BAB II

advertisement
BAB II
PENDIDIKAN KESABARAN DAN
ILMU PERNAFASAN
A. Pendidikan Kesabaran.
1. Pengertian pendidikan.
Kata pendidikan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
didik, yang mendapat awalan pe- dan akhiran –an, yang berarti sebagai
proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses perbuatan, cara mendidik.1 Dalam bahasa inggris disebut dengan
“education”, sedangkan dalam bahasa latin “educere” secara etimologi
berarti memasukkan sesuatu, yaitu memasukkan ilmu pengetahuan ke
kepala seseorang.2 Di dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan
secara etimologi diartikan memelihara, memberi latihan mengenai akhlak
dan kecerdasan pemikiran3.
Di dalam bahasa Arab dapat dijumpai adanya kata ta’lim dan
tarbiyah, berarti pengajaran dan pendidikan, yang berasal dari kata dasar
‘allama dan rabba sebagaimana digunakan dalam al-Quran, sekalipun
konotasi kata tarbiyah lebih luas sebab mengandung arti memelihara,
membesarkan dan medidik serta mengandung makna mengajar (allama).
Disamping itu kata ta’lim dan tarbiyah terdapat pula kata ta’dib yang ada
hubungannya dengan kata adab yang berarti susunan. Dimana mendidik
adalah membentuk manusia menempati tempat yang tepat dalam susunan
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, (
Jakarta: Balai Pustaka, 1994) Cet. VIII, hlm 232
2
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1992),
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op., cit.
hlm.4.
20
masyarakat dalam posisi yang proporsional sesuai ilmu dan teknologi yang
dikuasainya.4
Mengenai pengertian pendidikan, para pakar pendidikan banyak
mendifinisikan secara jelas tentang pendidikan, diantaranya adalah :
1) Menurut Zahra Idris bahwa pendidikan adalah :
“Serangkaian kegiatan interaksi yang bertujuan antara manusia dewasa
dan peserta didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media
dalam rangka memberi bantuan terhadap perkembangan peserta
didik”.5
2) Menurut Musthafa Al-Ghulayani pengertian pendidikan adalah
‫ﺍﻟﺘﺮ ﺑﻴﺔ ﻫﻲ ﻏﺮﺱ ﺍﻵﺧﻼﻕ ﺍﻟﻔﺎﺿﻠﺔ ﰱ ﻧﻔﻮﺱ ﺍﻟﻨﺎﺷﺌﲔ ﻭﺳﻘﻴﻬﺎ ﲟﺎﺀ‬
‫ﺎ‬‫ﺍﻻﺀﺭﺷﺎﺩ ﻭﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ ﺣﱵ ﺗﺼﺒﺢ ﻣﻠﻜﺔ ﻣﻦ ﻣﻠﻜﺎﺕ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﰒ ﺗﻜﻮﻥ ﲦﺮﺍ‬
TP6PT.‫ﺍﻟﻔﻀﻴﻠﺔ ﻭﺍﳋﲑ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻟﻨﻔﻊ ﺍﻟﻮﻃﻦ‬
Pendidikan adalah menanamkan akhlak mulia dalam jiwa
anak dengan petunjuk dan nasehat sehingga akhlak yang
mulia itu benar-benar melekat kedalam jiwa (menjadi
watak) kemudian membuahkan keutamaan, kebaikan dan
cinta beramal agar berguna bagi tanah air.
3) Achmadi mendefinisikan pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan adalah segala usaha untuk memelihara dan
mengembanghkan fitrah manusia serta sumber daya insani yang
ada pada subyek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya
(Insan Kamil) sesuai dengan norma-norma Islam. Atau dengan
istilah yang lazim digunakan yaitu menuju terbentuknya
kepribadian muslim.7
4
Yusuf Amir Faisal, Reorentasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995),
5
Zahra Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan I, ( Jakarta: Grasindo, 1992), hlm.
hlm. 94.
4.
6
7
Musthafa Al-Ghulayani, Izhat Al-Nasyi’in, ( Shayida: Bairud, 1953), hlm. 185.
Achmadi, Islam
Rosdakarya,1999),hlm. 21.
Sebagai
Paradigma
Ilmu
Pendidikan,
(Bandung:
Remaja
21
4) Abdul Munir Mulkhan memberi definisi pendidikan sebagai berikut:
“Suatu proses mengetahui yang secara intrinsik akan memmunculkan
suatu pola prilaku yang secara institusional membentuk suatu aktifitas
berpola yang dikenal dengan kepribadian”.8
5) Di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan
bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.9
6) George F. Kneller mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:
“Education is the process of self-realization, in which the self realizes
and developes all its potentialities”.10
“Pendidikan adalah proses realisasi diri, dimana diri tersebut
merealisasikan dan mengembangkan semua potensi-potensi”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah serangkaian usaha yang dilakukan oleh manusia dewasa dalam
rangka membentuk pola tingkah laku atau akhlakul karimah dan
mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak-anak sesuai
dengan norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam suatu masyarakat
tertentu, sehingga anak didik menjadi manusia seutuhnya (insan kamil).
a. Dasar pendidikan
Agama Islam sangat memperhatikan pendidikan, yang mana
pendidikan adalah sebagai suatu usaha membentuk kepribadian, maka
8
Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim Pengantar Filsafat Pendidikan
Islam dan Dakwah, (Yogyakarta: Sipress, 1993), hlm58.
9
UU RI No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Jakarta : Sinar Grafika, 2005 ), hlm.2.
10
George F. Kneller, Logic and Language of Education, John Wiley dan Sons, Inc. New
York, London, Sydney, 1966, hlm.14-15.
22
harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua tujuan
pendidikan dihubungkan.
Dasar pendidikan yang dimaksud adalah pandangan yang
melandasi seluruh aspek aktivitas pendidikan, baik dalam rangka
penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan. Maka
yang menjadi dasar pendidikan Islam adalah :
1) Al Qur’an
Al Qur’an adalah firman Allah SWT, berupa wahyu yang
disampaikan kepada malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW
dan merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam di dunia.
Didalamnya
terkandung
ajaran-ajaran
pokok
yang
dapat
dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui
ijtihad.11 Karena pendidikan merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, maka didalam al Qur’an banyak
terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan
kegiatan atau usaha pendidikan.
2) As Sunnah
Pendidikan Islam menjadikan as Sunnah sebagai dasar yang
kedua. Secara harfiyah sunnah berarti jalan, metode, dan program.
Sedang secara istilah, sunnah adalah sejumlah perkara yang
dijelaskan melalui sanad yang sahih baik itu berupa perkataan,
perbuatan, peninggalan, sifat, pengakuan, larangan, hal-hal yang
disukai dan dibenci, tindak tanduk dan seluruh kehidupan Nabi
SAW.12
Sebagaimana al Quran, Sunnah berisi petunjuk-petunjuk
untuk keselamatan manusia dalam segala aspeknya, untuk
membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Untuk itu
11
12
Zakiyah Darajad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: CV. Ruhama, 1993), hlm.27
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyarakat,
(Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm 31
23
Rasulullah SAW adalah menjadi pendidik utama yang patut
dijadikan teladan termasuk dalam aktivitas pendidikan.
Dalam dunia pendidikan Sunnah memiliki dua manfaat
pokok, Pertama, Sunnah mampu menjelaskan konsep dan
kesempurnaan pendidikan Islam sesuai dengan konsep al Quran .
Kedua, Sunnah menjadi contoh yang tepat dalam penentuan
metode pendidikan.13
Adapun dasar yang kokoh tentang Sunnah menjadi sumber
pendidikan Islam adalah sabda Nabi SAW yang diriwayatkan al
Hakim:
‫ﻴﻪ‬‫ﺔ ﻧﺒ‬‫ﻤﺎ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﷲ ﻭﺳﻨ‬ ‫ﻜﺘﻢ‬‫ﺗﺮﻛﺖ ﻓﻴﻜﻢ ﺃﻣﺮﻳﻦ ﻟﻦ ﺗﻀﻠﻮﺍ ﻣﺎﲤﺴ‬
Telah aku tinggalkan kepadamu dua hal, kamu tidak
akan tersesat setelah berpegang teguh kepada keduanya,
yakni Kitabullah (al Qur’an) dan Sunnah Nabi SAW (
Hadist). (HR. AL Hakim.)14
Dari keterangan diatas, maka pelaksanaan pendidikan Islam
harus berpedoman pada al Qur’an dan Sunnah. Dan dari kedua
sumber
tersebut,
manusia
diberi
kebebasan
untuk
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman.
3) Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqaha yaitu berfikir dengan
menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuan syari’at
islam untuk menetapkan atau untuk menentukan hokum syariat
Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya
oleh al Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat meliputi
seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap
berpedoman pada al Quran dan Sunnah . Namun demikian, ijtihad
harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid
13
Ibid., hlm.32
14
Imam Malik bin Anas, Al-Muatta’, (Bairut: Darul Ihya’ 1990), hlm 69.
24
tidak boleh bertentangan dengan isi al Quran dan Sunnah tersebut,
karena itu ijtihad dipandang salah satu sumber hukum Islam yang
dibutuhkan sepanjang masa setelah Rasulullah SAW wafat.15
Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari al
Qur’an dan Sunnah yang diolah akal sehat dari ahli pendidikan
islam. Ijtihad dibidang pendidikan ini semakin perlu, sebab ajaran
islam yang terdapat dalam al Qur’an dan Sunnah adalah bersifat
pokok-pokok dan prinsip-prisipnya saja. Bila ternyata ada agak
yang terinci, maka perincian itu adalah hanya sekedar contoh
dalam penerapan yang prinsip itu.Sejak ditrunkan sampai nabi
Muhammad Wafat, ajaran Islam telah tumbuh dan berkembang.
Ijtihad tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung
dengan kebutuhan hidup disatu tempat pada kondisi dan situasi
tertentu.
Ijtihad pada dsarnya merupakan usaha sungguh - sungguh
orang muslim untuk selalu berprilaku
berdasarkan ajaran
Islam. Untuk itu manakala tidak ditemukan petunjuk ayat
yang jelas dari al Qur’an ataupun Sunnah tentang suatu prilaku,
orang muslim akan mengerahkan segenap kemampuannya untuk
memperhatikan
prinsip - prinsip
umum al Qur’an ataupun
Sunnah.
b. Tujuan pendidikan
Tujuan dalam proses pendidikan, dalam hal ini pendidikan
Islam adalah cita - cita yang mengandung nilai - nilai Islam yang
hendak dicapai dalam proses pendidikan yang berdasarkan ajaran
Islam secara bertahap.16
Perumusan pendidikan di sini mengacu pada hukum-hukum Islam,
sehingga tujuan pendidikan yang dianut diambil dari ajaran Islam.
15
Zakiyah Darajat, Op. Cit., hlm. 2
16
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 224.
25
Menurut Abdul Fatah Jalil tujuan umum pendidikan Islam
adalah menjadikan manusia sebagai abd atau hamba Allah, hal ini
sesuai dengan tujuan hidup manusi yang telah digariskan oleh Allah.17
Dimana tujuan hidup manusia menurut Allah adalah beribadah kepadaNya, sebagaimana firman Allah SWT :
‫ﻭ ِﻥ‬‫ﺒﺪ‬‫ﻌ‬ ‫ﻴ‬‫ﺲ ِﺇﻟﱠﺎ ِﻟ‬
 ‫ﻧ‬‫ﺍﹾﻟِﺈ‬‫ﻦ ﻭ‬ ‫ﺠ‬
ِ ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﺧﹶﻠ ﹾﻘﺖ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﻣ‬
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya
mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyaat : 56)18
Dengan demikian Allah telah menciptakan seluruh manusia
manusia untuk beribadah kepada-Nya. Maka tujuan umum pendidikan
Islam
adalah
mempersiapkan
manusia
yang
a’bid
yang
menghambakan dirinya kepada Allah, lebih lanjut Abdul fatah Jalil
mengatakan bahwa ibadah disini adalah jalan hidup yang menakup
seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa
perkataan, perbuatan, perasaan bahkan bagian apapun dari prilakunya
dilakukan dalam rangka taqwa kepada Allah SWT.19
Maka disini dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam
identik dengan tujuan manusia berdasarkan konsep Abd yaitu segala
usaha untuk menjadikan manusia menghambakan atau mangabdi
hidupnya hanya kepada Allah SWT.
