilai terendah sebesar 0,51 dan nilai tertinggi sebesar 6,42 serta standar deviasi sebesar 1,09 artinya perbedaan antara data Likuiditas relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata). Nilai mean atau rata-rata pada variabel profitabilitas yang diukur dengan ROE diperoleh sebesar 0,2077. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata ROE sebesar 0,21; nilai terendah sebesar -0,13 dan nilai tertinggi sebesar 1,55 serta standar deviasi sebesar 0,32 artinya perbedaan antara data profitabilitas relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata). Nilai mean atau rata-rata pada variabel Nilai Perusahaan yang diukur dengan Price Book Value diperoleh sebesar 3,8896. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang 49 dijadikan sampel penelitian dalam penelitian ini memiliki rata-rata nilai perusahaan sebesar 3,89; nilai terendah sebesar -0,97 dan nilai tertinggi sebesar 47,27 serta standar deviasi sebesar 6,04 artinya perbedaan antara data nilai perusahaan relatif rendah karena nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan mean (rata-rata). 4.3. Pengujian Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Berdasarkan tabel 4.3. di bawah ini menunjukkan bahwa distribusi data penelitian pada nilai unstandardized residual model 1 memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,000 < taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model pertama tidak normal. Sedangkan distribusi data penelitian pada nilai unstandardized residual model 2 memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,000 < taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model kedua tidak normal. 50 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Model Pertama Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Salah satu cara merubah data tidak normal agar menjadi normal dengan menghilangkan data outlier yaitu data yang nilai Z Skor lebih dari 2. Hasil nilai unstandardized residual model 1 seetelah dihilangkan data outlier memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,906 > taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model pertama normal. Dan nilai unstandardized residual model 2 seetelah dihilangkan data outlier memiliki angka probabilitas (Kolmogorov Smirnov) sebesar 0,480 > taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya distribusi data model kedua normal. Dan dengan tampilan seperti pada tabel berikut : 51 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Model Penelitian Setelah dihilangkan Data Outlier 4.3.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas . model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0.1 menandakan tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari tabel . 52 Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 dan Model 2 Keterangan MODEL 1 : -Leverage terhadap Profitabilitas -Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas -Likuiditas terhadap Profitabilitas MODEL 2 : -Leverage terhadap Profitabilitas -Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas -Likuiditas terhadap Profitabilitas - Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Nilai Tollerance Nilai VIF Kesimpulan 0.867 1.153 0.866 0.758 1.154 1.319 Tidak ada gangguan multikolinieritas 0.867 1.154 0.805 0.697 1.242 1.434 0.785 1.273 Tidak ada gangguan multikolinieritas Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Hasil yang diperoleh pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa pada model 1 ketiga variabel independent : Leverage, Ukuran Peusahaan, dan Likuiditas memiliki angka VIF nilainya < 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Melihat hasil VIF dan nilai tolerance, mengindikasikan bahwa data-data penelitian digolongkan tidak terdapat gangguan multikolinearitas dalam model regresinya. Pada model 2 variabel independent : Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Profitabilitas memiliki angka VIF nilainya < 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Melihat hasil VIF dan nilai tolerance, mengindikasikan bahwa data-data penelitian digolongkan tidak terdapat gangguan multikolinearitas dalam model regresinya. 4.3.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada 53 periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini maka dilakukan Uji Durbin Watson. Berdasarkan tabel 4.6. menunjukkan hasil DW test (Durbin Watson test) model 1 menunjukkan du < d < 4-du = 1,703 < 1,954 < 2,297. Sedangkan model kedua menunjukkan du < d < 4-du = 1,735 < 1,840 < 2,265. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokolerasi, karena angka DW test berada diantara du tabel dan (4-du tabel), oleh karena itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai. Tabel 4.6. Hasil Uji Autokorelasi Model 1 dan Model 2 Keterangan Model 1 : Pengaruh Leverage, Perusahaan Likuiditas Ukuran dan terhadap Profitabilitas Model 2 : Pengaruh Nilai Durbin Watson test 2.052 1.840 Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Nilai du tabel dan 4-du tabel n=70; k = 3 du = 1.703 4-du= 2.297 Kesimpulan n=70; k = 4 du = 1.735 4-du= 2.265 Tidak ada gangguan autokorelasi Tidak ada gangguan autokorelasi 4.3.4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini di deteksi dengan menggunakan uji glejser. 54 Dari hasil output uji glejser pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai probabilitas semua variabel bebas lebih besar dibandingkan 0,05 sehingga menunjukkan data tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.7. Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser Model 1 dan Model 2 Keterangan Nilai Probabilitas MODEL 1 : -Leverage terhadap 0.905 Profitabilitas -Ukuran Perusahaan 0.682 terhadap Profitabilitas -Likuiditas terhadap 0.887 Profitabilitas MODEL 2 : -Leverage terhadap 0.602 Profitabilitas -Ukuran Perusahaan 0.855 terhadap Profitabilitas -Likuiditas terhadap 0.123 Profitabilitas - Profitabilitas terhadap 0.062 Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Taraf signifikansi Kesimpulan 0,05 Tidak ada gangguan heteroskedastisitas 0,05 0,05 0,05 0,05 Tidak ada gangguan heteroskedastisitas 0,05 0,05 4.4. Uji t (Pengaruh antar Variabel) Uji t atau uji secara parsial antara individu antara variabel independen terhadap variabel dependen. 