Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Neo-Vernakular 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Arsitektur Neo-Vernakular Arsitektur Neo-Vernacular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotakkotak). Ada 6 (enam) aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A. Jenck diantaranya, Historiscism, Straight Revivalism, Neo Vernakular, Contextualism, Methapor dan Post Modern Space. Dimana, menurut (Budi A Sukada, 1988) dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri arsitektur sebagai berikut : 1. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer. 2. Membangkitkan kembali kenangan historik. 3. Berkonteks urban. 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi. 5. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya). 6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain). 7. Dihasilkan dari partisipasi. 8. Mencerminkan aspirasi umum. 9. Bersifat plural. 10. Bersifat ekletik. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 16 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Sebuah karya arsitektur yang memiliki enam atau tujuh dari ciri-ciri diatas sudah dapat dikategorikan ke dalam arsitektur Post Modern (Neo-Vernakular). Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga alasan yang mendasari timbulnya era Post Modern, yaitu : 1. Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas, ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia. 2. Canggihnya teknologi menghasilkan produk-produk yang bersifat pribadi. 3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsitektur post modern dan aliranalirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non tradisinal, modern dengan setengah nonmodern, perpaduan yang lama dengan yang baru. Dalam timeline arsitektur modern, vernakular berada pada posisi arsitektur modern awal dan berkembang menjadi Neo Vernakular pada masa modern akhir setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern. 2.1.2 1. Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo-Vernacular Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen). 2. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan. 3. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 17 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 2.1.3 Pengertian Neo Vernakular Kata NEO atau NEW berarti baru atau hal yang baru, sedangkan kata vernacular berasal dari kata vernaculus (bahasa latin) yang berarti asli. Maka arsitektur vernakular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat. Arsitektur Vernakular konteks dengan lingkungan sumberdaya setempat yang dibangun oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya masyarakat dari masyarakat tersebut. Dalam pengertian umum, arsitektur Vernacular merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menunjuk arsitektur indigenous kesukaan, tribal, arsitektur kaum petani atau arsitektur tradisional. Pengertian Arsitektur Vernakular sering disamakan dengan Arsitektur Tradisional. Joseph Prijotomo berpendapat bahwa secara konotatif tradisi dapat diartikan sebagai pewarisan atau penerusan norma-norma adat istiadat atau pewarisan budaya yang turun-temurun dari generasi ke generasi. 2.1.4 Arsitektur Neo-Vernakular Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat. (Leon Krier, 1971). Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur PostModern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 18 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention “pada intinya arsitektur Neo-Vernakular merupakan perpaduan antara bangunan modern dengan bangunan bata pada abad 19” Batu-bata dalam kutipan diatas ditujukan pada pengertian elemen-elemen arsitektur lokal, baik budaya masyarakat maupun bahan-bahan material lokal. Aliran Arsitektur Neo Vernakular sangat mudah dikenal dan memiliki kelengkapan berikut ini : hampir selalu beratap bubungan, detrail terpotong, banyak keindahan dan menggunakan material bata-bata. 2.1.5 Ciri – Ciri Arsitektur Neo-Vernakular Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya “language of Post-Modern Architecture (1990)” maka dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernakular sebagai berikut. a. Selalu menggunakan atap bumbungan. Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah sehingga lebih banyak atap yang diibaratkan sebagai elemen pelidung dan penyambut dari pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan permusuhan. b. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal). Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang merupakan budaya dari arsitektur barat. c. Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal. d. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka di luar bangunan. e. Warna-warna yang kuat dan kontras. Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernakular tidak ditujukan pada arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada keduanya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 19 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Neo-Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali. a. Pemakaian atap miring b. Batu bata sebagai elemen lokal c. Susunan masa yang indah. Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat, dengan ciri-ciri sebagai berikut. a. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen). b. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non-fisik yaitu budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu pada makro kosmos, religi dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan. c. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru (mangutamakan penampilan visualnya). 2.1.6 Prinsip – Prinsip Desain Arsitektur Neo-Vernakular Adapun beberapa prinsip-prinsip desain arsitektur Neo-Vernakular secara terperinci adalah sebagai berikut. a. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan sekarang. b. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur. c. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 20 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention d. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep arsitektur. e. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang akan datang. Berikut merupakan perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular Dan NeoVernacular : No 1 2 3 Perbandingan Tradisional Vernakular Neo-Vernakular Ideologi Terbentuk oleh tradisiyang diwariskan secara turuntemurun,be rdasarkan kultur dan kondisi lokal. Terbentuk oleh tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari luar baik fisik maupun non-fisik, bentukperkembangan arsitektur tradisional. Penerapan elemen arsitektur yang sudah ada dan kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaruan menuju suatu karya yang modern. Prinsip Tertutup dari perubahan zaman, terpaut pada satu kultur kedaerahan, dan mempunyai peraturan dan norma-norma keagamaan yang kental Ide Desain Lebih mementingkan fasade atau bentuk, ornamen sebagai suatu keharusan. Berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan, budaya dan sejarah dari daerah dimana arsitektur tersebut berada. Transformasi dari situasi kultur homogen ke situasi yang lebih heterogen. Ornamen sebagai pelengkap, tidak meninggalkan nilainilai setempat tetapi dapat melayani aktifitas masyarakat didalam. Arsitektur yang bertujuan melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh tradisi dan mengembang-kannya menjadi suatu langgam yang modern. Kelanjutan dari arsitektur Vernacular. Bentuk desain lebih modern. Table 1 : Perbandingan arsitektur tradisional , vernakular, dan neo vernakular Sumber : Sonny Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 19/04/15 4.26PM dari http://arsitektur-neo-vernakular-fazil.blogspot.com/ Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 21 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 2.1.7 Contoh Bangunan Arsitektur Neo-Vernakular a. Bandara International Minangkabau Gambar 2. Bandara International Minangkabau Gambar 3. Entrance Bandara International Minangkabau Gambar 4. Site Entrance Bandara International Minangkabau Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 22 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Bangunan ini terletak di propinsi Sumatra barat yang merupakan salah satu bangunan neo vernakular. Memiliki fungsi sebagai tempat lepas landas, mendarat pesawat udara, dan pergerakan di darat pesawat udara, dengan kapasitas mencapai 1,3 juta, Bandar udara ini merupakan bandar udara pertama dan satu-satunya di dunia yang memiliki nama suatu suku atau etnik, dimana dinamakan sesuai dengan etnik yang mendiami provinsi Sumatera Barat yaitu Minangkabau. Bangunan ini sangat lekat sekali dengan budaya minangkabau. Bandara ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional minangkabau yang menggunakan atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng. Dengan mengambil bentuk vernakular yang jelas sekali dipadukan dengan material yang moderen menjadikan bandara Internasional Minangkabau ini terlihat maderen namum tetap memiliki ciri khas daerah mimangkabau yang terletak pada atapnya. Penarapan tema neo vernakular pada Bandara internasional minangkabau ini mengambil konsep vernakular dari rumah tradisional padang dengan sangat jelas terdapat pada atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau. b. Bandara Internasional Soekarno-Hatta Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang. Dirancang oleh Paul Andreu dari Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok (dari pipa-pipa baja) yang diekspose. Unit-unit dalam terminal dihubungkan dengan selasar terbuka yang sangat tropikal, sehingga pengunjungnya merasakan udara alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu menggunakan arsitektur Joglo dalam dimensi yang lebih besar, namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain-lain dari elemen konstruksi Jawa. Penggunaan material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan pada kolom- kolom di ruang tunggu memberikan kesan yang modern namun natural. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 23 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 5. Bandara Soekarno Hatta http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur Pendekatan Pemikiran Rancangan: Bangunan Soekarno Hatta Airport ini merupakan bangunan neo-vernakular yang dengan sangat jelas memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada penggunaan bentuk-bentuk atap joglo dan atap-atap pelana (lipat) yang banyak digunakan pada bangunan tradisional Indonesia. Penggunaan material modern yang berkesan natural pada kolom-kolom bangunan ini dapat diterapkan pada bangunan Pasar Tradisional agar terlihat kesan mendaerah namun modern. Selain itu penerapan konsep arsitektur setempat dalam penggunaan tata ruang yang linear yang dipadu dengan teknologi modern cocok diterapkan pada Pasar Tradisional, agar dapat terciptanya suatu bangunan modern yang masih memiliki image daerah, seperti ulee gajah pada sambungan balok-kolom yang saling menembus yang banyak terdapat pada bangunan tradisional Aceh. