analisis efisiensi pasar modal indonesia dalam semi

advertisement
ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL
INDONESIA DALAM SEMI-STRONG FORM
PERIODE 2003-2005
( Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta )
TESIS
Oleh :
RIKA SARIDEWI AMBARWATI
P 100040096
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2006
ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL
INDONESIA DALAM SEMI-STRONG FORM
PERIODE 2003-2005
( Studi Pada PT. Bursa Efek Jakarta )
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen
Oleh :
RIKA SARIDEWI AMBARWATI
NIM: P 100040096
KONSENTRASI: MANAJEMEN KEUANGAN
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2006
NOTA PEMBIMBING
Prof. Dr. Sukmawati S, MM
Dosen Pembimbing Program Studi Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nota Dinas
Hal: Tesis Saudara Rika Saridewi Ambarwati
Kepada Yth:
Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap tesis
saudara:
Nama
: Rika Saridewi Ambarwati
NIM
: P 100040096
Program Studi : Magister Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
Judul
: ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL DALAM
SEMI-STRONG FORM PERIODE 2003-2005
(Studi Pada PT Bursa Efek Jakarta)
Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam studi
ujian tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 07 Juli 2006
Pembimbing
Prof. Dr. Sukmawati S, MM
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Rika Saridewi Ambarwati
NIM
: P 100040096
Program Studi : Magister Manajemen
Konsentrasi
: Manajemen Keuangan
Judul Tesis
: ANALISIS EFISIENSI PASAR MODAL DALAM
SEMI-STRONG FORM PERIODE 2003-2005
(Studi Pada PT Bursa Efek Jakarta)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan
yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti atau
dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan maka gelar dan ijasah yang diberikan oleh
Universitas batal saya terima.
Surakarta, 07 Juli 2006
Yang membuat pernyataan
Rika Saridewi Ambarwati
ABSTRACT
The efficient market is a market in which all traded security prices that are
reflecting all available information. The information can be profit statements of
corporation, dividend payment, stock split, and reports from stock exchanges
analysts. The concept of an efficient stock exchange implies a process of security
price adjustments toward new equilibrium price so that a perfect response on the new
information. A market is called as an efficient one if time to adjust the new
equilibrium price is conducted very quickly. How fast the time needed to absorb all
information depends on type of information such as a profit announcement by an
efficient company.
A market could be called as efficient in semi-strong form efficiency if the
security prices reflect all different information including published information.
Purpose of the research is to analysis whether Indonesian stock exchange in 20032005 has been an efficient market in semi-strong form. The applied analysis is market
model. The market model is used because to know how fast the reaction of security
price changes on thing, namely, an announcement of income increase or decrease.
And a market can be called as efficient market in semi-strong form if the security
price reacts to published information.
Results of the research indicated that semi-strong form of Indonesian stock
exchange in 2003-2005 is not efficient yet, because the announcement of income
increase and decrease is not affecting stock price change in Indonesian stock
exchange. Information about companies that published to public so far is less relevant
information for investors in the stock exchange.
Kata kunci:
Market Model, Semi-strong Efficiency, Abnormal Average Return,
Cumulative Average Abnormal Return.
INTISARI
Pasar yang efisien adalah pasar dimana semua harga sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Informasi
tersebut dapat berupa laporan laba perusahaan, pembagian deviden, stock split,
laporan dari para analis pasar modal. Konsep pasar modal yang efisien tersebut
menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju ke harga
keseimbangan yang baru sehingga respon atas informasi baru yang sempurna. Pasar
yang dikatakan efisien jika waktu menyesuaikan harga keseimbangan yang baru
dilakukan dengan sangat cepat. Seberapa cepat waktu untuk dapat menyerap semua
informasi tergantung dari jenis informasi nya, jenis informasi ini misalnya adalah
pengumuman laba oleh perusahaan efisien.
