tinjauan pustaka - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Arsitektur Neo-Vernakular
2.1.1 Latar Belakang Munculnya Arsitektur Neo-Vernakular
Arsitektur Neo-Vernacular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang
pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun
1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para
arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotakkotak). Ada 6 (enam) aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A.
Jenck
diantaranya,
Historiscism,
Straight
Revivalism,
Neo
Vernakular,
Contextualism, Methapor dan Post Modern Space. Dimana, menurut (Budi A
Sukada, 1988) dari semua aliran yang berkembang pada Era Post Modern ini
memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri arsitektur sebagai berikut :
1. Mengandung unsur komunikatif yang bersikap lokal atau populer.
2. Membangkitkan kembali kenangan historik.
3. Berkonteks urban.
4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.
5. Bersifat representasional (mewakili seluruhnya).
6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain).
7. Dihasilkan dari partisipasi.
8. Mencerminkan aspirasi umum.
9. Bersifat plural.
10. Bersifat ekletik.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 16
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Sebuah karya arsitektur yang memiliki enam atau tujuh dari ciri-ciri diatas sudah
dapat dikategorikan ke dalam arsitektur Post Modern (Neo-Vernakular). Charles
Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga alasan yang
mendasari timbulnya era Post Modern, yaitu :
1.
Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas,
ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia.
2.
Canggihnya teknologi menghasilkan produk-produk yang bersifat pribadi.
3.
Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional atau
daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsitektur post modern dan aliranalirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non
tradisinal, modern dengan setengah nonmodern, perpaduan yang lama dengan yang
baru. Dalam timeline arsitektur modern, vernakular berada pada posisi arsitektur
modern awal dan berkembang menjadi Neo Vernakular pada masa modern akhir
setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern.
2.1.2
1.
Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo-Vernacular
Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat
diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur
dan ornamen).
2.
Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga
elemen non-fisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu
pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.
3.
Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan
vernakular melainkan karya baru (mengutamakan penampilan visualnya).
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 17
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
2.1.3
Pengertian Neo Vernakular
Kata NEO atau NEW berarti baru atau hal yang baru, sedangkan kata vernacular
berasal dari kata vernaculus (bahasa latin) yang berarti asli. Maka arsitektur
vernakular dapat diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat
setempat.
Arsitektur Vernakular konteks dengan lingkungan sumberdaya setempat yang
dibangun oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk
memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan
budaya masyarakat dari masyarakat tersebut. Dalam pengertian umum, arsitektur
Vernacular merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menunjuk arsitektur
indigenous kesukaan, tribal, arsitektur kaum petani atau arsitektur tradisional.
Pengertian Arsitektur Vernakular sering disamakan dengan Arsitektur Tradisional.
Joseph Prijotomo berpendapat bahwa secara konotatif tradisi dapat diartikan sebagai
pewarisan atau penerusan norma-norma adat istiadat atau pewarisan budaya yang
turun-temurun dari generasi ke generasi.
2.1.4
Arsitektur Neo-Vernakular
Arsitektur neo-vernakular, tidak hanya menerapkan elemen-elemen fisik yang
diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola
pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain.
Bangunan adalah sebuah kebudayaan seni yang terdiri dalam pengulangan dari
jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam penyesuaiannya terhadap iklim lokal,
material dan adat istiadat. (Leon Krier, 1971).
Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur PostModern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan
nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi
industri. Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang konsepnya pada
prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta
budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan,
alam, dan lingkungan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 18
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
“pada intinya arsitektur Neo-Vernakular merupakan perpaduan antara bangunan
modern dengan bangunan bata pada abad 19”
Batu-bata dalam kutipan diatas ditujukan pada pengertian elemen-elemen
arsitektur lokal, baik budaya masyarakat maupun bahan-bahan material lokal. Aliran
Arsitektur Neo Vernakular sangat mudah dikenal dan memiliki kelengkapan berikut
ini : hampir selalu beratap bubungan, detrail terpotong, banyak keindahan
dan menggunakan material bata-bata.
2.1.5
Ciri – Ciri Arsitektur Neo-Vernakular
Dari pernyataan Charles Jencks dalam bukunya “language of Post-Modern
Architecture (1990)” maka dapat dipaparkan ciri-ciri Arsitektur Neo-Vernakular
sebagai berikut.
a. Selalu menggunakan atap bumbungan.
Atap bumbungan menutupi tingkat bagian tembok sampai hampir ke tanah sehingga
lebih banyak atap yang diibaratkan sebagai elemen pelidung dan penyambut dari
pada tembok yang digambarkan sebagai elemen pertahanan yang menyimbolkan
permusuhan.
b. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal).
Bangunan didominasi penggunaan batu bata abad 19 gaya Victorian yang
merupakan budaya dari arsitektur barat.
c. Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan
proporsi yang lebih vertikal.
d. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang
terbuka di luar bangunan.
e. Warna-warna yang kuat dan kontras.
Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernakular tidak ditujukan
pada arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada keduanya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 19
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Hubungan antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat
oleh Neo-Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali.
a. Pemakaian atap miring
b. Batu bata sebagai elemen lokal
c. Susunan masa yang indah.
Mendapatkan unsur-unsur baru dapat dicapai dengan pencampuran antara unsur
setempat dengan teknologi modern, tapi masih mempertimbangkan unsur setempat,
dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat
diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan
ornamen).
b. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga
elemen non-fisik yaitu budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak yang mengacu
pada makro kosmos, religi dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.
c. Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan
vernakular melainkan karya baru (mangutamakan penampilan visualnya).
2.1.6
Prinsip – Prinsip Desain Arsitektur Neo-Vernakular
Adapun
beberapa
prinsip-prinsip
desain
arsitektur
Neo-Vernakular
secara
terperinci adalah sebagai berikut.
a. Hubungan Langsung, merupakan pembangunan yang kreatif dan adaptif
terhadap arsitektur setempat disesuaikan dengan nilai-nilai/fungsi dari bangunan
sekarang.
b. Hubungan Abstrak, meliputi interprestasi ke dalam bentuk bangunan yang dapat
dipakai melalui analisa tradisi budaya dan peninggalan arsitektur.
c. Hubungan Lansekap, mencerminkan dan menginterprestasikan lingkungan
seperti kondisi fisik termasuk topografi dan iklim.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 20
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
d. Hubungan Kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan teknologi, bentuk ide
yang relevan dengan program konsep arsitektur.
e. Hubungan Masa Depan, merupakan pertimbangan mengantisipasi kondisi yang
akan datang.
Berikut merupakan perbandingan arsitektur Tradisional, Vernacular Dan NeoVernacular :
No
1
2
3
Perbandingan
Tradisional
Vernakular
Neo-Vernakular
Ideologi
Terbentuk oleh
tradisiyang
diwariskan
secara
turuntemurun,be
rdasarkan kultur
dan kondisi lokal.
Terbentuk oleh tradisi
turun temurun tetapi
terdapat pengaruh
dari luar baik fisik
maupun non-fisik,
bentukperkembangan
arsitektur tradisional.
Penerapan elemen
arsitektur yang sudah
ada dan kemudian
sedikit atau banyaknya
mengalami pembaruan
menuju suatu karya
yang modern.
Prinsip
Tertutup dari
perubahan
zaman, terpaut
pada satu kultur
kedaerahan, dan
mempunyai
peraturan dan
norma-norma
keagamaan yang
kental
Ide Desain
Lebih
mementingkan
fasade atau
bentuk, ornamen
sebagai suatu
keharusan.
Berkembang setiap
waktu untuk
merefleksikan
lingkungan, budaya
dan sejarah dari
daerah dimana
arsitektur tersebut
berada. Transformasi
dari situasi kultur
homogen ke situasi
yang lebih heterogen.
Ornamen sebagai
pelengkap, tidak
meninggalkan nilainilai setempat tetapi
dapat melayani
aktifitas masyarakat
didalam.
Arsitektur yang
bertujuan melestarikan
unsur-unsur lokal yang
telah terbentuk secara
empiris oleh tradisi dan
mengembang-kannya
menjadi suatu langgam
yang modern.
Kelanjutan dari
arsitektur Vernacular.
Bentuk desain lebih
modern.
Table 1 : Perbandingan arsitektur tradisional , vernakular, dan neo vernakular
Sumber : Sonny Susanto, Joko Triyono, Yulianto Sumalyo, diakses 19/04/15 4.26PM dari
http://arsitektur-neo-vernakular-fazil.blogspot.com/
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 21
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
2.1.7
Contoh Bangunan Arsitektur Neo-Vernakular
a. Bandara International Minangkabau
Gambar 2. Bandara International Minangkabau
Gambar 3. Entrance Bandara International Minangkabau
Gambar 4. Site Entrance Bandara International Minangkabau
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 22
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Bangunan ini terletak di propinsi Sumatra barat yang merupakan salah satu
bangunan neo vernakular. Memiliki fungsi sebagai tempat lepas landas, mendarat
pesawat udara, dan pergerakan di darat pesawat udara, dengan kapasitas mencapai
1,3 juta, Bandar udara ini merupakan bandar udara pertama dan satu-satunya di
dunia yang memiliki nama suatu suku atau etnik, dimana dinamakan sesuai dengan
etnik yang mendiami provinsi Sumatera Barat yaitu Minangkabau. Bangunan ini
sangat lekat sekali dengan budaya minangkabau.
Bandara ini didesain dengan mengikuti konsep bangunan tradisional minangkabau
yang menggunakan atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya
runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang
dapat tahan sampai puluhan tahun namun belakangan atap rumah ini banyak
berganti dengan atap seng. Dengan mengambil bentuk vernakular yang jelas sekali
dipadukan dengan material yang moderen menjadikan bandara Internasional
Minangkabau ini terlihat maderen namum tetap memiliki ciri khas daerah
mimangkabau yang terletak pada atapnya.
Penarapan tema neo vernakular pada Bandara internasional minangkabau ini
mengambil konsep vernakular dari rumah tradisional padang dengan sangat jelas
terdapat pada atap gonjong atau bagonjong dengan bentuk puncak atapnya runcing
yang menyerupai tanduk kerbau.
b. Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Berada di daerah sub urban Kota Jakarta dengan kapasitas 9 juta orang. Dirancang
oleh Paul Andreu dari Prancis. Sebagian besar berkonstruksi tiang dan balok (dari
pipa-pipa baja) yang diekspose. Unit-unit dalam terminal dihubungkan dengan
selasar terbuka yang sangat tropikal, sehingga pengunjungnya merasakan udara
alami dan sinar matahari. Unit ruang tunggu menggunakan arsitektur Joglo dalam
dimensi yang lebih besar, namun bentuk maupun sistem konstruksinya tidak berbeda
dari sopo guru dan usuk, dudur, takir, dan lain-lain dari elemen konstruksi Jawa.
Penggunaan material modern namun memiliki tampilan seperti kayu yang diterapkan
pada kolom- kolom di ruang tunggu memberikan kesan yang modern namun natural.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 23
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 5. Bandara Soekarno Hatta
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
Pendekatan Pemikiran Rancangan:
Bangunan Soekarno Hatta Airport ini merupakan bangunan neo-vernakular yang
dengan sangat jelas memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada
penggunaan bentuk-bentuk atap joglo dan atap-atap pelana (lipat) yang banyak
digunakan pada bangunan tradisional Indonesia. Penggunaan material modern yang
berkesan natural pada kolom-kolom bangunan ini dapat diterapkan pada bangunan
Pasar Tradisional agar terlihat kesan mendaerah namun modern. Selain itu
penerapan konsep arsitektur setempat dalam penggunaan tata ruang yang linear
yang dipadu dengan teknologi modern cocok diterapkan pada Pasar Tradisional,
agar dapat terciptanya suatu bangunan modern yang masih memiliki image daerah,
seperti ulee gajah pada sambungan balok-kolom yang saling menembus yang
banyak terdapat pada bangunan tradisional Aceh.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 24
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
c.
Kuala Lumpur International Airport
Gambar 6. Kuala Lumpur International Airport
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
Airport yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia ini dirancang oleh Dr. Kisho
Kurokawa. Airport berkapasitas 25 juta orang dalam rencana pengembangannya
akan dibuat jalur penghubung antara Kuala Lumpur dengan pusat kota. Di lahan
seluas 10.000 ha ini. Dr. Kisho Kurokawa merancang airport ini dengan gaya
pencampuran identitas nasional Malaysia dengan fasilitas high-tech sehingga dapat
mencerminkan Malaysia yang modern. Airport ini menjadi simbol kebanggaan
Nasional Malaysia dan menjadi kesan pertama yang menarik ketika para penumpang
tiba di Malaysia.
Pendekatan Pemikiran Rancangan:
Kuala Lumpur International Airport merupakan bangunan neo-vernakular yang
memiliki konsep vernakular yang cukup jelas, penggunaan bentukan dan material
atap yang melengkung mencerminkan Malaysia yang sangat kental nuansa
Islaminya namun dengan sentuhan material modern menjadi sangat modern namun
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 25
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
tidak meninggalkan unsur vernakularnya. Penggunaan material yang sesuai dengan
konsep vernakular inilah yang dapat diterapkan pada bangunan yang akan
dirancang, yaitu Pasar Tradisional yang modern namun tidak meninggalkan unsur
vernakularnya.
2.2. Pengertian Heritage
Menurut asal katanya, heritage berarti sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi lainnya. Heritage menurut Ashworth (2006) di dalam kausar (2013) adalah
sesuatu yang terpilih untuk dilestarikan. Di dalamnya terkandung interpretasi dari
sejarah masa lalu yang hadir melalui monumen dan artefak, dikombinasikan dengan
memori kolektif individu maupun kelompok untuk merespon kebutuhan masa kini
yang meliputi penguatan identitas, kebanggaan, serta kebutuhan akan sumber daya
yang dapat dimanfaatkan, misalnya untuk pariwisata.
Istilah Heritage itu sendiri memiliki pengertian, Heritage yaitu sejarah, tradisi, dan
nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau Negara selama bertahun-tahun dan
dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut. (Sumber : Kamus
Oxford), sedangkan menurut UNESCO memberikan definisi “heritage’’ sebagai
warisan (budaya) masa lalu, yang seharusnya dilestarikan dari generasi ke generasi
karena memiliki nilai-nilai luhur. Dalam buku Heritege Management Interpretation
Identity, karya Peter Howard memberikan makna heritage sebagai segala sesuatu
yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam. Sedangkan
menurut Hall & McArther (1996) dalam bukunya heritage Management memberikan
definisi heritage sebagai warisan budaya dapat berupa kebendaan (tangible) seperti
monument, arsitektur bangunan, tempat peribadatan, peralatan, kerajinan tangan,
dan warisan budaya yang tidak berwujud kebendaan (intangible) berupa berbagi
atribut kelompok atau masyarakat, seperti cara hidup, folklore, norma dan tata nilai.

