93 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kampoeng

advertisement
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kampoeng Dolanan merupakan salah satu bentuk pariwisata pedesaan yang
sampai saat ini tetap mempertahankan kebudayaan lokal nenek moyang. Atraksi wisata
yang menyuguhkan permainan dan permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri
bagi pengunjung. Mereka datang dari berbagai daerah untuk mempelajari dan
bernostalgia dengan mainan dan permianan tradisional di Kampoeng Dolanan.
Maraknya permainan modern dan permasalahan SDM menjadi kendala yang berlum
terselesaikan, sehingga perlu adanya pengembangan melalui analisis persepsi produk
wisata dan tata kelola yang sudah dilakukan.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengunjung memiliki persepsi
yang baik terhadap produk wisata di Kampoeng Dolanan. Pertama adalah mengenai
atraksi sebagai daya tarik wisata bagi pengunjung. Penyambutan gejog lesung dinilai
menarik, pengunjung takjub dengan kesenian yang belum pernah mereka saksikan
sebelumnya. Kemudian persepsi terhadap atraksi workshop membuat mainan cukup
seimbang, menariknya kegiatan ini bagus untuk motorik anak-anak, dan kekurangan
terletak pada interpretasi pemandu. Ketiga adalah atraksi kunjungan ke pengrajin yang
di nilai menarik karena pengunjung melihat dan mencoba proses pembuatan secara
langsung. Terakhir adalah bermain permainan tradisional yang dinilai menarik karena
pengunjung langsung terlibat dan banyak nilai yang dapat dipetik di dalamnya.
93
94
Selain atraksi, ketersediaan amenitas dan aksesibilitas menjadi faktor penunjang
kepuasan pengunjung selama berwisata. Ketiga komponen tersebut menjadi satu
kesatuan produk wisata yang saling mendukung dalam suatu destinasi. Secara
keseluruhan, fasilitas dinilai kurang baik oleh pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut
diantaranya adalah adalah toilet, fasilitas ibadah, tenda dan tikar. Toilet dinilai kotor
bersih, ketersediaan air kurang, gelap, dan jumlahnya sedikit. Kemudian untuk
fasillitas ibadah dinilai terlalu terbuka, kurang terawat, dan tidak adanya fasilitas
mukena. Terkhir adalah tenda dan tikar yang dinilai kurang luas dan terjal.
Setelah amenitas, pengunjung juga memberikan penilaiannya pada aksesibilitas
yang tersedia. Secara keseluruhan, aksesibilitas di Kampoeng Dolanan dinilai
seimbang. Kulitas jalan dinilai baik karena jalan utama maupun jalan masuk gang
sudah beraspal rapi. Begitu juga dengan kemudahan untuk menjangkau kendaraan
umum karena lokasinya yang strategis. Kemudian untuk petunjuk arah dinilai tidak
baik karena mereka mengaku tidak melihat petunjuk arah saat memasuki kawasan
Kampoeng Dolanan, sehingga sekilas Kampoeng Dolanan terlihat seperti kampung
biasa.
Tata kelola menjadi faktor penentu keberhasilan suatu produk wisata dalam
memberikan kepuasan bagi pengunjug. Pengelolaan Kampoeng Dolanan yang sudah
dilakukan selama ini belum maksimal. Seluruh persiapan kunjungan hanya dilakukan
oleh Sekar, sedangkan saat hari kunjungan dilakukan bersama teman-temanya. Sekar
juga mengatur masalah keuangan termasuk pemasukan dan pengeluaran selama
kegiatan berlangsung. Promosi yang sudah dilakukan selama ini hanya melalui
95
facebook yang kepengurusannya sudah berhenti sejak tahun 2013 silam. Pembuatan
tagline juga tidak berdampak significant karena tidak adanya brosur yang menyertakan
tagline tersebut beserta gambar.
4.2 Saran
Berdasarkan kekurangan kualitas produk wisata yang dirasakan pengunjung, dapat
disimpulkan bahwa diperlukan perbaikan dan penambahan produk wisata di
Kampoeng Dolanan. Penambahan jumlah atraksi tersebut berupa pertunjukan gamelan
maupun tari permainan tradisional. Penambahan amenitas seperti toilet bisa
memanfaatkan bahan lokal setempat seperti bambu. Penambahan aksesibilitas
dilakukan dengan membuat petunjuk arah yang diletakkan ditempat strategis agar
dilihat oleh masyarakat luas.
Selanjutnya adalah memperbaiki tata kelola Kampoeng Dolanan agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal untuk pengunjung. Perbaikan tersebut bisa
dimulai dengan pembagian tugas panitia baik sebelum maupun selama kunjungan.
Promosi bisa dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan
bekerja sama dengan agen perjalanan. Lalu, publikasi melalui media sosial dan brosur
sangat membantu dalam meningkatkan minat kunjungan.
Terakhir adalah bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan dengan
sampel dan metode yang berbeda. Hal ini digunakan untuk menganalisis permasalahanpermasalahan lainnya yang dapat diangkat guna meningkatkan kualitas Kampoeng
Dolanan sebagai desa wisata yang memiliki ciri khas yang berbeda dari desa wisata
lainnya.
Download