Suatu pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk semi kuat (semi-strong form
efficiency) jika harga- harga sekuritas merefleksikan semua informasi yang berbeda
baik informasi yang dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
apakah pasar modal Indonesia pada tahun 2003-2005 telah efisien dalam bentuk semi
kuat. Analisis yang digunakan adalah menggunakan market model. Digunakannya
market model ini untuk mengetahui seberapa cepat reaksi perubahan harga sekuritas
terhadap suatu hal yaitu pengumuman kenaikan atau penurunan pendapatan. Dan
yang dimaksud pasar yang efisien dalm bentuk semi kuat adalah jika harga sekuritas
bereaksi terhadap informasi yang dipublikasikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan pasar modal Indonesia bentuk semi kuat
selama periode tahun 2003-2005 belum efisien, karena pengumuman kenaikan dan
penurunan pendapatan tidak mempengaruhi perubahan harga saham di pasar modal
Indonesia. Informasi mengenai perusahaan yang disampaikan kepada publik selama
ini merupakan informasi yang kurang relevan untuk para investor di pasar modal.
Kata kunci:
Market Model, Semi-strong Efficiency, Abnormal Average Return,
Cumulative Average Abnormal Return.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING...............................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.........................................
iv
ABSTRACT.....................................................................................................
v
INTISARI .........................................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………........
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xvii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................
1
B. Pembatasan Masalah ............................................................
5
C. Perumusan Masalah ..............................................................
6
D. Tujuan Penelitian .................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ................................................................
7
F. Sistematika Pembahasan ......................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
9
A. Pengertian Pasar Modal ........................................................
9
B. Manfaat Pasar Modal ...........................................................
11
1. Bagi Dunia Usaha ……………………………...………..
12
2. Bagi Pemodal ……………………………………………
12
3. Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal …………………
13
BAB III
4. Bagi Pemerintah …………………………………………
14
C. Pasar Modal Indonesia .........................................................
14
1. Periode Pertama: Periode Jaman Belanda ......................
15
2. Periode Kedua: Periode Orde Lama ...............................
16
3. Periode Ketiga: Periode Orde Baru ................................
17
4. Periode Keempat: Periode Bangun Tidur yang Panjang.
17
5. Periode Kelima: Periode Otomatisasi ………………….
19
6. Periode Keenam: Periode Krisis Ekonomi ……………..
20
D. Pengertian Pasar Modal yang Efisien ...................................
21
E. Random Walk Theory ...........................................................
23
F. Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal .........................
24
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form) ......................
25
2. Efisie nsi pasar bentuk semi kuat (semi-strong form) ......
25
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form) ………………
29
G. Tes Empiris Efisiensi Pasar Modal ......................................
31
1. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Lemah ……………….
31
2. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Semi Kuat ……………
37
3. Tes Empiris Pasar Modal Bentuk Kuat …………………
42
H. Syarat-syarat Tercapainya Kondisi Pasar Efisien ................
44
I. Manfaat Pasar Efisien ………………………………………
45
METODE PENELITIAN ...........................................................
47
A. Tahapan Proses Penelitian ....................................................
47
BAB IV
B. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................
47
C. Data dan Sumber Data ..........................................................
48
D. Definisi Variabel Penelitian..................................................
49
E. Metode Analisis Data ...........................................................
51
HASIL ANALISIS DATA .........................................................
54
A. Deskripsi Data ......................................................................
54
B. Perhitungan Abnormal Return ..............................................
60
C. Pembahasan …………………………………………………
BAB V
71
KESIMPULAN ..........................................................................
73
A. Kesimpulan ...........................................................................
73
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................
74
C. Saran .....................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jumlah Perusahaan yang Go Public, Jumlah Lembar Saham
yang diperdagangkan dan Nilai Saham yang diperdagangkan ……..
4
Tabel 2. Berbagai Penelitian yang Menggunakan Uji Korelasi ………………
33
Tabel 3. Jumlah Sampel Perusahaan Dengan Pendapatan Naik dan Turun
Periode Tahun 2003 – 2005 ………………………………………...
