BAB II PENDIDIKAN KESABARAN DAN ILMU PERNAFASAN A. Pendidikan Kesabaran. 1. Pengertian pendidikan. Kata pendidikan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar didik, yang mendapat awalan pe- dan akhiran –an, yang berarti sebagai proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses perbuatan, cara mendidik.1 Dalam bahasa inggris disebut dengan “education”, sedangkan dalam bahasa latin “educere” secara etimologi berarti memasukkan sesuatu, yaitu memasukkan ilmu pengetahuan ke kepala seseorang.2 Di dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan secara etimologi diartikan memelihara, memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran3. Di dalam bahasa Arab dapat dijumpai adanya kata ta’lim dan tarbiyah, berarti pengajaran dan pendidikan, yang berasal dari kata dasar ‘allama dan rabba sebagaimana digunakan dalam al-Quran, sekalipun konotasi kata tarbiyah lebih luas sebab mengandung arti memelihara, membesarkan dan medidik serta mengandung makna mengajar (allama). Disamping itu kata ta’lim dan tarbiyah terdapat pula kata ta’dib yang ada hubungannya dengan kata adab yang berarti susunan. Dimana mendidik adalah membentuk manusia menempati tempat yang tepat dalam susunan 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1994) Cet. VIII, hlm 232 2 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1992), 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, op., cit. hlm.4. 20 masyarakat dalam posisi yang proporsional sesuai ilmu dan teknologi yang dikuasainya.4 Mengenai pengertian pendidikan, para pakar pendidikan banyak mendifinisikan secara jelas tentang pendidikan, diantaranya adalah : 1) Menurut Zahra Idris bahwa pendidikan adalah : “Serangkaian kegiatan interaksi yang bertujuan antara manusia dewasa dan peserta didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberi bantuan terhadap perkembangan peserta didik”.5 2) Menurut Musthafa Al-Ghulayani pengertian pendidikan adalah ﺍﻟﺘﺮ ﺑﻴﺔ ﻫﻲ ﻏﺮﺱ ﺍﻵﺧﻼﻕ ﺍﻟﻔﺎﺿﻠﺔ ﰱ ﻧﻔﻮﺱ ﺍﻟﻨﺎﺷﺌﲔ ﻭﺳﻘﻴﻬﺎ ﲟﺎﺀ ﺎﺍﻻﺀﺭﺷﺎﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ ﺣﱵ ﺗﺼﺒﺢ ﻣﻠﻜﺔ ﻣﻦ ﻣﻠﻜﺎﺕ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﰒ ﺗﻜﻮﻥ ﲦﺮﺍ TP6PT.ﺍﻟﻔﻀﻴﻠﺔ ﻭﺍﳋﲑ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻟﻨﻔﻊ ﺍﻟﻮﻃﻦ Pendidikan adalah menanamkan akhlak mulia dalam jiwa anak dengan petunjuk dan nasehat sehingga akhlak yang mulia itu benar-benar melekat kedalam jiwa (menjadi watak) kemudian membuahkan keutamaan, kebaikan dan cinta beramal agar berguna bagi tanah air. 3) Achmadi mendefinisikan pendidikan sebagai berikut : Pendidikan adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembanghkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (Insan Kamil) sesuai dengan norma-norma Islam. Atau dengan istilah yang lazim digunakan yaitu menuju terbentuknya kepribadian muslim.7 4 Yusuf Amir Faisal, Reorentasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), 5 Zahra Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan I, ( Jakarta: Grasindo, 1992), hlm. hlm. 94. 4. 6 7 Musthafa Al-Ghulayani, Izhat Al-Nasyi’in, ( Shayida: Bairud, 1953), hlm. 185. Achmadi, Islam Rosdakarya,1999),hlm. 21. Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja 21 4) Abdul Munir Mulkhan memberi definisi pendidikan sebagai berikut: “Suatu proses mengetahui yang secara intrinsik akan memmunculkan suatu pola prilaku yang secara institusional membentuk suatu aktifitas berpola yang dikenal dengan kepribadian”.8 5) Di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.9 6) George F. Kneller mendefinisikan pendidikan sebagai berikut: “Education is the process of self-realization, in which the self realizes and developes all its potentialities”.10 “Pendidikan adalah proses realisasi diri, dimana diri tersebut merealisasikan dan mengembangkan semua potensi-potensi”. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah serangkaian usaha yang dilakukan oleh manusia dewasa dalam rangka membentuk pola tingkah laku atau akhlakul karimah dan mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak-anak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam suatu masyarakat tertentu, sehingga anak didik menjadi manusia seutuhnya (insan kamil). a. Dasar pendidikan Agama Islam sangat memperhatikan pendidikan, yang mana pendidikan adalah sebagai suatu usaha membentuk kepribadian, maka 8 Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim Pengantar Filsafat Pendidikan Islam dan Dakwah, (Yogyakarta: Sipress, 1993), hlm58. 9 UU RI No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Jakarta : Sinar Grafika, 2005 ), hlm.2. 10 George F. Kneller, Logic and Language of Education, John Wiley dan Sons, Inc. New York, London, Sydney, 1966, hlm.14-15. 22 harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua tujuan pendidikan dihubungkan. Dasar pendidikan yang dimaksud adalah pandangan yang melandasi seluruh aspek aktivitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan. Maka yang menjadi dasar pendidikan Islam adalah : 1) Al Qur’an Al Qur’an adalah firman Allah SWT, berupa wahyu yang disampaikan kepada malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW dan merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam di dunia. Didalamnya terkandung ajaran-ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad.11 Karena pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, maka didalam al Qur’an banyak terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan. 2) As Sunnah Pendidikan Islam menjadikan as Sunnah sebagai dasar yang kedua. Secara harfiyah sunnah berarti jalan, metode, dan program. Sedang secara istilah, sunnah adalah sejumlah perkara yang dijelaskan melalui sanad yang sahih baik itu berupa perkataan, perbuatan, peninggalan, sifat, pengakuan, larangan, hal-hal yang disukai dan dibenci, tindak tanduk dan seluruh kehidupan Nabi SAW.12 Sebagaimana al Quran, Sunnah berisi petunjuk-petunjuk untuk keselamatan manusia dalam segala aspeknya, untuk membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Untuk itu 11 12 Zakiyah Darajad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: CV. Ruhama, 1993), hlm.27 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm 31 23 Rasulullah SAW adalah menjadi pendidik utama yang patut dijadikan teladan termasuk dalam aktivitas pendidikan. Dalam dunia pendidikan Sunnah memiliki dua manfaat pokok, Pertama, Sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep al Quran . Kedua, Sunnah menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan.13 Adapun dasar yang kokoh tentang Sunnah menjadi sumber pendidikan Islam adalah sabda Nabi SAW yang diriwayatkan al Hakim: ﻴﻪﺔ ﻧﺒﻤﺎ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﷲ ﻭﺳﻨ ﻜﺘﻢﺗﺮﻛﺖ ﻓﻴﻜﻢ ﺃﻣﺮﻳﻦ ﻟﻦ ﺗﻀﻠﻮﺍ ﻣﺎﲤﺴ Telah aku tinggalkan kepadamu dua hal, kamu tidak akan tersesat setelah berpegang teguh kepada keduanya, yakni Kitabullah (al Qur’an) dan Sunnah Nabi SAW ( Hadist). (HR. AL Hakim.)14 Dari keterangan diatas, maka pelaksanaan pendidikan Islam harus berpedoman pada al Qur’an dan Sunnah. Dan dari kedua sumber tersebut, manusia diberi kebebasan untuk mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman. 3) Ijtihad Ijtihad adalah istilah para fuqaha yaitu berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at islam untuk menetapkan atau untuk menentukan hokum syariat Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh al Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada al Quran dan Sunnah . Namun demikian, ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid 13 Ibid., hlm.32 14 Imam Malik bin Anas, Al-Muatta’, (Bairut: Darul Ihya’ 1990), hlm 69. 24 tidak boleh bertentangan dengan isi al Quran dan Sunnah tersebut, karena itu ijtihad dipandang salah satu sumber hukum Islam yang dibutuhkan sepanjang masa setelah Rasulullah SAW wafat.15 Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari al Qur’an dan Sunnah yang diolah akal sehat dari ahli pendidikan islam. Ijtihad dibidang pendidikan ini semakin perlu, sebab ajaran islam yang terdapat dalam al Qur’an dan Sunnah adalah bersifat pokok-pokok dan prinsip-prisipnya saja. Bila ternyata ada agak yang terinci, maka perincian itu adalah hanya sekedar contoh dalam penerapan yang prinsip itu.Sejak ditrunkan sampai nabi Muhammad Wafat, ajaran Islam telah tumbuh dan berkembang. Ijtihad tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup disatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Ijtihad pada dsarnya merupakan usaha sungguh - sungguh orang muslim untuk selalu berprilaku berdasarkan ajaran Islam. Untuk itu manakala tidak ditemukan petunjuk ayat yang jelas dari al Qur’an ataupun Sunnah tentang suatu prilaku, orang muslim akan mengerahkan segenap kemampuannya untuk memperhatikan prinsip - prinsip umum al Qur’an ataupun Sunnah. b. Tujuan pendidikan Tujuan dalam proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan Islam adalah cita - cita yang mengandung nilai - nilai Islam yang hendak dicapai dalam proses pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara bertahap.16 Perumusan pendidikan di sini mengacu pada hukum-hukum Islam, sehingga tujuan pendidikan yang dianut diambil dari ajaran Islam. 15 Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 2 16 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 224. 