BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Pemasaran
2.1.1. Definisi Komunikasi Pemasaran
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mendefinisikan komunikasi
sebagai transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya
dengan menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik dan
sebagainya. Menurut Deddy Mulyana tindakan atau proses transmisi itulah
yang biasanya disebut komunikasi.20 Berangkat dari paradigma Laswell (dalam
Effendy) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu : Proses
komunikasi primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media, lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan
verbal (bahasa), dan pesan non verbal (gesture, isyarat, gambar, warna) yang
secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi sekunder, adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama.
20
wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Wacana Jurnal Ilmiah.Jakarta : 2004
16
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan
komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam
berkomunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media
yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio,
dsb) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb).
Menurut William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana) mengkategorikan
fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu :
1.
Sebagai Komunikasi Sosial, mengisyaratkan bahwa komunikasi itu
penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur, dan memupuk hubungan – hubungan orang lain.
2.
Sebagai Komunikasi Ekspresif, berfungsi untuk menyampaikan
perasaan – perasaan (emosi). Perasaan – perasaan tersebut terutama
dikomunikasikan melalui pesan – pesan nonverbal, seperti perasaan
sayang, peduli, rindu, simpati, empati, gembira, sedih, takut, prihatin .
3.
Sebagai Komunikasi Ritual, seringnya melakukan upacara berlainan
sepanjang tahun, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage,
mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pernikahan, dsb.
17
4.
Sebagai Komunikasi Instrumental, memiliki tujuan umum berupa
menginformasikan,
mengajar,
mendorong,
mengubah
sikap,
menggerakan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen,
komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun
hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Istilah pemasaran dalam bahasa inggris dikenal dengan nama marketing.
Kata marketing bisa dikatakan sudah diserap dalam bahasa indonesia, namun
juga diterjemahkan denganistilah pemasaran. Asalkata pemasaran adalah pasar
atau sama dengan market. Apa yang dipasarkan itu, ialah barang dan jasa.
Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi
lebih luas dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli,
menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan,
mensortir dan sebagainya. Menurut William J. Shultz (dalam Buchari Alma)
dalam bukunya menyebutkan bahwa marketingatau distribusi adalah usaha atau
kegiatan yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.21
Menurut Philip Kotler pemasaran (marketing) adalah kegiatan manusia
yang disarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. Kemudian mengalami pengembangan teori tersebut maka Phillip
Kotler dan Amstrong pemasaran merupakan suatu proses sosial dan managerial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
21
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta. 2007
18
dengan orang lain. Menurut Philip Kotler, dalam bukunya Marketing
Management edisi terbaru (The Millenium Edition 2000) menyatakan bahwa
pengertian marketing, dapat dilihat dari dua sudut pandang : Sudut pandang
societal (masyarakat) menunjukkan peranan marketing dalam masyarakat.
Sedangkan
menurut
pandangan
marketer,
marketing
berperan
untuk
menyampaikan standar hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat.22
Komunikasi pemasaran adalah proses pengembangandan implementasi
berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon
pelanggan secara berkelanjutan. Menurut Sutisna23, komunikasi pemasaran
merupakanusaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Komunikasi
pemasaran memegang peranan sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk di pasar.
Komunikasi pemasaran ini memerlukan ataupun menyedot dana yang
sangat besar, oleh karena itu pemasar harus berhati – hati dan penuh
perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Ketika
perusahaan mengkomunikasikan pesan yang unik dan positif melalui iklan,
penjualan perorangan, promosi penjualan dan cara – cara lain, mereka dapat
membedakan merek mereka secara efektif melalui penawaran yang kompetitif
22
23
Ibid
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2001
19
dan melindungi diri dari kompetisi harga. Koordinasi dari kegiatan tersebut
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu organisasi yang dikenal
dengan Integrated Marketing Communication (IMC) atau biasa disebut
komunikasi pemasaran terpadu.
Komunikasi pemasaran terpadu adalah proses perencanaan marketing
komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk
mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran,
seperti public relation, advertising direct selling, sales promotion, dan
interactive marketing. Untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta
pengaruh komunikasi yang maksimum. Konsep – konsep inti pemasaran
meliputi kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan
kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Sehingga dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang
spesifik terhadap kebutuhan – kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan
permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Aktivitas pemasaran merupakan
salah satu aktivitas pokok dalam melakukan bisnis, karena pemasaran menjadi
ujung tombak bagi sebuah perusahaan untuk menjual produk yang dihasilkan.
Dengan strategi pemasaran yang baik dan sesuai dengan target pasar
tertentu saja sangat membantu memperlancar dalam menjual produk –
20
produknya. Semakin banyak produk terjual ke pasar akan memberikan
kontribusi pada peningkatan penerimaan perusahaan, dan pada akhirnya dapat
berpengaruh langsung pada pencapaian targetkeuntungan yang semakin
meningkat pula.
Manajemen senantiasa harus mengkaji program pemasaran mereka dan
memangkas habis bagian – bagian yang kurang efisien serta tidak
mendatangkan keuntungan. Manajemen juga harus perlu mengingat bahwa
kekurangan bisa menciptakan kesempatan – kesempatan pemasaran baru. Jadi
menurut American Marketing Association (AMA), riset pemasaran adalah
fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik dengan pemasar
melalui informasi – informasi digunakan untuk mengidentifikasi dan
mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran, mengevaluasi upaya
pemasaran suatu produk atau jasa.24
Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan
kajian
“baru”
communication).25
yang
disebut
Marketing
Komunikasi
Pemasaran
(marketing
communication
merupakan
pendekatan
interdisiplin antara disiplin manajemen, dan disiplin komunikasi. Marketing
Communication dapat dikatakan sebagai sebuah kajian tentang komunikasi
dalam lingkup manajemen dan komunikasi.26 Komunikasi pemasaran
24
wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Wacana Jurnal Ilmiah : Jakarta
Kennedy, John E dan Soemanagara, R. Dermawan. Marketing Communication Taktik & Strategi.
Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, 2009 hal 4
26
ibid
25
21
merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara
umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah disebut sebagai
Bauran Promosi (promotion mix). Disebut bauran promosi karena biasanya
pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan
terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk.27
Dalam mengambil keputusan bauran komunikasi pemasaran, perusahaan
– perusahaan selalu mencari cara untuk memperoleh efisiensi dengan
menggantikan satu alat promosi dengan yang lainnya. Banyak perusahaan telah
mengganti sebagaian kegiatan penjualan langan dengan iklan, surat langsung
dan telemarketing. Manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan
dalam memasarkan produknya. Bauran pemasaran ini terdiri dari 4 macam yang
biasa disingkat dengan 4P, yaitu product, price, place dan promotion.28
PRICE
PLACE
PROMOTION
PRODUCT
P
27
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002. hal 267
Philip, Kotler. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas jilid 2. Penerbit PT. Macanan Jaya
Cemerlang : Jakarta
28
22
2.2. Bauran Promosi
Di dalam perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya
menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa,
tetapi banyak aktivitas lainnya yatng saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah
satunya adalah promosi.
Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang didefinisikan
sebagai koordinasi seluruh usaha yang diprakarsai oleh penjual untuk membangun
saluran informasi dan bujukan dalam rangka menjual barang dan jasa atau
mempromosikan sebuah ide.29
Keberadaan produk pada target market sangat tergantung pada kekuatan bauran
promosi (promotion mix) yang dijalankan. Promotion mix adalah kombinasi strategi
yang paling baik dari variabel – variabel periklanan, personal selling, dan alat
promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan.30
Inti dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran
yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar
sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
oleh perusahaan yang bersangkutan.
29
George Blech & Michel Blech. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perspective. Hal 15
30
Swastha, Basu & Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern. Hal 82
23
Phillip Kotler (dalam Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo) mengatakan bahwa
unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu31 :
1.
Advertising yang merupakan penyajian non personal, promosi ide –ide, promosi
produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2.
Sales Promotion, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3.
Public Relation dan publicity, berbagai program untuk mempromosikan dan /
atau melindungi citra suatu produk atau jasa.
4.
Personal Selling, Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk
melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
5.
Direct Marketing, Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Menurut Blythe, bauran promosi merupakan kombinasi dari alat – alat promosi
yang digunakan oleh perusahaan.32 Bauran promosi terdiri dari :
1.
Advertising
Penyisipan pesan yang dibayar dalam suatu barang. Komunikasi non personal
melalui berbagai macam media, baik perusahaan atau individu yang dapat
diidentifikasikan di dalam pesan iklan tersebut. Menurut Kotler, periklanan
adalah cara efektif untuk menjangkau para pembeli yang tersebar secara
31
32
Swastha, Basu & Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern. Hal 82
Jim Blythe. Marketing Communications, England : Financial Times-Prentice Hall, 2000
24
geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. 33 Periklanan
dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk
dan mempercepat penjualan.
2.
Ambient Advertising
Penempatan pesan dalam suatu barang, seperti kwitansi, tiket bus, tiket wahana
bermain dsb. Setiap pesan berbentuk yang merupakan bagian dari lingkungan,
contohnya instalansi seni ditengah kota.
3.
Press Advertising
Pesan komersial yang ditampilkan pada saat jeda, atau antara program tv.
4.
TV Advertising& Radio Advertising
Pesan komersial yang ditampilkan saat jeda, selama atau antara program
televisi dan iklan berbentuk suara yang disiarkan melalui radio.
5.
Outdoor Advertising, contohnya billboard, halte bus, umbul – umbul.
6.
Transport Advertising, contohnya poster di stasiun, halte bus, di rangkaian
gerbong kereta api.
7.
Public Relation, perencanaan dan usaha pendukungnya untuk membangun dan
menjaga kemauan baik, serta pengertian yang saling menguntungkan antara
organisasi dan public.
8.
Personal Selling, komunikai tatap muka antara pembeli dan penjual yang
dirancang untuk memastikan dan mengetahui kebutuhan pelanggan.
33
Kotler,Philip. Marketing Management. Prentice Hall : New Jersey, 2005
25
9.
Database Marketing, daftar profil pelanggan dalam suatu database dan
mengirimkan surat pribadi atau bentuk komunikasi lainnya pada mereka.
10.
Telemarketing, penjualan, pemesanan dan saluran bantuan kepada pelanggan
melalui telepon.
11.
Internet Marketing, menggunakan situs internet untuk mempromosikan dan
atau menjual produk.
Gambar 1. Sarana Bauran Promosi Yang Dibuat Secara Cermat
Periklanan
Penjualan
Personal
Promosi
Penjualan
Hubungan
Masyarakat
Pemasaran
Langsung
Sumber : Takada, H. Chattalas, C., Kramer, T., 2009. International Marketing and
Communication, ed. 10. New York: The McGraw-Hill Companies.
26
2.3. Pengertian Implementasi
Secara sederhana implementasi bisa diartikan suatu pelaksanaan atau
penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan implementasi sebagai suatu
evaluasi. “implementasi adalah perluasan aktivititas yang saling menyesuaikan”. 34
Adapun Schubert mengemukakan bahwa implentasi adalah sistem rekayasa. 35
Pengertian – pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi
bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh – sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
implementasi tidak berdiri sendiri dipengaruhi oleh obyek berikutnya yaitu
kurikulum.
Dalam kenyataannya, implementasi kurikulum menurut Fullan merupakan
proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan
harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan. Dalam konteks
implementasi kurikulum pendekatan – pendekatan yang telah dikemukakan di atas
memberikan tekanan pada proses. Esensinya implementasi adalah suatu proses, suatu
aktivitas yang digunakan untuk mentransfer ide atau gagasan, program atau harapan –
harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desian (tertulis) agar dilaksanakan
sesuai dengan disain tersebut.
34
35
Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Ibid, Hal. 70
27
2.4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Bagi sebuah perusahaan konsumen memiliki nilai yang sangat berharga, karena
merupakan target pasar. Berbagai strategi pemasaran dilakukan untuk menarik dan
menjaring masyarakat/nasabah, sehingga persaingan antar produsen juga pasti sangat
tinggi. Sebagai salah satu pilihan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah direct marketing atau pemasaran langsung.
Direct Marketing adalah bagian dari program komunikasi pemasaran. Pasar
saat ini sulit diduga, secara psikis mereka memiliki kemungkinan berubah secara
cepat, mereka sangat cepat belajar. Sehingga membentuk sikap definive yang kuat.
Cognitive mereka perlu diperkuat dan selalu diulang setiap saat. Kebanyakan mereka
lebih familiar dengan satu kelompok kecil yang memiliki gaya hidup yang spesial
(lifestyle) mereka mengunjungi tempat tertentu dan acara – acara sosial tertentu.
Walaupun demikian pasar sasaran lebih mudah diraih melalui penyampaian pesan di
media massa.
