jurnal ekonomi dan bisnis volume 14, no. 1 feb 2013 issn 1693

advertisement
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
HARGA DAN LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP
MINAT MEMBELI TABLET PC DI KOTA LHOKSEUMAWE
YULI ANISAH
BUSRA
(Dosen Jurusan Tataniaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
(Dosen Jurusan Tataniaga Politeknik Negeri Lhokseumawe)
ABSTRACT
The goal of this research is to know influence of variable of price and service aftersaleto enthusiasm buy
tablet pcin Lhokseumawe, This Research was conducted in Lhokseumawe by taking sampel 100 data
collecting. The primery and secundary data used in this research. To analysis this data, this research used
multiple regression analysis to examine the correlation among dependen variabel and independent variable.
The Result of research showed influence and signifikan of variable price ( X1), service after sale ( X2), to
enthusiasm buy consumer.
Keyword: Atribute product, enthusiasm buy, tablet pc.
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha pada saat ini
telah diwarnai dengan berbagai macam
persaingan di segala jenis bidang usaha serta
pola pikir konsumen yang dinamis. Pada saat
ini perusahaan dituntut agar bias menciptakan
sebuah produk yang mampu bersaing dengan
produk lain apabila ingin tetap bertahan hidup
dalam arus persaingan bisnis. Pangsa pasar
dalam negeri yang semakin berkembang
menjadikan persaingan bisnis terus mengalami
peningkatan, sehingga memacu perusahaanperusahaan untuk terus mengembangkan
produk-produk unggulan mereka guna dapat
menjadi
pemimpin
pasar.
Perusahaan
merupakan suatu bentuk organisasi yang
melakukan usaha produksi dengan tujuan
melayani kebutuhan masyarakat selaku
konsumen, dimana untuk keperluan tersebut
suatu perusahaan yang berkedudukan sebagai
produsen akan berupaya mengkombinasikan
berbagai informasi yang dimiliki untuk
menghasilkan suatu produk yang dapat
dikonsumsi dan sesuai dengan harapan
konsumsen. Pada saat sekarang ini gejala
konsumsi bermacam-macam produk telah
menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di
Indonesia, khususnya masyarakat kota-kota
besar. Hal ini terlihat dari makin tingginya
tingkat konsumsi masyarakat terhadap suatu
produk mulai produk pakaian, makanan,
minuman, hingga produk elektronik seperti
computer.
Pada dasarnya semakin tinggi tingkat
persaingan yang terjadi, maka semakin akan
banyak pula pilihan bagi konsumen untuk
dapat memilih produk yang sesuai dengan
harapannya, dan sebagai konsekuensi dari
perubahan tersebut pelanggan menjadi lebih
pintar dan teliti menghadapi setiap produk
yang ditawarkan. Perusahaan harus secara
cermat
memperhatikan
pola
perilaku
konsumen yang semakin dinamis dan
perusahaan juga harus selalu mencari
informasi mengenai apa yang diharapkan
konsumen dari suatu produk. Hal ini bertujuan
agar perusahaan dapat selalu menciptakan
produk yang sesuai dengan keinginan calon
konsumen. Poin penting bagi sebuah
perusahaan untuk dapat memenangkan suatu
persaingan pasar, perusahaan tersebut perlu
memperhatikan apa yang melandasi seorang
konsumen dalam memilih suatu produk, dalam
hal ini adalah minat membeli dari seoran
konsumen yang selalu timbul setelah adanya
proses evaluasi alternative dan didalam proses
evaluasi seseorang akan membuat suatu
rangkaian pilihan mengenai produk yang
hendak dibeli atas dasar merek maupun minat.
Minat beli sebagai tahap kecenderungan
konsumen untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan, dan minat
beli merupakan serangkaian tindakan evaluasi
terhadap kualitas dan karakteristik suatu
produk untuk kemudian diolah menjad
iinformasi yang berfungsi sebagai bahan
pertimbangan didalam sebuah pengambilan
keputusan pembelian.
Sebuah perusahaan harus mampu
mengenal dan mengetahui apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktorfaktor yang mempengaruhi minat membeli
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila
seseorang merasa senang dan puas dalam
membeli barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, ketidak puasan
biasanya menghilangkan minat. Minat beli
yang ada dalam diri konsumen merupakan
fenomena yang sangat penting dalam kegiatan
pemasaran, minat membeli merupakan suatu
perilaku konsumen yang melandasi suatu
keputusan pembelian yang hendak dilakukan.
