211 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN VI Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V. I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Nilai koordinat kartesian 3D stasiun aktif GMU1 dari project penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Global. X(-2200206,97517 m ± 1,41 mm), Y(5924895,45335 m ± 2,79
mm), Z(-855932,54726 m ± 0,87 mm).
b. Regional_1. X(-2200210,82078m ± 10000 mm), Y(5924899,04121 m ±
10000 mm), Z-855936,94699 m ± 10000 mm).
c. Regional_2. X(-2200206,97660 m ± 2,44 mm), Y(5924895,45809 m ±
6,07 mm), Z(-855932,54763 m ± 1,44 mm).
d. Regional_3. X(-2200206,97449 m ± 2,26 mm), Y(5924895,45266 m ±
5,66 mm), Z(-855932,54709 m ± 1,38 mm).
e. Regional_4. X(-2200206,97464 m ± 2,34 mm), Y(5924895,45494 m ±
5,78 mm), Z(-855932,54785 m ± 1,39 mm).
f. Kombinasi_1. X(-2200206,97039 m ± 26,05 mm), Y(5924895,45474 m ±
26,13 mm), Z(-855932,57574 m ± 191,11 mm).
g. Kombinasi_2. X(-2200206,97088 m ± 26,08 mm), Y(5924895,45433 m ±
26,30 mm), Z(-855932,55993 m ± 192,51 mm).
Koordinat hasil pengolahan pada project global yaitu menggunakan titik ikat
global menghasilkan koordinat dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi jika
211
212
dibandingkan dengan pengolahan project lainnya. Sedangkan koordinat hasil
pengolahan pada project regional_1 menghasilkan koordinat dengan tingkat
ketelitian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pengolahan project
lainnya. Dengan demikian nilai koordinat stasiun aktif GMU1 pada bulan Juli
tahun 2012 adalah koordinat pada project global.
2. Hasil uji-t koordinat kartesian 3D project global terhadap penelitian
sebelumnya yaitu pengolahan data tahun 2011 menunjukkan secara statistik
dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa koordinat stasiun aktif GMU1
mengalami perubahan yang signifikan. Komponen sumbu X mempunyai
selisih sebesar 29,09 mm, komponen sumbu Y mempunyai selisih sebesar 7,2
mm. Sedangkan komponen sumbu Z mempunyai selisih sebesar 9,12 mm.
3. Pada pengolahan keseluruhan project, nilai kecepatan posisi yang dihasilkan
tidak valid. Hal ini ditunjukkan bahwa kecepatan posisi tersebut mempunyai
nilai yang lebih besar dari nilai simpangan bakunya. Pengolahan kecepatan
posisi pada hitungan GAMIT menggunakan data doy 2 epoch yang berbeda.
Oleh karena itu nilai kecepatan yang dihasilkan pada project ini kurang
mencukupi untuk perhitungan kecepatan karena menggunakan data doy hanya
pada 1 epoch saja.
4. Skenario untuk pendefinisian stasiun aktif GMU1 adalah runtutan dari hasil
pengolahan project global yang ditetapkan sebagai nilai koordinat stasiun
aktif GMU1 tahun 2012 dengan kajian pengaruh titik ikat dalam pengolahan.
213
V. 2. Saran
Dari penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk
kemajuan penelitian selanjutnya dengan tema yang serupa, yaitu :
1. Pendefinisian ulang posisi stasiun aktif GMU1 perlu dilakukan secara berkala
mengingat sifatnya yang dinamis.
2. Melalui penelitian ini, untuk menguasai perangkat lunak GAMIT/GLOBK
tidak cukup hanya melalui manual book. Karenanya sangat penting untuk
melakukan komunikasi yang intensif dengan pakar perangkat lunak
GAMIT/GLOBK. Hal ini dikarenakan bahwa perangkat lunak ini merupakan
perangkat lunak ilmiah yang memperhitungkan banyak sekali parameterparameter dalam proses pengolahannya. Pengaturan parameter-parameter
tersebut pada file control akan memberikan pengaruh-pengaruh tertentu pada
kualitas solusi yang dihasilkan.
3. Penambahan titik ikat pada suatu jaring tidak selalu memberikan ketelitian
yang baik. Hal ini tergantung pada faktor-faktor lain yang menentukan
ketelitian titik pada proses perataan jaring, diantaranya adalah distribusi
lokasi titik ikat, kehandalan data yang menyangkut outlier dan panjang
baseline titik pengamatan dengan titik ikat. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian lanjut yang komprehensip mengenai faktor-faktor tersebut.
Download