Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Matematika

advertisement
Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Matematika
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Kecamatan Guguak.
Ria Anggraini1
1
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
E-mail: [email protected]
Abstract
This research discussed about the influence of being active toward student’s grade in
SMA N 1 Guguak, Payakumbuh, West Sumatra. The students’s activities that were
discussed were what they did during the class. Purpose of this research was to find out
the influence of activities toward the result of studyng mathematics of students at SMA
N 1 Guguak, academic year 2012/2013. This research was descriptive research. The
population of this research were all students on their grade 10 of SMA N 1 Guguak.
This research used cluster sampling. The questionnaire consists of 25 questions and test
consists of 10 questions about mathematics problems. The data analysed by simple
linear regression so gained the regression equation that is Ŷ = -12,317 + 0,169X.
Thereby, the students’s activity does not have very much influence on student’s result
Key words : student’s activity, studyng mathematics, result of studyng mathematics
X SMAN 1 Kecamatan Guguak Kabupaten
Pendahuluan
Pendidikan
sangat
memegang
penting
kelangsungan
untuk
hidup
peranan
Lima Puluh Kota, didapatkan informasi
menjamin
bahwa pembelajaran matematika di kelas X
dan
belum dapat dikatakan berhasil karena hasil
berbangsa, karena pendidikan merupakan
ujian harian I siswa kelas X masih rendah
wahana
dan belum mencapai KKM yang telah
untuk
mengembangkan
manusia.
bernegara
meningkatkan
kualitas
Masyarakat
sumber
Indonesia
dan
daya
masih
menghadapi masalah pendidikan yang berat,
terutama berkaitan dengan mutu pendidikan.
Cara belajar siswa aktif merupakan
suatu upaya pembaruan pendidikan dan
pembelajaran. Kendatipun cara ini tergolong
baru, namun sesungguhnya konsep ini telah
lama dikembangkan, hanya perwujudannya
yang masih baru dalam sistem pembelajaran
di sekolah-sekolah.
Berdasarkan
ditetapkan oleh sekolah tersebut yaitu 75.
Setelah dilakukan observasi, penulis
melihat pada pelaksanaan pembelajaran,
siswa sudah melaksanakan konsep belajar
aktif. Siswa yang aktif selalu terlibat dalam
proses pembelajaran, seperti sering bertanya,
aktif mengerjakan soal dan tidak menolak
ketika diminta mengerjakan soal ke depan
kelas.
Siswa
yang
aktif
juga
selalu
memanfaatkan waktu atau kesempatan yang
diberikan guru untuk menyelesaikan soal.
wawancara
penulis
dengan guru bidang studi matematika kelas
Begitu
juga
kelompok,
ketika
siswa
diadakan
tersebut
juga
diskusi
banyak
terlibat didalamnya. Jadi penulis melihat
kemukakan oleh Hamalik (1994, 130) yaitu
bahwa siswa sudah menerapkan konsep
sebagai berikut :
belajar yang aktif.
1) Adanya
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui apakah ada pengaruh keaktifan
siswa terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas X SMAN I Kecamatan Guguak.
keterlibatan
siswa
dalam
merumuskan
pembelajaran
kemampuan,
minat,
pengalaman,
motivasi
aspirasi
yang
dan
sesuai
telah
dimilikinya sebagai bahan masukan
untuk melakukan kegiatan belajar.
Dalam keseluruhan proses pendidikan
2) Adanya keterlibatan siswa secara fisik,
di sekolah kegiatan belajar merupakan
mental, emosional, intelektual dan
kegiatan yang paling pokok. Adapun tujuan
personal dalam proses belajar.
utama dari belajar adalah perubahan tingkah
3) Adanya
berbagai
keaktifan
siswa
laku. Keberhasilan dan kegagalan proses
mengenal,memahami,
belajar
berbuat, memutuskan dan berbagai
mengajar
akan
tergambar
pada
menganalisis,
tingkah laku siswa yang melaksanakan
kegiatan
belajar. Apabila terjadi perubahan tingkah
mengandung unsur kemandirian yang
laku siswa dari tidak tahu menjadi tahu, baik
cukup tinggi.
dalam aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampilan
dan
perubahan
sifat
itu
menetap, maka dapat dikatakan siswa telah
belajar
lainnya
yang
4) Kemandirian siswa dalam mengerjakan
tugas, menjawab tes dan menjawab
pertanyaan dari guru.