Heritage dan Kaitannya Dengan Arsitektur Perkotaan
Banyak bangunan – bangunan baru bermunculan untuk menunjang kegiatan di
dalam perkotaan. . Berbagai gaya arsitektural muncul dalam kota sebagai bentuk
nyata perkembangan kota yang tidak mau kalah dengan kota – kota lain disekitarnya
dan sebagai bentuk modernisasi kota itu. Perkembangan kota yang seperti itu
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 26
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
menyebabkan kecemasan karena bangunan – bangunan lama yang memiliki nilai
sejarah atau yang menjadi ciri khas suatu kota bisa hilang karena adanya bangunan
baru dengan keseragaman dan globalisasi dalam desain yang pada akhirnya
merusak karakter lingkungan kota itu.
Untuk mencegah hilangnya bangunan – bangunan dengan nilai sejarah tinggi pada
sebuah kota, para perancang kota mulai bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
untuk mempertahankan dan melestarikan “kota lama” yang dimiliki pada kota
tersebut. Dengan bantuan Pemerintah Daerah maka “kota lama” itu dijadikan
“heritage area”, yang diharapkan dapat diperhatikan dengan lebih sehingga pada
akhirnya memiliki nilai lebih pula. Dengan adanya “heritage area” ini maka karakter
kota tidak akan pudar walaupun perkembangan kota “keluar” dari konteks karakter
kota yang sesungguhnya. Kawasan kota lama akan tetap hidup dan memiliki nilai
historis tersendiri.

Bentuk bentuk pelestarian bangunan
Bangunan – bangunan yang termasuk dalam heritage kadang kala mengalami
kerusakan akibat termakan usia atau kurangnya perawatan yang dilakukan. Karena
itu perlu adanya perbaikan pada bagian – bagian yang rusak sehingga kesan historis
bangunan dapat utuh kembali.
Sebuah piagam bernama Charter for the
Conservation of Places of Cultural Significance ( Burra Charter) dari Australia
melandasi bentuk – bentuk perbaikan bangunan dengan nilai historis. Batasan –
batasan istilah tentang pengerian pelestarian bangunan adalah sebagai berikut :
a.
Konservasi, adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar
makna budayanya tetap terpelihara. Ini meliputi pemeliharaan dan sesuai
dengan keadaan yang meliputi Preservasi, Restorasi, Rekonstruksi dan
Adaptasi.
b.
Pemeliharaan adalah perawatan yang terus menerus dari bangunan ,
makna dan penataan suatu tenmpat dan harus dibedakan dari perbaikan.
Perbaikan mencakup restorasi dan rekonstruksi dan harus dilaksanakan
sesuai dengannya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 27
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
c.
Preservasi adalah mempertahankan (melestarikan ) yang telah dibangun
disuatu tempat dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan
mencegah penghancuran.
d.
Restorasi adalah mengembalikan yang telah dibangun di suatu tempat
ke kondisi semula yang diketahui, dengan menghilangkan tambahan atau
membangun kembali komponen-komponen semula tanpa menggunakan
bahan baru.
e.
Rekonstruksi adalah membangun kembali suatu tempat sesuai mungkin
dengan kondisi semula yang diketahui dan diperbedakan dengan
menggunakan bahan baru atau lama.
f.
Adaptasi adalah merubah suatu tempat sesuai dengan penggunaan yang
dapat digabungkan.

Peran arsitek dalam pelestarian bangunan historis
Arsitek perlu ambil bagian dalam usaha melestarikan bangunan bersejarah.
Bangunan tersebut menjadi tanggung jawab arsitek karena arsitek memahami
bagaimana sebuah bangunan dibentuk dan menjadi jiwa bagi lingkungannya.
Pemahaman yang dalam akan nilai sejarah bangunan serta teori yang dianut oleh
arsitek aslinya menjadi penting untuk mempermudah melakukan proses perbaikan.
Pembentukan karakter bangunan juga harus diperhatikan supaya perbaikan
bangunan tidak melenceng dari tujuan dan fungsi lokal.
Selain itu sosialisasi pada masyarakat terutama yang berdomisili di sekitar lokasi
juga sangat penting. Masyarakat harus disadarkan akan pentingnya bangunan –
bangunan bersejarah yang ada sehingga mereka bisa turut membantu untuk
memelihara lingkungan sekitar bangunan.
2.3. Tinjauan Umum Hotel
2.3.1
Pengertian Hotel
Secara harfiah, kata HOTEL dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin),
artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses
perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 28
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah – rumah besar
disebut dengan HOSTEL.
Rumah – rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk
menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama para peginap di koordinir
oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk
kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL).
Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan
kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturang yang terlalu banyak
sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan.
Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga
kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut :

Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan
berikut makanan dan minuman (berdasar SK Menteri Perhubungan No. PM
16/PW301/PHB 77 tanggal 22 Desember 1977). Berdasarkan pengertian ini,
Hotel
memerlukan
pengelolaan
secara
menerus
untuk
melayani
konsumennya. Perancangan sebuah hotel perlu mempertimbangkan dua
aspek utama pada perancangan bangunan komersial, yaitu efisiensi dan
kenyamanan

Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola
oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan
dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan
yang diterima tampa adanya perjanjian khusus

Menurut buku “Hotel Marketing” : Kata hotel berasal dari bahasa Yunani
yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung
dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 29
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Menurut K. Kraft (1942) : Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang
menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang
menginap dan mengadakan perjalanan.

Menurut Dirjen Pariwisata – DEPARPOSTEL No 12/U/II/88 tanggal 25
Februari 1988 : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,
makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersil.

Menurut Webster Student Dictionary : Hotel adalah sebuah rumah yang
menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama
untuk orang-orang yang singgah sementara waktu.

Menurut Fred Lawson (1980) : Hotel sebagai bangunan umum yang
memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar
imbalan. Dua jasa pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan
minuman.
2.3.2 Fungsi Dan Peranan Hotel

Fungsi Hotel
1. Sebagai tempat/sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu
(wisatawan dan pelancong), sebagai tempat beristirahat/tinggal sementara
waktu selama dalam perjalanan yang jauh dari tempat asalnya.
2. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris hotel sering disebut sebagai “Hotel is a
home far away from home”.
3. Sebagai tempat pertemuan (rapat, seminar, komprensi, lokakarya dan
sebagainya) bagi para pengusaha, pimpinan pemerintah, para cendekiawan
dan sebagainya.
4. Sebagai tempat untuk mempromosikan berbagai produk, perusahaan atau
bisnis apa saja.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 30
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
5. Sebagai tempat untuk bersantai, rekreasi, rileks atau menikmati kesenangan
lainnya.
6. Sebagai tempat bertemu, bergaul dan bersahabat bagi semua bangsa yang
datang.
7. Sebagai tempat untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
(khususnya bagi pelajar/mahasiswa dan karyawan).
8. Sebagai tempat untuk mencari nafkah/uang (khususnya bagi karyawan dan
managemennya).
Kebutuhan tamu hotel sama halnya dengan kebutuhan dasar manusia lainnya, yaitu
berupa kebutuhan phisik; seperti sandang, pangan, apapn dan kebutuhan psikis;
seperti keamanan, ketenangan dan ketentraman, kebutuhan sosial, harga diri, cinta
kasih serta penghargaan atas prestasi dirinya diharapkan dapat terpenuhi.
Sedangkan kebutuhan tamu yang pokok dalam suatu hotel adalah; istirahat, tidur,
mandi, makan, minum, hiburan,
kesehatan dan lain-lain. Memang banyak pendapat bahwa akomodasi untuk
wisatawan atau pelancong tidak perlu berbentuk hotel, yang penting asal memenuhi
syarat kebersihan, kesehatan dan nyaman. Pendapat itu memang tidak salah, tetap
hanya terbatas bagi tammu yang datang secara individual untuk menginap saja.
Sedangkan jika kita lihat sekarang, industri pariwisata sudah memasuki apa yang
disebut dengan mass industry, dimana orang tidak lagi memerlukan perjalanan
sendiri-sendiri, tetapi berombongan (group).
Apalagi dewasa ini sedang berkembang suatu jenis peristiwa yang pasaran
potensinya adalah orang-orang yang melakukan perjalanan bukan sekedar
menginap dan beristirahat, namun untuk tujuan konferensi, seminar, loka-karya,
musyawarah nasional, rapat pertemuan, pesta perkawinan, ulang tahun dan
berbagai kegiatan lainnya, yang tentunya membutuhkan penyediaan sarana dan
fasilitas yang lengkap serta pelayanan yang dapat memuaskan tamu-tamunya.
Sebagai suatu industri akomodasi dan jasa, usaha perhotelan dalam menjalankan
operasi dan pelayanannya harus didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai,
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 31
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
antara lain fasilitas penginapan (kamar-kamar), lobby dan ruang-ruang tamu, tempat
parker, peralatan dapur untuk memasak, makan dan minum, sarana rekreasi, dan
olah raga seperti fitness center, swimming pool, tennis court, sarana telekomunikasi,
pelayanan kesehatan (house doctor), shopping center, tenaga kerja yang
terlatih/terampil dan sebagainya. Sehingga usaha perhotelan benar-benar menjadi
usaha komersial yang mampu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya,
sekaligus menunjang Pembangunan Pariwisata Negara/Daerah dimana hotel itu
berada.