4.4.1 Uji t Model Pertama Hasil uji t model pertama dapat dianalisis dengan melihat output seperti tabel berikut : 55 Tabel 4.8. Output Uji t Model Pertama Dari tabel diatas dapat dianalisis uji t model pertama sebagai berikut : a) Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 0,068 dan nilai probabilitas sebesar 0,946 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara Leverage terhadap Profitabilitas, sehingga hipotesis pertama ditolak. b) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,237 dan nilai probabilitas sebesar 0,029 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan positif antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas, sehingga hipotesis kedua diterima. c) Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,406 dan nilai probabilitas sebesar 0,019 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan 56 positif antara Likuiditas terhadap Profitabilitas, sehingga hipotesis ketiga diterima. 4.4.2 Uji t Model Kedua Hasil uji t model kedua dapat dianalisis dengan melihat output seperti tabel berikut : Tabel 4.9. Output Uji t Model Kedua Dari tabel diatas dapat dianalisis uji t model kedua sebagai berikut : a) Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar -1,614 dan nilai probabilitas sebesar 0,111 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara Leverage terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis keempat ditolak. b) Pengaruh Ukuran Perusahan terhadap Nilai Perusahaan Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar -0,742 dan nilai probabilitas sebesar 0,461 lebih besar dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh secara 57 signifikan antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis kelima ditolak. c) Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,605 dan nilai probabilitas sebesar 0,011 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan positif antara Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis keenam diterima. d) Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,646 dan nilai probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% atau 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh secara signifikan dan positif antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, sehingga hipotesis ketujuh diterima. 4.5. Analisis Data 4.5.1 Regresi Linier Berganda Model 1 dan Model 2 Berdasarkan data-data yang diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan dibagi dan dikaji mengenai ketergantungan model 1 variabel independen yaitu Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas. Pada model 2 variabel independen yaitu Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahan. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus 58 regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS statistic Ver. 20. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini untuk model 1 dan model 2 dapat dilihat pada tabel 4.10. menggunakan koefisien beta tidak standar (unstandardized coefficient). Tabel 4.10. Output Regresi Linier Berganda Keterangan Nilai Koefisien Beta MODEL 1 : -Konstanta -0.238 -Leverage terhadap 0.008 Profitabilitas -Ukuran Perusahaan 0.017 terhadap Profitabilitas 0.054 -Likuiditas terhadap Profitabilitas MODEL 2 : -Konstanta 2.737 -Leverage terhadap -3.035 Profitabilitas -Ukuran Perusahaan -0.099 terhadap Profitabilitas 1.011 -Likuiditas terhadap Profitabilitas 7.452 - Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Probabilitas Kesimpulan 0.946 Tidak Signifikan 0.029 0.019 Signifikan, positif Signifikan, positif 0.111 Tidak Signifikan 0.461 0.011 Tidak Signifikan Signifikan, positif 0.001 Signifikan, positif Dari data diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Model 1 : Y1 = -0,238 + 0,008 X1 + 0,017 X2 + 0,054 X3 Analisis persamaan regresi model pertama dapat dijelaskan bahwa : 1) a = konstanta sebesar -0,238 artinya apabila semua variabel bebas dianggap konstan/tetap, maka profitabilitas akan turun sebesar 0,238. 59 2) Koefisien regresi Leverage (X1) sebesar 0,008 artinya apabila Leverage mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka profitabilitas akan mengalami peningkatan. 3) Koefisien regresi Ukuran Perusahaan atau Size (X2) sebesar 0,017 artinya apabila Ukuran Perusahaan mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka profitabilitas akan mengalami kenaikan. 4) Koefisien regresi Likuiditas (X3) sebesar 0,054 artinya apabila Likuiditas mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka profitabilitas akan mengalami kenaikan. Model 2 : Y2 = 2,737 - 3,035 X1 - 0,099 X2 + 1,011 X3 + 7,452 Y1 Analisis persamaan regresi model kedua dapat dijelaskan bahwa : 1) a = konstanta sebesar 2,737 artinya apabila semua variabel bebas dianggap konstan/tetap, maka nilai perusahaan akan kenaikan sebesar 2,737. 2) Koefisien regresi Leverage (X1) sebesar -3,035 artinya apabila Leverage mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. 3) Koefisien regresi Ukuran Perusahaan atau Size (X2) sebesar -0,099 artinya apabila Ukuran Perusahaan mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. 4) Koefisien regresi Likuiditas (X3) sebesar 1,011 artinya apabila Likuiditas mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan. 60 5) Koefisien regresi Profitabilitas (Y1) sebesar 7,452 artinya apabila Profitabilitas mengalami kenaikan sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan. 4.6. Uji Model (Goodness of Fit Model) Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen secara simultan. 4.6.1. Uji F a. Model Pertama Tampilan uji F (uji simultan) model pertama dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.11. Output Uji F Model Pertama Dari hasil output pada tabel 4.11. diketahui bahwa pada angka F hitung model pertama sebesar 6,011 dan nilai probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% artinya model regresi tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas 61 secara simultan atau bersama-sama terhadap profitabilitas dapat digunakan atau dikatakan fit atau layak sebagai model penelitian. b. Model Kedua Tampilan uji F (uji simultan) model kedua dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12. Output Uji F Model Kedua Dari hasil output pada tabel 4.12. diketahui bahwa pada angka F hitung model kedua sebesar 10,360 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 5% artinya model regresi tentang pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dapat digunakan atau dikatakan bahwa model penelitian dikatakan fit atau layak sebagai model penelitian. 