25 Menurut Abdul Fatah Jalil tujuan umum pendidikan Islam adalah menjadikan manusia sebagai abd atau hamba Allah, hal ini sesuai dengan tujuan hidup manusi yang telah digariskan oleh Allah.17 Dimana tujuan hidup manusia menurut Allah adalah beribadah kepadaNya, sebagaimana firman Allah SWT : ﻭ ِﻥﺒﺪﻌ ﻴﺲ ِﺇﻟﱠﺎ ِﻟ ﻧﺍﹾﻟِﺈﻦ ﻭ ﺠ ِ ﺍﹾﻟﺧﹶﻠ ﹾﻘﺖ ﺎﻭﻣ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyaat : 56)18 Dengan demikian Allah telah menciptakan seluruh manusia manusia untuk beribadah kepada-Nya. Maka tujuan umum pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia yang a’bid yang menghambakan dirinya kepada Allah, lebih lanjut Abdul fatah Jalil mengatakan bahwa ibadah disini adalah jalan hidup yang menakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan bahkan bagian apapun dari prilakunya dilakukan dalam rangka taqwa kepada Allah SWT.19 Maka disini dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam identik dengan tujuan manusia berdasarkan konsep Abd yaitu segala usaha untuk menjadikan manusia menghambakan atau mangabdi hidupnya hanya kepada Allah SWT. 2. Pengertian kesabaran. Kata kesabaran dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “sabar”. Kata sabar tersusun dari huruf shad, ba, dan ra’. Sedangkan kata 17 Abdul Fatah Jalil, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Diponegoro, 1988), hlm.29 18 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Semarang : Wicaksana, 1994), hlm.862 19 op.cit., hlm 124. 26 ash-ahabru merupakan isim masdar20 dari shabara yang berarti kesabaran.21 Dan menurut H. Hamdar Arrayyah “menahan”, seperti mengurung binatang, kata sabar diartikan menahan diri, dan mengendalikan jiwa.22 Kata ini dipergunakan untuk objek yang sifatnya material maupun immaterial. Selain itu Ahmad Ibnu Faris menyebut dua arti lain dari sabar yaitu a’la al-syaiy (puncak dari sesuatu) dan jins min al-hijaarah (sejenis batu). Dua yang disebut terakhir masih ada kaitannya dengan pengertian asal, yakni sabar sebagai kemampuan mengendalikan diri dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi yang mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Misalnya kokoh laksana batu.23 Pengertian sabar yang lain adalah menahan diri dan membawanya kepada yang ditentukan syara’ dan akal, serta menghindarinya dari apa yang dibenci oleh keduanya. Sabar merupakan suatu daya kekuatan positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban serta kekuatan yang menghalangi manusia untuk melakukan kejahatan Menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, asal kata “Sabar” adalah berarti mencegah dan menghalangi. Sabar adalah menahan diri untuk tidak berkeluh kesah, mencegah lisan untuk merintih dan menghalangi anggota tubuh untuk tidak menampar pipi dan merobek pakaian dan sejenisnya.24 Sabar menurut Imam Ghozali adalah tetapnya penggerak agama, yang berhadapan dengan penggerak nafsu syahwat. Tetapnya penggerak agama itu adalah suatu hal, yang dihasilkan oleh ma’rifat. Dengan 20 Masdar adalah bentuk nomina yang diturunkan dari bentuk verba dengan fleksi, misalnya dari fa’ala menjadi fa’lan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op., cit, hlm. 663. 21 Ahmad Warson Munawir, Al Munawir Arab-Indonesia, cet. XIV ( Surabaya : Pustaka Progresif, t.t), hlm.761. 22 M. Hamdar Arraiyyah, Sabar Kunci Surga, ( Jakarta : Khazanah Baru, 2002), hlm. 117. 23 Ibid, hlm. 117-118. 24 Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, Kemuliaan Sabar dan Keangungan Syukur, Terj. M. Alaika Salamulloh, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 01. 27 memusuhi nafsu syahwat dan melawannya. Karena sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan di akhirat.’25 Dan bukan disebut sabar, orang yang menahan diri dengan terpaksa, tetapi sabar yang hakiki ialah sabar yang berdiri atas menyerah kepada Allah dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada.26 Dari uraian di atas dapat disimpulkan kesabaran adalah suatu sikap menahan diri atau mengendalikan jiwa yang dimiliki seseorang, sehingga memunculkan sikap keteguhan hati di dalam menghadapi segala cobaan hidup yang datangnya dari Allah SWT, berupa cobaan baik maupun buruk. Di dalam Al-Qur’an sabar juga diartikan dengan keteguhan hati. Firman Allah SWT : ِﻞﺮﺳ ﻦ ﺍﻟ ﺰ ِﻡ ِﻣ ﻌ ﺮ ﺃﹸﻭﻟﹸﻮ ﺍﹾﻟ ﺒﺻ ﺎﺮ ﹶﻛﻤ ﺻِﺒ ﻓﹶﺎ Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar …… , . (QS. al-Ahqaf : 35)27 Menurut Ahmad Jalalain tafsir ayat tersebut adalah : “(Maka bersabarlah kamu) di dalam menghadapi perlakuan kaummu yang menyakitkan itu (sebagaimana orang-orang yang memiliki keteguhan hati ) yaitu orang-orang yang teguh di dalam menghadapi cobaan dan tantangan.”28 a. Jenis-jenis kesabaran Merujuk dalam al-Qur’an bahwa kesabaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 1) Sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT. Sabar dalam konteks ini merupakan sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT, dengan konsekwensi logis menjalankan 25 Imam al-Ghazali, Ihya’ Al-Ghazali, jilid VII, Terj. Ismail Ya’kub, ( Jakarta: CV. Faizan, 1985), hlm. 275. 26 Moh. Rifa’i, Akhlaq Seorang Muslim, ( Semarang: Wicaksana, 1993 ), hlm.258. 27 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 828. 28 Ahmad Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Terjemah Abu Bakar (Semarang : Toha Putra, 1980), hlm.1028. 28 seluruh tugas dan kewajiban dalam beribadah kepada Allah SWT. Yakni menjalankan segala perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan jenis ibadah itu ada ibadah yang diwajibkan ada juga ibadah yang di sunahkan. Dalam hal ibadah wajib seperti shalat, puasa, haji dan zakat atau sadaqah, manusia harus melaksnakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dalam keadaan bagai manapun. Dan -ternyata ibadah-abadah tersebut tidak perlu membutuhkan biaya materi yang mahal-mahal, namun yang dibutuhkan adalah kesabaran yang tinggi agar bisa mencapai tahap keihlasan sehingga ibadah yang dilakukan bisa diterima oleh Allah SWT. Dapat difahami tentang rukun Islam yang wajib dilakukan oleh orang muslim, maka akan ditemukan bahwa untuk menegakkan dan mengamalkannya secara kontinyu, dibutuhkan ketahanan dan kesabaran yang baik dalam menjalankannya. Shalat misalnya, sebagaimana diketahui sebagai tiang agama dan merupakan hubungan langsung dengan Allah SWT. Kedudukan ibadah shalat dalam Islam tidak dapat ditandingi oleh ibadah lain apapun, karena ibadah yang di lakukan berulang-ulang yang tidak terikat dengan waktu tertentu sepanjang tahun ini harus disertai dengan kesabaran, sekalipun kesabaran sangat diperlukan untuk ibadah-ibadah lain.29 29 Asm’ Umar Hasan Fad’aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1999), hlm. 96. 29 Allah berfirman: ﺎِﺑﺮِﻳﻦﻊ ﺍﻟﺼ ﻣ ﻪ ﻼ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﹼﻠ ﺼﹶ ﺍﻟﺒ ِﺮ ﻭﺼ ﻮﹾﺍ ﺑِﺎﻟﺘﻌِﻴﻨﺳ ﻮﹾﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesunggunhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153).30 Kesabaran juga dibutuhkan dalam melaksanakan ibadah zakat atau sadaqah. Orang yang mempunyai harta benda yang bayak maka orang tersebut harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam dua hal yaitu: Pertama: sabar dalam mengunakannya artinya seseorang harus memiliki kekuatan jiwa atau kesabaran yang bagus dalam mengendalikan nafsunya agar harta tersebut tidak dipergunakan untuk hal-hal yang di larang oleh agama. Kedua: sabar terhadap kewajiban bagi orang kaya yaitu mengelauarkan zakat. Orang kaya yang tidak sabar terhadap kewajiban zakat, maka akan mengabaikan begitu saja walaupun hal itu adalah suatu kewajiban. Lainhalnya dengan orang yang sabar, orang tersebut akan sangat senang hati untuk menunaikan zakat bahkan akan melebihkan takarannya. Sabar juga mempunyai hubungan yang sanagat erat dengan puasa, karena dengan puasa membiasakan kesabaran, melatih penguasaan diri dan menciptakan serta mendidik potensi ketaqwaan. Dan hubungnnya terletak pada pra puasa dan puasa itu sendiri. Ketika akan datang bulan ramadhan atau puasa, maka orang akan membayangkan bahwa dalam sebulan penuh dari subuh sampai datangnya magrib tidak di perbolehkan makan, minum, melakukan hubungan sex antara suami istri, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau yang dapat menghilangkan pahala puasa. Orang yang memiliki daya tahan jiwa rendah maka (kesabrannya 30 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 38. 30 rendah) maka orang tersebut akan mengalami stres yang ber efek kepada jiwa dan raganya. Lain halnya dengan orang yang memiliki kesabaran yang tinggi, orang tersebut akan menyambut datangnya bulan tersebut dengan penuh semangat dan kegembiraan, serta mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Dalam menjalankan puasa modal yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah kesabaran, karena inti puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan dan menghilangkan pahala puasa. Orang yang kesabarannya rendah tidak mungkin tahan melihat istrinya yang bersolek didepannya, tidak akan tahan melihat makanan yang lezat di dalam kulkas pada saat perut sedang lapar, dan tidak tahan marah ketika dirinya di fitnah orang. Selain itu puasa juga dapat melatih kesabaran dan ketabahan, juga membiasakan kedisiplinan dan persatuan, karena dengan puasa dapat diketahui bahwa antara yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah, pembesar dan orang kecil adalah sama, tidak seorang pun utama atas orang lain kecuali denga ketaqwaan, oleh karena itu penguasaan dan pengendalian diri untuk bersabar dalam berpuasa dapat membiasakan disiplin dan cinta kebersamaan, membangun rasa cinta, kasih sayang dan berbuat baik kepada orang lain.31 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sabar dalam melaksanakan ketaatan adalah tugas berat maka untuk melaksanakannya membutuhkan kesabaran dalam tiga hal yaitu: Pertama : Kesabaran sebelum ketaatan adalah tugas berat maka dengan ihsanul niyat meluruskan hati dalam melawan bayang-bayang riya’ dan penyimpangan lainnya, membulatakan tekat untuk jujur dan menepati janji. 