Peranan Hotel
Dalam menunjang pembangunan suatu negara, usaha Perhotelan dapat berperan
aktif dalam berbagai hal, antara lain:
2) Meningkatkan Peranan Industri Rakyat. Peranan ini dapat diwujudkan dengan
adanya kebutuhan hotel akan peralatan dan perlengkapan untuk mendukung
usaha pelayanan pada tamu, antara lain: meubel, bahan-bahan makanan dan
minuman (termasuk sayur-mayur dan buah-buahan), bahan pakaian, mesinmesin, cindera mata, alat-alat kebersihan, hiasan bunga dan lain-lain
dihasilkan oleh industri rakyat.
3) Menciptakan lapangan kerja baru. Bisnis hotel merupakan usaha yang padat
modal dan padat karya, yaitu memerlukan modal yang besar dengan jumlah
tenaga kerja yang besar (banyak) pula. Tenaga kerja dari berbagai latar
belakang pendidikan dan pengalaman yang dapat dipekerjakan dalam
berbagai bagian dan jabatan dalam hotel.
4) Membantu Pemerintah dan Swasta dalam Usaha pendidikan dan pelatihan.
Hotel-hotel memberikan peluang yang sangat luas, kepada karyawan baru
maupun lama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, dan
juga
memberikan
kesempatan
kepada
para
siswa/mahasiswa
untuk
berpraktek kerja (on the job-training), magang kerja, bahkan langsung
bekerja. Hotel merupakan wahana yang sangat efektif dalam penembangan
program ahli teknologi (khususnya dalam usaha perhotelan) melalui
penyerapan ilmu dan teknologi serta keterampilan kerja.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 32
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
5) Meningkatkan pendapatan Pemerintah Daerah/Negara dalam sektor Pajak.
Sebagai usaha akomodasi dan jasa pelayanan, hotel merupakan salah satu
sumber pendapatan daerah/negara yang potensial, yaitu melalui pembayaran
listrik, telepon dan berbagai macam pajak, pembayaran listrik, telepon dan
berbagai macam izin/pajak lainnya, baik kepada pemerintah daerah maupun
kepada pemerintah pusat.
6) Meningkatkan devisa/pendapatan negara (dari sektor pajak dan bea cukai).
Hotel sebagai salah satu komponen industri pariwisata yang sangat berperan
aktif dalam membantu maningkatkan arus wisatawan manca negara
(wisman), maupun wisatawan nusantara (wisnus), yang tentunya akan
mempergunakan fasilitas dan pelayanan seperti: passport, visa, exit permit
dan entrée permit, ticket pesaway udara dan laut, serta biaya masuk
pelabuhan yang tidak kecil jumlahnya, baik yang disediakan di negara asal
(origin country), maupun di negara-negara yang dikunjunginya (destination
country). Dan pada giliranya akan turut meningkatkan devisa bagi negara.
7) Meningkatkan hubungan antar bangsa di dunia. Hotel dipergunakan sebagai
tempat yang resmi untuk menjamu tamu-tamu ataupun delegasi dari berbagai
negara asing, baik untuk keperluan konferensi, rapat, loka-karya, seminar,
business, leisures, (tourist atau travelers), baik dalam lingkungan asiosiasi
tingkat regional maupun internasional, ataupun sebagai tamu negara,
semuanya akan meningkatkan hubungan antar bangsa.
2.3.3 Ruang – Ruang Pada Hotel
Penjabaran aktivitas pengguna bangunan secara detail akan membantu proses
perancangan khususnya dalam penentuan kebutuhan ruang. Semakin detail rincian
aktivitas yang dijabarkan, semakin spesifik rancangan ruang yang dapat dibuat.
Setelah seluruh kebutuhan ruang teridentifikasi, pada tahap selanjutnya dapat
dilakukan perencanaan organisasi ruang untuk hotel baik secara keseluruhan
maupun bagian-bagian tertentu serta ukuran-ukuran standar ruang yang dapat
memberikan kenyamanan bagi tamu hotel. Berikut diagram organisasi ruang pada
hotel :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 33
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 7 Skema: Diagram Organisasi ruang pada hotel
Sumber : Panduan perancangan bangunan komersial yang diolah dari Rutes,W & Penner, R,1992.
Berdasarkan persyaratan fungsionalnya, bangunan hotel dapat dibagi menjadi
beberapa zona dengan karakter dan tuntutan struktural yang berbeda sebagai
berikut (Rutes, W. & Penner, R, 1992) :
1. Area publik (misalnya ruang pertemuan, ruang konferensi dan lain-lain) memiliki
tuntutan sebagai berikut :

Menggunakan struktur bentang lebar, ruang terbuka dan langit-langit yang
tinggi untuk memberikan keleluasaan pengaturan layout dalam ruang karena
area ini biasanya berkapasitas besar dan dtuntut untuk mempunyai
fleksibilitas pengaturan layout ruang yang tinggi.

Interior ruang yang bersifat fleksibel, dirancang khususa sesuai image hotel
yang ingin ditonjolkan.

Berada pada atau dekat level jalan untuk kemudahan pencapaian, control
dan penyelamatan. Area public seringkali merupakan salah satu area dengan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 34
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
intensitas kegiatan yang tinggi dan biasanya mempunyai kapasitas besar.
Pengguna area ini bukan selalu tamu yang menginap di hotel tersebut
sehingga akses dari luar bangunan perlu dirancang untuk mendapatkan
kemudahan, yaitu mudah dikenali dan mudah dicapai.
2. Ruang-ruang tamu
Selain area publik yang dirancang untuk mewadahi event-event insidentil, pada
sebuah hotel juga perlu disediakan ruang tamu yang dapat difungsikan untuk
menemui pengunjung yang ingin menemui tamu hotel. Karakter ruang ini adalah
sebagai berikut :

Ruang-ruang kecil dapat dirancang dengan privatisasi tinggi maupun rendah
dengan rancangan modular (berulang).

Penempatan ruang-ruang dikelompokkan di sekitar saluran-saluran layanan.

Pemanfaatan dinding luar maksimal untuk cahaya alami dan view.
3. Area layanan adalah area yang diakses oleh staf hotel yang difungsikan untuk
menyiapkan layanan bagi tamu hotel. Area ini mempunyai karakter sebagai berikut :

Perletakannya dirancang untuk memudahkan pencapaian ke seluruh bagian
hotel sehingga layanan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Jalur sirkulasi pada beberapa bagian perlu disediakan khusus, dibedakan
dengan jalur sirkulasi tamu.

Lazimnya area ini ditempatkan pada level basement atau atap agar tidak
mengurangi area sewa terlalu banyak.
Menurut John Hancock Callender (1974), ruang-ruang dalam hotel dibagi menjadi
dua kelompok yaitu bagian depan (front of the house) dan bagian belakang (back of
the house) yang pengaturan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Back of the house, biasanya diisi berbagai fasilitas sebagai berikut :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 35
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Fasilitas laundry : Luasan ruang laundry tergantung dari aktivitas yang ada
didalamnya. Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan
berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika dan mesin press
yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan (Rutes,W. & Penner,
1992).

Housekeeping Departement : Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang
meliputiruang kepala departemen dan ruang asisten. Selain itu, juga dibuat
gudang untuk menyiman peralatan yang digunakan oleh housekeeper dan
tempat khusus untuk menjahit kain seprei, sarung bantal dan gorden yang
dipersiapkan untuk pelayanan kamar tamu hotel.

Servis makanan dan sayuran : Aktivitas ini tidak terlalu membutuhkan ruang
yang luas karena makanan dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak
bertahan lama di tempat tersebut. Setelah selesai diperiksa, ditimbang dan
disahkan, bahan pangan akan dikirim ke gudang yang kering atau basah
sesuai kebutuhan atau dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan.
Khusus makanan kaleng, botol atau makanan instan lainnya yang tidak
membutuhkan lemari pendingin akan dipindahkan ke gudang yang kering.
Sayuran akan langsung dibawa ke tempat memasak. Pada bagian ini lemari es
sangat diperlukan. Board untuk memotong sayuran juga harus sesuai dengan
ketinggian manusia sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk
minuman seperti susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusus yang
terpisah dari sayuran, ikan dan daging. Apabila terdapat perbedaan ketinggian
lantai pada bagian ini, diperlukan ramp yang akan memudahkan pembersihan
dengan air dan memudahkan pergerakan bahan makanan dengan kereta
dorong atau meja dorong.

Ruang mekanikal ; Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang
berupa tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara
keseluruhan.
2. Front of the house, berisi ruang-ruang sebagai berikut :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 36
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Ruang registrasi tamu
; Penempatan ruang registrasi harus terlihat dan
berada di area lobby. Tidak ada aturan yang pasti tentang panjang meja
registrasi ini tetapi hotel berbintang yang mempunyai kamar berjumlah 100
sampai 200 kamar akan memerlukan dua meja agar dapat melayani semua
pengunjung dengan cepat. Dalam area tersebut juga dipasang alat
pengontrol yang bekerja secara elektrik untuk membantu tamu yang akan
check in dan check out.

Servis penyimpanan kunci ; Pada hotel berbintang, area penyimpanan kunci
kamar dan area penerima ditempatkan terpisah.

Kasir ; Penempatan kasir berhadapan dengan registration desk. Untuk hotel
berbintang yang memiliki beberapa restoran dan fasilitas komersial yang lain,
perlu dilakukan pengaturan khusus untuk keuangan yaitu melalui deposit box
yang aman. Jika cara ini digunakan, pihak hotel harus bekerja sama dengan
pihak bank.

Ruang administrasi ; Peletakan ruang administrasi harus berhubungan
langsung dengan lobby. Untuk hotel berbintang, terdapat ruang manajer
administrasi beserta ruang asistennya dan juga terdapat ruang resepsionis
yang berada diantara lobby dan ruang manajer. Untuk hotel yang lebih
modern, terdapat ruang untuk menyediakan makanan bagi manajer dan
asistennya.

Lobby ; Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak dekat
penerimaan tamu di front office. Ruangan tempat duduk-duduk hotel biasanya
berada di lobby, yang merupakan semacam ruang tunggu.selin itu, ruangan
ini juga dilengkapi tempat duduk-duduk yang terpisah, yang disediakan bagi
tamu untuk beristirahat dan bersantai sambil membaca atau menonton
televisi dan lain-lain.