4.6.2. Uji Koefisien Determinasi Uji determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam persen. Nilai koefisien adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan 62 variabel dependen terbatas. Nilai-nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square. Nilai adjusted R square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. 1. Model Pertama Tampilan Koefisien Determinasi model pertama dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.13. Output Koefisien Determinasi Model Pertama b Model Summary Model 1 R ,463 R Square a ,215 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,179 ,10192 Durbin-Watson 2,052 a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Profitabilitas pada tabel 4.13. diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) model pertama adalah sebesar 0,179 berarti bahwa besarnya pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap profitabilitas sebesar 17,9% dan sisanya sebesar 100% - 17,9% = 82,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti di atas. 63 2. Model Kedua Tampilan Koefisien Determinasi model kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.14. Output Koefisien Determinasi Model Kedua b Model Summary Model 1 R ,624 R Square a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,389 ,352 Durbin-Watson 1,69215 1,840 a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Pada tabel 4.14. diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) model kedua adalah sebesar 0,352 berarti bahwa besarnya pengaruh leverage, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebesar 35,2% dan sisanya sebesar 100% - 35,2% = 64,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti di atas. 4.6.3. Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Uji analisis jalur digunakan untuk membuktikan variabel profitabilitas sebagai variabel intervening antara leverage, size, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Perhitungan dilakukan menggunakan nilai standardized coefficients dan apabila didapat hasil pengaruh tidak langsung yang lebih besar dibanding pengaruh langsung maka profitabilitas sebagai variabel intervening antara leverage, Ukuran Perusahaan , dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Hasil uji analisis jalur dapat digambarkan seperti pada gambar 4.1 berikut ini. 64 e1 e2 Leverage -3,035 0,008 Ukuran Perusahaan Likuiditas Profitabilitas 0,017 0,054 7,452 Nilai Perusahaan 1,011 -0,099 Gambar 4.1 Analisis Jalur Leverage, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Intervening Berdasarkan dari gambar analisis jalur, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut : 1. Leverage tidak bisa dilakukan uji efek mediasi dikarenakan tidak ada penggaruh Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. 2. Uji Analisis Jalur Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas a. Pengaruh langsung Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan sebesar -0,099. b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas sebesar 0,017 dan pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebesar 7,452 dengan 65 demikian pengaruh tidak langsung Size terhadap nilai perusahaan melalui Profitabilitas adalah sebesar 0,017 x 7,452 = 0,127. c. Pengaruh Total Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui Profitabilitas yaitu -0,099 + 0,127 = 0,028. Hasil uji intervening menunjukkan bahwa pengaruh Size terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih besar dibanding pengaruh langsung Ukuaran Perusahaan terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas mampu memediasi pengaruh Ukuran Perusahaaan terhadap Nilai Perusahaan. 3. Uji Analisis Jalur Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas a. Pengaruh langsung Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan sebesar 1,011. b. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas sebesar 0,054 dan pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebesar 7,452 dengan demikian pengaruh tidak langsung Likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui Profitabilitas adalah sebesar 0,054 x 7,452 = 0,402. c. Pengaruh Total Likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui Profitabilitas yaitu 1,011 + 0,402 = 1,413. Hasil uji intervening menunjukkan bahwa pengaruh Likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih kecil dibanding pengaruh langsung Likuiditas terhadap nilai 66 perusahaan, sehingga profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Likuiditas terhadap nilai perusahaan. 4.7. Pembahasan 4.7.1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas Rasio Leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh p.erusahaan. Rasio Leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapai oleh perusahaan perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan makin meningkat. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh investor jika melakukan investasi pada suatu perusahaan (Nuraina, 2010). Keputusan pendanaan untuk melakukan peningkatan hutang akan mempengaruhi laba rugi p.erusahaan. Hal tersebut dikarenakan semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula kewajiban yang harus dibayar perusahaan di masa mendatang dengan mengorbankan beberapa bagian modal sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut. Perusahaan dengan Leverage yang tinggi akan menanggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan Leverage yang rendah. Rasio hutang akan menunjukkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan karena tingginya rasio akibat banyaknya jumlah hutang, maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba merupakan indikator dari profitabilitas di masa depan juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara 67 leverage terhadap profitabilitas artinya besar kecilnya leverage tidak mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Deandra Vidyanata, Topowijono, dan Mg Wi Endang NP (2016) dalam penelitiannya leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap profitabilitas. 