BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi sebetulnya bukanlah suatu penyakit, melainkan merupakan
suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi TD.
(Tan dan Rahardja, 2002)
Istilah hipertensi digunakan untuk kenaikan tekanan darah arteri
melebihi normal dan kenaikan ini bertahan. Menurut definisi WHO, tidak
bergantung pada usia, pada keadaan istirahat batas normal teratas untuk
tekanan sistol adalah 160 mmHg, tekanan diastole 95 mmHg. (Mutschler,
1991)
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling lazim.
Nation Health and Nutrition Ezamination Survey (NHANES III)
dilaksanakan dari 1988 sampai 1991, membuktikan bahwa 24% populasi
orang dewasa Amerika Serikat mengalami hipertensi. Prevalensinya
bervariasi menurut umur, ras, pendidikan, dan banyak variabel lain.
Hipertensi arteri yang berkepanjangan dapat merusak pembuluh-pembuluh
darah di dalam ginjal, jantung dan otak, serta dapat mengakibatkan
peningkatan insiden gagal ginjal, penyakit koroner, gagal jantung, dan
stroke. (Katzung, 2001)
Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan oleh kombinasi
beberapa kelainan (multifaktor). Bukti epidermiologis menunjukkan pada
faktor genetik, stress psikologis serta faktor lingkungan dan diet
(peningkatan penggunaan garam dan berkurangnya asupan kalium atau
kalsium) yang diduga sebagai penyebab terjadinya hipertensi. Peningkatan
tekanan darah bersamaan dengan umur tidak terjadi pada populasi dengan
asupan natrium harian rendah. Pasien yang memiliki hipertensi labil
cenderung tekanan darahnya naik setelah mengkonsumsi makanan dengan
garam yang berlebihan dibandingkan dengan orang normal. (Katzung, 2001)
1
Pola Pengobatan Pasien…, Darsini, Fakultas Farmasi UMP, 2010
2
Tekanan darah merupakan resultante dari volume menit jantung
(heart minute volume) dan tahanan perifer, maka hipertensi dapat
disebabkan oleh naiknya volume menit jantung (heart minute volume),
naiknya tahanan perifer atau naiknya kedua parameter tersebut. (Mutschler,
1991)
Pengobatan pada instansi pertama ditujukan pada penurunan TD,
tetapi tujuan akhir adalah untuk menghindarkan komplikasi lambat,
memperbaiki kualitas dan memperpanjang hidup. Hal ini dapat dicapai
dengan jalan prevensi efek buruk jangka panjang, seperti infark otak
(beroerte), gangguan aterosklerotis, dan hipertrofi jantung, yang akhirnya
dapat menimbulkan aritmia dan dekompensasi. (Tan dan Rahardja, 2002)
Langkah awal dalam pengobatan hipertensi menurut kepatuhan
terhadap instruksi diet dan penggunaan obat yang dianjurkan. Pendidikan
mengenai sifat alami hipertensi dan pentingnya perawatan serta pengetahuan
tentang efek-efek samping potensial obat sangat perlu diberikan. Suatu diet
yang masuk akal dengan tujuan pengobatan hipertensi membatasi asupan
garam adalah 70-100 mcg natrium setiap harinya, dapat dicapai dengan tidak
memberi garam pada makanan yang diawetkan dengan kandungan natrium
besar. (Katzung, 2000)
Tujuan dari setiap pengobatan adalah untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan
darah arterial dibawah 140/90 mmHg, bila memungkinkan. (Baughman dan
Hackley, 2002)
Tujuan pengendalian hipertensi adalah mengurangi resiko komplikasi
kardiovaskuler dan ginjal. Intervensi dan farmakologik, seperti diet, latihan
dan pengendalian berat badan harus menjadi langkah pengobatan yang
pertama, bila mungkin. Tujuan terapi hipertensi adalah mempertahankan
tekanan darah dibawah persentil ke-90 dengan sedikit mungkin obat.
Pengobatan harus dilakukan satu persatu dengan diuretik, penyekat beta,
atau antagonis kalsium. Membuat jadwal pengobatan yang sesederhana
mungkin akan membantu peningkatan kepatuhan. (Betz dan Sowden, 2002)
Pola Pengobatan Pasien…, Darsini, Fakultas Farmasi UMP, 2010
3
B. Perumusan Masalah
Bagaimana pola pengobatan pasien hipertensi di ruang rawat inap
Puskesmas 1 Kemranjen tahun 2007 dibandingkan dengan standar dari
Departemen Kesehatan R.I.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pola pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas I
Kemranjen.
2. Untuk membandingkan standar pengobatan di Puskesmas I Kemranjen
dengan standar Departemen Kesehatan R.I.
Pola Pengobatan Pasien…, Darsini, Fakultas Farmasi UMP, 2010
Download