54
Tabel 4. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003 ………....
55
Tabel 5. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004 …………
56
Tabel 6. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2005 …………
57
Tabel 7. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003 ..………
58
Tabel 8. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004 ………..
59
Tabel 9. Deskripsi Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2005 ………..
59
Tabel 10. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003 ……….
61
Tabel 11. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004 ……….
63
Tabel 12. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2005 ……….
64
Tabel 13. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003 ………
66
Tabel 14. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004 ………
68
Tabel 15. Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2005 ………
70
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Efisiensi Pasar Secara Informasi dan Secara Keputusan …………
8
Gambar 2. Tingkatan Kumulatif dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien ………….
30
Gambar 3. Pergerakan harga sekuritas dan saat untuk membeli ……………..
36
Gambar 4. Indeks Prestasi Abnormal atas Portofo lio-portofolio yang
Ditentukan Berdasarkan Selisih antara Laba Akuntansi
Aktual dengan yang Diperkirakan …………………………………
40
Gambar 5. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik
Tahun 2003………………………………………………………...
62
Gambar 6. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik
Tahun 2004 ………………………………………………………..
63
Gambar 7. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Naik
Tahun 2005 ……………………………………………………….
65
Gambar 8. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun
Tahun 2003 .……………. ……………………………………….
67
Gambar 9. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun
Tahun 2004 .…………………………………………………….
68
Gambar 10. Rata-Rata Abnormal Return Perusahaan Pendapatan Turun
Tahun 2005 .…………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Perhitungan Alpha dan Beta Kelompok Perusahaan
Untuk Periode Tahun 2003 – 2005
Lampiran 2. Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2003
Lampiran 3. Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2003
Lampiran 4. Data Perusahaan Pendapatan Naik Tahun 2004
Lampiran 5. Data Perusahaan Pendapatan Turun Tahun 2004
70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
jangka panjang dengan menjual saham atau obligasi. Perusahaan (emiten) akan
menerbitkan surat-surat berharga, baik saham atau obligasi dan kemudian dijual ke
pihak yang menyediakan dana (investor). Ada dua tahap dalam penjualan surat-surat
berharga tersebut. Tahap pertama adalah pada saat surat berharga tersebut untuk
pertama kalinya ditawarkan ke public (Initial Public Offering/IPO) yang
penjualannya dilakukan pada pasar perdana (primary market). Tahap kedua pada saat
surat-surat berharga telah berpindah tangan dan diperdagangkan di pasar sekunder
(secondary market) memegang peranan sangat penting, sebab perkembangan pasar
modal bercermin dari kegiatan perdagangan di pasar sekunder.
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar financial yang
menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan
fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang
memiliki dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sehingga fungsi keuangannya
dapat ditunjukkan oleh kemungkinan adanya perolehan imbalan bagi pihak yang
memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal
menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki.
Dalam hal ini informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting, karena seorang
investor sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal dengan cara membeli
saham yang diperdagangkan dia harus memahami dan mempercayai bahwa semua
informasi yang tersedia dan mekanisme perdagangan di pasar modal dapat dipercaya,
tidak ada pihak tertentu yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut.
Pada dasarnya pengembangan pasar modal akan tergantung pada tersedianya
supply dan demand akan sekuritas yang diperjualbelikan di bursa dalam jumlah yang
memadai. Ini berarti bahwa harus banyak perusahaan yang menerbitkan sekuritas,
dan tersedia pemodal yang cukup untuk membeli sekuritas tersebut. Apabila salah
satu dari kedua unsur tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang memadai, pasar
modal akan sulit berkembang.
