statistika

advertisement
STATISTIKA
Distribusi Normal
Distribusi Binomial
„
Ingat contoh pemilihan 1 kegiatan (Kegiatan
A) dari 4 kegiatan untuk didanai
Distribusi Binomial
Statistika
Distribusi Normal
Histogram Distribusi
Probabilitas Sukses
2
1
Distribusi Binomial
„
Ilustrasi contoh pemilihan kegiatan
‰
‰
‰
Statistika
Setiap tahun dalam 5 tahun dilakukan pemilihan
acak untuk menetapkan alokasi dana kepada 1
dari 4 kegiatan (A,B,C,D).
Setiap kali dilakukan pemilihan, masing-masing
kegiatan memiliki peluang yang sama untuk
terpilih (mendapatkan dana).
Berapa persen peluang kegiatan A mendapatkan
dana 5×, 4×, 3×, 2×, 1×, 0×?
„
3
Distribusi Normal
Distribusi Binomial
„
(2)
(3)
Setiap kali pemilihan
‰ prob(As) = probabilitas kegiatan A terpilih
prob(As) = ¼ = 0.25 = p
‰ prob(Ag) = probabilitas kegiatan A tak terpilih
prob(Ag) = 1 – p = 0.75 = q
Dalam 5 kali pemilihan
‰ peluang terpilih (sukses) 3 kali adalah
⎛ 5⎞
f X ( x; n, p ) = f X (3;5,0.25) = ⎜⎜ ⎟⎟ 0.253 0.752 = 0.088
⎝ 3⎠
Statistika
Distribusi Normal
4
2
Distribusi Binomial
„
(4)
koefisien
binomial
Dalam 5 kali pemilihan (n = 5)
jumlah sukses
jumlah kejadian
peluang terjadi
0
1
0.237
1
5
0.396
2
10
0.264
3
10
0.088
4
5
0.015
5
1
0.001
∑=
Statistika
1.000
5
Distribusi Normal
0.45
0.40
0.40
0.35
0.25
0.26
0.24
0.20
n = 5 tahun
probabilitas
0.30
Distribusi probabilitas
Kegiatan A mendapatkan dana
0.15
0.09
0.10
0.05
0.01
0.00
0.00
0
1
2
3
4
5
frekuensi perolehan dana
Statistika
Distribusi Normal
6
3
Distribusi Binomial
Apabila pemilihan dilakukan untuk waktu
yang lebih panjang
‰
‰
‰
10 tahun
20 tahun
n tahun
„
„
diperoleh n + 1 kemungkinan hasil
Kegiatan A dapat memperoleh dana sejumlah
n kali, n – 1 kali, ... 0 kali
Statistika
0.30
0.28
Distribusi probabilitas
Kegiatan A mendapatkan dana
0.25
0.25
0.20
probabilitas
7
Distribusi Normal
0.19
0.15
0.15
n = 10 tahun
„
0.10
0.06
0.06
0.05
0.02
0.00
0.00
0.00
0.00
7
8
9
10
0.00
0
1
2
3
4
5
6
frekuensi perolehan dana
Statistika
Distribusi Normal
8
4
0.25
Distribusi probabilitas
Kegiatan A mendapatkan dana
0.20
0.19
0.20
0.15
0.13
0.11
n = 20 tahun
probabilitas
0.17
0.10
0.07
0.06
0.05
0.03
0.02
0.01
0.000.000.000.000.000.000.000.000.000.00
0.00
0.00
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
frekuensi perolehan dana
Statistika
9
Distribusi Normal
Distribusi Binomial vs
Kurva Normal
„
Apabila pemilihan (experimen) dilakukan
sejumlah n kali dan n >>
‰
‰
histogram distribusi probabilitas sukses (Kegiatan
A memperoleh dana) memiliki interval kecil
garis yang melewati puncak-puncak histogram →
kurva mulus berbentuk seperti lonceng
Kurva Normal
Statistika
Distribusi Normal
10
5
0.25
Distribusi probabilitas
Kegiatan A mendapatkan dana
0.15
0.10
n = 20 tahun
probabilitas
0.20
0.05
0.00
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
frekuensi perolehan dana
