JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 HARGA DAN LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP MINAT MEMBELI TABLET PC DI KOTA LHOKSEUMAWE YULI ANISAH BUSRA (Dosen Jurusan Tataniaga Politeknik Negeri Lhokseumawe) (Dosen Jurusan Tataniaga Politeknik Negeri Lhokseumawe) ABSTRACT The goal of this research is to know influence of variable of price and service aftersaleto enthusiasm buy tablet pcin Lhokseumawe, This Research was conducted in Lhokseumawe by taking sampel 100 data collecting. The primery and secundary data used in this research. To analysis this data, this research used multiple regression analysis to examine the correlation among dependen variabel and independent variable. The Result of research showed influence and signifikan of variable price ( X1), service after sale ( X2), to enthusiasm buy consumer. Keyword: Atribute product, enthusiasm buy, tablet pc. PENDAHULUAN Perkembangan usaha pada saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala jenis bidang usaha serta pola pikir konsumen yang dinamis. Pada saat ini perusahaan dituntut agar bias menciptakan sebuah produk yang mampu bersaing dengan produk lain apabila ingin tetap bertahan hidup dalam arus persaingan bisnis. Pangsa pasar dalam negeri yang semakin berkembang menjadikan persaingan bisnis terus mengalami peningkatan, sehingga memacu perusahaanperusahaan untuk terus mengembangkan produk-produk unggulan mereka guna dapat menjadi pemimpin pasar. Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang melakukan usaha produksi dengan tujuan melayani kebutuhan masyarakat selaku konsumen, dimana untuk keperluan tersebut suatu perusahaan yang berkedudukan sebagai produsen akan berupaya mengkombinasikan berbagai informasi yang dimiliki untuk menghasilkan suatu produk yang dapat dikonsumsi dan sesuai dengan harapan konsumsen. Pada saat sekarang ini gejala konsumsi bermacam-macam produk telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat kota-kota besar. Hal ini terlihat dari makin tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap suatu produk mulai produk pakaian, makanan, minuman, hingga produk elektronik seperti computer. Pada dasarnya semakin tinggi tingkat persaingan yang terjadi, maka semakin akan banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya, dan sebagai konsekuensi dari perubahan tersebut pelanggan menjadi lebih pintar dan teliti menghadapi setiap produk yang ditawarkan. Perusahaan harus secara cermat memperhatikan pola perilaku konsumen yang semakin dinamis dan perusahaan juga harus selalu mencari informasi mengenai apa yang diharapkan konsumen dari suatu produk. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat selalu menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan calon konsumen. Poin penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat memenangkan suatu persaingan pasar, perusahaan tersebut perlu memperhatikan apa yang melandasi seorang konsumen dalam memilih suatu produk, dalam hal ini adalah minat membeli dari seoran konsumen yang selalu timbul setelah adanya proses evaluasi alternative dan didalam proses evaluasi seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat. Minat beli sebagai tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan, dan minat beli merupakan serangkaian tindakan evaluasi terhadap kualitas dan karakteristik suatu produk untuk kemudian diolah menjad iinformasi yang berfungsi sebagai bahan pertimbangan didalam sebuah pengambilan keputusan pembelian. Sebuah perusahaan harus mampu mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktorfaktor yang mempengaruhi minat membeli JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidak puasan biasanya menghilangkan minat. Minat beli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat membeli merupakan suatu perilaku konsumen yang melandasi suatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan dipasar memiliki ciri dan kekhususan tersendiri. Ciri produk akan membentuk persepsi pembeli terhadap produk tersebut. Persepsi seorang konsumen terhadap atribut produk akan menentukan pilihan dalam membeli dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi proses pembelian dan keinginan untuk membeli. Perilaku pembelian dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap produk masing-masing konsumen berbeda, perbedaan tersebut terjadi karena konsumen berasal dari latar belakang dan status sosial yang berbeda, sehingga model perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh tiga faktor.Pertama faktor yang mempengaruhi adalah rangsangan. Rangsangan menunjukkan penerimaan informasi dan proses informasi terjadi pada saat proses periklanan.Kedua, berasal dari sikap dan karakter individu melalui persepsi, sikap, manfaat, karakteristik konsumen yang meliputi kewilayahan, gaya hidup dan kepribadian. Ketiga, respon konsumen yaitu hasil dari proses keputusan konsumen dan merupakan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor tersebut diatas. Penilaian konsumen terhadap atribut produk selalu mewarnai pola konsumsi seseorang. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat modern selalu berimplikasi pada atribut. Konsumen tidak hanya menginginkan produk tetapi juga atribut yang melengkapi. Minat beli konsumen bisa dikatakan sebagai cerminan kepuasan konsumen terhadap atribut yang ditampilkan oleh produk. Kepuasan konsumen timbul akibat adanya respon emosional terhadap produk yang digunakan, ketika konsumen membandingkan antara harapan dengan kenyataan yang didapat. Kepuasan merupakan suatu perasaan konsumen sabagai respon terhadap produk atau jasa yang telah mereka konsumsi, (Durianto, dan Sitinjak. 2001). VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 Suatu produk memiliki sejumlah nilai yang menjadi referensi bagi konsumen yang dapat di cari dari perasaan subyektif pelanggan atau calon pelanggan. Produk yang sukses adalah produk yang berhasil menjangkau penilaian dan harapan pembeli yang dapat dinikmati pelanggan sebagai sesuatu yang unggul dibandingkan produk pesaing. Perkembangan teknologi informasi semisal laptop, smartphone dan terakhir yang paling diminati adalah tablet pc. Tablet pc sekarang ini merupakan salah satu produk yang permintaannya sangat tinggi. Produk ini pada umumnya digunakan oleh konsumen yang nuansa kehidupannya sudah modern. Sebagai produk yang berteknologi, dalam pembeliannya tablet pc membutuhkan pertimbangan yang lebih seksama dibandingkan dengan pembelian produk lainnya. Konsumen pada umumnya sangat mempertimbangkan harga dan membandingkannya dengan produk sejenis, kualitas serta berbagai garansi yang diberikan, disamping atribut lainnya. Berbaga atribut yang ditampilkan akan menjadi preferensi utama dalam memutuskan suatu pembelian. . Beberapa merek Tablet PC yang saat ini dipilih oleh konsumen adalah Samsung tablet, Apple, Advance, Mito dan lain-lain. Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi minat beli telah banyak dilakukan, dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai pengaruh harga dan layanan purna jual terhadap keinginan membeli beli tablet pc tersebut. Berbagai jenis dan merek tablet pc saat ini beredar dipasaran yang dihasilkan oleh produsen yang berbeda dan setiap produsen mempromosikan produknya dengan berbagai keunggulan dan kelebihan masing-masing. Tinjauan Teoritis Preferensi Konsumen Setiap konsumen memiliki preferensi tersendiri dalam melakukan pembelian. Preferensi tersebut akan menciptakan keinginan untuk membeli yang merupakan kencenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Banyak pakar mendefinisikan minat beli dengan pandangan masing-masing, JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 diantaranya Paliati (2004) mendefiniskan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Selanjutnya pengertian minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada saat tertentu. Produk dan atribut yang dimiliki Setiap produk memiliki atribut yang melekat yang merupakan bahagian yang tak terpisahkan dari produk itu sendiri. Banyak ahli mendefinisikan atribut produk, diantaranya, Kotler, (2000) menyatakan bahwa “atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat – sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli”. Definisi produk menurut, Stanton, (1993), adalah “Sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup warna, kemasan, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa memuaskan keinginannya. Selanjutnya, Pandi, (1997). Atribut produk adalah bagianbagian produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar keputusan pembelian. Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk, konsumen akan menggunakannya untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Atribut produk mencakup merek, kemasan, kualitas, desain, harga, pelayanan purna jual, dll. Dalam setiap produk selalu mencakup obyek secara fisik, jasa, orang, tempat, ide dan organisasi, Kotler dan Amstrong, 1996). Dalam merencanakan produk setiap produsen harus memikirkan produk dalam tiga tingkatan. Tingkat yang paling dasar adalah produk inti.Produk inti menyangkut dengan manfaat dari produk yang dibeli oleh konsumen. konsumen dalam membeli produk yang diharapkan adalah manfaat inti dari membeli produk tersebut. Manfaat inti inilah yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari produk yang dibeli. Tingkatan kedua adalah produk aktual, yaitu bentuk fisik dari produk yang