Pasar modal Indonesia diaktifkan kembali mulai tahun 1977, sehingga masih
terbilang baru dan asing bagi masyarakat Indonesia. Khususnya di Indonesia,
menurut Bawazier (1992) pengembangan pasar modal tersebut mempunyai misi dan
orientasi yang spesifik, karena selain sebagai sumber dan pembiayaan jangka
panjang, juga meliputi tiga aspek mendasar yang mengacu pada Pasal 33 ayat 1 UUD
1945, yaitu bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan. Adapun ketiga aspek tersebut yaitu pertama, untuk lebih meningkatkan
minat rakyat dalam rangka pengarahan dan penghimpunan dana untuk digunakan
secara produktif. Kedua, mempercepat proses perluasan pengikutsertaan masyarakat
dalam pemilikan saham perusahaan. Disamping itu, pasar modal dipandang sebagai
salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara.
Dengan demikian, pasar modal memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya
turut menciptakan pemerataan pendapatan dan hasil- hasil pembangunan. Sebuah
konsep yang berkenaan dengan teori pasar modal efisiensi telah diperkenalkan untuk
menggambarkan sebagaimana mengoperasionalkan pasar.
Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi
mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu, pasar
modal dikatakan efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi
secara informasional apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua
informasi yang relevan. Semakin tepat dan cepat informasi sampai
investor
dan
dicerminkan
pada
harga
ke calon
saham, maka pasar modal yang
bersangkutan semakin efisiensi. Informasi yang sepenuhnya tercermin pada harga
saham akan sangat berharga bagi para pelaku pasar modal dan institusi yang
berkaitan, seperti Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam),
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pelaku pasar modal.
Dalam perkembangan perdagangan saham di pasar modal baik perkembangan
yang positif maupun perkembangan yang negative akan memunculkan pendapat
tentang harga-harga saham yang berada di pasar modal bahwa saham A overvalue
atau saham B undervalue dan sebagainya yang kesemuanya itu pada intinya
mempertanyakan apakah harga suatu surat berharga tersebut wajar. Perkembangan
perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal, jumlah lembar saham yang
diperdagangkan dan jumlah nilai rupiah yang diperdagangkan dapat dilihat pada
tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1
Jumlah Perusahaan yang Go Public, Jumlah Lembar Saham yang diperdagangkan dan
Nilai Saham yang diperdagangkan
(dalam Rupiah)
Tahun
Jumlah Perusahaan
Jumlah Lembar Saham
Nilai dalam Rupiah
1996
253
29.527.727.838
75.729.894.195.234
1997
282
76.599.170.013
120.385.166.174.829
1998
288
90.620.529.970
99.684.703.142.460
1999
285
178.486.582.779
147.879.985.749.582
2000
287
134.531.333.895
122.774.764.247.160
2001
316
148.381.308.444
97.522.823.598.837
2002
331
171.207.351.815
120.762.778.011.333
2003
333
234.030.810.474
125.437.613.790.430
2004
331
411.768.340.217
247.006.931.714.305
2005
336
401.868.034.588
406.006.258.740.277
Sumber: JSX Statistic, 4th Quarter 2005. JSX. 2005
Untuk menjawab apakah surat berharga tersebut wajar, maka perlu dipahami
bagaimana surat berharga tersebut ditentukan harganya. Dalam teori, hanya surat
berharga merupakan nilai sekarang (present value) dari penerimaan-penerimaan kas.
Nilai sekarang dihitung dengan menggunakan tingkat bunga yang layak denga n
memasukkan unsur resiko, karena informasi yang diterima oleh para investor
mengenai profitabilitas maupun resikonya akan mempengaruhi harga surat berharga.
Suatu pasar yang harga- harganya selalu mencerminkan secara penuh informasi yang
tersedia disebut efisien.
Pada pasar modal harga saham akan cenderung wajar. Dengan kata lain,
penjualan ataupun penelitian setiap sekuritas pada harga pasar yang berlaku
merupakan NPV (Net Present Value) sama dengan nol. Bila kondisi demikian tidak
akan ada harga saham ya ng overvalue atau saham yang undervalue. Bila benar hargaharga saham di pasar modal Indonesia overvalue atau undervalue, berarti pasar modal
Indonesia belum efisien. Selain itu pasar modal yang efisien dimana seluruh
informasi yang relevan diterima oleh investor dan informasi telah diprediksikan ke
dalam saham.