Statistika
Distribusi Normal
11
Kurva Normal
Distribusi Normal
„
„
„
„
Kurva Normal
‰ berbentuk seperti lonceng dengan karakteristik tertentu
‰ tidak setiap kurva berbentuk seperti lonceng adalah kurva normal
Kurva Normal menggambarkan suatu distribusi yang disebut
Distribusi Normal
Permasalahan distribusi binomial dapat diselesaikan dengan
pendekatan distribusi normal
Lebih mudah dilakukan karena karakteristik distribusi normal
telah diketahui (didefinisikan)
‰ tabel distribusi normal
‰ perintah dalam MS Excel
Statistika
Distribusi Normal
12
6
Distribusi Normal
„
Karakteristik
‰
‰
‰
simetri terhadap nilai rata-rata (mean)
score mengumpul di sekitar nilai rata-rata
kisaran score tak terbatas, namun sangat sedikit
yang berada di luar kisaran 3 kali simpangan baku
dari nilai rata-rata
Statistika
13
Distribusi Normal
Distribusi Normal
Luas = 1
–∞
μ−4σ μ−3σ μ−2σ
Statistika
μ−σ
μ
Distribusi Normal
μ+σ
+∞
μ+2σ μ+3σ μ+4σ X
14
7
Luas = 0.9973
Luas = 0.00135
Luas = 0.00135
Distribusi Normal
–∞
+∞
μ−3σ μ−2σ μ−σ
Statistika
μ
μ+σ μ+2σ μ+3σ
X
15
Distribusi Normal
pdf
pX(x)
Ν(μ,σ2)
μ
–∞
(
p X (x ) = 2πσ2
Statistika
)
+∞
−1 2 −1 2( x−μ ) σ2
Distribusi Normal
e
16
8
pdf
pX(x)
Ν(μ1,σ12)
μ1 = μ2 = μ3
σ1 < σ2 < σ3
Ν(μ2,σ22)
Ν(μ3,σ32)
μ
–∞
Statistika
+∞
17
Distribusi Normal
pdf
Ν(μ1,σ12)
–∞
Statistika
Ν(μ2,σ22)
pX(x)
μ
Distribusi Normal
Ν(μ3,σ32)
μ1 < μ2 < μ3
σ1 = σ2 = σ3
+∞
18
9
Distribusi Normal
„
Jika X berdistribusi normal, N(μ,σ2), maka
probabilitas X ≤ x dapat dicari dengan:
prob( X ≤ x ) = PX ( x ) =
∫ (2πσ )
x
2 −1 2 −1 2(t −μ )2 σ2
e
dt
−∞
luas di bawah kurva pdf Æ cdf
Statistika
19
Distribusi Normal
pdf - cdf
PX(x)
1
pX(x)
cdf
pdf
–∞
Statistika
μ
Distribusi Normal
+∞
0
20
10
Distribusi Normal
„
Luas di bawah kurva
‰
‰
‰
‰
‰
menunjukkan probabilitas suatu event
menunjukkan percentile rank
prob(X ≤ x) = prob(–∞ ≤ X ≤ x)
= luas di bawah kurva antara –∞ s.d. x
prob(–∞ ≤ X ≤ +∞) = 1
= luas di bawah kurva antara –∞ s.d. +∞
prob(X ≥ x) = prob(+∞ ≥ X ≥ x)
= luas di bawah kurva antara x s.d. +∞
= 1 – prob(X ≤ x)
Statistika
Distribusi Normal
21
Distribusi Normal
„
Probabilitas
‰
‰
Statistika
prob(X ≤ μ)
= prob(X ≥ μ) = 0.50
prob(μ−x ≤ X ≤ μ) = prob(μ ≤ X ≤ μ+x)
Distribusi Normal
22
11
Distribusi Normal
„
Probabilitas
‰
‰
‰
‰
prob(X = x)
= luas di bawah kurva antara x s.d. x
=0
prob(X ≤ x)
= prob(X < x)
prob(X ≥ x)
= prob(X > x)
prob(xa ≤ X ≤ xb) = prob(xa < X < xb)
Statistika
Distribusi Normal
23
Distribusi Normal Standar
„
Distribusi normal umumnya disajikan dalam
bentuk distribusi normal standar
‰
dipakai nilai z scores
zX =
X −μ
σ
Z berdistribusi normal dengan μ = 0 dan σ = 1, N(0,1)
Æ distribusi normal standar
Statistika
Distribusi Normal
24
12
Distribusi Normal Standar
pZ ( z ) =
1 −z2
e
2π
2
prob(Z ≤ z ) = PZ ( z ) =
−∞ ≤ z ≤ +∞
z
∫
−∞
Statistika
1 −t 2 2
e
dt
2π
25
Distribusi Normal