Kebutuhan ruang lobby berbeda-beda pada setiap hotel, tergantung jenis
hotel tersebut. Misalnya lobby pada city hotel tidak membutuhkan ruang yang
luas sedangkan lobby pada resort hotel biasanya justru sebaliknya. Penataan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 37
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
ruang looby sebaiknya lebih menonjol daripada ruang lain yang dapat dilihat
dari finishing, warna, material, pencahayaan dan dekorasinya.

Fasilitas transportasi vertical mekanik (elevator) ; Untuk menambah
kenyamanan konsumen, sebuah hotel yang berupa bangunan bertingkat
harus dilengkapi dengan alat transportasi vertical mekanik, biasanya berupa
lift (elevator). Penempatan elevator harus dapat terlihat oleh public dari
berbagai arah sehingga harus pula berdekatan dengan entrance dan
registration desk.

Guest Room ; Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan
pertama terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentukan
oleh jumlah furniture yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan suatu
hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu hotel adalah twin
bed room, single bed room dan suites room. Unit terkecil memiliki sepasang
tempat tidur kembar, baik yang diletakkan secara terpisah dengan adanya
meja lampu diantaranya maupun yang diletakkan secara berdempet. Dari
segi efisiensi ruang cara kedua lebih baik daripada cara pertama.
Pertimbangan kedua adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan
yaitu tipe king atau standar twin. Selain itu, juga perlu dipertimbangkan
fasilitas tempat duduk.
Pencahayaan dalam ruangan dan control pada guest room harus
dipertimbangkan secara hati-hati. Tipe kontrol yang paling sederhana yaitu
pengontrolan pada pintu otomatis. Pada tipe ini lampu dalam ruangan akan
menyala
begitu
pintu
dibuka.
Sebagai
sebuah
fasilitas
komersial,
kenyamanan merupakan aspek penting yang sangat berkaitan dengan tinggi
rendahnya angka kunjungan pad hotel tersebut. Salah satu realisasi
kenyamanan pada bangunan hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan
fasilitas yang disediakan pada setiap kamarnya. Makin mewah kelengkapan
fasilitas yang tersedia, makin tinggi pula kelas kamar tersebut.
Contoh klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel adalah sebagai berikut :
1. Standart Room
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 38
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Adalah jenis kamar yang harganya paling murah di suatu hotel karena
fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua hotel.
Perlengkapan standar dalam suatu hotel biasanya adalah sebagai berikut :
-
Kamar tidur dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur (meliputi kotak
pegas, kasur, penghalang kepala) tempat tidur yang digunakan di hotel
pada umumnya memakai spring bed supaya lebih kuat, lembut dan tidak
perlu dijemur.
-
Meja malam yaitu meja yang diletakkan di salah satu sisi tempat tidur.
Umumnya bentuk meja itu kecil dan biasa dimanfaatkan sebagai sentral
tempat pemasangan tombol-tombol seperti lampu, AC, TV dan radio.
-
Meja lampu malam yaitu meja yang diletakkan di sisi salah satu tempat
tidut sebagai tempat untuk menaruh lampu tidur.
-
Telepon, letaknya di atas meja malam.
-
Lemari
pakaian
umumnya
terbagi
dua
bagian
yaitu
untuk
menggantungkan pakaian dan untuk menaruh barang-barang. Lemari
tersebut dilengkapi dengan laci. Letak lemari berdekatan dengan kamar
mandi, di depan dan atau berseberangan dengan kamar mandi.
-
Rak barang yaitu tempat untuk menaruh koper. Biasanya terbuat dari
kayu yang dilapisi dengan bahan yang tahan gesekan untuk menghindari
kemungkinan goresan dari koper.
-
Meja tulis yang dibuat dengan bentuk praktis karena meja ini juga
berfungsi sebagai meja rias. Oleh karena itu, di dekat meja tersebut
disediakan cermin yang menempel di dinding atau di meja.
-
Lain-lain seperti kursi untuk meja hias, kursi minum, meja kursi serambi,
cermin tembok, keranjang sampah serta gorden tipis dan tebal (untuk
malam hari).
Pada standart room terdapat kamar mandi dengan kelengkapan sebagai
berikut : bak mandi, shower, keran air panas dan dingin, saluran bak mandi
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 39
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
dan tutupnya, rak handuk mandi, tempat sabun mandi, pegangan pengaman,
tirai mandi, toilet bowl, tangki air, keran penyembur air, tempat tissue, bak
cuci tangan, meja bak cuci tangan, pembuka tutup botol, gantungan pakaian
dan tempat sampah.
2. Deluxe Room
Adalah jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar
misalnya dengan ukuran kamar yang lebih besar dan tambahan fasilitas lain
seperti televisi, lemari es, dan lain-lain.
3. President deluxe suite room
Adalah jenis kamar yang paling mahal dalam suatu hotel. Kamar ini
merupakan kebanggan dari suatu hotel yang dapat memberikan ciri khas dan
biasanya digunakan sebagai alat promosi. Ruangan ini hanya ada satu pada
suatu hotel. Fasilitas pada kamar ini lebih lengkap dibandingkan dengan
deluxe room misalnya meja kursi baca, sofa untuk bersantai, meja kursi tamu,
kamar mandi yang lebih besar dan lebih mewah, serta ukuran kamar yang
lebih luas.

Fasilitas restoran : Restoran pada hotel harus memperhatikan kenyamanan
termasuk coffee shop, yang dapat dipenuhi dengan pelayanan yang cepat
dan variasi menu. Tamu-tamu yang ingin makan di restoran atau bar yang
ada di hotel dapat memesan di tempat yang disediakan oleh hotel. Ada
beberapa hotel yang menyediakan klub-klub malam di mana para tamu
dapat menikmati musik dan berdansa sambil menikmati hidangan makanan
dan minuman yang dipesan.