Faktor yang mendorong bertumbuhnya direct marketing ini adalah, karena
tingginya biaya kendaraan, kemacetan lalu lintas setiap harinya, sulitnya tempat
parkir yang tersedia, kurangnya waktu, kurangnya layanan di toko, antri pembayaran
di kasir, semua mendorong keinginan belanja di rumah. Direct Marketing memberi
keuntungan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Keuntungan bagi pembeli ialah
dapat berbelanja santai, menghemat waktu, banyaknya pilihan barang, dapat
membanding – bandingkan harga dan mutu dari berbagai katalog. Demikian pula bagi
28
pebisnis dapat mengetahui berbagai macam barang dan harga, serta mutu barang
tanpa berdialog lama dengan penjual sehingga dapat menghemat waktu.
Keuntungan bagi penjual sendiri ialah direct marketing dapat menyediakan
berbagai katalog buat berbagai jenis konsumen seperti konsumen gemuk, konsumen
bertangan kidal, milyader, bisa membuat pesan – pesan khusus kepada calon
konsumen, orang tua yang baru melahirkan pertama kali akan dikirim katalog
perawatan bayi, makanan, pakaian secara terus menerus sampai anaknya bertumbuh
besar. Pengiriman barang sampai konsumen bisa dihitung waktu, sangat cepat, dan
semua katalog akan dibaca oleh langganan yang gemar membaca.
Strategi ini sendiri di Indonesia sudah cukup populer, karena banyak
perusahaan yang menggunakannya.Strategi ini cukup sering digunakan karena antara
pihak produsen dan pihak konsumen saling berhubungan langsung. Hubungan yang
dijalin tersebut merupakan salah satu kelebihan dari direct marketing, yaitu sebagai
berikut :36
1.
Targeting, merupakan strategi untuk memilih, menyeleksi dan menjangkau
suatu pasar. Dengan direct marketing diharapkan suatu produk / jasa dapat
menjangkau target pasarnya.
2.
Cost Effective, biaya yang dilakukan jauh lebih efektif mengingat penjualan
yang dilakukan adalah penjualan yang berulang dengan target pasar yang cukup
jelas.
36
Belch, G.E & Belch, M.A. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perspective, 6th Edition. New York : McGraw Hill, 2004
29
3.
Flexibility, direct marketing akan mudah dihitung respon yang muncul dari
kegiatan marketing disamping dapat mempermudah pembuatan anggaran
promosi.
4.
Control and Accountability, dengan direct marketing akan mudah dihitung
respon yang muncul dari kegiatan marketing disamping dapat mempermudah
pembuatan anggaran promosi.
5.
Measures of Effectiveness, dengan direct media, feedback dapat diperoleh
langsung dari konsumen.
6.
Opportunity to test, dengan direct marketing, kegiatan riset harga, promosi, dan
penentuan waktu dapat dengan mudah dilakukan.
7.
Personalization dengan menggunakan direct media pesan yang disampaikan
dapat dikustomisasi untuk konsumen yang dituju.
8.
Consumer Database, konsumen dapat dengan mudah dibentuk dalam direct
marketing sehingga dapat diraih penjualan yang berulang dari satu pelanggan.
Adapun beberapa kerugian dalam menggunakan direct marketing adalah
sebagai berikut :37
1.
Image factors
Direct mail sering dianggap sebagai junk mail (pesan yang tidak penting) oleh
konsumen. Sekalipun pesan tersebut dikirim oleh perusahaan – perusahaan
besar, banyak konsumen yang menganggap pesan tersebut tidak penting.
37
Belch, G.E & Belch, M.A. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perspective, 6th Edition. New York : McGraw Hill, 2004
30
2.
Accuracy
Direct mail dan telemarketing dapat menargetkan konsumen potensial secara
spesifik, tetapi keefektifan metode tersebut tergantung pada daftar pengguna
yang akurat. Bila konsumen pindah tempat tinggal atau perubahan pekerjaan,
maka selektivitas akan menurun.
3.
Content support
Pembuatan direct respon advertising dibatasi oleh program – program yang ada
dan editorial content.
4.
Rising cost
Ketika postal rate meningkat, keuntungan dan dampak direct mail dapat
diketahui secara langsung.
Menurut Blech dan Blech dalam bukunya Advertising & Promotion pengertian
direct marketingsebagai berikut :
“Direct marketing is a system of marketing by wich organizations communicate
directly with the target consumer to generate a respone or transaction” (2004:463).
Definisi diatas menggambarkan suatu hubungan yang sangat dekat dengan
targert market dan memungkinkan proses two ways communication terjadi.
Dijelaskan bahwa komunikasi yang dilakukan secara langsung ditujukan untuk
memperoleh respon atau transaksi yang terjadi secara langsung dalam waktu
singkat.38
38
Rd. Soemanagara, Strategy Marketing Communication : Konsep Strategis dan Terpaan ALVABETA,
Bandung, 2006, Hal.37
31
Banyak saluran marketing yang dapat digunakan dengan promosi pemasaran
langsung (direct marketing) , yaitu :
1.
Face to face selling, ini adalah bentuk tertua dari direct marketing ada tenaga
penjual profesional mendatangi calon konsumen pada lokasi – lokasi tertentu.
2.
Direct mail catalog marketing, ini biasanya menggunakan surat penawaran,
pengumuman, juga dikirimkan melalui audio-tape, video tapes, CD, disket
kepada calon – calon konsumen yang sudah dikenal. Dan berkembang dengan
mengirim fax mail, e-mail, voice mail atau pesan – pesan melalui telepon,
answering machine di rumah – rumah konsumen.
3.
Catalog marketing, ini digunakan dalam bentuk pengiriman satu atau beberapa
katalog produk kepada alamat terpilih, katalognya bisa berisi seluruh item
barang khusus atau business catalogs, kadang – kadang juga berupa CD dan
video.
4.
Telemarketing direct response marketing, ini dilakukan dengan menggunakan
telepon untuk menarik calon konsumen. Penjual juga memasang iklan di koran
atau majalah kemudian konsumen bisa memutar nomor telepon bebas pulsa dan
segera mendapat layanan.
5.
Kiosk Marketing, ini adalah usaha penjual menempatkan “customer-orderplacing machines” yang ditempatkan di toko, bandara, dan lokasi lainnya.
Konsumen dapat memesan via mesin tersebut, apabila konsumen tidak
mendapat.
32
Direct Marketing dapat mencapai tujuan tersebut didukung oleh faktor – faktor
lain yaitu: 39
1.
