Hobi dapat menyebabkan seseorang jadi lupa daratan. Misalnya aktifitas blogging, seyogyanya apapun yang ada di depan mata bermanfaat sebagai ladang inspirasi, lintasan imajinasi terus bergerak ketika rindu dengan blog kesayangan, ingin membahas apa saja sampai tuntas ke akarakarnya menguras alam imajiner. Bagai aliran darah yang terperangkap oleh virus ketagihan, waktu luang jangan sampai terlewatkan percuma. Sakau. Ibarat pesepak bola, seorang playmaker pandai mengatur pola permainan, ada waktunya menyerang, bertahan, mensiasati umpan pendek maupun bola panjang, atau sesekali menyusun serangan dari sayap. Pada dasarnya berjuang untuk memenangkan pertandingan, sekaligus menciptakan irama permainan indah yang enak ditonton. Sedangkan para aktivis blogging berusaha sedemikian rupa mengolah beragam postingan/konten (artikel), narablog (admin blog) bekerja keras untuk menciptakan angka pengunjung (traffic) yang dramatis, diharapkan melonjak tinggi sampai ke langit tujuh, merasa klimaks ketika prakarsanya dapat menyedot jutaan Idealisme Blogging - Om Rame pembaca. Intinya, mempertahankan api semangat dan meningkatkan kualitas dan kuantitas postingan. Tanpa boss maupun anak buah, narablog memegang penuh fungsi kendali perusahaan blognya demi kemajuan dan keberhasilan blogging. Secara normal, perjalanan blogging merupakan sinergi antara pengunjung dan narablog, berpadu erat merajut jalinan kerjasama di dunia maya tiada batas jarak dan waktu. Dari kalangan blogger master sampai blogger pura-pura master (seperti saya), sering menyarankan berbagai teori agar dalam mempopulerkan blog, salah satunya adalah ritual blogwalking. Sudahlah, lupakan cara kuno tersebut, percuma! Kekuatan mesin pencari (search engine) lebih dominan mendeteksi konten, sementara atribut lainnya hanya katabelece yang pembuktiannya baru berdasarkan katanya. Semakin banyak dokumentasi konten berarti semakin sering robot search engine mendeteksi, lokasi keberadaan blog mudah terlacak. Ibarat pedagang, selain ingin memperoleh laba besar, mereka memasarkan produk untuk memenuhi panggilan konsumen. Bayangkan, di pasar tradisional maupun hypermart berjejerlah etalase memajang beragam barang dagangan, dari Idealisme Blogging - Om Rame yang biasa sampai yang luar biasa, dari produk lokal sampai yang internasional, dari jenis KW sampai yang original, dari yang …… sampai yang …… lain-lain. Namun ada saja pembeli nyasar mengunjunginya. Begitu pula dengan postingan, jangan pikirkan orang-orang yang mengabaikan, tapi di luar sana tidak sedikit justru membutuhkannya. Terjadi nilai probabilitas yang sama, karena di internet tersebar milyaran netter (pengguna internet), kalau mereka mengetahui lapak Anda bertaburan dengan barang kebutuhan yang dicarinya maka berpeluang akan menjadi pengunjung tetap, tidak segan-segan memilih sebagai blog favoritnya. Google pagerank (PR) dan ranking alexa (alexa) bersifat jinak-jinak merpati, dikejar malah lari ehhh... didiamkan justru menghampiri. Biarkan saja begitu adanya, jangan diuber atau ngumbar review dan sejenisnya, bahkan lebih buruk lagi membajak karya orang lain. Kalau si angka cantik tersebut sudah jatuh cinta akan datang sendiri, nikmati saja kebiasan tulis menulis dan menggali ilmu pengetahuan. Sebab katanya, salah satu tujuan blogging untuk menambah wawasan, bukan sekedar berbagi jejak kentut (komentar asal nyablak). Inilah deskripsi realitas kehidupan blogger, pengguna jejaring sosial blogspot yang Idealisme Blogging - Om Rame mengaplikasikan internet untuk bermacam keperluan. Ada yang sekedar iseng, ajang menggali ilmu pengetahuan, tempat berbagi wawasan, dan sebagainya. Tapi apa jadinya kalau fungsinya diselewengkan? Sehingga penulis tertarik mengungkapkan hal ini, pelurusan cara pandang dari seorang blogger antagonis yang berfakta tanpa tedeng aling-aling, apalagi malu-malu kucing. Mungkin Anda akan menganggap kalau tulisan ini sebuah sarkasme, tapi inilah yang disebut sebagai kebebasan beropini, keluasan dalam mengekspresikan pendapat. Asalkan tidak melanggar HAM dan UUD ‘45. Blogging bukan untuk basa basi, tidak cuma pamer wajah manis yang kini sudah tampak sepet, seperti tradisi ternak bebek. Main follow (mengikuti/add) nanti akan di follow balik, mengunjungi nanti dikasih kunjungan, berkomentar nanti diberi komentar, mereview nanti akan direview, saling ….. nanti …… lainnya. Jika blogging sebatas menjaga persahabatan maka tidak memberi pencerahan dan berilmu. Faktanya, banyak tutorial membahas seputar tips meningkatkan pengunjung blog, trik memperkuat optimasi SEO (Search Engine Optimization), kiat meraih PR tinggi, cara memperkuat alexa, dan ulasan gombal mukio lainnya. Padahal blognya bagaikan kuburan angker, kontennya tidak laku di Idealisme Blogging - Om Rame pasar search engine, PR masih jeblok, alexa di posisi obisitas? Seperti wejangan si Dukun cabul yang memberi mantra untuk mempelet cewek, tapi nyatanya yang bersangkutan masih jomblo. Jika belum mendapatkan apapun namun sudah berbagi kiat jitu, itu sih sama dengan omong kosong. Lucunya, tradisi sejenis justru berkembang pesat, ramai-ramai digarap oleh jutaan blog yang kondisinya masih memprihatinkan. Semuanya itu dikembalikan lagi kepada Anda, apakah tetap membebek pada ideologi bengkok atau mempertahankan prinsip blogging sebagai sarana belajar seutuhnya untuk saling berbagi wawasan, ilmu pengetahuan, pengalaman, serta informasi sejauh mata memandang tanpa ada yang merasa menggurui maupun digurui? Karena sering terjadi mal-praktek blogging seperti di atas, sehingga tertantang untuk mengungkap mengenai pertimbangan yang perlu diperhatikan demi kelancaran perjalanan blogging, strategi penunjang kekuatan blog. Sayangnya, tidak dapat dijelaskan secara gamblang pada lembaran ini, karena rincian pembahasan berada di bagian isi buku. Yakni, tentang cara pandang melawan arus persepsi kebanyakan blogger dalam pengelolaan maupun menentukan konsep blog, bertujuan agar kita semua menjadi blogger tanah air yang berintelektualitas dan positif. Bukan Idealisme Blogging - Om Rame kontroversi pemikiran, namun penulis tergelitik untuk membenahi penyelewengan makna ideologi blogging seutuhnya. Sebelum membaca siapkan dahulu mental blogging Anda, jangan sampai merasa tersentil, bahkan tersinggung dan uringuringan, apalagi seolah ditelanjangi di depan buku. ********** Idealisme Blogging - Om Rame