temporomandibular joint disorder

advertisement
BAB 2
ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA
Sendi adalah hubungan antara dua tulang. Sendi temporomandibula
merupakan artikulasi antara tulang temporal dan mandibula, dimana sendi TMJ
didukung oleh3:
1. Prosesus kondiloideus
2. Ligamen Sendi Temporomandibula
3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula
4. Persarafan pada Sendi Temporomandibula
2.1. Prosesus kondiloideus
Kondiloideus mandibula adalah bagian yang menonjol dari mandibula
yang meluas ke arah superior dan posterior, berbentuk cembung dengan panjang
20mm medio-lateralis dan 8-10mm ketebalan anterior-porterior4.
Permukaan artikulasi tulang temporal terdiri dari dua bagian yaitu
fosa artikularis dan eminensia artikularis. Fosa artikularis cekung dalam arah
antero-posterior medio-lateral. Eminensia artikularis membentuk batas anterior
dari fosa mandibularis yang meluas ke posterior dan dibatasi oleh linggir meatus
akustikus eksternus4,5 .
Meniskus berbentuk oval yang membagi sendi menjadi dua bagian yang
terpisah, yaitu bagian atas antara meniskus dan permukaan artikularis tulang
temporal dan bagian bawah di antara meniskus dan permukaan kondiloideus.
Bentuk permukaan atasnya cekung-cembung dari depan ke belakang yang
beradaptasi dengan permukaan artikulasi tulang temporal sedangkan bentuk
permukaan
bawahnya
cekung
yang
beradaptasi
3
dengan
kondiloideus
Universitas Sumatera Utara
mandibula. Di bagian depan dan belakang tebal sedangkan tipis di antara ke
dua penebalan ini. Ligamen kapsular melekat ke sekeliling meniskus ini, tendon
muskulus pterigoideus eksternus, muskulus maseter dan muskulus temporalis
melekat ke pinggir depan dari meniskus ini melalui ligamen kapsular3,4 .
Meniskus ini terbentuk dari kolagen avaskuler yang berfungsi untuk
menstabilisasi kondilus terhadap permukaan artikularis tulang temporal. Fungsi
lapisan lemak yang terdapat di muskulus pterigoideus lateralis adalah untuk
memungkinkan terjadinya gerakan rotasi pada saat membuka mulut. Daerah ini
mengandung pleksus vena sehingga didapati jaringan lunak yang fleksibel4.
Kapsul sendi di sebelah luar membentuk ligamen kapsular yang terdiri
dari jaringan ikat berserat putih yang melekat ke atas pada bagian pinggir fosa
artikularis dan tuberkulum artikularis, melekat ke bawah kolum mandibula.
Kapsul ini diperkuat oleh ligamen temporomandibula di sebelah lateral sedangkan
bagian depan diperkuat oleh muskulus pterigoideus4.
a
Gambar 1a. Struktur Sendi Temporomandibula Lateral view4.
Universitas Sumatera Utara
b
Gambar 1b. Struktur Sendi Temporomandibula Coronal view 4.
2.2. Ligamen Sendi Temporomandibula
Ligamen temporomandibula lebih luas di bagian atasnya dari pada di
bagian bawahnya. Perlekatannya ke permukaan lateralis dari arkus zigomatikus
dan ke tuberkulum artikularis pada bagian atas. Di bagian bawah melekat ke
kolum mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan kelenjar parotis dan kulit di
sebelah lateral, sedangkan di sebelah medial dengan ligamen kapsular5.
Ligamen sphenomandibula bentuknya tipis dan pipih, melekat ke spina
angularis os sphenoidalis pada bagian atas, melekat di bagian bawah sebelah
lingual dari foramen mandibula. Ligamen ini berhubungan dengan muskulus
pterigoideus eksternus di bagian atas, di bagian bawah dengan arteri dan vena
alveolaris inferior, lobus kelenjar parotis dan ramus mandibula. Di sebelah medial
berhubungan dengan muskulus pterigoideus internus3,6.
Ligamen stylomandibula bentuknya bulat dan panjang. Ligamen ini melekat
ke prosesus stiloideus os temporalis di bagian atas. Di bagian bawah melekat ke
angulus mandibula dan margo posterior dari ramus mandibula. Ligamen ini
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan muskulus maseter dan kelenjar parotis pada bagian lateral. Di
bagian medial dengan muskulus pterigoideus internus dan kelenjar submandibularis3,6.
Gambar 2. Ligamen Sendi Temporomandibula3.