31 Asma Umar. op.cit., hlm.427. 31 Sabda Rasulullah SAW: ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪﺭﺳ ﻌﺖ ﺳ ِﻤ ﺒ ِﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝﻨﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ِﻤ ﻨﻪﻋ ﻪ ﻲ ﺍﻟﱠﻠ ﺿ ِ ﺭ ﺏ ِ ﺨﻄﱠﺎ ﻦ ﺍﹾﻟ ﺑ ﺮ ﻤ ﻋ ﺕ ِ ﺎﻨﻴﺎ ﹸﻝ ﺑِﺎﻟﻋﻤ ﺎ ﺍﹾﻟﹶﺄﻧﻤﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ ِﺇ ﻢ ﺳﻠﱠ ﻭ ﻴ ِﻪﻋﹶﻠ ﻪ ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠ Umar bin Khatab r.a berkata di atas mimbar: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niat. (HR Bukhori)32 Di dalam al-Quran Allah SWT juga mendahulukan sabar sebelum beramal perbuatan, dengan firman Nya: ﲑ ﺮ ﹶﻛِﺒ ﺟ ﻭﹶﺃ ﺮﹲﺓ ﻐ ِﻔ ﻣ ﻢ ﻬ ﻚ ﹶﻟ ﺕ ﺃﹸﻭﹶﻟِﺌ ِ ﺎﺎِﻟﺤﻋ ِﻤﻠﹸﻮﺍ ﺍﻟﺼ ﻭ ﻭﺍﺒﺮﺻ ﻦ ِﺇﻻﱠ ﺍﱠﻟﺬِﻳ kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.(QS. Huud: 11)33 Dalam tafsir al-Maraghi ayat ini dijelaskan bahwa orangorang yang sabar terhadap bencana yang menimpanya, dapat melakukan amal-amal saleh setelah bencana itu disingkirkan oleh Allah. Kemudian Allah menggantinya dengan kenikmatan, dan apabila kenikmatan itu untuk amal kebaikan kepada manusia maka Allah akan memberi ampunan dan pahala yang besar di akhirat.34 Kedua : Kesabaran pada saat bekerja (operasional) agar tidak melalaikan Allah dan tidak malas untuk menepati pelaksanaan peraturan dan hukum Allah dan memenuhi syaratsyarat peraturan hingga tuntas seluruh pekerjaannya, selalu sabar melawan kelemahan, kekesalan dan kejenuhan. 32 Hasan Asy’ari Ulama’i, Aplikasi CD Hadist Nabawi, ( Surakarta: LSI UMY, 2002) tanpa hlm 33 34 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 328. Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tarsir Al-Maraghi, Ter. Bahrun Abu Bakar c. dkk, ( Semarang : Cv Toha Putra, 1989), hlm.12. 32 Ketiga : setelah selesai pekerjaan dibutuhkan kesabaran dengan tidak merasa bangga dan menepuk dada karena riya’ dan mencari popularitas, sehingga mengakibatkan hilangnya keikhlasan. Firman Allah : ﻢ ﺎﹶﻟ ﹸﻜﻋﻤ ﺒ ِﻄﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃﻭﻟﹶﺎ ﺗ ﻮ ﹶﻝﺮﺳ ﻮﺍ ﺍﻟﻭﹶﺃﻃِﻴﻌ ﻪ ﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠﻮﺍ ﹶﺃﻃِﻴﻌﻣﻨ ﻦ ﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ Hai orang-orang yang beriman taatlah kepada Allah dan taatlah kepada utusan Allah dan jangan kamu merusak (pahala) amal-amalmu. (QS.Muhammad: 33)35 Demikian sabar dalam ketaatan terhadap Allah SWT, ternyata dengan melaksanakan perintah-perintah Allah dengan penuh kesabaran akan menumbuhkan sifat-sifat yang baik yang diperlukan dalam menjalankan kehidupannya seperti ketenangan jiwa, dapat menguasai diri dari gejolak nafsu, kedisiplinan, persatuan dan menumbuhkan sifat kasih sayang. 2) Sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan dan segala yang diharamkan oleh Allah SWT. Sabar terhadap maksiat ialah semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam perjalanan hidupnya serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang terlarang dan tercela. Perbuatan maksiat baik besar atau kecil, nyata atau tersembunyi adalah diharamkan sehingga dalam menahan diri darinya adalah sangat tinggi nilainya dalam kehidupan seorang maupun masyarakat, dan sabar terhadapnya adalah wajib. Apabila seorang muslim sabar terhadap hal-hal yang melalaikan dalam hidupnya dan syahwatnya yang bobrok dan berjuang keras melawan berbagai macam bisikan hati yang jahat, 35 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 834. 33 maka kesabaran itu adalah wajib, dan jiwanya akan menjadi taat terhadap perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya, dengan menaati kedunya berarti menempuh jalan yang menembus kebahagiaan dunia dan akhirat.36 Dan diantara maksiat-maksiat yang diwajibkan sabar terhadapnya yaitu melalaikan shalat, durhaka kepada orang tua, berbuat sombong di muka bumi, berbuat riba dan lain-lain. Kesombongan merupakan salah satu penyakit-penyakit masyarakat, di mana kesombongan adalah suatu sifat dalam jiwa, tubuh dari penglihatan hawa nafsu. Jika kesombongan itu ditujukan kepada Allah untuk tidak tunduk kepada perintah-Nya maka ia adalah kekufuran, dan jika sombong itu ditujukan kepada para Rasul untuk tidak patuh kepada-Nya maka itupun kekufuran, dan jika sombong itu ditujukan kepada manusia dan menyeru untuk berhidmat kepada dirinya, serta tunduk kepada dirinya maka itu merupakan pengingkaran terhadap Allah.37 Orang yang sombong selalu mengagungkan dirinya, meremehkan dan memandang orang lain hina, menolak tunduk kepada kebenaran, dan telinganya tuli dari setiap nasehat yang datang dari setiap manusia, egois, memandang rendah orang lain dan menganggap dirinya lebih istimewa dalam hal ilmu, amal, harta, pangkat dan kekuatan. Oleh karena itu kesombongan dapat menimbulkan kebencian terhadap orang lain, sehingga diperintahkan untuk sabar menahan diri darinya dan mengetahui titik lemahnya bisa menjadi pendorong untuk meninggalkan kesombongan dari dirinya.38 36 Asma Umar. op. cit., hlm.132 37 Ibid., hlm. 135. 38 ibid., hlm. 137 34 Firman Allah: ﹸﻛ ﱠﻞﺤﺐ ِ ﻳ ﻪ ﻟﹶﺎ ﺎ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠﺮﺣ ﻣ ﺽ ِ ﺭ ﺶ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟﹶﺄ ِ ﻤ ﺗ ﻭﻟﹶﺎ ﺱ ِ ﺎﻙ ﻟِﻠﻨ ﺪ ﺧ ﺮ ﻌ ﺼ ﺗ ﻭﻟﹶﺎ ﻮ ٍﺭﺎ ٍﻝ ﹶﻓﺨﺨﺘ ﻣ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.. (QS. Luqman: 18)39 Dari uraian diatas dapat di fahami bahwa sombong merupaka sifat yang sangat berbahaya baik untuk sendiri maupun untuk orang lain, dipandang hina dan dikecam oleh Allah. Oleh karena itu bersabar dalam menahan diri dari sifat sombong diperintahkan oleh Allah dan wajib bagi manusia. Kemudian berbuat riba, riba merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah, sebagai mana firman-Nya: ﺎﺮﺑ ﻡ ﺍﻟ ﺮ ﺣ ﻭ ﻊ ﻴﺒﻪ ﺍﹾﻟ ﺣﻞﱠ ﺍﻟﻠﹼ ﻭﹶﺃ …… padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba……. (QS. Al Baqarah:275)40 Allah mengharamkan riba karena hal itu akan menjadikan hubungan antara manusia menjadi materialistis semata, sehingga tidak terdapat unsur tolong menolong, toleransi dan tidak bernilai akhlak, oleh karena itu wajib sabar terhadap perbuatan tersebut. Demikianlah beberapa kemaksiatan yang wajib sabar dengannya. Dengan menahan diri dari kemaksiatan dan segala yang diharamkan oleh Allah, maka manusia dapat melawan 39 Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 655. 40 Ibid., hlm. 69. 35 berbagai bisikan hati yang jahat, selalu melaksanakan ketaatan dan kembali kepada hukum Agama. 3) Sabar terhadap musibah atau bencana. Dalam kehidupan manusia akan selalu menemui musibah ataupun bencana. Dan terkadang manusia bingung menghadapi berbagai kesulitan, bosan menghadapi penderitaan-penderitaan dan berkelu h kesah dalam menghadapi musibah, oleh karena itu manusia dituntut untuk bersabar karena dengan bersabar manusia akan memperoleh balasan yang baik seperti dalam (QS. Al baqarah: 155) yaitu Allah akan memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Menurut Mustafa Al-Maraghi, ayat (QS. Al baqarah: 155) tersebut ditafsirkan: “Sesungguhnya Allah akan menguji kalian dengan aneka ragam percobaan misalnya perasaan takut terhadap musuh seperti beberapa musibah yang biasa terjadi di dalam kehidupan seperti kelaparan dan kekurangan buah-buahan”41 Petaka dunia merupakan ujian dan sebagai Muslim harus menjalani ujian dengan, penuh dengan kesabaran, tabah dan tawakal, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini baik itu sebagai musibah dan bencana yang merugikan maupun yang dirasakan sebagai rahmat dan nikmat yang menggembirakan, semua adalah dari Allah, bukan kemauan manusia semata-mata. Sabar ketika mendapatkan musibah adalah suatu keniscayaan, sebab merupakan solusi yang terbaik, ketimbang menggerutu sementaar musibahnya tidak pernah hilang darinya. Bila musibah, misalnya mrndapatkan keselamatan ataupun tetimpa suatu penyakit atau juga berupa kemelarata dan kemiskinan hal te 41 Ahmad Musthafa Al-Maraghi, op.cit., hlm.25 36 rsebut akan memberi pengaruh kepada keruntuhan budi, kejahatan dan kemaksiatan. Musibah yang diberikan Allah kepada manusia hanyalah sedikit, namun barang siapa yang sabar dalam setiap musibah yang diberikan-Nya Allah akan memberikan balasan yang sangat besar yaitu berupa kebaikan di dunia dan di akhirat. Hal ini sebagai bukti bahwa Allah adalah maha penyayang terhadap hamba-Nya. Dari berbagai macam musibah yang dialami manusia sebenarnya tersimpan hakikat di dalamnya, misalnya orang-orang yang kekurangan harta atau mengalami kemiskinan dalam hidup. Dengan kesabaran menghadapi musibah, maka akan sanggup menerima dengan lapang dada dan terbiasa hidup padanya, sehingga hal itu terdapat manfaat yaitu jiwa terhindar dari kesenangan, di mana kesenangan dunia sering memunculkan masalah bagi manusia dan terkadang menimbulkan bencana. Demikian juga orang yang sabar dalam