Bahwa target market telah mengenal produk atau jasa sebelumnya melalui
saluran media massa atau media promosi lainnya.
2.
Bahwa target market yang dituju merupakan hasil penyaringan dari proses
segmentasi yang selektif.
3.
Bahwa marketer atau komunikator telah mempersiapkan informasi yang
lengkap sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan kemungkinan jawaban atas
serangkaian informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan (solusi)
4.
Bahwa direct marketing juga merupakan sebuah proses yang memberikan
kesempatan kepada target market untuk menilai dan mempertimbangkannya
dalam suatu proses pengambilan keputusan, hal ini memungkinkan proses
komunikasi dilakukan berulang-ulang. Proses ini biasa disebut proses follow up
(follow up process).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa direct marketing dilaksanakan
sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah muncul respons dari pasar atas
informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen. Informasi disebarkan
melalui beberapa cara, yaitu melalui iklan di surat kabar, televisi, majalah, atau media
massa lainnya. Tetapi penyebaran informasi juga dapat dilakukan melalui pengiriman
brosur atau leaflet lewat pos, atau disebut direct mail. Follow Up Process, beberapa
39
Rd. Soemanagara, Marketing Communication : Taktik & Strategi. Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer,
Jakarta Barat, 2009, Hal.26
33
bentuk pendekatan direct marketing adalah melalui direct mail atau melalui
telemarketing. Yang dimaksud telemarketing dan direct marketing adalah dengan
penggunaan fasilitas teknologi tinggi dengan dua jenis pasar sasaran, yaitu :
1.
Personal target
2.
Group target
Personal target, biasanya berbentuk layanan informasi langsung pada pemilik
situs jejaring atau E-mail yang tertuju pada personal. Disampingkan dengan
pemberian informasi singkat tentang alat pemuas kebutuhan dan ajakan untuk lebih
rinci mempelajari kualitas produk dan layanan, manfaat, harga yang dapat
dinegosiasikan dan bagaimana memperoleh produk tersebut.
Group target pada suatu titik, direct marketing dapat berkembang dari personal
target menjadi group target. Follow up ini dapat terjadi melalui fasilitas teknologi,
dimana tersedia media yang dapat mendukung komunikasi personal to group (PTG),
dan bentuk teknologi yang memungkinkan hal ini terjadi adalah melalui konferensi.
Proses follow up itu sendiri dapat terjadi didasarkan pada dua kondisi, yaitu :
1.
Follow up dilakukan setelah proses direct mailing, yaitu dengan berhubungan
langsung pada contact person. Hubungan ini dapat berlangsung melalui proses
tatap muka dan telepon. Follow up dilakukan setelah kunjungan langsung ke
pasar sasaran potensial, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan di antara
keduanya. Kelebihan dan kekurangan proses direct visit (tatap muka) dan phone
call (kontak telepon) dapat dilihat pada tabel 1.
34
2.
Follow up dilakukan setelah respons atas informasi yang disebar melalui media
massa atau media lainnya. Proses ini lebih mudah dan lebih efektif karena
respons muncul disebabkan adanya ketertarikan akan produk dan layanan
dalam memenuhi kebutuhan mereka, sehingga terdapat penghematan biaya
telepon secara langsung.
Kedua proses follow up ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yang akan
ditampilkan pada tabel 2.
Tabel 3. Metode, kelebihan, dan kekurangan
kegiatan direct marketing
Metode
Direct Visit
Kelebihan
- Konsumen
Kekurangan
percaya
karena
berhadapan langsung dengan
penjual
- Konsumen
- Butuh banyak waktu untuk
mengunjungi sasaran.
- Minat belum dapat ditebak,
lebih
mudah
dibujuk dan dimotivasi
walaupun informasi telah
didapatkan.
- Dapat terjadi transaksi secara
langsung
Phone Call
- Dalam
sejumlah
waktu
singkat,
orang
dapat
35
- Konsumen sulit diyakinkan
karena
produk
yang
dihubungi.
diterjemahkan melalui kata
- Lebih hemat waktu
- kata, tidak mudah untuk
- Biaya dapat ditekan
dibayangkan.
- Jarang terjadi
pembelian
secara langsung.
- Orang
yang
dihubungi
berada dalam jarak yang
sulit dijangkau.
Tabel 4. Perbandingan antara proses follow up
Sesudah dan setelah direct mailing
Metode
Follow up
setelah
Kelebihan
- Dapat
Kekurangan
membangkitkan
kebutuhan tersembunyi
- Dapat dikatakan berhasil jika data
yang dimiliki merupakan susunan
direct mail
- Meningkatkan
kembali
pada pesan yang telah
disampaikan
pasar sasaran yang tepat dan
dekat
- Butuh waktu lama untuk
menelusuri konsumen sasaran,
dan biayanya besar.
36
Follow up
setelah
- Penelepon adalah pasar
sasaran potensial
- Hanya konsumen yang tertarik,
yang dapat diarahkan untuk
respons dari
media lain
- Menjelaskan
potensi
produk dan layanan
- Mengubah
dari
membeli produk dan layanan
- Hanya berhasil jika informasi
rasa
dalam pesan sebelumnya, dapat
ingin tahu menjadi sikap
membangkitkan kebutkan
suka
tersembunyi.
atau
dorongan
untuk membeli
Dalam perkembangannya, sistem direct marketing yang terfokus pada direct
selling, direct visit, dan direct mail termasuk strategi lama yang kini masih dilakukan
dalam praktik pemasaran sehari – hari, dan tidak jarang terjadi penguatan kegiatan
direct selling ini lebih besar daripada strategi lainnya.
Konsep direct marketing berkembang melalui strategi multilevel marketing
seperti Amway, CNI, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi atau
melakukan penetrasi pasar serta menjaga citra kualitas dari produk. Strategi direct
marketing banyak dihubungkan dengan atau dikombinasikan dengan strategi lainnya,
misalnya public relations, personal selling, promosi penjualan, dan support media.
Kegagalan sebuah perusahaan dalam menetapkan konsep ini bisa terjadi jika
perusahaan tidak memperthitungkan dan mempertimbangkan klasifikasi bisnis dan
pasar sasaran. Berbagai produk dan layanan banyak mengandalkan direct marketing,
37
dan berhasil. Tetapi tidak terpungkiri bahwa produk massa yang menggunakan cara
ini dianggap efektif tetapi tidak efisien, karena banyak waktu dan biaya yang harus
dikeluarkan. Dalam mencapai kesuksesan strategi pemasaran khususnya direct
marketing, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
1.