2.3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula
Di belakang meniskus ada suatu kelompok jaringan ikat longgar yang
banyak berisi pembuluh darah dan saraf. Suplai darah yang utama pada sendi ini
oleh arteri maksilaris interna terutama melalui cabang aurikular. Arteri maksilaris
merupakan cabang terminal dari arteri karotis eksterna yang mensuplai struktur di bagian
dalam wajah dan sebagian wajah luar. Awalnya berada di kelenjar parotis, berjalan ke
depan di antara ramus mandibula dengan ligamen sphenomandibula, kemudian ke
sebelah dalam dari muskulus pterigoideus eksternus menuju fosa pterigoideus3.
Arteri ini terbagi atas 3 bagian yaitu: Pars mandibularis yang berjalan mulai
dari bagian belakang kolum mandibula sampai ke fosa infratemporalis, Pars
pterigoideus yang berada di dalam fosa infratemporalis, Pars pterygopalatinus
yang berada di dalam fosa pterigopalatina. Daerah sentral meniskus, lapisan fibrous
dan
fibrokartilago
umumnya
tidak
memiliki
suplai
darah
sehingga
Universitas Sumatera Utara
metabolismenya tergantung pada difusi tulang yang terletak di dalam dan cairan
sinovial3.
2.4. Persarafan pada Sendi Temporomandibula
Persarafan sensorik pada sendi temporomandibula yang terpenting
dilakukan oleh nervus aurikulotemporal yang merupakan cabang pertama
posterior dari nervus mandibularis. Saraf lain yang berperan adalah nervus
maseterikus dan nervus temporal. Nervus maseterikus bercabang lagi di
depan kapsul dan meniskus. Nervus aurikulotemporal dan nervus maseterikus
merupakan serabut-serabut proprioseptif dari impuls sakit nervus temporal
anterior dan posterior melewati bagian lateral muskulus pterigoideus, yang
selanjutnya masuk ke permukaan dari muskulus temporalis, saluran spinal dari
nervus trigeminus. Permukaan fibrous artikular, fibrokartilago, daerah sentral
meniskus dan membran sinovial tidak ada persarafannya3,7.
Gambar 3. persarafan sendi temporomandibula3.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
FISIOLOGI PERGERAKAN SENDI TEMPOROMANDIBULA
Berdasarkan hasil penelitian elektromiografi, gerak mandibula
dalam hubungannya dengan rahang atas dapat diklasifikasikan sebagai
berikut yaitu :
1. Gerak membuka
2. Gerak menutup
3. Protrusi
4. Retusi
5. Gerak lateral
3.1 Gerak membuka
Sepert i sudah diperkirakan, gerak membuka maksimal umumnya
lebih kecil daripada kekuatan gigitan maksimal (menutup). Muskulus
pterygoideus lateralis berfungsi menarik prosessus kondiloideus ke depan
menuju eminensia artikularis. Pada saat bersamaan, serabut posterior
muskulus temporalis harus relaks dan keadaan ini akan diikuti dengan
relaksasi muskulus masseter, serabut anterior muskulus temporalis dan
muskulus pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar.
Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu
horizontal, sehingga prosessus kondilus akan bergerak ke depan sedangkan
angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini
berlangsung dengan dibantu gerak membuka yang kuat dari muskulus
digastricus, muskulus geniohyoideus dan muskulus mylohyoideus yang
berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan pada
tempatnya
oleh
muskulus
infrahyoidei.
Sumbu
tempat
berotasinya
Universitas Sumatera Utara
mandibula tidak dapat tetap stabil selama gerak membuka, namun akan
bergerak ke bawah dan ke depan di sepanjang garis yang ditarik (pada
keadaan
istirahat)
dari
prosessus
kondiloideus
ke
orifisum
canalis
mandibularis8.
3.2 Gerak menutup
Penggerak utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis,
dan muskulus pterygoideus medialis. Rahang dapat menutup pada berbagai
posisi, dari menutup pada posisi protrusi penuh sampai menutup pada
keadaan prosesus kondiloideus berada pada posisi paling posterior dalam
fosa glenoidalis. Gerak menutup pada posisi protrusi memerlukan kontraksi
muskulus pterygoideus lateralis, yang dibantu oleh muskulus pterygoideus
med ialis. Caput mand ibula akan t etap pada posisi ke depan pada
eminensia artikularis. Pada gerak menutup retrusi, serabut posterior
muskulus temporalis akan bekerja bersama dengan muskulus masseter
untuk mengembalikan prosesus kondilo ideus ke dalam fosa glenoidalis,
sehingga gigi geligi dapat saling berkontak pada oklusi normal8 .
