concept-based learning

advertisement
PEMBELAJARAN BERBASIS KONSEP
Pendekatan konstruktivisme
Harsono
Pusat Pengembangan Pendidikan
Universitas Gadjah Mada
J.A. Comenius (1592-1670):




Permulaan pembelajaran harus dimulai dengan
memperhatikan hal-hal yang sebenarnya (faktual)
Obyek pembelajaran harus bersifat nyata, sesuatu yang
bermanfaat, memungkinkan untuk membuat kesan
terhadap indera
Pembelajaran memanfaatkan panca-indera: tampak
dengan mata, terdengar dengan telinga, teraba dengan
sentuhan, tercium dengan hidung, tercicip dengan lidah
Pertama kali adalah adanya fenomena fisik (barang atau
bahan) kemudian penjelasan senyatanya atas barang /
bahan tadi
Masalah pendekatan:

Pertama:



A. Pendekatan kontekstual (“hilir”)
B. Pendekatan konseptual (“hulu”)
Kedua:



Apakah antara A dan B merupakan satu rangkaian
kesatuan (continuum), sehingga tidak perlu
dipertentangkan?
Bila ya, strategi pembelajarannya bagaimana?
Bila tidak, strategi pembelajarannya bagaimana?
Masalah pendekatan
TEACHER-CENTERED LEARNING
BEHAVIORISM ( PEDAGOGY)
KONSEP
Pe m b e l a j a ra n
KONTEKS
CONSTRUCTIVISM (ANDRAGOGY)
STUDENT-CENTERED LEARNING
Masalah pendekatan
Content
Competence
Concept
Context
Construction
Konsep


Konsep bersifat abstrak, tanpa batas waktu,
universal, dan luas, serta dapat diperlihatkan
dengan berbagai contoh
Konsep diungkapkan dalam satu atau dua kata
benda yang menggambarkan sifat-sifat umum


Contoh: konflik, perubahan, perspektif
Konsep dapat disalahartikan dengan topik

Misalnya revolusi Indonesia (topik studi sosial) dan
revolusi (konsep dengan berbagai content areas)
Konsep


Konsep memberi peluang untuk terjadinya
kurikulum terpadu
Contoh:


Budaya dapat digunakan untuk mengintegrasikan
kesenian, bahasa dan studi sosial (geografi)
Fisika dapat digunakan untuk mengintegrasikan ilmu
kedokteran, ilmu hukum, ilmu farmasi dan ilmu
budaya
Langkah-langkah strategis
1.
2.
3.
4.
5.
Eksplorasi konsep yang dimiliki / dikuasai
mahasiswa
Pengasahan dan pengelompokan konsep
Pengembangan ketrampilan analisis dan
penalaran
Pengembangan
ketrampilan
pemecahan
masalah
Membangun pengetahuan di dalam memori
1. Eksplorasi konsep yang dimiliki
mahasiswa: latar belakang

Para mahasiswa telah memiliki “kerangka konsep” atau
prior knowledge yang diperoleh semasa belajar di
SD,SMP, dan SMA

Kerangka konsep tadi mungkin tidak sesuai dengan apa
yang dimiliki pakar / dosen

Kerangka konsep tadi tidak selamanya mudah untuk
“dibongkar”, untuk kemudian direkonstruksi

Kerangka konsep masing-masing individu bersifat unik;
hal ini dapat mempengaruhi pembelajaran mereka
1.Eksplorasi konsep yang dimiliki
mahasiswa: constructivism




Pengetahuan itu dibangun dan dikembangkan,
bukan ditransmisikan
Pengetahuan yang dimiliki para mahasiswa (prior
knowledge) berpengaruh terhadap pembelajaran
Pemahaman awal bersifat lokal, bukan global
Membangun pengetahuan yang bermanfaat
memerlukan usaha keras yang dipandu oleh
tujuan pembelajaran yang jelas
Constructivism: penjelasan

