BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Tujuan
utama
manajemen
keuangan
dalam
perusahaan
adalah
memaksimalkan kemakmuran para pemilik perusahaan/ para pemegang saham.
Tujuan ini dapat dipenuhi salah satunya dengan meningkatkan nilai perusahaan
yang diindikasikan beberapa rasio keuangan maupun harga saham (biasa)
perusahaan tersebut. Harga saham ini antara lain dipengaruhi oleh:
‐
Laba per lembar saham (earning per share – EPS);
‐
Price earning ratio (PER);
‐
Tingkat bunga bebas resiko; dan
‐
Tingkat kepastian operasi perusahaan.
Hal-hal tersebut di atas dapat ditingkatkan dengan kinerja kegiatan usaha
dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Untuk itu, perusahaan memerlukan
sumber modal tidak hanya untuk membiayai kegiatan operasional tetapi juga
untuk membiayai investasi agar perusahaan bisa semakin berkembang. Dengan
demikian,
pengambilan
keputusan
terkait
dengan
pendanaan/pembiayaan
perusahaan (Financing Activity) dan investasi menjadi salah satu aktivitas penting
manajemen keuangan perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan berada dalam keseimbangan finansial apabila
perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatan operasinya mampu menyediakan
1 modal sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, sehingga hambatan dalam
menjalankan kegiatan operasi perusahaan dalam hal investasi dan belanja
perusahaan dapat diminimalkan. Suatu perusahaan harus mampu memenuhi
kebutuhan modalnya dalam rangka penyelenggaraan aktivitas usahanya serta
menggunakannya secara efektif dan efisien.
Dalam buku Financial Management and Policy (2002;7), James C. Van
Horne berpendapat: “The financial manager concerned with determining the best
mix of debt, equity and hybrid securities to employ”. Bauran modal pinjaman
(hutang) dan modal sendiri (ekuitas) sebagai dua elemen pembentuk struktur
modal suatu perusahaan merupakan pokok bahasan utama dari pengambilan
keputusan struktur modal. Bauran modal yang efisien dapat menekan biaya modal
(cost of capital) sehingga perusahaan dapat meningkatkan kembalian ekonomi
netto dan meningkatkan nilai perusahaan. Ditinjau dari bauran pembentuk
modalnya, jenis perusahaan terbagi atas unlevered firm yaitu perusahaan yang
hanya menggunakan ekuitas sebagai modalnya, dan levered firm yaitu perusahaan
yang menggunakan bauran antara ekuitas dan hutang sebagai penyusun struktur
modalnya.
Penggunaan modal tersebut, baik ekuitas maupun hutang, akan
menimbulkan biaya yang dikenal dengan biaya modal. Biaya modal yang
ditimbulkan oleh ekuitas antara lain dapat berupa deviden, biaya ekuitas eksternal
maupun berupa laba ditahan. Sedangkan biaya modal yang ditimbulkan oleh
hutang antara lain berupa bunga dan/ atau kupon. Secara total, biaya ini akan
tercermin dalam Weighted Average Cost of Capital (WACC). Dalam hal
2 penggunaan hutang, biaya bunga yang ditimbulkan hutang dapat digunakan
sebagai pengurang pajak sehingga biaya hutang menjadi rendah dan pada tingkat
bunga yang lebih rendah dari pada pemanfaatannya perusahaan akan lebih
beruntung pada saat penggunaan hutang yang lebih besar karena menghasilkan
laba per saham yang lebih besar juga. Akan tetapi semakin besar hutang yang
ditanggung perusahaan, maka resiko yang ditanggung perusahaan juga akan
semakin besar mengingat sifat hutang yang harus dilunasi pada jangka waktu
tertentu tanpa harus mempertimbangkan kondisi perusahaan dalam keadaan baik
atau tidak dan tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan likuidasi. Hal ini
menjadi tantangan bagi manajer keuangan untuk menentukan komposisi struktur
modal dengan WACC yang paling efisien dan resiko yang minimal.
Belum adanya teori yang dapat menentukan komposisi bauran yang
maksimal untuk dapat diterapkan dalam kondisi yang riil menjadikan
pengambilan keputusan struktur modal sesuatu yang sulit diukur keberhasilannya.
Pedoman yang dapat digunakan adalah bagaimana membentuk struktur modal
dengan biaya modal paling efisien. Akan tetapi dalam penerapannya, keputusan
penentuan struktur modal menjadi salah satu bagian yang paling kompleks dalam
pembuatan keputusan keuangan perusahaan dikarenakan struktur modal akan
saling mempengaruhi dengan keputusan-keputusan keuangan lainnya. Hal ini
antara lain karena baik modal yang berupa ekuitas maupun hutang sama-sama
memiliki konsekuensi antara lain meliputi biaya modal, kepemilikan dan hak
pengendalian perusahaan, resiko bisnis, perlakuan perpajakan serta fleksibilitas
keuangan.
3 Ada beberapa indikator dalam mengestimasi nilai perusahaan, diantaranya
harga pasar saham. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui harga pasar saham
sangat dipengaruhi oleh peluang dan resiko investasi, seperti ekspektasi akan
keuntungan atas saham yang disertakan hingga isu-isu positif dan negatif yang
dijadikan sinyal bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Meski
demikian, adanya perbedaan dalam mengakses informasi terkait dengan kondisi
perusahaan antara pihak manajemen dan investor mengakibatkan harga pasar
saham seringkali bias dalam mengindikasikan nilai perusahaan yang sebenarnya.
Dalam kondisi yang ideal dimana perusahaan dan investor memenuhi
berbagai persyaratan pembentuk kondisi pasar wajar, semakin baik kinerja
keuangan perusahaan, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Dengan adanya
proporsi yang optimal antara ekuitas dan hutang dalam perusahaan, perusahaan
diharapkan mampu memaksimalkan potensinya terutama dalam aspek finansial.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan mencoba
menganalisis dan membuktikan apakah terdapat pengaruh struktur modal PT
Indosat Tbk terhadap nilai perusahaannya dengan judul penelitian PENGARUH
STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PT INDOSAT Tbk
Periode 2004-2009.
4 1.2. Rumusan Masalah
Hal-hal yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana perkembangan ekuitas dan hutang PT Indosat Tbk periode
2004-2009?
b. Bagaimana perkembangan nilai perusahaan PT Indosat Tbk periode
2004-2009?
c. Bagaimana pengaruh struktur modal PT Indosat Tbk terhadap nilai
perusahaan periode 2004-2009?
1.3. Batasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan penulis. penelitian ini dibatasi pada bagaimana
pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada periode tahun 2004-2009.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui perkembangan ekuitas dan hutang PT Indosat Tbk periode
2004-2009.
b. Mengetahui perkembangan nilai perusahaan PT Indosat Tbk periode
2004-2009.
c. Mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan PT
Indosat Tbk.
5 Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi kalangan
sebagai berikut:
a. Penulis, sebagai wahana untuk menerapkan teori yang diterima semasa
kuliah pada praktik dunia usaha yang nyata.
b. Pembaca lain, sebagai referensi penelitian sejenis/ terkait berikutnya.
6 
Download