Penghalang Kebenaran

advertisement
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
Penghalang Kebenaran
Khutbah Pertama:
???? ????????? ??????? ?????????? ???????????????? ???????????????? ?????????? ???????
???? ???????? ??????????? ??????????? ???????????? ???? ???????? ????? ????? ?????? ????
?????? ???????? ????? ??????? ???? ???????? ???? ??? ????? ????? ????? ?????????? ????
????????? ???????? ????????????
???????? ???? ???????? ???? ???????? ?????? ????? ????????????? ?????? ??????????
??????????? ????? ?????? ???????.
?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ???? ????????? ????? ?????????? ?????
?????????? ????????????
?????????? ??????? ???????? ???????? ?????? ?????????? ???? ?????? ????????? ????????
??????? ????????? ?????? ????????? ???????? ????????? ????????? ????????? ????? ??????
????????????? ???? ?????????????? ???? ????? ????? ?????????? ?????????
?????????? ????????? ???????? ??????? ????? ??????????? ??????? ????????? ???????? ??????
????????????? ???????????????? ???????????? ?????? ?????? ????? ???????????? ?????? ?????
??????? ?????????? ????? ?????? …
?????? ???????? ??????????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????? ???????? ????? ????
???????? ????????? ?????? ??????????? ??????????????? ?????? ?????????? ???????? ??????
???????? ?????????? ?????? ????????? ??? ???????.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kita sering berdoa:
?????????? ??????? ???????? ?????? ????????????? ????????????, ????????? ??????????
???????? ???????????? ????????????
“Ya Allah, tampakkanlah yang haq sebagai al haq bagi kami, dan jadikanlah kami orang yang
mengikutinya. Tampakkan pula yang batil itu sebagai kebatilan bagi kami, dan jadikanlah kami
orang yang menjauhinya.”
Itulah doa yang selalu kita panjatkan, agar kita selalu dapat berjalan di atas kebenaran. Namun
kenyataanya, berusaha mengikuti kebenaran bukanlah hal mudah. Karena banyak rintangan dan
godaan yang selalu menghalangi.
1/6
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
Kaum muslimin rahimakumullah,
Apakah rintangan dan halangan yang sering menghalangi seseorang dalam mengikuti kebenaran?
Di antara yang menghalangi manusia untuk mengikuti kebenaran adalah sebagai berikut:
Pertama: Kurang ilmu dan kurang memahami kebenaran.
Banyak hal-hal yang benar akan tetapi dianggap salah. Sebaliknya, yang salah kemudian dinilai
benar. Ini tidak lain karena kurang ilmu dan kurang memahami kebenaran yang diajarkan oleh
agama kita, Islam.
Betapa sering kebenaran ditolak, dikecam, dan diperlakukan dengan buruk. Kecaman itu dikemas
dengan kata-kata manis dan fasih, sehingga memunculkan syubhat-syubhat yang bisa menipu
orang-orang yang kurang berilmu atau tidak memiliki ilmu.
Biarpun demikian, orang-orang yang memiliki ilmu dan keyakinan, dia tidak akan tertipu. Dia akan
menyingkap hakikatnya. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu mempelajari ilmu agama. Agar
dapat mengetahui dan membedakan antar yang haq dan yang bathil. Rasulullah ? bersabda,
?????? ????????? ????????? ????? ????? ????????
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Kedua: Hati yang kotor akibat maksiat.
Menurut Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, bisa jadi pengetahuan manusia tentang ilmu itu telah
sempurna. Namun untuk mengikuti kebenaran yang sudah dia ketahui tidak cukup dengan
mengetahui saja. Ada syarat lain, yaitu hati yang bersih yang siap menerima kebenaran.
Hati seorang manusia menjadi kotor, apabila sering berbuat dosa dan maksiat. Setiap kali
melakukan kemaksiatan, hatinya akan ternoda dengan noda hitam. Bila berbuat dosa lagi, maka
akan bertambah lagi noda hitam itu dan begitu seterusnya, hingga hatinya menjadi pekat. Tidak
mengenal mana yang baik dan mana yang buruk. Hatinya menjadi mati. Bila hatinya mati, maka
ilmu yang dimilikinya tidak akan bermanfaat. Oleh karena itu, hati kita harus selalu dibersihkan
dengan banyak istighfar, bertaubat, menuntut ilmu, beramal shaleh, dan meninggalkan perbuatan
maksiat.
Ketiga: Sombong dan dengki.
Sifat inilah yang menghalangi iblis sehingga dia tidak tunduk kepada Allah ?. Ketika Allah ?
memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Adam, mereka menolaknya dengna sombong. Dengan
angkuhnya, mereka menganggap diri mereka lebih mulia dari Adam. Akibat kesombongan inilah
2/6
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
mereka menolak kebenaran.