Apakah program dapat dengan mudah dicapai.
2.
Apakah pasar sasaran berasal dari basis data yang dihasilkan dari
penyegmentasian secara tepat.
3.
Apakah strategi ini mudah untuk dijalankan dilihat dari faktor manusia, biaya,
waktu, dan total sasaran yang ingin diraih, serta perlengkapan yang dimiliki
mendukung sistem ini berjalan lebih baik.
4.
Bagaimana cara cita melakukan penilaian terhadap efisien dan efektivitas dari
program itu sendiri.
One to one marketing melalui face to face communication adalah strategi
yang mengandalkan kemampuan SDM serta dukungan faktor – faktor lainnya.
Kegiatan direct marketing didasarkan pada seberapa besar kemampuan dari tim
pemasaran dalam menyusun sebuah basis data. Inilah bagaimana basis data
pemasaran bekerja.
38
2.5. Implementasi Direct Marketing
Direct marketing saat ini menjadi komponen penting dalam setiap program
pemasaran pada banyak organisasi. Dan akan lebih efektif jika direct marketing ini
dikombinasikan dengan elemen – elemen promosi yang lain, seperti40:
1.
Implementasi direct marketing dengan advertising.
Pemasaran langsung merupakan salah satu bentuk dari iklan. Mulai dari surat
selebaran atau televisi, respon langsung yang ditawarkan melalui iklan.
Pengertian periklanan itu sendiri adalah suatu paid form dari komunikasi non
personal mengenai suatu organisasi (perusahaan), produk, jasa atau ide yang
dilakukan oleh suatu sponsor tertentu dengan menggunakan media tertentu
yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk dan selalu mengingatkan.
Iklan juga bertujuan untuk membangun merek, meningkatkan kesadaran, dan
membangun hubungan dengan customers.
2.
Implementasi direct marketing dengan PR (public relations).
Kegiatan public relations sering kali menggunakan teknik respon langsung.
Demikian juga perusahaan dan atau organisasi yang terlihat dalam kegiatan PR
mungkin termasuk nomor bebas pulsa atau situs URL dalam iklan atau materi
promosi.
Fungsi
utama
public
relationsadalah
menumbuhkan
dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisai dengan publiknya,
intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan
40
Belch, G.E & Belch, M.A. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perspective, 6th Edition. New York : McGraw Hill, 2007
39
motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini
publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi. Munculnya globalisme
dengan munculnya situs web yang dapat dilihat diseluruh dunia, maka PR
sangatlah penting yang bertujuan mengembangkan good will dan memperoleh
opini publik yang favorable atau menciptakan kerja sama berdasarkan
hubungan yang harmonis dengan berbagai publik. Kegiatan public relations
harus dikerahkan kedalam (Internal Public Relations) dan (External Public
Relations).
3.
Implementasi direct marketing dengan personal selling
Telemarketing dan penjualan masuk (direct marketing) adalah dua metode
personal selling. Personal selling melalui media internetmelalui media internet
berbeda dengan media konvensional dimana
secara
tradisional atau
konvensional personal selling dilakukan secara tatap muka namun melalui
internet tanpa harus bertemu.
4.
Implementasi direct marketing dengan sales promotion
Berapa kali kita menerima sebuah direct mail yang secara langsung
memberitahu tentang promosi penjualan atau peristiwa, atau bahkan
mengundang untuk berpartisipasi dalam kontes atau undian. Ini merupakan
salah satu contoh bagi perusahaan yang menggunakan direct marketing untuk
menginformasikan pelanggan pada promosi penjualan. Pada akhirnya, promosi
penjualan dapat mendukung upaya penjualan langsung. Database sering kali
40
dibangun dari nama dan alamat yang didapati dari promosi, surat langsung, dan
atau diikuti telemarketing.
5.
Implementasi direct marketing dengan support media
Menambahkan promosi produk ke direct mail telah terbukti meningkatkan
tingkat respon dari konsumen. Perusahaan yang menggunakan ini akan
menghasilkan pesanan 65 persen lebih banyak dari yang tidak menggunakan
promosi produk tersebut. Untuk berhasil melaksanakan program pemasaran
langsung, perusahaan harus membuat sejumlah keputusan. Seperti dalam
program pemasaran lain, mereka harus menentukan, sebagai berikut :
Program ini akan diarahkan kemana? Atau tujuan yang diharapkan
sepertiapa?
Strategi pasar yang seperti apa yang menjadi target dari sebuah organisasi
/ perusahaan (melalui penggunaan daftar atau database pemasaran)
Strategi pemasaran langsung apa yang akan digunakan ?
Bagaimana mengevaluasi efektifitas program.
2.5.1. Mengembangkan Database
Database marketing digunakan pada informasi yang spesifik tentang
pribadi konsumen, dan atau prospek untuk implementasiyang lebih efektif dan
efisien pada komunikasi pemasaran. Setidaknya daftar itu menurut nama,
alamat, dan kode pos. Database yang lebih canggih termasuk informasi pada
41
demografis dan psikografis, pemesanan, transaksi dan pembayaran, fakta
pribadi, lingkungan data, dan bahkan sejarah kredit. Database ini berfungsi
sebagai dasar darimana program pemasaran langsung ini berevolusi.
Database sendiri digunakan untuk melakukan fungsi – fungsi, seperti
meningkatkan pemilihan segmen pasar karena dengan menganalisi karakteristik
dari database pemasar bisa menargetkan potential audience yang lebih besar.
Customer relationship management (CRM) merupakan sebuah fungsi yang
mengharuskan pemasar untuk mengembangkan dan mempertahankan sejumlah
besar informasi mengenai klien, dengan tujuan untuk membangun hubungan
dengan seorang pelanggan melalui kedekatan emosional, komunikasi pribadi
dan produk atau jasa penawaran. Diperlukannya database agar CRM ini dapat
bekerja secara efektif.41
Pemasaran langsung biasanya mencari respon langsung. Tujuan dari
program ini adalah perilaku yang biasa, misalnya test drive, vote, kontribusi,
dan atau penjualan. Dengan tujuan khusus didefinisikan melalui seperangkat
respon. Tidak semua pemasaran langsung mencari perilaku konsumen, akan
tetapi banyak organisasi menggunakan pemasaran langsung untuk membangu
citra, menjaga kepuasan pelanggan, memberitahukan, dan atau mendidik
pelanggan dalam upaya untuk memimpin tindakan masa depan.