2. Pengertian kesabaran.
Kata kesabaran dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
“sabar”. Kata sabar tersusun dari huruf shad, ba, dan ra’. Sedangkan kata
17
Abdul Fatah Jalil, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Diponegoro, 1988),
hlm.29
18
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Semarang :
Wicaksana, 1994), hlm.862
19
op.cit., hlm 124.
26
ash-ahabru merupakan isim masdar20 dari shabara yang berarti
kesabaran.21 Dan menurut H. Hamdar Arrayyah
“menahan”,
seperti
mengurung
binatang,
kata sabar diartikan
menahan
diri,
dan
mengendalikan jiwa.22
Kata ini dipergunakan untuk objek yang sifatnya material maupun
immaterial. Selain itu Ahmad Ibnu Faris menyebut dua arti lain dari sabar
yaitu a’la al-syaiy (puncak dari sesuatu) dan jins min al-hijaarah (sejenis
batu). Dua yang disebut terakhir masih ada kaitannya dengan pengertian
asal, yakni sabar sebagai kemampuan mengendalikan diri dipandang
sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi yang mencerminkan
kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Misalnya kokoh laksana batu.23
Pengertian sabar yang lain adalah menahan diri dan membawanya
kepada yang ditentukan syara’ dan akal, serta menghindarinya dari apa
yang dibenci oleh keduanya. Sabar merupakan suatu daya kekuatan positif
yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban serta kekuatan yang
menghalangi manusia untuk melakukan kejahatan
Menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah,
asal kata “Sabar” adalah
berarti mencegah dan menghalangi. Sabar adalah menahan diri untuk tidak
berkeluh kesah, mencegah lisan untuk merintih dan menghalangi anggota
tubuh untuk tidak menampar pipi dan merobek pakaian dan sejenisnya.24
Sabar menurut Imam Ghozali adalah tetapnya penggerak agama,
yang berhadapan dengan penggerak nafsu syahwat. Tetapnya penggerak
agama itu adalah suatu hal, yang dihasilkan oleh ma’rifat. Dengan
20
Masdar adalah bentuk nomina yang diturunkan dari bentuk verba dengan fleksi,
misalnya dari fa’ala menjadi fa’lan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, op., cit, hlm. 663.
21
Ahmad Warson Munawir, Al Munawir Arab-Indonesia, cet. XIV ( Surabaya : Pustaka
Progresif, t.t), hlm.761.
22
M. Hamdar Arraiyyah, Sabar Kunci Surga, ( Jakarta : Khazanah Baru, 2002), hlm. 117.
23
Ibid, hlm. 117-118.
24
Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, Kemuliaan Sabar dan Keangungan Syukur, Terj. M.
Alaika Salamulloh, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 01.
27
memusuhi nafsu syahwat dan melawannya. Karena sebab-sebab
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.’25
Dan bukan disebut sabar, orang yang menahan diri dengan
terpaksa, tetapi sabar yang hakiki ialah sabar yang berdiri atas menyerah
kepada Allah dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada.26
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kesabaran adalah suatu sikap
menahan diri atau mengendalikan jiwa yang dimiliki seseorang, sehingga
memunculkan sikap keteguhan hati di dalam menghadapi segala cobaan
hidup yang datangnya dari Allah SWT, berupa cobaan baik maupun buruk.
Di dalam Al-Qur’an sabar juga diartikan dengan keteguhan hati.
Firman Allah SWT :
‫ ِﻞ‬‫ﺮﺳ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﺰ ِﻡ ِﻣ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺮ ﺃﹸﻭﻟﹸﻮ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺒ‬‫ﺻ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺮ ﹶﻛﻤ‬ ‫ﺻِﺒ‬
 ‫ﻓﹶﺎ‬
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang
mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar
…… , . (QS. al-Ahqaf : 35)27
Menurut Ahmad Jalalain tafsir ayat tersebut adalah :
“(Maka bersabarlah kamu) di dalam menghadapi perlakuan
kaummu yang menyakitkan itu (sebagaimana orang-orang yang
memiliki keteguhan hati ) yaitu orang-orang yang teguh di dalam
menghadapi cobaan dan tantangan.”28
a. Jenis-jenis kesabaran
Merujuk dalam al-Qur’an bahwa kesabaran dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:
1) Sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Sabar dalam konteks ini merupakan sabar dalam ketaatan
kepada Allah SWT, dengan konsekwensi logis menjalankan
25
Imam al-Ghazali, Ihya’ Al-Ghazali, jilid VII, Terj. Ismail Ya’kub, ( Jakarta: CV.
Faizan, 1985), hlm. 275.
26
Moh. Rifa’i, Akhlaq Seorang Muslim, ( Semarang: Wicaksana, 1993 ), hlm.258.
27
Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 828.
28
Ahmad Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Terjemah Abu Bakar (Semarang : Toha Putra,
1980), hlm.1028.
28
seluruh tugas dan kewajiban dalam beribadah kepada Allah SWT.
Yakni menjalankan segala perintah-perintah Allah SWT dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain untuk
beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan jenis ibadah itu ada
ibadah yang diwajibkan ada juga ibadah yang di sunahkan. Dalam
hal ibadah wajib seperti shalat, puasa, haji dan zakat atau sadaqah,
manusia harus melaksnakan perintah Allah dan menjauhi segala
larangannya dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dalam
keadaan bagai manapun. Dan -ternyata ibadah-abadah tersebut
tidak perlu membutuhkan biaya materi yang mahal-mahal, namun
yang dibutuhkan adalah kesabaran yang tinggi agar bisa mencapai
tahap keihlasan sehingga ibadah yang dilakukan bisa diterima oleh
Allah SWT.
Dapat difahami tentang rukun Islam yang wajib dilakukan
oleh orang muslim, maka akan ditemukan bahwa untuk
menegakkan dan mengamalkannya secara kontinyu, dibutuhkan
ketahanan dan kesabaran yang baik dalam menjalankannya. Shalat
misalnya, sebagaimana diketahui sebagai tiang agama dan
merupakan hubungan langsung dengan Allah SWT. Kedudukan
ibadah shalat dalam Islam tidak dapat ditandingi oleh ibadah lain
apapun, karena ibadah yang di lakukan berulang-ulang yang tidak
terikat dengan waktu tertentu sepanjang tahun ini harus disertai
dengan kesabaran, sekalipun kesabaran sangat diperlukan untuk
ibadah-ibadah lain.29
29
Asm’ Umar Hasan Fad’aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta: PT.
Lentera Basritama, 1999), hlm. 96.
29
Allah berfirman:
‫ﺎِﺑﺮِﻳﻦ‬‫ﻊ ﺍﻟﺼ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻼ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﹼﻠ‬
‫ﺼﹶ‬
 ‫ﺍﻟ‬‫ﺒ ِﺮ ﻭ‬‫ﺼ‬
 ‫ﻮﹾﺍ ﺑِﺎﻟ‬‫ﺘﻌِﻴﻨ‬‫ﺳ‬ ‫ﻮﹾﺍ ﺍ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺁ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻳ‬
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Sesunggunhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153).30
Kesabaran juga dibutuhkan dalam melaksanakan ibadah
zakat atau sadaqah. Orang yang mempunyai harta benda yang
bayak maka orang tersebut harus memiliki kesabaran yang tinggi
dalam dua hal yaitu: Pertama: sabar dalam mengunakannya artinya
seseorang harus memiliki kekuatan jiwa atau kesabaran yang bagus
dalam mengendalikan
nafsunya
agar
harta
tersebut
tidak
dipergunakan untuk hal-hal yang di larang oleh agama. Kedua:
sabar terhadap kewajiban bagi orang kaya yaitu mengelauarkan
zakat. Orang kaya yang tidak sabar terhadap kewajiban zakat,
maka akan mengabaikan begitu saja walaupun hal itu adalah suatu
kewajiban. Lainhalnya dengan orang yang sabar, orang tersebut
akan sangat senang hati untuk menunaikan zakat bahkan akan
melebihkan takarannya.
Sabar juga mempunyai hubungan yang sanagat erat dengan
puasa, karena dengan puasa membiasakan kesabaran, melatih
penguasaan diri dan menciptakan serta mendidik potensi
ketaqwaan. Dan hubungnnya terletak pada pra puasa dan puasa itu
sendiri. Ketika akan datang bulan ramadhan atau puasa, maka
orang akan membayangkan bahwa dalam sebulan penuh dari subuh
sampai datangnya magrib tidak di perbolehkan makan, minum,
melakukan hubungan sex antara suami istri, dan hal-hal yang dapat
membatalkan puasa atau yang dapat menghilangkan pahala puasa.
Orang yang memiliki daya tahan jiwa rendah maka (kesabrannya
30
Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 38.
30
rendah) maka orang tersebut akan mengalami stres yang ber efek
kepada jiwa dan raganya. Lain halnya dengan orang yang memiliki
kesabaran yang tinggi, orang tersebut akan menyambut datangnya
bulan tersebut dengan penuh semangat dan kegembiraan, serta
mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Dalam menjalankan puasa modal yang harus dimiliki oleh
seorang muslim adalah kesabaran, karena inti puasa
adalah
menahan diri dari segala yang membatalkan dan menghilangkan
pahala puasa. Orang yang kesabarannya rendah tidak mungkin
tahan melihat istrinya yang bersolek didepannya, tidak akan tahan
melihat makanan yang lezat di dalam kulkas pada saat perut sedang
lapar, dan tidak tahan marah ketika dirinya di fitnah orang.
Selain itu puasa juga dapat melatih kesabaran dan
ketabahan, juga membiasakan kedisiplinan dan persatuan, karena
dengan puasa dapat diketahui bahwa antara yang kaya dan yang
miskin, yang kuat dan yang lemah, pembesar dan orang kecil
adalah sama, tidak seorang pun utama atas orang lain kecuali
denga ketaqwaan, oleh karena itu penguasaan dan pengendalian
diri untuk bersabar dalam berpuasa dapat membiasakan disiplin
dan cinta kebersamaan, membangun rasa cinta, kasih sayang dan
berbuat baik kepada orang lain.31
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sabar dalam
melaksanakan
ketaatan
adalah
tugas
berat
maka
untuk
melaksanakannya membutuhkan kesabaran dalam tiga hal yaitu:
Pertama : Kesabaran sebelum ketaatan adalah tugas berat
maka dengan ihsanul niyat meluruskan hati dalam melawan
bayang-bayang riya’ dan penyimpangan lainnya, membulatakan
tekat untuk jujur dan menepati janji.
31
Asma Umar. op.cit., hlm.427.