Berbagai
jenis
produk
yang
ditawarkan dipasar memiliki ciri dan
kekhususan tersendiri. Ciri produk akan
membentuk persepsi pembeli terhadap produk
tersebut. Persepsi seorang konsumen terhadap
atribut produk akan menentukan pilihan dalam
membeli dan sikap yang pada gilirannya akan
mempengaruhi
proses
pembelian
dan
keinginan untuk membeli.
Perilaku
pembelian dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap produk
masing-masing konsumen berbeda, perbedaan
tersebut terjadi karena konsumen berasal dari
latar belakang dan status sosial yang berbeda,
sehingga model perilaku konsumen dapat
dipengaruhi oleh tiga faktor.Pertama faktor
yang mempengaruhi adalah rangsangan.
Rangsangan
menunjukkan
penerimaan
informasi dan proses informasi terjadi pada
saat proses periklanan.Kedua,
berasal dari
sikap dan karakter individu melalui persepsi,
sikap, manfaat, karakteristik konsumen yang
meliputi kewilayahan, gaya hidup dan
kepribadian. Ketiga, respon konsumen yaitu
hasil dari proses keputusan konsumen dan
merupakan
suatu
pertimbangan
yang
menyeluruh dari semua faktor tersebut diatas.
Penilaian konsumen terhadap atribut
produk selalu mewarnai pola konsumsi
seseorang.
Pilihan yang dilakukan oleh
masyarakat modern selalu berimplikasi pada
atribut. Konsumen tidak hanya menginginkan
produk tetapi juga atribut yang melengkapi.
Minat beli konsumen bisa dikatakan sebagai
cerminan kepuasan konsumen terhadap atribut
yang ditampilkan oleh produk. Kepuasan
konsumen timbul akibat adanya respon
emosional terhadap produk yang digunakan,
ketika konsumen membandingkan antara
harapan dengan kenyataan yang didapat.
Kepuasan
merupakan
suatu
perasaan
konsumen sabagai respon terhadap produk
atau jasa yang telah mereka konsumsi,
(Durianto, dan Sitinjak. 2001).
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
Suatu produk memiliki sejumlah nilai
yang menjadi referensi bagi konsumen yang
dapat di cari
dari perasaan subyektif
pelanggan atau calon pelanggan. Produk yang
sukses adalah produk yang berhasil
menjangkau penilaian dan harapan pembeli
yang dapat dinikmati pelanggan sebagai
sesuatu yang unggul dibandingkan produk
pesaing.
Perkembangan teknologi informasi
semisal laptop, smartphone dan terakhir yang
paling diminati adalah tablet pc. Tablet pc
sekarang ini merupakan salah satu produk
yang permintaannya sangat tinggi. Produk ini
pada umumnya digunakan oleh konsumen
yang nuansa kehidupannya sudah modern.
Sebagai produk yang berteknologi, dalam
pembeliannya tablet pc membutuhkan
pertimbangan
yang
lebih
seksama
dibandingkan dengan pembelian produk
lainnya. Konsumen pada umumnya sangat
mempertimbangkan
harga
dan
membandingkannya dengan produk sejenis,
kualitas serta berbagai garansi yang diberikan,
disamping atribut lainnya. Berbaga atribut
yang ditampilkan akan menjadi preferensi
utama dalam memutuskan suatu pembelian. .
Beberapa merek Tablet PC yang saat ini
dipilih oleh konsumen adalah Samsung tablet,
Apple, Advance, Mito dan lain-lain.
Penelitian tentang
faktor yang
mempengaruhi minat beli telah banyak
dilakukan, dalam penelitian ini akan dianalisis
mengenai pengaruh harga dan layanan purna
jual terhadap keinginan membeli beli tablet pc
tersebut. Berbagai jenis dan merek tablet pc
saat ini beredar dipasaran yang dihasilkan oleh
produsen yang berbeda dan setiap produsen
mempromosikan produknya dengan berbagai
keunggulan dan kelebihan masing-masing.
Tinjauan Teoritis
Preferensi Konsumen
Setiap konsumen memiliki preferensi
tersendiri dalam melakukan pembelian.
Preferensi
tersebut
akan
menciptakan
keinginan untuk membeli yang merupakan
kencenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur
dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian
Banyak pakar mendefinisikan minat
beli dengan pandangan masing-masing,
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
diantaranya Paliati (2004) mendefiniskan
minat beli sebagai kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian
yang diukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian. Selanjutnya
pengertian minat beli
adalah merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu
serta berapa banyak unit produk yang
dibutuhkan pada saat tertentu.
