Tanamkan Cinta Lingkungan Lewat Lomba Mewarnai Ditulis oleh Administrator Kamis, 21 May 2015 05:12 PEKALONGAN- Sebanyak 41 siswa taman kanak-kanak (TK) dan 29 sekolah dasar (SD) mengikuti Lomba Mewarnai Gambar Mangrove tingkat TK dan SD di Pusat Informasi Mangrove, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa (19/5). Melalui Lomba ini, penyelenggara ingin menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan, terutama terhadap mangrove kepada anak-anak sejak dini. Lomba ini diselenggarakan Dinas Peternakan, Pertanian dan Kelautan (DPPK) dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswa) Muara Rejeki dalam rangka mendukung pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. “Kami ingin menumbuhkansedini mungkin kecintaan dan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan, khususnya tanaman mangrove sebagai salah satu upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim,” kata Kasi Pemberdyaan Kelautan, DPPK Kota Pekalongan, Sri Yulianti. Kawasan Mangrove Berkurang Dalam lomba tersebut, penyelenggara telah menyiapkan beberapa gambar tanaman mangrove. Anak-anak dengan kreativitasnya kemudian mewarnai gambar mangrove tersbut dengan krayon. Untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dalam diri anak-anak, cara yang dipilih memang harus menyenangkan. Salah satunya melalui lomba mewanai gambar. Harapannya, kelak ketika mereka dewasa akan menjadi generasi yang mencintai dan peduli terhadap lingkungn, khususnya mangrove. Sebab ekosistem mangrove sangat penting dalam upaya meningkatkan ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim. Aniessa Delima Sari, manajer Program Jejaring Ketahanan Kota-kota Asia terhadap Perubahan Iklim atau Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN), Mercy Corps Indonesia, mengatakan, makin berkurangnya kawasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Kota Peklongan telah menyebabkan laju abrasi semakin luas dari tahun ke tahun. 1/2 Tanamkan Cinta Lingkungan Lewat Lomba Mewarnai Ditulis oleh Administrator Kamis, 21 May 2015 05:12 Menurut dia, dalam kurun waktu 40tahun, daratan di Kota Pekalongan tergerus abrasi seluas 258, 6 hektare (ha) atau rata-rata 2,2 hektare per tahun. Pada 2008, luasan abrasi di Kota Pekalongan telah 400 hektare. (Sumber : Suara Pantura, 21-05-205) 2/2