Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat

advertisement
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
seluruh umat manusia untuk mengikutin 眊と
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
sewah愀摳ia灨愀摳ia⠀摳楬u椀⥩a剡ta畳el汳ewah極nt⁴a畳u椀h琨sew搠ma⁩n en⁎u慮gi⁎u慮杵椀h歮jal e⸠ᴀ と⤠呪⁅吠眊䉔 䘲‱㈮〰〠呦⁅吊焠〮ㄷ㌠〮㈴
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
[1], yang semuanya menunjukkan bahwa menyerupai mereka dilarang secara global.
Sedangkan menyelisihi tata cara mereka merupakan sesuatu yang disyariatkan baik yang
sifatnya wajib ataupun anjuran sesuai dengan tempatnya masing-masing.” (Iqtidha AshShirathil Mustaqim, 1/473)
Siapakah Orang-Orang Kafir yang Tidak Boleh Kita Menyerupainya?
Orang-orang kafir yang tidak boleh kita menyerupainya meliputi ahlul kitab (Yahudi dan
Nashara) dan orang-orang kafir lainnya.
Bahaya Tasyabbuh dengan Orang-Orang Kafir
Di antara bahaya dan dampak negatif tasyabbuh adalah:
Bahwa partisipasi dalam penampilan dan akhlak akan mewarisi kesesuaian dan
kecenderungan kepada mereka, yang kemudian mendorong untuk saling menyerupai dalam
hal akhlak dan perbuatan.
Bahwa menyerupai dalam penampilan dan akhlak, menjadikan kesamaan penampilan
dengan mereka, sehingga tidak tampak lagi perbedaan secara dzahir antara umat Islam
dengan Yahudi dan Nashara (orang-orang kafir).
Itu terjadi pada hal-hal yang asalnya mubah. Dan bila terjadi pada hal-hal yang
menyebabkan kekafiran, maka sungguh telah jatuh ke dalam cabang kekafiran.
Tasyabbuh dengan orang-orang kafir dalam perkara-perkara dunia akan mewariskan
kecintaan dan kedekatan terhadap mereka. Lalu bagaimana dalam perkara-perkara agama?
Sungguh kecintaan dan kedekatan itu akan semakin besar dan kuat, padahal kecintaan dan
kedekatan terhadap mereka dapat meniadakan keimanan seseorang.
Lebih dari itu Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam telah menyatakan:
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka.” (HR. Ahmad dan
Abu Dawud dari shahabat Abdullah bin ‘Umar radhiyallahuanhu, dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6025)
[Diringkas dari kitab Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim juz 1, hal. 93, 94, dan 550]
***
Perkara-perkara yang Termasuk Tasyabbuh dan Diharuskan untuk Menyelisihinya
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
Perkara-perkara yang termasuk tasyabbuh dan diharuskan untuk menyelisihinya mencakup
semua perkara yang merupakan ciri khas bagi mereka (di setiap masa) baik dalam hal
aqidah, ibadah, hari-hari besar, penampilan/ model, ataupun tingkah laku. Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah rahimahullah ketika mengomentari hadits Anas bin Malik radhiyallahuanhu:
“Lakukanlah apa saja (terhadap istri kalian) kecuali nikah (jima’).” (HR. Muslim, Kitabul Haidh,
hadits no. 302)
“Maka hadits ini menunjukkan bahwa apa yang Allah Subhanahuwata’ala syariatkan kepada
Nabi-Nya sangat banyak mengandung unsur penyelisihan terhadap orang-orang Yahudi.