Produk dan atribut yang dimiliki
Setiap produk memiliki atribut yang
melekat yang merupakan bahagian yang tak
terpisahkan dari produk itu sendiri. Banyak
ahli
mendefinisikan
atribut
produk,
diantaranya, Kotler, (2000) menyatakan bahwa
“atribut produk adalah suatu komponen yang
merupakan sifat – sifat produk yang menjamin
agar produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang diharapkan
oleh pembeli”. Definisi produk menurut,
Stanton, (1993), adalah “Sekumpulan atribut
yang nyata dan tidak nyata didalamnya sudah
tercakup warna, kemasan, prestise pengecer
dan pelayanan dari pabrik yang mungkin
diterima oleh pembeli sebagai suatu yang bisa
memuaskan keinginannya.
Selanjutnya,
Pandi, (1997). Atribut produk adalah bagianbagian produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan sebagai dasar
keputusan pembelian. Dengan adanya atribut
yang melekat pada suatu produk, konsumen
akan menggunakannya untuk menilai dan
mengukur kesesuaian karakteristik produk
dengan kebutuhan dan keinginan.
Atribut
produk mencakup merek, kemasan, kualitas,
desain, harga, pelayanan purna jual, dll.
Dalam setiap produk selalu mencakup
obyek secara fisik, jasa, orang, tempat, ide dan
organisasi, Kotler dan Amstrong, 1996).
Dalam merencanakan produk setiap produsen
harus memikirkan produk dalam tiga
tingkatan. Tingkat yang paling dasar adalah
produk inti.Produk inti menyangkut dengan
manfaat dari produk yang dibeli oleh
konsumen. konsumen dalam membeli produk
yang diharapkan adalah manfaat inti dari
membeli produk tersebut. Manfaat inti inilah
yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari
produk yang dibeli. Tingkatan kedua adalah
produk aktual, yaitu bentuk fisik dari produk
yang berada disekitar produk inti. Produk
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
aktual memiliki lima macam karakteristik
seperti mutu, sifat, desain, merek dan
kemasan.
Harga Produk
Harga merupakan segala bentuk biaya
moneter yang dikorbankan oleh konsumen
untuk
memperoleh,
memiliki
dan
memanfaatkan sejumlah kombinasi dari
barang serta pelayanannya. Bagi perusahaan
penetapan harga merupakan cara untuk
membedakan penawaran dengan pesaing
(Hasan, 2008).
Penetapan harga pada
umumnya bertujuan untuk mencari laba, agar
perusahaan dapat bertahan hidup.
Keputusan penetapan harga perlu
mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut: (1).
Estimasi permintaan dan
elastisitas harga, (2). Mengantisipasi reaksi
pesaing (3). Pangsa pasar yang dapat
diharapkan, (4). Kebijakan pemasaran,
(Swasta, 2001).
Harga memiliki dua peranan utama
dalam proses pengambilan keputusan
pembeli (Pandi ,1997;152) yaitu:
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu
fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya.
Dengan
adanya
harga
dapat
membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan
daya belinya pada berbagai jenis
barang
dan
jasa,
pembeli
membandingkan harga dari berbagai
altenatif yang tersedia.
2. Peran informasi dari harga, yaitu
fungsi harga dalam mendidik
konsumen dalam mengenali faktorfaktor produk, seperti kualitas. Hal
ini terutama bermanfaat dalam situasi
dimana pembeli mengalami kesulitan
untuk menilai faktor produksi atau
manfaat secara objektif. Persepsi
yang sering terjadi adalah harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi.
Pelayanan Purna Jual
Pelayanan produk merupakan kegiatan
yang memerlukan perhatian khusus pihak
manajemen karena produk sendiri makin lama
makin canggih dan rumit, ketidakpuasan
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
konsumen makin meningkat dan semuanya
makin sukar ditanggulangi oleh pelayanan
produk itu sendiri.
Pelayanan produk ditujukan oleh
pemasar dalam rangka mempertahankan
produk dipasaran. Pelanggan akan membeli
ulang jika mereka merasa puas dengan hasil
yang diperoleh dari pembelian sebelumnya.
Konsep teori kepuasan dan ketidakpuasan
pelanggan dapat dikaji dari beberapa teori
diantaranya experiantially effective felling,
expectancy disconfimation theory, equity
thoery, dan attribution theory.