4.7.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas Ukuran perusahaan dapat menggunakan indikator penjualan yaitu hasil usaha yang dilakukan perusahaan dengan cara menjual barang dan menggunakan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika penjualan suatu perusahaan meningkat, berarti meningkat pula laba perusahaan jika dibarengi dengan peningkatan biaya operasional yang proporsional. Perusahaan berskala besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas (Abdurrahman dkk, 2008). Ukuran perusahaan merupakan hal yang penting dalam proses pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset yang dimiliki perusahaan ini menggambarkan hak & kewajiban serta permodalan perusahaan (Bukhori dan Raharja, 2012). Perusahaan dengan aset besar biasanya akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya. 68 perusahaan diharapkan akan selalu berusaha menjaga stabilitas profitabilitas. Pelaporan kondisi keuangan yang baik ini tentu tidak serta merta dapat dilakukan tanpa melalui profitabilitas yang baik dari semua lini perusahaan. “ Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif antara Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Profitabilitas artinya semakin besar ukuran perusahaan berpengaruh pada meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan berpengaruh pada penurunan profitabilitas perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 4.7.3. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas Nilai likuiditas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan yang tinggi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas yang baik akan dianggap memiliki kinerja yang baik oleh investor. Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Ukuran likuiditas perusahaan yang diproksikan dengan current ratio (CR) yang merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities). Likuiditas yang tinggi menunjukkan kekuatan perusahaan dari segi kemampuan untuk memenuhi hutang lancar dari harta lancar yang dimiliki sehingga hal ini meningkatkan kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan tersebut. 69 Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif antara likuiditas terhadap profitabilitas artinya semakin besar likuiditas berpengaruh pada semakin meningkatnya profitabilitas. Sebaliknya, semakin kecil likuiditas berpengaruh pada semakin menurunkan profitabilitas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 4.7.4. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menenggung monitoring cost yang tinggi berarti perusahaan dengan leverage yang tinggi akan menyediakan informasi yang lebih luas dan detail untuk memenuhi tuntutan debitur jangka panjang dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah sehingga perusahaan dengan leverage yang tinggi memiliki nilai perusahaan yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan leverage rendah. Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara leverage terhadap nilai perusahaan artinya besar kecilnya leverage tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bhekti Fitri Prasetyorini (2013) dalam penelitiannya menemukan Leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti 70 Bagus Wiksuana (2016) dalam penelitiannya menemukan ada pengaruh positif leverage terhadap nilai perusahaan. 4.7.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik, dan dianggap lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang kecil. Semakin besar total aset perusahaan maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu sehingga akan semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh secara signifikan antara ukuran perusahaan (size) terhadap nilai perusahaan artinya besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitaian yang dilakukan oleh Dewi dan Wirajaya (2013) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani (2015); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); Didy Handoko (2016); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4.7.6. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas diasumsikan mampu memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor, dimana perusahaan yang memiliki 71 likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen akan lebih baik sehingga mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Secara teori semakin baik tingkat likuiditas pada perusahaan didukung dengan kebijakan dividen yang tinggi maka akan mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif antara likuiditas terhadap nilai perusahaan artinya semakin besar likuiditas mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah likuiditas mempengaruhi penurunan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4.7.7. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sujoko dan Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dapat dipahami karena perusahaan yang berhasil membukukan laba yang meningkat, mengindikasikan perusahaa tersebut mempunyai kinerja yang baik, sehingga dapat menciptakan sentimen positif para investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat. Meningkatnya harga saham perusahaan di pasar maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian diperoleh ada pengaruh secara signifikan dan positif antara Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan artinya semakin besar profitabilitas berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah profitabilitas berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Yudha Dharma 72 Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini (2013); Bhekti Fitri Prasetyorini (2013); I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016); Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016); Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayanti (2016) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4.7.8. Hasil Uji Efek Mediasi Hasil uji efek mediasi model kedua menunjukkan pengaruh Ukuran Perusahaan (size) terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih besar dibanding pengaruh langsung size terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas mampu memediasi pengaruh size terhadap nilai perusahaan. Hasil uji efek mediasi model ketiga menunjukkan likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas mempunyai koefisien lebih kecil dibanding pengaruh langsung likuiditas terhadap nilai perusahaan, sehingga profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan tentang pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel intervening, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Likuiditas dengan menggunakan proksi Current Ratio akan memberikan indikasi prospek paling cepat dibandingkan yang lain akan menaikan Nilai Perusahaan. 