kesulitan-kesulitan hidup, maka akan menimbulkan keyakinan bahwa hal itu merupakan ujian dari Allah SWT dan yakin bahwa pertolonganNya pasti akan datang. Sehingga setiap bencana akan dihadapi dengan tenang serta berikhtiar mengatasinya dengan lapang dada dan ikhlas. Dari keadaan ini terlihat bahwa orang yang sabar tidak akan mudah putus asa. Demikianlah sabar atas musibah dan bencana, ternyata Allah memberi beberapa musibah dan bencana tersimpan suatau maksud yang bermanfaat bagi yang mengalaminya seperti terhindar dari kesenangan hidup dan menumbuhkan sifat tidak putus asa. b. Manfaat kesabaran Sabar merupakan kebutuhan manusia dalam mempertahankan hidup dan kehidupannya di dunia dan untuk mencapai cita-cita yang 37 diharapkan, demikian pula terwujutnya kebahagiaan-kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Manusia dalam menjalani hidup di dunia, tidak terlepas dari dua macam keadaan. Pertama : keadaan yang sejalan dengan keinginan hawa nafsunya. Kedua : keadaan yang tidak sejalan dengan keinginan hawa nafsunya bahkan dibencinya. Maka kesabaran berperan penting dalam kedua keadaan tersebut. Pertama : keadaan yang sejalan dengan keinginan hawa nafsunya, yaitu kesehatan, keselamatan, harta kekayaan, kedudukan, kemudahan sarana, banyak pengikut dan pendukung dan semua kelezatan dunia. Alangkah banyaknya kesabaran yang diperlukan dalam menghadapi ini semua. Sebab jika seseorang tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya hingga terlepas dan tenggelam dalam kelezatan duniawi walaupun yang tidak terlarang sekalipun, pasti akan membawa kepada keadaan serakah dan melewati batas. Firman Allah SWT. Surat Ali Imran : 186 : ﻢ ﺒِﻠ ﹸﻜﻦ ﹶﻗ ﺏ ِﻣ ﺎﻮﺍ ﺍﹾﻟ ِﻜﺘﻦ ﺃﹸﻭﺗ ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ ﻦ ِﻣ ﻤﻌ ﺴ ﺘﻭﹶﻟ ﻢ ﺴﻜﹸ ِ ﻧﻔﹸﻭﹶﺃ ﻢ ﺍِﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﻥﱠ ﻓِﻲ ﹶﺃﺒﹶﻠﻮﹶﻟﺘ ﺰ ِﻡ ﻋ ﻦ ﻚ ِﻣ ﺘﻘﹸﻮﺍ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﹶﺫِﻟﺗﻭ ﻭﺍﺼِﺒﺮ ﺗ ﻭِﺇ ﹾﻥ ﺍﺮﻛﹸﻮﺍ ﹶﺃﺫﹰﻯ ﹶﻛِﺜﲑ ﺷ ﻦ ﹶﺃ ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ ﻭ ِﻣ ﻮ ِﺭﺍﹾﻟﹸﺄﻣ Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.. (QS. Ali Imran : 186)42 Implementasi sabar dalam hal ini adalah tidak tenggelam ke dalam nikmat, karena semua hanyalah titipan. Manusia hendaknya selalu menjaga hak-hak Allah SWT dalam hartanya dengan 42 op. cit., hlm. 109. 38 bersedekah, menafkahkan hartanya ke jalan yang diridhoi Allah. Menjaga hak-hak Allah SWT dalam badan yaitu dengan gemar menolong sesama, juga dalam lisan dengan selalu berkata baik dan benar. Kedua : keadaan yang tidak sejalan dengan hawa nafsu dan tabiat insani. Hal ini ada kalanya berkaitan dengan ikhtiar manusia yaitu perbuatan taat dan maksiat, atau yang tidak berhubungan dengan ikhtiar manusia yaitu musibah atau kecelakaan yang menimpa manusia. Dalam keadaan ini manusia sangat memerlukan kesabaran, baik dalam menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat maupun menghadapi musibah. Dalam ketaatan manusia memerlukan sabar, artinya manusia harus ikhlas tidak boleh riya’ atas segala perbuatan baik yang dilakukan. Maksiat merupakan perbuatan yang sejalan dengan hawa nafsu, sekaligus perbuatan yang sangat disukai setan, untuk menanggulanginya harus dihadapi dengan kesabaran. Dalam arti manusia bisa menahan, mengendalikan diri atas kemauan nafsu maksiat. Misalnya bersabar dalam maksiat lisan dalam membicarakan orang lain, berdusta, memuja diri karena pamer, berbagai sindiran yang menyinggung orang lain. Manfaat sabar dalam kehidupan yang lain adalah sabar atas bencana atau musibah yang menimpa. Sikap sabar yang harus dilakukan yang pertama adalah, bisa menahan emosi, meneguhkan hati dan tabah ketika cobaan itu datang.43 43 Ma’ruf Asrori, Khotbah Jum’at Reformasi Ibadah Ritual dan Ibadah Sosial, Cet. I (Surabaya : Al-Miftah , 2000), hlm. 301. 39 Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadisnya : ﻣ ِﺔ ﺍﹾﻟﺄﹸﻭﻟﹶﻰ ﺪ ﺼ ﺪ ﺍﻟ ﻨﺮ ِﻋ ﺒﺍﻟﺼ Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika datang bencana yang pertama.( HR. Bukhari dan Muslim)44 Kemudian langkah yang kedua adalah, mengembalikan semua cobaan dan ujian itu kepada Allah SWT. Menyadari sepenuh hati bahwa semua cobaan yang telah terjadi merupakan kehendak dan kebijaksanaan Allah dan tanpa berkeluh kesah. Firman Allah SWT . Surat Al-Baqarah : .ﺍﺟِﻌﻮ ﹶﻥﻴ ِﻪ ﺭـﺎ ِﺇﹶﻟﻭِﺇﻧ ﺎ ِﻟﹼﻠ ِﻪﺒ ﹲﺔ ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﹾﺍ ِﺇﻧﻣﺼِﻴ ﻢﺘﻬﺑﺎﻦ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺃﺻ ﺍﱠﻟﺬِﻳ.ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﺸ ِﺮ ﺍﻟﺼ ﺑﻭ …..… Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang ketika ditimpa musibah, mereka berkata, sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. (QS. Al-Baqarah: 155-156)45 Adapun langkah yang ketiga, muhasabah atau instropeksi diri. Apakah bencana atau musibah yang menimpa itu akibat dari perbuatan manusia sendiri, atau dengan turunnya musibah, Allah mengingatkan kepada manusia agar tidak berlarut-larut dalam melakukan kesalahan. Sehingga mau berbenah diri bangkit dari kesalahan menuju petunjuk dan syariat yang benar. Adapun manfaat sabar secara rinci dijelaskan dalam al-Qur’an sebagai berikut : 1) Allah menyertai orang-orang yang sabar. Firman Allah dalam surat al-Baqarah :153 : ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﻊ ﺍﻟﺼ ﻣ ﻪ ﺼﻠﹶﺎ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ ﺍﻟﺒ ِﺮ ﻭﺼ ﻮﺍ ﺑِﺎﻟﺘﻌِﻴﻨﺳ ﻮﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺀَﺍ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎﹶﺃﻳ 44 45 Aplikasi CD Hadist Nabawi, op. cit., tanpa hlm. Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit., hlm. 39. 40 Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)46 Ayat ini menjelaskan bahwa Allah selalu bersama-sama dengan orang-orang yang sabar, kebersamaan ini adalah maknawi yang mengandung arti memberi petunjuk, menolong mendukung dan memelihara mereka. Terhadap orang sabar, Allah akan menguatkan, memantapkan, meneguhkan, mengawasi dan menghibur mereka. Allah menyeru terhadap orang sabar untuk tidak putus asa ditengah jalan atau meninggalkan mereka kemampuan yang terbatas, akan tetapi Allah akan meneguhkan meraka ketika hilang kemampuan, karena jalan masih panjang. 2) Allah akan selalu menyukai kepada mereka yang sabar Firman Allah dalam surat Ali Imran 146 : ﺳﺒِﻴ ِﻞ ﻢ ﻓِﻲ ﻬ ﺑﺎﺎ ﹶﺃﺻﻮﺍ ِﻟﻤﻫﻨ ﻭ ﺎﲑ ﹶﻓﻤ ﻮ ﹶﻥ ﹶﻛِﺜﺑﻴ ِﺭﻌﻪ ﻣ ﺗ ﹶﻞﻲ ﻗﹶﺎ ﻧِﺒ ﻦ ﻦ ِﻣ ﻳﻭ ﹶﻛﹶﺄ ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳ ﺍﻟﺼﺤﺐ ِ ﻳ ﻪ ﺍﻟﱠﻠﻮﺍ ﻭﺘﻜﹶﺎﻧﺳ ﺎ ﺍﻭﻣ ﻔﹸﻮﺍﺿﻌ ﺎﻭﻣ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran : 146)47 Allah memberitahukan tentang cinta-Nya kepada orangorang yang sabar, cobaan yang ada sebagai ujian kecintaan Allah kepada manusia, karena dibalik dari segala cobaan itu ada hikmah. Sehingga cintanya Allah merupakan dorongan semangat bagi 46 Ibid., hlm. 38. 47 Ibid., hlm. 100. 41 manusia agar selalu bersabar dalam manjalankan segala aktivitas, akhirnya akan mendapat kemudahan, kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 3) Orang yang sabar akan diuji Allah sebagai orang yang utama. Firman Allah dalam surat Ali Imran 186: ﻦ ﺏ ِﻣ ﺎﻮﺍ ﺍﹾﻟ ِﻜﺘﻦ ﺃﹸﻭﺗ ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ ﻦ ِﻣ ﻤﻌ ﺴ ﺘﻭﹶﻟ ﻢ ﺴﻜﹸ ِ ﻧﻔﹸﻭﹶﺃ ﻢ ﺍِﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﻥﱠ ﻓِﻲ ﹶﺃﺒﹶﻠﻮﹶﻟﺘ ﻦ ﻚ ِﻣ ﺘﻘﹸﻮﺍ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﹶﺫِﻟﺗﻭ ﻭﺍﺼِﺒﺮ ﺗ ﻭِﺇ ﹾﻥ ﺍﺮﻛﹸﻮﺍ ﹶﺃﺫﹰﻯ ﹶﻛِﺜﲑ ﺷ ﻦ ﹶﺃ ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ ﻭ ِﻣ ﻢ ﺒِﻠ ﹸﻜﹶﻗ ﻮ ِﺭﺰ ِﻡ ﺍﹾﻟﹸﺄﻣ ﻋ Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS. Ali Imran 186).48 Dalam ayat ini terdapat kata taqwa dan sabar, yaitu makna yang bergantung satu sama yang lain, dimana sabar sebagai keadaan yang utama dan taqwa sebagai kedudukan yang tinggi karena orang yang paling bertaqwa adalah yang paling muliya disi Allah SWT. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling utama, dan yang paling utama adalah orang-orang yang sabar. 4) Orang–orang yang sabar akan memperoleh berkah yang sempurna, rahmat dan petunjuk. 3. Pengertian Pendidikan Kesabaran Jadi dapat di fahami bahwa yang dimahsud dengan pendidikan kesabaran adalah serangkaian usaha yang dilakuakan oleh manusia untuk membentuk dirinya maupun orang lain agar memiliki sifat kesabaran, 48 Ibid., hlm. 109. 42 melalui bimbingan, pelatihan, dan pembinaan baik jasmani maupun rohani, dengan menggunakan system pengajaran baik secara individual maupun terorganisir yang mengarah pada pengembangan potensi manusia. sehingga terbentuk manusia yang memiliki kesabaran yang sempurna, berkepribadian muslim dan berahlak mulia. Kesabaran sangat penting dalam melakukan ketaatan, mejauhi yang dilarang dan menghadapai cobaan dari Allah SWT, maka setiap Muslim wajib berusaha agar dirinya memiliki sifat kesabaran yang tinggi. B. Ilmu Pernafasan . 