BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi diterbitkan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menghindari risiko yang terjadi dikemudian hari. Bentuk pengalihan ini dilihat sebagai salah satu solusi yang tempuh oleh pihak perusahaan dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan. Obligasi merupakan surat berharga yang dijual kepada publik, dimana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan beberapa hal seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh lembaga yang terkait (Fahmi, 2014:169). Obligasi merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang ingin memperoleh dana dengan menjanjikan sejumlah uang tetap (principal atau par value) kepada pemegangnya yang akan dibayarkan pada waktu jatuh tempo di waktu yang akan datang (maturity) disertai dengan pembayaran bunga (coupon) secara periodik (Abundanti dan Vikaria, 2013:163). Berdasarkan data statistik Pasar Modal Indonesia yang diolah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terjadi peningkatan perdagangan obligasi korporasi di Indonesia yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1 berikut : 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Tabel 1.1 Nilai Emisi Obligasi Korporasi Tahun 2007-2013 Outstanding Tahun Nominal Perubahan Nominal (Rp) (Rp) (%) (Rp) 2007 84,55 0 0 11,65 2008 72,98 -13,68 28,64 11,75 2009 88,33 15,35 21,03 35,8 2010 115,35 27,02 30,59 45,64 2011 141,41 26,06 22,59 65,66 2012 179,21 37,8 26,73 55,29 2013 216,74 37,53 20,94 47,82 Rata-rata 128,73 22,03 18,03% 41,5 Sumber: www.ojk.go.id (2007-2013). Emisi Perubahan (Rp) (%) 0 0 16,99 145,84 7,16 9,84 20,02 -10,37 -7,47 6,03 25 27,49 43,87 -15,79 -13,51 35,48% Berdasarkan Tabel 1.1 obligasi korporasi yang masih beredar menunjukkan peningkatan perdagangan dengan rata-rata peningkatan sebesar 18,3% dari tahun 2007 hingga tahun 2013. Berbeda dengan emisi obligasi yang hanya menunjukkan peningkatan dari tahun 2007-2011 yang kemudian menurun dari tahun 2012-2013. Terlihat pada tabel tersebut emisi obligasi korporasi menunjukkan rata-rata peningkatan sebesar 35,48% dengan emisi tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 65,66 triliyun rupiah. Adanya fenomena ini menunjukkan bahwa sesungguhnya obligasi korporasi mulai marak diperdagangkan di Indonesia. Faktor ekonomi makro yang berpengaruh terhadap yield obligasi adalah tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga sering digunakan investor sebagai acuan dasar tingkat pengembalian yang diharapkan dan pembanding dalam menentukan keputusan investasi yang akan dipilih. Tingkat suku bunga acuan dalam menentukan besarnya yield obligasi, mengacu pada perkembangan tingkat suku http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Abundanti dan Vikaria, 2013:379). Yield obligasi yang diperoleh harus lebih tinggi dari pada tingkat deposito atau SBI agar investasi menguntungkan. Apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka besarnya yield yang disyaratkan oleh investor juga akan mengalami kenaikan (Ibrahim, 2008:31). Salah satu variabel lainya yang juga harus dipertimbangkan oleh investor ketika akan menginvestasikan dana pada obligasi yaitu karakteristik keuangan setiap perusahaan. Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan (Daniati dan Suhairi, 2006:3). Karakteristik keuangan yang berbeda-beda setiap perusahaan menyebabkan relevansi angkaangka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Menurut Andry (2005:237), perusahaan-perusahaan besar kurang berisiko dibandingkan perusahan kecil. Perusahaan kecil memiliki risiko lebih besar dibandingkan perusahaan besar. Maka semakin besar suatu perusahaan menyebabkan potensi mendiverfisikasikan risiko non-sistematiknya semakin besar, sehingga membuat risiko obligasi perusahaan tersebut menurun. Selain ukuran perusahaan, karakteristik perusahaan juga dapat dilihat dari pertumbuhan (growth) perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan aktiva. Pertumbuhan asset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan (Kallapur dan Trombley, dalam Safrida 2008:33). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Informasi lainnya yang juga perlu dipertimbangkan ketika akan berinvestasi obligasi yaitu tingkat kesehatan perusahaan melalui rasio utangnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER). DER merupakan salah satu rasio financial leverage yang mencerminkan faktor risiko yang dihadapi oleh investor. Semakin besar finance leverage yang digunakan perusahaan semakin tinggi risikonya dan juga sekaligus return yang diharapkan berkurang. Rasio ini digunakan untuk melihat sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utangnya kepada pihak luar (Riyanto: 2011). Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dapat ditarik judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Rasio Utang Terhadap Yield To Maturity (YTM) Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2011-2013”. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Investor dalam melakukan investasi perlu memperoleh informasi tentang obligasi yang ditawarkan emiten untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan berinvestasi, sehingga memahami yield obligasi yang diharapkan dan potensi risiko yang dihadapi ketika banyaknya obligasi yang ditawarkan oleh emiten. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 2. Emiten perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi yield obligasi dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat bagi kebijakan perusahaan. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan Identifikasi di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield to maturity obligasi? 2. Apakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap yield to maturity obligasi? 3. Apakah pengaruh pertumbuhan perusahaan yield to maturity obligasi? 4. Apakah pengaruh rasio utang terhadap yield to maturity obligasi? 1.4. Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian, tentu terdapat tujuan akhir yang hendak dicapai oleh penulis sebagai pedoman arah penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield obligasi. 2. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap yield obligasi. 3. Menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap yield obligasi. 4. Menganalisis pengaruh rasio utang terhadap yield obligasi. 5. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio utang secara simultan terhadap yield obligasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terdiri dari manfaat penelitian teoritis dan praktis. Manfaat penelitian teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang manajemen keuangan. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini meliputi: 1. Penelitian ini dapat memberi informasi kepada para investor dan calon investor dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan investasi, menambah wawasan mengenai hal-hal makro dan mikro ekonomi yang memiliki pengaruh terhadap obligasi dan bagaimana harus bersikap dalam mengahadapi krisis keuangan. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan variabel-variabel suku bunga, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan rasio utang mempunyai pengaruh terhadap yield obligasi yang selanjutnya dapat menjadi pertimbangan bagi investor dan calon investor untuk menentukan strategi yang tepat. 3. Penelitian ini bisa digunakan sebagai sumber informasi mengenai kondisi global perekonomian yang mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung dalam keseharian. http://digilib.mercubuana.ac.id/