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 24 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention c. Kuala Lumpur International Airport Gambar 6. Kuala Lumpur International Airport http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia ini dirancang oleh Dr. Kisho Kurokawa. Airport berkapasitas 25 juta orang dalam rencana pengembangannya akan dibuat jalur penghubung antara Kuala Lumpur dengan pusat kota. Di lahan seluas 10.000 ha ini. Dr. Kisho Kurokawa merancang airport ini dengan gaya pencampuran identitas nasional Malaysia dengan fasilitas high-tech sehingga dapat mencerminkan Malaysia yang modern. Airport ini menjadi simbol kebanggaan Nasional Malaysia dan menjadi kesan pertama yang menarik ketika para penumpang tiba di Malaysia. Pendekatan Pemikiran Rancangan: Kuala Lumpur International Airport merupakan bangunan neo-vernakular yang memiliki konsep vernakular yang cukup jelas, penggunaan bentukan dan material atap yang melengkung mencerminkan Malaysia yang sangat kental nuansa Islaminya namun dengan sentuhan material modern menjadi sangat modern namun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 25 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention tidak meninggalkan unsur vernakularnya. Penggunaan material yang sesuai dengan konsep vernakular inilah yang dapat diterapkan pada bangunan yang akan dirancang, yaitu Pasar Tradisional yang modern namun tidak meninggalkan unsur vernakularnya. 2.2. Pengertian Heritage Menurut asal katanya, heritage berarti sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Heritage menurut Ashworth (2006) di dalam kausar (2013) adalah sesuatu yang terpilih untuk dilestarikan. Di dalamnya terkandung interpretasi dari sejarah masa lalu yang hadir melalui monumen dan artefak, dikombinasikan dengan memori kolektif individu maupun kelompok untuk merespon kebutuhan masa kini yang meliputi penguatan identitas, kebanggaan, serta kebutuhan akan sumber daya yang dapat dimanfaatkan, misalnya untuk pariwisata. Istilah Heritage itu sendiri memiliki pengertian, Heritage yaitu sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau Negara selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut. (Sumber : Kamus Oxford), sedangkan menurut UNESCO memberikan definisi “heritage’’ sebagai warisan (budaya) masa lalu, yang seharusnya dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai-nilai luhur. Dalam buku Heritege Management Interpretation Identity, karya Peter Howard memberikan makna heritage sebagai segala sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam. Sedangkan menurut Hall & McArther (1996) dalam bukunya heritage Management memberikan definisi heritage sebagai warisan budaya dapat berupa kebendaan (tangible) seperti monument, arsitektur bangunan, tempat peribadatan, peralatan, kerajinan tangan, dan warisan budaya yang tidak berwujud kebendaan (intangible) berupa berbagi atribut kelompok atau masyarakat, seperti cara hidup, folklore, norma dan tata nilai. Heritage dan Kaitannya Dengan Arsitektur Perkotaan Banyak bangunan – bangunan baru bermunculan untuk menunjang kegiatan di dalam perkotaan. . Berbagai gaya arsitektural muncul dalam kota sebagai bentuk nyata perkembangan kota yang tidak mau kalah dengan kota – kota lain disekitarnya dan sebagai bentuk modernisasi kota itu. Perkembangan kota yang seperti itu Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 26 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention menyebabkan kecemasan karena bangunan – bangunan lama yang memiliki nilai sejarah atau yang menjadi ciri khas suatu kota bisa hilang karena adanya bangunan baru dengan keseragaman dan globalisasi dalam desain yang pada akhirnya merusak karakter lingkungan kota itu. Untuk mencegah hilangnya bangunan – bangunan dengan nilai sejarah tinggi pada sebuah kota, para perancang kota mulai bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk mempertahankan dan melestarikan “kota lama” yang dimiliki pada kota tersebut. Dengan bantuan Pemerintah Daerah maka “kota lama” itu dijadikan “heritage area”, yang diharapkan dapat diperhatikan dengan lebih sehingga pada akhirnya memiliki nilai lebih pula. Dengan adanya “heritage area” ini maka karakter kota tidak akan pudar walaupun perkembangan kota “keluar” dari konteks karakter kota yang sesungguhnya. Kawasan kota lama akan tetap hidup dan memiliki nilai historis tersendiri. Bentuk bentuk pelestarian bangunan Bangunan – bangunan yang termasuk dalam heritage kadang kala mengalami kerusakan akibat termakan usia atau kurangnya perawatan yang dilakukan. Karena itu perlu adanya perbaikan pada bagian – bagian yang rusak sehingga kesan historis bangunan dapat utuh kembali. Sebuah piagam bernama Charter for the Conservation of Places of Cultural Significance ( Burra Charter) dari Australia melandasi bentuk – bentuk perbaikan bangunan dengan nilai historis. Batasan – batasan istilah tentang pengerian pelestarian bangunan adalah sebagai berikut : a. Konservasi, adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna budayanya tetap terpelihara. Ini meliputi pemeliharaan dan sesuai dengan keadaan yang meliputi Preservasi, Restorasi, Rekonstruksi dan Adaptasi. b. Pemeliharaan adalah perawatan yang terus menerus dari bangunan , makna dan penataan suatu tenmpat dan harus dibedakan dari perbaikan. Perbaikan mencakup restorasi dan rekonstruksi dan harus dilaksanakan sesuai dengannya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 27 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention c. Preservasi adalah mempertahankan (melestarikan ) yang telah dibangun disuatu tempat dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran. d. Restorasi adalah mengembalikan yang telah dibangun di suatu tempat ke kondisi semula yang diketahui, dengan menghilangkan tambahan atau membangun kembali komponen-komponen semula tanpa menggunakan bahan baru. e. Rekonstruksi adalah membangun kembali suatu tempat sesuai mungkin dengan kondisi semula yang diketahui dan diperbedakan dengan menggunakan bahan baru atau lama. f. Adaptasi adalah merubah suatu tempat sesuai dengan penggunaan yang dapat digabungkan. Peran arsitek dalam pelestarian bangunan historis Arsitek perlu ambil bagian dalam usaha melestarikan bangunan bersejarah. Bangunan tersebut menjadi tanggung jawab arsitek karena arsitek memahami bagaimana sebuah bangunan dibentuk dan menjadi jiwa bagi lingkungannya. Pemahaman yang dalam akan nilai sejarah bangunan serta teori yang dianut oleh arsitek aslinya menjadi penting untuk mempermudah melakukan proses perbaikan. Pembentukan karakter bangunan juga harus diperhatikan supaya perbaikan bangunan tidak melenceng dari tujuan dan fungsi lokal. Selain itu sosialisasi pada masyarakat terutama yang berdomisili di sekitar lokasi juga sangat penting. Masyarakat harus disadarkan akan pentingnya bangunan – bangunan bersejarah yang ada sehingga mereka bisa turut membantu untuk memelihara lingkungan sekitar bangunan. 2.3. Tinjauan Umum Hotel 2.3.1 Pengertian Hotel Secara harfiah, kata HOTEL dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 28 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah – rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah – rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama para peginap di koordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturang yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan dan minuman (berdasar SK Menteri Perhubungan No. PM 16/PW301/PHB 77 tanggal 22 Desember 1977). Berdasarkan pengertian ini, Hotel memerlukan pengelolaan secara menerus untuk melayani konsumennya. Perancangan sebuah hotel perlu mempertimbangkan dua aspek utama pada perancangan bangunan komersial, yaitu efisiensi dan kenyamanan Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus Menurut buku “Hotel Marketing” : Kata hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 29 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Menurut K. Kraft (1942) : Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan. Menurut Dirjen Pariwisata – DEPARPOSTEL No 12/U/II/88 tanggal 25 Februari 1988 : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil. Menurut Webster Student Dictionary : Hotel adalah sebuah rumah yang menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama untuk orang-orang yang singgah sementara waktu. Menurut Fred Lawson (1980) : Hotel sebagai bangunan umum yang memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar imbalan. Dua jasa pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan minuman. 2.3.2 Fungsi Dan Peranan Hotel Fungsi Hotel 1. Sebagai tempat/sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan dan pelancong), sebagai tempat beristirahat/tinggal sementara waktu selama dalam perjalanan yang jauh dari tempat asalnya. 2. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris hotel sering disebut sebagai “Hotel is a home far away from home”. 3. Sebagai tempat pertemuan (rapat, seminar, komprensi, lokakarya dan sebagainya) bagi para pengusaha, pimpinan pemerintah, para cendekiawan dan sebagainya. 4. Sebagai tempat untuk mempromosikan berbagai produk, perusahaan atau bisnis apa saja. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 30 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 5. Sebagai tempat untuk bersantai, rekreasi, rileks atau menikmati kesenangan lainnya. 6. Sebagai tempat bertemu, bergaul dan bersahabat bagi semua bangsa yang datang. 7. Sebagai tempat untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman (khususnya bagi pelajar/mahasiswa dan karyawan). 8. Sebagai tempat untuk mencari nafkah/uang (khususnya bagi karyawan dan managemennya). Kebutuhan tamu hotel sama halnya dengan kebutuhan dasar manusia lainnya, yaitu berupa kebutuhan phisik; seperti sandang, pangan, apapn dan kebutuhan psikis; seperti keamanan, ketenangan dan ketentraman, kebutuhan sosial, harga diri, cinta kasih serta penghargaan atas prestasi dirinya diharapkan dapat terpenuhi. Sedangkan kebutuhan tamu yang pokok dalam suatu hotel adalah; istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan, kesehatan dan lain-lain. Memang banyak pendapat bahwa akomodasi untuk wisatawan atau pelancong tidak perlu berbentuk hotel, yang penting asal memenuhi syarat kebersihan, kesehatan dan nyaman. Pendapat itu memang tidak salah, tetap hanya terbatas bagi tammu yang datang secara individual untuk menginap saja. Sedangkan jika kita lihat sekarang, industri pariwisata sudah memasuki apa yang disebut dengan mass industry, dimana orang tidak lagi memerlukan perjalanan sendiri-sendiri, tetapi berombongan (group). Apalagi dewasa ini sedang berkembang suatu jenis peristiwa yang pasaran potensinya adalah orang-orang yang melakukan perjalanan bukan sekedar menginap dan beristirahat, namun untuk tujuan konferensi, seminar, loka-karya, musyawarah nasional, rapat pertemuan, pesta perkawinan, ulang tahun dan berbagai kegiatan lainnya, yang tentunya membutuhkan penyediaan sarana dan fasilitas yang lengkap serta pelayanan yang dapat memuaskan tamu-tamunya. Sebagai suatu industri akomodasi dan jasa, usaha perhotelan dalam menjalankan operasi dan pelayanannya harus didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai, Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 31 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention antara lain fasilitas penginapan (kamar-kamar), lobby dan ruang-ruang tamu, tempat parker, peralatan dapur untuk memasak, makan dan minum, sarana rekreasi, dan olah raga seperti fitness center, swimming pool, tennis court, sarana telekomunikasi, pelayanan kesehatan (house doctor), shopping center, tenaga kerja yang terlatih/terampil dan sebagainya. Sehingga usaha perhotelan benar-benar menjadi usaha komersial yang mampu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sekaligus menunjang Pembangunan Pariwisata Negara/Daerah dimana hotel itu berada. Peranan Hotel Dalam menunjang pembangunan suatu negara, usaha Perhotelan dapat berperan aktif dalam berbagai hal, antara lain: 2) Meningkatkan Peranan Industri Rakyat. Peranan ini dapat diwujudkan dengan adanya kebutuhan hotel akan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung usaha pelayanan pada tamu, antara lain: meubel, bahan-bahan makanan dan minuman (termasuk sayur-mayur dan buah-buahan), bahan pakaian, mesinmesin, cindera mata, alat-alat kebersihan, hiasan bunga dan lain-lain dihasilkan oleh industri rakyat. 