1. Pengertian ilmu pernafasan. Ilmu pernafasan, adalah pengetahuan tentang cara bernafas. Istilah pernafasan, yang lazim digunakan, menyangkut dua proses; pernafasan eksterna, yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan; serta pernafasan interna, yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya.49 Lebih mudahnya pernafasan yaitu udara masuk kedalam paru-paru pada waktu menarik napas dan didorong keluar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas. Udara masuk dan keluar melalui jalur pernapasan. Saluran pernafasan terdiri dari Neres anterior (saluran-saluran di dalam lobang hidung), Rongga hidung, ferinx (tekak), Lerinx (tenggorok), trachea (batang tenggorok) dan kedua bronkus.50 Kemudian pernapasan bagi tubuh terdiri dari pernapasan dada (menarik napas melalui hidung hingga dada mengembang), pernapasan diafragma (mengembangkan otototot perut dan dada secara bersamaan setelah oksigen ditari melalui hidung) dan pernapasan perut (menarik oksigen melalui hidung sampai 49 William F. Ganong, Buku Ajar Fisiolgi Kedokteran, terj. M. Djauhari Widjayakusuma dkk, (Jakarta : Buku kedokteran EGC, 1995), hlm. 627. 50 Evelyn Piarce, Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis, terje. Sri Yuliani Handoyo, (Jakarta : PT. Gramedia, 1989), hlm. 211-212. 43 daerah perut mengembung, selanjutnya perut mengempis berbarengan dengan keluarnya karbon dioksida juga dari hidung).51 Olah napas adalah olahraga yang bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia. Efek yang ditimbulkan olah napas berbeda dengan olah raga biasa. Pada olah napas, ketika melakukannya memang terasa capek. Namun, setelah latihan justru kesegaran yang didapatkan dan tidak capek, baik fisik maupun mental. Sebaliknya, pada olah raga fisik biasa, terutama yang sifatnya permainan, setelah latihan selama 50 menit saja misalnya, sudah mengalami kelelahan yang luarbiasa. Inti perbedaan antara olahraga biasa dengan olah nafas, terletak pada adanya keteraturan. Pada olah napas, ada keteraturan napas, emosi, gerak. Pada olah raga fisik(non-pernafasan) mungkin ada keteraturan gerak, tapi emosi dan napasnya tidak teratur. Padahal, “Keteraturan emosi dan napas sangat berpengaruh terhadap kesegaran tubuh dan mental.52 Dalam bagian utama olah napas ada tiga proses yang dilalui, yakni menarik, menahan, dan membuang napas. Tujuannya untuk mengoptimalkan volume napas, menjaga keteraturan napas, dan mengelola napas secara efisien. Karena napas bisa diartikan sebagai daya hidup, maka dengan menarik napas berarti mengambil daya hidup melalui hidung dan menghimpunnya di dalam tubuh. Dan tidak sekadar menghirup napas ala kadarnya, melainkan sebanyak-banyaknya. Bisa lima atau sepuluh kali lipat dari biasanya. Dengan demikian pasokan oksigen ke tubuh akan jauh lebih banyak dan maksimal.53 Pernafasan merupaan perantara strategis antara mind dan tubuh. Nafas bukan hanya membawa kesadaran dan energi, tapi juga merupakan proses fisiologis yang bergerak baik disengaja maupun tidak. Belajar olah nafas dengan sadar dan sengaja bisa menjadi kunci penguasaan baik emosi 51 Tim Penulis LeKaS, Sehat dengan Olah Nafas, ( Bandung: Simbiosa Reka Tama, 2003), hlm.84-86. 52 http: www10.brinkster.compranashaktiar000301.asp. 53 Ibid. 44 maupun pikiran. Peserta meditasi atau praktik olah pernafasan dapat menunjukkan hasil mengagumkan karena mereka bisa mengontrol emosi dengan cepat.54 Pernafasan merupakan adaptasi terbesar pertama yang dibuat oleh kelahiran baru dalam hembusan nafas pertama bagi udara. Manusia tiba di dunia ini dengan nafas dan mendiami dunia ini dengan nafas. Jika diamati seorang bayi ketika tidur, maka akan terlihat perutnya menarik (mengembung) dan menurun (mengempis), kerangka tulang rusuk mengembang dan berkontraksi. Dan bayi tersebut bernafas tanpa kesukaran. Sebaliknya orang dewasa bernafas dengan pola yang tidak teratur dan dangkal, hal ini di sebabkan karena berusaha untuk mengakumulasi stres serta ketegangan fisik dan emosional yang mengendap dalam tubuh yang selama bertahun-tahun. Dan kebanyakan menusia menyimpan tensi-tensi tersebut dalam otot dada, bahu, punggung, leher, wajah dan keseluruh daerah yang memanefestasi pernafasan. Stres akibat tekanan dan pernafasan yang dangkal membatasi aliran oksigen dan energi alami yang sangat kaya keseluruh bagian tubuh.55 Bila diperhatikan orang yang sedang marah, mengamuk, stress, ketakutan, sikap tidaksabaran dan sikap negatif lainnya, tentunya menunjukan ritme pernafasan yang tidak teratur, kacau balau, tersengalsengal. Bila dalam keadaan ini gelombang otaknya direkam dengan alat EEG56, maka hasilnya adalah gelombang otak yang tidak normal, kacau tidak teratur. Jadi dari sini bisa dilihat adanya korelasi antara mental, ritme pernafasan dan gelombang otak.57 54 A. Handoyo, Panduan Praktis Aplikasi Olah Nafas 2, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2005), hlm. 9. 55 Ibid, hlm. 11. 56 Elektroensefalogram (EEG) adalah adalah alat untuk menyatakan catatan variasi potensial yang tercatat dari otak. EEG dapat diukur dengan elektroda kulit kepala melalui tengkorak yang tidak dibuka atau dengan elektroda yang diletakkan di atas atau di dalam otak. (William F. Ganong, op. cit., hlm. 189). 45 Sejumlah penelitian tentang meditation dan EEG telah dilakukan, dilihat korelasi antara ritme pernafasan dan hasil rekaman listrik otak dan hubungan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Dari hasil penelitian itu dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: orang yang bernafas sekitar 16-20 kali permenit, dari hasil rekaman EEG menampilkan pola gelombang otak orang yang mudah terserang stresQ, gampang tersinggung, suka marah dan sikap mental negative lainnya. Secara fisik, orang demikian mudah terserang penyakit disfungsional oragan tubuh seperti tekanan darah tidak normal, kolesterol tinggi, Hb darah rendah, gangguan maag, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, sesak nafas, alergi dan sebagainya. Dengan pusat kontrol yang kacau dan tidak bekerja baik, otomatis fungsi control terganggu sehingga organ dan bagian tubuh menjadi disfungsional, tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.58 Pada kelompok manusia yang hanya dapat bernafas hanya 4 kali permenit, hasil rekaman gelombang otak adalah sangat teratur, yang disebut sebagai gelombang alfa59. Ternyata secara mental orang tersebut tidak mudah tersinggung, marah, tidak mudah terserang stress, mempunyai rasa percaya diri yang besar, penyabar dan mempunyai sikap positif lainnya. Secara fisik tidak ditemui penyakit disfungsional. Dengan pusat control yang baik dan teratur, otomatis dapat mengontrol semua organ dan bagian tubuh bekerja dengan baik pula.60 Peserta latihan ilmu pernapasan dilatih untuk bernafas dengan ritme yang teratur, pelan dan dalam disertai konsentrasi zdikir. Siklus waktu antara 10-30 detik untuk tarik tekan/tahan dan keluar nafas, artiya 57 Maryanto, Manfaat Pengolahan Pernafasan Satria Nusantara dalam Rangka http://www.kembara Meningkatkan Kwalitas Sumber Daya Manusia Seutuhnya. globalisasi.tropod.com 58 Ibid. 59 Geombang alfa adalah gelombang listrik yang di pancarkan oleh otak yang frekuensinya kisarannya, 7 atau 8 hingga 13 Hz. Taufiq Pasiak, Revolusi IQ / EQ / SQ antara Neurosains dan al-Qur’an, ( Bandung : PT. Mizan Pustaka, 2002 ), hlm. 164. 60 http://www.kembara globalisasi.tropod.com, op. cit. . 46 ritme pernafasan di perlambat dari dua kali permenit sampai 1 kali dalam waktu satu setengah menit. Bila dalam latihan ilmu pernafasan sudah bisa mencapai 2 kali permenit maka, maka akan menghasilkan reflek pernafasan 4-6 kali permenit. Sedangkan bagi yang sudah mampu haya bernafas 1 kali permenit dalam latihan, akan memiliki reflek pernafasan 34 kali permenit. Sama seperti hasil penelitian diatas.61 Kebiasaan bernafas pelan dan mendalam disertai dengan selalu ingat kepada sang Pencipta, maka dalam kehidupan sehari-hari akan mengahsilkan ketenangan jiwa, kesabaran, mental yang setabil, sehingga akan berpengaruh teradap stabilitas fungsi syaraf otonom dengan semakin meningkatnya fungsi syaraf para simpatik. Fungsi syaraf para simpatik berhubungan erat dengan Anabolisme yaitu metabolisme yang bersifat membangun, yang mengarah kepada perbaikan-perbaikan terhadap jaringan-jaringan dan gangguan fungsional. Penghambatan fungsi system jantung-pembuluh darah yang cenderung menyebabkan melambatnya denyut jantung dan melemasnya pembuluh darah, khususnya arterioale sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Peningkatan fungsi system lambung sehingga akan memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan makanan.62 Jadi yang peneliti mahsud dengan ilmu pernafasan disini bukan hanya pengetahuan bernapas yang lazim dilakukan oleh orang umum yaitu bernapas biasa. Akan tetapi pengetahuan tentang cara bernapas yang sesuai dengan aliran dalam Lembaga Beladiri ilmu pernafasan. Sekarang ini ilmu pernapasan yang peneliti maksud sudah banyak dan bermacammacam namanya, namun pada intinya semua adalah mengolah nafas dengan semaksimal mungkin baik dari tarik, tahan dan mengeluarkannya disertai dengan pola geraka (jurus-jurus) yang tujuannya salah satunya untuk kesehatan jasmani dan rohani. 