Para mahasiswa sudah memiliki perspektif
pengetahuan yang cukup luas, terbentuk dari
pembelajaran dan pengalaman bertahun-tahun

Dengan perjalan waktu, mereka menyaring dan
memilah seluruh pengalaman yang berdampak
pada
kemampuan
menginterpretasi
hasil
observasi mereka
Constructivism: penjelasan

Para mahasiswa secara emosional lekat dengan
pandangan / perspektifnya dan sifat ini tidak
mudah “dipatahkan”

Menantang, merevisi, dan merestrukturisasi
perspektif mereka memerlukan upaya yang kuat
dan konsisten

Dengan demikian dosen dan para mahasiswa
harus menyadari “dunia” mereka masing-masing
Constructivism: penjelasan

Makin banyak kerangka konsep diketahui maka
keterbatasan konsep mahasiswa makin mudah terlihat,
dan akhirnya mahasiswa mudah didorong untuk memikir
dan memformulasikan kerangka konsep baru mereka

Para mahasiswa harus menyadari keterbatasan konsep
mereka, harus diajak dalam proses pembelajaran

Para mahasiswa akan tertarik dan senang mencari
pengalaman baru atau tambahan, dengan demikian akan
memodifikasi kerangka konsep mereka secara efektif
1.Eksplorasi konsep yang dimiliki
mahasiswa: moda instruksional

Memprediksi
(eksperimen)
dan
memperlihatkan
hasil

Menjelaskan (menggambarkan, menguraikan,
mendiskusikan)

Mengkomunikasikan
proses
pembelajaran
(setiap individu mempunyai perspektif yang unik,
ingin berpartisipasi aktif dalam kelompoknya)
1. Eksplorasi konsep yang dimiliki
mahasiswa: praktik di dalam kelas



Mahasiswa diberi kebebasan untuk menggunakan
caranya dalam hal menjawab pertanyaan
Mahasiswa diberitahu bahwa mereka tidak harus
mencari “jawaban yang benar”; jawaban mahasiswa
adalah “apa yang diyakininya benar”
Mahasiswa belajar dalam kelompok kecil: tiap individu
bertindak sebagai “guru” terhadap lainnya
 Mahasiswa dapat berkomunikasi secara lebih bebas
 Mahasiswa menyadari akan lebarnya perspektif
mereka,
 Kelompok kecil mengintegrasikan bahasa dengan ilmu
dan pengalaman
2. Pengasahan dan pengelompokan
konsep



Pengetahuan operasional dan prosedural
(definisi energi kinetik, menggambar
diagram , menemukan kekuatan normal)
Pengetahuan tentang status masalah
(mencirikan situasi atau masalah)
Pengetahuan konseptual ( kekuatan,
massa, akselerasi, energi kinetik)
2. Pengasahan dan pengelompokan
konsep: pengetahuan pakar
Hubungan antara elemen dan kelompok pengetahuan
Pengetahuan operasional
dan prosedural
Pengetahuan konseptual
(kaya, hierarki, tatanan)
Hubungan yang kuat
berdasarkan konsep
Pengetahuan tentang
status masalah
2. Pengasahan dan pengelompokan
konsep: pengetahuan pemula
Tidak ada hubungan atau hubungan yang lemah
Pengetahuan operasional
dan prosedural
Pengetahuan konseptual
(belum kaya)
Hubungan yang
relatif kuat,
terbentuk dengan
praktik / latihan
Hubungan satu arah:
lemah dan sering kali
tidak tepat
Pengetahuan tentang
status masalah
(sangat sedikit)
2. Pengasahan dan pengelompokan
konsep: moda instruksional




Menggunakan berbagai macam cara (bahasa,
verbal, simbolik, pengalaman, gambar, fisik,
grafik
Mengeksplorasi konteks yang diperluas (lebih
rinci, lebih dalam, lebih luas)
Menggunakan
teknik
perbandingan
dan
perbedaan
Menjelaskan (menguraikan, mendiskusikan,
mendefinisikan)
2. Pengasahan dan pengelompokan
konsep: praktik di kelas

