MANGGIS (Garcinia mangostana L) DESKRIPSI TANAMAN

advertisement
MANGGIS
(Garcinia mangostana L)
DESKRIPSI TANAMAN
Manggis (Garcinia mangostana) sebagai queen of tropical fruits merupakan famili
Guttiferae. Manggis berasal dari Indonesia atau kawasan Asia Tenggara (Almeyda dan
Martin, 1976).
Klasifikasi tanaman Manggis:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyte
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Guttiferanales
Family
: Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies
: Garcinia mangostana L
Nama Daerah:
Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama local seperti Manggu (Jawa
Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat),
Mangih (Minangkabau), Mangustang (Halmahera), Manggis (Jawa).
Nama Asing:
Manggistan (Balanda), Manggosteen (Inggris), Mangastane (Jerman), Mangostao (Portugis),
Mangustan (Hindi), Mengop/Mengut (Burma), Mangostan (Perancis), Mangusta (Malaysia).
Morfologi
Manggis merupakan tanaman tahunan yang masa hidupnya dapat mencapai puluhan tahun.
Pohon manggis selalu hijau dengan tinggi 6-20 meter. Manggis mempunyai batang tegak,
batang pohon jelas, kulit batang coklat, dan memiliki getah kuning. Daun menggis tunggal,
1
duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan. Manggis mempunyai bunga betina 1-3 di
ujung batang, susunan menggarpu, dan garis tengah 5-6 cm. kelopak daun manggis dengan
dua daun kelopak terluar hijau kuning, dua yang terdalam lebih kecil, bertepi merah,
melengkung kuat, tumpul. Menggis mempunyai 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik,
berdaging tebal, hijau kuning, tepi merah atau hampir semua merah. Benang sari mandul
(staminodia) biasanya dalam tukal (kelopak). Bakal buah be-ruang 4-8, kepala putik berjarijari 5-6. Buah menggis berbentuk bola tertekan, garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua, dengan
kepala putik duduk (tetap), kelopak tetap, dinding buah tebal, berdaging, ungu, dengan getah
kuning. Biji 1-3, diselimuti oleh selaput biji yang tebal berair, putih, dapat dimakan
(termasuk biji yang gagal tumbuh sempurna). Manggis mempunyai waktu berbunga antara
bula Mei – Januari. (Rukmana, 1995)
Manggis merupakan tumbuhan pepohonan, yang memiliki tinggi hingga 15 meter.
Mempunyai batang berkayu, bulat, tegak bercabang simodial dan berwarna hijau kotor.
Berdaun tunggal, lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul tepi rata, pertulangan menyirip,
panjang 20-25 cm lebar 6-9 cm, tebal, tangkai silindris hijau. Bunga tunggal, berkelamin dua,
diketiak daun. Buah seringkali, bersalut lemak berdiameter 6-8 cm dengan warna coklat
keunguan. Biji bulat berdiameter 2 cm, dalam satu buah terdapat 5-7 biji (Hutapea, 1994).
Gambar : Buah manggis
Gambar : Bunga pohon manggis
Penyebaran
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di
kawasan Asia tenggara, yaitu hutan belantara Kalimantan Timur di Indonesia atau
semenanjung Malaya. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah
dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai, dan Australis Utara.
(Sudarsono, 2002)
2
KANDUNGAN
Lebih dari 60 senyawa xanton dan lainnya telah berhasil diisolsi dari beberapa bagian
tanaman manggis. Limapuluh senyawa diantaranya berasal dari kulit buah manggis.
Kulit buah Manggis
Kandungan kimia kulit buah manggis adalah xanthon, mangostin, garsion, flavonoid, dan
tannin (Soedibyo, 1998), dan senyawa lainnya. Metabolit sekunder utama dari kulit buah
manggis adalah inti xanton. Xanton merupakan derivate dari campuran polifenol yang
mempunyai aktivitas biologis yang signifikan dalam sistem in vitro (Linuma et al. 1996).
