Sistem Kontrol Digital Kuliah 1 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar Agus Arif 1 Materi • • • • • • Tujuan, Bahan & Buku-ajar Kuliah Definisi Sistem Kontrol Digital Kelebihan Komputer Digital Contoh Sistem Kontrol Digital Posisi Komputer Digital Konversi Digital-ke-Analog – rangk resistor berbobot, rangk tangga R-2R • Konversi Analog-ke-Digital – counter ramp, tracking, successive-approximat, single-ramp, dual-ramp, parallel/flash Agus Arif 2 Tujuan & Bahan Kuliah {1} • Tujuan: setelah mengikuti kuliah ini mhs memiliki kompetensi – memodelkan, – menganalisis & – mendesain sistem kontrol digital. • Bahan kuliah: – Konversi A/D & D/A – Pemodelan komputer digital – Transformasi-z Agus Arif 3 Tujuan & Bahan Kuliah {2} • Bahan kuliah (lanjutan): – Fungsi transfer – Reduksi diagram blok – Kestabilan – Ralat keadaan-ajeg – Tanggapan transien – Desain pelipatan (gain) – Kompensasi berjenjang (cascade) Agus Arif 4 Buku-ajar • Nise, Norman S., 2000, Control Systems Engineering, ed. 3, John Wiley & Sons – Situs web pendukung: http://he-cda.wiley.com/WileyCDA/ HigherEdTitle/productCd-0471445770.html • Phillips, Charles L & Nagle, H. Troy, 1995, Digital Control System Analysis & Design, ed. 3, Prentice Hall Agus Arif 5 Definisi Sistem Kontrol Digital • Sistem kontrol otomatis yang menggunakan komputer digital sebagai pengontrol • Sistem kontrol digital = sistem kontrol datatercuplik = sistem terkontrol-komputer • Fungsi komputer digital: – Supervisory : penjadwalan, pemantauan prmtr & variabel yg bernilai di luar rentang kerja, pengawalan shutdown yg aman – Direct control sbg bagian dr kalang kontrol Agus Arif 6 Kelebihan Komputer Digital • Hemat biaya: – Satu komputer mampu mengendalikan banyak kalang kontrol secara sekaligus • Lentur menanggapi perubahan desain: – Stp perubahan/modifikasi dpt dilakukan sbg perubahan perangkat-lunak • Kebal derau: – Sistem digital memiliki ketahanan derau yg lebih baik drpd sistem analog Agus Arif 7 Contoh Sistem Kontrol Digital Agus Arif 8 Posisi Komputer Digital {1} Agus Arif 9 Posisi Komputer Digital {2} • Kalang yg mengandung sinyal analog & digital hrs melakukan proses konversi – A/D atau ADC (Analog-to-Digital Converter) – D/A atau DAC (Digital-to-Analog Converter) • Sinyal analog pd output plant (c) & input sistem (r) A/D harus ada pada sisi input komputer digital • Sinyal analog pd input plant (f) D/A hrs ada pada sisi output komputer digital Agus Arif 10 Konversi D/A {1} • Konversi D/A: sederhana & seketika • Contoh D/A 3-bit: Agus Arif 11 Konversi D/A {2} • Output tegangan D/A: ( Vo = Vfs A1 2 −1 + A2 2 −2 + + An 2 − n ) – Vfs : tegangan skala-penuh sbg rujukan – A1 : most significant bit (MSB) Vfs/2 – An : least significant bit (LSB) Vfs/2n • Resolusi: perubahan analog terkecil yg dpt dihasilkan konverter = LSB dlm volt Agus Arif 12 Rangk Resistor Berbobot {1} Agus Arif 13 Rangk Resistor Berbobot {2} • D/A sederhana: penguat penjumlah + resist dgn nilai bobot faktor 2 yg meningkat • Kelemahan: – Butuh nilai resistor yg tepat pd rentang yg lebar (1024 ~ 1 pd D/A 10-bit) – Saklar dgn resistans yg rendah & dgn tegangan offset nol • Kelemahan tsb diatasi dgn D/A dgn rangk tangga (ladder) R-2R Agus Arif 14 Rangk Tangga R-2R {1} Agus Arif 15 Rangk Tangga R-2R {2} • Rangk ini hanya butuh 2 nilai: R & 2R sesuai utk diterapkan dlm keping terpadu • Nilai R: 2,5 hingga 10 kΩ & Thevenin berturutan: tegangan input tereduksi sebesar faktor 2 dari MSB sampai LSB • Kelemahan: – Arus tangga, disipasi & pemanasan tergantung pd input digital non-linearitas – Beban pd tegangan rujukan tergantung pd input digital diatasi dgn rangk R-2R terbalik Agus Arif 16 Rang Tangga R-2R Terbalik {1} Agus Arif 17 Rang Tangga R-2R Terbalik {2} • Arus mengaliri tangga scr konstan & input digital mengarahkannya ke – ground (bit 0) atau – konverter arus-ke-tegangan (bit 1) • Konfigurasi D/A yg populer – Implementasi pd keping terpadu CMOS – Saklar hrs dgn resistans rendah MOS/J-FET – Resolusi hingga 12-bit Agus Arif 18 Konversi A/D {1} • Konversi A/D: proses 2-langkah & tidak seketika tundaan di antara input-output – Sinyal analog dicuplik scr periodik & dipegang selama selang pencuplikan – Sinyal tercuplik diubah mjd sinyal digital • Laju pencuplikan paling sedikit 2 kali lebarpita sinyal analog (laju Nyquist) • Langkah kerja: Agus Arif 19 Konversi A/D {2} Agus Arif 20 Konversi A/D {3} Agus Arif 21 Konversi A/D {4} Agus Arif 22 Counter Ramp {1} Agus Arif 23 Counter Ramp {2} Agus Arif 24 Tracking ADC {1} Agus Arif 25 Tracking ADC {2} Agus Arif 26 Successive Approximation {1} Agus Arif 27 Successive Approximation {2} Agus Arif 28 Single Ramp Converter {1} Agus Arif 29 Single Ramp Converter {2} Agus Arif 30 Single Ramp Converter {3} Agus Arif 31 Dual Ramp Converter {1} Agus Arif 32 Dual Ramp Converter {2} Agus Arif 33 Parallel Converter/Flash Agus Arif 34