31
Sabda Rasulullah SAW:
‫ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻌﺖ‬ ‫ﺳ ِﻤ‬ ‫ﺒ ِﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬‫ﻨ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﹾﻟ ِﻤ‬ ‫ﻨﻪ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻲ ﺍﻟﱠﻠ‬ ‫ﺿ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ﺏ‬
ِ ‫ﺨﻄﱠﺎ‬
 ‫ﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻋ‬
‫ﺕ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻨﻴ‬‫ﺎ ﹸﻝ ﺑِﺎﻟ‬‫ﻋﻤ‬ ‫ﺎ ﺍﹾﻟﹶﺄ‬‫ﻧﻤ‬‫ﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ ِﺇ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺳﻠﱠ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬‫ﻋﹶﻠ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠ‬

Umar bin Khatab r.a berkata di atas mimbar: saya telah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya
setiap amal perbuatan tergantung pada niat. (HR
Bukhori)32
Di dalam al-Quran Allah SWT juga mendahulukan sabar
sebelum beramal perbuatan, dengan firman Nya:
‫ﲑ‬ ‫ﺮ ﹶﻛِﺒ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﺮﹲﺓ‬ ‫ﻐ ِﻔ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻚ ﹶﻟ‬
 ‫ﺕ ﺃﹸﻭﹶﻟِﺌ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺎِﻟﺤ‬‫ﻋ ِﻤﻠﹸﻮﺍ ﺍﻟﺼ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭﺍ‬‫ﺒﺮ‬‫ﺻ‬
 ‫ﻦ‬ ‫ِﺇﻻﱠ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan
mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh
ampunan dan pahala yang besar.(QS. Huud: 11)33
Dalam tafsir al-Maraghi ayat ini dijelaskan bahwa orangorang yang sabar terhadap bencana yang menimpanya, dapat
melakukan amal-amal saleh setelah bencana itu disingkirkan oleh
Allah. Kemudian Allah menggantinya dengan kenikmatan, dan
apabila kenikmatan itu untuk amal kebaikan kepada manusia maka
Allah akan memberi ampunan dan pahala yang besar di akhirat.34
Kedua : Kesabaran pada saat bekerja (operasional) agar
tidak melalaikan Allah dan tidak malas untuk menepati
pelaksanaan peraturan dan hukum Allah dan memenuhi syaratsyarat peraturan hingga tuntas seluruh pekerjaannya, selalu sabar
melawan kelemahan, kekesalan dan kejenuhan.
32
Hasan Asy’ari Ulama’i, Aplikasi CD Hadist Nabawi, ( Surakarta: LSI UMY, 2002)
tanpa hlm
33
34
Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 328.
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tarsir Al-Maraghi, Ter. Bahrun Abu Bakar c. dkk, (
Semarang : Cv Toha Putra, 1989), hlm.12.
32
Ketiga : setelah selesai pekerjaan dibutuhkan kesabaran
dengan tidak merasa bangga dan menepuk dada karena riya’ dan
mencari
popularitas,
sehingga
mengakibatkan
hilangnya
keikhlasan.
Firman Allah :
‫ﻢ‬ ‫ﺎﹶﻟ ﹸﻜ‬‫ﻋﻤ‬ ‫ﺒ ِﻄﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃ‬‫ﻭﻟﹶﺎ ﺗ‬ ‫ﻮ ﹶﻝ‬‫ﺮﺳ‬ ‫ﻮﺍ ﺍﻟ‬‫ﻭﹶﺃﻃِﻴﻌ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠ‬‫ﻮﺍ ﹶﺃﻃِﻴﻌ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺁ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻳ‬
Hai orang-orang yang beriman taatlah kepada Allah dan
taatlah kepada utusan Allah dan jangan kamu merusak
(pahala) amal-amalmu. (QS.Muhammad: 33)35
Demikian sabar dalam ketaatan terhadap Allah SWT,
ternyata dengan melaksanakan perintah-perintah Allah dengan
penuh kesabaran akan menumbuhkan sifat-sifat yang baik yang
diperlukan dalam menjalankan kehidupannya seperti ketenangan
jiwa, dapat menguasai diri dari gejolak nafsu, kedisiplinan,
persatuan dan menumbuhkan sifat kasih sayang.
2) Sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan dan segala yang
diharamkan oleh Allah SWT.
Sabar terhadap maksiat ialah semacam unsur pertahanan
yang melawan dorongan-dorongan yang menggoda manusia dalam
perjalanan hidupnya serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan
dosa yang terlarang dan tercela.
Perbuatan maksiat baik besar atau kecil, nyata atau
tersembunyi adalah diharamkan sehingga dalam menahan diri
darinya adalah sangat tinggi nilainya dalam kehidupan seorang
maupun masyarakat, dan sabar terhadapnya adalah wajib.
Apabila seorang muslim sabar terhadap hal-hal yang
melalaikan dalam hidupnya dan syahwatnya yang bobrok dan
berjuang keras melawan berbagai macam bisikan hati yang jahat,
35
Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 834.
33
maka kesabaran itu adalah wajib, dan jiwanya akan menjadi taat
terhadap perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya, dengan menaati
kedunya berarti menempuh jalan yang menembus kebahagiaan
dunia dan akhirat.36
Dan diantara maksiat-maksiat yang diwajibkan sabar
terhadapnya yaitu melalaikan shalat, durhaka kepada orang tua,
berbuat sombong di muka bumi, berbuat riba dan lain-lain.
Kesombongan merupakan salah satu penyakit-penyakit
masyarakat, di mana kesombongan adalah suatu sifat dalam jiwa,
tubuh dari penglihatan hawa nafsu. Jika kesombongan itu ditujukan
kepada Allah untuk tidak tunduk kepada perintah-Nya maka ia
adalah kekufuran, dan jika sombong itu ditujukan kepada para
Rasul untuk tidak patuh kepada-Nya maka itupun kekufuran, dan
jika sombong itu ditujukan kepada manusia dan menyeru untuk
berhidmat kepada dirinya, serta tunduk kepada dirinya maka itu
merupakan pengingkaran terhadap Allah.37
Orang yang sombong selalu mengagungkan dirinya,
meremehkan dan memandang orang lain hina, menolak tunduk
kepada kebenaran, dan telinganya tuli dari setiap nasehat yang
datang dari setiap manusia, egois, memandang rendah orang lain
dan menganggap dirinya lebih istimewa dalam hal ilmu, amal,
harta, pangkat dan kekuatan.
Oleh
karena
itu
kesombongan
dapat
menimbulkan
kebencian terhadap orang lain, sehingga diperintahkan untuk sabar
menahan diri darinya dan mengetahui titik lemahnya bisa menjadi
pendorong untuk meninggalkan kesombongan dari dirinya.38
36
Asma Umar. op. cit., hlm.132
37
Ibid., hlm. 135.
38
ibid., hlm. 137
34
Firman Allah:
‫ ﹸﻛ ﱠﻞ‬‫ﺤﺐ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻪ ﻟﹶﺎ‬ ‫ﺎ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ‬‫ﺮﺣ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺽ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ﺶ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟﹶﺄ‬
ِ ‫ﻤ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻭﻟﹶﺎ‬ ‫ﺱ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻙ ﻟِﻠﻨ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺼ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻭﻟﹶﺎ‬
‫ﻮ ٍﺭ‬‫ﺎ ٍﻝ ﹶﻓﺨ‬‫ﺨﺘ‬
 ‫ﻣ‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.. (QS. Luqman: 18)39
Dari uraian diatas dapat di fahami bahwa sombong
merupaka sifat yang sangat berbahaya baik untuk sendiri maupun
untuk orang lain, dipandang hina dan dikecam oleh Allah. Oleh
karena itu bersabar dalam menahan diri dari sifat sombong
diperintahkan oleh Allah dan wajib bagi manusia.
Kemudian berbuat riba, riba merupakan perbuatan yang
dilarang oleh Allah, sebagai mana firman-Nya:
‫ﺎ‬‫ﺮﺑ‬ ‫ﻡ ﺍﻟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﻪ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺣﻞﱠ ﺍﻟﻠﹼ‬ ‫ﻭﹶﺃ‬
…… padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba……. (QS. Al Baqarah:275)40
Allah mengharamkan riba karena hal itu akan menjadikan
hubungan antara manusia menjadi materialistis semata, sehingga
tidak terdapat unsur tolong menolong, toleransi dan tidak bernilai
akhlak, oleh karena itu wajib sabar terhadap perbuatan tersebut.
Demikianlah beberapa kemaksiatan yang wajib sabar
dengannya. Dengan menahan diri dari kemaksiatan dan segala
yang diharamkan oleh Allah, maka manusia dapat melawan
39
Al-Qur’an dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 655.
40
Ibid., hlm. 69.
35
berbagai bisikan hati yang jahat, selalu melaksanakan ketaatan dan
kembali kepada hukum Agama.
3) Sabar terhadap musibah atau bencana.
Dalam kehidupan manusia akan selalu menemui musibah
ataupun bencana. Dan terkadang manusia bingung menghadapi
berbagai kesulitan, bosan menghadapi penderitaan-penderitaan dan
berkelu h kesah dalam menghadapi musibah, oleh karena itu
manusia dituntut untuk bersabar karena dengan bersabar manusia
akan memperoleh balasan yang baik seperti dalam (QS. Al
baqarah: 155) yaitu Allah akan memberikan kabar gembira kepada
orang-orang yang bersabar.
Menurut Mustafa Al-Maraghi, ayat (QS. Al baqarah: 155) tersebut
ditafsirkan:
“Sesungguhnya Allah akan menguji kalian dengan aneka ragam
percobaan misalnya perasaan takut terhadap musuh seperti
beberapa musibah yang biasa terjadi di dalam kehidupan seperti
kelaparan dan kekurangan buah-buahan”41
Petaka dunia merupakan ujian dan sebagai Muslim harus
menjalani ujian dengan, penuh dengan kesabaran, tabah dan
tawakal, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini baik itu
sebagai musibah dan bencana yang merugikan maupun yang
dirasakan sebagai rahmat dan nikmat yang menggembirakan,
semua adalah dari Allah, bukan kemauan manusia semata-mata.
Sabar
ketika
mendapatkan
musibah
adalah
suatu
keniscayaan, sebab merupakan solusi yang terbaik, ketimbang
menggerutu sementaar musibahnya tidak pernah hilang darinya.
Bila musibah, misalnya mrndapatkan keselamatan ataupun tetimpa
suatu penyakit atau juga berupa kemelarata dan kemiskinan hal te
41
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, op.cit., hlm.25
36
rsebut akan memberi pengaruh kepada keruntuhan budi, kejahatan
dan kemaksiatan.
Musibah yang diberikan Allah kepada manusia hanyalah
sedikit, namun barang siapa yang sabar dalam setiap musibah yang
diberikan-Nya Allah akan memberikan balasan yang sangat besar
yaitu berupa kebaikan di dunia dan di akhirat. Hal ini sebagai bukti
bahwa Allah adalah maha penyayang terhadap hamba-Nya.
Dari berbagai macam musibah yang dialami manusia
sebenarnya tersimpan hakikat di dalamnya, misalnya orang-orang
yang kekurangan harta atau mengalami kemiskinan dalam hidup.
Dengan kesabaran menghadapi musibah, maka akan sanggup
menerima dengan lapang dada dan terbiasa hidup padanya,
sehingga hal itu terdapat manfaat yaitu jiwa terhindar dari
kesenangan, di mana kesenangan dunia sering memunculkan
masalah bagi manusia dan terkadang menimbulkan bencana.
Demikian juga orang yang sabar dalam kesulitan-kesulitan
hidup, maka akan menimbulkan keyakinan bahwa hal itu
merupakan ujian dari Allah SWT dan yakin bahwa pertolonganNya pasti akan datang. Sehingga setiap bencana akan dihadapi
dengan tenang serta berikhtiar mengatasinya dengan lapang dada
dan ikhlas. Dari keadaan ini terlihat bahwa orang yang sabar tidak
akan mudah putus asa.