41
Belch, G.E & Belch, M.A. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication
Perspective, 6th Edition. New York : McGraw Hill, 2007
42
2.5.2. Strategi dan Media Direct Marketing
Dapat dilihat bahwa perbedaan terbesar di antara program direct
marketing dengan program mix promotional adalah penggunaan media. Direct
marketing menggunakan sejumlah media antara lain direct mail, telemarketing,
direct-respon broadcasting, internet, dan print. Setiap media digunakan untuk
tujuan – tujuan spesifik masing – masing, walaupun secara umum terdapat dua
pendekatan, yaitu pendekatan satu langkah :
1.
One-step approach
Media yang digunakan secara langsung untuk memperoleh pemesanan.
Contoh : iklan – iklan komersial di televisi dimana customer di desak
untuk menghubungi nomor bebas pulsa untuk memesan produk,
tujuannya adalah meningkatkan penjualan secara langsung ketika iklan
tersebut ditampilkan.
2.
Two-step approach
Menngunakan lebih dari satu media. Upaya pertama didesain untuk
menyaring atau mngkualifikasi potential customer. Upaya kedua adalah
untuk menciptakan ketertarikan. Contohnya adalah beberapa perusahaan
yang menggunakan jasa telemarketing untuk memilih berdasarkan
ketertarikan dasar dan menindaklanjuti dengan menggunakan personal
selling untuk penjualan secara dekat.
43
Media – media yang dipergunakan di dalam direct marketing, yaitu :
1.
Direct Mail
Kunci keberhasilan direct mail adalah pada mailing list, yang
mengambil nama – nama dari database yang dihasilkan. Segmentasi
pemilihan konsumen didasarkan pada aspek geografis (biasanya melalui
kode pos), demografis, dan gaya hidup (lifestyle). Daftar yang paling
sering digunakan adalah dari individu yang telah membeli produk
melalui direct mail. Sementara direct mail terus menjadi media favorit
banyak pengiklan dan proyeksi bahwa pasar akan terus tumbuh, namun
sayangnya media ini mulai terancam oleh internet. Antara tahun 1996
dan 2001 pembelanjaan melalui direct mailmeningkat 6,15 persen per
tahun, sementara belanja melalui media internet meningkat 95 persen.
Banyak perusahaan telah bergeser dari percetakan ke katalog online, dan
masalah – masalah legal lainnya yang dapat merusak industri.
2.
Catalog
Mayoritas partisipan dalam bisnis direct marketing menggunakan
katalog. Banyak perusahaan menggunakan katalog dalam hubungannya
dengan penjualan tradisional dan strategi – strategi promosi mereka.
Katalog digunakan untuk menginformasikan produk pada konsumen
seperti apa yang telah tersedia di toko.
44
3.
Media Penyiaran
Keberhasilan pemasaran langsung dalam industri penyiaran telah benar
– benar mengalami kemajuan yang luar biasa yaitu lebih dari 77 persen
dari laporan penduduk Amerika bahwa mereka telah melihat respon
langsung dari media televisi. Dua media penyiaran yang tersedia untuk
pemasar langsung, yaituoritas televisi dan radio. Radio digunakan cukup
luas pada tahun 1950-an, penggunaan dan efektivitasnya berkurang
dalam bebebrapa tahun terakhir ini. engan Dengan demikian mayoritas
siaran iklan direct marketing sekarang terjadi melalui televisi.
Pendekatan dua langkah ini masih sangat umum di radio, terutama
dengan perusahaan – perusahaan lokal. Pemasaran langsung dalam
industri penyiaran melibatkan dan mendukung kedua direct-response
advertising. Dalam direct-response advertising produk atau jasa
ditawarkan dan respon penjualan diminta baik melalui pendekatan satu
atau dua langkah.
4.
Infomersial
Merupakan info komersial dengan durasi sekitar 30 – 60 menit. Banyak
infomersial diproduksi oleh pengiklan dan dirancang untuk dilihat
sebagai acara televisi biasa. Studi ini menunjukkan bahwa infomersial
merupakan media yang efektif dengan basis demografis yang luas, tidak
berbeda secara signifikan dari yang bukanpembeli infomersial yang
dapat dilihat dari segi umur, pendidikan, pendapatan, atau gender.
45
5.
Teleshopping
Pengembangan nomor telepon bebas pulsa, dikombinasikan dengan
meluasnya penggunaan kartu kredit telah menyebabkan peningkatan
jumlah orang yang berbelanja melalui televisi secara dramais. Perhiasan,
peralatan dapur, produk –produk kesehatan, asuransi, CD, dan berbagai
item yang sekarang dipromosikan dan dijual dengan cara ini.
6.
Print Media
Direct Marketing sulit diterapkan pada majalah dan koran. Hal ini
disebabkan iklan harus bersaing dengan iklan – iklan yang lain, selain
harga space iklan yang cenderung mahal namun respon konsumen dan
keuntungannya lebih rendah dari media yang lain.
7.
Telemarketing
Penjualan lewat telephone, baik organisasi sosial maupun organisasi
komersial telah menggunakan media ini secara efektif, baik dalam
pendekatan satu atau dua langkah. Telemarketing merupakan industri
besar dan masih terus berkembang. Dengan berkembangnya zaman,
muncul pula dimensi baru yaitu telemedia. Menurut Tom Eisenhart
telemedia menggunakan telepon atau layanan informasi suara untuk
penjualan, beriklan, promosi, hiburan dan informasi.
8.
Electronic Teleshopping
Merupakan sebuah penjualan online dan akses mencari informasi terkait
dengan produk tersebut menggunakan komputer. Internet Shopping
46
merupakan media untuk mendapatkan respon langsung dari konsumen,
untuk memperluas cakupan bisnis mereka. Pada pelaksanaannya ada
perusahaan yang berhasil dan meningkatkan penjualan, namun ada juga
yang tidak berhasil karena menemukan kesulitan cara penjualan melalui
internet dengan strategi yang berbeda.
2.6. Peran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Sunarto (2006) bahwa promosi yang menarik dapat membuat
konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan kepada mereka. Tjiptono
(2004) menyatakan bahwa, “promosi adalah suatu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi mempengaruhi/ membujuk dan mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia, membeli, dan loyal terhadap produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”.
Gito Sudarmo menyatakan bahwa, “promosi adalah kegiatan yang ditujukan
untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
lalu membeli produk tersebut”.