Keempat: Lebih mencitai kehormatan daripada kebenaran.
Terkada seseorang mengetahui apa yang mereka lakukan adalah perbuatan yang keliru, namun
karena merasa gengsi dan perlu menjaga kehormatan, ia pun tidak mau memperbaikinya. Hingga
akhirnya ia menolak kebenaran yang hakikatnya telah ia ketahui.
Contoh kongkritnya, sikap Raja Romawi, Heraklius. Dia meyakini kebenaran risalah kenabian
Rasulullah Muhammad ?. Di sampaikan kebenaran risalah tersebut di hadapa pembesarpembesar kerajaan. Ketika ia melihat para pembesar kerajaannya itu heran dan terperangah, lalu
nampak keberatan di wajah-wajah mereka untuk mengikuti Islam, akhirnya sang raja tidak jadi
masuk Islam. Ia lebih sayang pada kekuasaan. Ia takut apabila memeluk Islam, maka orang-orang
akan melengserkannya dari jabatan raja.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kelima: Syahwat dan harta.
Dijelaskan oleh Imam Ibnu Qayyim bahwa betapa banyak orang yang terhalang untuk masuk
dalam Islam karena masalah harta dan syahwat.
Diceritakan bahwa ada seorang muadzin yang gemar beribadah, hingga Nampak terpancar dari
wajahnya rona keshalihan dan ketaatan. Suatu saat, ia terkesima melihat wajah cantik seorang
gadis tetangga masjid. Segera ia mendatangi gadis itu dan menyatakan cintanya. Gadis itu
menjawab, bahwa dirinya tidak akan melakukan perbuatan yang keji. Lalu dijawab oleh pemuda
itu, ia akan menikahinya. Si gadis menyampaikan bahwa ia adalah seorang Nasrani. Dan
bapaknya tidak akan menikahkannya dengan seorang muslim. Singkat cerita, pemuda ini murtad
dari agamanya demi cintanya kepada si gadis, wal ‘iyadzubillah.
Akhirnya, pesta pernikahan pemuda murtad dengan gadis Nasrani tadi digelar. Pada saat pesta, si
pemuda naik ke loteng. Ketika sedang berada di atas, ia terpeleset jatuh dari loteng dan mati.
Rugilah ia dunia dan akhirat.
Kita berdoa, semoga pemuda dan pemudi Islam tetap dalam keadaan iman dan Islam, tidak
sampai menjual agamanya hanya karena syahwat.
Ingatlah sabda Rasulullah ?:
??? ???????? ??????? ???????? ??????? ????? ?????????? ???? ??????????
“Tidaklah aku tinggalkan fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi cobaan
3/6
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
wanita.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Semoga Allah ? memelihara kita dan menjauhkan kita dari segala hal di atas. Hal-hal yang
menghalangi seseorang dari mengikuti kebenaran yang diturunkan oleh Allah ? lewat Rasulullah ?.
???????? ???????? ????? ???????????? ????? ???? ???????? ??????????? ??????????????
??????????????? ????????????????? ??????? ???? ?????????? ??????????
Khutbah Kedua:
?????????? ??????? ???????????? ???????????? ????? ???????? ?????????????
???????????????? ??????? ????? ????????????? ?????? ?????????? ??????????? ????? ??????
?????????.
?????? ??????:
Kaum muslimin rahimakumullah,
Di antara yang bisa menghalangi seseorang dari mengikuti kebenaran adalah:
Keenam: Cinta kepada keluarga dan karib kerabat, melebihi cintanya kepada kebenaran.
Terkadang, jika kita mengikuti kebenaran, harus berbenturan dengan keluarga atau karib kerabat.
Kita dihadapkan pada dua pilihan, mengikuti kerabat tapi meninggalkan kebenaran, atau
berpegang kepada kebenaran dengan resiko berbenturan dengan keluarga.
Bagi orang yang memiliki kepribadian dan iman yang kuat, ia akan tetap berpegang teguh kepadan
kebenaran, meskipun resikonya dijauhkan dan berpisah dengan keluarganya.
Kita membaca sejarah, bagaimana para sahabat telah mengorbankan diri terpisah dari karib
kerabat dan kabilahnya. Di antara contohnya adalah Mush’ab bin Umair radhiallahu ‘anhu. Dia
telah meninggalkan keluarganya. Walaupun keluarganya adalah orang yang kaya raya. Mush’ab
telah merasakan kenikmatan dunia. Saat akidahnya telah berbeda dengan ibunya, maka ia rela
berpisah dengan keluarganya. Ia tinggalkan semua gelimang kenikmatan dunia. Dan ia juga
sangat mencintai ibunya.