Demikianlah sabar atas musibah dan bencana, ternyata
Allah memberi beberapa musibah dan bencana tersimpan suatau
maksud yang bermanfaat bagi yang mengalaminya seperti
terhindar dari kesenangan hidup dan menumbuhkan sifat tidak
putus asa.
b. Manfaat kesabaran
Sabar merupakan kebutuhan manusia dalam mempertahankan
hidup dan kehidupannya di dunia dan untuk mencapai cita-cita yang
37
diharapkan, demikian pula terwujutnya kebahagiaan-kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
Manusia dalam menjalani hidup di dunia, tidak terlepas dari
dua macam keadaan. Pertama : keadaan yang sejalan dengan keinginan
hawa nafsunya. Kedua : keadaan yang tidak sejalan dengan keinginan
hawa nafsunya bahkan dibencinya. Maka kesabaran berperan penting
dalam kedua keadaan tersebut.
Pertama : keadaan yang sejalan dengan keinginan hawa
nafsunya, yaitu kesehatan, keselamatan, harta kekayaan, kedudukan,
kemudahan sarana, banyak pengikut dan pendukung dan semua
kelezatan dunia. Alangkah banyaknya kesabaran yang diperlukan
dalam menghadapi ini semua. Sebab jika seseorang tidak mampu
mengendalikan hawa nafsunya hingga terlepas dan tenggelam dalam
kelezatan duniawi walaupun yang tidak terlarang sekalipun, pasti akan
membawa kepada keadaan serakah dan melewati batas.
Firman Allah SWT. Surat Ali Imran : 186 :
‫ﻢ‬ ‫ﺒِﻠ ﹸﻜ‬‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ﺏ ِﻣ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻮﺍ ﺍﹾﻟ ِﻜﺘ‬‫ﻦ ﺃﹸﻭﺗ‬ ‫ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬ ‫ﻦ ِﻣ‬ ‫ﻤﻌ‬ ‫ﺴ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺴﻜﹸ‬
ِ ‫ﻧﻔﹸ‬‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺍِﻟ ﹸﻜ‬‫ﻣﻮ‬ ‫ﻥﱠ ﻓِﻲ ﹶﺃ‬‫ﺒﹶﻠﻮ‬‫ﹶﻟﺘ‬
‫ﺰ ِﻡ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬
 ‫ﺘﻘﹸﻮﺍ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﹶﺫِﻟ‬‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻭﺍ‬‫ﺼِﺒﺮ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮﻛﹸﻮﺍ ﹶﺃﺫﹰﻯ ﹶﻛِﺜﲑ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ‬ ‫ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬ ‫ﻭ ِﻣ‬
‫ﻮ ِﺭ‬‫ﺍﹾﻟﹸﺄﻣ‬
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu
dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan
mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan
Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.
Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya
yang demikian itu termasuk urusan yang patut
diutamakan.. (QS. Ali Imran : 186)42
Implementasi sabar dalam hal ini adalah tidak tenggelam ke
dalam nikmat, karena semua hanyalah titipan. Manusia hendaknya
selalu menjaga hak-hak Allah SWT dalam hartanya dengan
42
op. cit., hlm. 109.
38
bersedekah, menafkahkan hartanya ke jalan yang diridhoi Allah.
Menjaga
hak-hak Allah SWT
dalam badan yaitu dengan gemar
menolong sesama, juga dalam lisan dengan selalu berkata baik dan
benar.
Kedua : keadaan yang tidak sejalan dengan hawa nafsu dan
tabiat insani. Hal ini ada kalanya berkaitan dengan ikhtiar manusia
yaitu perbuatan taat dan maksiat, atau yang tidak berhubungan dengan
ikhtiar manusia yaitu musibah atau kecelakaan yang menimpa
manusia.
Dalam keadaan ini manusia sangat memerlukan kesabaran,
baik dalam menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat maupun
menghadapi musibah. Dalam ketaatan manusia memerlukan sabar,
artinya manusia harus ikhlas tidak boleh riya’ atas segala perbuatan
baik yang dilakukan.
Maksiat merupakan perbuatan yang sejalan dengan hawa nafsu,
sekaligus
perbuatan
yang
sangat
disukai
setan,
untuk
menanggulanginya harus dihadapi dengan kesabaran. Dalam arti
manusia bisa menahan, mengendalikan diri atas kemauan nafsu
maksiat. Misalnya bersabar dalam maksiat lisan dalam membicarakan
orang lain, berdusta, memuja diri karena pamer, berbagai sindiran yang
menyinggung orang lain.
Manfaat sabar dalam kehidupan yang lain adalah sabar atas
bencana atau musibah yang menimpa. Sikap sabar
yang harus
dilakukan yang pertama adalah, bisa menahan emosi, meneguhkan hati
dan tabah ketika cobaan itu datang.43
43
Ma’ruf Asrori, Khotbah Jum’at Reformasi Ibadah Ritual dan Ibadah Sosial, Cet. I
(Surabaya : Al-Miftah , 2000), hlm. 301.
39
Rasulullah SAW, bersabda dalam sebuah hadisnya :
‫ﻣ ِﺔ ﺍﹾﻟﺄﹸﻭﻟﹶﻰ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺼ‬
 ‫ﺪ ﺍﻟ‬ ‫ﻨ‬‫ﺮ ِﻋ‬ ‫ﺒ‬‫ﺍﻟﺼ‬
Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika datang bencana
yang pertama.( HR. Bukhari dan Muslim)44
Kemudian langkah yang kedua adalah, mengembalikan semua
cobaan dan ujian itu kepada Allah SWT. Menyadari sepenuh hati
bahwa semua cobaan yang telah terjadi merupakan kehendak dan
kebijaksanaan Allah dan tanpa berkeluh kesah.
Firman Allah SWT . Surat Al-Baqarah :
.‫ﺍﺟِﻌﻮ ﹶﻥ‬‫ﻴ ِﻪ ﺭ‬‫ـﺎ ِﺇﹶﻟ‬‫ﻭِﺇﻧ‬ ‫ﺎ ِﻟﹼﻠ ِﻪ‬‫ﺒ ﹲﺔ ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﹾﺍ ِﺇﻧ‬‫ﻣﺼِﻴ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘﻬ‬‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﻦ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺃﺻ‬ ‫ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬.‫ﻦ‬ ‫ﺎِﺑﺮِﻳ‬‫ﺸ ِﺮ ﺍﻟﺼ‬
 ‫ﺑ‬‫ﻭ‬
…..… Dan berilah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar, yaitu orang-orang yang ketika ditimpa
musibah, mereka berkata, sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali.
(QS. Al-Baqarah: 155-156)45
Adapun langkah yang ketiga, muhasabah atau instropeksi diri.
Apakah bencana atau musibah yang menimpa itu akibat dari perbuatan
manusia sendiri, atau dengan turunnya musibah, Allah mengingatkan
kepada manusia agar tidak berlarut-larut dalam melakukan kesalahan.
Sehingga mau berbenah diri bangkit dari kesalahan menuju petunjuk
dan syariat yang benar.
Adapun manfaat sabar secara rinci dijelaskan dalam al-Qur’an
sebagai berikut :
1) Allah menyertai orang-orang yang sabar.
Firman Allah dalam surat al-Baqarah :153 :
‫ﻦ‬ ‫ﺎِﺑﺮِﻳ‬‫ﻊ ﺍﻟﺼ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺼﻠﹶﺎ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ‬
 ‫ﺍﻟ‬‫ﺒ ِﺮ ﻭ‬‫ﺼ‬
 ‫ﻮﺍ ﺑِﺎﻟ‬‫ﺘﻌِﻴﻨ‬‫ﺳ‬ ‫ﻮﺍ ﺍ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
44
45
Aplikasi CD Hadist Nabawi, op. cit., tanpa hlm.
Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit., hlm. 39.
40
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah : 153)46
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah selalu bersama-sama
dengan orang-orang yang sabar, kebersamaan ini adalah maknawi
yang mengandung arti memberi petunjuk, menolong mendukung
dan memelihara mereka.
Terhadap
orang
sabar,
Allah
akan
menguatkan,
memantapkan, meneguhkan, mengawasi dan menghibur mereka.
Allah menyeru terhadap orang sabar untuk tidak putus asa ditengah
jalan atau meninggalkan mereka kemampuan yang terbatas, akan
tetapi Allah akan meneguhkan meraka ketika hilang kemampuan,
karena jalan masih panjang.
2) Allah akan selalu menyukai kepada mereka yang sabar
Firman Allah dalam surat Ali Imran 146 :
‫ﺳﺒِﻴ ِﻞ‬ ‫ﻢ ﻓِﻲ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﺎ ﹶﺃﺻ‬‫ﻮﺍ ِﻟﻤ‬‫ﻫﻨ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﲑ ﹶﻓﻤ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﻛِﺜ‬‫ﺑﻴ‬‫ ِﺭ‬‫ﻌﻪ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺗ ﹶﻞ‬‫ﻲ ﻗﹶﺎ‬ ‫ﻧِﺒ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻦ ِﻣ‬ ‫ﻳ‬‫ﻭ ﹶﻛﹶﺄ‬
‫ﻦ‬ ‫ﺎِﺑﺮِﻳ‬‫ ﺍﻟﺼ‬‫ﺤﺐ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺍﻟﱠﻠ‬‫ﻮﺍ ﻭ‬‫ﺘﻜﹶﺎﻧ‬‫ﺳ‬ ‫ﺎ ﺍ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﻔﹸﻮﺍ‬‫ﺿﻌ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ‬
Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama
mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana
yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan
tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai
orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran : 146)47
Allah memberitahukan tentang cinta-Nya kepada orangorang yang sabar, cobaan yang ada sebagai ujian kecintaan Allah
kepada manusia, karena dibalik dari segala cobaan itu ada hikmah.
Sehingga cintanya Allah merupakan dorongan semangat bagi
46
Ibid., hlm. 38.
47
Ibid., hlm. 100.
41
manusia agar selalu bersabar dalam manjalankan segala aktivitas,
akhirnya akan mendapat kemudahan, kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
3) Orang yang sabar akan diuji Allah sebagai orang yang utama.
Firman Allah dalam surat Ali Imran 186:
‫ﻦ‬ ‫ﺏ ِﻣ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻮﺍ ﺍﹾﻟ ِﻜﺘ‬‫ﻦ ﺃﹸﻭﺗ‬ ‫ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬ ‫ﻦ ِﻣ‬ ‫ﻤﻌ‬ ‫ﺴ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺴﻜﹸ‬
ِ ‫ﻧﻔﹸ‬‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺍِﻟ ﹸﻜ‬‫ﻣﻮ‬ ‫ﻥﱠ ﻓِﻲ ﹶﺃ‬‫ﺒﹶﻠﻮ‬‫ﹶﻟﺘ‬
‫ﻦ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬
 ‫ﺘﻘﹸﻮﺍ ﹶﻓِﺈﻥﱠ ﹶﺫِﻟ‬‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻭﺍ‬‫ﺼِﺒﺮ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ‬ ‫ﺍ‬‫ﺮﻛﹸﻮﺍ ﹶﺃﺫﹰﻯ ﹶﻛِﺜﲑ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ‬ ‫ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬ ‫ﻭ ِﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺒِﻠ ﹸﻜ‬‫ﹶﻗ‬
‫ﻮ ِﺭ‬‫ﺰ ِﻡ ﺍﹾﻟﹸﺄﻣ‬ ‫ﻋ‬
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu
dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan
mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan
Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.
Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya
yang demikian itu termasuk urusan yang patut
diutamakan. (QS. Ali Imran 186).48
Dalam ayat ini terdapat kata taqwa dan sabar, yaitu makna
yang bergantung satu sama yang lain, dimana sabar sebagai
keadaan yang utama dan taqwa sebagai kedudukan yang tinggi
karena orang yang paling bertaqwa adalah yang paling muliya disi
Allah SWT. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang
yang paling utama, dan yang paling utama adalah orang-orang
yang sabar.
