BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V. I. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Nilai koordinat kartesian 3D stasiun aktif GMU1 dari project penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Global. X(-2200206,97517 m ± 1,41 mm), Y(5924895,45335 m ± 2,79 mm), Z(-855932,54726 m ± 0,87 mm). b. Regional_1. X(-2200210,82078m ± 10000 mm), Y(5924899,04121 m ± 10000 mm), Z-855936,94699 m ± 10000 mm). c. Regional_2. X(-2200206,97660 m ± 2,44 mm), Y(5924895,45809 m ± 6,07 mm), Z(-855932,54763 m ± 1,44 mm). d. Regional_3. X(-2200206,97449 m ± 2,26 mm), Y(5924895,45266 m ± 5,66 mm), Z(-855932,54709 m ± 1,38 mm). e. Regional_4. X(-2200206,97464 m ± 2,34 mm), Y(5924895,45494 m ± 5,78 mm), Z(-855932,54785 m ± 1,39 mm). f. Kombinasi_1. X(-2200206,97039 m ± 26,05 mm), Y(5924895,45474 m ± 26,13 mm), Z(-855932,57574 m ± 191,11 mm). g. Kombinasi_2. X(-2200206,97088 m ± 26,08 mm), Y(5924895,45433 m ± 26,30 mm), Z(-855932,55993 m ± 192,51 mm). Koordinat hasil pengolahan pada project global yaitu menggunakan titik ikat global menghasilkan koordinat dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi jika 211 212 dibandingkan dengan pengolahan project lainnya. Sedangkan koordinat hasil pengolahan pada project regional_1 menghasilkan koordinat dengan tingkat ketelitian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pengolahan project lainnya. Dengan demikian nilai koordinat stasiun aktif GMU1 pada bulan Juli tahun 2012 adalah koordinat pada project global. 2. Hasil uji-t koordinat kartesian 3D project global terhadap penelitian sebelumnya yaitu pengolahan data tahun 2011 menunjukkan secara statistik dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa koordinat stasiun aktif GMU1 mengalami perubahan yang signifikan. Komponen sumbu X mempunyai selisih sebesar 29,09 mm, komponen sumbu Y mempunyai selisih sebesar 7,2 mm. Sedangkan komponen sumbu Z mempunyai selisih sebesar 9,12 mm. 3. Pada pengolahan keseluruhan project, nilai kecepatan posisi yang dihasilkan tidak valid. Hal ini ditunjukkan bahwa kecepatan posisi tersebut mempunyai nilai yang lebih besar dari nilai simpangan bakunya. Pengolahan kecepatan posisi pada hitungan GAMIT menggunakan data doy 2 epoch yang berbeda. Oleh karena itu nilai kecepatan yang dihasilkan pada project ini kurang mencukupi untuk perhitungan kecepatan karena menggunakan data doy hanya pada 1 epoch saja. 4. Skenario untuk pendefinisian stasiun aktif GMU1 adalah runtutan dari hasil pengolahan project global yang ditetapkan sebagai nilai koordinat stasiun aktif GMU1 tahun 2012 dengan kajian pengaruh titik ikat dalam pengolahan. 213 V. 2. Saran Dari penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk kemajuan penelitian selanjutnya dengan tema yang serupa, yaitu : 1. Pendefinisian ulang posisi stasiun aktif GMU1 perlu dilakukan secara berkala mengingat sifatnya yang dinamis. 2. Melalui penelitian ini, untuk menguasai perangkat lunak GAMIT/GLOBK tidak cukup hanya melalui manual book. Karenanya sangat penting untuk melakukan komunikasi yang intensif dengan pakar perangkat lunak GAMIT/GLOBK. Hal ini dikarenakan bahwa perangkat lunak ini merupakan perangkat lunak ilmiah yang memperhitungkan banyak sekali parameterparameter dalam proses pengolahannya. Pengaturan parameter-parameter tersebut pada file control akan memberikan pengaruh-pengaruh tertentu pada kualitas solusi yang dihasilkan. 3. Penambahan titik ikat pada suatu jaring tidak selalu memberikan ketelitian yang baik. Hal ini tergantung pada faktor-faktor lain yang menentukan ketelitian titik pada proses perataan jaring, diantaranya adalah distribusi lokasi titik ikat, kehandalan data yang menyangkut outlier dan panjang baseline titik pengamatan dengan titik ikat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjut yang komprehensip mengenai faktor-faktor tersebut.