Bahkan beliau Shalallahu’alaihi wa sallam menyelisihi mereka dalam semua perkara yang
ada pada mereka, sampai-sampai mereka berkomentar: ‘Orang ini (Rasulullah
Shalallahu’alaihi wa sallam) tidaklah mendapati sesuatu pada kami kecuali berusaha untuk
menyelisihinya.” (Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/214-215, lihat pula 1/365)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Tasyabbuh dengan
orang-orang kafir terjadi dalam hal penampilan, pakaian, tempat makan, dan sebagainya
karena ia adalah kalimat yang bersifat umum. Dalam artian, bila ada seseorang yang
melakukan ciri khas orang-orang kafir, di mana orang yang melihatnya mengira bahwa ia
termasuk golongan mereka (maka saat itulah disebut dengan tasyabbuh, pen).” (Majmu’
Durus Wa Fatawa Al-Haramil Makki, 3/367)
Perkara-perkara yang merupakan ciri khas mereka tersebut terbagi menjadi tiga jenis:
Perkara yang disyariatkan dalam agama kita dan juga dalam agama mereka. Atau dahulu
bukan syariat mereka namun saat ini mereka kerjakan sebagaimana kita mengerjakannya,
seperti: shaum ‘Asyura (10 Muharram, pen), shalat, dan shaum (puasa). Maka cara
penyelisihannya adalah mengerjakannya dengan cara/ tuntunan yang berbeda dengan
mereka. Seperti mengiringkan shaum tasu’a (puasa 9 Muharram, pen) bersamaan dengan
‘Asyura, menyegerakan berbuka dan shalat maghrib, serta mengakhirkan sahur.
Perkara yang disyariatkan dalam agama mereka namun kemudian di-mansukh (dihapus)
secara total, seperti hari Sabtu atau kewajiban shalat/ shaum tertentu. Maka diharamkan
bagi kita untuk menyerupai mereka dalam perkara tersebut. Bahkan menyerupai mereka
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
dalam perkara tersebut lebih jelek dari menyerupai mereka dalam perkara jenis pertama.
Perkara yang mereka ada-adakan dalam hal ibadah, adat, atau ibadah yang berkaitan
dengan adat. Maka menyerupai mereka dalam jenis ini lebih jelek dari menyerupai mereka
dalam dua jenis lainnya. (Diringkas dari Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/437-477)
Bagaimana dengan Mobil, Pesawat Terbang, dan Perangkat Teknologi Lainnya?
Memanfaatkan dan meniru mobil, pesawat terbang, alat-alat sains, dan teknologi lainnya
bukanlah termasuk dari tasyabbuh. Karena apa yang mereka buat dan kembangkan tersebut
hakekatnya bukanlah ciri khas/ kekhususan yang mereka miliki. Siapa saja baik muslim
ataupun kafir yang bersungguh-sungguh mempelajari dan mengembangkannya akan mampu
untuk membuatnya. Demikian pula mengimpor barang-barang tersebut dari negeri-negeri
kafir dan menggunakannya, bukanlah bagian dari tasyabbuh.
Karena Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam sendiri pernah menggunakan produk orangorang kafir baik pakaian, bejana, dan lain sebagainya. Sebagaimana pula beliau pernah
menerima hadiah dari Muqauqis, seorang raja Mesir yang beragama Nashara. Namun bila
penggunaan produk mereka diiringi dengan penerapan kebiasaan, tata cara, dan aturan
yang merupakan ciri khas dari mereka (orang-orang kafir) maka yang demikian dilarang dan
termasuk dari tasyabbuh. (Diringkas dari Muqaddimah (Muhaqqiq) Iqtidha Ash-Shirathil
Mustaqim, 1/48 dengan beberapa tambahan).
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Adapun sesuatu yang
sudah tersebar di kalangan umat Islam dan orang-orang kafir, maka penyerupaan dalam hal
ini diperbolehkan walaupun asalnya dari orang-orang kafir, selama bukan sesuatu yang
dzatnya haram seperti pakaian sutra (untuk laki-laki, pen).” (Majmu’ Durus wa Fatawa AlHaramil Makki, 3/367)
Bagaimana dengan Pantalon?
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Pada pantalon (celana panjang yang umum
dipakai kaum laki-laki saat ini, red) ada dua musibah:
Pemakainya menyerupai orang-orang kafir, karena umat Islam dahulu memakai sirwal
(celana) yang luas dan lebar, yang sampai hari ini sebagiannya masih dipakai di Syiria dan
Lebanon. Umat Islam tidaklah mengenalnya kecuali setelah masa penjajahan. Dan ketika
para penjajah itu hengkang, mereka tinggalkan peninggalan-peninggalan yang jelek, yang
akhirnya diambil oleh (sebagian besar) umat Islam karena kebodohannya.