Sebagian besar xanton ditemukan dalam tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat
suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae, dan Gentianaceae (Sluis, 1985). Senyawa
utama dari xanthon adalah α-mangostin dan γ-mangostin (Jung et al., 2006). Pada kulit buah
mangostin
mengandung
senyawa
lain
diantaranya
mangostenol,
trapezifolixanton, caloxanton dan lain sebagainya dapat dilihat pada table 1.
3
mangostinon,
Tabel 1. Kandungan Kimia pada Kulit Buah Manggis (Pedraza-Chavery, et al., 2008)
α-Mangostin
Schmid (1855), Yates dan Stout (1958), &
Stout dan Krahn (1968)
Dragendorff (1930), Yates dan Bhat (1968),
& Mahabusarakam et al. (1987)
Jefferson et al. (1970), Mahabusarakam et al.
(1987), & Jinsart et al. (1992)
Chairungsrilerd (1996a), Suksamrarn et al.
(2002, 2003), & Huang et al. (2001)
Suksamrarn et al. (2002, 2003)
Mahabusarakam et al. (1987), & Jung et
al.(2006)
Mahabusarakam et al. (1987)
Huang et al. (2001), & Mahabusarakam et al.
(1987)
Mahabusarakam et al. (1987)
Suksamrarn et al. (2003)
β-Mangostin
γ-Mangostin
Mangostanol
Mangostenol
1-Isomangostin
1-Isomangostin Hidrat
3-Isomangostin
3-Isomangostin Hidrat
1,6-Dihydroxy-7-methoxy-8-isoprenyl60,60-dimethylpyrano(20,30:3,2)xanthone
1,6-Dihydroxy-7-methoxy-8-isoprenyl60,60-dimethylpyrano(20,30:3,2)xanthone
Calabaxanthone
Suksamrarn et al. (2002, 2003)
Mahabusarakam et al. (1987), & Sen et al.
(1980a)
Mahabusarakam et
al. (1987) and
Suksamrarn et al. (2003)
Iinuma et al. (1996)
Iinuma et al. (1996)
Iinuma et al. (1996)
Gopalakrishnan et al. (1997)
Jung et al. (2006)
Jung et al. (2006)
Jung et al. (2006)
Balasubramanian and Rajagopalan (1988)
Balasubramanian and Rajagopalan (1988)
Suksamrarn et al. (2003)
Suksamrarn et al. (2003)
Suksamrarn et al. (2003)
Asai et al. (1995), Suksamrarn et al. (2002,
2003) and Matsumoto et al.
(2003)
Govindachari et al. (1971), Mahabusarakam
et al. (1987) and Asai et al.
(1995)
Gopalakrishnan et al. (1997), Govindachari et
al. (1971) and Huang et al.
(2001)
Sen et al. (1980b, 1982).
Sen et al. (1980b, 1982), Huang et al. (2001)
and Suksamrarn et al. (2002,
2003)
Demethylcalabaxanthone
Caloxanthone A
Macluraxanthone
1,7-dihydroxyxanthone
Euxanthone
Cudraxanthone
8-hydroxycudraxanthone G
Esmeatxanthone A
BR-xanthone A
BR-xanthone B
Mangostanin
Mangostenone A
Mangostenone B
Mangostinone
Gartanin
8-Deoxygartanin
Garcinone A
Garcinone B
4
Sen et al. (1980b, 1982)
Sen et al. (1986), Gopalakrishnan et al.
(1997) and Huang et al. (2001)
Dutta et al. (1987), Sakai et al. (1993) and
Garcinone E
Asai et al. (1995)
Huang et al. (2001)
Garcimangosone A
Jung et al. (2006) and Huang et al. (2001)
Garcimangosone B
Huang et al. (2001)
Garcimangosone C
Huang et al. (2001)
Garcimangosone D
Huang et al. (2001), Ho et al. (2002) and
Tovophyllin A
Jung et al. (2006)
Huang et al. (2001) and Suksamrarn et al.