melakukan proses belajar. Menurut Hamalik
( 1994 : 36), “Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh
kelakuan
melalui
Keaktifan siswa juga dapat
dilihat dari beberapa indikator, seperti
pengalaman”. Menurut pendapat tersebut,
yang
belajar adalah merupakan suatu proses, suatu
Sudjana ( 1989 : 21 ) yaitu:
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
1) Keinginan,
dikemukakan
oleh
Nana
keberanian
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
menampilkan minat, kebutuhan
lebih luas daripada itu, yakni mengalami.
dan permasalahan.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Dalam
kegiatan
pembelajaran,
keaktifan siswa secara garis besar di
2) Keinginan dan keberanian serta
kesempatan untuk berpatisipasi
dalam kegiatan persiapan, proses
dan kelanjutan belajar.
3) Penampilan berbagai usaha atau
kreatifitas
belajar
dalam
2
menjalani
dan
menyelesaikan
Sering
terjadi
seorang
siswa
kegiatan belajar-mengajar sampai
segan
mencapai keberhasilannya.
gurunya apabila ia tidak mengerti
suatu
Berdasarkan
penjelasan-
menanyakan
konsep
kepada
atau
matematika,
masalah
namun
siswa
penjelasan di atas, maka penulis
tersebut dengan dan tanpa malu-
mengembangkan aspek-aspek yang
malu
menjadi indikator keaktifan dalam
temannya. Teman yang lebih
belajar. Indikator tersebut adalah, (1)
pandai itu kadang-kadang lebih
Bertanya kepada siswa lain atau
gamblang cara menerangkan dari
kepada guru, (2) Berusaha mencari
pada gurunya, karena ia tahu
berbagai informasi yang diperlukan
dimana letak kesukaran temannya
untuk
itu.
memecahkan
masalah
dan
menanyakan
kepada
melatih diri mengerjakan soal, (3)
Melaksanakan
sesuai
diskusi
petunjuk
Memanfaatkan
diberikan
kelompok
guru,
(4)
kesempatan
yang
oleh
guru
dalam
2) Berusaha
mencari
berbagai
informasi yang diperlukan untuk
memecahkan
masalah
dan
melatih diri mengerjakan soal.
menyelesaikan soal.
Yang dimaksud dengan berusaha
1) Bertanya kepada siswa lain atau
di sini adalah siswa berusaha
kepada guru.
mencari berbagai informasi untuk
Guru dan teman dapat merupakan
memecahkan soal-soal pelajaran
sumber informasi dalam belajar.
yang diberikan oleh guru. Ada
Timbulnya sikap aktif dalam
siswa
kegiatan belajar tampak dari
kemampuan cepat,
keinginan mau belajar dan mau
cukup
bertanya kepada guru ataupun
kemampuannya
kepada
tentang
Informasi yang diperlukan siswa
kesulitannya dalam memahami
juga bisa didapatkannya melalui
suatu masalah. Perlunya teman
siswa yang lain. Dasar pemikiran
sebagai
belajar
tentang tutor sebaya adalah siswa
Hudojo
yang pandai dapat memberikan
disebutkan
temannya
sumber
Herman
(1979 : 113) yaitu:
bantuan
yang
dan
ada
kepada
mempunyai
ada
yang
pula
yang
lambat.
siswa
yang
kurang pandai. Bantuan tersebut
3
dapat dilakukan kepada teman
menyelesaikan
sekelasnya
anggota tertentu saja, sedangkan
di
sekolah
atau
tugasnya
ialah
kepada teman sekelasnya di luar
anggota
kelas.
berpatisipasi dengan baik”.
Siswa
yang
rajin
lainnya
tidak
mempunyai kemampuan untuk
berhasil dalam belajar, karena
4) Memanfaatkan kesempatan yang
dengan kemampuan sendiri ia
diberikan
akan belajar dengan baik hingga
menyelesaikan soal.
mengerti
walaupun
memakan
waktu yag lama.
guru
dalam
Timbulnya keaktifan dalam belajar
dapat diperlihatkan dengan adanya keinginan
3) Melaksanakan diskusi kelompok
untuk mau menggunakan kesempatan yang
sesuai petunjuk guru.
diberikan guru dalam menyelesaikan soal-
Apabila pelajaran yang diajarkan
soal seoptimal mungkin.
guru
Metodologi
menghendaki
adanya
pembentukan kelompok, maka
Penelitian
ini
termasuk
penelitian
siswa yang aktif akan betul-betul
deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif ini
melaksanakan diskusi itu atas
adalah untuk menyelidiki gejala yang sedang
petunjuk yang diberikan guru.