Bahwasanya pantalon itu membentuk aurat, karena aurat laki-laki adalah dari lutut hingga
pusar. Seorang yang mengerjakan shalat sudah seharusnya menjauhkan diri dari maksiat,
lalu bagaimana dengan seseorang yang dalam keadaan sujud kepada Allah sementara kedua
pantatnya bahkan di antara keduanya tampak membentuk (karena shalat memakai pantalon,
pen)?! Bagaimana orang ini mengerjakan shalat (dalam keadaan demikian) sedangkan dia
sedang menghadap Rabb Semesta Alam?!…” (Al Qaulul Mubin Fi Akhthail Mushallin,
hal.20-21)
Bagaimana Membangun Tempat Ibadah di Bekas Tempat-tempat Kekafiran dan
Kemaksiatan?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Adapun tempat-tempat kekafiran dan
kemaksiatan yang belum pernah terjadi padanya adzab Allah Subhanahuwata’ala, jika
dijadikan sebagai tempat yang bernuansa keimanan dan ketaatan maka bagus (bukan
termasuk tasyabbuh). Nabi Shalallahu’alaihi wa sallam telah memerintahkan penduduk Thaif
agar membangun masjid di tempat sesembahan yang dahulu mereka punyai.
Demikian pula penduduk Yamamah agar membangun masjid di tempat yang dahulu sebagai
sinagog. Bahkan masjid beliau Shalallahu’alaihi wa sallam asalnya adalah kuburan orangorang Musyrikin (beliau bangun setelah dipindahkannya semua kuburan-kuburan tersebut ke
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
tempat lain).” (Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/266-267)
Apakah Tasyabbuh harus dengan Niat?
Suatu amalan yang menyerupai ciri khas orang-orang kafir akan dihukumi sebagai
tasyabbuh, walaupun tidak ada niatan untuk menyerupainya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah berkata: “Demikian pula larangan tasyabbuh dengan mereka, mencakup
perkara-perkara yang engkau niatkan untuk menyerupai mereka dan juga yang tidak engkau
niatkan untuk menyerupai mereka.” (Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/473, lihat pula
1/219-220, 226-227, dan 272).
Hikmah Menyelisihi Orang-Orang Kafir
Menyelisihi orang-orang kafir mempunyai hikmah yang sangat besar bagi umat Islam. Di
antara hikmahnya adalah:
Menyelisihi mereka dalam perkara-perkara yang dzahir (penampilan dan akhlak) merupakan
suatu maslahat bagi orang-orang yang beriman. Dengan itu, akan tampak perbedaan
penampilan yang dapat menjauhkan mereka dari perbuatan-perbuatan para penghuni AnNaar tersebut.
Bahwasanya cara/ jalan yang mereka miliki tidak keluar dari dua keadaan: merusak atau
mempunyai kelemahan. Karena seluruh amalan yang mereka ada-adakan dalam agama dan
juga yang mansukh (terhapus dengan syariat Islam) sifatnya merusak. Sedangkan amalanamalan mereka yang tidak mansukh mempunyai banyak kelemahan, dan masih mengalami
proses penambahan atau pengurangan dalam syariat Islam.
Menyelisihi mereka merupakan sebab jayanya agama Islam.
Menyelisihi mereka termasuk tujuan utama diutusnya Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam.
Dengan menyelisihi mereka akan terbedakan antara seorang muslim dengan seorang kafir,
dan tidak saling menyerupai satu dengan yang lainnya. (Diringkas dari kitab Iqtidha AshShirathil Mustaqim, juz 1 hal. 197, 198, 209, dan 365)
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
Realita Tasyabbuh yang Melanda Umat Islam
Bila kita cermati, realita kehidupan umat Islam menunjukkan bahwa kecenderungan
mayoritas umat untuk bertasyabbuh dengan orang-orang kafir sangatlah kuat. Tidak sedikit
dari para ahli ibadah yang menyerupai orang-orang Nashara dalam melakukan ibadahnya.
Yakni, rajin beribadah namun tidak dibangun di atas ilmu yang benar.
Demikian pula tidak sedikit para intelektual yang menyerupai orang-orang Yahudi, yakni
mengetahui kebenaran namun berusaha menghindari kebenaran tersebut karena dorongan
hawa nafsunya. Pengkultusan orang-orang shalih dan pengkeramatan kuburan-kuburan
mereka dengan berbagai macam praktek kesyirikan yang ada, merupakan wujud tasyabbuh
dengan orang-orang musyrik dan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashara). Demikian pula para
muda-mudi yang kian hari kian gandrung dengan model dan budaya orang-orang kafir…,
suatu realita buruk dan menyedihkan yang melanda umat ini.