61 Ibid. 62 Ibid. 47 2. Gerakan-gerakan dalam ilmu pernafasan. Di dalam ilmu pernafasan jurus merupakan hal yang penting dalam rangkan membangkitkan kekuatan jiwa. Gerakan-gerakan yang di padu dengan nafas akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kondisi fisik maupun kejiwaan. Seperti halnya dengan meditasi yaitu mengolah rasa dengan fikiran yang positif sehingga menghasilkan ketenangan, kedamaian, kesabaran terhadap jiwa dan kemampuan berkonsentrasi dengan baik. Begitu juga dengan latihan ilmu pernafasan yang tentunya olah jiwa lebih jauh dan lebih dalam dari pada meditasi. Dalam Latihan ilmu pernafasan yang di padukan dengan jurus-jurus atau dengan gerakan tertentu kemudian dengan konsentrasi yang tinggi tidak hanya akan membuat fisik yang sehat akan tetapi jiwa pun akan menjadi sehat dan kuat. Sebagai contoh adalah jurus-jurus aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, pada dasarnya jurus-jurus ilmu pernafasan Sinar Putih ada sepuluh macam yaitu sebanyak jurus dasar kasaran (satu sampai dengan sepuluh). Untuk tingkatan-tingkatan selanjutnya merupakan paduan/perkawinan antara jurus dasar kasaran baik tingkahan, halusan, pantek, mahdi, syahbandar, ataupun jurus payung.63 Dan peneliti tidak akan menjelaskan secara detail tentang cara gerak masing-masing jurus karena cukup panjang kalau dijelaskan dengan kata-kata, dan selain itu juga gerakangerakan ilmu pernafasan kalau di pelajari tanpa petunjuk pelatih secara benar tentunya tidak akan membawa hasil yang maksimal. a. Permainan gerak dan nafas. Dalam melakukan gerakan jurus pasti di padu dengan olahan nafas, dan itulah salah satu ciri ilmu pernafasan. Setiap menarik, menahan, dan melepas nafas senantiasa iramanya sama dengan setiap gerak baik gerakan kaki, tangan atau badan. Kondisi raga dibuat santai, 63 Tim Pengembang Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Ilmu Pernafasan di Sinar Putih, Buku KE-2 ( Yogyakarta : Yayasan Sinar Putih, t,t ), hlm. 4 48 sehingga betul-betul mengolah nafas dengan sempurna. Pada kondisi tersebut akan menghilangkan rasa pikiran/pandangan lain kecuali rasa menghayati menikmati setiap gerak jurus maupun nafas.64 Sebelum dan sesudah latihan jurus, terlebih dulu melakukan pernafasan duduk. Pernafasan duduk awal dilakuakan sebagai pemanasan (warming-up) Bagian dalam tubuh sebelum melakukan pernafasan gerak. Pernafasan duduk akhir dilakuakan untuk pendinginan (cooling down) dan pengendapan tenaga hasil latihan.65 Pernafasan duduk dilakukan dengan posisi duduk timpuh, badan tegak, pandangan kearah satu titik lurus kedepan, konsentrasi fikiran penuh (Memperhatikan apa yang diperbuat dengan tidak menegangkan fikiran), ibu jari digenggam diletakkan diatas lutut. Kemudian udara dihirup melalui hidung dan ditahan di dalam perut bawah dengan beberapa lama kemudian udara dilepas melalui hidung dengan pelan dan jangan sampai tersengal-sengal. Dalam pernafasan duduk, cara menarik nafas tidak di benarkan tergesa-gesa dan mengeluarkannya juga tidak benar kalau tersengalsengal. Bagi pemula dan yang berjiwa kesabaran rendah, untuk menarik dan melepas nafas dengan lembut dan tidak tersengal-sengal bukanlah sesuatu yang mudah, karena dalam melakukannya dibutuhkan kesabaran dan ketenangan yang baik. Jika kesabaran dan ketenangan jiwa rendah maka dalam melakukannya akan kacau-balau. b. Latihan gerak/jurus. Pernafasan gerak adalah pegolahan nafas yang dilakukan bersamaan dengan melakukan gerakan jurus. Untuk permainan gerak jurus, kuda-kuda yang paling tepat adalah pantat sejajar dengan kedua lututnya. Kaki depan arahnya serong keluar, sehingga setiap melangkah arahnya senantiasa membuat lingkaran, batang tubuh yang 64 Ibid, hlm. 13. 65 http://www.kembara globalisasi.tropod.com, op. cit. 49 tegak gagah, menyimpan napas di perut. Kuda-kuda pada kondisi tetap, tidak boleh dalam melagkah pinggaulnya arahnya naik turun. Kemudian konsentrasi fikiran dengan mata nanar menatap pada satu titik baik nyata maupun imajiner yang berada tepat pada posisi horizontal didepan mata dan berjarak kira-kira 16 meter.66 Sebagai contoh pada tingkat dasar dan tingkat kasaran satu sampai tiga pada aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, dalam menggerakkan jurus benar-benar dengan jiwa yang penuh (semanagat) dan pada saat tarik, tahan dan lepas nafas dilakukan dengan konsentrasi, cepat, yang disertai dengan penghayatan, penjiwaan dan dianjurkan selalu berdikir kepada Allah. Olah nafas, olah gerak jurus, olah jiwa dan konsentrasi harus seirama.67 Dilanjutkan pada tingkatan halusan keatas. Yaitu Pantek, Mahdi, Syahbandar dan Payung. Cara menggerakkan tingkatan ini berbeda dengan tingkatan Kasaran. Kalau tingkatan kasaran dengan kasar tetapi kalau tingkatan halusan keatas dalam menggerakkan jursnya dengan halus, lembut, jiwa penuh (tapi halus), konsentrasi di tinggikan, santai dan dianjurkan sambil berdzikir rasa kepada Allah SWT. Gerak jurus dan napas harus halus dan selalu harmonis. Pada jurus halusan ke atas, para anggota latih, dilatih untuk konsentrasi penuh, mengendalaikan diri, dilatih kesabaran, dan dilatih untuk ketenangan jiwa. Tidak mudah untuk melakukan jurus tingkat halusan keatas ( pantek, mahdi, syahbandar, dan payung) pada aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, karena tingkatan ini sangat membutuhkan kesabaran, kepasrahan, konsentrasi dan ketekunan yang tinggi. 66 Suyadi, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku Ke-7, (Yogyakarta: Yayasan Sinar Putih, 2000 ), hlm.12. 67 Buku Ke-2 Sinar Putih, op. cit, hlm. 18. 50 3. Proses terbentuknya kekuatan jiwa. Salah satu produk yang dihasilkan dari latihan ilmu pernafasan adalah kekuatan dan kesehatan pada jiwa.68 Maksud peneliti disini adalah bahwa jiwa manusia memiliki kekuatan dan kelemahan. Orang yang mudah marah, stress, tidak sabaran, kurang percaya diri, penakut, menghadapi atasan keluar keringat dingin, mudah lupa, ini menunjukkan bahwa orang tersebut kekuatan jiwanya lemah atau terganggu. Tapi orang yang penyabar, percaya dirinya tinggi, tidak mudah stress, dan mampu menyesuaikan diri terhadap diri sendiri dan diri terhadap lingkungan maka orang ini mempunyai jiwa yang sehat dan kuat. Jadi kekuatan jiwa disini adalah semacam energi atau kekuatan yang memancar dari dalam jiwa, dan mampu melepaskan energinya (bertindak) ataupun mampu melakukan proteksi diri terhadap gangguan-gangguan atau penyakit-penyakit yang akan merusak jiwa. Dalam menghasilkan kekuatan jiwa banyak cara yang bisa dilakukan. Peneliti menggunakan latihan ilmu pernafasan sebagai salah satu cara untuk melatih jiwa menjadi kuat. Pada prinsipnya proses terbentuknya kekuatan jiwa seseorang antara satu dengan yang lain berbeda. Faktor ketekunan dalam latihan, keihlasan dan kesabaran dalam latihan menjadi salah satu penentu cepat atau lambatnya terbentuknya keuatan jiwa. Ada tiga aspek yang diolah dalam ilmu pernafasan, yaitu aspek jasmaniah, aspek jiwa (cipta, rasa dan karsa) dan aspek rohaniah. Jurusjurus ilmu pernafasan yang melatih otot-otot tubuh menjadi kuat dan kekar adalah pengolahan aspek jasmaniah tubuh. Sehingga dengan olah jurus tubuh menjadi kuat dan sehat. Olah nafas adalah olah jiwa. Latihan ilmu pernafasan dikatakan sebagai latihan jiwa karena di dalamnya terdapat konsentrasi, olah rasa, adanya penghayatan, pemaknaan dalam gerakan jurus dan olah nafas dan 68 Ibid., hlm. 13. 51 ada unsur penjiwaan di dalam olah nafas dan jurusnya. Penjiwaan yaitu menjiwai setiap tarikan nafas dan hembusan nafas dengan penuh kesadaran, berfikir positif, konsentrasi, merasakan tarikan dan hembusan nafas yang dipadukan dengan gerakan jurus. Sehingga fungsi-fungsi jiwa menjadi terolah. Terolahnya jiwa menjadikan jiwa kuat, segar, tenang, sehat, dan terjadinya pencerahan .terhadap jiwa. Aspek ruhaniah adalah keimanan kepada Allah SWT, melaksanakan ibadah, menerima qada dan qadar-Nya, selalu merasakan kedekatan dengan Allah, memenuhi kebutuhan-kebutuhan-Nya dengan sesuatu yang halal, selalu berzikir kepada Allah.69 Olah jurus, olah nafas yang di sertai dengan hati berzikir kepada Allah SWT yaitu merasakan ketundukan kepada Nya, merasakan kemaha besaran-Nya, merasakan kehadiran-Nya, merasakan kedekatan kepadaNya yang diresapkan melalui olah nafas dan gerak jurus sehingga cahaya Tuhan benar-benar meresap di dalam qalbu. Terjadilah zikir rasa yang dalam dan jauh yang meresap kedalam aliran darah, hati, sel-sel tubuh, sehingga apa yang yang dirasakan adalah selalu berzikir kepada Allah SWT. Ketiga aspek yang di olah dalam ilmu pernafasan sama halnya tiga aspek yang di olah dalam ibadah shalat. Gerakan-gerakan dalam shalat adalah aspek jasmaniah, aspek jiwa dalam shalat meliputi konsentrasai, penghayatan, penjiwaan dan rasa. Dan aspek rohaniah shalat adalah ketundukan kepada Allah SWT, penghambaan kepada Allah (menyembah) dan kepasrahan kepada –Nya. Perlu peneliti tegaskan bahwa fungsi shalat tidak sama dengan latihan ilmu pernafasan, tetapi manfaat sholat adalah sama dengan latihan ilmu pernafasan. Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses terbentuknya kekuatan jiwa adalah sejauh mana kemampuan untuk bisa 69 hlm. 4 M. Utsman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, ( Jakarta : Hikmah, 2002 ), 52 membangkitkan dan memfungsikan ketiga aspek jasmaniah, jiwa dan rohaniah. 