Untuk satu konsep digunakan berbagai cara yang
berbeda
guna
mengeksplorasi
/
mengupas
/
memahaminya

Kesamaan antara contoh dengan sesuatu yang diingat
oleh mahasiswa hanya terdapat di dalam gambaran /
situasi yang relevan dengan pengetahuan yang sedang
dipelajari (mana yang mirip dan mana yang tidak mirip)

Ajukan pertanyaan yang
pengetahuan
mahasiswa
perubahan)
menyelidiki
(kemiripan,
batas-batas
kesamaan,
3. Pengembangan ketrampilan
analisis dan penalaran





Para pemula tidak mengerti / menyadari pentingnya
analisis konseptual sebagai bagian dari pemecahan
masalah
Para pemula dapat terjebak di dalam cognitive overload
Pendekatan pemecahan masalah didorong oleh belajar
hapalan, mengingat-ingat, dan kemudian “dimuntahkan
kembali”
Mahasiswa harus disadarkan akan kebiasaan belajarnya
Mahasiswa
harus
belajar
bagaimana
caranya
menggunakan konsep untuk menganalisis situasi dan
penalarannnya tentang hal tersebut
3. Pengembangan ketrampilan analisis
dan penalaran: moda instruksional

Menggunakan banyak cara: hakekat penalaran
yang efektif adalah menemukan cara yang
memberi hasil paling nyata

Menggunakan perbandingan dan perbedaan

Menjelaskan: ketrampilan berpikir kritis
(meringkas,
mendiskusikan,
mendengarkan
dengan penah perhatian, berdebat, mengadu
argumen)
3. Pengembangan ketrampilan analisis
dan penalaran: praktik di kelas

Menggunakan “goal-free activities”: untuk
mengurangi cognitive overload dan mendorong
kemampuan refleksi dan deep thinking

Mengarahkan perhatian mahasiswa kepada
gambaran situasi yang paling relevan untuk
memahaminya: mendorong penggunaan konsep
ilmiah dan prinsip menata pengetahuan

Menggunakan situasi yang familiar dan
sederhana, atau menggunakan situasi yang sama
untuk menghajukan jenis-jenis pertanyaan yang
berbeda
4. Pengembangan ketrampilan
pemecahan masalah



Kemampuan pemecahan masalah antara pakar
dan pemula jelas sangat berbeda
Diperlukan
pengetahuan
strategis
yang
menghubungkan pengetahuan tentang situasi
masalah, persamaan, tatakerja dan prosedur
dengan elemen strategis yang memandu seluruh
proses pemecahan masalah
Analisis
konseptual:
keputusan
dibuat
berdasarkan gagasan apa yang harus dicermati
dan yang mana harus diabaikan
4. Pengembangan ketrampilan
pemecahan masalah: moda instruksional

Menggunakan klasifikasi dan kategorisasi: mirip dengan
perbandingan dan perbedaan (pemilihan gagasan atau
masalah lebih tajam, memberi label kategori yang
diperoleh)

Berbagai cara pemecahan secara umum: belajar
membuat prioritas pendekatan pemecahan masalah

Perencanaan, pembenaran, strategi: belajar tentang nilai
konsep dan analisis konseptual untuk pemecahan
masalah
4. Pengembangan ketrampilan
pemecahan masalah: praktik di kelas

Pilihlah masalah yang memerlukan
analisis konseptual untuk memecahkan
masalah

Masalah yang terbaik menggunakan situasi
yang sederhana atau familiar dan secara
relatif mudah dipecahkan dengan pendekatan
berbasis konsep
4. Pengembangan ketrampilan
pemecahan masalah: praktik di kelas