Koridor : Berdasarkan pertimbangan kenyamanan sirkulasi, panjang koridor
pada hotel maksimal adalah 30 m dengan ketinggian sekitas 1,8 m. perlu
diperhatikan pula penyelesaian pada lantai koridor dengan menggunakan
karpet
(untuk meredam bunyi dan
menambah
kesan elegan) dan
pencahayaan yang terus-menerus dengan pencahayaan buatan. Selain
bagian kamar, kenyamanan sebuah hotel juga ditentukan oleh pengaturan
sirkulasinya, yang secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 40
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
-
Public circulation (Sirkulasi publik) terbagi lagi menjadi dua yaitu resident
guest dan non-resident guest. Kedua jalur sirkulasi ini harus cukup
terpisah dan simple, dimulai dari entrance foyer (lobby). Jika terdapat
„ballroom suite‟ maka peletakannya harus terpisah dari blok ruang tidur
dan juga dari public room lainnya di hotel. Akses langsung dari reception
area ke blok ruang tidur harus dihindari dan jalur sirkulasi untuk nonresident guest tidak boleh melalui blok ruang tidur. Harus ada akses dari
ruang tidur ke public rooms dan entrance serta diusahakan ada akses
„resident only‟ dari ruang tidur ke dining room.
-
Service circulation (sirkulasi staf dan servis duct) harus terpisah dari
sirkulasi public. Tidk boleh terjadi sirkulasi silang di antara keduanya.
1. Kamar mandi guest room : Guest room perlu dilengkapi dengan kamar mandi
yang kelengkapannya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemewahan
guest room tersebut. Kamar mandi yang digunakan di antaranya adalah :
-
Kamar mandi tamu yang memiliki tab-shower, water closet dan wastafel
sehingga luasan minimal adalah 1.45 m x 2.50 m.
-
Kamar mandi yang memiliki wastafel, bathtub dan closet sehingga luasan
minimal adalah 1.55 m x 2.50 m.
-
Kamar mandi yang memiliki bathtub, wastafel, closet dan tab-shower
sehingga luasan minimal adalah 2.76 m x 2.15 m.
Kamar mandi juga perlu dilengkapi dengan kotak obat di luar kamar mandi,
peletakan handuk yang strategis dan mudah dicapai serta dirancang dengan
material dinding dan lantai anti licin.
Selain pengorganisasian ruang, ukuran-ukuran standar masing-masing ruang
juga perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan fungsi bangunan.
Khususnya yang terkait dengan ruang gerak pada setiap ruang. Untuk
menambah kenyamanan dan meningkatkan daya tarik kunjungan pada
sebuah hotel, disediakan pula beberapa fasilitas public yang dapat
difungsikan bagi kegiatan insidentil, sementara beberapa dapat pula disewa
oleh umum seperti :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 41
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
a) Lobby
b) Arcade: Arcade adalah toko-toko maupun kios-kios yang ada di hotel dan
biasanya disewakan kepada pihak lain yang digunakan untuk menjual koran,
majalah, cinderamata, obat-obatan, kantor perjalanan wisata, bank, money
changer dan sebagainya.
c) Children playroom : Ruang bermain anak-anak yang disediakan oleh pihak
hotel yang biasanya dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan dengan
berbagai macam tipe alat permainan yang baik untuk menarik anak-anak
yang dibawa oleh tamu-tamu hotel.
d) Swimming pool : Ada dua macam kolam dalam hotel yaitu indoor
swimming pool dan outdoor swimming pool. Fasilitas ini biasanya dilengkapi
tempat mandi sauna dan didekorasi dengan indah. Banyak perabotan dan
handuk-handuk di kolam renang ini.
e) Conference room :Ruangan-ruangan yang ada di hotel yang digunakan
untuk seminar-seminar, rapat-rapat, perjamuan dan konferensi yang memang
disediakan untuk maksud-maksud ini. Ruangan
konferensi biasanya
dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang baik dengan fasilitas – fasilitas
konvensi.
2.3.4 Klasifikasi Hotel
Meskipun kegiatan utama yang diwadahi sama, beberapa hotel memiliki keunikan
rancangan yang berbeda-beda, baik dari sisi kelengkapan ruang, kelengkapan
layanan, penampilan bangunan, maupun suasana dalam bangunan yang dirancang.
Hal ini secara spesifik ditimbulkan dari analisis pengguna-pengguna spesifik ataupun
aktivitas-aktivitas spesifik yang
diwadahi
dalam
setiap
hotel.
Proses
perencanaan
sebuah
hotel
perlu
memperhatikan berbagai komponen terkait, yang berbeda-beda sesuai dengan jenis
hotel yang direncanakan. Oleh karena itu, pemahaman pada beberapa klasifikasi
hotel perlu dilakukan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 42
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
a. Jenis Hotel Menurut Tujuan Kedatangan Tamu
1) Bussiness hotel merupakan hotel yang kebanyakan tamunya datang
untuk keperluan bisnis, berdagang atau kunjungan resmi lainnya. Hotel
semacam ini umumnya terdapat di kota besar, atau di daerah pusat
bisnis. Sarana yang disediakan tentunya yang menunjang kegiatan bisnis
para tamu, seperti business center, perpustakaan, executive lounge serta
money changer.
2) Pleasure hotel merupakan hotel yang sebagian besar fasilitasnya
ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi. Hotel
semacam ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas bersantai dan relaksasi.
Dalam Ruangan
Aktivitas
Fasilitas
Olahraga
Ruang fitness
Ruang senam
Kolam renang
indoor
Ruang billiard
Luar Ruangan
Aktivitas
Olahraga
Relaksasi dan
bersenangsenang
Relaksasi dan
bersenangsenang
Ruang
karaoke
Home teather
Ruang baca
indoor
Ruang spa
Ruang sauna
Fasilitas
Jogging track
Bicycle track
Kolam renang
outdoor
Lapangan
tenis
Taman
Taman
bermain
Ruang baca
ourdoor
Gardu
pandang
Table 2 Alternaif kegiatan rekreasi pada sebuah hotel.
Sumber: (Marlina, Endy, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andi, Yogyakarta, 2007).
3) Country hotel merupakan hotel khusus bagi tamu antarnegara. Pemilihan
lokasi untuk hotel semacam ini biasanya dipengaruhi pertimbanganpertimbangan khusus , misalnya masalah keamanan tamu.
4) Sport Hotel merupakan hotel yang ditujukan terutama untuk melayani
tamu yang bertujuan untuk berolah raga.
5) Tourism hotel lebih banyak yang bertujuan untuk rekreasi dan refreshing,
berlibur dan melakukan perjalanan pariwisata. Hotel semacam ini
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 43
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
kebanyakan berada di Daerah Tujuan Wisata (Tourism Destination Area).
Seperti halnya hotel yang lainnya, lokasi hotel dapat di dekat pantai,
danau, gunung, hutan dan tempat rekreasi lainnya. Sarana penunjangnya
kebanyakan mengandung unsur rekreatif. Kolam renang berbentuk ala
resort, tidak terpaku pada bentuk persegi, lebih santai dan rileks dengan
bentuk bulat, berlekuk-lekuk, memanjang, di kelilingi oleh banyak pohon.
6) Convention hotel adalah hotel yang mengkhususkan bisnisnya untuk
pertemuan dan konferensi. Tamu datang untuk melakukan seminar,
pameran, peluncuran produk dan pertemuan besar lainnya. Sarana
utama yang disediakan hotel semacam ini adalah lainnya. Sarana utama
yang di sediakan hotel semacam ini adalah gedung pertemuan, ballroom
yang besar dan mewah serta sarana banquet yang lengkap dengan staff
yang sangat banyak. Gedung pertemuan itu dibagi menjadi berbagai
ruang meeting, dari yang mampu menampung peserta dalam jumlah
ribuan, ratusan, dan sampai yang dalam jumlah kecil berbentuk board
room untuk delapan orang.
7) Casino hotel mempunyai banyak ruangan untuk permainan kasino. Hotel
semacam ini banyak terdapat di Amerika Serikat. Yang terkenal banyak
memiliki Casino hotel adalah Las Vegas. Hotel jenis ini mempunyai
departemen khusus kasino, sama seperti resort yang mempunyai
departemen rekreasi (Recreation Department) sendiri. Tentu saja yang
mengepalai departemen ini adalah Casino Manager, yang dibantu oleh
asisten, para supervisor, dan anggota-anggotanya. Kebanyakan tamu
datang ke hotel tersebut untuk bermain judi.
b. Jenis Hotel Menurut Lamanya Tamu Menginap
Hotel merupakan salah satu contoh fasilitas akomodasi yang dikomersialkan
dengan system sewa. Lamanya konsumen menginap disebuah hotel
bervariasi, tergantung beberapa hal, diantaranya kepentingan konsumen
tersebut dan daya tarik hotel. Daya tarik hotel dapat memengaruhi betah atau
tidaknya konsumen menginap di hotel tersebut. Sebagai sarana akomodasi
komersial yang ditujukan sebagai fasilitas bermukim sementara, konteks
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 44
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
waktu dalam durasi bermukim tersebut merupakan salah satu dasar
klasifikasi hotel yang dibedakan menjadi:
1. Transit Hotel yaitu hotel dengan waktu inap tidak lama (harian).
Rancangan hotel semacam ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang
dapat memberikan layanan kepada konsumen dalam waktu singkat
misalnya laundry, restoran dan agen perjalanan.
2. Semiresidential Hotel yaitu hotel dengan rata-rata waktu inap konsumen
cukup lama (mingguan). Rancangan hotel semacam ini perlu dilengkapi
dengan berbagai fasilitas yang dapat memeberikan layanan kepada
konsumen relatif lama, tetapi tidak membosankan. Oleh karenanya,
variasi fasilitas layanan yang disediakan harus cukup banyak, misalnya
fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang, persewaan
sepeda) dan fasilitas rekreasi (restoran, café, taman bermain, persewaan
kendaraan).
3. Residential Hotel merupakan hotel dengan waktu kunjungan tamu yang
tergolong lama (bulanan). Pada jenis hotel ini, kenyamanan dan
keamanan
sangat
perlu
diperhatikan,
bahkan
mungkin
melebihi
proporsinya pada jenis-jenis hotel yang lain. Oleh karena tamu akan
menginap dengan durasi lama maka suasana „homy‟, nyaman dan aman
adalah aspek yang dapat membuat tamu-tamu merasa betah berada di
hotel tersebut, dan tujuan membuat residential hotel dapat tercapai.
Rancangan hotel ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat
memberikan
kehidupan
layanan
kepada
sehari-hari
seperti
konsumen
fasilitas
serupa
dengan
perbelanjaan
layanan
(supermarket,
department store), fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tennis, kolam
renang, persewaan sepeda), dan fasilitas rekreasi (restoran, café, taman
bermain, persewaan kendaraan). Mengingat waktu inap konsumen cukup
lama, biasanya hotel jenis ini dipadukan dengan jenis bangunan
komersial lain agar dapat saling memberikan keuntungan, layanan dan
menambah
daya
tarik
kunjungan
konsumen
terhadap
bangunan
komersial tersebut, misalnya perpaduan antara hotel dengan pusat
perbelanjaan atau perpaduan antara hotel dengan fasilitas kesehatan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 45
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
c. Jenis Hotel Menurut Jumlah Kamar
Kapasitas sebuah hotel bervariasi, perlu disesuaikan dengan tuntutan
masyarakat di lingkungan tempat hotel tersebut dibangun. Setiap daerah
mempunyai daya tarik berbeda-beda yang memengaruhi besar kecilnya
jumlah pendatang yang mengunjungi daerah tersebut. Di daerah dengan
angka kunjungan tinggi perlu dibangun hotel dengan kapasitas besar untuk
memfasilitasi pendatang yang perlu menginap di daerah tersebut. Sebaliknya,
daerah dengan angka kunjungan kecil sebaiknya dipenuhi dengan hotel yang
berkapasitas kecil agar tidak terjadi idle capacity yang dapat mengakibatkan
kerugian pada pihak hotel. Berdasarkan jumlah kamar (kapasitas) suatu hotel
terdapat klasifikasi sebagai berikut:
1. Small hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang kecil (maksimal 25
kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka
kunjungan yang rendah.
2. Medium hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang sedang (sekitar 29299 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka
kunjungan sedang.
3. Large hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang besar (minimum 300
kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka
kunjungan yang tinggi.
Jumlah kamar merupakan gambaran kapasitas hotel, yang akan berdampak
pada jumlah dan skala layanan fasilitas pendukungnya. Semakin banyak
jumlah kamar dalam suatu hotel berarti kapasitas hotel tersebut semakin
banyak sehingga akan membututhkan jumlah fasilitas yang semakin banyak
dan skala layanan yang semakin besar pula.
Perencanaan jenis hotel dari pertimbangan kapasitas ini tidak dapat
ditentukan tanpa adanya studi potensi menginap di suatu daerah. Daerah
tertentu dengan potensi khusus dapat mempunyai angka kunjungan tamu
yang relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain yang tidak memiliki
potensi yang mengundang kunjungan ke daerah tersebut. Potensi-potensi ini
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 46
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
dapat berupa potensi wisata, potensi perbelanjaan, potensi pendidikan,
potensi bisnis atau potensi lainnya.
d. Jenis Hotel Menurut Lokasinya
Salah satu langkah awal pembangunan sebuah hotel adalah menentukan
lokasi hotel tersebut. Keputusan ini perlu disesuaikan dengan konsumen
target hotel tersebut, yang kemudian perlu dirancangan fasilitas hotel yang
sesuai dengan kepentingannya.
Berdasarkan lokasinya, suatu hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

City hotel adalah hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung
tamu yang bertujuan bisnis atau dinas.

Down Town Hotel adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan
dan perbelanjaan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata
belanja ataupun menjalin relasi dagang.

Suburban Hotel/Motel merupakan hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel
ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu
pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam
perjalanan.

Resort Hotel merupakan hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata.
Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya adalah sebagai fasilitas
akomodasi dari suatu aktivitas wisata. Beragamnya daerah pariwisata yang
ada di dunia ini memengaruhi variasi resort hotel yang ada.
Berdasarkan letak dan fasilitasnya, resort hotel dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

Beach Resort Hotel, mengutamakan potensi alam pantai dan laut
sebagai daya tariknya.

Marina Resort Hotel, terletak di kawasan marina (pelabuhan laut).
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 47
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Mountain Resort Hotel, terletak di daerah pegunungan. Pemandangan
daerah pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang
dimanfaatkan sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan
lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam
dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung,
hiking dan aktivitas lainnya. Beberapa pegunungan kadang-kadang
memiliki kondisi khusus yang merupakan daya tarik wisata di daerah
tersebut, misalnya di daerah pegunungan yang bersalju. Resort yang
dibangun di daerah-daerah semacam ini kadang-kadang dioperasikan
dengan waktu yang menyesuaikan dengan waktu wisata di lokasi yang
bersangkutan. Misalnya, resort di lokasi wisata ski hanya dibuka pada
saat musim dingin dan menyediakan fasilitas olahraga musim dingin,
yaitu ski. Hotel ini dibangun di daerah pegunungan dan memanfaatkan
pemandangan dan iklim sejuk pegunungan sebagai daya tariknya. Untuk
menambah daya tarik pegunjung, hotel ini dilengkapi dengan kolam
renang di luar ruangan agar pengunjung dapat sekaligus menikmati
pemandangan alam yang indah sambil berenang.

Health Resort and Spa dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam
yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui
aktivitas spa.

Rural Resort and Country Hotels, pergeseran tren pariwisata dewasa ini
yang mengarah kepada aktivitas wisata yang dilakukan di daerah-daerah
yang masih alami dengan potensi alam yang menarik membuka peluang
dibangunnya resort jenis ini. Rural Resort and Country Hotel adalah
resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan, jauh dari daerah bisnis
dan keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang masih alami,
diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di kota
seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing, memanah
atau aktivitas khusus lainnya.

Theme Resort dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi
yang spesial sebagai daya tariknya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 48
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Condominium, Time Share And Residential Development mempunyai
strategi pemasaran dimana sebagian kamar resort ini ditawarkan untuk
disewa selama periode waktu yang telah ditentukan dalam kontrak,
biasanya dalam jangka waktu panjang.

All-suite Hotels tergolong resort mewah di mana semua kamar yang
disewakan dalam hotel tersebut tergolong dalam kelas suite.

Sight-seeing Resort Hotel, terletak di daerah yang mempunyai potensi
khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan
bersejarah, tempat hiburan dan sebagainya.
e. Klasifikasi hotel menurut bintang
Menurut tingkat fasilitas yang dimiliki hotel, maka hotel dapat diklasifikasikan
dengan jumlah bintang. Jumlah bintang suatu hotel didasrkan pada
persyaratan Dirjen Pariwisata dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI,
No. PM. 10/301/Phb-77. Persyaratan tersebut, antara lain:

Persyaratan Fisik lokasi hotel, kondisi bangunan dan sebagainya.

Bentuk pelayanan yang diberikan.

Kualifikasi tenaga kerja yang
karyawan, dan sebagainya.

Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, lapangan, kolam
renang, dan sebagainya.