4. Manfaat ilmu pernafasan. Dilihat dari segi kemanfaatan, peneliti akan menjelaskan dari tiga segi yaitu : a. Kemanfaatan dari segi jasmani. Kemanfaatan latihan ilmu pernafasan dilihat dari segi jasmani yaitu: 1) Menjadikan tubuh sehat. Seperti diuraikan oleh Suyadi (Pelatih Sinar Putih Cabang Klaten) dalam seminar “ Ilmu Kedokteran, Pengobatan Alternatif, Olah Rasa – Raga, dan kesehatan Tubuh”, manfaat langsung dari jurus pernafasan adalah memperlancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh dan metabolisme tubuh sehingga dapat mengatasi kelelahan, masuk angin, influinza, pusing-pusing yang non spesifik. Kesehatan menyeluruh didefinisikan sebagai: “suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomi”.70 Kemudian menurut Lilik Hendrajaya, Beliau adalah mantan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), pakar ilmu fisika, sekaligus pelatih Sinar Putih Cabang ITB Bandung mengatakan bahwa : Dengan latihan ilmu pernafasan, darah akan menjadi bersih dari partikel atau sel-sel asing, karena akan dioksidasi oleh oksigen yang sangat mudah terlepas. Terjadi proses preventif (beladiri) dari darah terhadap bibit penyakit. Demikian juga dengan sel-sel organ tubuh yang telah rusak akan dioksidasi dan dibangun kembali melalui sarimakanan yang dibawa oleh darah. Kemudian otot pada perut bawah 70 Dr. Amirinsyah Nasution, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku ke-15, (Yogyakarta: Yayasan Sinar Putih, 2004), hlm.11. 53 dan syaraf-syarafnya akan memicu berfungsinya kelenjarkelenjar organ internal di dalam perut, terpolarisasinya darah pada organ tersebut, tergantinya sel-sel tubuh yang rusak secara keseluruhan akan menghasilkan kesehatan. Debu elektronik dari luar badan terutama debu virus atau kuman penyakit tidak akan menyentuh tubuh, karena medan mahnet akan membelokkan debu elektronik tersebut.71 Di dalam situs internet, aliran ilmu pernafasan MAHATMA menjelaskan bahwa : Berbagai penyakit fisik yang sudah terbukti dapat diobati dalam waktu sangat cepat melalui latihan pernafasan Mahatma ini antara lain penyakit asthma, alergi, maag, darah tinggi, darah rendah, jantung, kencing manis (diabetes melitus), kencing batu, ginjal, lever, ambeien, sinusitis, migrain, vertigo, lemah syahwat, sering masuk angin, pegal-li nu, cepat lelah, mabuk perjalanan, dan berbagai penyakit fisik lainnya. Bahkan dengan mengikuti latihan pernafasan Mahatma ini kita akan terbebas dari kebiasaan dan ketergantungan menggunakan obat-obatan.72 2) Meningkatkan kecerdasan Otak dan menghambat kepikunan. Otak manusia memiliki berjuta-juta sel dengan kapasitas memori yang sangat besar, bahkan sampai sekarang belum ada kepastian berapa kapasitas sebenarnya dari memori otak manusia. Bila sel-sel otak memiliki suplai energi yang cukup, semua memori otak akan bekerja. Dengan latihan ilmu pernafasan, orang dapat merangsang daya kerja sel-sel otak yang tadinya bersifat pasif karena kekurangan suplai energi.73 Makin lama berlatih ilmu pernafasan dan dimensi jiwanya makin dalam maka akan masuk ke bidang pembangkitan tenaga jiwanya makin tinggi kualitasnya, disinilah sebenarnya terjadi 71 Prof. Ir. Lilik Hendra Jaya, Msc., Phd., Ilmu Pernafasan Sinar Putih. Buku ke-15, (Yogyakarta: Yayasan Sinar Putih, 2001), hlm.17-18. 72 http://www.mahatma-sport.com.htm 73 http://www.hikmatul-iman.com. 54 dimensi rasa. Sesungguhnya pada fase ini kondisinya seperti orang yang sedang bermeditasi yang telah mencapai fase hening. Ini merupakan fase dimana “Kerja otak di hentikan”. Kondisi ini yang di dalam dunia kedokteran disebut sebagai homeostasis yang bila menelaah tentang otak maka sel-selnya dalam keadaan istirahat sehingga energi, nutrisi, oksigen, air dan zat tertentu lainnya akan terpakai untuk proses pemulihan sel-sel otak yang seharian telah diperas untuk memikirkan macam-macam urusan baik yang punya nilai positif maupun yang bernilai sebaliknya. Bila mencapai dimensi rasa ini dalam berlatih yang jadwalnya teratur maka wajar kalau dikatakan bahwa latihan jurus pernafasan dapat membuat orang kecerdasannya terasah dan proses kepikunannya dihambat.74 Peneliti disini tidak akan menyebutkan semua manfaat dari ilmu pernafasan karena sangat banyaknya kemanfaatan yang di peroeh latihan tersebut. Yang pada intinya Latihan ilmu pernafasan insya Allah dapat mencegah penyakit, mengobati penyakit, meningkatkan kemampuan tubuh, menyeimbangkan tubuh dan fikiran, meningkatkan kepekaan dan pengendalian diri.75 b. Kemanfaatan dilihat dari segi kejiwaan. 1) Meningkatkanan kesehatan jiwa Secara umum para psikolog mendifinisikan kesehatan jiwa sebagai kematangan emosional dan sosial. WHO (organisasi kesehatan dunia) mendefinisika kesehatan jiwa adalah proses adaptasi individu dengan diri dan lingkungannya secara umum dengan batas maksimal kesuksesan, rela, lapang dan prilaku sosial yang sehat dan kemampuan menghadapi dan menerima kenyataankenyataan hidup. Definisi lain menyatakan bahwa kesehatan jiwa 74 Drg. Suyadi, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku Ke-7, (Yogyakarta : Yayasan Sinar Putih, 2000 ), hlm.20. 75 Sehat dengan Olah Nafas, op. cit, hlm. 88-89. 55 merupakan kemampuan untuk melakukan persesuaian yang sempurna atau saling menyempurnakan antara fungsi-fungsi kejiwaan yang berbeda-beda disertai kemampuan menghadapi krisis-krisis kejiwaan yang normal yang baisa menghampiri seseorang, serta sikap positif dengan merasa bahagia dan merasa cukup.76 Di dalam latihan ilmu pernafasan, fungsi jiwa yang berupa cipta, rasa dan karsa diloah dengan media nafas dan gerakan-gerakan jurua-jurus beladiri ilmu pernafasan. Hasil dari pengolahan fungsia-fungsi jiwa tersebut salah satunya berupa kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa akibat pengolahan dengan ilmu pernafasan adalah meningkatkan kepercayaan diri, terhindar dari stress, ketenangan diri, kesabaran, tidak mudah marah dan terhindar dari gangguan jiwa. 2) Meningkatkan kekuatan jiwa Dalam latihan jurus-jurus ilmu pernafasan yang mengandung unsur jiwa (psyche) dan yang tekait disitu disamping unsur etika, estetika dan metafisika. Dari unsur jiwa dalam latihan ini akan menghasilkan kekuatan jiwa. Kekuatan jiwa dapat dibedakan menjadi tenaga jiwa dan daya tahan jiwa. Tenaga jiwa berupa; semangat, percaya diri, pantang menyerah, berani bertanggung jawab, pemberani dan kemempuan untuk melepaskan pukulan jiwa. Sedangkan dayatahan jiwa berupa; kemampuan sesorang untuk bersikap sabar dan tenang dalam menghadapi cobaan, kemampuan untuk menangkal stress dan depresi. Jiwa mempunyai tenaga sepertihalnya raga, hanya saja bila materi/massa tenaga raga adalah struktur kimia yang disebut ATP (adenosintriphospat) maka masa tenaga jiwa bersifat abstrak, 76 hm.1-2. M.Utsman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, ( Jakarta : Hikmah, 2002), 56 sesuatu yang amat berbeda diantara keduanya. Tetapi walaupun berbeda antara raga dan jiwa terdapat hubungan yang erat dalam hal exspresi tenaganya. Contoh, seorang petinju yang mempunyai pukulan dahsyat mematikan, maka tidak akan memenangkan pertandingan bila dalam keadaan tidak bersemangat misalkan mempunyai persoalan yang menekan jiwanya, begitu juga seorang pendekar tenaga dalam tidak akan bisa memecahkan besi atau beton dengan pukulan jarak pendeknya bila sedang sakit flu berat. Demikian jelas bahwa jiwa itu mempunyai tenaga yang disebut dengan tenaga jiwa. Hubungan yang erat antara jiwa dan raga juga terlihat pada penyakit psikosomatis misalnya orang yang jiwanya tertekan maka ia dapat sakit maag, atau sakit eksimnya kumat, mungkin sakit gulanya kambuh dan sederetan penyakit raga lainnya yang dapat bermunculan, dan kesemuanya itu tidak dapat disembuhkan bila kondisi jiwanya tidak disembuhkan.77 Latihan ilmu pernafasan adalah latihan jiwa yang berujut cipta, rasa dan karsa. Sehingga dalam latihan yang berkualitas tinggi adalah latihan yang sudah bisa mencapai tahap wirasa. Wirasa adalah fase dimana ujung-ujung kepekaan terbuka, tergetar. Sedangkan kepekaan yang tinggi itu adalah kepekaan intuitif yang akan tergetar manakala datangnya mara. Sedangkan kepekaan yang suci adalah kepekaan mata hati yang sepontan tergetar manakala aniaya menggeliat muncul dari relung hati. Getaran itu adalah simtom struktur jiwa malaikati yang melindungi alam sadar dari godaan nafsu syaitani.78 Dengan demikian diharapkan manusia mempunyai kepekaan mata hati yang tajam, mampu melihat mana yang haq dan yang batil, mampu mengendalikan diri dengan baik, serta mempunyai kepekaan sosial yang tinggi. 77 Drg. Suyadi, op. cit., hlm.7. 78 Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku ke-2, op. cit., Hlm. 32 57 Daya tahan jiwa yang dihasilkan dari latihan ilmu pernafasan, memiliki tiga jenis kesabaran, yaitu; 1) Kesabaran reflektoris. Yaitu kesabaran yang muncul karena keberadaan tenaga jiwa yang murni sebagai akibat atau hasil dari latihan ilmu pernafasan. Fase kesabaran ini dimiliki dan pasti akan berperan pada setiap anggota ilmu pernafasan yang sudah mengalami proses bukaan79. Kesabaran reflektoris ini muncul dan berperan selama satu sampai dua menit sejak datangnya rangsangan muncul tanpa sadar dan diluar kesadaran. Dan setelah fase ini lewat ternyata yang bersangkutan masih bersifat sabar maka orang tersebut sudah masuk kedalam fase kesabaran alam sadar. 2) Kesabaran alam sadar Adalah kesabaran yang terjadi sesudah seorang anggota ilmu pernafasan melewati fase kesabaran reflektoris. Namun tenaga jiwa yang mewarnai kesabaran alam sadar sudah tidak murni lagi tetapi sudah tercampur dengan satu atau beberapa unsur misalnya ; Komitmen, Tingkat/ jenis pendidikan, Agama/ iman, Lingkungan hidupnya, Suku bangsa atau etnis tertentu dan lainlain. Unsur-unsur tersebut bisa menjadi alasan berfikir dan bertindak baginya untuk tetap menjadi sabar, tetapi dapat pula beberapa unsur tersebut justru dijadikan alasan sehingga dia menjadi marah. 3) Fase kesabaran alam bawah sadar. 