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Penyebutan lafadz jengkal, hasta, dan liang
dhabb, adalah sebagai kinayah tentang kuatnya penyerupaan umat ini terhadap Yahudi dan
Nashara. Sedangkan penyerupaan di sini dalam hal kemaksiatan dan pelanggaranpelanggaran syar’i, bukan dalam hal kekafiran.” (Syarh Shahih Muslim 16/436).
Demikianlah kabar dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam yang benar-benar telah
menjadi fakta dan realita saat ini, suatu kabar yang hakekatnya merupakan peringatan agar
umatnya tidak tasyabbuh dengan orang-orang kafir. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al‘Utsaimin rahimahullah berkata ketika menerangkan hadits Abu Waqid Al-Laitsi
radhiyallahuanhu:
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti cara/ jalan orang-orang sebelum kalian.” (HR.
At-Tirmidzi, Kitabul Fitan, hadits no. 2180)
“Perkataan ini bukanlah persetujuan dari Rasul, bahkan merupakan peringatan dari beliau
Shalallahu’alaihi wa sallam. Karena sebagaimana dimaklumi, cara/ jalan orang-orang
sebelum kita (Yahudi dan Nashara) yang diikuti oleh umat ini adalah jalan yang sesat …” (AlQaulul Mufid, 1/202)
Mungkin ada yang bertanya, “Jika memang tasyabbuh dengan orang-orang kafir merupakan
sunnatullah yang telah digariskan untuk umat ini, lalu mengapa perbuatan tersebut
dilarang?”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Karena Al Qur’an dan As Sunnah telah
menerangkan pula bahwasanya akan selalu ada pada umat ini sekelompok kecil yang
berpegang teguh dengan kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam
hingga hari kiamat, dan umat ini tidak akan bersatu padu (secara keseluruhan) di atas
kesesatan.
Maka dengan adanya larangan dari perbuatan tasyabbuh akan memperbanyak kelompok
kecil yang selalu dibela oleh Allah Subhanahuwata’ala ini, mengokohkan dan menambah
keimanan mereka. Semoga Allah Subhanahuwata’ala, Dzat Yang Maha Mengabulkan,
menjadikan kita bagian dari mereka.” (Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/170-171).
Semoga kajian tentang tasyabbuh ini menjadi secercah cahaya yang dapat menunjuki kita
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Tashabuh Bahaya Laten Ditengah Umat
untuk selalu mengikuti jejak Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam dan menjauhkan kita dari
cara/ jalan orang-orang kafir para penghuni jahannam.
Amin Ya Mujibas Sailin.
Sumber: Majalah Asy Syariah
********************************
Catatan Kaki:
Lihat dalil-dalil tersebut dalam kitab Iqtidha Ash-Shirathil Mustaqim, 1/95-406
Related Posts
Petunjuk Bagi Orang-orang Yang Bingung
PETUNJUK BAGI ORANG-ORANG YANG BINGUNG [Terhadap Ahlul Kitab Dan Orang-orang Yang
Sesat] Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim Hafizhahullah Shahabat yang mulia bernama
Jabir bin…
Ketika Ghuluw Melanda Kehidupan
KETIKA GHULUW MELANDA KEHIDUPAN Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc. Apa
Itu Ghuluw? Ghuluw, dalam bahasa Arab bermakna: berlebih, naik, dan melampaui batas. (AlMu’jamul Wasith,…
Penyimpangan Akidah Di Sekitar Kita
PENYIMPANGAN AKIDAH DI SEKITAR KITA Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak
hafizhahullah Semua muslim tentu mengetahui bahwa tujuan dirinya diciptakan adalah untuk
beribadah kepada Allah Subhanahu wa…
Musik Dan Ritual Ibadah
MUSIK DAN RITUAL IBADAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Musik adalah salah
satu warna kehidupan di masa sekarang yang demikian kontras dengan masa sahabat…
Ukhuwah Yang Membuahkan Mahabbah Dan Rahmah
UKHUWWAH YANG MEMBUAHKAN MAHABBAH DAN RAHMAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abul
Abbas Muhammad Ihsan Di dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahuwata’ala banyak memuji para
sahabat alaihimussalam yang mana mereka…
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Download