berada disekitar produk inti. Produk VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 aktual memiliki lima macam karakteristik seperti mutu, sifat, desain, merek dan kemasan. Harga Produk Harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki dan memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Bagi perusahaan penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawaran dengan pesaing (Hasan, 2008). Penetapan harga pada umumnya bertujuan untuk mencari laba, agar perusahaan dapat bertahan hidup. Keputusan penetapan harga perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (1). Estimasi permintaan dan elastisitas harga, (2). Mengantisipasi reaksi pesaing (3). Pangsa pasar yang dapat diharapkan, (4). Kebijakan pemasaran, (Swasta, 2001). Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan pembeli (Pandi ,1997;152) yaitu: 1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa, pembeli membandingkan harga dari berbagai altenatif yang tersedia. 2. Peran informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen dalam mengenali faktorfaktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaat secara objektif. Persepsi yang sering terjadi adalah harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Pelayanan Purna Jual Pelayanan produk merupakan kegiatan yang memerlukan perhatian khusus pihak manajemen karena produk sendiri makin lama makin canggih dan rumit, ketidakpuasan JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 konsumen makin meningkat dan semuanya makin sukar ditanggulangi oleh pelayanan produk itu sendiri. Pelayanan produk ditujukan oleh pemasar dalam rangka mempertahankan produk dipasaran. Pelanggan akan membeli ulang jika mereka merasa puas dengan hasil yang diperoleh dari pembelian sebelumnya. Konsep teori kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dapat dikaji dari beberapa teori diantaranya experiantially effective felling, expectancy disconfimation theory, equity thoery, dan attribution theory. Pendekatan experiantially effective (pengalaman efektive = perasaan) berpandangan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan dengan barang dan jasa tertentu setelah pembelian. Expectancy discomfirmasi theory, model ini mendifinisikan kepuasan pelanggan berdasarkan evaluasi pengalaman yang dirasakan sama baiknya (sesuai) dengan harapan. Pemakaian merek tertentu atau merek lainnya dalam kelas produk yang sama, pelanggan membentuk harapan mengenai kinerja yang seharusnya dari merek yang bersangkutan. Kinerja aktual dibandingkan dengan harapan atas kinerja akan memunculkan dua kemungkinan yang akan terjadi, (Husein,2005) 1. Apabila kualitas lebih rendah dari harapan maka yang terjadi adalah ketidakpuasan emosional (negative discomfirmation) 2. Jika kualitas lebih tinggi dari harapan maka yang akan terjadi adalah positive discomfirmation Keputusan pembelian berakhir pada tahap purna beli, dimana konsumen merasakan kepuasan dan ketidakpuasan yang akan mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya. Banyak pemasar mengatakan bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk. Menurut, Pandi (1997) respon terhadap ketidakpuasan terdiri dari voice respon, private respon, dan third party respon Peran seseorang yang bukan pembeli utama dalam proses pengambilan keputusan pembelian perlu diketahui oleh seorang pemasar. Diantara mereka terkadang justru memiliki faktor pendorong yang sangat kuat bagi keputusan pembelian. Sejumlah orang VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 yang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut, (Hasan 2008). 1. Inisiator, adalah orang yang pertama sekali menyadari adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan berinisiatif untuk mengusulkan untuk membeli produk tertentu 2. Influencer, adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh yang karena pandangannya, nasehatnya sering mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian 3. Decider, adalah orang yang berperan dan sebagai pengambil keputusan pakah produk jadi dibeli atau tidak, produk apa yang akan dibeli, bagaimana cara dibeli dan dimana produk tersebut akan dibeli. 