Distribusi Normal Standar
–∞
+∞
−3
−2
−1
0
μ−3σ μ−2σ μ−σ
Statistika
μ
Distribusi Normal
1
2
3
μ+σ μ+2σ μ+3σ
Z
X
26
13
Tabel Distribusi Normal Standar
„
Tabel z vs ordinat kurva normal standar
‰
„
z vs ordinat pdf (probability density function)
Tabel z vs luas di bawah kurva
‰
‰
‰
z vs cdf (cumulative distribution function)
luas kurva dari 0 s.d. zx
luas kurva dari –∞ s.d. zx
Statistika
Distribusi Normal
27
Perintah (Fungsi) MS Excel
„
Distribusi Normal
‰
NORMDIST(x,mean,standard_dev,cumulative)
„
„
„
„
‰
NORMINV(probability,mean,standard_dev)
„
„
„
Statistika
x = nilai yang diinginkan untuk dicari distribusi normalnya
mean = nilai rata-rata (aritmetik)
standard_dev = nilai simpangan baku
cumulative = TRUE atau FALSE; TRUE jika ingin menghitung
cdf, FALSE jika ingin menghitung pdf
probability = probabilitas suatu distribusi normal
mean = nilai rata-rata (aritmetik)
standar_dev = nilai simpangan baku
Distribusi Normal
28
14
Perintah (Fungsi) MS Excel
„
Distribusi Normal Standar
‰
NORMSDIST(z)
‰
NORMSINV(probability)
menghitung nilai cdf distribusi normal standar
„
kebalikan dari NORMSDIST(z)
mencari nilai z apabila probabilitasnya diketahui
„
„
„
Ingat
‰
Distribusi Normal Standar
mean = 0
simpangan baku = 1
„
„
Statistika
Distribusi Normal
29
Perintah (Fungsi) MS Excel
„
Contoh 1
‰
NORMDIST(15,12,3,TRUE)
„
„
„
‰
NORMINV(0.8,12,3)
„
„
Statistika
rata-rata = 12
simpangan baku = 3
prob(X < 15) = NORMDIST(15,12,3,TRUE) = 0.841
prob(X < x) = 0.8
x = NORMINV(0.8,12,3) = 14.52
Distribusi Normal
30
15
Perintah (Fungsi) MS Excel
„
Contoh 2
‰
NORMSDIST(3)
„
„
„
„
„
„
‰
rata-rata = 0
simpangan baku = 1
prob(Z < 3) = NORMSDIST(3) = 0.9987
prob(0 < Z < 3) = NORMSDIST(3) – 0.5 = 0.4987
prob(1 < Z < 3) = NORMSDIST(3) – NORMSDIST(1)
prob(Z > 1.5) = 1 – NORMSDIST(1.5)
NORMSINV(0.65)
„
„
prob(Z < z) = 0.65
z = NORMSINV(0.65) = 0.385
Statistika
Distribusi Normal
31
Perintah (Fungsi) MS Excel
„
Tugas
‰
Buatlah tabel distribusi normal standar
„
„
‰
Statistika
tabel pdf
tabel cdf
Dapat memakai perintah MS Excel untuk
mengerjakannya
Distribusi Normal
32
16
Fungsi Linear Distribusi Normal
Variabel random X berdistribusi normal, N(μ,σ2)
Jika Y = a + b X, maka Y berdistribusi normal
N(a + b μ, b2σ2)
Statistika
Distribusi Normal
33
Teorema Limit Sentral
Xi, i = 1,2,…,n Æ masing-masing variabel
random yang berdistribusi
n
normal N(μ,σ2)
sn = ∑ X i
i =1
Jika n → ∞
Statistika
Æ
distribusi sn mendekati
(asimtotis) distribusi normal
N(nμ,nσ2)
Distribusi Normal
34
17
Kurva Normal Data Pengamatan
„
„
Perbandingan antara data pengamatan vs
distribusi normal
Contoh
‰
‰
‰
‰
data debit maximum (lihat tabel)
klas ke-2: 200 – 300 m3/s Æ 250 m3/s
debit rata-rata 659 m3/s ≈ 660 m3/s
simpangan baku debit 212 m3/s ≈ 210 m3/s
Statistika
35
Distribusi Normal
Data Debit Puncak Sungai XYZ
Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s) Tahun ke- Debit (m3/s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Statistika
473
544
872
657
915
535
678
700
669
347
580
470
663
809
800
523
580
672
115
461
524
943
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
1110
717
961
925
341
690
734
991
792
626
937
687
801
323
431
770
536
708
894
626
1120
440
Distribusi Normal
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
843
450
284
460
804
550
729
712
468
841
613
871
705
777
442
206
850
829
887
602
403
505
36
18
Debit puncak Sungai XYZ selama 66 tahun
1200
1000
3
Debit (m /s)
800
600
400
200
0
0
10
20
30
40
50
60
70
Tahun ke-
Statistika
37
Distribusi Normal
Histogram Data Pengamatan
Debit Puncak Sungai XYZ selama 66 tahun
0.20
0.18
0.16
Frekuensi Relatif
0.14
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
100-200
200-300
300-400
400-500
500-600
600-700
700-800
800-900
900-1000 1000-1100 1100-1200
3
m /s
Statistika
Distribusi Normal
38
19
Pengamatan vs Teoretik
Debit Puncak Sungai XYZ selama 66 tahun
0.20
Distribusi Normal Teoretik
0.18
Frekuensi Relatif
0.16
Data Pengamatan
0.14
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
100-200
200-300
300-400
400-500
500-600
600-700
700-800
800-900
900-1000 1000-1100 1100-1200
m3/s
Statistika
39
Distribusi Normal
Pengamatan vs Teoretik
„
Expektasi frekuensi relatif
‰
klas ke-2
−1 2
f Q (q = 250 ) = ∫ (2 πsQ 2 )
300
−1 2 (q − Q )
2
e
sQ 2
dq
200
−1 2
∫ (2 ⋅ π ⋅ 210 )
300
=
2
e −1 2 (q − 660 )
2
210 2
dq
200
= FQ (300 ) − FQ (200 )
⎛ 300 − 660 ⎞
⎛ 200 − 660 ⎞
= FZ ⎜
⎟ − FZ ⎜
⎟
210
⎝ 210
⎠
⎝
⎠
= 0 .4857 − 0 .4564
= 0 .0293
Statistika
Distribusi Normal
40
20
Pengamatan vs Teoretik
„
Cara lain untuk memperkirakan frekuensi relatif
dalam suatu interval klas
fQ (qi ) = Δqi ⋅ pQ (qi )
pQ (qi ) = pZ (zi )
Statistika
d z pZ (zi )
=
σQ
dq
Distribusi Normal
41
Pengamatan vs Teoretik
„
Cara lain … (lanjutan)
i = 2:
Δqi = 100 m3 s
qi = 250 m3 s → zi =
pZ (zi ) = 0.0593
250 − 660
= −1.95
210
⎛ 0.0593 ⎞
fQ (qi ) = 100⎜
⎟ = 0.028
⎝ 210 ⎠
Statistika
Distribusi Normal
42
21
Hitungan dan Penggambaran
„
Hitungan dan penggambaran dilakukan
dengan spreadsheet: ST Contoh Data Debit
Statistika
Distribusi Normal
43
Distribusi Normal vs Distribusi
Random Kontinu
„
Umumnya distribusi normal cukup baik untuk
mendekati distribusi-distribusi yang lain, baik
distribusi diskrit atau kontinu
‰
‰
„
khususnya di bagian tengah distribusi
kurang baik di sisi pinggir (tail)
Apabila distribusi kontinu dipakai untuk mendekati
distribusi diskrit, diperlukan koreksi
‰
‰
Statistika
koreksi tengah interval, x – ½, x + ½
misal: prob(X = x) Æ prob(x – ½ < X < x + ½)
Distribusi Normal
44
22
Distribusi Normal vs Distribusi
Random Kontinu
Diskrit
X=x
x≤X≤y
X≤x
X≥x
X<x
X>x
Statistika
Kontinu
x−½≤X≤x+½
x−½<X<y+½
X<x−½
X>x+½
X≤x−½
X≥x+½
Distribusi Normal
45
23
Download