B. Pembatasan Masalah
Efisiensi pasar modal dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk lemah
(weak form), setengah kuat (semi-strong form), dan kuat (strong form). Analisis
efisiensi terhadap pasar modal Indonesia ini membatasi pada tingkatan efisiensi
bentuk semi kuat (semi strong form efficiency), karena pada pasar yang efisien dalam
bentuk setengah kuat, harga saham akan bereaksi dengan cepat terhadap informasi
yang dipublikasikan. Efisiens i bentuk setengah kuat di Bursa Efek Jakarta
juga menjadi sangat menarik karena di Indonesia penelitian mengenai efisiensi
dalam bentuk setengah kuat belum banyak dilakukan. Hal ini didasarkan
penelitian sekitar tahun 1990 bahwa pasar modal telah dinyatakan efisiensi
dalam bentuk lemah dan penelitian tahun 1998 oleh Untung Affandi dan
Sidharta Utama bahwa pada tahun 1996-1997 pasar modal Indonesia belumlah
mencapai efisiensi bentuk semi kuat.
Efisiensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efisiensi informasional.
Efisiensi informasional yaitu pasar modal yang seluruh informasinya tersedia secara
luas dan murah untuk para investor dan semua informasi yang tercermin dalam hargaharga surat berharga tersebut. Masalah yang akan dianalisis oleh peneliti mengenai
masalah yang berkaitan dengan melihat keputusan reaksi harga saham terhadap
pengumuman laba perusahaan salah satu sumber informasi yang banyak digunakan
investor dalam analisis efisiensi ini yaitu berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta.
C. Perumusan Masalah
Penelitian sekitar tahun 2000 sampai tahun 2003 bahwa pasar modal
Indonesia telah efisiensi dalam bentuk semi kuat. Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan sebelumnya maka menjadi pokok permasalahan adalah “Apakah Pasar
Modal Indonesia telah efisien dalam bentuk semi kuat periode tahun 2003 sampai
dengan tahun 2005?”
D. Tujuan Penelitian
Faktor utama yang dicapai oleh setiap pasar modal adalah adanya suatu
mekanisme yang menjamin keterbukaan informasi yang lengkap, akurat, dan up to
date. Dengan adanya informasi itu, para investor akan memperoleh gambaran
perusahaan-perusahaan yang go public dan keadaan pasar modal yang penting artinya
bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi pasar modal
Indonesia dalam bentuk semi kuat selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan pelaku pasar
modal dalam memperoleh informasi mengenai efisiensi pasar modal.
2. Dapat memberikan tambahan referensi yang berhubungan dengan investasi
sekuritas di Bursa Efek Jakarta.
3. Bagi Peneliti, Dosen, Akademis diharapkan menambah wawasan dan sebagai
referensi dalam penelitian-penelitian sejenis.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian. Adapun sistematikanya
adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang Pengertian Pasar Modal, Manfaat Pasar Modal, Pasar
Modal Indonesia, Pengertian Pasar Modal yang Efisien, Random Walk
Theory, Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal, Tes Empiris Efisiensi
Pasar Modal, Syarat-syarat Tercapainya Kondisi Pasar Efisien, dan Manfaat
Pasar Efisien.
BAB III METODE PENELITIAN
Menguraikan tentang Tahapan Proses Penelitian, Populasi dan Sampel yang
digunakan dalam penelitian, Variabel Penelitian, Jenis dan Sumber Data,
dan Metode Analisis Data.
BAB IV HASIL ANALISIS DATA
Menguraikan hasil penelitian secara lengkap dan pembahasan berupa
penjelasan teoritik secara kuantitatif, kualitatif dan sistematis.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Menguraikan Kesimpulan dari Hasil Penelitian, Keterbatasan Penelitian dan
Saran mengenai hasil penelitian bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Download