Pendekatan experiantially effective
(pengalaman
efektive
=
perasaan)
berpandangan bahwa tingkat kepuasan
pelanggan dipengaruhi oleh perasaan positif
dan negatif yang diasosiasikan dengan barang
dan jasa tertentu setelah pembelian.
Expectancy discomfirmasi theory,
model ini mendifinisikan kepuasan
pelanggan
berdasarkan
evaluasi
pengalaman yang dirasakan sama baiknya
(sesuai) dengan harapan. Pemakaian merek
tertentu atau merek lainnya dalam kelas
produk yang sama, pelanggan membentuk
harapan mengenai kinerja yang seharusnya
dari merek yang bersangkutan. Kinerja
aktual dibandingkan dengan harapan atas
kinerja
akan
memunculkan
dua
kemungkinan
yang
akan
terjadi,
(Husein,2005)
1. Apabila kualitas lebih rendah dari
harapan maka yang terjadi adalah
ketidakpuasan emosional (negative
discomfirmation)
2. Jika kualitas lebih tinggi dari harapan
maka yang akan terjadi adalah positive
discomfirmation
Keputusan pembelian berakhir pada
tahap purna beli, dimana konsumen merasakan
kepuasan dan ketidakpuasan
yang akan
mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya.
Banyak pemasar mengatakan bahwa pembeli
yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi
produk.
Menurut, Pandi (1997) respon
terhadap ketidakpuasan terdiri dari voice
respon, private respon, dan third party respon
Peran seseorang yang bukan pembeli
utama dalam proses pengambilan keputusan
pembelian perlu diketahui oleh seorang
pemasar. Diantara mereka terkadang justru
memiliki faktor pendorong yang sangat kuat
bagi keputusan pembelian. Sejumlah orang
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
yang memiliki keterlibatan dalam keputusan
pembelian adalah sebagai berikut, (Hasan
2008).
1. Inisiator, adalah orang yang pertama
sekali menyadari adanya kebutuhan
yang belum terpenuhi dan berinisiatif
untuk mengusulkan untuk membeli
produk tertentu
2. Influencer, adalah orang yang sering
berperan sebagai pemberi pengaruh
yang
karena
pandangannya,
nasehatnya sering mempengaruhi
konsumen
untuk
melakukan
pembelian
3. Decider, adalah orang yang berperan
dan sebagai pengambil keputusan
pakah produk jadi dibeli atau tidak,
produk apa yang akan dibeli,
bagaimana cara dibeli dan dimana
produk tersebut akan dibeli.
4. Buyer, adalah orang yang akan
melakukan pembelian aktual
5. User, adalah orang yang akan
mengkonsumsi dan menggunakan
produk yang akan dibeli.
Prilaku Pembelian
Kepuasan lebih banyak didefinisikan
dari perspektif pengalaman konsumen setelah
menggunakan atau mengkonsumsi barang dan
jasa.
Ini berarti bahwa kepuasan dapat
diartikan sebagai hasil dari penilaian
konsumen bahwa produk yang digunakan
memberikan tingkat kenikmatam yang lebih
atau kurang. Tingkat kenikmatan yang di
maksud disini adalah kesesuaian antara apa
yang diharapkan dengan apa yang didapat dari
mengkonsumsi barang. Dari kondisi diatas
yang terpenting bagi konsumen adalah pesepsi
bukan aktual. Bisa saja secara aktual sebuah
produk memiliki potensi untuk memenuhi
harapan konsumen, akan tetapi hasil persepsi
pelanggan tidak sama dengan apa yang
dirasakan, berarti terjadi kesenjangan antara
apa yang dipersepsikan oleh perusahaan
dengan apa yang dipersepsikan oleh
konsumen.
Perusahaan sebagai komponen utama
dalam menciptakan produk harus betul-betul
memahami bagaimana konsumen memberikan
tanggapan terhadap ciri produk, harga dan
sebagainya agar mempunyai keuntungan yang
besar melebihi pesaing-pesaingnya.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
Data dan Alat Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data
primer yang dikumpulkan melalui kuisioner.
Penelitian ini menggunakan responden
sebanyak 100 responden yang tersebar dikota
Lhokseumawe, Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara accidental - random sampling,
dimana responden yang dijadikan sampel
adalah responden yang secara kebetulan
dijumpai dan tanpa menentukan kategori
terlebih dahulu.