3) Menciptakan lapangan kerja baru. Bisnis hotel merupakan usaha yang padat modal dan padat karya, yaitu memerlukan modal yang besar dengan jumlah tenaga kerja yang besar (banyak) pula. Tenaga kerja dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dapat dipekerjakan dalam berbagai bagian dan jabatan dalam hotel. 4) Membantu Pemerintah dan Swasta dalam Usaha pendidikan dan pelatihan. Hotel-hotel memberikan peluang yang sangat luas, kepada karyawan baru maupun lama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, dan juga memberikan kesempatan kepada para siswa/mahasiswa untuk berpraktek kerja (on the job-training), magang kerja, bahkan langsung bekerja. Hotel merupakan wahana yang sangat efektif dalam penembangan program ahli teknologi (khususnya dalam usaha perhotelan) melalui penyerapan ilmu dan teknologi serta keterampilan kerja. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 32 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 5) Meningkatkan pendapatan Pemerintah Daerah/Negara dalam sektor Pajak. Sebagai usaha akomodasi dan jasa pelayanan, hotel merupakan salah satu sumber pendapatan daerah/negara yang potensial, yaitu melalui pembayaran listrik, telepon dan berbagai macam pajak, pembayaran listrik, telepon dan berbagai macam izin/pajak lainnya, baik kepada pemerintah daerah maupun kepada pemerintah pusat. 6) Meningkatkan devisa/pendapatan negara (dari sektor pajak dan bea cukai). Hotel sebagai salah satu komponen industri pariwisata yang sangat berperan aktif dalam membantu maningkatkan arus wisatawan manca negara (wisman), maupun wisatawan nusantara (wisnus), yang tentunya akan mempergunakan fasilitas dan pelayanan seperti: passport, visa, exit permit dan entrée permit, ticket pesaway udara dan laut, serta biaya masuk pelabuhan yang tidak kecil jumlahnya, baik yang disediakan di negara asal (origin country), maupun di negara-negara yang dikunjunginya (destination country). Dan pada giliranya akan turut meningkatkan devisa bagi negara. 7) Meningkatkan hubungan antar bangsa di dunia. Hotel dipergunakan sebagai tempat yang resmi untuk menjamu tamu-tamu ataupun delegasi dari berbagai negara asing, baik untuk keperluan konferensi, rapat, loka-karya, seminar, business, leisures, (tourist atau travelers), baik dalam lingkungan asiosiasi tingkat regional maupun internasional, ataupun sebagai tamu negara, semuanya akan meningkatkan hubungan antar bangsa. 2.3.3 Ruang – Ruang Pada Hotel Penjabaran aktivitas pengguna bangunan secara detail akan membantu proses perancangan khususnya dalam penentuan kebutuhan ruang. Semakin detail rincian aktivitas yang dijabarkan, semakin spesifik rancangan ruang yang dapat dibuat. Setelah seluruh kebutuhan ruang teridentifikasi, pada tahap selanjutnya dapat dilakukan perencanaan organisasi ruang untuk hotel baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian tertentu serta ukuran-ukuran standar ruang yang dapat memberikan kenyamanan bagi tamu hotel. Berikut diagram organisasi ruang pada hotel : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 33 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 7 Skema: Diagram Organisasi ruang pada hotel Sumber : Panduan perancangan bangunan komersial yang diolah dari Rutes,W & Penner, R,1992. Berdasarkan persyaratan fungsionalnya, bangunan hotel dapat dibagi menjadi beberapa zona dengan karakter dan tuntutan struktural yang berbeda sebagai berikut (Rutes, W. & Penner, R, 1992) : 1. Area publik (misalnya ruang pertemuan, ruang konferensi dan lain-lain) memiliki tuntutan sebagai berikut : Menggunakan struktur bentang lebar, ruang terbuka dan langit-langit yang tinggi untuk memberikan keleluasaan pengaturan layout dalam ruang karena area ini biasanya berkapasitas besar dan dtuntut untuk mempunyai fleksibilitas pengaturan layout ruang yang tinggi. Interior ruang yang bersifat fleksibel, dirancang khususa sesuai image hotel yang ingin ditonjolkan. Berada pada atau dekat level jalan untuk kemudahan pencapaian, control dan penyelamatan. Area public seringkali merupakan salah satu area dengan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 34 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention intensitas kegiatan yang tinggi dan biasanya mempunyai kapasitas besar. Pengguna area ini bukan selalu tamu yang menginap di hotel tersebut sehingga akses dari luar bangunan perlu dirancang untuk mendapatkan kemudahan, yaitu mudah dikenali dan mudah dicapai. 2. Ruang-ruang tamu Selain area publik yang dirancang untuk mewadahi event-event insidentil, pada sebuah hotel juga perlu disediakan ruang tamu yang dapat difungsikan untuk menemui pengunjung yang ingin menemui tamu hotel. Karakter ruang ini adalah sebagai berikut : Ruang-ruang kecil dapat dirancang dengan privatisasi tinggi maupun rendah dengan rancangan modular (berulang). Penempatan ruang-ruang dikelompokkan di sekitar saluran-saluran layanan. Pemanfaatan dinding luar maksimal untuk cahaya alami dan view. 3. Area layanan adalah area yang diakses oleh staf hotel yang difungsikan untuk menyiapkan layanan bagi tamu hotel. Area ini mempunyai karakter sebagai berikut : Perletakannya dirancang untuk memudahkan pencapaian ke seluruh bagian hotel sehingga layanan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Jalur sirkulasi pada beberapa bagian perlu disediakan khusus, dibedakan dengan jalur sirkulasi tamu. Lazimnya area ini ditempatkan pada level basement atau atap agar tidak mengurangi area sewa terlalu banyak. Menurut John Hancock Callender (1974), ruang-ruang dalam hotel dibagi menjadi dua kelompok yaitu bagian depan (front of the house) dan bagian belakang (back of the house) yang pengaturan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Back of the house, biasanya diisi berbagai fasilitas sebagai berikut : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 35 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Fasilitas laundry : Luasan ruang laundry tergantung dari aktivitas yang ada didalamnya. Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan (Rutes,W. & Penner, 1992). Housekeeping Departement : Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang meliputiruang kepala departemen dan ruang asisten. Selain itu, juga dibuat gudang untuk menyiman peralatan yang digunakan oleh housekeeper dan tempat khusus untuk menjahit kain seprei, sarung bantal dan gorden yang dipersiapkan untuk pelayanan kamar tamu hotel. Servis makanan dan sayuran : Aktivitas ini tidak terlalu membutuhkan ruang yang luas karena makanan dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak bertahan lama di tempat tersebut. Setelah selesai diperiksa, ditimbang dan disahkan, bahan pangan akan dikirim ke gudang yang kering atau basah sesuai kebutuhan atau dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan. Khusus makanan kaleng, botol atau makanan instan lainnya yang tidak membutuhkan lemari pendingin akan dipindahkan ke gudang yang kering. Sayuran akan langsung dibawa ke tempat memasak. Pada bagian ini lemari es sangat diperlukan. Board untuk memotong sayuran juga harus sesuai dengan ketinggian manusia sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk minuman seperti susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusus yang terpisah dari sayuran, ikan dan daging. Apabila terdapat perbedaan ketinggian lantai pada bagian ini, diperlukan ramp yang akan memudahkan pembersihan dengan air dan memudahkan pergerakan bahan makanan dengan kereta dorong atau meja dorong. Ruang mekanikal ; Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan. 2. Front of the house, berisi ruang-ruang sebagai berikut : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 36 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Ruang registrasi tamu ; Penempatan ruang registrasi harus terlihat dan berada di area lobby. Tidak ada aturan yang pasti tentang panjang meja registrasi ini tetapi hotel berbintang yang mempunyai kamar berjumlah 100 sampai 200 kamar akan memerlukan dua meja agar dapat melayani semua pengunjung dengan cepat. Dalam area tersebut juga dipasang alat pengontrol yang bekerja secara elektrik untuk membantu tamu yang akan check in dan check out. Servis penyimpanan kunci ; Pada hotel berbintang, area penyimpanan kunci kamar dan area penerima ditempatkan terpisah. Kasir ; Penempatan kasir berhadapan dengan registration desk. Untuk hotel berbintang yang memiliki beberapa restoran dan fasilitas komersial yang lain, perlu dilakukan pengaturan khusus untuk keuangan yaitu melalui deposit box yang aman. Jika cara ini digunakan, pihak hotel harus bekerja sama dengan pihak bank. Ruang administrasi ; Peletakan ruang administrasi harus berhubungan langsung dengan lobby. Untuk hotel berbintang, terdapat ruang manajer administrasi beserta ruang asistennya dan juga terdapat ruang resepsionis yang berada diantara lobby dan ruang manajer. Untuk hotel yang lebih modern, terdapat ruang untuk menyediakan makanan bagi manajer dan asistennya. Lobby ; Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak dekat penerimaan tamu di front office. Ruangan tempat duduk-duduk hotel biasanya berada di lobby, yang merupakan semacam ruang tunggu.selin itu, ruangan ini juga dilengkapi tempat duduk-duduk yang terpisah, yang disediakan bagi tamu untuk beristirahat dan bersantai sambil membaca atau menonton televisi dan lain-lain. Kebutuhan ruang lobby berbeda-beda pada setiap hotel, tergantung jenis hotel tersebut. Misalnya lobby pada city hotel tidak membutuhkan ruang yang luas sedangkan lobby pada resort hotel biasanya justru sebaliknya. Penataan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 37 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention ruang looby sebaiknya lebih menonjol daripada ruang lain yang dapat dilihat dari finishing, warna, material, pencahayaan dan dekorasinya. Fasilitas transportasi vertical mekanik (elevator) ; Untuk menambah kenyamanan konsumen, sebuah hotel yang berupa bangunan bertingkat harus dilengkapi dengan alat transportasi