Terapi Farmakologi menurut American College of Rheumatology (ACR, 2012) Obat penurun asam urat (OPA) harus dipertimbangkan pada pasien dengan 1 atau lebih tophi, sama dengan atau lebih dari 2 kali serangan pertahun, penyakit ginjal kronis/PGK (stadium 2 atau lebih) atau pasien dengan riwayat kencing batu (urolithiasis). Penggunaan OPA direkomendasikan dengan memberikan allopurinol atau febuxostat; sedangkan probenecid direkomendasikan sebagai terapi alternatif lini pertama jika allopurinol atau febuxostat dikontraindikasikan atau tidak ditoleransi pasien. OPA dapat dimulai pada saat serangan gout akut, kadar asam urat darah dimonitor setiap 2-5 minggu selama titrasi OPA dan setiap 6 bulan setelah target laboratorium (<6 mg/dL) telah tercapai. Dosis Allopurinol Dosis awal jangan melebihi 100 mg/hari dan pasien dengan PGK stadium 4 atau lebih harus diberikan dosis awal 50 mg/hari. Dosis selanjutnya dititrasi/disesuaikan setiap 2 - 5 minggu untuk mencapai target yang diinginkan dan dapat ditingkatkan hingga lebih dari 300 mg/hari asalkan pasien diedukasi dan dimonitor efek samping yang mungkin timbul. Terapi dengan urikosurik Direkomendasikan penggunaan probenecid, dengan syarat pasien tidak memiliki riwayat urolitiasis. Jika simtom dan asam urat tetap tinggi Selain allopurinol atau febuxostat maka dapat diberikan tambahan urikosurik seperti probenecid, kedua obat selanjutnya dapat dititrasi hingga dosis maksimal. Terapi pegoglitase mungkin dapat dimulai jika kadar asam urat serum tetap tinggi, pada pasien tanpa tophi tetapi dengan serangan > 7 kali setahun atau pasien dengan tophi dengan serangan 2 kali atau lebih setahun atau pada pasien dengan chronic tophaceous gouty arthritis (CTGA). Penanganan serangan akut Serangan akut selayaknya diterapi secara farmakologi dalam waktu 24 jam dari onset serangan dan OPA tetap terus diberikan tanpa perlu dihentikan. Untuk kasus ringan hingga menengah (dengan nilai visual analogue scale < = 6 dari skala 0-10) direkomendasikan terapi tunggal dengan menggunakan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid sistemik atau colchine oral. Untuk kasus yang lebih berat yang dikarakteristikkan dengan adanya nyeri hebat dan mengenai banyak sendi maka terapi kombinasi dapat diberikan (colchicine dan OAINS, kortikosteroid oral dan colchicine atau steroid intraartikuler). Pemilihan OAINS Untuk serangan akut FDA merekomendasikan pemberian OAINS naproxen, indomethacin dan sulindac, akan tetapi OAINS jenis lain juga dapat sama efektifnya. Untuk pasien yang tidak mentolerir dengan OAINS konvensional dapat diberikan celecoxib dengan dosis awal 800 mg, diikuti dosis 400 mg pada hari pertama dan 400 mg setiap 2 hari sekali selama 1 minggu. Colchicine Colchine direkomendasikan sebagai pilihan terapi gout akut jika serangan dimulai dalam waktu 36 jam terakhir. Dosis rekomendasi terdiri atas dosis muatan sebesar 1,2 mg diikuti dengan 0,6 mg 1 jam kemudian. Dua belas jam kemudian colchicine dapat diberikan dengan dosis 0,6 mg satu hingga dua kali sehari hingga serangan gout hilang. Di negara dengan ketersediaan tablet colchine 1 atau 0,5 mg maka colchine dapat diberikan sebagai dosis muatan sebesar 1 mg yang diikuti dengan0,5 mg 1 jam kemudian. Dua belas jam kemudian profilaksis colchicine dengan menggunakan dosis 0,5 mg hingga 3 kali sehari sampai serangan gout hilang. Memulai terapi steroid Untuk serangan gout yang melibatkan 1-2 sendi, kortikosteroid dapat diberikan secara oral. Penggunaan kortikosteroid intraartikuler direkomendasikan jika 1-2 sendi besar yang terkena. Pertimbangan penggunaan kortikosteroid intraartikuler berdasarkan pertimbangan besaran sendi yang terkena. Injeksi kortikosteroid intraartikuler dapat dikombinasi dengan OAINS, colchicine atau kortikosteroid oral. Dosis rekomendasi untuk kortikosteroid oral termasuk prednisone dan prednisolone adalah 0,5 mg/kg/hari untuk 5-10 hari atau 2-5 hari dengan dosis tersebut diikuti 7-10 hari penurunan dosis secara bertahap sebelum dihentikan. Alternatif lain adalah dengan suntikan intramuskuler tunggal dengan triamcinolone 60 mg yang dapat dilanjutkan dengan pemberian prednisolone atau prednisone oral. Injeksi triamcolone acetonide bermanfaat pada pasien yang sulit menelan atau memiliki kepatuhan yang buruk dengan pemberian sediaan oral. Respons tidak adekuat dengan terapi awal Jika pasien dengan serangan gout akut tidak mengalami perbaikan nyeri sekurangnya 20 % dalam waktu 24 jam atau sekurangnya 50 % setelah lebih dari 24 jam dengan terapi farmakologi, dosis alternatif haruslah dipertimbangkan. Jika diagnosis gout telah dipastikan, maka terapi harus diganti atau ditambahkan obat kedua. Profilaksis dengan OAINS Colchicine dapat dimulai dengan dosis 0,5-0,6 mg 1-2 kali sehari, jika pasien tidak dapat mentoleransi dengan pemberian colchicine maka prednisone atau prednisolone dosis rendah dapat diberikan dengan dosis 10 mg/ hari. Terapi profilaksis dapat dilanjutkan hingga 6 bulan. Untuk pasien tanpa tophi, terapi profilkasis dapat dihentikan pada bulan ke 3 setelah target asam urat darah tercapai. Untuk pasien dengan tophi dan target asam urat darah telah tercapai, terapi profilaksis dapat dihentikan setelah 6 bulan. (DHS)