4) Orang–orang yang sabar akan memperoleh berkah yang sempurna,
rahmat dan petunjuk.
3. Pengertian Pendidikan Kesabaran
Jadi dapat di fahami bahwa yang dimahsud dengan pendidikan
kesabaran adalah serangkaian usaha yang dilakuakan oleh manusia untuk
membentuk dirinya maupun orang lain agar memiliki sifat kesabaran,
48
Ibid., hlm. 109.
42
melalui bimbingan, pelatihan, dan pembinaan baik jasmani maupun
rohani, dengan menggunakan system pengajaran baik secara individual
maupun terorganisir yang mengarah pada pengembangan potensi manusia.
sehingga terbentuk manusia yang memiliki kesabaran yang sempurna,
berkepribadian muslim dan berahlak mulia.
Kesabaran sangat penting dalam melakukan ketaatan, mejauhi
yang dilarang dan menghadapai cobaan dari Allah SWT, maka setiap
Muslim wajib berusaha agar dirinya memiliki sifat kesabaran yang tinggi.
B. Ilmu Pernafasan .
1. Pengertian ilmu pernafasan.
Ilmu pernafasan, adalah pengetahuan tentang cara bernafas. Istilah
pernafasan, yang lazim digunakan, menyangkut dua proses; pernafasan
eksterna, yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara
keseluruhan; serta pernafasan interna, yaitu penggunaan O2 dan
pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh
dengan media cair sekitarnya.49 Lebih mudahnya pernafasan yaitu udara
masuk kedalam paru-paru pada waktu menarik napas dan didorong keluar
paru-paru pada waktu mengeluarkan napas. Udara masuk dan keluar
melalui jalur pernapasan.
Saluran pernafasan terdiri dari Neres anterior (saluran-saluran di
dalam lobang hidung), Rongga hidung, ferinx (tekak), Lerinx (tenggorok),
trachea (batang tenggorok) dan kedua bronkus.50 Kemudian pernapasan
bagi tubuh terdiri dari pernapasan dada (menarik napas melalui hidung
hingga dada mengembang), pernapasan diafragma (mengembangkan otototot perut dan dada secara bersamaan setelah oksigen ditari melalui
hidung) dan pernapasan perut (menarik oksigen melalui hidung sampai
49
William F. Ganong, Buku Ajar Fisiolgi Kedokteran, terj. M. Djauhari Widjayakusuma
dkk, (Jakarta : Buku kedokteran EGC, 1995), hlm. 627.
50
Evelyn Piarce, Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis, terje. Sri Yuliani Handoyo,
(Jakarta : PT. Gramedia, 1989), hlm. 211-212.
43
daerah perut mengembung, selanjutnya perut mengempis berbarengan
dengan keluarnya karbon dioksida juga dari hidung).51
Olah napas adalah olahraga yang bisa dilakukan oleh siapa saja
tanpa memandang usia. Efek yang ditimbulkan olah napas berbeda dengan
olah raga biasa. Pada olah napas, ketika melakukannya memang terasa
capek. Namun, setelah latihan justru kesegaran yang didapatkan dan tidak
capek, baik fisik maupun mental. Sebaliknya, pada olah raga fisik biasa,
terutama yang sifatnya permainan, setelah latihan selama 50 menit saja
misalnya, sudah mengalami kelelahan
yang luarbiasa. Inti perbedaan
antara olahraga biasa dengan olah nafas, terletak pada adanya keteraturan.
Pada olah napas, ada keteraturan napas, emosi, gerak. Pada olah raga
fisik(non-pernafasan) mungkin ada keteraturan gerak, tapi emosi dan
napasnya tidak teratur. Padahal, “Keteraturan emosi dan napas sangat
berpengaruh terhadap kesegaran tubuh dan mental.52
Dalam bagian utama olah napas ada tiga proses yang dilalui, yakni
menarik,
menahan,
dan
membuang
napas.
Tujuannya
untuk
mengoptimalkan volume napas, menjaga keteraturan napas, dan mengelola
napas secara efisien. Karena napas bisa diartikan sebagai daya hidup,
maka dengan menarik napas berarti mengambil daya hidup melalui hidung
dan menghimpunnya di dalam tubuh. Dan tidak sekadar menghirup napas
ala kadarnya, melainkan sebanyak-banyaknya. Bisa lima atau sepuluh kali
lipat dari biasanya. Dengan demikian pasokan oksigen ke tubuh akan jauh
lebih banyak dan maksimal.53
Pernafasan merupaan perantara strategis antara mind dan tubuh.
Nafas bukan hanya membawa kesadaran dan energi, tapi juga merupakan
proses fisiologis yang bergerak baik disengaja maupun tidak. Belajar olah
nafas dengan sadar dan sengaja bisa menjadi kunci penguasaan baik emosi
51
Tim Penulis LeKaS, Sehat dengan Olah Nafas, ( Bandung: Simbiosa Reka Tama,
2003), hlm.84-86.
52
http: www10.brinkster.compranashaktiar000301.asp.
53
Ibid.
44
maupun pikiran. Peserta meditasi atau praktik olah pernafasan dapat
menunjukkan hasil mengagumkan karena mereka bisa mengontrol emosi
dengan cepat.54
Pernafasan merupakan adaptasi terbesar pertama yang dibuat oleh
kelahiran baru dalam hembusan nafas pertama bagi udara. Manusia tiba di
dunia ini dengan nafas dan mendiami dunia ini dengan nafas. Jika diamati
seorang bayi ketika tidur, maka akan terlihat perutnya menarik
(mengembung) dan menurun (mengempis), kerangka tulang rusuk
mengembang dan berkontraksi. Dan bayi tersebut bernafas tanpa
kesukaran. Sebaliknya orang dewasa bernafas dengan pola yang tidak
teratur dan dangkal, hal ini di sebabkan karena berusaha untuk
mengakumulasi stres serta ketegangan fisik dan emosional yang
mengendap dalam tubuh yang selama bertahun-tahun. Dan kebanyakan
menusia menyimpan tensi-tensi tersebut dalam otot dada, bahu, punggung,
leher, wajah dan keseluruh daerah yang memanefestasi pernafasan. Stres
akibat tekanan dan pernafasan yang dangkal membatasi aliran oksigen dan
energi alami yang sangat kaya keseluruh bagian tubuh.55
Bila diperhatikan orang yang sedang marah, mengamuk, stress,
ketakutan, sikap tidaksabaran dan sikap negatif lainnya, tentunya
menunjukan ritme pernafasan yang tidak teratur, kacau balau, tersengalsengal. Bila dalam keadaan ini gelombang otaknya direkam dengan alat
EEG56, maka hasilnya adalah gelombang otak yang tidak normal, kacau
tidak teratur. Jadi dari sini bisa dilihat adanya korelasi antara mental, ritme
pernafasan dan gelombang otak.57
54
A. Handoyo, Panduan Praktis Aplikasi Olah Nafas 2, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2005), hlm. 9.
55
Ibid, hlm. 11.
56
Elektroensefalogram (EEG) adalah adalah alat untuk menyatakan catatan variasi
potensial yang tercatat dari otak. EEG dapat diukur dengan elektroda kulit kepala melalui
tengkorak yang tidak dibuka atau dengan elektroda yang diletakkan di atas atau di dalam otak.
(William F. Ganong, op. cit., hlm. 189).
45
Sejumlah penelitian tentang meditation dan EEG telah dilakukan,
dilihat korelasi antara ritme pernafasan dan hasil rekaman listrik otak dan
hubungan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Dari hasil
penelitian itu dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: orang yang
bernafas sekitar 16-20 kali permenit, dari hasil rekaman EEG
menampilkan pola gelombang otak orang yang mudah terserang stresQ,
gampang tersinggung, suka marah dan sikap mental negative lainnya.
Secara fisik, orang demikian mudah terserang penyakit disfungsional
oragan tubuh seperti tekanan darah tidak normal, kolesterol tinggi, Hb
darah rendah, gangguan maag, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus,
sesak nafas, alergi dan sebagainya. Dengan pusat kontrol yang kacau dan
tidak bekerja baik, otomatis fungsi control terganggu sehingga organ dan
bagian
tubuh
menjadi
disfungsional,
tidak
menjalankan
fungsi
sebagaimana mestinya.58
Pada kelompok manusia yang hanya dapat bernafas hanya 4 kali
permenit, hasil rekaman gelombang otak adalah sangat teratur, yang
disebut sebagai gelombang alfa59. Ternyata secara mental orang tersebut
tidak mudah tersinggung, marah, tidak mudah terserang stress, mempunyai
rasa percaya diri yang besar, penyabar dan mempunyai sikap positif
lainnya. Secara fisik tidak ditemui penyakit disfungsional. Dengan pusat
control yang baik dan teratur, otomatis dapat mengontrol semua organ dan
bagian tubuh bekerja dengan baik pula.60
Peserta latihan ilmu pernapasan dilatih untuk bernafas dengan
ritme yang teratur, pelan dan dalam disertai konsentrasi zdikir. Siklus
waktu antara 10-30 detik untuk tarik tekan/tahan dan keluar nafas, artiya
57
Maryanto, Manfaat Pengolahan Pernafasan Satria Nusantara dalam Rangka
http://www.kembara
Meningkatkan
Kwalitas
Sumber Daya Manusia
Seutuhnya.
globalisasi.tropod.com
58
Ibid.
59
Geombang alfa adalah gelombang listrik yang di pancarkan oleh otak yang
frekuensinya kisarannya, 7 atau 8 hingga 13 Hz. Taufiq Pasiak, Revolusi IQ / EQ / SQ antara
Neurosains dan al-Qur’an, ( Bandung : PT. Mizan Pustaka, 2002 ), hlm. 164.
60
http://www.kembara globalisasi.tropod.com, op. cit. .
46
ritme pernafasan di perlambat dari dua kali permenit sampai 1 kali dalam
waktu satu setengah menit. Bila dalam latihan ilmu pernafasan sudah bisa
mencapai 2 kali permenit maka, maka akan menghasilkan reflek
pernafasan 4-6 kali permenit. Sedangkan bagi yang sudah mampu haya
bernafas 1 kali permenit dalam latihan, akan memiliki reflek pernafasan 34 kali permenit. Sama seperti hasil penelitian diatas.61
Kebiasaan bernafas pelan dan mendalam disertai dengan selalu
ingat kepada sang Pencipta, maka dalam kehidupan sehari-hari akan
mengahsilkan ketenangan jiwa, kesabaran, mental yang setabil, sehingga
akan berpengaruh teradap stabilitas fungsi syaraf otonom dengan semakin
meningkatnya fungsi syaraf para simpatik. Fungsi syaraf para simpatik
berhubungan erat dengan Anabolisme yaitu metabolisme yang bersifat
membangun, yang mengarah kepada perbaikan-perbaikan terhadap
jaringan-jaringan dan gangguan fungsional. Penghambatan fungsi system
jantung-pembuluh darah yang cenderung menyebabkan melambatnya
denyut jantung dan melemasnya pembuluh darah, khususnya arterioale
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Peningkatan fungsi
system lambung sehingga akan memperbaiki fungsi pencernaan dan
penyerapan makanan.62
Jadi yang peneliti mahsud dengan ilmu pernafasan disini bukan
hanya pengetahuan bernapas yang lazim dilakukan oleh orang umum yaitu
bernapas biasa. Akan tetapi pengetahuan tentang cara bernapas yang
sesuai dengan aliran dalam Lembaga Beladiri ilmu pernafasan. Sekarang
ini ilmu pernapasan yang peneliti maksud sudah banyak dan bermacammacam namanya, namun pada intinya semua adalah mengolah nafas
dengan semaksimal mungkin baik dari tarik, tahan dan mengeluarkannya
disertai dengan pola geraka (jurus-jurus) yang tujuannya salah satunya
untuk kesehatan jasmani dan rohani.