vertical mekanik, biasanya berupa lift (elevator). Penempatan elevator harus dapat terlihat oleh public dari berbagai arah sehingga harus pula berdekatan dengan entrance dan registration desk. Guest Room ; Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan pertama terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentukan oleh jumlah furniture yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan suatu hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu hotel adalah twin bed room, single bed room dan suites room. Unit terkecil memiliki sepasang tempat tidur kembar, baik yang diletakkan secara terpisah dengan adanya meja lampu diantaranya maupun yang diletakkan secara berdempet. Dari segi efisiensi ruang cara kedua lebih baik daripada cara pertama. Pertimbangan kedua adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan yaitu tipe king atau standar twin. Selain itu, juga perlu dipertimbangkan fasilitas tempat duduk. Pencahayaan dalam ruangan dan control pada guest room harus dipertimbangkan secara hati-hati. Tipe kontrol yang paling sederhana yaitu pengontrolan pada pintu otomatis. Pada tipe ini lampu dalam ruangan akan menyala begitu pintu dibuka. Sebagai sebuah fasilitas komersial, kenyamanan merupakan aspek penting yang sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya angka kunjungan pad hotel tersebut. Salah satu realisasi kenyamanan pada bangunan hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan pada setiap kamarnya. Makin mewah kelengkapan fasilitas yang tersedia, makin tinggi pula kelas kamar tersebut. Contoh klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel adalah sebagai berikut : 1. Standart Room Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 38 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Adalah jenis kamar yang harganya paling murah di suatu hotel karena fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua hotel. Perlengkapan standar dalam suatu hotel biasanya adalah sebagai berikut : - Kamar tidur dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur (meliputi kotak pegas, kasur, penghalang kepala) tempat tidur yang digunakan di hotel pada umumnya memakai spring bed supaya lebih kuat, lembut dan tidak perlu dijemur. - Meja malam yaitu meja yang diletakkan di salah satu sisi tempat tidur. Umumnya bentuk meja itu kecil dan biasa dimanfaatkan sebagai sentral tempat pemasangan tombol-tombol seperti lampu, AC, TV dan radio. - Meja lampu malam yaitu meja yang diletakkan di sisi salah satu tempat tidut sebagai tempat untuk menaruh lampu tidur. - Telepon, letaknya di atas meja malam. - Lemari pakaian umumnya terbagi dua bagian yaitu untuk menggantungkan pakaian dan untuk menaruh barang-barang. Lemari tersebut dilengkapi dengan laci. Letak lemari berdekatan dengan kamar mandi, di depan dan atau berseberangan dengan kamar mandi. - Rak barang yaitu tempat untuk menaruh koper. Biasanya terbuat dari kayu yang dilapisi dengan bahan yang tahan gesekan untuk menghindari kemungkinan goresan dari koper. - Meja tulis yang dibuat dengan bentuk praktis karena meja ini juga berfungsi sebagai meja rias. Oleh karena itu, di dekat meja tersebut disediakan cermin yang menempel di dinding atau di meja. - Lain-lain seperti kursi untuk meja hias, kursi minum, meja kursi serambi, cermin tembok, keranjang sampah serta gorden tipis dan tebal (untuk malam hari). Pada standart room terdapat kamar mandi dengan kelengkapan sebagai berikut : bak mandi, shower, keran air panas dan dingin, saluran bak mandi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 39 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention dan tutupnya, rak handuk mandi, tempat sabun mandi, pegangan pengaman, tirai mandi, toilet bowl, tangki air, keran penyembur air, tempat tissue, bak cuci tangan, meja bak cuci tangan, pembuka tutup botol, gantungan pakaian dan tempat sampah. 2. Deluxe Room Adalah jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar misalnya dengan ukuran kamar yang lebih besar dan tambahan fasilitas lain seperti televisi, lemari es, dan lain-lain. 3. President deluxe suite room Adalah jenis kamar yang paling mahal dalam suatu hotel. Kamar ini merupakan kebanggan dari suatu hotel yang dapat memberikan ciri khas dan biasanya digunakan sebagai alat promosi. Ruangan ini hanya ada satu pada suatu hotel. Fasilitas pada kamar ini lebih lengkap dibandingkan dengan deluxe room misalnya meja kursi baca, sofa untuk bersantai, meja kursi tamu, kamar mandi yang lebih besar dan lebih mewah, serta ukuran kamar yang lebih luas. Fasilitas restoran : Restoran pada hotel harus memperhatikan kenyamanan termasuk coffee shop, yang dapat dipenuhi dengan pelayanan yang cepat dan variasi menu. Tamu-tamu yang ingin makan di restoran atau bar yang ada di hotel dapat memesan di tempat yang disediakan oleh hotel. Ada beberapa hotel yang menyediakan klub-klub malam di mana para tamu dapat menikmati musik dan berdansa sambil menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan. Koridor : Berdasarkan pertimbangan kenyamanan sirkulasi, panjang koridor pada hotel maksimal adalah 30 m dengan ketinggian sekitas 1,8 m. perlu diperhatikan pula penyelesaian pada lantai koridor dengan menggunakan karpet (untuk meredam bunyi dan menambah kesan elegan) dan pencahayaan yang terus-menerus dengan pencahayaan buatan. Selain bagian kamar, kenyamanan sebuah hotel juga ditentukan oleh pengaturan sirkulasinya, yang secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 40 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention - Public circulation (Sirkulasi publik) terbagi lagi menjadi dua yaitu resident guest dan non-resident guest. Kedua jalur sirkulasi ini harus cukup terpisah dan simple, dimulai dari entrance foyer (lobby). Jika terdapat „ballroom suite‟ maka peletakannya harus terpisah dari blok ruang tidur dan juga dari public room lainnya di hotel. Akses langsung dari reception area ke blok ruang tidur harus dihindari dan jalur sirkulasi untuk nonresident guest tidak boleh melalui blok ruang tidur. Harus ada akses dari ruang tidur ke public rooms dan entrance serta diusahakan ada akses „resident only‟ dari ruang tidur ke dining room. - Service circulation (sirkulasi staf dan servis duct) harus terpisah dari sirkulasi public. Tidk boleh terjadi sirkulasi silang di antara keduanya. 1. Kamar mandi guest room : Guest room perlu dilengkapi dengan kamar mandi yang kelengkapannya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemewahan guest room tersebut. Kamar mandi yang digunakan di antaranya adalah : - Kamar mandi tamu yang memiliki tab-shower, water closet dan wastafel sehingga luasan minimal adalah 1.45 m x 2.50 m. - Kamar mandi yang memiliki wastafel, bathtub dan closet sehingga luasan minimal adalah 1.55 m x 2.50 m. - Kamar mandi yang memiliki bathtub, wastafel, closet dan tab-shower sehingga luasan minimal adalah 2.76 m x 2.15 m. Kamar mandi juga perlu dilengkapi dengan kotak obat di luar kamar mandi, peletakan handuk yang strategis dan mudah dicapai serta dirancang dengan material dinding dan lantai anti licin. Selain pengorganisasian ruang, ukuran-ukuran standar masing-masing ruang juga perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan fungsi bangunan. Khususnya yang terkait dengan ruang gerak pada setiap ruang. Untuk menambah kenyamanan dan meningkatkan daya tarik kunjungan pada sebuah hotel, disediakan pula beberapa fasilitas public yang dapat difungsikan bagi kegiatan insidentil, sementara beberapa dapat pula disewa oleh umum seperti : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 41 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention a) Lobby b) Arcade: Arcade adalah toko-toko maupun kios-kios yang ada di hotel dan biasanya disewakan kepada pihak lain yang digunakan untuk menjual koran, majalah, cinderamata, obat-obatan, kantor perjalanan wisata, bank, money changer dan sebagainya. c) Children playroom : Ruang bermain anak-anak yang disediakan oleh pihak hotel yang biasanya dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan dengan berbagai macam tipe alat permainan yang baik untuk menarik anak-anak yang dibawa oleh tamu-tamu hotel. d) Swimming pool : Ada dua macam kolam dalam hotel yaitu indoor swimming pool dan outdoor swimming pool. Fasilitas ini biasanya dilengkapi tempat mandi sauna dan didekorasi dengan indah. Banyak perabotan dan handuk-handuk di kolam renang ini. e) Conference room :Ruangan-ruangan yang ada di hotel yang digunakan untuk seminar-seminar, rapat-rapat, perjamuan dan konferensi yang memang disediakan untuk maksud-maksud ini. Ruangan konferensi biasanya dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang baik dengan fasilitas – fasilitas konvensi. 2.3.4 Klasifikasi Hotel Meskipun kegiatan utama yang diwadahi sama, beberapa hotel memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda, baik dari sisi kelengkapan ruang, kelengkapan layanan, penampilan bangunan, maupun suasana dalam bangunan yang dirancang. Hal ini secara spesifik ditimbulkan dari analisis pengguna-pengguna spesifik ataupun aktivitas-aktivitas spesifik yang diwadahi dalam setiap hotel. Proses perencanaan sebuah hotel perlu memperhatikan berbagai komponen terkait, yang berbeda-beda sesuai dengan jenis hotel yang direncanakan. Oleh karena itu, pemahaman pada beberapa klasifikasi hotel perlu dilakukan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 42 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention a. Jenis Hotel Menurut Tujuan Kedatangan Tamu 1) Bussiness hotel merupakan hotel yang kebanyakan tamunya datang untuk keperluan bisnis, berdagang atau kunjungan resmi lainnya. Hotel semacam ini umumnya terdapat di kota besar, atau di daerah pusat bisnis. Sarana yang disediakan tentunya yang menunjang kegiatan bisnis para tamu, seperti business center, perpustakaan, executive lounge serta money changer. 2) Pleasure hotel merupakan hotel yang sebagian besar fasilitasnya ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi. Hotel semacam ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas bersantai dan relaksasi. Dalam Ruangan Aktivitas Fasilitas Olahraga Ruang fitness Ruang senam Kolam renang indoor Ruang billiard Luar Ruangan Aktivitas Olahraga Relaksasi dan bersenangsenang Relaksasi dan bersenangsenang Ruang karaoke Home teather Ruang baca indoor Ruang spa Ruang sauna Fasilitas Jogging track Bicycle track Kolam renang outdoor Lapangan tenis Taman Taman bermain Ruang baca ourdoor Gardu pandang Table 2 Alternaif kegiatan rekreasi pada sebuah hotel. Sumber: (Marlina, Endy, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andi, Yogyakarta, 2007). 3) Country hotel merupakan hotel khusus bagi tamu antarnegara. Pemilihan lokasi untuk hotel semacam ini biasanya dipengaruhi pertimbanganpertimbangan khusus , misalnya masalah keamanan tamu. 4) Sport Hotel merupakan hotel yang ditujukan terutama untuk melayani tamu yang bertujuan untuk berolah raga. 5) Tourism hotel lebih banyak yang bertujuan untuk rekreasi dan refreshing, berlibur dan melakukan perjalanan pariwisata. Hotel semacam ini Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 43 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention kebanyakan berada di Daerah Tujuan Wisata (Tourism Destination Area). Seperti halnya hotel yang lainnya, lokasi hotel dapat di dekat pantai, danau, gunung, hutan dan tempat rekreasi lainnya. Sarana penunjangnya kebanyakan mengandung unsur rekreatif. Kolam renang berbentuk ala resort, tidak terpaku pada bentuk persegi, lebih santai dan rileks dengan bentuk bulat, berlekuk-lekuk, memanjang, di kelilingi oleh banyak pohon. 