Dalam keseharian kehidupannya konsumen selalu berbelanja apa saja yang
dibutuhkan, mulai dari komoditi yang sangat diperlukan sampai ke barang yang
sebetulnya kurang diperlukan tetapi dibeli juga. Semua perilaku ini tentu ada yang
mempengaruhinya, baik secara rasional, ataupun emosional.
47
Gambar 2.Model of Buyer Behavior
Sumber dimodifikasi (Kotler & Amstrong, 1999 : 135)
Product
Price
Place
Promotion
Economic
Technological
Political
Cultural
Buyer
Characteristic
Buying
Decision
Process
Product Choice
Brand Choice
Dealer Choice
Purchase Timing
Purchase Amount
Stimulasi datang dari informasi mengenai produk, harga, lokasi dan promosi.
Dalam pemasaran jasa ditambah lagi dengan physical evidence, people, dan process.
Para pembeli dipengaruhi oleh stimuli ini, kemudian dengan mempertimbangkan
faktor lain seperti keuangan, budaya, tekhnologi. Maka masuklah segala informasi
tersebut kedalam black box konsumen. Konsumen mengolah segala informasi
tersebut dan siambillah kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang
dibeli, merek, toko atau dealer, dan waktu atau kapan membelinya. 42
Menurut Philip Kothler proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari 5
tahapan, yaitu :
1.
Pengenalan masalah
Proses membeli ini dikenal dengan pengenalan masalah dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan, membeli merasakan perbedaan
antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
42
Alma, Buchari DR.H. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa: Penerbit PT. Alfabeta, Bandung,
2007. Hal 96
48
2.
Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi
tetapi mungkin juga tidak. Apabila dorongan konsumen kuat dan terdapat
produk yang memuaskan dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan
membelinya. Bila tidak konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan
atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan
tersebut.
3.
Evaluasi Alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan.
Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternative barang yang akan dibeli
tergantung pada masing – masing individu dan situasi membeli spesifik.
4.
Keputusan Membeli
Konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli.Pada
umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang disukai,
tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk
membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat orang lain
mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah
faktor situasi yang tidak diharapkan.Akan tetapi peristiwa – peristiwa yang
tidak diharapkan bisa menambah niat pembelian.
49
5.
Tingkah laku paska pembelian
Dalam hal ini yang menentukan pembelian merasa puas atau tidak puas dengan
suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan
prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,
konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen puas.
Kotler juga menyebutkan bahwa terdapat 3 tahap pemecahan masalah yang bisa
dilakukan oleh konsumen dalam memutuskan pembelian, yaitu :
1.
Extensive decision making, konsumen cenderung memiliki banyak sekali
informasi akan alternatif solusi yang ingin diambilnya, akan tetapi konsumen
tidak memiliki prioritas pilihan akan pilihan yang ada. Konsumen tipe ini
membutuhkan waktu yang lama.
2.
Limited decision making, konsumen memiliki beberapa alternatif solusi
sehingga tidak banyak informasi yang dicari dalam memutuskan pembelian.
3.
Routinized choice decision, pengambilan keputusan didasari oleh kebiasaan
atau runtinitas dari konsumen dalam menggunakan produk tersebut. Sehingga
pengaruh akan produk lain tidak mengganggu konsumen ini dalam mengambil
keputusan pembelian.43
43
Philip A. Kothler. Manajemen Pemasaran. Jakarta. 2005. Hal 243
50
Tidak semua situasi pengambilan keputusan konsumen menerima atau
membutuhkan pencarian informasi yang sama. Jika semua keputusan pembelian
membutuhkan usaha yang besar, maka pengambilan keputusan konsumen akan
merupakan proses melelahkan yang menyita waktu. Sebaliknya jika semua pembelian
sudah merupakan hal yang rutin, maka akan cenderung membosankan dan hanya
sedikit memberikan kesenangan baru. Dalam rangkaian usaha yang berkisar tingkatan
paling tinggi sampai tingkat rendah, maka dapat membedakan pengambilan
keputusan konsumen dengan spesifik yaitu :
1.
Pemecahan masalah yang mendalam
Jika konsumen tidak memiliki kriteria mapan untuk menilai suatu produk atau
merek tertentu dalam kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek
yang akan dipertimbangkan menjadi rangkaian kecil yang dapat dikuasai, usaha
pengambilan keputusan ini dapat diklasifikasikan sebagai pemecahan masalah
mendalam. Pada tingkat ini konsumen membutuhkan berbagai macam
informasi untuk menetapkan serangkaian kriteria guna menilai merek - merek
tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai merek yang akan
dipertimbangkan.
2.
Pemecahan masalah yang terbatas
Pada tingkat ini, konsumen mempunyai beberapa pengalaman mengenai
kategori produk dan serangkaian kategori produk dan berbagai merk dalam
kategori tersebut. Tetapi mereka belum sepenuhnya mendapatkan pilihan pada
merek tertentu.
51
3.
Perilaku sebagai respon yang rutin
Pada tingkat ini, konsumen mempunyai beberapa pengalaman mengenai
katagori produk dan serangkaian kriteria yang diteteapkan dengan baik untuk
menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan. Dalam beberapa
situasi, mereka mungkin mencari informasi tambahan dalam situasi lain.
Mereka hanya meninjau kembali apa yang sudah mereka ketahui.
Para pembeli memiliki motif – motif pembelian yang mendorong mereka untuk
melakukan pembelian. Mengenai buying motivates ada 3 macam :44
1.
Primary buying motivate, yaitu motif untuk membeli yang sebenarnya misalnya
melakukan pembelian bahan pangan karena memang manusia membutuhkan
makanan untuk kelangsungan hidupnya.
2.
Selective buying motivate, yaitu pemilihan terhadap barang, hal ini berdasarkan
ratio. Berdasarkan waktu misalnya membeli makanan dalam kaleng agar lebih
cepat disajikan. Berdasarkan emosi, seperti membeli sesuatu karena meniru
orang lain. Jadi selective dapat berbentuk rational buying motivate, emotional
buying motivate atau impulse (dorongan seketika).
3.
Patronage buying motivate, ini merupakan selective buying motive yang
ditujukan kepada tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena
layanan yang memuaskan, tempatnya dekat, cukup persediaan barang, lokasi
44
Alma, Buchari DR.H. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa: Penerbit PT. Alfabeta, Bandung,
2007. Hal 97
52
memiliki tempat parkir yang luas dan nyaman, ada anggapan tempat tersebut
sebagai pusat perbelanjaan bagi kelas menengah ke atas.