berlangsung sebagai pemecahan masalah
Dengan demikian mengerjakan
yang ada, sehingga diperoleh keadaan yang
tugas kelompok dapat memberika
sesungguhnya. Populasi adalah sekumpulan
keuntungan dan kelemahan pada
objek yang akan diteliti. Populasi dalam
siswa. Seperti yang dikemukakan
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA
oleh A. Tabrani (1992 : 151)
Negeri 1 Guguk tahun pelajaran 2012 / 2013
adalah sebagai berikut :
yang terdiri dari 226 siswa, sedangkan
“Keuntungan mengerjakan tugas
sampel yang diambil dalam penelitian ini
kelompok adalah dapat membuat
ditetapkan 15% dari populasi. Siswa kelas X
siswa bergairah dalam belajar,
SMAN 1 Guguak sebanyak 226 orang,
karena
lebih
sehingga 15% dari 226 orang adalah 33
terbuka menyampaikan kesulitan
orang siswa. Karena populasi terdiri dari 7
mereka kepada tema-temannya
kelas, maka masing – masing kelas dipilih 4
dibandingkan
atau
siswa
mereka.
kepada
guru
Sedangkan
kelemahannya
yang
biasanya
5
orang
menggunakan
siswa.
teknik
Penelitian
sampling
ini
cluster.
adalah
kadang
Variabel penelitiannya yaitu keaktifan siswa
mengerjakan
dan
dan hasil belajar. Instrumen pengumpulan
4
data dalam penelitian ini terdiri dari angket
dilihat bahwa lebih banyak siswa
keaktifan
belajar
yang berada pada kelompok yang
matematika siswa. Prosedur penelitian terdiri
sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
keakifan siswa sudah cukup baik.
pelaksanaan dan tahap penelesaian. Teknik
Nilai
analisis data menggunakan
matematika siswa adalah 65,29 dan
siswa
dan
tes
hasil
persamaan
regresi linier dan uji normalitas.
rata-rata
hasil
belajar
simpangan bakunya adalah 16,145.
Siswa
Hasil dan Pembahasan
yang
tergolong
kelompok
Skor rata–rata keaktifan siswa
tinggi yaitu siswa yang memiliki skor
adalah 74,33 dan simpangan bakunya
lebih dari nilai rata-rata hasil belajar
11,863.
matematika
Siswa
yang
tergolong
kelompok tinggi yaitu siswa yang
ditambah
simpangan
baku hasil belajar yaitu
x ≥ 81,44,
memperoleh skor lebih dari skor rata-
adapun siswa yang berada pada
rata angket ditambah simpangan baku
kelompok
angket yaitu X ≥ 86,19. Adapun
30,30%
siswa kelompok tinggi ini berjumlah
Sedangkan siswa yang tergolong
6 orang atau 18,18%. Siswa yang
kurang yaitu siswa yang memiliki
tergolong kelompok bawah yaitu
skor kurang dari nilai rata-rata hasil
siswa yang memiliki skor kurang dari
belajar
rata–rata angket dikurang simpangan
simpangan baku hasil belajar yaitu
baku angket yaitu x ≤ 62,47, adapun
x ≤ 49,14, adapun siswa yang berada
siswa kelompok bawah berjumlah
pada kelompok bawah yaitu sebanyak
sebanyak 6 orang orang atau 18,18%.
21,21% atau 7 orang siswa. Siswa
Sedangkan siswa yang tergolong
yang tergolong kelompok sedang
kelompok sedang yaitu siswa yang
yaitu siswa yang memiliki nilai
memiliki skor diantara skor rata-rata
diantara nilai rata-rata hasil belajar
angket ditambah simpangan baku
matematika
angket yaitu 62,47< x < 86,19,
baku hasil belajar 49,14 < x < 81,44,
adapun
adapun siswa yang berada pada
siswa
sebanyak
21
63,64%.
Skor
kelompok
orang
sedang
siswa
tertinggi
tinggi
atau
10
yaitu
sebanyak
orang
matematika
ditambah
siswa.
dikurang
simpangan
atau
kelompok sedang yaitu sebanyak
yang
48,48% atau 16 orang siswa. Nilai
diperoleh siswa adalah 94 dan skor
terendah 52. Dengan demikian dapat
tertinggi yang diperoleh siswa adalah
90,91 dan nilai terendah 36,36.