Pada gerak menutup cavum oris, kekuatan yang dikeluarkan
otot pengunyahan akan dit eruskan terutama melalui gigi geligi ke
rangka wajah bagian atas. Muskulus pterygoideus lateralis dan serabut
posterior muskulus temporalis cenderung menghilangkan t ekanan dari
caput mand ibu la pada saat otot-otot ini berko ntraksi, yait u dengan
sedikit mendepresi caput selama gigi geligi menggeretak. Keadaan ini
berhubungan dengan fakt a bahwa sumbu rotasi mandibula akan
melint as d i sek it ar ramus, di daerah manapun di dekat orifisu m
canalis mandibular. Walaupun demikian masih diperdebatkan t entang
Universitas Sumatera Utara
apakah art icu lat io t emporo ma nd ibu la me r upakan sendi yang t ahan
terhadap stres atau t idak. Hasil-hasil penelitian mutakhir dengan
menggunakan model fotoelastik dan dengan cahaya polarisasi pada
berbagai kondisi beban menunjukkan bahwa art iku lasio ini langsung
berperan dalam mekanisme stres8 .
3.3 Protrusi
Pada
kasus
protrusi
bilateral,
kedua
prosesus
kondilo ideus
bergerak ke depan dan ke bawah pada eminensia art ikular is dan gigi
geligi akan tetap pada kontak meluncur yang tertutup. Penggerak utama
pada keadaan ini adalah muskulus pterygoideus lateralis dibantu oleh
muskulus pterygoideus medialis. Serabut posterior muskulus temporalis
merupakan antagonis dari kontraksi muskulus pterygoideus lateralis.
Muskulus masseter, muskulus pterygoideus medialis dan serabut anterior
muskulus temporalis akan berupaya mempertahankan tonus kontraksi untuk
mencegah gerak rotasi dari mandibula yang akan memisahkan gigi geligi.
Kontraksi muskulus pterygoideus lateralis juga akan menarik discus artikularis ke
bawah dan ke depan menuju eminensia artikularis. Daerah perlekatan
fibroelastik posterior dari diskus ke fissura tympanosquamosa dan ligamen
capsularis akan berfungsi membatasi kisaran gerak protrusi ini8 .
3.4 Retrusi
Selama
pergerakan,
kaput
mandibula
bersama
dengan
discus
artikularisnya akan meluncur ke arah fosa mandibularis melalui kontraksi
serabut posterior muskulus temporalis. Muskulus pterygoideus lateralis adalah otot
antagonis dan akan relaks pada keadaan tersebut. Otot-otot pengunyahan lainnya
Universitas Sumatera Utara
akan berfungsi mempertahankan tonus kontraksi dan menjaga agar gigi geligi tetap
pada kontak meluncur. Elastisitas bagian posterior discus articularis dan capsula
articulatio temporomandibularis akan dapat menahan agar diskus tetap berada pada
hubungan yang tepat terhadap caput mandibula ketika prosesus kondiloideus
bergerak ke belakang8.
3.5 Gerak lateral
Pada saat rahang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainya untuk mendapat
gerak pengunyahan antara permukaan oklusal premolar dan molar, prosesus
kondiloideus pada sisi tujuan arah mandibula yang bergerak akan ditahan tetap pada
posisi istirahat oleh serabut posterior muskulus temporalis sedangkan tonus
kontraksinya akan tetap dipertahankan oleh otot-otot pengunyahan lain yang
terdapat pada sisi tersebut. Pada sisi berlawanan prosesus kondiloideus dan diskus
artikularis akan terdorong ke depan ke eminensia artikularis melalui kontraksi
muskulus pterygoideus lateralis dan medialis, dalam hubungannya dengan
relaksasi serabut posterior muskulus temporalis. Jadi, gerak mandibula dari sisi
satu ke sisi lain terbentuk melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot
pengunyahan berlangsung bergantian, yang juga berperan dalam gerak
protrusi dan retrusi8.
Pada gerak lateral, caput mandibula pada sisi ipsilateral, ke arah
sisi gerakan, akan tetap ditahan dalam fosa mandibularis. Pada saat
bersamaan, caput
mandibula dari
sisi
kontralateral
akan
bergerak
translasional ke depan. Mandibula akan berotasi pada bidang horizontal
di sekitar sumbu vertikal yang tidak melintas melalui caput yang ‘cekat’,
tetapi melintas sedikit di belakangnya. Akibatnya, caput ipsilateral akan
Universitas Sumatera Utara
bergerak sedikit ke lateral, dalam gerakan yang dikenal sebagai gerak
Bennett8.
Selain menimbulkan pergerakan aktif, otot-otot pengunyahan juga
mempunyai aksi postural yang penting dalam mempertahankan posisi
mandibula terhadap gaya gravitasi. Bila mandibula berada pada posisi istirahat,
gigi geligi tidak beroklusi dan akan terlihat adanya celah atau freeway space
diantara arkus dentalis superior dan inferior8 .
Gambar 4. Otot otot pada mandibula3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Perubahan posisi mandibula pada saat menutup dan membuka
mulut 9
Universitas Sumatera Utara
Download