61
Ibid.
62
Ibid.
47
2. Gerakan-gerakan dalam ilmu pernafasan.
Di dalam ilmu pernafasan jurus merupakan hal yang penting dalam
rangkan membangkitkan kekuatan jiwa. Gerakan-gerakan yang di padu
dengan nafas akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kondisi fisik
maupun kejiwaan. Seperti halnya dengan meditasi yaitu mengolah rasa
dengan fikiran yang positif sehingga menghasilkan
ketenangan,
kedamaian, kesabaran terhadap jiwa dan kemampuan berkonsentrasi
dengan baik. Begitu juga dengan latihan ilmu pernafasan yang tentunya
olah jiwa lebih jauh dan lebih dalam dari pada meditasi. Dalam Latihan
ilmu pernafasan yang di padukan dengan jurus-jurus atau dengan gerakan
tertentu kemudian dengan konsentrasi yang tinggi tidak hanya akan
membuat fisik yang sehat akan tetapi jiwa pun akan menjadi sehat dan
kuat.
Sebagai contoh adalah jurus-jurus aliran ilmu pernafasan Sinar
Putih, pada dasarnya jurus-jurus ilmu pernafasan Sinar Putih ada sepuluh
macam yaitu sebanyak jurus dasar kasaran (satu sampai dengan sepuluh).
Untuk tingkatan-tingkatan selanjutnya merupakan paduan/perkawinan
antara jurus dasar kasaran baik tingkahan, halusan, pantek, mahdi,
syahbandar, ataupun jurus payung.63 Dan peneliti tidak akan menjelaskan
secara detail tentang cara gerak masing-masing jurus karena cukup
panjang kalau dijelaskan dengan kata-kata, dan selain itu juga gerakangerakan ilmu pernafasan kalau di pelajari tanpa petunjuk pelatih secara
benar tentunya tidak akan membawa hasil yang maksimal.
a. Permainan gerak dan nafas.
Dalam melakukan gerakan jurus pasti di padu dengan olahan
nafas, dan itulah salah satu ciri ilmu pernafasan. Setiap menarik,
menahan, dan melepas nafas senantiasa iramanya sama dengan setiap
gerak baik gerakan kaki, tangan atau badan. Kondisi raga dibuat santai,
63
Tim Pengembang Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Ilmu Pernafasan di Sinar Putih, Buku
KE-2 ( Yogyakarta : Yayasan Sinar Putih, t,t ), hlm. 4
48
sehingga betul-betul mengolah nafas dengan sempurna. Pada kondisi
tersebut akan menghilangkan rasa pikiran/pandangan lain kecuali rasa
menghayati menikmati setiap gerak jurus maupun nafas.64
Sebelum dan sesudah latihan jurus, terlebih dulu melakukan
pernafasan duduk. Pernafasan duduk awal dilakuakan sebagai
pemanasan (warming-up) Bagian dalam tubuh sebelum melakukan
pernafasan
gerak.
Pernafasan
duduk
akhir
dilakuakan
untuk
pendinginan (cooling down) dan pengendapan tenaga hasil latihan.65
Pernafasan duduk dilakukan dengan posisi duduk timpuh,
badan tegak, pandangan kearah satu titik lurus kedepan, konsentrasi
fikiran penuh (Memperhatikan apa yang diperbuat dengan tidak
menegangkan fikiran), ibu jari digenggam diletakkan diatas lutut.
Kemudian udara dihirup melalui hidung dan ditahan di dalam perut
bawah dengan beberapa lama kemudian udara dilepas melalui hidung
dengan pelan dan jangan sampai tersengal-sengal.
Dalam pernafasan duduk, cara menarik nafas tidak di benarkan
tergesa-gesa dan mengeluarkannya juga tidak benar kalau tersengalsengal. Bagi pemula dan yang berjiwa kesabaran rendah, untuk
menarik dan melepas nafas dengan lembut dan tidak tersengal-sengal
bukanlah
sesuatu
yang
mudah,
karena
dalam
melakukannya
dibutuhkan kesabaran dan ketenangan yang baik. Jika kesabaran dan
ketenangan jiwa rendah maka dalam melakukannya akan kacau-balau.
b. Latihan gerak/jurus.
Pernafasan gerak adalah pegolahan nafas yang dilakukan
bersamaan dengan melakukan gerakan jurus. Untuk permainan gerak
jurus, kuda-kuda yang paling tepat adalah pantat sejajar dengan kedua
lututnya. Kaki depan arahnya serong keluar, sehingga setiap
melangkah arahnya senantiasa membuat lingkaran, batang tubuh yang
64
Ibid, hlm. 13.
65
http://www.kembara globalisasi.tropod.com, op. cit.
49
tegak gagah, menyimpan napas di perut. Kuda-kuda pada kondisi
tetap, tidak boleh dalam melagkah pinggaulnya arahnya naik turun.
Kemudian konsentrasi fikiran dengan mata nanar menatap pada satu
titik baik nyata maupun imajiner yang berada tepat pada posisi
horizontal didepan mata dan berjarak kira-kira 16 meter.66
Sebagai contoh pada tingkat dasar dan tingkat kasaran satu
sampai tiga pada aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, dalam
menggerakkan jurus benar-benar dengan jiwa yang penuh (semanagat)
dan pada saat tarik, tahan dan lepas nafas dilakukan dengan
konsentrasi, cepat, yang disertai dengan penghayatan, penjiwaan dan
dianjurkan selalu berdikir kepada Allah. Olah nafas, olah gerak jurus,
olah jiwa dan konsentrasi harus seirama.67
Dilanjutkan pada tingkatan halusan keatas. Yaitu Pantek,
Mahdi, Syahbandar dan Payung. Cara menggerakkan tingkatan ini
berbeda dengan tingkatan Kasaran. Kalau tingkatan kasaran dengan
kasar tetapi kalau tingkatan halusan keatas dalam menggerakkan
jursnya dengan halus, lembut, jiwa penuh (tapi halus), konsentrasi di
tinggikan, santai dan dianjurkan sambil berdzikir rasa kepada Allah
SWT. Gerak jurus dan napas harus halus dan selalu harmonis. Pada
jurus halusan ke atas, para anggota latih, dilatih untuk konsentrasi
penuh, mengendalaikan diri, dilatih kesabaran, dan dilatih untuk
ketenangan jiwa.
Tidak mudah untuk melakukan jurus tingkat halusan keatas (
pantek, mahdi, syahbandar, dan payung) pada aliran ilmu pernafasan
Sinar Putih, karena tingkatan ini sangat membutuhkan kesabaran,
kepasrahan, konsentrasi dan ketekunan yang tinggi.
66
Suyadi, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku Ke-7, (Yogyakarta: Yayasan Sinar Putih,
2000 ), hlm.12.
67
Buku Ke-2 Sinar Putih, op. cit, hlm. 18.
50
3. Proses terbentuknya kekuatan jiwa.
Salah satu produk yang dihasilkan dari latihan ilmu pernafasan
adalah kekuatan dan kesehatan pada jiwa.68 Maksud peneliti disini adalah
bahwa jiwa manusia memiliki kekuatan dan kelemahan. Orang yang
mudah marah, stress, tidak sabaran, kurang percaya diri, penakut,
menghadapi atasan keluar keringat dingin, mudah lupa, ini menunjukkan
bahwa orang tersebut kekuatan jiwanya lemah atau terganggu. Tapi orang
yang penyabar, percaya dirinya tinggi, tidak mudah stress, dan mampu
menyesuaikan diri terhadap diri sendiri dan diri terhadap lingkungan maka
orang ini mempunyai jiwa yang sehat dan kuat. Jadi kekuatan jiwa disini
adalah semacam energi atau kekuatan yang memancar dari dalam jiwa,
dan mampu melepaskan energinya (bertindak) ataupun mampu melakukan
proteksi diri terhadap gangguan-gangguan atau penyakit-penyakit yang
akan merusak jiwa.
Dalam menghasilkan kekuatan jiwa banyak cara yang bisa
dilakukan. Peneliti menggunakan latihan ilmu pernafasan sebagai salah
satu cara untuk melatih jiwa menjadi kuat. Pada prinsipnya proses
terbentuknya kekuatan jiwa seseorang antara satu dengan yang lain
berbeda. Faktor ketekunan dalam latihan, keihlasan dan kesabaran dalam
latihan menjadi salah satu penentu cepat atau lambatnya terbentuknya
keuatan jiwa.
Ada tiga aspek yang diolah dalam ilmu pernafasan, yaitu aspek
jasmaniah, aspek jiwa (cipta, rasa dan karsa) dan aspek rohaniah. Jurusjurus ilmu pernafasan yang melatih otot-otot tubuh menjadi kuat dan kekar
adalah pengolahan aspek jasmaniah tubuh. Sehingga dengan olah jurus
tubuh menjadi kuat dan sehat.
Olah nafas adalah olah jiwa. Latihan ilmu pernafasan dikatakan
sebagai latihan jiwa karena di dalamnya terdapat konsentrasi, olah rasa,
adanya penghayatan, pemaknaan dalam gerakan jurus dan olah nafas dan
68
Ibid., hlm. 13.
51
ada unsur penjiwaan di dalam olah nafas dan jurusnya. Penjiwaan yaitu
menjiwai setiap tarikan nafas dan hembusan nafas dengan penuh
kesadaran, berfikir positif, konsentrasi, merasakan tarikan dan hembusan
nafas yang dipadukan dengan gerakan jurus. Sehingga fungsi-fungsi jiwa
menjadi terolah. Terolahnya jiwa menjadikan jiwa kuat, segar, tenang,
sehat, dan terjadinya pencerahan .terhadap jiwa.
Aspek
ruhaniah
adalah
keimanan
kepada
Allah
SWT,
melaksanakan ibadah, menerima qada dan qadar-Nya, selalu merasakan
kedekatan dengan Allah, memenuhi kebutuhan-kebutuhan-Nya dengan
sesuatu yang halal, selalu berzikir kepada Allah.69
Olah jurus, olah nafas yang di sertai dengan hati berzikir kepada
Allah SWT yaitu merasakan ketundukan kepada Nya, merasakan kemaha
besaran-Nya, merasakan kehadiran-Nya, merasakan kedekatan kepadaNya yang diresapkan melalui olah nafas dan gerak jurus sehingga cahaya
Tuhan benar-benar meresap di dalam qalbu. Terjadilah zikir rasa yang
dalam dan jauh yang meresap kedalam aliran darah, hati, sel-sel tubuh,
sehingga apa yang yang dirasakan adalah selalu berzikir kepada Allah
SWT.
Ketiga aspek yang di olah dalam ilmu pernafasan sama halnya tiga
aspek yang di olah dalam ibadah shalat. Gerakan-gerakan dalam shalat
adalah aspek jasmaniah, aspek jiwa dalam shalat meliputi konsentrasai,
penghayatan, penjiwaan dan rasa. Dan aspek rohaniah shalat adalah
ketundukan kepada Allah SWT, penghambaan kepada Allah (menyembah)
dan kepasrahan kepada –Nya. Perlu peneliti tegaskan bahwa fungsi shalat
tidak sama dengan latihan ilmu pernafasan, tetapi manfaat sholat adalah
sama dengan latihan ilmu pernafasan.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses
terbentuknya kekuatan jiwa adalah sejauh mana kemampuan untuk bisa
69
hlm. 4
M. Utsman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, ( Jakarta : Hikmah, 2002 ),
52
membangkitkan dan memfungsikan ketiga aspek jasmaniah, jiwa dan
rohaniah.