6) Convention hotel adalah hotel yang mengkhususkan bisnisnya untuk pertemuan dan konferensi. Tamu datang untuk melakukan seminar, pameran, peluncuran produk dan pertemuan besar lainnya. Sarana utama yang disediakan hotel semacam ini adalah lainnya. Sarana utama yang di sediakan hotel semacam ini adalah gedung pertemuan, ballroom yang besar dan mewah serta sarana banquet yang lengkap dengan staff yang sangat banyak. Gedung pertemuan itu dibagi menjadi berbagai ruang meeting, dari yang mampu menampung peserta dalam jumlah ribuan, ratusan, dan sampai yang dalam jumlah kecil berbentuk board room untuk delapan orang. 7) Casino hotel mempunyai banyak ruangan untuk permainan kasino. Hotel semacam ini banyak terdapat di Amerika Serikat. Yang terkenal banyak memiliki Casino hotel adalah Las Vegas. Hotel jenis ini mempunyai departemen khusus kasino, sama seperti resort yang mempunyai departemen rekreasi (Recreation Department) sendiri. Tentu saja yang mengepalai departemen ini adalah Casino Manager, yang dibantu oleh asisten, para supervisor, dan anggota-anggotanya. Kebanyakan tamu datang ke hotel tersebut untuk bermain judi. b. Jenis Hotel Menurut Lamanya Tamu Menginap Hotel merupakan salah satu contoh fasilitas akomodasi yang dikomersialkan dengan system sewa. Lamanya konsumen menginap disebuah hotel bervariasi, tergantung beberapa hal, diantaranya kepentingan konsumen tersebut dan daya tarik hotel. Daya tarik hotel dapat memengaruhi betah atau tidaknya konsumen menginap di hotel tersebut. Sebagai sarana akomodasi komersial yang ditujukan sebagai fasilitas bermukim sementara, konteks Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 44 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention waktu dalam durasi bermukim tersebut merupakan salah satu dasar klasifikasi hotel yang dibedakan menjadi: 1. Transit Hotel yaitu hotel dengan waktu inap tidak lama (harian). Rancangan hotel semacam ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memberikan layanan kepada konsumen dalam waktu singkat misalnya laundry, restoran dan agen perjalanan. 2. Semiresidential Hotel yaitu hotel dengan rata-rata waktu inap konsumen cukup lama (mingguan). Rancangan hotel semacam ini perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat memeberikan layanan kepada konsumen relatif lama, tetapi tidak membosankan. Oleh karenanya, variasi fasilitas layanan yang disediakan harus cukup banyak, misalnya fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang, persewaan sepeda) dan fasilitas rekreasi (restoran, café, taman bermain, persewaan kendaraan). 3. Residential Hotel merupakan hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). Pada jenis hotel ini, kenyamanan dan keamanan sangat perlu diperhatikan, bahkan mungkin melebihi proporsinya pada jenis-jenis hotel yang lain. Oleh karena tamu akan menginap dengan durasi lama maka suasana „homy‟, nyaman dan aman adalah aspek yang dapat membuat tamu-tamu merasa betah berada di hotel tersebut, dan tujuan membuat residential hotel dapat tercapai. Rancangan hotel ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memberikan kehidupan layanan kepada sehari-hari seperti konsumen fasilitas serupa dengan perbelanjaan layanan (supermarket, department store), fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tennis, kolam renang, persewaan sepeda), dan fasilitas rekreasi (restoran, café, taman bermain, persewaan kendaraan). Mengingat waktu inap konsumen cukup lama, biasanya hotel jenis ini dipadukan dengan jenis bangunan komersial lain agar dapat saling memberikan keuntungan, layanan dan menambah daya tarik kunjungan konsumen terhadap bangunan komersial tersebut, misalnya perpaduan antara hotel dengan pusat perbelanjaan atau perpaduan antara hotel dengan fasilitas kesehatan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 45 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention c. Jenis Hotel Menurut Jumlah Kamar Kapasitas sebuah hotel bervariasi, perlu disesuaikan dengan tuntutan masyarakat di lingkungan tempat hotel tersebut dibangun. Setiap daerah mempunyai daya tarik berbeda-beda yang memengaruhi besar kecilnya jumlah pendatang yang mengunjungi daerah tersebut. Di daerah dengan angka kunjungan tinggi perlu dibangun hotel dengan kapasitas besar untuk memfasilitasi pendatang yang perlu menginap di daerah tersebut. Sebaliknya, daerah dengan angka kunjungan kecil sebaiknya dipenuhi dengan hotel yang berkapasitas kecil agar tidak terjadi idle capacity yang dapat mengakibatkan kerugian pada pihak hotel. Berdasarkan jumlah kamar (kapasitas) suatu hotel terdapat klasifikasi sebagai berikut: 1. Small hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang kecil (maksimal 25 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan yang rendah. 2. Medium hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang sedang (sekitar 29299 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan sedang. 3. Large hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang besar (minimum 300 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan yang tinggi. Jumlah kamar merupakan gambaran kapasitas hotel, yang akan berdampak pada jumlah dan skala layanan fasilitas pendukungnya. Semakin banyak jumlah kamar dalam suatu hotel berarti kapasitas hotel tersebut semakin banyak sehingga akan membututhkan jumlah fasilitas yang semakin banyak dan skala layanan yang semakin besar pula. Perencanaan jenis hotel dari pertimbangan kapasitas ini tidak dapat ditentukan tanpa adanya studi potensi menginap di suatu daerah. Daerah tertentu dengan potensi khusus dapat mempunyai angka kunjungan tamu yang relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang tidak memiliki potensi yang mengundang kunjungan ke daerah tersebut. Potensi-potensi ini Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 46 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention dapat berupa potensi wisata, potensi perbelanjaan, potensi pendidikan, potensi bisnis atau potensi lainnya. d. Jenis Hotel Menurut Lokasinya Salah satu langkah awal pembangunan sebuah hotel adalah menentukan lokasi hotel tersebut. Keputusan ini perlu disesuaikan dengan konsumen target hotel tersebut, yang kemudian perlu dirancangan fasilitas hotel yang sesuai dengan kepentingannya. Berdasarkan lokasinya, suatu hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut: City hotel adalah hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas. Down Town Hotel adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan dan perbelanjaan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata belanja ataupun menjalin relasi dagang. Suburban Hotel/Motel merupakan hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam perjalanan. Resort Hotel merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata. Beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini memengaruhi variasi resort hotel yang ada. Berdasarkan letak dan fasilitasnya, resort hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Beach Resort Hotel, mengutamakan potensi alam pantai dan laut sebagai daya tariknya. Marina Resort Hotel, terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 47 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Mountain Resort Hotel, terletak di daerah pegunungan. Pemandangan daerah pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung, hiking dan aktivitas lainnya. Beberapa pegunungan kadang-kadang memiliki kondisi khusus yang merupakan daya tarik wisata di daerah tersebut, misalnya di daerah pegunungan yang bersalju. Resort yang dibangun di daerah-daerah semacam ini kadang-kadang dioperasikan dengan waktu yang menyesuaikan dengan waktu wisata di lokasi yang bersangkutan. Misalnya, resort di lokasi wisata ski hanya dibuka pada saat musim dingin dan menyediakan fasilitas olahraga musim dingin, yaitu ski. Hotel ini dibangun di daerah pegunungan dan memanfaatkan pemandangan dan iklim sejuk pegunungan sebagai daya tariknya. Untuk menambah daya tarik pegunjung, hotel ini dilengkapi dengan kolam renang di luar ruangan agar pengunjung dapat sekaligus menikmati pemandangan alam yang indah sambil berenang. Health Resort and Spa dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui aktivitas spa. Rural Resort and Country Hotels, pergeseran tren pariwisata dewasa ini yang mengarah kepada aktivitas wisata yang dilakukan di daerah-daerah yang masih alami dengan potensi alam yang menarik membuka peluang dibangunnya resort jenis ini. Rural Resort and Country Hotel adalah resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan, jauh dari daerah bisnis dan keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang masih alami, diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di kota seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing, memanah atau aktivitas khusus lainnya. Theme Resort dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi yang spesial sebagai daya tariknya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 48 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Condominium, Time Share And Residential Development mempunyai strategi pemasaran dimana sebagian kamar resort ini ditawarkan untuk disewa selama periode waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, biasanya dalam jangka waktu panjang. All-suite Hotels tergolong resort mewah di mana semua kamar yang disewakan dalam hotel tersebut tergolong dalam kelas suite. Sight-seeing Resort Hotel, terletak di daerah yang mempunyai potensi khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan bersejarah, tempat hiburan dan sebagainya. e. Klasifikasi hotel menurut bintang Menurut tingkat fasilitas yang dimiliki hotel, maka hotel dapat diklasifikasikan dengan jumlah bintang. Jumlah bintang suatu hotel didasrkan pada persyaratan Dirjen Pariwisata dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI, No. PM. 10/301/Phb-77. Persyaratan tersebut, antara lain: Persyaratan Fisik lokasi hotel, kondisi bangunan dan sebagainya. Bentuk pelayanan yang diberikan. Kualifikasi tenaga kerja yang karyawan, dan sebagainya. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, lapangan, kolam renang, dan sebagainya. Jumlah kamar yang tersedia. meliputi pendidikan, kesejahteraan Berdasarkan persyaratan di atas hotel-hotel di Indonesia digolongkan ke dalam 5 kelas hotel, yaitu : a. Hotel bintang satu (*) 1. Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur. 2. Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi. a. Single bed : 18 m2 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 49 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention b. Double bed : 20 m2 Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang makan, dan sebagainya). b. Hotel bintang dua (**) 1. Umum Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi mudah Bebas polusi Unsure dekorasi Indonesia tercermin pada lobby Bangunan terawat rapi an bersih Sirkulasi di dalam bangunan mudah 2. Bedroom Jumlah kamar minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi Setidaknya terdapat 1 kamar suite dengan luasan 44 m2 Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai Pintu kamar dilengkapi pengaman Tata undara dengan pengatur undara Dalam tiap kamar dan kamar mandi minimum terdapat 1 stop kontak Dinding kamar mandi kedap air Tidak bising 3. Dining room Standar luas 1,5 m2 / tempat duduk Tinggi ruangan lebih dari 2,6 m Terdapat akses langsung ke dapur Tata udara dengan / tanpa pengatur udara Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 50 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Bar Standar luas 1,1 m2 / tempat duduk Terdapat 1 buah yang terpisah dari restoran Dilengkapi perlengkapan mencuci dengan air panas / dingin 4. Lobby Harus ada lobby Tata udara dengan AC / ventilasi Kapasitas penerangan minimum 150 lux 5. Sarana olahraga dan rekreasi Minimum 1 buah dengan alternative pilihan : tennis, golf, fitness, billiard, jogging, taman bermain anak, olahraga air 6. Utilitas penunjang Terdapat transportasi vertical yang bersifat mekanis Ketersediaan air minimum 300 liter / orang / hari Daya listrik mencukupi Tata udara dengan / tanpa pengatur udara Komunikasi dengan telepon saluran dalam, telepon local, dan interlokal Terdapat fasilitas central radio, carcall Terdapat alat deteksi kebakaran awal pada tiap ruang Minimum terdapat 1 ruang jaga Terdapat tempat penampungan sampah tertutup Terdapat saluran pembuangan air kotor Contoh hotel bintang 2 adalah hotel Mercure, Yogyakarta. Hotel ini terdiri dari 3 lantai dan terletak di pusat kota Yogyakarta. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 51 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention c. Hotel bintang tiga (***) 1. Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur, dan function room 2. Bedroom Jumlah kamar minimal 20 kamar tidur dengan standar luas 22 m2 /kamar Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi. o Single bed : 22 m2 o Double bed : 26 m2 3. Terdapat minimum 2 kamar suite dengan luas 44 m2 / kamar 4. Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai 5. Dining room 6. Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus dilengkapi dengan kamar mandi / wc sendiri 7. Bar Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 24°C Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m Ruang fungsional Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby Terdapat pre function room Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 52 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 8. Lobby Mempunyai luasan minimum 30 m2 Dilengkapi dengan lounge Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan Lebar koridor minimum 1,6 m Drug store Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon 9. Sarana rekreasi dan olahraga Minimum 1 buah dengan pilihan : tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak Terdapat kolam renang dewasa yang terisah dengan kolam renang anak Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternative berperahu, menyelam, selancar, ski air Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternative hiking, berkuda, atau berburu. 10. Utilitas penunjang Terdapat transportasi vertical mekanis Ketersediaan air bersih minimum 500 liter / orang / hari Dilengkapi dengan instalasi air panas / dingin Dilengkapi dengan telepon lokan dan interlokal Tersedia PABX Dilengkapi dengan sentral video/ TV, radio, paging, carcall Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 53 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Sebagai hotel bintang tiga di kawasan Jakarta Pusat, Hotel Paragon mencoba menyajikan nuansa galeri seni, seperti di setiap sudut ruangan hotel atau dinding terpajang patung, lukisan atau ukiran khas daerah – daerah di Indonesia. Hotel ini terbagi dalam ujuh lantai, terbagi menjadi deluxe room dan suite room. Untuk menjaga keamanan barang bawaan para tamu, pegelola hotel ini membuat kunci magnetic untuk tiap kamar dan tersedia pula deposite box guna menyimpan barang berharga tamu, yang berada di bagian resepsionis. d. Hotel bintang empat (****) 1. Umum Minimum seperti pada hotel bintang tiga 2. Bedroom Jumlah kamar minimal 50 kamar tidur dengan luasan 24 m2 / kamar Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi. o Single bed : 24 m2 o Double bed : 28 m2 o Terdapat minimum3 kamar suite dengan luas 48 m2 / kamar o Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai o Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom 3. Dining room Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee shop Bar Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 54 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3 Ruang fungsional Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3 4. Lobby Mempunyai luasan minimum 100 m2 Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya Drug store Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3 Hotel Acacia dengan bintang empat menjadi salah satu tempat favorite bagi sebagian besar orang berkebangsaan Arab, yang memiliki 210 kamar, dengan fasilitas pengatur suhu kamar di dalam bedroom, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, coffee and tea makaer In-room bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak deposit. Salah satu tempat yang menarik di hotel ini adalah Pharaoh Pub & Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang suka clubbing sampai pagi. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade Café, yang menawarkan spesialities dari Asian dan Western. Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan bagi anda yang menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan. Golden Rose Ballroom merupakan tempat pertemuan berkapasitas 1200 orang. e. Hotel bintang lima (*****) 1. Umum o Minimum seperti pada hotel berbintang 4 2. Bedroom o Jumlah kamar tidur sekurang-kurangnya 100 buah dengan luasan 26 m2 / kamar Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 55 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention o Mempunyai minimum 4 kaamar suite dengan luasan 52 m2 / kamar o Tinggi minimum 2,6m tiap lantai o Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar 3. Dining room Mempunyai minimum 3 buah dining room, salah satunya dengan spesialisasi masakan. Minimum seperti pada hotel bintang empat Bar Ruang fungsional Minimum seperti pada hotel bintang empat 4. Lobby Minimum seperti pada hotel bintang empat - Drug store Minimum seperti pada hotel bintang empat Sarana rekreasi dan olahraga Seperti pada hotel bintang empat ditambah area bermain anak minimum ayunan atau ungkit 5. Utilitas penunjang o Minimum seperti hotel bintang empat dengan tambahan : o Transportasi vertical mekanis o Keterdesiaan air bersih minimum 700 liter / orang / hari o Dilengkapi dengan instalasi air panas / dingin o Dilengkapi dengan sentral video, music, teleks, radio, carcall 1. Business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonferensi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 56 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 2. Restoran a) Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan internasional b) Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on place c) Restoran yang spesifik seperti grill-room, pizzarea, Japanese, oriental d) Room service : restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu Kuta Paradiso merupakan hotel bintang lima yang terletak di Tuban di semenanjung selatan antara pelabuhan udara internasional Bali dengan Kuta. Hotel bintang lima ini memilki 191 kamar deluxe, 42 kamar superior, 9 suites, dan 1 presidential suite. Di sebagian besar kamar, ada balkon dengan suguhan pemandangan kebun tropis sekitar hotel dan semuanya dilengkapi kamar mandi dengan shower dan AC yang bias di control secara pribadi. Fasilitas tersedia dikamar termasuk di antaranya televisi dengan saluran satelit, system informasi online, mini bar, kotak pengaman elektronik, telepon dengan saluran internasional. 2.4. Tinjauan Umum Konvensi Karakteristik Konvensi Hotel konvensi memiliki berbagai karakteristik, diantaranya memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom dan banquet hall, berada di pusat kota atau dekat dengan pusat kota, berdekatan dengan pusat binis, dan perbelanjaan, dan keberadaanya dapat menaikan prestos dan citra kota. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 57 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Karakteristik Pengunjung Hotel Konvensi Jenis Pengunjung Grup Perorangan Keluraga Pasangan Single Karakteristik Pengunjung - Single atau Double - Menginap 2-4 malam - 75% pria dan 25% wanita - Harga tidak dipermasalahkan - Single - Menginap 1-2 malam - 85% pria dan 15% - Sangat memperhitungkan biaya - Double – plus (termasuk anak-anak) - Menginap 1-4 malam - Lebih lama di area resort - Harga menengah - Double - Menginap 1-7 malam - Harga menengah keatas - Single - Profesional muda - Harga menengah keatas Tujuan BISNIS - Konvensi dan Konferensi - Perkumpulan professional - Rapat pelatihan dan perdagangan Tipe Kamar - King, twin, doublebed. - Kamar mandi memiliki area ganti pakaian - Terdapat area kerja yang baik - Kerjasama bisnis - Perdagangan - Konvensi dan koferensi - King - Kamar mandi standar dengan shower - Terdapat area kerja WISATA - Liburan keluarga - Bertamsya - Olahraga, aktivitas, keluraga - Bed, king sofa, kamar - Tour, club, perkumpulan - Bertamasya - Liburan akhir pekan - Belanja, liburan - Tour, club, perkumpulan - Budaya, seni, teater - Berbelanja berdekatan - Area duduk dan televisi - Kamar mandi - Memiliki balkon dan teras - King - Area makan dan kerja - Area penyimpanan - Kamar mandi - Queen - Area makan dan kerja - Kamar mandi standar Table 3 Karakteristik Pengunjung Hotel (Sumber: Hotel Planning & Design, 2016) Pengertian Konvensi Menurut Fred Lawson 1981 Konvensi merupakan kegiatan pertemuan oleh orang-orang untuk sebuah tujuan atau bertukar pikiran, berupa pendapat dan informasi dari sesuatu perhatian atau permasalahan bersama dari sebuah kelompok. Konvensi pada umumnya tentang pemberian informasi yang dikemas dalam sebuah topik dan biasanya terdapat pameran atau eksibi di dalamnya. (Lawson, Fred, Confernce, Convention and Exhibition Facilities, The Architecture press, London, 1981, hal. 2). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 58 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Menurut Wikipedia, Konvensi adalah pertemuan besar yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Fungsi Konvensi a. menyebarluaskan informasi kepada para peserta konvensi maupun masyarakat umu mengenai masalah-masalah aktual dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan sebagainya. b. Menggalang kerja sama dan memupuk semangat kemitraan antara peserta demi kemajuan usahanya. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme para peserta melalui konsultasi, pelatihan, dan pendidikan. d. Mempromosikan atau mempublikasi suatu produk baik bersifat ilmiah atau non-ilmiah. e. Mengadakan hubungan masyarakat secara luas. Tipe Konvensi Menurut Lawson 1981 acara konvensi mempunyai beberapa tipe konvensi yaitu : 1. Seminar yaitu acara untuk bertukar informasi yang dipadu oleh professional dan terdapatinteraksi tanya jawab di dalamnya. Biasanya dihadiri lebih dari 30 orang. 2. Workshop yaitu peremuan yang bertujuan untuk melatih para pemula untuk bertukar ilmu. Acara ini biasanya dihadiri antara 30-35 orang. 3. Simposium adalah diskusi panel para ahli yang terdapat pula pendengar yang berjumlah besar. 4. Panel adalah terdapat 2 atau lebih pembicara yang saling berdiskusi yang dipimpin oleh moderator. 5. Forum adalah suatu diskusi yang memepertemukan antara 2 kubu yang berbeda pendapat, dan dipimpin oleh seorang moderator. 6. Ceramah adalah suatu acara dengan 1 pembicara seorang yang ahli menejelaskan tentang materinya. 7. Institusi yaitu terdiri dari kursus dan kegiatan tatap muka antar kelompok untuk membahas masalah atau materi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 59 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Jenis – Jenis Konvensi Jenis-jenis konvensi antara lain sebagai berikut : - Jenis konvensi menurut sifat konvensi 1. Konvensi Lokal Pertemuan ini bersifat lokal dan diselengarakan oleh kelompok kecil yang potensial, kemungkinan bersifat mandiri yang mempunyai organisasi dengan pedoman kerja (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), namun bersifat lokal, yakini untuk memanjukan masyarakat lokal itu sendiri. 2. Konvensi Daerah Konvensi yang diselnggarakan oleh instansi pemerintah daerah atau organisasi swasta daerah yang mandiri dengan pedoman kerja (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) yang kegiatannya ditujukan untuk memajukan daerah setempat. 3. Konvensi Nasional Konvensi nasional ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah atau oleh swasta atau bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Kegiatan penyelenggaraan ini memebawa karakteristik yang berbeda dengan konvensi-konvensi diatas karena menyangkut program pertemuan yang lebih luas, membutuhkan staf pelaksana lebih banyak, peralatan fasilitas lengkap dan logistic yang berlipat ganda. 4. Konvensi Regional Penyelenggaraan konvensi ini berdasarkan pada letak geografis, yakini negara-negara bertetangga yang sepakat membentuk wilayah untuk kepentingan bersama dalam banyak hal. Misalnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). 5. Konvensi Internasional Konvensi Internasional adalah Negara-negara yang terletak disemua benua dalam peta bumi. Konvensi ini bersifat mendunia/mengglobal. Misalnya WTO (World Tourism Organization). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 60 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention - Jenis Konvensi Menurut Ukuran Konvensi 1. Konvensi Kecil, konvensi yang jumlah pesertanya antara 20- 50 peserta dengan menyediakan cukup 1 ruang persidangan saja. 2. Konvensi sedang, konvensi yang jumlah pesertanya antara 60-200 peserta; ruang persidangan sudah dilengkapi secara teknis; masalah akomodasi persidangan sudah diperhatikan; tersedianya ruang siding, ruang rapat pimpinan, rapat komisi dan untuk siding umum. 3. Konvensi besar, konvensi yang jumlah pesertanya antara 200-2000 peserta, memilik pelayanan akomodasi yang sempurna,menyediakan acara-acara program pendukung, suasana konvensi dengan teknologi yang modern. Tinjauan Perencanaan Konvensi Dalam perecanaan konvensi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : a. Lokasi dan Pencapaian Menurut Fred Lawson (1981) perencanaan lokasi dan pencapaian ke bangunan harus memenuhi beberapa syarat yaitu : 1. Lokasi berdekatan dengan jalan utama dan lalu lintas lancer 2. Berdekatan dengan hotel berbintarng dan perkantoran 3. Memiliki sistem lalu lintas dengan lebar jalan yang cukup lebar 4. Pintu masuk harus terlihat jelas dan mudah dikenali 5. Pintu masuk harus mempunyai fasilitas bag drop yang dapat dilalui mobil dan taksi. b. Ruang dan Fasilitas Jenis ruang dan fasiliats yang tersedia dalam ruangan konvensi menurut Fred Lawson (1981) adalah sebagai berikut : 1. Ruang konvensi utama atau auditorium, berjumlah satu atau dua dengan kapasitas antara 1000-3000 tempat duduk. 2. Ruang Konvensi sedang atau ballroom berjumlah satu atau tiga buah kapasitas 200-500 tempat duduk. 3. Ruang pertemuan berjumlah empat sampai sepuluh buah dengan kapasitas antara 20-50 tempat duduk. 4. Servis food untuk peserta konvensi 5. Monitor televisi dan broadcasting. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 61 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 6. Pelayanan pers, conference organizer untuk delegasi. 7. Pelayanan penggandaan, printing, dan penerjemah bahasa. 8. Pelayanan recording, filming, dan publisitas. 9. Pelayanan parkir untuk delegasi (VIP) dan parkir umum. c. Akustik Ruang ( Pada Convention Room) Penyelesaian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara menurut Mediastika (2005; hal.122) yaitu : 1. Penyelesaian kebisingan memperpanjang medium secara yang outdoor dilalui yaitu gelombang dengan bunyi agar intensitasnya menurun. Caranya adalah menjauhkan posisi ruangan dari jalan yang dilalui kendaraan atau benda bising lainnya. 2. Penyelesaian kebisingan pada selubung bangunan yaitu dengan mengatur lubang-lubang udara pada dinding yang gunanya menyerap suara dari dalam maupun luar. 3. Penyelesaian kebisingan ruangan dengan interior yaitu dengan menambahkan lapisan dinding dan langit – langit bangunan yang dapat menyerap pada beberapa sisi dan dapat memantulkan di sisi yang lainnya. d. Pelaku kegiatan konvensi 1. Pemakai Utama - Penjabat Pemerintah meliputi delegasi pemerintah baik dalam maupun luar negeri yang mengunjungi suatu konvensi dan pameran. - Usahawa di bidang konvensi biasanya datang dalam bentuk seminar produk. - Cendekiawan dan sebagainya,dalam professional acara konvensi meliputi ilmuan dan mereka datang guna membahas suatu permasalahan sains dan atau membagi ilmu mereka dalam seminar dab sejenisnya. - Peserta Umum peserta ini biasanya datang dalam acra berupa pertunjukan musik maupun kebudayaan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 62 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention 2. Masyarakat Umum - Penyelenggara disebut Organizing Comitee yang merupakan induk atau sponsor dari penyelenggaraan acara beserta kepanitiannya. - Pengelola pada umumnya bangunan ini dikelola oleh pihak swasta. Mereka mengelola dalam bidang perawatan bangunan, kelancaran operasional, dan administrasi. Tinjauan Kerja Ruang Konvensi Menurut Lawson (1901), kinerja persyaratan untuk elemen-elemen ruang pada konvensi adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Banquet Hall dan Ballroom Pada gedung konvensi harus ada satu ruangan ini. Banquet hall adalah ruangan yang digunakan untuk kepentingan lain dalam suatu acara. Seperti untuk rapat, ruang VIP atau untuk menjamu tamu – tamu penting dalam event. Dalam mendesain Banquet hall dan Ballroom perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini: - Lokasi Perletakan banquett hall harus dekat dengan dapur untuk pelayanan banquet serta dapat dilalui untuk pelayanan lobbi. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi keramaian dalam ruangan hall serta mendukung pelayanan untuk kebutuhan makanan dan minuman. Bentuk dari koridor servis harus memanjang sehingga mudah dalam menakses makanan atau minuman. - Desain Banquet Hall Desain banquet hall dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan. Desain banquet harus menciptakan suasana menyenangkan. Untuk itu disarankan untuk meninggikan langit-langit 4-6 meter agar hawa di dalam ruangan sejuk, dan untuk dinding dan lantai diberi hiasanhiasan sesuai dengan tema atau kebudayaan setempat. b. Perencanaan Sistem Air Conditioning (AC) Menurut Lawson (1981, hal. 204), sistem AC pada gedung konvensi dan eksibisi tergantung dari beberapa faktor lain: o Skala dan Luasan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 63 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Untuk pusat kongres atau pameran yang sangat besar memungkinkan adanya bukaan dalam ruangan tersebut. luasan ruangan akan menjadi pertimbangan dalam memilih AC dan kekuatan AC itu. Bisa menggunakan AC split maupun Non-split. o Ketentuan yang Digunakan Ketentuan yang ada biasanya digunakan untuk menentukan jumlah minimal udara bersih yang harus dikeluarkan. Pada ruangan mekanikal, dapur dan ruangan lain diperlukan ventilasi yang sesuai agar menjaga ruangan tersebut tetap fresh. o Biaya Operasional Biaya dalam hal ini adalah biasa pengoprasian AC. Sebisa mungkin menggunakan AC dengan efektif. Disarankan untuk menggunakan AC dengan sistem ducting karena penggunaanya lebih efisien dan hemat energi serta biaya daripada AC split biasa. c. Perencanaan Pencahayaan Dalam pencahayaan ada beberapa pertimbangan seperti pada contohnya di area konvensi. Fungsi ruang yang menggunakan proyektor di dalamnya mengharuskan intensitas cahaya yang redup. Sehingga kurang disarankan untuk memakai pencahyaan alami. Menurut Lawson (1981; hal. 201) sistem Pencahayaan dapat dibagi dua yaitu: o Pencahayaan Langsung Pemasangan pencahayaan pada langit-langit auditorium yang berukuran besar. Umumnya menggunakan pencahayaan vertikal dengan sudut maksimal 10 derajat. o Pencahayaan Tak Langsung Bentuk pencahayaan ini biasanya melingkar juga digunakan untuk memecah pencahayaan di daerah khusus. Pencahayaan yang melingkar dapat mengurangi tingkat kekontrasan. d. Parkir Kendaraan Banyak contoh konfigurasi kendaraan dalam ruang parkir, namun tekanan desain adalah: 1. Efiseinsi penggunaan lahan 2. Pola sirkulasi yang lancar dan aman 3. Ketertiban dan keteraturan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 64 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Pola konfigurasi kendaraan yang dicatat efisien, adalah sebagai berikut: Ukuran dasar ruang kendaraan dalam area parkir adalah 2.30 x 5.5 m/per kendaraan. Pola konfigurasi dengan berbaris, berbanjar, miring 45˚ berhadapan dan miring 45˚ bertolak belakang, akan menghasilkan beberapa dimensi ruang seperti dibawah. Konfigurasi Parkir Roda 4, Berbaris, Berbanjar, Dan Sudut Gambar 8 Posisi Parkir Pilihan (Sumber: Ardyawan Mahendra, 2014) 2.5 Studi Literatur 2.5.1 Hotel Royal Ambarukmo Ambarrukmo adalah Kawasan bersejarah yang merupakan destinasi baru di Yogyakarta, area yang unik dan menarik wajib dikunjungi jika berkunjung ke kota ini. Kawasan bersejarah yang Royal Ambarrukmo Yogyakarta, dan Ambarrukmo Plaza dilindungi oleh pemerintah ini, tertata dan menyatu dengan baik selaras dengan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 65 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention perkembangan jaman, tempat dimana semua orang berkumpul. Kawasan Ambarrukmo memberikan pengalaman yang unik dari beberapa atraksi. Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah hotel bintang lima dan juga cagar budaya yang menawarkan kemewahan tradisi budaya Jawa dan dipadukan dengan kualitas standar internasional. Dengan fasilitas dan pelayanan terbaik yang disediakan untuk pebisnis maupun wisatawan, Royal Ambarrukmo Yogyakarta akan memberikan pengalaman terbaik untuk setiap tamu. Kedhaton Ambarrukmo adalah sebuah kebun raja yang dirubah menjadi tempat peristirahatan bagi keluarga sultan di abad 15 dan akhirnya menjadi tempat tinggal bagi almarhum Sultan Hamengku Buwono VII pada abad ke-19. Kedhaton Ambarrukmo dipertahankan sebagai bangunan bersejarah dan saat ini telah difungsikan sebagai Mini Museum dan merupakan cagar budaya yang dilindungi UNESCO yang mengangkat kegiatan berbasis seni & budaya dalam kesehariannya. Plaza Ambarrukmo adalah pusat perberbelanjaan terbesar dan termewah di Kota Yogyakarta, dilengkapi lebih dari 200 pertokoan dengan brand lokal dan internasional. Menjadikan Ambarrukmo Plaza bukan hanya sebagai surga berbelanja namun menjadi daya tarik untuk memanjakan mata bagi setiap pengunjung. Lokasi Hotel Royal Ambarukmo Nama Proyek : Ambarrukmo Palace Hotel Alamat : Jl. Laksamana Adisucipto No.81 Yogyakarta, Indonesia, 5528 Luas Lahan : 64.377 M2 Jumlah Kamar : 225 Unit Letak hotel Royal Ambarrukmo secara makro Hotel Royal Ambarrukomo secara makro berada di pusat kota Yogyakarta, yang mana lokasinya sangat strategis dan menawarkan akses yang mudah ke sejumlah destinasi wisata popular di Yogyakarta seperti keraton Yogyakarta, stasiun Yogyakarta, alun-alun Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, pasar jalan Malioboro, Pasar Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 66 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Beringharjo, dan Museum Vredenburg yang berjarak ± 6,5 KM dari lokasi hotel Royal Ambarrukmo. Selain itu hotel Royal Ambarrukmo juga berlokasi cukup dekat dengan bandar udara Adi Sucipto yaitu hanya berjarak ± 3,2 KM apabila dilihat dari foto satelit seperti (gambar.3) dibawah ini. Gambar 9. Lokasi Hotel Ambarrukmo Secara Makro Sumber : Google Map Letak hotel Royal Ambarrumo secara mikro Hotel Royal Ambarrukomo secara mikro berada di Jl. Laksamana Adi Sucipto No. 81 Yogyakarta. Untuk site nya sendiri berada di satu kawasan dengan Plaza Ambarrukmo yang mana merupakan pusat perberbelanjaan terbesar dan termewah di Kota Yogyakarta, dilengkapi lebih dari 200 pertokoan dengan brand lokal dan internasional. Untuk lokasi site secara mikro dapat dilihat dari foto satelit seperti dibawah ini. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 67 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 10 Lokasi Hotel Ambarrukmo Secara Mikro Sumber : Google Maps Proses pengembangan pada Hotel Royal Ambarrukmo Gambar 11 Rencana pengembangan hotel royal ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 68 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Konfigurasi ruang pada Hotel Royal Ambarrukmo Gambar 12. Rencana konfigurasi ruang hotel royal ambarrukmo Siteplan Hotel Royal Ambarrukmo Gambar 13. Siteplan hotel royal ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 69 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Analisa sirkulasi pada Hotel Royal Ambarrukmo Gambar 14. Analisa sirkulasi pada hotel royal ambarrukmo Analisa zoning setiap lantai pada Hotel Royal Ambarrukmo Gambar 15. Zoning basement hotel Royal Ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 70 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 16. Zoning ground floor hotel Royal Ambarrukmo nd Gambar 17. Zoning 2 floor hotel Royal Ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 71 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 18. Zoning 3rd~ 4thfloor hotel Royal Ambarrukmo th Gambar 19. Zoning 5 floor hotel Royal Ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 72 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 20. Zoning 6th floor hotel Royal Ambarrukmo Gambar 21. Zoning 7th floor hotel Royal Ambarrukmo Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 73 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 22. Atap hotel Royal Ambarrukmo 2.5.2 Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre Gambar 23 Front of House Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre Sumber: Data Pribadi Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre adalah hotel bintang 4 yang berada di Golf Estate Bogor. Hotel ini memiliki 5 hektar taman tropis yang indah sehingga menjadi tempat yang sempurna untuk melepas kepenatan kota, baik untuk liburan maupun bisnis. Dengan desain yang memadukan kayu Bangkirai tradisional dan kenyamanan modern, Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 74 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention menawarkan beragam aktivitas untuk memenuhi setiap kebutuhan tamu hotel dan pengunjung hotel. Gambar 24 Denah Kawasan Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre Sumber: Data Pribadi a. Guest rooms Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 75 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre memiliki 179 guest rooms yang terdiri dari 30 standard rooms, 70 superior rooms, 32 superior with garden view, 41 deluxe room with bathup on terrace, 4 suite rooms, dan 2 duplex suites. Interior kamar di hotel ini memiliki desain yang tradisional, luas dan nyaman, dihiasi dengan kayu bingkirai dan fasilitas yang modern. Standard room Standard room terdiri dari dua jenis kamar, yaitu standard roomdouble bed dan standard room-twin bed. Fasilitas untuk standard room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making facilities. Gambar 25Interior Standart Room Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 76 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Superior room Superior room terdiri dari superior room-double bed dan superior room-twin bed. Fasilitas untuk superior room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making facilities, balkon atau teras yang menghadap tropical garden. Gambar 26 Interior Superior Room Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Superior with garden view Superior with garden view terdiri dari superior garden-double bed dan superior garden-twin bed. Fasilitas untuk superior garden yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making facilities, balkon atau teras dengan sofa yang menghadap tropical garden. Gambar 27 Interior Superior Room with Garden View Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Deluxe room with bathup terrace Deluxe room with bathup terrace merupakan kamar dengan double bed dan terdapat fasilitas bathup di teras kamar. Fasilitas untuk deluxe room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 77 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention conditioning, safe box, coffe and tea making facilities, bathup at terrace. Gambar 28 Interior Deluxe Room Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Suite room Suite rooms merupakan kamar dengan double bed, fasilitas bathup dan lounge di teras kamar, dan terdapat living room yang luas. Fasilitas untuk suite room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making facilities, bathup and lounge at private terrace, large living room. Gambar 29 Interior Suite Room Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 78 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Duplex suite Duplex suites merupakan kamar suite room bertingkat. Fasilitas yang ada sama dengan suite room. b. Restaurants and bar Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre memiliki 2 restoran dan 1 bar lounge, yaitu Verandah and Meranti restaurant, Capriccio restaurant (casual Italian dining), dan Mahoni garden bar. Verandah and Meranti restaurant Verandah and Meranti restaurant memiliki desain dengan udara terbuka dan taman yang indah disekelilingnya. Restoran ini menyediakan makanan berkelas dengan konsep natural dan berbagai macam sajian makanan prasmanan dengan menu International, Indonesian, Chinese and All around Asia cuisine. Gambar 30 Restauran Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 79 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Capriccio restaurant (casual Italian dining) Capriccio restaurant (casual Italian dining) adalah tempat yang cocok untuk makan sambil berbisnis dan juga makan malam romantis. Restoran ini didesain dengan tempat makan indoor dan alfresco (outdoor) untuk menambah nuansa Italia. Gambar 31 Capriccio Restaurant Novotel Bogor Sumber: Data Google Mahoni garden bar Mahoni garden bar merupakan bar lounge yang didesain dengan udara terbuka dan dikelilingi oleh taman, serta interior dengan lantai dan perabotan yang banyak menggunakan kayu. Gambar 32 Bar Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 80 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention c. Meeting dan Conference Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre menyediakan tempat yang sangat ideal untuk rapat dan pertemuan dilengkapi dengan layanan yang professional dan personal. Hotel ini menyediakan 16 ruang pertemuan dan 2 ruang serba guna yang keseluruhannya seluas 1400 m2. Gambar 33 ballroom Novotel Bogor Sumber: https://www.novotelbogor.com/ Dimensions Capacity Venue Ceiling Class Board U- room Shape Shape 400 220 90 5m 200 110 5m 200 5m M2 M 600 30 x 20 5m Gede 300 20 x 15 Pangrango 300 20 x 15 Ballroom 1 26,4 x Height Theater Banquet Cocktail 100 300 600 45 50 120 250 110 45 50 120 250 150 90 40 75 120 240 Ballroom 2 284 Kencana 85 11 x 7,7 5m 50 30 20 25 30 80 Sanggar 78,5 10,2 x 7,7 5m 40 25 15 20 30 70 Karang 121 11 x 11 5m 60 35 25 30 40 90 10,75 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 81 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Halimun 90 12 x 7,5 3m 60 30 20 24 30 60 Papandayan 30 6,8 x 3,5 3m 20 - 10 12 - - Ceremai 30 6,8 x 3,5 3m 20 - 10 12 - - Putri 30 6,8 x 3,5 3m 20 - 10 12 - - Salak 114 14,25 x 8 3m 80 40 30 35 50 90 Krakatau 72,3 11,3 x 6,4 3m 50 30 15 25 - 60 Burangrang 77 12,8 x 6 2,8 m 65 40 20 30 40 70 Pancar 52 11,3 x 4,6 2,8 m 30 20 18 20 - 40 Malabar 36 5,6 x 6,4 2,8 m - - 12 - - - Windu 17 5,1 x 3,3 2,4 m - - 8 8 - - Guntur 29 5,7 x 5,1 2,4 m 20 - 10 12 - - Galunggung 110 5m 80 40 20 30 40 90 10,5 x 10,5 Table 4 Type dan Kapasitas Ballroom Novotel Bogor Sumber: Data Hotel d. Sport facilities Sport facilities yang ada di Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre antara lain, swimming pool, tennis court, table tennis, in balance fitness, dan multifunction sand field. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 82 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention Gambar 34 Swimming Pool Novotel Bogor Sumber: Data Pribadi Gambar 35 Lapangan Multifungsi Novotel Bogor Sumber: Data Pribadi Gambar 36 Fitness Centre Novotel Bogor Sumber: Data Google Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 83 Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Heritage Hotel Dan Convention e. Family & Novotel Family & Novotel adalah fasilitas yang terdiri dari spa, indoor kids club, children playground, free bicycle rental, golf course 18 holes, weekend activities (horse riding, cooking class, kid movies) dan weekend market. Gambar 37 Fasilitas Novotel Bogor Sumber: Data Google Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/ | 84