Mahasiswa diharuskan menjelaskan bagaimana
mereka akan memecahkan masalah


Aktivitas ini memperlihatkkan kepada mahasiswa
(dan dosen!) apa yang seharusnya diperhatikan oleh
mereka selama pemecahan masalah berlangsung, yang
berdampak pada diskusi berikutnya dan memberi
kesempatan kepada dosen untuk melakukan
intervensi
Mahasiswa menjelaskan bagaimana mereka dapat
memecahkan lebih dari satu masalah
4. Pengembangan ketrampilan
pemecahan masalah: praktik di kelas

Mahasiswa diminta memecahkan masalah yang
sama
dengan
menggunakan
beberapa
pendekatan yang berbeda


Misalnya pembuktian dalil Pythagoras dengan dua
cara yang berbeda, atau masalah tertentu yang dapat
dipecahkan dengan hukum Newton atau Momentum
Conservation
Dengan demikian mahasiswa belajar tentang materi
baru dan melatih mahasiswa untuk membandingkan
berbagai metode pemecahan masalah
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori


Pemecahan masalah secara tradisional
tidak
membantu
mahasiswa
untuk
mengembangkan ketrampilan pemecahan
masalah (tidak ada stimulasi yang
mendorong proses kognitif)
Pemecahan masalah secara inovatif
memerlukan kerangka kognitif tertentu
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori: kerangka kognitif

Jenis pengetahuan khusus dan struktur
pengetahuan tertentu diperlukan untuk melatih
pemecahan masalah dan pendalaman pengertian

Jenis proses kognitif khusus diperlukan untuk
penguasaan pengetahuan konseptual dan
membangun
struktur
pengetahuan
yang
bermanfaat

Aktivitas harus dirancang untuk mendorong
proses kognitif yang diinginkan
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori: moda instruksional

Membuat referensi ke depan dan ke belakang





Konsep memerlukan waktu yang lama untuk dapat
diformulasikan
Referensi ke depan menyiapkan mahasiswa untuk
memahami materi baru
Referensi ke belakang menyadarkan mahasiswa
terhadap hubungan pengetahuan yang bersifat jalinmenjalin / saling terkait dan bukannya bersifat linear
atau kronologis
Mahasiswa dapat membangun banyak jalan untuk
sampai pada gagasan yang sama
Mahasiswa
memperoleh
kemudahan
untuk
berdiskusi, menganalisis, penalaran, dan pemecahan
masalah
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori: moda instruksional

Menggunakan klasifikasi dan kategorisasi



Dengan klasifikasi dan kategorisasi maka mahasiswa
dapat memilah-milah masalah
Mahasiswa dapat melakukan diskusi yang bermanfaat
tentang kemungkinan sistem organisasi lainnya
Refleksi (evaluasi, integrasi, peluasan perspektif,
generalisasi)



Dapatkan mahasiswa menghubungan gagasan dengan
kejadian di dunia nyata?
Prinsip apa saja yang dapat ditarik dari pengelaman
pembelajaran ini
Apa saja yang telah dipelajari mahasiswa?
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori: moda instruksional

Mengomunikasikan proses pembelajaran







Belajar apa pun maka mahasiswa harus menjadi selfinvested di dalam proses pembelajaran
Mahasiswa harus lebih menyadari dirinya sendiri dan
menjadi lebih termotivasi
Mahasiswa harus tahu mengapa mereka memperlajari
subyek tertentu
Apakah mahasiswa tahu bagaimana cara belajar yang
terbaik?
Apakah mereka tahu tentang kekuatan dan
kelemahan mereka dalam pembelajaran?
Apakah mereka tahu tujuan pembelajaran yang akan
mereka capai?
Apakah mereka paham tentang pengetahuan
tersstruktur?
5. Membangun pengetahuan di
dalam memori: praktik di kelas



Mahasiswa diberi kesempatan untuk
melakukan refleksi
Mahasiswa diberi waktu yang cukup untuk
berpikir dan berdiskusi tentang hubungan
antargagasan dan prioritisasi gagasan
Mahasiswa diberi masalah yang gambaran
permukaannya dapat menyesatkan
TERIMA KASIH
Download