Jumlah kamar yang tersedia.
meliputi pendidikan,
kesejahteraan
Berdasarkan persyaratan di atas hotel-hotel di Indonesia digolongkan ke
dalam 5 kelas hotel, yaitu :
a. Hotel bintang satu (*)
1. Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur.
2. Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi.
a. Single bed : 18 m2
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 49
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
b. Double bed : 20 m2
Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang
makan, dan sebagainya).
b. Hotel bintang dua (**)
1. Umum

Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi mudah

Bebas polusi

Unsure dekorasi Indonesia tercermin pada lobby

Bangunan terawat rapi an bersih

Sirkulasi di dalam bangunan mudah
2. Bedroom

Jumlah kamar minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan
kamar mandi

Setidaknya terdapat 1 kamar suite dengan luasan 44 m2

Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai

Pintu kamar dilengkapi pengaman

Tata undara dengan pengatur undara

Dalam tiap kamar dan kamar mandi minimum terdapat 1 stop
kontak

Dinding kamar mandi kedap air

Tidak bising
3. Dining room

Standar luas 1,5 m2 / tempat duduk

Tinggi ruangan lebih dari 2,6 m

Terdapat akses langsung ke dapur

Tata udara dengan / tanpa pengatur udara
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 50
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Bar

Standar luas 1,1 m2 / tempat duduk

Terdapat 1 buah yang terpisah dari restoran

Dilengkapi perlengkapan mencuci dengan air panas / dingin
4. Lobby

Harus ada lobby

Tata udara dengan AC / ventilasi

Kapasitas penerangan minimum 150 lux
5. Sarana olahraga dan rekreasi
Minimum 1 buah dengan alternative pilihan : tennis, golf, fitness,
billiard, jogging, taman bermain anak, olahraga air
6. Utilitas penunjang

Terdapat transportasi vertical yang bersifat mekanis

Ketersediaan air minimum 300 liter / orang / hari

Daya listrik mencukupi

Tata udara dengan / tanpa pengatur udara

Komunikasi dengan telepon saluran dalam, telepon local, dan
interlokal

Terdapat fasilitas central radio, carcall

Terdapat alat deteksi kebakaran awal pada tiap ruang

Minimum terdapat 1 ruang jaga

Terdapat tempat penampungan sampah tertutup

Terdapat saluran pembuangan air kotor
Contoh hotel bintang 2 adalah hotel Mercure, Yogyakarta. Hotel ini
terdiri dari 3 lantai dan terletak di pusat kota Yogyakarta.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 51
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
c. Hotel bintang tiga (***)
1. Umum

Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran,
kamar tidur, dan function room
2. Bedroom

Jumlah kamar minimal 20 kamar tidur dengan standar luas 22
m2 /kamar

Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi.
o
Single bed : 22 m2
o
Double bed : 26 m2
3. Terdapat minimum 2 kamar suite dengan luas 44 m2 / kamar
4. Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
5. Dining room
6. Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus dilengkapi
dengan kamar mandi / wc sendiri
7. Bar
 Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan
pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 24°C
 Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m
 Ruang fungsional
 Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby
dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
 Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
 Terdapat pre function room
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 52
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
8. Lobby
 Mempunyai luasan minimum 30 m2
 Dilengkapi dengan lounge
 Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan
 Lebar koridor minimum 1,6 m
 Drug store
 Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro
perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik
dan salon
9. Sarana rekreasi dan olahraga

Minimum 1 buah dengan pilihan : tennis, bowling, golf, fitness,
sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak

Terdapat kolam renang dewasa yang terisah dengan kolam
renang anak

Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari
alternative berperahu, menyelam, selancar, ski air

Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari
alternative hiking, berkuda, atau berburu.
10. Utilitas penunjang
 Terdapat transportasi vertical mekanis
 Ketersediaan air bersih minimum 500 liter / orang / hari
 Dilengkapi dengan instalasi air panas / dingin
 Dilengkapi dengan telepon lokan dan interlokal
 Tersedia PABX
 Dilengkapi dengan sentral video/ TV, radio, paging, carcall
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 53
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Sebagai hotel bintang tiga di kawasan Jakarta Pusat, Hotel Paragon
mencoba menyajikan nuansa galeri seni, seperti di setiap sudut
ruangan hotel atau dinding terpajang patung,
lukisan atau ukiran khas daerah – daerah di Indonesia. Hotel ini
terbagi dalam ujuh lantai, terbagi menjadi deluxe room dan suite
room. Untuk menjaga keamanan barang bawaan para tamu, pegelola
hotel ini membuat kunci magnetic untuk tiap kamar dan tersedia pula
deposite box guna menyimpan barang berharga tamu, yang berada di
bagian resepsionis.
d. Hotel bintang empat (****)
1. Umum
 Minimum seperti pada hotel bintang tiga
2. Bedroom
 Jumlah kamar minimal 50 kamar tidur dengan luasan 24 m2 /
kamar
 Ukuran kamar standar termasuk kamar mandi.
o
Single bed : 24 m2
o
Double bed : 28 m2
o
Terdapat minimum3 kamar suite dengan luas 48 m2 /
kamar
o
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
o
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam
bedroom
3. Dining room
 Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya
berupa coffee shop
 Bar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 54
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
 Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3
 Ruang fungsional
 Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3
4. Lobby

Mempunyai luasan minimum 100 m2

Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk
wanita dengan perlengkapannya

Drug store

Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3
Hotel Acacia dengan bintang empat menjadi salah satu tempat
favorite bagi sebagian besar orang berkebangsaan Arab, yang
memiliki 210 kamar, dengan fasilitas pengatur suhu kamar di dalam
bedroom, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, coffee and
tea makaer In-room bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak
deposit. Salah satu tempat yang menarik di hotel ini adalah Pharaoh
Pub & Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang suka
clubbing sampai pagi. Tempat bersantai lainnya adalah The
Promenade Café, yang menawarkan spesialities dari Asian dan
Western. Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan bagi anda yang
menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden
Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan.
Golden Rose Ballroom merupakan tempat pertemuan berkapasitas
1200 orang.
e. Hotel bintang lima (*****)
1. Umum
o
Minimum seperti pada hotel berbintang 4
2. Bedroom
o
Jumlah kamar tidur sekurang-kurangnya 100 buah dengan luasan
26 m2 / kamar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 55
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
o
Mempunyai minimum 4 kaamar suite dengan luasan 52 m2 /
kamar
o
Tinggi minimum 2,6m tiap lantai
o
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar
3. Dining room

Mempunyai minimum 3 buah dining room, salah satunya dengan
spesialisasi masakan.


Minimum seperti pada hotel bintang empat


Bar
Ruang fungsional
Minimum seperti pada hotel bintang empat
4. Lobby

Minimum seperti pada hotel bintang empat
-
Drug store

Minimum seperti pada hotel bintang empat

Sarana rekreasi dan olahraga

Seperti pada hotel bintang empat ditambah area bermain anak minimum
ayunan atau ungkit
5. Utilitas penunjang
o
Minimum seperti hotel bintang empat dengan tambahan :
o
Transportasi vertical mekanis
o
Keterdesiaan air bersih minimum 700 liter / orang / hari
o
Dilengkapi dengan instalasi air panas / dingin
o
Dilengkapi dengan sentral video, music, teleks, radio, carcall
1. Business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan
bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan
kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain
seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan
dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya,
di samping juga dapat melakukan telekonferensi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 56
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
2. Restoran
a) Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan
makanan internasional
b) Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan
pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa
disebut ready on place
c) Restoran yang spesifik seperti grill-room, pizzarea, Japanese,
oriental
d) Room service : restoran yang melayani dan menyediakan hidangan
makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar.
Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke
kamar tamu
Kuta Paradiso merupakan hotel bintang lima yang terletak di Tuban di
semenanjung selatan antara pelabuhan udara internasional Bali dengan
Kuta. Hotel bintang lima ini memilki 191 kamar deluxe, 42 kamar
superior, 9 suites, dan 1 presidential suite. Di sebagian besar kamar,
ada balkon dengan suguhan pemandangan kebun tropis sekitar hotel
dan semuanya dilengkapi kamar mandi dengan shower dan AC yang
bias di control secara pribadi. Fasilitas tersedia dikamar termasuk di
antaranya televisi dengan saluran satelit, system informasi online, mini
bar, kotak pengaman elektronik, telepon dengan saluran internasional.
2.4. Tinjauan Umum Konvensi

Karakteristik Konvensi
Hotel konvensi memiliki berbagai karakteristik, diantaranya memiliki fasilitas yang
mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom dan banquet hall, berada di pusat kota
atau dekat dengan pusat kota, berdekatan dengan pusat binis, dan perbelanjaan,
dan keberadaanya dapat menaikan prestos dan citra kota.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 57
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Karakteristik Pengunjung Hotel Konvensi
Jenis
Pengunjung
Grup
Perorangan
Keluraga
Pasangan
Single
Karakteristik
Pengunjung
- Single atau Double
- Menginap 2-4 malam
- 75% pria dan 25%
wanita
- Harga tidak
dipermasalahkan
- Single
- Menginap 1-2 malam
- 85% pria dan 15%
- Sangat
memperhitungkan
biaya
- Double – plus
(termasuk anak-anak)
- Menginap 1-4 malam
- Lebih lama di area
resort
- Harga menengah
- Double
- Menginap 1-7 malam
- Harga menengah
keatas
- Single
- Profesional muda
- Harga menengah
keatas
Tujuan
BISNIS
- Konvensi dan Konferensi
- Perkumpulan professional
- Rapat pelatihan dan
perdagangan
Tipe Kamar
- King, twin, doublebed.
- Kamar mandi memiliki
area ganti pakaian
- Terdapat area kerja
yang baik
- Kerjasama bisnis
- Perdagangan
- Konvensi dan koferensi
- King
- Kamar mandi standar
dengan shower
- Terdapat area kerja
WISATA
- Liburan keluarga
- Bertamsya
- Olahraga, aktivitas,
keluraga
- Bed, king sofa, kamar
- Tour, club, perkumpulan
- Bertamasya
- Liburan akhir pekan
- Belanja, liburan
- Tour, club, perkumpulan
- Budaya, seni, teater
- Berbelanja
berdekatan
- Area duduk dan
televisi
- Kamar mandi
- Memiliki balkon dan
teras
- King
- Area makan dan kerja
- Area penyimpanan
- Kamar mandi
- Queen
- Area makan dan kerja
- Kamar mandi standar
Table 3 Karakteristik Pengunjung Hotel
(Sumber: Hotel Planning & Design, 2016)

Pengertian Konvensi
Menurut Fred Lawson 1981 Konvensi merupakan kegiatan pertemuan oleh
orang-orang untuk sebuah tujuan atau bertukar pikiran, berupa pendapat dan
informasi dari sesuatu perhatian atau permasalahan bersama dari sebuah
kelompok. Konvensi pada umumnya tentang pemberian informasi yang dikemas
dalam sebuah topik dan biasanya terdapat pameran atau eksibi di dalamnya.
(Lawson, Fred, Confernce, Convention and Exhibition Facilities, The Architecture
press, London, 1981, hal. 2).
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 58
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Menurut Wikipedia, Konvensi adalah pertemuan besar yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk tujuan tertentu.

Fungsi Konvensi
a. menyebarluaskan
informasi
kepada
para
peserta
konvensi
maupun
masyarakat umu mengenai masalah-masalah aktual dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik dan sebagainya.
b. Menggalang kerja sama dan memupuk semangat kemitraan antara peserta
demi kemajuan usahanya.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme para
peserta melalui konsultasi, pelatihan, dan pendidikan.
d. Mempromosikan atau mempublikasi suatu produk baik bersifat ilmiah atau
non-ilmiah.
e. Mengadakan hubungan masyarakat secara luas.