Analisis data penelitian dilakukan
dengan analisis diskriptif dan analisis statistik
yaitu Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh
variabel bebas (atribut produk) terhadap
variabel terikat (minat membeli). Model yang
digunakan adalah
Model pengujiannya adalah sebagai
berikut:
Ho : b1  0 maka variabel bebas
seacara parsial tidak berpengaruh
terhadap (Y)
Ho : b1  0 maka variabel bebas
seacara parsial berpengaruh terhadap
(Y) Nilai t hitung akan dibandingkan
Y  a  b1 x1  b2 x2  e
Dimana :
Y adalah minat beli
a adalah konstanta
x1 adalah Harga Produk
x2 adalah Layanan Purna Jual
b1 ,b2 ,adalah koefisien regresi
e adalah standar error
Sebelum data tersebut dianalisis
model regresi perlu dilakukan uji asumsi
klasik
yaitu
uji
normalitas,
uji
multikolenieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
Model yang telah
memenuhi syarat asumsi klasik akan diuji
dengan menggunakan uji, yaitu:
1. Uji parsial (Uji - t). Uji –t digunakan
untuk menguji pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial.
Jika probabilitas variabel bebas lebih besar
dari kesalahannya (  ) maka variabel
bebas tidak berpengaruh dan sebaliknya.
dengan nilai t tabel dengan kriteria
pengambilan
keputusan
sebagai
berikut:
Ho diteriama jika t hitung < t tabel , pada
 =5%
Ho ditolak
jika t hitung > t hitung pada
 =5%
2. Uji F. pengujian ini digunakan untuk
melihat apakah variable bebas ( x1 , x 2 )
secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap
variable
terikat
(Y).
pengambilan
keputusan
dengan
membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel .
Bila Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan
bahwa secara bersama sama variable bebas
memiliki pengaruh terhadap variable
terikat (Y).
Criteria
pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada 
=5%
Ho ditolak jika
Fhitung > Ftabel pada 
=5%
PEMBAHASAN
Hasil perhitungan statistic dengan
menggunakan bantuan program SPSS seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
Tabel 1
Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
NamaVariabel
B
Constanta (a)
Harga (X1)
0,465
-0,231
Standa
r Error
0,311
0,042
t hitung
Sig
3,645
0.00
1
0,00
4
Layanan Purna Jual 0,298
0,087
3,110
(X2)
Sumber: Data Primer, (diolah)
Dari table diatas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut.
Y = 0,465- 0,231X1 + 0,298X2.
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Untuk
melihat
hubungan
dan
pengaruh dari variabel bebas terhadap minat
beli konsumen yang dilihat pada korelasi dan
determinasi sebagimana dijelaskan pada Tabel
berikut ini :
Tabel2.
Model Summary
Std.
Error of Durbin
R
RSquare
the
Watson
estimate
0,809 0,723 0,698
0,22128 2,243
Sumber: Data Primer, 2011 (diolah)
Adjusted
R2
1
2
Koefisien korelasi (R) = 0,809 yang
menunjukkan bahwa derajat hubungan
(korelasi) antara variable bebas Harga
(X1), Layanan Purna jual (X2), dengan
variable terikat (Minat beli Y) sebesar
80,9% artinya terdapat hubungan yng
sangat kuat antara keinginan membeli
konsumen dengan harga (X1), dan layanan
purna jual (X2). Hal ini menunjukkan
bahwa minat beli tablet pc di
Lhokseumawe mempunyai hubungan yang
cukup kuat dengan adanya harga dan
layanan setelah pembelian baik.
Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,723
artinya sebesar 72,3% perubahanperubahan dalam variabel terikat (minat
beli tablet pc) dapat dijelaskan oleh
perubahan-perubahan dalam harga (X1),
dan layanan purna jualkualitas (X2),
Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 26,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor variabel lain
diluar kajian dalam penelitian ini. Hal ini
dimaksudkan adalah ada 26.7% lagi minat
beli tablet pc di Kota Lhokseumawe
dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil Secara Parsial
Pengaruh dari masing-masing faktorfaktor yang berpengaruh terhadap minat beli
pc tablet di Kota Lhokseumawe secara parsial
dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil perhitungan
yang diperlihatkan pada Tabel 1 di atas,
dimana dapat diketahui besarnya thitun untuk
masing-masing variabel dengan tingkat
kepercayaan atau signifikansi sebesa r = 5%.
Dari tabel diatas, Hasil penelitian
terhadap variabel harga (X1) diperoleh nilai
thitung sebesar 3,645, variabel layanan purna jual
(X2) nilai thitung sebesar 3.110, sedangkan ttabel
sebesar 1.976.
