Apixaban Sama Efektifnya dengan Kombinasi

advertisement
BERITA TERKINI
Apixaban Sama Efektifnya dengan Kombinasi
Enoxaparin/Warfarin untuk Tromboemboli Vena
A
pixaban, yang merupakan obat oral
golongan faktor Xa terkini, sama
efektifnya dengan enoxaparin plus
warfarin sebagai terapi pasien VTE (venous
thromboembolism) akut dan juga menurunkan
komplikasi perdarahan secara bermakna
dibandingkan terapi konvensional. Simpulan
ini merupakan hasil penelitian AMPLIFY
(Apixaban for the Initial Management of
Pulmonary Embolism and Deep-Vein Thrombosis
as First-Line Therapy) oleh Dr Giancarlo Agnelli
dkk. dari University of Perugia, Italia. Hasil
penelitian ini telah dipublikasikan dalam New
England Journal of Medicine 2013.
Di Amerika Serikat, kejadian VTE per tahun
adalah 1-2 kasus/1000 orang di masyarakat
dan merupakan penyebab ke tiga tersering
kematian vaskuler setelah infark miokard
dan stroke. Terapi konvensional adalah
antikoagulan parenteral, seperti enoxaparin
subkutan untuk selama 5 hari dan dilanjutkan
dengan warfarin selama 3 bulan. Walaupun
terapi konvensional ini efektif, namun tidak
luput dari kesulitan, karena pemberian
enoxaparin setiap hari harus secara injeksi
subkutan
dan
warfarin
memerlukan
pemantauan ketat dan penyesuaian dosis.
Apixaban merupakan obat oral penghambat
faktor Xa terkini dengan efek kerja cepat dan
farmakokinetik yang dapat dikendalikan.
Dengan profil seperti ini, pemberian apixaban
memudahkan terapi kasus tromboemboli
vena karena mengurangi perlunya terapi
antikoagulan dan pemantauan faktor
perdarahan melalui laboratorium. Dalam
penelitian apixaban efektif sebagai terapi
pencegahan VTE berulang pada pasienpasien yang telah mendapat terapi
antikoagulan untuk kasus VTE akut, dengan
risiko perdarahan yang mirip plasebo.
Efektivitas apixaban pada emboli paru mirip
dengan efektivitas apixaban pada trombosis
vena dalam (DVT, deep vein thrombosis).
Penelitian
AMPLIFY
dilakukan
untuk
membandingkan efektivitas terapi apixaban
dengan terapi konvensional antikoagulan lain
(enoxaparin plus warfarin) pada pasien-pasien
VTE akut yang simptomatik.
Penelitian AMPLIFY adalah penelitian di 358
pusat penelitian di 28 negara, merupakan
penelitian acak melibatkan 5395 pasien VTE
proksimal akut, simptomatik dan atau emboli
paru. Pasien secara acak diterapi dengan
apixaban (n=2691) atau enoxaparin plus
warfarin (n=2704). Apixaban diberikan 10
mg dua kali sehari selama 7 hari dilanjutkan
dengan 5 mg dua kali sehari selama 6 bulan.
Pada kelompok lain, enoxaparin diberikan
paling tidak selama 5 hari (rerata 6,5 hari) dan
dilanjutkan dengan warfarin selama 6 bulan.
Gambar 1 dan 2 Kurva dari Kaplan–Meier memperlihatkan
kejadian VTE berulang atau kematian yang berhubungan
dengan VTE (atas) dan kejadian perdarahan (bawah)
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
primary outcome terlihat pada 2,3% pasien
yang diterapi apixaban dan 2,7% pasien
yang diterapi konvensional enoxaparin plus
warfarin; menunjukkan bahwa apixaban
non-inferior terhadap terapi konvensional
(p<0,001). Perdarahan mayor terjadi di 0,6%
kelompok apixaban dan 1,8% kelompok terapi
konvensional. Selain itu terjadi penurunan
risiko perdarahan sebesar 69% (risiko relatif )
dengan pemberian apixaban (p<0,001 untuk
superioritas). Gabungan perdarahan mayor
dan perdarahan minor secara klinik relevan
turun 56% (p<0,001 untuk superioritas).
Kejadian VTE berulang terjadi pada kelompok
apixaban 0,2% dan pada kelompok terapi
konvensional 0,3%.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa
pemberian apixaban monoterapi tidak inferior
terhadap terapi enoxaparin plus warfarin
sebagai terapi pasien VTE akut dan disertai
lebih sedikit perdarahan.
Dokter Mary Cushman dari University of
Vermont, Burlington, dalam editorialnya
mengatakan bahwa hasil temuan ini sangat
mengejutkan, sama seperti penemuan
warfarin 60 tahun yang lalu. Selain itu, adanya
terapi baru yang efektif dan aman juga sangat
penting dalam terapi VTE. Perlu diketahui
juga perbandingan efektivitas dan keamanan
apixaban dengan dabigatran dan rivaroxaban
pada kasus-kasus VTE.
Simpulannya, apixaban tidak inferior
dibandingkan enoxaparin plus warfarin untuk
pasien VTE akut, dengan lebih sedikit efek
samping perdarahan. (YYA)
REFERENSI:
1.
Agnelli G, Buller HR, Cohen A, Curto M, Gallus AS, Johnson M, et al. Oral Apixaban for the Treatment of Acute Venous Thromboembolism. [cited 2013 June 30]. Available from: http://www.
nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1302507?query=featured_home&#t=articleDiscussion
2.
Goldhaber SZ, Bounameaux H. Pulmonary embolism and deep vein thrombosis. Lancet 2012;379:1835-46.
3.
Kearon C, Akl EA, Comerota AJ, Prandoni P, Bounameaux H, Goldhaber SZ, et al. Antithrombotic therapy for VTE disease: Antithrombotic Therapy and Prevention of Thrombosis, 9th ed:
American College of Chest Physicians evidence-based clinical practice guidelines. Chest 2012;141:Suppl:e419S-e94S.
4.
The EINSTEIN Investigators. Oral rivaroxaban for symptomatic venous thromboembolism. N Engl J Med 2010;363:2499-510.
CDK-215/ vol. 41 no. 4, th. 2014
281
Download