2.7. Model STP
2.7.1. Segmentasi Pasar
Kotler dan Amstrong (2004, p.239) mengatakan bahwa : 45
“Market Segmentation is dividing a market into smaller groups of
buyers with distinct needs, characteristic or behaviorswho might require
separate product or marketing mixes”.
Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok –
kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang
terpisah.
Segmentasi pasar kemudian membagi pasar yang sifatnya heterogen ke
dalam segmen – segmen homogen yang lebih spesifik lagi. Hal tersebut dapat
membuat perusahaan mampu menarget pelayanan jasa dan bukanlah sebuah
strategi murni yang dapat menyesuaikan diri karena proses dari segmentasi
pasar, terdiri dari seleksi beberapa segmen dari perusahaan yang sesuai yang
memiliki keunggulan kompetitif dengan kompetitor pada segmen yang sama.
45
Kotler, Philip & Amstrong, Gary, 2004. Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall,
New Jersey
53
1.
Segmentasi Geografis
Segmentasi yang mengharuskan pembagian pasr menjadi unit – unit
geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi,
kota, atau lingkungan rumah tangga. Disini perusahaan menentukan
geografis mana yang dapat dilayani dengan baik.
2.
Segmentasi Demografis
Segmentasi dimana pasar dibagi menjadi kelompok – kelompok
berdasarkan variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, dan kelas sosial. Demografis segmentasi paling
sering digunakan dalam melakukan segmentasi karena paling mudah
untuk diukur.
3.
Segmentasi Psikografis
Segmentasi dimana pembeli dibagi – bagi menjadi kelompok yang
berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Orang –
orang dalam kelompok geografis dapat menunjukkan gambaran
psikografis yang berbeda.
4.
Segmentasi Perilaku
Segmentasi di mana pembeli dibagi – bagi menjadi kelompok –
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan
mereka terhadap suatu produk.
54
2.7.2. Target Pasar
Setelah
melakukan
evaluasi
pasar berdasarkan
segmen,
maka
perusahaan perlu memutuskan segmen mana yang akan dilayani oleh
perusahaan. Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong suatu target pasar
terdiri dari atas seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan atau
karakteristik yang sama yang dipilih oleh suatu perusahaan untuk dilayani.
Untuk memilih pasar yang dituju (target pasar), suatu perusahaan harus dapat
menempuh empat macam strategi, yaitu : 46
1.
Undifferentiated marketing
Dalam strategi ini, perusahaan memutuskan untuk tidak mengenal
bermacam – macam segmen pasar yang ada atau perusahaan
mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi keinginan
semua atau banyak orang. Strategi ini fokus pada apa yang biasanya
disukai orang banyak daripada melakukan diferensiasi. Sehingga satu
macam produk dipasarkan kepada semua orang, tidak hanya pada satu
atau beberapa kelompok saja. Karena pasar yang dituju bersifat masal,
maka teknik pemasarannya pun bersifat masal, misalnya menggunakan
periklanan masal. Strategi macam ini tidak banyak dipakai oleh
perusahaan.
46
Kotler, Philip & Amstrong, Gary, 2004. Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall,
New Jersey
55
2.
Differentiated Marketing
Pada strategi ini perusahaan memutuskan untuk beroperasi dalam dua
segmen pasar atau lebih, tetapi merancang produk atau program –
program untuk masing – masing segmen. Disini perusahaan mencoba
untuk mengidentifisikan kelompok – kelompok pembeli tertentu
(segmen pasar) dengan membagi pasar ke dalam kedua kelompok atau
lebih. Pada sekelompok pembeli, dapat ditawarkan jenis produk yang
berbeda dengan kelompok lain. Sehingga suatu perusahaan dapat
menjual beberapa macam produk. Jadi, dalam strategi ini perusahaan
berusaha untuk memilih sub atau kelompok – kelompok konsumen yang
akan dilayaninya dan juga merencanakan produk yang dapat
memberikan kepuasan pada kelompok – kelompok tersebut.
3.
Concentrated marketing
Pada strategi ini perusahaan memusatkan usaha pemasarannya hanya
pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Strategi ini biasanya
disebut juga niche marketing. Biasanya strategi ini ditempuh oleh
perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak kelompok pembeli,
sehingga usaha pemasarannya hanya dipusatkan pada pembeli yang
paling menguntungkan. Strategi ini juga berlaku bagi perusahaan
dengan sumber daya yang terbatas.
56
4.
Micromarketing
Strategi ini
melakukan penyesuaian terhadap produk dan program
pemasaran untuk memenuhi selera individu tertentu. Micromarketing
terdiri dari lokal marketing dan indivisual marketing.
2.7.3. Positioning
Setelah melakukan strategi segmentasi selanjutnya adalah melakukan
positioning merk ke dalam benak konsumen. Positioning merupakan salah satu
strategi pemasaran yang paling mendapatkan perhatian Wilson & Giligan.47
Dalam strategi ini konsumen sebagai penentu utama karena positioning
merupakan bagaimana citra merek di benak konsumen. Kotler dan Amstrong
menjabarkan positioning sebagai :48
“A product position is the way the product is define by consumers on
important attributes – the place the product occupies in consumers’mind
relative to competing products”.
Positioning adalah bagaimana suatu produk dijabarkan dalam benak
konsumen sebagai sesuatu yang jelas, khas dan yang diinginkan secara relatif
terhadap pesaing.
47
Wilson, Richard M.S and Giligan, Colin (2005). Strategic Marketing Management : Planning,
implementation, and control, Third edition.USA Elseover Ltd
48
Kotler, Philip & Amstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing. Tenth Edition, Pearson Prentice Hall,
New Jersey
57
Kotler dan Amstrong menjabarkan bahwa ada tiga langkah dalam
melakukan positioning, yaitu :49
1.
Mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang dapat diunggulkan
2.
Memilih keunggulan bersaing yang paling tepat
3.
Memilih strategi positioning secara keseluruhan.
Positioning dapat diartikan sebagai cara pandang terhadap suatu produk
dengan menggunakan “kaca mata” konsumen. Sedangkan kata memposisikan
suatu produk dapat diartikan menempatkannya dalam ingatan konsumen atau
pikiran konsumen melalui cara – cara tertentu (iklan) ke dalam benak
konsumen. Oleh karena itu sebuah perusahaan perlu mendiferensiasikan
produknya agar dapat mencapai keunggulan kompetitif, seluruh program
pemasaran perusahaan harus mendukung strategi positioning yang dipilih.
49
ibid
58
Download