Tipe Konvensi
Menurut Lawson 1981 acara konvensi mempunyai beberapa tipe konvensi yaitu :
1. Seminar yaitu acara untuk bertukar informasi yang dipadu oleh professional
dan terdapatinteraksi tanya jawab di dalamnya. Biasanya dihadiri lebih dari 30
orang.
2. Workshop yaitu peremuan yang bertujuan untuk melatih para pemula untuk
bertukar ilmu. Acara ini biasanya dihadiri antara 30-35 orang.
3. Simposium adalah diskusi panel para ahli yang terdapat pula pendengar yang
berjumlah besar.
4. Panel adalah terdapat 2 atau lebih pembicara yang saling berdiskusi yang
dipimpin oleh moderator.
5. Forum adalah suatu diskusi yang memepertemukan antara 2 kubu yang
berbeda pendapat, dan dipimpin oleh seorang moderator.
6. Ceramah adalah suatu acara dengan 1 pembicara seorang yang ahli
menejelaskan tentang materinya.
7. Institusi yaitu terdiri dari kursus dan kegiatan tatap muka antar kelompok
untuk membahas masalah atau materi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 59
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Jenis – Jenis Konvensi
Jenis-jenis konvensi antara lain sebagai berikut :
-
Jenis konvensi menurut sifat konvensi
1. Konvensi Lokal
Pertemuan ini bersifat lokal dan diselengarakan oleh kelompok kecil
yang potensial, kemungkinan bersifat mandiri yang mempunyai
organisasi dengan pedoman kerja (Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga), namun bersifat lokal, yakini untuk memanjukan
masyarakat lokal itu sendiri.
2. Konvensi Daerah
Konvensi yang diselnggarakan oleh instansi pemerintah daerah atau
organisasi swasta daerah yang mandiri dengan pedoman kerja
(Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) yang kegiatannya
ditujukan untuk memajukan daerah setempat.
3. Konvensi Nasional
Konvensi nasional ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah atau oleh
swasta atau bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Kegiatan
penyelenggaraan ini memebawa karakteristik yang berbeda dengan
konvensi-konvensi diatas karena menyangkut program pertemuan
yang lebih luas, membutuhkan staf pelaksana lebih banyak, peralatan
fasilitas lengkap dan logistic yang berlipat ganda.
4. Konvensi Regional
Penyelenggaraan konvensi ini berdasarkan pada letak geografis,
yakini negara-negara bertetangga yang sepakat membentuk wilayah
untuk kepentingan bersama dalam banyak hal. Misalnya MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean).
5. Konvensi Internasional
Konvensi Internasional adalah Negara-negara yang terletak disemua
benua dalam peta bumi. Konvensi ini bersifat mendunia/mengglobal.
Misalnya WTO (World Tourism Organization).
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 60
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
-
Jenis Konvensi Menurut Ukuran Konvensi
1. Konvensi Kecil, konvensi yang jumlah pesertanya antara 20- 50
peserta dengan menyediakan cukup 1 ruang persidangan saja.
2. Konvensi sedang, konvensi yang jumlah pesertanya antara 60-200
peserta; ruang persidangan sudah dilengkapi secara teknis; masalah
akomodasi persidangan sudah diperhatikan; tersedianya ruang siding,
ruang rapat pimpinan, rapat komisi dan untuk siding umum.
3. Konvensi besar, konvensi yang jumlah pesertanya antara 200-2000
peserta, memilik pelayanan akomodasi yang sempurna,menyediakan
acara-acara program pendukung, suasana konvensi dengan teknologi
yang modern.
 Tinjauan Perencanaan Konvensi
Dalam perecanaan konvensi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Lokasi dan Pencapaian
Menurut Fred Lawson (1981) perencanaan lokasi dan pencapaian ke
bangunan harus memenuhi beberapa syarat yaitu :
1. Lokasi berdekatan dengan jalan utama dan lalu lintas lancer
2. Berdekatan dengan hotel berbintarng dan perkantoran
3. Memiliki sistem lalu lintas dengan lebar jalan yang cukup lebar
4. Pintu masuk harus terlihat jelas dan mudah dikenali
5. Pintu masuk harus mempunyai fasilitas bag drop yang dapat dilalui
mobil dan taksi.
b. Ruang dan Fasilitas
Jenis ruang dan fasiliats yang tersedia dalam ruangan konvensi menurut
Fred Lawson (1981) adalah sebagai berikut :
1. Ruang konvensi utama atau auditorium, berjumlah satu atau dua
dengan kapasitas antara 1000-3000 tempat duduk.
2. Ruang Konvensi sedang atau ballroom berjumlah satu atau tiga buah
kapasitas 200-500 tempat duduk.
3. Ruang pertemuan berjumlah empat sampai sepuluh buah dengan
kapasitas antara 20-50 tempat duduk.
4. Servis food untuk peserta konvensi
5. Monitor televisi dan broadcasting.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 61
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
6. Pelayanan pers, conference organizer untuk delegasi.
7. Pelayanan penggandaan, printing, dan penerjemah bahasa.
8. Pelayanan recording, filming, dan publisitas.
9. Pelayanan parkir untuk delegasi (VIP) dan parkir umum.
c. Akustik Ruang ( Pada Convention Room)
Penyelesaian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara menurut
Mediastika (2005; hal.122) yaitu :
1. Penyelesaian
kebisingan
memperpanjang
medium
secara
yang
outdoor
dilalui
yaitu
gelombang
dengan
bunyi
agar
intensitasnya menurun. Caranya adalah menjauhkan posisi ruangan
dari jalan yang dilalui kendaraan atau benda bising lainnya.
2. Penyelesaian kebisingan pada selubung bangunan yaitu dengan
mengatur lubang-lubang udara pada dinding yang gunanya menyerap
suara dari dalam maupun luar.
3. Penyelesaian kebisingan ruangan dengan interior yaitu dengan
menambahkan lapisan dinding dan langit – langit bangunan yang
dapat menyerap pada beberapa sisi dan dapat memantulkan di sisi
yang lainnya.
d. Pelaku kegiatan konvensi
1. Pemakai Utama
-
Penjabat Pemerintah meliputi delegasi pemerintah baik dalam
maupun luar negeri yang mengunjungi suatu konvensi dan
pameran.
-
Usahawa di bidang konvensi biasanya datang dalam bentuk
seminar produk.
-
Cendekiawan
dan
sebagainya,dalam
professional
acara
konvensi
meliputi
ilmuan
dan
mereka
datang
guna
membahas suatu permasalahan sains dan atau membagi ilmu
mereka dalam seminar dab sejenisnya.
-
Peserta Umum peserta ini biasanya datang dalam acra berupa
pertunjukan musik maupun kebudayaan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 62
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
2. Masyarakat Umum
-
Penyelenggara disebut Organizing Comitee yang merupakan
induk
atau
sponsor
dari
penyelenggaraan
acara
beserta
kepanitiannya.
-
Pengelola pada umumnya bangunan ini dikelola oleh pihak
swasta. Mereka mengelola dalam bidang perawatan bangunan,
kelancaran operasional, dan administrasi.
 Tinjauan Kerja Ruang Konvensi
Menurut Lawson (1901), kinerja persyaratan untuk elemen-elemen ruang
pada konvensi adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Banquet Hall dan Ballroom
Pada gedung konvensi harus ada satu ruangan ini. Banquet hall adalah
ruangan yang digunakan untuk kepentingan lain dalam suatu acara.
Seperti untuk rapat, ruang VIP atau untuk menjamu tamu – tamu penting
dalam event. Dalam mendesain Banquet hall dan Ballroom perlu
memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
-
Lokasi
Perletakan banquett hall harus dekat dengan dapur untuk pelayanan
banquet
serta
dapat
dilalui
untuk
pelayanan
lobbi.
Hal
ini
dimaksudkan agar mengurangi keramaian dalam ruangan hall serta
mendukung pelayanan untuk kebutuhan makanan dan minuman.
Bentuk dari koridor servis harus memanjang sehingga mudah dalam
menakses makanan atau minuman.
-
Desain Banquet Hall
Desain banquet hall dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan. Desain
banquet harus menciptakan suasana menyenangkan. Untuk itu
disarankan untuk meninggikan langit-langit 4-6 meter agar hawa di
dalam ruangan sejuk, dan untuk dinding dan lantai diberi hiasanhiasan sesuai dengan tema atau kebudayaan setempat.
b. Perencanaan Sistem Air Conditioning (AC)
Menurut Lawson (1981, hal. 204), sistem AC pada gedung konvensi dan
eksibisi tergantung dari beberapa faktor lain:
o
Skala dan Luasan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 63
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Untuk
pusat
kongres
atau
pameran
yang
sangat
besar
memungkinkan adanya bukaan dalam ruangan tersebut. luasan
ruangan akan menjadi pertimbangan dalam memilih AC dan
kekuatan AC itu. Bisa menggunakan AC split maupun Non-split.
o
Ketentuan yang Digunakan
Ketentuan yang ada biasanya digunakan untuk menentukan
jumlah minimal udara bersih yang harus dikeluarkan. Pada
ruangan mekanikal, dapur dan ruangan lain diperlukan ventilasi
yang sesuai agar menjaga ruangan tersebut tetap fresh.
o
Biaya Operasional
Biaya dalam hal ini adalah biasa pengoprasian AC. Sebisa
mungkin menggunakan AC dengan efektif. Disarankan untuk
menggunakan AC dengan sistem ducting karena penggunaanya
lebih efisien dan hemat energi serta biaya daripada AC split biasa.
c. Perencanaan Pencahayaan
Dalam pencahayaan ada beberapa pertimbangan seperti pada contohnya
di area konvensi. Fungsi ruang yang menggunakan proyektor di
dalamnya mengharuskan intensitas cahaya yang redup. Sehingga kurang
disarankan untuk memakai pencahyaan alami. Menurut Lawson (1981;
hal. 201) sistem Pencahayaan dapat dibagi dua yaitu:
o
Pencahayaan Langsung
Pemasangan pencahayaan pada langit-langit auditorium yang
berukuran besar. Umumnya menggunakan pencahayaan vertikal
dengan sudut maksimal 10 derajat.
o
Pencahayaan Tak Langsung
Bentuk pencahayaan ini biasanya melingkar juga digunakan untuk
memecah pencahayaan di daerah khusus. Pencahayaan yang
melingkar dapat mengurangi tingkat kekontrasan.
d. Parkir Kendaraan
Banyak contoh konfigurasi kendaraan dalam ruang parkir, namun tekanan
desain adalah:
1. Efiseinsi penggunaan lahan
2. Pola sirkulasi yang lancar dan aman
3. Ketertiban dan keteraturan.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 64
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Pola konfigurasi kendaraan yang dicatat efisien, adalah sebagai berikut:
Ukuran dasar ruang kendaraan dalam area parkir adalah 2.30 x 5.5 m/per
kendaraan. Pola konfigurasi dengan berbaris, berbanjar, miring 45˚
berhadapan dan miring 45˚ bertolak belakang, akan menghasilkan
beberapa dimensi ruang seperti dibawah.
Konfigurasi Parkir Roda 4, Berbaris, Berbanjar, Dan Sudut
Gambar 8 Posisi Parkir Pilihan
(Sumber: Ardyawan Mahendra, 2014)
2.5
Studi Literatur
2.5.1 Hotel Royal Ambarukmo
Ambarrukmo adalah Kawasan bersejarah yang merupakan destinasi baru di
Yogyakarta, area yang unik dan menarik wajib dikunjungi jika berkunjung ke kota ini.
Kawasan bersejarah yang Royal Ambarrukmo Yogyakarta, dan Ambarrukmo Plaza
dilindungi oleh pemerintah ini, tertata dan menyatu dengan baik selaras dengan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 65
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
perkembangan jaman, tempat dimana semua orang berkumpul.
Kawasan
Ambarrukmo memberikan pengalaman yang unik dari beberapa atraksi.
Royal Ambarrukmo Yogyakarta adalah hotel bintang lima dan juga cagar budaya
yang menawarkan kemewahan tradisi budaya Jawa dan dipadukan dengan kualitas
standar internasional. Dengan fasilitas dan pelayanan terbaik yang disediakan untuk
pebisnis maupun wisatawan, Royal Ambarrukmo Yogyakarta akan memberikan
pengalaman terbaik untuk setiap tamu.
Kedhaton Ambarrukmo adalah sebuah kebun raja yang dirubah menjadi tempat
peristirahatan bagi keluarga sultan di abad 15 dan akhirnya menjadi tempat tinggal
bagi almarhum Sultan Hamengku Buwono VII pada abad ke-19. Kedhaton
Ambarrukmo dipertahankan sebagai bangunan bersejarah dan saat ini telah
difungsikan sebagai Mini Museum dan merupakan cagar budaya yang dilindungi
UNESCO yang mengangkat kegiatan berbasis seni & budaya dalam kesehariannya.
Plaza Ambarrukmo adalah pusat perberbelanjaan terbesar dan termewah di Kota
Yogyakarta, dilengkapi lebih dari 200 pertokoan dengan brand lokal dan
internasional. Menjadikan Ambarrukmo Plaza bukan hanya sebagai surga berbelanja
namun menjadi daya tarik untuk memanjakan mata bagi setiap pengunjung.