2. Likuiditas akan menaikan Profitabilitas dengan proksi Return On Equity (ROE) sekaligus melalui Profitabilitas, likuiditas akan menaikan Nilai Perusahaan. 3. Ukuran Perusahaan menggunakan logaritma natural dari total asset mempunyai faktor terkuat ketiga yang akan meningkatkan nilai perusahaan melaui profitabilitas. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan antara lain : 1. Bagi Perusahaan disarankan kepada perusahaan untuk menentukan leverage dengan menggunakan hutang pada tingkat tertentu. Sejauh manfaat masih lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan 73 74 sebagai sumber pendanaanya, karena dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. 2. Bagi investor hendaknya dalam menginvestasikan modal dapat mempertimbangkan pada perusahaan dengan likuiditas dan profitabilitas yang tinggi karena akan berpengaruh pada nilai perusahaan sehingga dapat berdampak pada keuntungan yang akan diterima investor. 3. Bagi peneliti lainnya diharapkan hasil temuan ini menambah pengetahuan pasar modal terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia bahwa hubungan secara teori antar variabel belum tentu dapat dibuktikan secara empiris dalam suatu penelitian, seperti pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan utang dan kebijakan dividen tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5.3 Keterbatasan Penelitian Variabel bebas dibatasi pada leverage, size dan likuiditas, dengan variable terikat yaitu nilai perusahaan dan variable intervening yaitu profitabilitas. Nilai koefisien determinasi model pertama hanya sebesar 17,9% sedangkan nilai koefisien determinasi model kedua sebesar 35,2%. Dengan hasil yang kurang baik ada variabel lainnya yang belum dimasukan supaya akan menghasilkan hasil yang baik. Saran untuk penelitian 75 selanjutnya yaitu perlu meneliti variabel bebas lain yang mempengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan dengan hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA A.A. Wela Yulia Putra dan Ida Bagus Badjra, 2015. Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. e-journal Manajemen Unud Vol. 4 No. 7. Abdul Halim, 2002. Akuntansi Sektor Publik akuntansi Keuangan Daerah Edisi pertama, Jakarta : Salemba Empat. Abdullah, Faisal M., 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur. Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelegent Guide to Indonesia Capital Market). Media Soft Indonesia. Bhekti Fitri Prasetyorini, 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 1 No. 1 Januari. Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Wiajaya Ari, 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 4 No 2. Didy Handoko, 2016. The Influence Of Firm Characteristics On Capital Structure And Firm Value: An Empirical Study Of Indonesia Insurance Companies. International Journal of Economics, Commerce and Management Vol. IV Issue 4 April. Eddy Rismanda Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII, solo. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gultom, C.M., dan F. Syarif, 2009. Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen, dan Earnings Per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan. Hanafi Mamduh H. dan Halim, Abdul. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Hasan, Iqbal, 2002. Pokok-pokok Materi Statistik 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 73 Horne, James C. Van dan Wachowicz JR., John M. 1995. Financial Manajemen: Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Buku 1. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. I Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana, 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 2 2016. Indriantoro, Nur dan Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE. Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360 Nasser, et. Al. 2006. Auditor – Client Relationship : The Cose ofAudit Tenure and Auditor Switching In Malaysia” . Managerial Auditor Journal, val. 21, No. 7, PP. 724-737. Ni Kadek Ayu Sudiani dan Ni Putu Ayu Darmayant, 2016. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 7 2016. Nuraina. 2010. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2006-2008. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol 19,No .2 Hlm. 110-125. Prasetiono, 2000. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Abnormal Return Saham Di Bursa Efek Jakarta. Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XII No. 1, Juni. Putu Mikhy Novari dan Putu Vivi Lestari (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti Dan Real Estate. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 9 2016. Rupilu, Wilsna. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan ISSN 1829-9857 Sektor Publik (JAMBSP). 8 (1), Oktober, hal. 101 – 127. Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta : Salemba Empat. Suwito dan Herawaty. 2005. ”Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA VIII Solo. September. Taswan, 2003, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang, dan Dividen Terhadap Nilai Preusan Serta Factor-faktor yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 10, No. 2 September. Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka, 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Artikel Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, Makasar. Wolfe, J and Sauaia, A.C. 2003. The Tobin’s Q as a Company Performance Indicator. Developments in Business Simulation and Experiential Learning. Volume 30. Wulan Aminatus Sholichah dan Andayani, 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 10. Y. Yudha Dharma Putra dan Ni Luh Putu Wiagustini, 2013. Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan di BEI. Jurnal Wawasan Manajemen Vol. 1 No. 2 Juni 2013. Yuniarti, Gunawan. 2000, Analisis Pengungkapan Informasi Laporan Tahunan perusahaan Yang Terdaftar di BEJ” Simposium Nasional Akuntansi III. Zahra Abdoli, Bagher Shams Zadeh (2015). The Relationship between Stock Liquidity, Corporate Governance and Firm Value of the Companies Listed in Tehran Stock Exchange. International Journal of Management, Accounting & Economics Vol.1, No.1: 27-37. LAMPIRAN-LAMPIRAN DATA PENELITIAN No. Kode 1 DLTA Nama Perusahaan Delta Djakarta Tbk Indofood CBP Sukses 2 ICBP Makmur Tbk Indofood Sukses Makmur 3 INDF Tbk 4 MYOR Mayora Indah Tbk Multi Bintang Indonesia 5 MLBI Tbk Nippon Indosari 6 ROTI Corpindo Tbk Prasidha Aneka Niaga 7 PSDN Tbk 8 SKBM Sekar Bumi Tbk 9 SKLT Sekar Laut Tbk 10 STTP Siantar Top Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food 11 AISA Tbk 12 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Ultrajaya Milk Industry & 13 ULTJ Trading Co. Tbk Wilmar Cahaya Indonesia 14 CEKA Tbk. Leverage (DAR) 2011 2012 2013 2014 0,18 0,2 0,22 0,23 2015 0,18 0,3 0,32 0,32 0,38 0,4 0,38 66142431 56677630 59324207 21267470 24910211 26560624 0,47 0,54 0,41 0,63 0,42 0,63 0,51 0,6 0,52 0,6 0,53 47275955 53585933 59324207 77611416 85938885 91831526 0,59 4399191 6599846 8302506 9710223 10291108 11846297 0,55 0,57 0,71 0,45 0,75 0,69 1137082 1220813 1152048 1782148 2231051 2511719 0,2 0,28 0,45 0,57 0,55 0,695 568265 759137 1204945 1822689 2142894 2674670 0,53 0,48 0,41 0,31 0,51 0,45 0,43 0,48 0,4 0,56 0,48 0,54 0,39 0,6 0,54 0,53 0,39 0,33 0,51 0,585 0,54 0,595 0,52 0,545 414611 11050 199375 649274 421366 191336 214238 934766 682611 288962 249746 1249841 681832 497653 301989 1470059 620928 649534 331575 1700204 751161 802692,5 375450,5 1967851 0,7 0,43 0,49 0,47 0,47 0,42 0,53 0,64 0,51 0,57 0,56 0,57 1936950 244017 3590309 213200 3867576 324620 5020824 1502519 7371846 1239054 9060979 1180228 0,35 0,36 0,31 0,28 0,22 0,18 2006958 2180517 2420793 2811621 2917084 3232636 0,64 0,51 0,56 0,51 0,58 0,57 850470 823361 1027693 1069627 1284150 1485826 2010 0,16 i 2010 708584 2011 696167 Total Asset 2012 2013 745307 867041 2014 991947 2015 1038322 2010 13,47 18,01 17,67 15,30 13,94 13,25 12,94 9,31 12,20 13,38 14,48 12,40 14,51 13,65 Ukuran Perusahaan (Ln. Asset) 2011 2012 2013 2014 13,45 13,52 13,67 13,81 17,85 17,90 16,87 17,03 17,80 17,90 18,17 18,27 15,70 15,93 16,09 16,15 14,02 13,96 14,39 14,62 13,54 14,00 14,42 14,58 12,95 13,43 13,43 13,34 12,16 12,57 13,12 13,38 12,27 12,43 12,62 12,71 13,75 14,04 14,20 14,35 15,09 15,17 15,43 15,81 12,27 12,69 14,22 14,03 14,60 14,70 14,85 14,89 13,62 13,84 13,88 14,07 2015 13,85 17,09 18,34 16,29 14,74 14,80 13,53 13,60 12,84 14,49 16,02 13,98 14,99 14,21 2010 633,00 295,85 204,00 258,00 94,00 230,00 138,00 186,42 188,00 171,00 129,00 199,41 200,00 167,00 2011 440,55 280,48 198,42 246,85 99,42 128,35 155,01 183,18 169,74 103,48 189,00 187,00 152,09 107,59 Likuiditas (CR) 2012 2013 526,46 470,54 276,25 241,06 200,32 166,73 258,08 221,87 58,05 97,75 112,46 113,64 160,67 166,33 213,01 194,49 141,48 123,38 99,75 114,24 126,95 175,03 214,30 183,60 201,82 247,01 102,71 163,22 2014 447,32 218,32 180,74 276,11 51,39 136,64 146,44 206,54 118,38 148,42 266,33 307,57 252,85 146,56 Likuiditas (CR) - % 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 642,37 6,33 4,41 5,26 4,71 4,47 6,42 232,60 2,96 2,80 2,76 2,41 2,18 2,33 170,53 2,04 1,98 2,00 1,67 1,81 1,71 244,34 2,58 2,47 2,58 2,22 2,76 2,44 50,56 0,94 0,99 0,58 0,98 0,51 0,51 129,29 2,30 1,28 1,12 1,14 1,37 1,29 152,10 1,38 1,55 1,61 1,66 1,46 1,52 212,19 1,86 1,83 2,13 1,94 2,07 2,12 95,20 1,88 1,70 1,41 1,23 1,18 0,95 153,80 1,71 1,03 1,00 1,14 1,48 1,54 162,29 1,29 1,89 1,27 1,75 2,66 1,62 158,27 1,99 1,87 2,14 1,84 3,08 1,58 300,31 2,00 1,52 2,02 2,47 2,53 3,00 153,47 1,67 1,08 1,03 1,63 1,47 1,53 2010 24,62 18,91 16,16 24,60 93,99 21,91 -13,31 -1,90 -4,09 9,53 13,25 9,15 8,23 9,57 Profitabilitas (ROE) 2011 2012 2013 26,48 35,68 39,98 18,55 19,04 16,85 15,87 14,27 12,92 19,95 24,21 25,61 95,68 137,46 120,75 21,22 22,37 20,07 -11,57 -6,26 -5,11 7,14 9,95 28,97 -4,86 -6,15 -8,19 8,71 12,87 16,49 8,18 12,47 14,71 2,89 8,56 2,22 10,75 21,08 16,13 23,78 12,59 12,28 2014 2015 37,68 22,60 16,83 17,84 11,67 10,20 10,06 12,89 142,30 154,84 19,64 19,07 7,44 10,67 28,03 38,95 -10,75 -12,42 15,10 18,99 10,52 9,42 -1,90 -4,80 12,51 15,20 7,26 16,65 2010 0,25 0,19 0,16 0,25 0,94 0,22 -0,13 -0,02 -0,04 0,10 0,13 0,09 0,08 0,10 Profitabilitas (ROE) - % 2011 2012 2013 2014 0,26 0,36 0,40 0,38 0,19 0,19 0,17 0,17 0,16 0,14 0,13 0,12 0,20 0,24 0,26 0,10 0,96 1,37 1,21 1,42 0,21 0,22 0,20 0,20 -0,12 -0,06 -0,05 0,07 0,07 0,10 0,29 0,28 -0,05 -0,06 -0,08 -0,11 0,09 0,13 0,16 0,15 0,08 0,12 0,15 0,11 0,03 0,09 0,02 -0,02 0,11 0,21 0,16 0,13 0,24 0,13 0,12 0,07 Nilai Perusahaan (PBV) 2015 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0,23 3,24 3,12 6,83 8,99 9,33 4,90 0,18 3,26 3,64 3,79 4,48 5,26 4,79 0,10 1,72 1,28 1,50 1,53 1,44 1,57 0,13 4,04 4,51 5,00 5,90 4,56 5,26 1,55 12,29 14,26 47,27 25,60 48.67 33.32 0,19 5,89 6,16 10,48 1,31 1,46 -0,97 0,11 0,60 2,16 0,72 0,52 0,54 -0,28 0,39 1,87 2,00 2,60 2,07 2,86 2,90 -0,12 0,82 0,79 0,96 0,89 1,35 1,40 0,19 1,13 1,84 2,37 2,93 4,61 5,16 0,09 2,15 0,79 1,55 1,77 1,86 0,98 -0,05 3,47 3,03 2,58 2,30 1,44 1,40 0,15 2,69 2,61 2,29 6,45 4,74 6,66 0,17 1,06 0,70 0,83 0,85 0,83 0,63 DATA PENELITIAN X1 0,16 0,3 0,47 0,54 0,55 0,2 0,53 0,48 0,41 0,31 0,7 0,43 0,35 0,64 0,18 0,32 0,41 0,63 0,57 0,28 0,51 0,45 0,43 0,48 0,49 0,47 0,36 0,51 0,2 0,32 0,42 0,63 0,71 0,45 0,4 0,56 0,48 X2 13,47 18,01 17,67 15,3 13,94 13,25 12,94 9,31 12,2 13,38 14,48 12,4 14,51 13,65 13,45 17,85 17,8 15,7 14,02 13,54 12,95 12,16 12,27 13,75 15,09 12,27 14,6 13,62 13,52 17,9 17,9 15,93 13,96 14 13,43 12,57 12,43 X3 6,33 2,96 2,04 2,58 0,94 2,3 1,38 1,86 1,88 1,71 1,29 1,99 2 1,67 4,41 2,8 1,98 2,47 0,99 1,28 