4. Manfaat ilmu pernafasan.
Dilihat dari segi kemanfaatan, peneliti akan menjelaskan dari tiga
segi yaitu :
a. Kemanfaatan dari segi jasmani.
Kemanfaatan latihan ilmu pernafasan dilihat dari segi jasmani yaitu:
1) Menjadikan tubuh sehat.
Seperti diuraikan oleh Suyadi (Pelatih Sinar Putih Cabang
Klaten) dalam seminar “ Ilmu Kedokteran, Pengobatan Alternatif,
Olah Rasa – Raga, dan kesehatan Tubuh”, manfaat langsung dari
jurus
pernafasan
adalah
memperlancar
peredaran
darah,
meningkatkan daya tahan tubuh dan metabolisme tubuh sehingga
dapat mengatasi kelelahan, masuk angin, influinza, pusing-pusing
yang non spesifik. Kesehatan menyeluruh didefinisikan sebagai:
“suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun
ekonomi”.70
Kemudian menurut Lilik Hendrajaya, Beliau adalah
mantan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), pakar ilmu fisika,
sekaligus pelatih Sinar Putih Cabang ITB Bandung mengatakan
bahwa :
Dengan latihan ilmu pernafasan, darah akan menjadi bersih
dari partikel atau sel-sel asing, karena akan dioksidasi oleh
oksigen yang sangat mudah terlepas. Terjadi proses
preventif (beladiri) dari darah terhadap bibit penyakit.
Demikian juga dengan sel-sel organ tubuh yang telah rusak
akan dioksidasi dan dibangun kembali melalui sarimakanan
yang dibawa oleh darah. Kemudian otot pada perut bawah
70
Dr. Amirinsyah Nasution, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku ke-15, (Yogyakarta:
Yayasan Sinar Putih, 2004), hlm.11.
53
dan syaraf-syarafnya akan memicu berfungsinya kelenjarkelenjar organ internal di dalam perut, terpolarisasinya
darah pada organ tersebut, tergantinya sel-sel tubuh yang
rusak secara keseluruhan akan menghasilkan kesehatan.
Debu elektronik dari luar badan terutama debu virus atau
kuman penyakit tidak akan menyentuh tubuh, karena
medan mahnet akan membelokkan debu elektronik
tersebut.71
Di
dalam
situs
internet,
aliran
ilmu
pernafasan
MAHATMA menjelaskan bahwa :
Berbagai penyakit fisik yang sudah terbukti dapat diobati
dalam waktu sangat cepat melalui latihan pernafasan
Mahatma ini antara lain penyakit asthma, alergi, maag,
darah tinggi, darah rendah, jantung, kencing manis
(diabetes melitus), kencing batu, ginjal, lever, ambeien,
sinusitis, migrain, vertigo, lemah syahwat, sering masuk
angin, pegal-li nu, cepat lelah, mabuk perjalanan, dan
berbagai penyakit fisik lainnya. Bahkan dengan
mengikuti latihan pernafasan Mahatma ini kita akan
terbebas dari kebiasaan dan ketergantungan menggunakan
obat-obatan.72
2) Meningkatkan kecerdasan Otak dan menghambat kepikunan.
Otak manusia memiliki berjuta-juta sel dengan kapasitas
memori yang sangat besar, bahkan sampai sekarang belum ada
kepastian berapa kapasitas sebenarnya dari memori otak manusia.
Bila sel-sel otak memiliki suplai energi yang cukup, semua memori
otak akan bekerja. Dengan latihan ilmu pernafasan, orang dapat
merangsang daya kerja sel-sel otak yang tadinya bersifat pasif
karena kekurangan suplai energi.73
Makin lama berlatih ilmu pernafasan dan dimensi jiwanya
makin dalam maka akan masuk ke bidang pembangkitan tenaga
jiwanya makin tinggi kualitasnya, disinilah sebenarnya terjadi
71
Prof. Ir. Lilik Hendra Jaya, Msc., Phd., Ilmu Pernafasan Sinar Putih. Buku ke-15,
(Yogyakarta: Yayasan Sinar Putih, 2001), hlm.17-18.
72
http://www.mahatma-sport.com.htm
73
http://www.hikmatul-iman.com.
54
dimensi rasa. Sesungguhnya pada fase ini kondisinya seperti orang
yang sedang bermeditasi yang telah mencapai fase hening. Ini
merupakan fase dimana “Kerja otak di hentikan”. Kondisi ini yang
di dalam dunia kedokteran disebut sebagai homeostasis yang bila
menelaah tentang otak maka sel-selnya dalam keadaan istirahat
sehingga energi, nutrisi, oksigen, air dan zat tertentu lainnya akan
terpakai untuk proses pemulihan sel-sel otak yang seharian telah
diperas untuk memikirkan macam-macam urusan baik yang punya
nilai positif maupun yang bernilai sebaliknya. Bila mencapai
dimensi rasa ini dalam berlatih yang jadwalnya teratur maka wajar
kalau dikatakan bahwa latihan jurus pernafasan dapat membuat
orang kecerdasannya terasah dan proses kepikunannya dihambat.74
Peneliti disini tidak akan menyebutkan semua manfaat
dari ilmu pernafasan karena sangat banyaknya kemanfaatan yang
di peroeh latihan tersebut. Yang pada intinya Latihan ilmu
pernafasan insya Allah dapat mencegah penyakit, mengobati
penyakit, meningkatkan kemampuan tubuh, menyeimbangkan
tubuh dan fikiran, meningkatkan kepekaan dan pengendalian diri.75
b. Kemanfaatan dilihat dari segi kejiwaan.
1) Meningkatkanan kesehatan jiwa
Secara umum para psikolog mendifinisikan kesehatan
jiwa sebagai kematangan emosional dan sosial. WHO (organisasi
kesehatan dunia) mendefinisika kesehatan jiwa adalah proses
adaptasi individu dengan diri dan lingkungannya secara umum
dengan batas maksimal kesuksesan, rela, lapang dan prilaku sosial
yang sehat dan kemampuan menghadapi dan menerima kenyataankenyataan hidup. Definisi lain menyatakan bahwa kesehatan jiwa
74
Drg. Suyadi, Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku Ke-7, (Yogyakarta : Yayasan Sinar
Putih, 2000 ), hlm.20.
75
Sehat dengan Olah Nafas, op. cit, hlm. 88-89.
55
merupakan kemampuan untuk melakukan persesuaian yang
sempurna atau saling menyempurnakan antara fungsi-fungsi
kejiwaan yang berbeda-beda disertai kemampuan menghadapi
krisis-krisis kejiwaan yang normal yang baisa menghampiri
seseorang, serta sikap positif dengan merasa bahagia dan merasa
cukup.76
Di dalam latihan ilmu pernafasan, fungsi jiwa yang
berupa cipta, rasa dan karsa diloah dengan media nafas dan
gerakan-gerakan jurua-jurus beladiri ilmu pernafasan. Hasil dari
pengolahan fungsia-fungsi jiwa tersebut salah satunya berupa
kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa akibat pengolahan dengan ilmu
pernafasan adalah meningkatkan kepercayaan diri, terhindar dari
stress, ketenangan diri, kesabaran, tidak mudah marah dan
terhindar dari gangguan jiwa.
2) Meningkatkan kekuatan jiwa
Dalam
latihan
jurus-jurus
ilmu
pernafasan
yang
mengandung unsur jiwa (psyche) dan yang tekait disitu disamping
unsur etika, estetika dan metafisika. Dari unsur jiwa dalam latihan
ini akan menghasilkan kekuatan jiwa. Kekuatan jiwa dapat
dibedakan menjadi tenaga jiwa dan daya tahan jiwa. Tenaga jiwa
berupa; semangat, percaya diri, pantang menyerah, berani
bertanggung jawab, pemberani dan kemempuan untuk melepaskan
pukulan jiwa. Sedangkan dayatahan jiwa berupa; kemampuan
sesorang untuk bersikap sabar dan tenang dalam menghadapi
cobaan, kemampuan untuk menangkal stress dan depresi.
Jiwa mempunyai tenaga sepertihalnya raga, hanya saja
bila materi/massa tenaga raga adalah struktur kimia yang disebut
ATP (adenosintriphospat) maka masa tenaga jiwa bersifat abstrak,
76
hm.1-2.
M.Utsman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, ( Jakarta : Hikmah, 2002),
56
sesuatu yang amat berbeda diantara keduanya. Tetapi walaupun
berbeda antara raga dan jiwa terdapat hubungan yang erat dalam
hal exspresi tenaganya. Contoh, seorang petinju yang mempunyai
pukulan dahsyat mematikan, maka tidak akan memenangkan
pertandingan bila dalam keadaan tidak bersemangat misalkan
mempunyai persoalan yang menekan jiwanya, begitu juga seorang
pendekar tenaga dalam tidak akan bisa memecahkan besi atau
beton dengan pukulan jarak pendeknya bila sedang sakit flu berat.
Demikian jelas bahwa jiwa itu mempunyai tenaga yang disebut
dengan tenaga jiwa. Hubungan yang erat antara jiwa dan raga juga
terlihat pada penyakit psikosomatis misalnya orang yang jiwanya
tertekan maka ia dapat sakit maag, atau sakit eksimnya kumat,
mungkin sakit gulanya kambuh dan sederetan penyakit raga
lainnya yang dapat bermunculan, dan kesemuanya itu tidak dapat
disembuhkan bila kondisi jiwanya tidak disembuhkan.77
Latihan ilmu pernafasan adalah latihan jiwa yang berujut
cipta, rasa dan karsa. Sehingga dalam latihan yang berkualitas
tinggi adalah latihan yang sudah bisa mencapai tahap wirasa.
Wirasa adalah fase dimana ujung-ujung kepekaan terbuka, tergetar.
Sedangkan kepekaan yang tinggi itu adalah kepekaan intuitif yang
akan tergetar manakala datangnya mara. Sedangkan kepekaan yang
suci adalah kepekaan mata hati yang sepontan tergetar manakala
aniaya menggeliat muncul dari relung hati. Getaran itu adalah
simtom struktur jiwa malaikati yang melindungi alam sadar dari
godaan nafsu syaitani.78 Dengan demikian diharapkan manusia
mempunyai kepekaan mata hati yang tajam, mampu melihat mana
yang haq dan yang batil, mampu mengendalikan diri dengan baik,
serta mempunyai kepekaan sosial yang tinggi.
77
Drg. Suyadi, op. cit., hlm.7.
78
Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Buku ke-2, op. cit., Hlm. 32
57
Daya tahan jiwa yang dihasilkan dari latihan ilmu
pernafasan, memiliki tiga jenis kesabaran, yaitu;
1) Kesabaran reflektoris.
Yaitu kesabaran yang muncul karena keberadaan tenaga jiwa
yang murni sebagai akibat atau hasil dari latihan ilmu
pernafasan. Fase kesabaran ini dimiliki dan pasti akan berperan
pada setiap anggota ilmu pernafasan yang sudah mengalami
proses bukaan79. Kesabaran reflektoris ini muncul dan berperan
selama satu sampai dua menit sejak datangnya rangsangan
muncul tanpa sadar dan diluar kesadaran. Dan setelah fase ini
lewat ternyata yang bersangkutan masih bersifat sabar maka
orang tersebut sudah masuk kedalam fase kesabaran alam
sadar.
