Mahasiswa FP UB Kembangkan Produk Makanan Bernama "Mbangkong" Dikirim oleh humas3 pada 13 Desember 2012 | Komentar : 0 | Dilihat : 8194 Pameran Inovasi Produk Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) mengembangkan produk makanan bernama "Mbangkong" atau Mbakso Singkong yang merupakan diversifikasi pangan dari produk olahan nasi. Produk Mbakso Singkong ditawarkan kepada sejumlah pengunjung stand bazar mahasiswa FP di lapangan parkir jurusan budidaya pertanian, Kamis (13/12). Riko Marta mahasiswa Agribisnis angkatan 2010 mengatakan Mbakso singkong maksudnya adalah makan bakso dengan singkong. "Jika biasanya makan bakso dengan lontong atau nasi, maka demi diversifikasi pangan kita mengganti lontong nasi dengan singkong,"kata Riko. Riko mengatakan agar pas di lidah konsumen, singkong disajikan dalam dua jenis, yaitu digoreng dan dijadikan lontong singkong. Untuk produk olahan lontong singkong, Riko membuatnya dengan mengkukus singkong sampai empuk kemudian dihancurkan. Setelah dihancurkan, singkong dibungkus daun pisang dan dikukus hingga menyerupai lontong pada umumnya. Mbangkong (Bakso Singkong) "Rata-rata orang suka lontong singkongnya daripada yang digoreng,"kata Riko. Selain inovasi pada singkong, bakso yang disajikan juga dicampur dengan olahan sayuran, seperti brokoli, bayam, dan wortel yang kaya vitamin. "Kami juga menyajikan bakso yang dicampur dengan olahan brokoli, bayam, dan wortel agar konsumen yang tidak suka makan sayur bisa ikut menikmati,"kata Riko. Satu porsi Mbakso singkong dijual dengan harga Rp 5000 hingga Rp 6000. Selain Mbakso Singkong, ada beberapa produk yang juga turut ditampilkan seperti bakso vegetarian, bakso goreng aneka isi, Molen Saus Kakao atau saus coklat, Es Tiger (Timun dan ager-ager), Bola-bola kentang isi, Japit (Jagung Jepit), I Cake (Ipomoya Cake atau Cake Ubi Jalar Ungu, Susi Jamur, dan masih banyak lagi. Hanis Alifatuz dari Japit mengatakan bahwa semua produk dijual mulai dari kisaran harga Rp 300 hingga Rp 6000 agar bisa menjangkau saku mahasiswa. Sementara itu, Ketua Pelaksana, Adhanial Meinuri Firdaus mengatakan bahwa pameran produk makanan merupakan tugas akhir dari praktikum mata kuliah kewirausahaan yang diikuti oleh mahasiswa program studi Agribisnis dan Agroteknologi semester lima. Dalam pameran tersebut produk yang ditampilkan dibagi menjadi dua, yaitu inovasi produk yang merupakan pengembangan dari produk UMKM dan mandiri atau berdasar inovasi sendiri. "Mereka sebelumnya diharuskan untuk mengunjungi UMKM. Melihat produk yang dihasilkan lalu dikembangkan dengan bentuk yang berbeda dari yang sudah pernah dibuat oleh UMKM,"kata Adhanial. Dalam pameran tersebut ada 21 stand yang dipamerkan. Dan masing-masing stand akan diberi penilaian oleh 8 dosen sebagai juri. Unsur penilaian terdiri dari: inovasi produk, finansial, dan manfaat bagi konsumen. [Oky] Artikel terkait Seminar Sustainable Landscape Management UB akan Bangun Techno Park di Jatikerto Agriculture Vaganza 2014 Prof Paul S Teng: Jumlah Petani Semakin Menurun Mahasiswa UB Buat Vertical Garden Di Tiga Sekolah