BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk berusaha mengelola sumber daya yang mereka miliki secara efektif dan efesien agar tetap menjaga eksistensi didalam dunia bisnis guna memaksimalkan nilai perusahaan. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar modal. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan pada dasarnya adalah hail dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan (Jumingan, 2011). Pihak-pihak yang berkempentingan mengunakan informasi akuntansi dalam hal ini laporan keuangan perusahaan, antara lain pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, dimana pihak internal adalah manajemen perusahaan dan karyawan sedangkan pihak eksternal adalah pemasok, kreditur, penanam modal, calan penanam modal dan badan pemerintah (Sumarsan, 2013). Tujuan normatif dari memaksimumkan kekayaan pemegang saham dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai pasar perusahaan. Memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham didalam (pasar modal) perusahaan yang sudah go public (Sudana, 2011:7). Selain itu pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk menarik dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektor-sektor produktif. Pasar modal 1 2 juga dapat dikatakan sebagai wadah yang dapat menghilangkan monopoli sumber modal dan monopoli kepemilikan perusahaan (Febrianti, 2010:1). Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri yaitu tersedianya sumber dana yang dapat diperoleh dari menjual saham kepada publik pasar modal. Oleh karena itu, dalam persaingan industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Salah satu tujuan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui memaksimalkan nilai perusahaan (Sartono, 2010:8). Dalam hal ini, pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu media pertemuan antara investor dan industry (Sholichah, 2015). Terdapat banyak factor yang dapat menentukan nilai perusahaan, antara lain ukuran perusahaan, leverage, dan kepemilikan manajerial. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan.Ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan seseorang manajer keuangan dalam mengelolah keuangan perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Menurut Sudarman (dalam Bendriani, 2011) menyatakan bahwa Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain total aktiva, nilai pasar saham, log size, dan lain-lain. Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya usaha dari suatu perusahaan atau organisasi. Jadi ukuran perusahaan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dapat mengukur atau menentukan nilai besar atau kecilnya perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka nilai perusahaan semakin tinggi. Nilai perusahaan sangat penting dimana nilai perusahaan merupakan harga 3 yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi niai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan, 2009:7). Dalam nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini, namun pada prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Nilai perushaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar hutang. Dengan demikian, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan (Oka, 2011). Leverage dapat dipahami sebagai penaksiran dari resiko yang melekat pada suatu perusahaan. Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki resiko leverage yang lebih kecil. Dengan tingginya rasio leverage menunjukkan bahwa perusahaan tidak solvabel, artinya total hutangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya, maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resiko leveragenya juga tinggi, sehingga mereka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan aset tinggi tersebut didapat dari hutang yang akan meningkatkan resiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya tepat waktu. Oleh karena itu, peningkatan leverage dalam hal ini bisa memberikan dua macam signal, yaitu berita baik (good news) sekaligus berita buruk (bad news). Keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan untuk menggunakan utang (leverage) dalam membiayai investasi diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran pemegang sahamnya, karena penggunaan utang memiliki dua keunggulan penting. Pertama, bunga 4 dibayarkan dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif utang tersebut. Kedua, kreditor akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang saham tidak harus membagi keuntungannya jika bisnis berjalan sangat baik, (Brigham & Houston, 2011: 153). Oleh sebab itu, pilihan perusahaan untuk menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu ada faktor selanjutnya yaitu kepemilikan manajerial, investor juga perlu mempertimbangkan kepemilikan saham oleh direktur atau komisaris perusahaan. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manager dan pemegang saham yang sering disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan mampunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham. Kepentingan manajer yang bertentangan dengan tujuan perusahaan dapat membahayakan kelangsungan perusahaan dan menurunkan nilai perusahaan. Konflik antara manajer dan pemegang saham dapat minimumkan dengan suatu mekanisme pengawasa yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut sehingga timbul biaya keagenan. Dalam mengawasi dan memonitor perilaku manajer, pemegang saham harus bersedia mengeluarkan biaya pengawasan yang disebut agency cost. Untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan manajerial. Dengan memberikan kesempatan manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan untuk menyetarakan kepentingan dengan pemegang saham. Menurut Tendi (dalam Bendriani, 2011) menyatakan bahwa ada 5 beberapa alternatif untuk mengurangi biaya keagenan, salah satunya dengan adanya kepemilikan manajerial. Menurut Schoeder et al. (dalam Sholichah, 2015) kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan, sehingga dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan perusahaan. Keputusan perusahaan dapat berupa keputusan pembayaran dividen, serta keputusan pendanaan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penelitian yang mengenai informasi akuntansi (laporan keuangan) dalam hubungannya dengan nilai perusahaan dan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah banyak dilakukan. Sehingga penelitian ini menetapkan untuk mengambil judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan”. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertayaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2009:35). Bentuk hubungan yang digunakan yaitu hubungan kasual adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variable independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variable yang diengaruhi). (Sugiyono, 2009:37). Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan pokok permasalahannya adalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 6 3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Manfaat Praktis Dapat mengambil kebijakan yang berkaitan dengan peraturan dan ketentuan tentang hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Sertamembuktikan secara empiris yang dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan. Dan bagi pihak manajemen perusahaan dan manajer investasi, dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan serta memberi informasi mengenai Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan. 2. Manfaat Teoretis Untuk mendukung teori yang telah ada sebagaimana berkaitan dengan masalah dalam penelitian, sebagai bahan pembendaharaan kepustakaan untuk kepentingan ilmiah bidang ilmu akuntansi, khususnya akuntansi keuangan, selain 7 itu sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta tambahan masukan bagi peneliti yang lain. 3. Manfaat Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam usahanya untuk meningkatkan nilai perusahaan khususnya dalam kemakmuran pemegang saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memperjelas serta membatasi ruang lingkup permasalahan dengan tujuan untuk menghasilkan uraian sistematis maka penulis merasa perlu membuat pambatasan masalah dengan tujuan untuk tidak mengalami pembahasan yangterlalu luas serta keterbatasan wawasan atau pengetahuan, maka ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada: 1. Laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi khususnya di bidang farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada dalam data sekunder. 2. Periode penelitian yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan farmasi 2012 sampai 2014. 3. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan variabel penelitian.