79 1. Bukaan adalah Proses iritasi metafisik oleh pelatih pembuka terhadap pusat-pusat tenaga jiwa sehingga permeabilitas (kemampuan suatu jaringan untuk dapat dilewati oleh suatu masa) porinya terbuka atau melebar. Tim Pengembang Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Ilmu pernafasan Sinar Putih, Buku ke-3, ( Yogyakarta : Yayasan Sinar Putih, 1998), hlm.13. 2. Bukaan adalah membangkitkan kekuatan bawah sadar atau membuka pintu bawah sadar. Mas Rahim Salabi, Mengatasi Kegoncangan Jiwa Prespektif A-Qur’an dan Sains, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.143. 58 Kesabaran ini muncul berangkat dari watak dasar, Beberapa faktor yang membentuk watak dasar tersebut adaah: a) Faktor herediter, adalah factor external yang dapat memberi pengaruh kepada janin selama di dalam kandungan ibunya. Peneitian para ahli banyak membuktikan adanya pengaruh tersebut aspek kejiwaan yang dapat muncul setelah lahirnya kelak. b) Pengalaman yang berkesan sehingga mengendap atau berbeas di dalam alam bawah sadar. Pengalaman ini seringkali terjadi sebagai pengalaman masa kecil tertentu yang sempat berbekas atau mengendap dialam bawah sadarnya dan kemudian menjadi watak dasar. c) Faktor lingkungan, faktor pendidikan keluarga atau pendidikan guru/ pelatih yang berlangsung lama dan intensif. d) Penyatuan antara tenaga jiwa dan filosofisnya diikuti proses pengendapannya ke alam bawah sadar. e) Faktor besarnya minat, niat, upaya kepekaan hati dan jiwa religi. Ciri yang terdapat pada orang dengan sifat sabar alam bawah sadar ini adalah kesabarannya yang tanpa batas, berlangsung terus-menerus. Lau orang-orang tipe ini suatu saat terlihat marah maka marahnya tanpa nuansa emosional. Penuh kendali dan marahnya diujudkan dengan landasan kasih sayang agar orang lain menghentikan sifat jahilnya dan bila tidak dihentikan maka akan berkembang menjadi aniaya. Pilihan kemarahan itupun diputuskan setelah ketajaman pengamatannya membuat suatu kesimpulan bahwa marahnya adalah suatu keputusan terbaik dan sekali-kali bukan berangkat dari nafsu. 59 Ciri lain orang yang telah mencapai fase kesabaran alam bawah sadar adalah tiadanya mafsu pamer, sedang nafsu pamer itu masih mungkin diidap oleh mereka yang kesabarannya masih difase alam sadar sealipun nafsu pamernya itu mungkin cuma bayang-bayang tipis yang tersamar. Tidak mudah mencapai fase kesabaran alam bawah sadar melalui latihan ilmu pernafasan ini, selain dibutuhkan watu yang lama berbilang belasan tahun, juga tidak semua orang memiliki faktor minat, niat, upaya, kepekaan mata hati dan jiwa religi secara utuh. Kelima faktor tersebut diatas hanya dimiliki oleh orang yang yang mendapat hikmah dari Allah SWT, sementara hikmah hanya diberikan Allah kepada mereka yang pandai bersykur sekaligus pandai memanfaatkan rahmatnya dan bersungguh-sungguh. 3) Meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan sepiritual adalah kecerdasan jiwa.80 Danah Zahar dan Ian Marshall mendefinisikan EQ adalah kecerdasan untuk menghadapi makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dalam hidup kepada makna yang lebih luas dan kaya. Kecederungan untuk memilih bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia.81 SQ adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan persoalan. Utamanya persoalan yang menyangkut masalah eksistensial, yaitu saat seseorang secara 80 Danah Zohar dan Ian Marshall, Sepiritual Question, ( Bandung : Mizan Media Utama, 2001 ), hlm. 8-9. 81 Ary Ginanjar Agustian, ESQ, ( Jakarta : Arga, 2001 ), hm.57. 60 pribadi terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan. Dengan dimilikinya SQ seseorang mampu mengatasi masalah hidupnya dan berdamai dengan masalah tersebut. SQ memberi sesuatu rasayang "dalam" pada diri seseorang menyangkut perjuangan hidup.82 Dalam latihan ilmu pernafasan, usaha untuk meningkatkan kecerdasan spiritual terlihat dalam latihan ilmu pernafasan dengan adanaya latihan untuk menghayati dan memaknai setiap gerakan-gerakan jurus dan olah nafas dari ilmu pernafasan. Menghayati berarti menyadari dangan penuh, menikmati, mendalami dan merasakan kedekatan, ketundukan, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Sedangkan memaknai adalah memberikan makna disetiap gerakan jurus dan olah nafas sesuai dengan makna filosofis jurus-jurus ilmu pernafasan (contoh pada aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, yang mana setiap jurus memiliki makna filosofis tersendiri. Lihat pada Bab. III). Dengan latihan penghayatan dan pemaknaan itulah, para pecinta ilmu pernafasan diharapkan mampu menerapkan hasil dari latihan ilmu pernafasan dalam dikehidupan sehari-hari, sehingga di dalam kehidupannya akan selalu bahagia, tidak mudah kecewa, selalu bersyukur dan dalam kehidupannaya akan penuh dengan makana. Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwa, latihan ilmu pernafasan mempunyai manfaat yang besar terhadap jasmani maupun rohani. Sehingga dengan jasmani dan rohani yang sehat dan kuat maka para pengikut ilmu pernafasan insya Allah akan mendapatkan kesehatan, 82 http:[email protected]. 61 ketenangan, kesabaran, kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan insyaAllah di akhirat kelak. C. Pendidikan Kesabaran Melalui Pendekatan Ilmu Pernafasan. Pendidikan kesabaran adalah serangkaian usaha yang dilakuakan oleh manusia untuk membentuk dirinya maupun orang lain agar memiliki sifat kesabaran, melalui bimbingan, pelatihan, dan pembinaan baik jasmani maupun rohani, dengan menggunakan system pengajaran baik secara individual maupun terorganisir yang mengarah pada pengembangan potensi manusia. sehingga terbentuk manusia yang memiliki kesabaran yang sempurna, berkepribadian muslim dan berahlak mulia. Ilmu pernafasan berarti pengetahuan tentang cara bernafas. Menyangkut masalah ilmu pernafasan, sekarang ini sudah sangat banyak yang di tawarkan oleh berbagai perguruan ilmu pernafasan. Di dalam ilmu pernafasan, bukan sekedar menarik nafas dan mengeluarkan seperti yang di lakukan manusia pada umumnya, akan tetapi dalam menarik dan mengeluarkan nafas dengan menggunakan metode tertentu, sehingga nafas yang masuk dan keluar benarbenar optimal. Itu semua mempunyai tujuan agar tubuh fisik dan jiwa menjadi sehat, bugar, ketentraman dan kesabaran di peroleh. Sebagai contoh pada ilmu pernafasan yang ada di Lembaga Beladiri Sinar Putih, yang mana peneliti mengikuti latihan di sana. Pada tingkatan halusan, metode yang di gunakan adalah dengan gerakan dan tarikan nafas yang sangat halus dan lembut. Ketika udara dihirup melalui hidung dilakukan dengan sangat halus dan lembut sampai diri sendiri tidak mendengar hirupan udara tersebut disertai dengan kosentrasi penuh dan dengan gerakan jurus yang halus. Setelah udara dihirup dengan halus, maka udara tersebut kemudian ditahan di perut bagian bawah beberapa saat, lalu udara yang di tahan di perut tersebut dikeluarkan dengan lembut dan halus sampai diri sendiri tidak mendengar dan di sertai dengan gerakan jurus yang halus dan indah. Pada saat udara yang di keluarkan sudah habis, maka tidak langsung bernafas normal seperti biasa, tetapi melakukan tahan kosong ( paru-paru 62 kosong dari masuknya udara) setelah tahan kosong beberapa saat kemudian melakukan tarik nafas, tahan nafas, mengeluarkan nafas dan tahan kosong sepereti diatas sampai rangkaian jurus selesai. Selain olah nafas dan olah jurus ada hal yang sangat penting dilakukan yaitu olah jiwa. Dalam menggerakkan jurus dan oleh nafas harus diseretai dengan mengolah jiwa, mahsudnya adalah dalam mengolah nafas yang dilakukan dengan halus dan lembut, maka di butuhkan jiwa kesabaran dan pengendalian jiwa yang sangat tinggi untuk bisa melalukannya dengan sempurna. Orang yang mempunyai tingkat kesabaran dan pengendalian jiwa yang rendah, maka akan terlihat dalam melakukan olah nafas dan jurus pasti kasar dan nafas tersengal- sengal. Bahkan akan berhenti untuk latihan karena dirasa sangat berat melakukannya. Tetapi orang yang tekun dan sabar untuk berlatih walaupun orang tersebut asalnya memiliki kesabaran dan pengendalian jiwa yang rendah, maka kalau diasah terus dengan jadual latihan yang teratur maka orang tersebut akan memiliki kesabaran dan pengendalian jiwa yang baik. Dan merasakan nikmatnya latihan ilmu pernafasan karena pada hakikatnya latihan ilmu pernafasan adalah latihan rasa. Pendidikan kesabaran melalui pendekatan ilmu pernafasan adalah pendekatan yang lebih bersifat fungsional. Dalam pendidikan Islam dikenal adanya pendekatan fungsional, yaitu “Penyajian materi pendidikan Isam dengan penekanan pada segi kemanfaatannya bagi siawa dalam kehiduapan sehari-hari”83. Dilihat dari segi kemanfaatan, ilmu pernafasan mempunyai manfaat yang besar terhadap pembentukan jiwa kesabaran bagi manusia. Dengan demikian ilmu pernafasan menjadi salah satu pendekatan dalam pendidikan kesabaran. Seiring dengan hal itu, ada beberapa metode yang bisa di gunakan dalam merealisasikan pendekatan yang dimaksud, antara lain; Metode latihan, 83 Arif Amari, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm.105. 63 metode ceramah, metode Tanya jawab, metode pemberian tugas dan metode demontrasi.84 Jadi yang dimaksud dengan pendidikan kesabaran melaui pendekatan ilmu pernafasan, adalah serangkaian usaha manusia yang diarahkan kepada proses pembentukan sifat sabar pada diri manusia dengan mempergunakan olah pernafasan sebagai cara, yang memiliki manfaat terhadap proses pembentukan kesabaran bagi manusia. 84 Ibid, hlm106.