Ketujuh: Lebih mencintai negeri dan tanah air daripada mencintai kebenaran.
Terkadang, seorang yang mengikuti kebenaran mempunyai resiko terusir dari tanah airnya. Orang
yang tidak terbiasa hidup merantau, hidup di negeri asing, akan merasa berat berpisah dengan
kampung halaman yang sangat dicintainya. Akhirnya tetap memilih mengikuti kemauan
masyarakat yang tidak sesuai dengan aturan-aturan Islam.
4/6
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
Kedelapan: Mencintai nenek moyang, melebih cintanya kepada kebenaran.
Banyak di antara manusia yang tidak mengikuti kebenaran karena terbiasa beramal tanpa ilmu.
Sehingga, ketika kebenaran datang, mereka berkata, “Kami hanya mengikuti amalan yang sudah
diamalkan sejak dulu saja”. Perkataan semacam ini, sama dengan ucapan orang-orang musyrik
untuk membantah Nabi Muhammad ?. Sebgaimana disebutkan dalam Alquran:
??????? ????? ?????? ?????????? ??? ???????? ??????? ??????? ???? ????????? ???
??????????? ???????? ????????? ? ???????? ????? ?????????? ??? ??????????? ??????? ?????
???????????
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka
menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan)
nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". (QS:Al-Baqarah | Ayat: 170).
Kesembilan: Permusuhan antara seseorang dengan orang lain, kemudian musuhnya itu mengikuti
kebenaran.
Kita pahami, tabiat orang yang bermusuhan itu, masing-masing ingin tampil berbeda dengan
rivalnya. Begitulah permusuhan pribadi dapat menyebabkan seseorang menjauh dari kebenaran.
Orang yang berselisih, akan selalu merasa berada di pihak yang salah. Padahal tidak mustahil, di
antara orang-orang yang berselisih mungkin terhinggapi prilaku yang keliru di samping memiliki
kebenaran.
Kita harus memahami bahwa setan sangat pandai menghiasi kesalahan kita seakan merupakan
kebenaran. Faktanya, seseorang yang jelas bersalah, akan merasa tidak melakukan kesalahan,
bahkan keburukan yang telah dilakukannya dihiasi oleh setan, sehingga dianggap sebagai suatu
kebaikan.
Kesepuluh: Adat-istiadat menghalangi kebenaran.
Seseorang yang sejak kecil sudah terbiasa menjalankan ajaran yang bersumber dari adat-istiadat
sehingga sudah mendarah daging, kemudian datang da’i yang mengajaknya supaya mengikuti
Alquran dan Sunnah. Orang seperti ini tidak mudah untuk mengikuti kebenaran yang diserukan
oleh sang da’i. Karena ia merasa aneh dan merasakan bahwa kebenaran itu sesuatu yang baru
dan asing. Ia butuh proses untuk menerimanya. Atau bahkan bisa jadi ia menolaknya sama sekali,
wal ‘iyadzubillah.
Akhirnya, kita berdoa kepada Allah ? agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengerti
kebenaran dan dipermudah untuk mengikuti kebenaran tersebut.
5/6
Khotbah Jumat
https://khotbahjumat.com
????? ??????? ??????????????? ?????????? ????? ?????????? ??? ???????? ????????? ???????
??????? ???????? ??????????? ??????????
??????????? ????? ????? ????????? ??????? ??? ????????? ????? ????????? ?????
????????????? ??????? ??? ?????????????? ??????? ???????? ????????. ????????? ?????
????????? ??????? ??? ????????? ????? ????????? ????? ????????????? ??????? ???
?????????????? ??????? ???????? ????????.
???????? ??????? ????? ???????????????? ????????? ?????????? ????????????? ?????
???????? ??? ?????????? ?????? ??????????? ??????? ???????? ??????? ??????? ????????
??????????? ??????? ????????? ???????? ????????? ?????????? ???????? ??????
?????????????.
??????????? ?????? ?????????? ??????? ???????? ????????? ???????? ????????? ????????????
???????? ?????? ??? ?????????? ???????? ????? ?????????? ???????? ??????? ???????
????????
???????? ????? ????? ?????????? ????????? ??????? ????? ?????????? ?????? ??????????
??????????? ????? ?????? ???????.
??????? ?????????? ???? ????????? ??? ????? ??????????????
Diangkat dari buku Tabir Hidayah oleh Ustadz Fariq Ghasim Anuz
www.KhotbahJumat.com
6/6
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download