Hasil perhitungan statistik ini dapat
diterjemahkan bahwa secara parsial variabel
Harga (X1) dan layanan purna jual (X2),
berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap minat beli pc tablet di Kota
Lhokseumawe. Dengan demikian hipotesis Ha
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
diterima bahwa semua variabel tersebut secara
parsial berpengaruh positif terhadap minat beli
tablet
pc
di
Kota
Lhokseumawe.
Signifikannya kedua variabel tersebut juga
ditunjukan oleh nilai probabilitas masingmasing variabel mendekati nol. Koefisien
variabel harga (X1) sebesar 0,231 memberi
makna bahwa setiap terjadi perubahan harga 1
persen maka minat beli akan berubah sebesar
0,23 persen, jika harga turun 1 persen maka
akan menyebabkan minat beli bertambah
sebesar 0,23 persen. Demikian juga dengan
layanan purna jual (X2), apabila pelayanan
purna jual semakin membaik atau maka minat
beli terhadap produk tersebut juga akan
meningkat.
Varabel harga (X1) dan layanan purna
jual (X2) kedua-duanya signifikan secara
statistik disebabkan karena produk ini
merupakan produk yang membutuhkan
pertimbangan matang dalam pembelian,
konsumen cendrung membanding-bandingkan
harga
antar
produk sejenis
sebagai
pertimbangan
keputusan
pembelian.
Disamping itu, tablet pc merupakan produk
dengan teknologi yang tergolong rumit,
bahkan dengan spesifikasi layar touch screen,
menjadikan produk ini sangat sensitif,
sehingga garansi menjadi pertimbangan yang
sangat penting.
Pengujian Secara Simultan(Uji F)
Uji simultan untuk membuktikan
hipoetesis yang telah diturunkan mengenai
pengaruh harga (X1), dan layanan purna jual
(X2), dalam hubungan dengan minat beli
konsumen di Kota Lhokseumawe, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pengujian secara simultan diperoleh
Fhitung sebesar 69.010, sedangkan Ftabel pada
tingkat signifikans i =5 % adalah sebesar
2,31. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung >
Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0.000.
Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat
di ambil suatu keputusan menerima hipótesis
alternatif dan menolak hipótesis nol, artinya
bahwa variabel harga (X1), dan layanan purna
jual (X2), secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli tablet pc
di Kota Lhokseumawe.
Dari hasil perbandingan antara nilai F
hitung dan F tabel terbukti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara harga (X1),
dan layanan purna jual (X2), secara bersama-
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
sama terhadap minat beli tablet pc di Kota
Lhokseumawe.Dengan demikian hipótesis
alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan
menolak hipótesis nol (Ho).
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan dapat diambil dari
pembahasan diatas :
1. Variabel harga (X1) dan variabel layanan
purna jual (X2) memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap minat
membeli tablet pc dikota lhokseumawe,
hal ini mudah dipahami karena produk ini
merupakan produk yang membutuhkan
pertimbangan dalam pembelian.
2. Secara bersama-sama kedua variabel
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat membeli tablet pc. Ini
ditunjukan oleh nilai F hitung > F tabel
pada derajat kebebasan 5 persen
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Durianto,
Darmadi.
(2001),
Strategi
Menaklukan Pasar. Gramedia Pustaka
Utama , Jakarta.
Hasan.
Ali, (2008).Marketing, MedPress,
Jakarta.
Kotler, Philip, (2000) Marketing Management,
Prentice-Hall International, Inc. New
Jersey.
Kotler, Philip
dan
Gary Amstrong. (
1986
).
ManajemenPemasaranAnalisa,
Perencanaan dan Pengendalian. Jilid
1. Jakarta :Erlangga.
Palilati. Alida, (2004). Pengaruh tingkat
kepuasan terhadap loyalitas nasabah
tabungan perbankan di wilayah etnis
Bugis, Jurnal Analisis, Vol 1, Nomor
2.
Swastha, Dh.Basu, (2001). Prilaku konsymen
dan komunikasi pemasaran. Remaja
Kosda. Bandung
Stanton. J. Wiliam. (1993). Prinsip Pemasaran.
Jilid satu. Erlangga. Jakarta.
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
ISSN 1693-8852
Pandi, Tjiptono(1997). Strategi Pemasaran.
Edisi dua. Cetakan ke satu. Andi.
Yogyakarta.
VOLUME 14, NO. 1 FEB 2013
Umar, Husein, (2005),
Riset Pemasaran
Konsumen PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta.
Download