1,55 1,83 1,7 1,03 1,89 1,87 1,52 1,08 5,26 2,76 2 2,58 0,58 1,12 1,61 2,13 1,41 Y1 0,25 0,19 0,16 0,25 0,94 0,22 -0,13 -0,02 -0,04 0,1 0,13 0,09 0,08 0,1 0,26 0,19 0,16 0,2 0,96 0,21 -0,12 0,07 -0,05 0,09 0,08 0,03 0,11 0,24 0,36 0,19 0,14 0,24 1,37 0,22 -0,06 0,1 -0,06 i Y2 3,24 3,26 1,72 4,04 12,29 5,89 0,6 1,87 0,82 1,13 2,15 3,47 2,69 1,06 3,12 3,64 1,28 4,51 14,26 6,16 2,16 2 0,79 1,84 0,79 3,03 2,61 0,7 6,83 3,79 1,5 5 47,27 10,48 0,72 2,6 0,96 RES_1 0,21 0,01 -0,1 0 0,7 0,15 -0,34 -0,15 -0,19 -0,02 -0,19 -0,07 -0,08 -0,17 0,21 0 -0,07 -0,1 0,71 0,1 -0,33 -0,09 -0,21 -0,12 -0,15 -0,15 -0,05 0,02 0,3 0 -0,1 -0,06 1,06 0,02 -0,22 -0,12 -0,24 RES_2 -2,67 -0,51 -0,93 0,16 -0,85 0,28 1,07 0 -0,59 -2,38 0,39 0,52 -0,13 -0,75 -2,94 -0,07 -1,65 1,79 0,98 1,08 2,41 -0,64 -0,39 -0,66 -1,22 1,03 -0,56 -3,61 -0,36 0,08 -1,1 1,82 29,34 6,2 -0,26 0,22 0,18 0,54 0,47 0,42 0,31 0,56 0,22 0,38 0,51 0,6 0,45 0,57 0,39 0,6 0,54 0,53 0,53 0,64 0,28 0,51 0,23 0,4 0,52 0,6 0,75 0,55 0,39 0,51 0,54 0,52 0,51 0,57 0,22 0,58 0,18 0,38 0,53 0,59 0,69 0,7 14,04 15,17 12,69 14,7 13,84 13,67 16,87 18,17 16,09 14,39 14,42 13,43 13,12 12,62 14,2 15,43 14,22 14,85 13,88 13,81 17,03 18,27 16,15 14,62 14,58 13,34 13,38 12,71 14,35 15,81 14,03 14,89 14,07 13,85 17,09 18,34 16,29 14,74 14,8 1 1,27 2,14 2,02 1,03 4,71 2,41 1,67 2,22 0,98 1,14 1,66 1,94 1,23 1,14 1,75 1,84 2,47 1,63 4,47 2,18 1,81 2,76 0,51 1,37 1,46 2,07 1,18 1,48 2,66 3,08 2,53 1,47 6,42 2,33 1,71 2,44 0,51 1,29 0,13 0,12 0,09 0,21 0,13 0,4 0,17 0,13 0,26 1,21 0,2 -0,05 0,29 -0,08 0,16 0,15 0,02 0,16 0,12 0,38 0,17 0,12 0,1 1,42 0,2 0,07 0,28 -0,11 0,15 0,11 -0,02 0,13 0,07 0,23 0,18 0,1 0,13 1,55 0,19 2,37 1,55 2,58 2,29 0,83 8,99 4,48 1,53 5,9 25,6 1,31 0,52 2,07 0,89 2,93 1,77 2,3 6,45 0,85 9,33 5,26 1,44 4,56 0,45 1,46 0,54 2,86 1,35 4,61 1,86 1,44 4,74 0,83 4,9 4,79 1,57 5,26 6,12 -0,97 -0,11 -0,1 -0,07 0,07 -0,11 0,33 -0,03 -0,16 -0,03 1,01 -0,06 -0,21 0,04 -0,29 -0,08 -0,1 -0,26 0,03 -0,1 0,3 -0,05 -0,17 -0,19 1,08 -0,05 -0,09 0,07 -0,33 -0,08 -0,13 -0,26 0,03 -0,18 0,18 -0,03 -0,2 -0,16 1,23 -0,13 -0,29 -1,1 -0,35 -2,38 -1,77 1,37 1,12 -0,46 2,31 8,55 -2,03 -0,64 -2,48 0,69 -0,13 -0,89 1,65 2,34 -1,83 2,04 2,01 -0,34 3,09 -17,8 -1,94 -2,2 -1,96 1,56 1,67 -0,26 1 0,72 -0,82 -0,58 1,33 0,1 3,36 -14,1 -3,47 0,33 0,59 0,6 0,55 0,56 0,57 0,18 0,57 13,53 13,6 12,84 14,49 16,02 13,98 14,99 14,21 1,52 2,12 0,95 1,54 1,62 1,58 3 1,53 0,11 0,39 -0,12 0,19 0,09 -0,05 0,15 0,17 -0,28 2,9 1,4 5,16 0,98 1,4 6,66 0,63 -0,02 0,14 -0,36 -0,05 -0,18 -0,3 0,07 -0,08 -3,8 -2,92 2,02 1,86 -0,65 1,24 2,23 -2,34 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X1 0,3 0,47 0,54 0,2 0,53 0,41 0,31 0,7 0,43 0,35 0,64 0,32 0,41 0,63 0,28 0,51 0,45 0,43 0,48 0,49 0,47 0,36 0,51 0,32 X2 X3 Y1 Y2 ZX1 ZX2 ZX3 ZY1 ZY2 RES_1 RES_2 Abs_Ut1 Abs_Ut2 18,01 2,96 0,19 3,26 -1,19891 2,04 0,87 -0,06 -0,1 -0,04 -1,2 0,04 1,2 17,67 2,04 0,16 1,72 0,01789 1,84 0,03 -0,15 -0,36 -0,02 -1,1 0,02 1,1 15,3 2,58 0,25 4,04 0,51893 0,47 0,52 0,13 0,02 0,08 -0,02 0,08 0,02 13,25 2,3 0,22 5,89 -1,91468 -0,72 0,27 0,04 0,33 0,1 1,1 0,1 1,1 12,94 1,38 -0,13 0,6 0,44735 -0,9 -0,57 -1,07 -0,55 -0,19 0,32 0,19 0,32 12,2 1,88 -0,04 0,82 -0,41157 -1,32 -0,12 -0,78 -0,51 -0,12 -1,07 0,12 1,07 13,38 1,71 0,1 1,13 -1,12733 -0,64 -0,27 -0,34 -0,46 0,01 -1,82 0,01 1,82 14,48 1,29 0,13 2,15 1,66416 0 -0,65 -0,25 -0,29 0,04 0,69 0,04 0,69 12,4 1,99 0,09 3,47 -0,26841 -1,21 -0,02 -0,37 -0,07 0 0,58 0 0,58 14,51 2 0,08 2,69 -0,84103 0,01 -0,01 -0,4 -0,2 -0,04 -0,17 0,04 0,17 13,65 1,67 0,1 1,06 1,2347 -0,48 -0,31 -0,34 -0,47 0,01 -0,82 0,01 0,82 17,85 2,8 0,19 3,64 -1,05576 1,95 0,72 -0,06 -0,04 -0,03 -0,61 0,03 0,61 17,8 1,98 0,16 1,28 -0,41157 1,92 -0,02 -0,15 -0,43 -0,02 -1,65 0,02 1,65 15,7 2,47 0,2 4,51 1,16312 0,7 0,42 -0,02 0,1 0,03 1,24 0,03 1,24 13,54 1,28 0,21 6,16 -1,34206 -0,55 -0,66 0,01 0,38 0,14 2,75 0,14 2,75 12,95 1,55 -0,12 2,16 0,3042 -0,89 -0,42 -1,04 -0,29 -0,19 1,57 0,19 1,57 12,16 1,83 0,07 2 -0,12526 -1,35 -0,16 -0,44 -0,31 0 -0,54 0 0,54 12,27 1,7 -0,05 0,79 -0,26841 -1,28 -0,28 -0,82 -0,51 -0,12 -0,78 0,12 0,78 13,75 1,03 0,09 1,84 0,08947 -0,43 -0,89 -0,37 -0,34 0,03 0,2 0,03 0,2 15,09 1,89 0,08 0,79 0,16105 0,35 -0,11 -0,4 -0,51 -0,05 -1,48 0,05 1,48 12,27 1,87 0,03 3,03 0,01789 -1,28 -0,13 -0,56 -0,14 -0,05 0,81 0,05 0,81 14,6 1,52 0,11 2,61 -0,76945 0,07 -0,44 -0,31 -0,21 0,01 0,05 0,01 0,05 13,62 1,08 0,24 0,7 0,3042 -0,5 -0,84 0,1 -0,53 0,18 -2,03 0,18 0,03 17,9 2,76 0,19 3,79 -1,05576 1,98 0,69 -0,06 -0,02 -0,03 -0,42 0,32 0,42 i 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 0,42 0,63 0,45 0,4 0,56 0,48 0,54 0,47 0,42 0,31 0,56 0,22 0,38 0,6 0,57 0,39 0,6 0,54 0,53 0,53 0,64 0,28 0,51 0,4 0,52 17,9 15,93 14 13,43 12,57 12,43 14,04 15,17 12,69 14,7 13,84 13,67 16,87 16,09 14,42 13,43 13,12 12,62 14,2 15,43 14,22 14,85 13,88 17,03 18,27 2 2,58 1,12 1,61 2,13 1,41 1 1,27 2,14 2,02 1,03 4,71 2,41 2,22 1,14 1,66 1,94 1,23 1,14 1,75 1,84 2,47 1,63 2,18 1,81 0,14 0,24 0,22 -0,06 0,1 -0,06 0,13 0,12 0,09 0,21 0,13 0,4 0,17 0,26 0,2 -0,05 0,29 -0,08 0,16 0,15 0,02 0,16 0,12 0,17 0,12 1,5 5 10,48 0,72 2,6 0,96 2,37 1,55 2,58 2,29 0,83 8,99 4,48 5,9 1,31 0,52 2,07 0,89 2,93 1,77 2,3 6,45 0,85 5,26 1,44 -0,33999 1,16312 -0,12526 -0,48314 0,66208 0,08947 0,51893 0,01789 -0,33999 -1,12733 0,66208 -1,77152 -0,6263 0,94839 0,73366 -0,55472 0,94839 0,51893 0,44735 0,44735 1,2347 -1,34206 0,3042 -0,48314 0,37578 1,98 0,84 -0,28 -0,61 -1,11 -1,19 -0,26 0,4 -1,04 0,12 -0,37 -0,47 1,38 0,93 -0,04 -0,61 -0,79 -1,08 -0,17 0,55 -0,15 0,21 -0,35 1,47 2,19 -0,01 0,52 -0,81 -0,36 0,11 -0,54 -0,92 -0,67 0,12 0,01 -0,89 2,46 0,37 0,19 -0,79 -0,32 -0,06 -0,71 -0,79 -0,23 -0,15 0,42 -0,34 0,16 -0,18 -0,21 0,1 0,04 -0,85 -0,34 -0,85 -0,25 -0,28 -0,37 0,01 -0,25 0,61 -0,12 0,17 -0,02 -0,82 0,26 -0,91 -0,15 -0,18 -0,59 -0,15 -0,28 -0,12 -0,28 -0,4 0,18 1,09 -0,53 -0,21 -0,49 -0,25 -0,39 -0,22 -0,27 -0,51 0,85 0,1 0,33 -0,43 -0,56 -0,3 -0,5 -0,16 -0,35 -0,26 0,42 -0,5 0,23 -0,41 -0,04 0,06 0,15 -0,14 0 -0,12 0,07 0,02 -0,01 0,08 0,07 0,15 -0,02 0,1 0,12 -0,14 0,19 -0,13 0,09 0,02 -0,09 0,01 0,03 -0,01 -0,06 -1,26 1,35 7,72 -0,66 -0,1 -0,07 0,68 -0,44 -0,47 -1,66 -0,85 0,53 0,86 2,39 -0,92 -1,02 -1,68 0,39 0,86 -0,73 0,9 2,34 -1,51 1,94 -0,64 0,42 0,06 0,02 0,14 0 0,12 0,07 0,02 0,01 0,08 0,07 0,15 0,02 0,1 0,12 0,14 0,02 0,13 0,09 0,02 0,09 0,01 0,03 0,01 0,06 1,26 1,35 7,72 0,66 0,1 0,07 0,68 0,44 0,47 1,66 0,85 0,53 0,86 2,39 0,92 1,02 1,68 0,39 0,86 0,73 3,9 0,34 1,51 1,94 0,64 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 0,6 0,55 0,39 0,51 0,54 0,52 0,51 0,57 0,22 0,58 0,38 0,53 0,59 0,7 0,33 0,59 0,6 0,55 0,56 0,57 0,57 16,15 14,58 13,34 13,38 12,71 14,35 15,81 14,03 14,89 14,07 17,09 18,34 16,29 14,8 13,53 13,6 12,84 14,49 16,02 13,98 14,21 2,76 1,37 1,46 2,07 1,18 1,48 2,66 3,08 2,53 1,47 2,33 1,71 2,44 1,29 1,52 2,12 0,95 1,54 1,62 1,58 1,53 0,1 0,2 0,07 0,28 -0,11 0,15 0,11 -0,02 0,13 0,07 0,18 0,1 0,13 0,19 0,11 0,39 -0,12 0,19 0,09 -0,05 0,17 4,56 1,46 0,54 2,86 1,35 4,61 1,86 1,44 4,74 0,83 4,79 1,57 5,26 -0,97 -0,28 2,9 1,4 5,16 0,98 1,4 0,63 0,94839 0,59051 -0,55472 0,3042 0,51893 0,37578 0,3042 0,73366 -1,77152 0,80524 -0,6263 0,44735 0,87681 1,62837 -0,98418 0,84103 0,9126 0,55472 0,66208 0,73366 0,73366 0,96 0,05 -0,66 -0,64 -1,03 -0,08 0,77 -0,26 0,23 -0,24 1,51 2,23 1,04 0,18 -0,55 -0,51 -0,95 0 0,89 -0,29 -0,16 0,69 -0,58 -0,5 0,06 -0,75 -0,48 0,59 0,98 0,48 -0,49 0,29 -0,27 0,39 -0,65 -0,44 0,1 -0,96 -0,43 -0,35 -0,39 -0,43 -0,34 -0,02 -0,44 0,23 -1,01 -0,18 -0,31 -0,72 -0,25 -0,44 -0,09 -0,34 -0,25 -0,06 -0,31 0,58 -1,04 -0,06 -0,37 -0,82 -0,12 0,11 -0,4 -0,55 -0,17 -0,42 0,12 -0,34 -0,41 0,14 -0,51 0,15 -0,38 0,23 -0,81 -0,69 -0,16 -0,41 0,21 -0,48 -0,41 -0,54 -0,09 0,11 0 0,17 -0,16 0,06 -0,07 -0,19 -0,03 -0,02 -0,01 -0,07 -0,05 0,1 0,03 0,27 -0,16 0,09 -0,04 -0,14 0,08 1,7 -1,05 -1,7 -1,19 1,13 2,25 -1,28 -1,15 0,61 -0,77 1,19 -0,23 2,48 -2,86 -3,04 -1,77 1,67 2,53 -0,79 0,55 -1,79 0,09 0,11 0 0,17 0,16 0,06 0,07 0,19 0,03 0,02 0,01 0,07 0,05 0,1 0,3 0,27 0,16 0,09 0,04 0,14 0,08 1,7 1,05 1,7 1,19 1,13 2,25 1,28 1,15 0,61 0,77 1,19 0,23 2,48 2,86 3,04 1,77 1,67 2,53 2,79 0,55 1,79 Descriptives i NPar Tests Regresi Model Pertama Charts Regresi Model Kedua Descriptive Statistics Mean Nilai Perusahaan Leverage Ukuran Perusahaan Likuiditas Profitabilitas Std. Deviation N 2,6180 2,10167 70 ,4776 ,11639 70 14,5799 1,70905 70 1,8670 ,62889 70 ,1180 ,11248 70 Residuals Statistics Minimum Maximum a Mean Std. Deviation N Predicted Value -,2672 8,4637 2,6180 1,31135 70 Std. Predicted Value -2,200 4,458 ,000 1,000 70 ,234 1,100 ,435 ,124 70 -,4335 8,0786 2,6123 1,30373 70 -3,03898 7,71605 ,00000 1,64237 70 Std. Residual -1,796 4,560 ,000 ,971 70 Stud. Residual -1,850 4,744 ,001 1,008 70 -3,22404 8,35315 ,00570 1,77314 70 -1,886 5,823 ,017 1,090 70 Mahal. Distance ,330 28,173 3,943 3,591 70 Cook's Distance ,000 ,372 ,016 ,046 70 Centered Leverage Value ,005 ,408 ,057 ,052 70 Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Charts Uji Glejser Model Pertama Variables Entered/Removed Model Variables Entered a Variables Method Removed Likuiditas, 1 Leverage, Ukuran Perusahaan . Enter b a. Dependent Variable: Abs_Ut1 b. All requested variables entered. Correlations Abs_Ut1 Pearson Correlation Likuiditas 1,000 -,019 -,046 ,006 Leverage -,019 1,000 -,069 -,359 -,046 -,069 1,000 ,360 ,006 -,359 ,360 1,000 . ,437 ,353 ,479 ,437 . ,286 ,001 ,353 ,286 . ,001 ,479 ,001 ,001 . Abs_Ut1 70 70 70 70 Leverage 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Ukuran Likuiditas Abs_Ut1 Leverage Ukuran Perusahaan Likuiditas N Size Abs_Ut1 Perusahaan Sig. (1-tailed) Leverage Ukuran Perusahaan Likuiditas Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed a Method Likuiditas, 1 Leverage, . Enter Ukuran Perusahaan b a. Dependent Variable: Abs_Ut1 b. All requested variables entered. Model Summary Model R 1 ,054 R Square a Adjusted R Std. Error of Square the Estimate ,003 -,042 ,08427 a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan a ANOVA Model Sum of df Mean Square F Sig. Squares 1 Regression ,001 3 ,000 Residual ,469 66 ,007 Total ,470 69 a. Dependent Variable: Abs_Ut1 b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan ,065 ,978 b Coefficients Model Unstandardized Coefficients a Standardized t Sig. Coefficients B (Constant) Leverage 1 Std. Error ,125 ,101 -,011 ,094 -,003 ,003 Beta 1,241 ,219 -,016 -,120 ,905 ,006 -,054 -,412 ,682 ,019 ,020 ,143 ,887 Ukuran Perusahaa n Likuiditas a. Dependent Variable: Abs_Ut1 Uji Glejser Model kedua Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Abs_Ut2 1,2532 1,13103 70 Leverage ,4776 ,11639 70 14,5799 1,70905 70 1,8670 ,62889 70 ,1180 ,11248 70 Ukuran Perussahaan Likuiditas Profitabilitas Correlations Abs_Ut2 Pearson Correlation Likuiditas Profitabilitas 1,000 ,115 ,034 -,138 ,168 Leverage ,115 1,000 -,069 -,359 -,118 ,034 -,069 1,000 ,360 ,370 -,138 -,359 ,360 1,000 ,393 ,168 -,118 ,370 ,393 1,000 . ,172 ,390 ,128 ,082 ,172 . ,286 ,001 ,165 ,390 ,286 . ,001 ,001 Likuiditas ,128 ,001 ,001 . ,000 Profitabilitas ,082 ,165 ,001 ,000 . Abs_Ut2 70 70 70 70 70 Leverage 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 Likuiditas 70 70 70 70 70 Profitabilitas 70 70 70 70 70 Ukuran Perusahaan Profitabilitas Abs_Ut2 Leverage N Size Abs_Ut2 Likuiditas Sig. (1-tailed) Leverage Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan Variables Entered/Removed Model Variables Variables Entered Removed a Method Profitabilitas, Leverage, 1 Ukuran . Enter Perusahaan, Likuiditas b a. Dependent Variable: Abs_Ut2 b. All requested variables entered. Model Summary Model R 1 R Square ,286 a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate ,082 ,026 1,11647 a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas a ANOVA Model Sum of df Mean Square F Sig. Squares Regression 1 7,243 4 1,811 Residual 81,023 65 1,247 Total 88,266 69 1,453 a. Dependent Variable: Abs_Ut2 b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Likuiditas ,227 b Coefficients Model a Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Coefficients B (Constant) 1,153 1,373 ,650 1,240 ,016 Likuiditas Profitabilitas Leverage 1 Std. Error Ukuran Perusahaan a. Dependent Variable: Abs_Ut2 Beta ,839 ,404 ,067 ,524 ,602 ,088 ,024 ,184 ,855 -,400 ,256 -,223 -1,563 ,123 2,562 1,348 ,255 1,900 ,062