Dengan
demikian
dapat
dikihat
5
bahwa lebih banyak siswa yang
Selain
berada pada kelompok yang sedang.
mempengaruhi
Hal ini menunjukkan bahwa hasil
dalam mengisi angket. Siswa yang
belajar
sudah
tidak terbiasa belajar menggunakan
cukup baik. Untuk perhitungan untuk
angket, sehingga ketika menjawab
angket keaktifan siswa diperoleh
angket
L0 = 0,122 dan Ltabel = 0,154. Jadi
sungguh
matematika
siswa
itu
siswa
atau
hal
yang
yaitu
cara
tidak
juga
siswa
bersungguh-
terjadi
banyak
kesalahan dalam pengisian angket
yaitu 0,122 < 0,154.
Pada taraf
dari
tersebut.
nyata 95% disimpulkan
Hal
lain
yang
juga
bahwa data hasil belajar dan data
mempengaruhi
angket kelas sampel berdistribusi
perhitungan
normal.
linier
Terdapat satu item angket yang
yang diperoleh adalah
seharusnya tidak valid, tapi karena
Dari
kesalaha penulis, item tersebut masuk
perhitungan yang dilakukan didapat
pada perhitungan data penelitian.
harga r = 0,12, karena harga r positif
Sehingga hal ini sedikit berpengaruh
maka
pada
Persamaan
sederhana
terdapat
regresi
hubungan
antara
Sedangkan
koefisien
data
hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang
Hal ini berarti hanya sebesar 1,4%
penulis peroleh, maka dapat diambil
pengaruh keaktifan terhadap hasil
kesimpulan sebagai berikut:
belajar.
1. Terdapat pengaruh keakifan siswa
Besarnya pengaruh keaktifan
terhadap
hasil
dan hasil belajar matematika siswa
belajar
kelas X SMAN 1 Guguk, besarnya
matematika siswa adalah 1,44%.
Berdasarkan
persentase
pengaruh keaktifan siswa dan hasil
tersebut,
belajar matematika siswa persamaan
dapat dilihat bahwa sedikit sekali
regresinya
pengaruh keaktifan siswa terhadap
hasil
perhitungan
angket.
Kesimpulan
determinasi diperoleh sebesar 1,4%.
siswa
validitas
pada
penelitian.
keaktifan dan hasil belajar sangat
rendah.
yaitu
belajar.
dipengaruhi
Hal
oleh
ini
2. Pengaruh
mugkin
indikator
dari
keaktifan
siswa
terhadap hasil belajar matematika
pada
siswa kelas X SMAN 1 Guguk adalah
angket keaktifan siswa yang peneliti
berikan belum mencakup indikator
= -12,317 + 0,169 X
1,44%.
.
keaktifan siswa secara keseluruhan.
6
Ucapan Terima Kasih
---------------------. 1983. Metoda Belajar Dan
1. Ibu Dra. Rita Desfitri M.Sc, selaku
Kesulitan-Kesulitan
Pembimbing I dan Ketua Program Studi
Pendidikan
Matematika
Ibu
Puspa
Amelia,
:
Tarsito
----------------------.
M.Si,
Bandung
FKIP
Universitas Bung Hatta.
2.
Belajar.
selaku
Pembimbing II.
Strategi
2009.
Pendekatan
Belajar
Mengajar
Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar
3. Ibu Syukma Netti, S.Pd, M.Si, selaku
Baru Algensindo.
Penasehat Akademik dan Sekretaris
Program Studi Pendidikan Matematika
4.
5.
6.
Hudojo,
Herman.
1979.
Pengembangan
FKIP Universitas Bung Hatta
Kurikulim
Matematika
Dan
Bapak Dr. Marsis, M.Pd, selaku Dekan
Pelaksanaanya Di Depan Kelas.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Surabaya : Usaha Nasional
Universitas Bung Hatta.
Sudjana. 1987. Cara Belajar Siswa Aktif
Bapak Drs. Indra Wirman, selaku Kepala
Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung.
SMA N 1 Kecamatan Guguak.
Sinar Baru
Ibu Qurratul Aini selaku guru bidang
Tabrani, A.Rusyan. 1992. Ilmu Pendidikan.
studi matematika SMA N 1 Kecamatan
Jakarta : Garmedia
Guguak .
7.
Bapak Mulyadi,S.Pd, Kepala SMA N 1
Kecamatan Payakumbuh.
8.
Bapak dan Ibu staf pengajar Program
Studi Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Bung Hatta.
9.
Rekan-rekan seperjuangan dan semua
pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan.
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan
Pembelajaran.
Bandung:
Bumi
Aksara.
7
Download