2) Kesabaran alam sadar
Adalah kesabaran yang terjadi sesudah seorang anggota ilmu
pernafasan melewati fase kesabaran reflektoris. Namun tenaga
jiwa yang mewarnai kesabaran alam sadar sudah tidak murni
lagi tetapi sudah tercampur dengan satu atau beberapa unsur
misalnya ; Komitmen, Tingkat/ jenis pendidikan, Agama/ iman,
Lingkungan hidupnya, Suku bangsa atau etnis tertentu dan lainlain. Unsur-unsur tersebut bisa menjadi alasan berfikir dan
bertindak baginya untuk tetap menjadi sabar, tetapi dapat pula
beberapa unsur tersebut justru dijadikan alasan sehingga dia
menjadi marah.
3) Fase kesabaran alam bawah sadar.
79
1. Bukaan adalah Proses iritasi metafisik oleh pelatih pembuka terhadap pusat-pusat
tenaga jiwa sehingga permeabilitas (kemampuan suatu jaringan untuk dapat dilewati oleh suatu
masa) porinya terbuka atau melebar. Tim Pengembang Ilmu Pernafasan Sinar Putih, Ilmu
pernafasan Sinar Putih, Buku ke-3, ( Yogyakarta : Yayasan Sinar Putih, 1998), hlm.13.
2. Bukaan adalah membangkitkan kekuatan bawah sadar atau membuka pintu bawah
sadar. Mas Rahim Salabi, Mengatasi Kegoncangan Jiwa Prespektif A-Qur’an dan Sains,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.143.
58
Kesabaran ini muncul berangkat dari watak dasar, Beberapa
faktor yang membentuk watak dasar tersebut adaah:
a) Faktor herediter, adalah factor external yang dapat memberi
pengaruh kepada janin selama di dalam kandungan ibunya.
Peneitian para ahli banyak membuktikan adanya pengaruh
tersebut aspek kejiwaan yang dapat muncul setelah lahirnya
kelak.
b) Pengalaman yang berkesan sehingga mengendap atau
berbeas di dalam alam bawah sadar. Pengalaman ini
seringkali terjadi sebagai pengalaman masa kecil tertentu
yang sempat berbekas atau mengendap dialam bawah
sadarnya dan kemudian menjadi watak dasar.
c) Faktor lingkungan, faktor pendidikan keluarga atau
pendidikan guru/ pelatih yang berlangsung lama dan
intensif.
d) Penyatuan antara tenaga jiwa dan filosofisnya diikuti proses
pengendapannya ke alam bawah sadar.
e) Faktor besarnya minat, niat, upaya kepekaan hati dan jiwa
religi.
Ciri yang terdapat pada orang dengan sifat sabar alam bawah
sadar ini adalah kesabarannya yang tanpa batas, berlangsung
terus-menerus. Lau orang-orang tipe ini suatu saat terlihat
marah maka marahnya tanpa nuansa emosional. Penuh kendali
dan marahnya diujudkan dengan landasan kasih sayang agar
orang lain menghentikan sifat jahilnya
dan bila tidak
dihentikan maka akan berkembang menjadi aniaya. Pilihan
kemarahan
itupun
diputuskan
setelah
ketajaman
pengamatannya membuat suatu kesimpulan bahwa marahnya
adalah suatu keputusan terbaik dan sekali-kali bukan berangkat
dari nafsu.
59
Ciri lain orang yang telah mencapai fase kesabaran alam bawah
sadar adalah tiadanya mafsu pamer, sedang nafsu pamer itu
masih mungkin diidap oleh mereka yang kesabarannya masih
difase alam sadar sealipun nafsu pamernya itu mungkin cuma
bayang-bayang tipis yang tersamar.
Tidak mudah mencapai fase kesabaran alam bawah sadar
melalui latihan ilmu pernafasan ini, selain dibutuhkan watu
yang lama berbilang belasan tahun, juga tidak semua orang
memiliki faktor minat, niat, upaya, kepekaan mata hati dan jiwa
religi secara utuh. Kelima faktor tersebut diatas hanya dimiliki
oleh orang yang yang mendapat hikmah dari Allah SWT,
sementara hikmah hanya diberikan Allah kepada mereka yang
pandai bersykur sekaligus pandai memanfaatkan rahmatnya
dan bersungguh-sungguh.
3) Meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ).
Kecerdasan sepiritual adalah kecerdasan jiwa.80 Danah
Zahar dan Ian Marshall mendefinisikan EQ adalah kecerdasan
untuk menghadapi makna atau value, yaitu kecerdasan untuk
menempatkan prilaku dalam hidup kepada makna yang lebih luas
dan kaya. Kecederungan untuk memilih bahwa tindakan atau jalan
hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain. SQ adalah
landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara
efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia.81
SQ adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun
yang memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan
makna dalam memecahkan persoalan. Utamanya persoalan yang
menyangkut masalah eksistensial, yaitu saat seseorang secara
80
Danah Zohar dan Ian Marshall, Sepiritual Question, ( Bandung : Mizan Media Utama,
2001 ), hlm. 8-9.
81
Ary Ginanjar Agustian, ESQ, ( Jakarta : Arga, 2001 ), hm.57.
60
pribadi terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan
masalah masa lalu akibat penyakit dan kesedihan. Dengan
dimilikinya SQ seseorang mampu mengatasi masalah hidupnya
dan berdamai dengan masalah tersebut. SQ memberi sesuatu
rasayang "dalam" pada diri seseorang menyangkut perjuangan
hidup.82
Dalam
latihan
ilmu
pernafasan,
usaha
untuk
meningkatkan kecerdasan spiritual terlihat dalam latihan ilmu
pernafasan dengan adanaya latihan untuk menghayati dan
memaknai setiap gerakan-gerakan jurus dan olah nafas dari ilmu
pernafasan.
Menghayati
berarti
menyadari
dangan
penuh,
menikmati, mendalami dan merasakan kedekatan, ketundukan,
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Sedangkan
memaknai adalah memberikan makna disetiap gerakan jurus dan
olah nafas sesuai dengan makna filosofis jurus-jurus ilmu
pernafasan (contoh pada aliran ilmu pernafasan Sinar Putih, yang
mana setiap jurus memiliki makna filosofis tersendiri. Lihat pada
Bab. III).
Dengan latihan penghayatan dan pemaknaan itulah, para
pecinta ilmu pernafasan diharapkan mampu menerapkan hasil dari
latihan ilmu pernafasan dalam dikehidupan sehari-hari, sehingga di
dalam kehidupannya akan selalu bahagia, tidak mudah kecewa,
selalu bersyukur dan dalam kehidupannaya akan penuh dengan
makana.
Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwa, latihan ilmu
pernafasan mempunyai manfaat yang besar terhadap jasmani maupun
rohani. Sehingga dengan jasmani dan rohani yang sehat dan kuat maka
para pengikut ilmu pernafasan insya Allah akan mendapatkan kesehatan,
82
http:[email protected].
61
ketenangan, kesabaran, kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan
insyaAllah di akhirat kelak.
C. Pendidikan Kesabaran Melalui Pendekatan Ilmu Pernafasan.
Pendidikan kesabaran adalah serangkaian usaha yang dilakuakan oleh
manusia untuk membentuk dirinya maupun orang lain agar memiliki sifat
kesabaran, melalui bimbingan, pelatihan, dan pembinaan baik jasmani
maupun rohani, dengan menggunakan system
pengajaran baik secara
individual maupun terorganisir yang mengarah pada pengembangan potensi
manusia. sehingga terbentuk manusia yang memiliki kesabaran yang
sempurna, berkepribadian muslim dan berahlak mulia.
Ilmu pernafasan berarti pengetahuan tentang cara bernafas. Menyangkut
masalah ilmu pernafasan, sekarang ini sudah sangat banyak yang di tawarkan
oleh berbagai perguruan ilmu pernafasan. Di dalam ilmu pernafasan, bukan
sekedar menarik nafas dan mengeluarkan seperti yang di lakukan manusia
pada umumnya, akan tetapi dalam menarik dan mengeluarkan nafas dengan
menggunakan metode tertentu, sehingga nafas yang masuk dan keluar benarbenar optimal. Itu semua mempunyai tujuan agar tubuh fisik dan jiwa menjadi
sehat, bugar, ketentraman dan kesabaran di peroleh.
Sebagai contoh pada ilmu pernafasan yang ada di Lembaga Beladiri
Sinar Putih, yang mana peneliti mengikuti latihan di sana. Pada tingkatan
halusan, metode yang di gunakan adalah dengan gerakan dan tarikan nafas
yang sangat halus dan lembut. Ketika udara dihirup melalui hidung dilakukan
dengan sangat halus dan lembut sampai diri sendiri tidak mendengar hirupan
udara tersebut disertai dengan kosentrasi penuh dan dengan gerakan jurus
yang halus. Setelah udara dihirup dengan halus, maka udara tersebut
kemudian ditahan di perut bagian bawah beberapa saat, lalu udara yang di
tahan di perut tersebut dikeluarkan dengan lembut dan halus sampai diri
sendiri tidak mendengar dan di sertai dengan gerakan jurus yang halus dan
indah. Pada saat udara yang di keluarkan sudah habis, maka tidak langsung
bernafas normal seperti biasa, tetapi melakukan tahan kosong ( paru-paru
62
kosong dari masuknya udara) setelah tahan kosong beberapa saat kemudian
melakukan tarik nafas, tahan nafas, mengeluarkan nafas dan tahan kosong
sepereti diatas sampai rangkaian jurus selesai.
Selain olah nafas dan olah jurus ada hal yang sangat penting dilakukan
yaitu olah jiwa. Dalam menggerakkan jurus dan oleh nafas harus diseretai
dengan mengolah jiwa, mahsudnya adalah dalam mengolah nafas yang
dilakukan dengan halus dan lembut, maka di butuhkan jiwa kesabaran dan
pengendalian jiwa yang sangat tinggi untuk bisa melalukannya dengan
sempurna. Orang yang mempunyai tingkat kesabaran dan pengendalian jiwa
yang rendah, maka akan terlihat dalam melakukan olah nafas dan jurus pasti
kasar dan nafas tersengal- sengal. Bahkan akan berhenti untuk latihan karena
dirasa sangat berat melakukannya. Tetapi orang yang tekun dan sabar untuk
berlatih
walaupun
orang
tersebut
asalnya
memiliki
kesabaran
dan
pengendalian jiwa yang rendah, maka kalau diasah terus dengan jadual latihan
yang teratur maka orang tersebut akan memiliki kesabaran dan pengendalian
jiwa yang baik. Dan merasakan nikmatnya latihan ilmu pernafasan karena
pada hakikatnya latihan ilmu pernafasan adalah latihan rasa.
Pendidikan kesabaran melalui pendekatan ilmu pernafasan adalah
pendekatan yang lebih bersifat fungsional. Dalam pendidikan Islam dikenal
adanya pendekatan fungsional, yaitu “Penyajian materi pendidikan Isam
dengan penekanan pada segi kemanfaatannya bagi siawa dalam kehiduapan
sehari-hari”83. Dilihat dari segi kemanfaatan, ilmu pernafasan mempunyai
manfaat yang besar terhadap pembentukan jiwa kesabaran bagi manusia.
Dengan demikian ilmu pernafasan menjadi salah satu pendekatan dalam
pendidikan kesabaran.
Seiring dengan hal itu, ada beberapa metode yang bisa di gunakan dalam
merealisasikan pendekatan yang dimaksud, antara lain; Metode latihan,
83
Arif Amari, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers,
2002), hlm.105.
63
metode ceramah, metode Tanya jawab, metode pemberian tugas dan metode
demontrasi.84
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan kesabaran melaui pendekatan
ilmu pernafasan, adalah serangkaian usaha manusia yang diarahkan kepada
proses pembentukan sifat sabar pada diri manusia dengan mempergunakan
olah pernafasan sebagai cara, yang memiliki manfaat terhadap proses
pembentukan kesabaran bagi manusia.
84
Ibid, hlm106.
Download