Lokasi Hotel Royal Ambarukmo
Nama Proyek
: Ambarrukmo Palace Hotel
Alamat
: Jl. Laksamana Adisucipto No.81 Yogyakarta, Indonesia, 5528
Luas Lahan
: 64.377 M2
Jumlah Kamar
: 225 Unit

Letak hotel Royal Ambarrukmo secara makro
Hotel Royal Ambarrukomo secara makro berada di pusat kota Yogyakarta, yang
mana lokasinya sangat strategis dan menawarkan akses yang mudah ke sejumlah
destinasi wisata popular di Yogyakarta seperti keraton Yogyakarta, stasiun
Yogyakarta, alun-alun Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, pasar jalan Malioboro, Pasar
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 66
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Beringharjo, dan Museum Vredenburg yang berjarak ± 6,5 KM dari lokasi hotel Royal
Ambarrukmo. Selain itu hotel Royal Ambarrukmo juga berlokasi cukup dekat dengan
bandar udara Adi Sucipto yaitu hanya berjarak ± 3,2 KM apabila dilihat dari foto
satelit seperti (gambar.3) dibawah ini.
Gambar 9. Lokasi Hotel Ambarrukmo Secara Makro
Sumber : Google Map

Letak hotel Royal Ambarrumo secara mikro
Hotel Royal Ambarrukomo secara mikro berada di Jl. Laksamana Adi Sucipto No. 81
Yogyakarta. Untuk site nya sendiri berada di satu kawasan dengan Plaza
Ambarrukmo yang mana merupakan pusat perberbelanjaan terbesar dan termewah
di Kota Yogyakarta, dilengkapi lebih dari 200 pertokoan dengan brand lokal dan
internasional. Untuk lokasi site secara mikro dapat dilihat dari foto satelit seperti
dibawah ini.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 67
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 10 Lokasi Hotel Ambarrukmo Secara Mikro
Sumber : Google Maps

Proses pengembangan pada Hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 11 Rencana pengembangan hotel royal ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 68
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Konfigurasi ruang pada Hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 12. Rencana konfigurasi ruang hotel royal ambarrukmo

Siteplan Hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 13. Siteplan hotel royal ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 69
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Analisa sirkulasi pada Hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 14. Analisa sirkulasi pada hotel royal ambarrukmo

Analisa zoning setiap lantai pada Hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 15. Zoning basement hotel Royal Ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 70
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 16. Zoning ground floor hotel Royal Ambarrukmo
nd
Gambar 17. Zoning 2 floor hotel Royal Ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 71
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 18. Zoning 3rd~ 4thfloor hotel Royal Ambarrukmo
th
Gambar 19. Zoning 5 floor hotel Royal Ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 72
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 20. Zoning 6th floor hotel Royal Ambarrukmo
Gambar 21. Zoning 7th floor hotel Royal Ambarrukmo
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 73
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 22. Atap hotel Royal Ambarrukmo
2.5.2
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre
Gambar 23 Front of House Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre
Sumber: Data Pribadi
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre adalah hotel bintang 4 yang
berada di Golf Estate Bogor. Hotel ini memiliki 5 hektar taman tropis yang indah
sehingga menjadi tempat yang sempurna untuk melepas kepenatan kota, baik untuk
liburan maupun bisnis. Dengan desain yang memadukan kayu Bangkirai tradisional
dan kenyamanan modern, Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 74
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
menawarkan beragam aktivitas untuk memenuhi setiap kebutuhan tamu hotel dan
pengunjung hotel.
Gambar 24 Denah Kawasan Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre
Sumber: Data Pribadi
a. Guest rooms
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 75
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre memiliki 179 guest rooms
yang terdiri dari 30 standard rooms, 70 superior rooms, 32 superior with
garden view, 41 deluxe room with bathup on terrace, 4 suite rooms, dan 2
duplex suites. Interior kamar di hotel ini memiliki desain yang tradisional, luas
dan nyaman, dihiasi dengan kayu bingkirai dan fasilitas yang modern.

Standard room
Standard room terdiri dari dua jenis kamar, yaitu standard roomdouble bed dan standard room-twin bed. Fasilitas untuk standard
room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning,
safe box, coffe and tea making facilities.
Gambar 25Interior Standart Room Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 76
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Superior room
Superior room terdiri dari superior room-double bed dan superior
room-twin bed. Fasilitas untuk superior room yaitu, free wifi, LCD TV
dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making
facilities, balkon atau teras yang menghadap tropical garden.
Gambar 26 Interior Superior Room Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/

Superior with garden view
Superior with garden view terdiri dari superior garden-double bed dan
superior garden-twin bed. Fasilitas untuk superior garden yaitu, free
wifi, LCD TV dengan 45 channels, air conditioning, safe box, coffe and
tea making facilities, balkon atau teras dengan sofa yang menghadap
tropical garden.
Gambar 27 Interior Superior Room with Garden View Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/

Deluxe room with bathup terrace
Deluxe room with bathup terrace merupakan kamar dengan double
bed dan terdapat fasilitas bathup di teras kamar. Fasilitas untuk
deluxe room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45 channels, air
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 77
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
conditioning, safe box, coffe and tea making facilities, bathup at
terrace.
Gambar 28 Interior Deluxe Room Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/

Suite room
Suite rooms merupakan kamar dengan double bed, fasilitas bathup
dan lounge di teras kamar, dan terdapat living room yang luas.
Fasilitas untuk suite room yaitu, free wifi, LCD TV dengan 45
channels, air conditioning, safe box, coffe and tea making facilities,
bathup and lounge at private terrace, large living room.
Gambar 29 Interior Suite Room Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 78
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Duplex suite
Duplex suites merupakan kamar suite room bertingkat. Fasilitas yang
ada sama dengan suite room.
b. Restaurants and bar
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre memiliki 2 restoran dan 1
bar lounge, yaitu Verandah and Meranti restaurant, Capriccio restaurant
(casual Italian dining), dan Mahoni garden bar.

Verandah and Meranti restaurant
Verandah and Meranti restaurant memiliki desain dengan udara
terbuka dan taman
yang
indah disekelilingnya. Restoran
ini
menyediakan makanan berkelas dengan konsep natural dan berbagai
macam sajian makanan prasmanan dengan menu International,
Indonesian, Chinese and All around Asia cuisine.
Gambar 30 Restauran Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 79
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention

Capriccio restaurant (casual Italian dining)
Capriccio restaurant (casual Italian dining) adalah tempat yang cocok
untuk makan sambil berbisnis dan juga makan malam romantis.
Restoran ini didesain dengan tempat makan indoor dan alfresco
(outdoor) untuk menambah nuansa Italia.
Gambar 31 Capriccio Restaurant Novotel Bogor
Sumber: Data Google

Mahoni garden bar
Mahoni garden bar merupakan bar lounge yang didesain dengan
udara terbuka dan dikelilingi oleh taman, serta interior dengan lantai
dan perabotan yang banyak menggunakan kayu.
Gambar 32 Bar Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 80
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
c. Meeting dan Conference
Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre menyediakan tempat yang
sangat ideal untuk rapat dan pertemuan dilengkapi dengan layanan yang
professional dan personal. Hotel ini menyediakan 16 ruang pertemuan dan 2
ruang serba guna yang keseluruhannya seluas 1400 m2.
Gambar 33 ballroom Novotel Bogor
Sumber: https://www.novotelbogor.com/
Dimensions
Capacity
Venue
Ceiling
Class
Board
U-
room
Shape
Shape
400
220
90
5m
200
110
5m
200
5m
M2
M
600
30 x 20
5m
Gede
300
20 x 15
Pangrango
300
20 x 15
Ballroom 1
26,4 x
Height
Theater
Banquet
Cocktail
100
300
600
45
50
120
250
110
45
50
120
250
150
90
40
75
120
240
Ballroom 2
284
Kencana
85
11 x 7,7
5m
50
30
20
25
30
80
Sanggar
78,5
10,2 x 7,7
5m
40
25
15
20
30
70
Karang
121
11 x 11
5m
60
35
25
30
40
90
10,75
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 81
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Halimun
90
12 x 7,5
3m
60
30
20
24
30
60
Papandayan
30
6,8 x 3,5
3m
20
-
10
12
-
-
Ceremai
30
6,8 x 3,5
3m
20
-
10
12
-
-
Putri
30
6,8 x 3,5
3m
20
-
10
12
-
-
Salak
114
14,25 x 8
3m
80
40
30
35
50
90
Krakatau
72,3
11,3 x 6,4
3m
50
30
15
25
-
60
Burangrang
77
12,8 x 6
2,8 m
65
40
20
30
40
70
Pancar
52
11,3 x 4,6
2,8 m
30
20
18
20
-
40
Malabar
36
5,6 x 6,4
2,8 m
-
-
12
-
-
-
Windu
17
5,1 x 3,3
2,4 m
-
-
8
8
-
-
Guntur
29
5,7 x 5,1
2,4 m
20
-
10
12
-
-
Galunggung
110
5m
80
40
20
30
40
90
10,5 x
10,5
Table 4 Type dan Kapasitas Ballroom Novotel Bogor
Sumber: Data Hotel
d. Sport facilities
Sport facilities yang ada di Novotel Bogor Golf Resort and Convention Centre
antara lain, swimming pool, tennis court, table tennis, in balance fitness, dan
multifunction sand field.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 82
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
Gambar 34 Swimming Pool Novotel Bogor
Sumber: Data Pribadi
Gambar 35 Lapangan Multifungsi Novotel Bogor
Sumber: Data Pribadi
Gambar 36 Fitness Centre Novotel Bogor
Sumber: Data Google
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 83
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel Dan Convention
e. Family & Novotel
Family & Novotel adalah fasilitas yang terdiri dari spa, indoor kids club,
children playground, free bicycle rental, golf course 18 holes, weekend
activities (horse riding, cooking class, kid movies) dan weekend market.
Gambar 37 Fasilitas Novotel Bogor
Sumber: Data Google
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
| 84
Download