4. Buyer, adalah orang yang akan melakukan pembelian aktual 5. User, adalah orang yang akan mengkonsumsi dan menggunakan produk yang akan dibeli. Prilaku Pembelian Kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah menggunakan atau mengkonsumsi barang dan jasa. Ini berarti bahwa kepuasan dapat diartikan sebagai hasil dari penilaian konsumen bahwa produk yang digunakan memberikan tingkat kenikmatam yang lebih atau kurang. Tingkat kenikmatan yang di maksud disini adalah kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapat dari mengkonsumsi barang. Dari kondisi diatas yang terpenting bagi konsumen adalah pesepsi bukan aktual. Bisa saja secara aktual sebuah produk memiliki potensi untuk memenuhi harapan konsumen, akan tetapi hasil persepsi pelanggan tidak sama dengan apa yang dirasakan, berarti terjadi kesenjangan antara apa yang dipersepsikan oleh perusahaan dengan apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Perusahaan sebagai komponen utama dalam menciptakan produk harus betul-betul memahami bagaimana konsumen memberikan tanggapan terhadap ciri produk, harga dan sebagainya agar mempunyai keuntungan yang besar melebihi pesaing-pesaingnya. JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 Data dan Alat Analisis Data Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuisioner. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 100 responden yang tersebar dikota Lhokseumawe, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental - random sampling, dimana responden yang dijadikan sampel adalah responden yang secara kebetulan dijumpai dan tanpa menentukan kategori terlebih dahulu. Analisis data penelitian dilakukan dengan analisis diskriptif dan analisis statistik yaitu Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas (atribut produk) terhadap variabel terikat (minat membeli). Model yang digunakan adalah Model pengujiannya adalah sebagai berikut: Ho : b1 0 maka variabel bebas seacara parsial tidak berpengaruh terhadap (Y) Ho : b1 0 maka variabel bebas seacara parsial berpengaruh terhadap (Y) Nilai t hitung akan dibandingkan Y a b1 x1 b2 x2 e Dimana : Y adalah minat beli a adalah konstanta x1 adalah Harga Produk x2 adalah Layanan Purna Jual b1 ,b2 ,adalah koefisien regresi e adalah standar error Sebelum data tersebut dianalisis model regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolenieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Model yang telah memenuhi syarat asumsi klasik akan diuji dengan menggunakan uji, yaitu: 1. Uji parsial (Uji - t). Uji –t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari kesalahannya ( ) maka variabel bebas tidak berpengaruh dan sebaliknya. dengan nilai t tabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Ho diteriama jika t hitung < t tabel , pada =5% Ho ditolak jika t hitung > t hitung pada =5% 2. Uji F. pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variable bebas ( x1 , x 2 ) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variable terikat (Y). pengambilan keputusan dengan membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel . Bila Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama sama variable bebas memiliki pengaruh terhadap variable terikat (Y). Criteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada =5% Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel pada =5% PEMBAHASAN Hasil perhitungan statistic dengan menggunakan bantuan program SPSS seperti terlihat pada tabel di bawah ini. JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 Tabel 1 Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat NamaVariabel B Constanta (a) Harga (X1) 0,465 -0,231 Standa r Error 0,311 0,042 t hitung Sig 3,645 0.00 1 0,00 4 Layanan Purna Jual 0,298 0,087 3,110 (X2) Sumber: Data Primer, (diolah) Dari table diatas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut. Y = 0,465- 0,231X1 + 0,298X2. Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk melihat hubungan dan pengaruh dari variabel bebas terhadap minat beli konsumen yang dilihat pada korelasi dan determinasi sebagimana dijelaskan pada Tabel berikut ini : Tabel2. Model Summary Std. Error of Durbin R RSquare the Watson estimate 0,809 0,723 0,698 0,22128 2,243 Sumber: Data Primer, 2011 (diolah) Adjusted R2 1 2 Koefisien korelasi (R) = 0,809 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variable bebas Harga (X1), Layanan Purna jual (X2), dengan variable terikat (Minat beli Y) sebesar 80,9% artinya terdapat hubungan yng sangat kuat antara keinginan membeli konsumen dengan harga (X1), dan layanan purna jual (X2). Hal ini menunjukkan bahwa minat beli tablet pc di Lhokseumawe mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan adanya harga dan layanan setelah pembelian baik. Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,723 artinya sebesar 72,3% perubahanperubahan dalam variabel terikat (minat beli tablet pc) dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam harga (X1), dan layanan purna jualkualitas (X2), Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 26,7% dijelaskan oleh faktor-faktor variabel lain diluar kajian dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan adalah ada 26.7% lagi minat beli tablet pc di Kota Lhokseumawe dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil Secara Parsial Pengaruh dari masing-masing faktorfaktor yang berpengaruh terhadap minat beli pc tablet di Kota Lhokseumawe secara parsial dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil perhitungan yang diperlihatkan pada Tabel 1 di atas, dimana dapat diketahui besarnya thitun untuk masing-masing variabel dengan tingkat kepercayaan atau signifikansi sebesa r = 5%. Dari tabel diatas, Hasil penelitian terhadap variabel harga (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 3,645, variabel layanan purna jual (X2) nilai thitung sebesar 3.110, sedangkan ttabel sebesar 1.976. Hasil perhitungan statistik ini dapat diterjemahkan bahwa secara parsial variabel Harga (X1) dan layanan purna jual (X2), berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap minat beli pc tablet di Kota Lhokseumawe. Dengan demikian hipotesis Ha JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 diterima bahwa semua variabel tersebut secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli tablet pc di Kota Lhokseumawe. Signifikannya kedua variabel tersebut juga ditunjukan oleh nilai probabilitas masingmasing variabel mendekati nol. Koefisien variabel harga (X1) sebesar 0,231 memberi makna bahwa setiap terjadi perubahan harga 1 persen maka minat beli akan berubah sebesar 0,23 persen, jika harga turun 1 persen maka akan menyebabkan minat beli bertambah sebesar 0,23 persen. Demikian juga dengan layanan purna jual (X2), apabila pelayanan purna jual semakin membaik atau maka minat beli terhadap produk tersebut juga akan meningkat. Varabel harga (X1) dan layanan purna jual (X2) kedua-duanya signifikan secara statistik disebabkan karena produk ini merupakan produk yang membutuhkan pertimbangan matang dalam pembelian, konsumen cendrung membanding-bandingkan harga antar produk sejenis sebagai pertimbangan keputusan pembelian. Disamping itu, tablet pc merupakan produk dengan teknologi yang tergolong rumit, bahkan dengan spesifikasi layar touch screen, menjadikan produk ini sangat sensitif, sehingga garansi menjadi pertimbangan yang sangat penting. Pengujian Secara Simultan(Uji F) Uji simultan untuk membuktikan hipoetesis yang telah diturunkan mengenai pengaruh harga (X1), dan layanan purna jual (X2), dalam hubungan dengan minat beli konsumen di Kota Lhokseumawe, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengujian secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 69.010, sedangkan Ftabel pada tingkat signifikans i =5 % adalah sebesar 2,31. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat di ambil suatu keputusan menerima hipótesis alternatif dan menolak hipótesis nol, artinya bahwa variabel harga (X1), dan layanan purna jual (X2), secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli tablet pc di Kota Lhokseumawe. Dari hasil perbandingan antara nilai F hitung dan F tabel terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara harga (X1), dan layanan purna jual (X2), secara bersama- VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 sama terhadap minat beli tablet pc di Kota Lhokseumawe.Dengan demikian hipótesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan menolak hipótesis nol (Ho). KESIMPULAN Beberapa kesimpulan dapat diambil dari pembahasan diatas : 1. Variabel harga (X1) dan variabel layanan purna jual (X2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat membeli tablet pc dikota lhokseumawe, hal ini mudah dipahami karena produk ini merupakan produk yang membutuhkan pertimbangan dalam pembelian. 2. Secara bersama-sama kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membeli tablet pc. Ini ditunjukan oleh nilai F hitung > F tabel pada derajat kebebasan 5 persen DAFTAR KEPUSTAKAAN Durianto, Darmadi. (2001), Strategi Menaklukan Pasar. Gramedia Pustaka Utama , Jakarta. Hasan. Ali, (2008).Marketing, MedPress, Jakarta. Kotler, Philip, (2000) Marketing Management, Prentice-Hall International, Inc. New Jersey. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. ( 1986 ). ManajemenPemasaranAnalisa, Perencanaan dan Pengendalian. Jilid 1. Jakarta :Erlangga. Palilati. Alida, (2004). Pengaruh tingkat kepuasan terhadap loyalitas nasabah tabungan perbankan di wilayah etnis Bugis, Jurnal Analisis, Vol 1, Nomor 2. Swastha, Dh.Basu, (2001). Prilaku konsymen dan komunikasi pemasaran. Remaja Kosda. Bandung Stanton. J. Wiliam. (1993). Prinsip Pemasaran. Jilid satu. Erlangga. Jakarta. JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISSN 1693-8852 Pandi, Tjiptono(1997). Strategi Pemasaran. Edisi dua. Cetakan ke satu. Andi. Yogyakarta. VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013 Umar, Husein, (2005), Riset Pemasaran Konsumen PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.