Tovophyllin B
(2002, 2003)
Asai et al. (1995), Iinuma et al. (1996) and
1,5-dihydroxy-2-isoprenyl-3Huang et al. (2001)
methoxyxanthone
Mangostingone
[7-methoxy-2-(3- Jung et al. (2006)
isoprenyl)-8-(3-methyl-2-oxo-3-buthenyl)1,3,6trihydroxyxanthone
5,9-Dihydroxy-2,2-dimethyl-8-methoxy-7- Sen et al. (1980b), Huang et al. (2001) and
isoprenyl-2H,6H-pyrano [3,2-b] xanthen- Chairungsrilerd (1996a)
6-one
Mahabusarakam et al. (1987)
2-(c,c-Dimethylallyl)-1,7-dihydroxy-3methoxyxanthone
2,8-Bis(c,
c-dimethylallyl)-1,3,7- Mahabusarakam et al. (1987)
trihydroxyxanthone
Mahabusarakam et al. (1987)
1,3,7-Trihydroxy-2,8-di-(3-methylbut-2enyl) xanthone
Asai et al. (1995), Iinuma et al. (1996) and
1,7-Dihydroxy-2-isoprenyl-3Huang et al. (2001)
methoxyxanthone
2,7-Diisoprenyl-1,3,8-trihydroxy
4- Gopalakrishnan and Balaganesan (2000)
methylxanthone
Gopalakrishnan and Balaganesan (2000)
2,8-Diisoprenyl-7-carboxy-1,3
dihydroxyxanthone
Matsumoto et al. (2003)
2-Isoprenyl-1,7-dihydroxy-3
methoxyxanthone
1,3,6,7-Tetrahydroxy-8-(3
methyl-2- Huang et al. (2001)
buthenyl)-9H-xanthon-9-one
Garcinone C
Garcinone D
Buah manggis
Tiga xanton baru telah berhasil diisolasi dari buah manggis utuh diantaranya mangostenon C,
D, dan E. (Suksamrarn et al., 2006). Secara total hingga saat ini 18 xanton telah berhasil
diisolasi dari buah manggis utuh.
5
CARA MENGEKSTRAKSI
Moongkarndi dan koleganya pada tahun 2004 telah mendeskripsikan bagaimana cara
mengekstraksi kulit buah manggis yaitu:
Kulit buah manggis terlebih dahulu dikeringkan dan dihancurkan menjadi bentuk
serbuknya. Siapkan serbuk kering sebanyak 1,0 kg dan diekstraksi dengan metanol absolute
selama 1 minggu pada temperature kamar. Ekstrak kemudian disaring dan dipekatkan untuk
membuang pelarutnya pada temperature 75oC selama 4 jam dan 200 g dari ekstrak metanol
diperoleh. Ekstrak metanol tersebut disimpan pada temperature 4oC. (Moongkarndi, et al.,
2004)
KEGUNAAN
Tanaman manggis selain digemari buahnya, kulit buahnya juga dikenal sebagai peluruh haid,
obat sariawan, penurun panas, pengelat (adstringen), obat disentri (Heyne,1987). Antosianin
yang memberikan warna ungu dalam kulit buah manggis dapat digunakan sebagai alternatif
pewarna alami untuk makanan dan tekstil (Wijaya, 2009). Kulit buah manggis secara in vitro
mempunyai aktivitas anti plasmodium falsiparum (Mahabusarakam et al., 2006), antibakteri
(Linuma et al., 1996), antioksidan (Moongkarndi et al., 2002), menginduksi apoptosis pada
sel leukemia (Matsumoko et al., 2003), antijerawat dan anti TBC.
PRODUK DI PASARAN
Ekstrak dari kulit manggis dan juice buah manggis banyak dibuat menjadi berbagai macam
sediaan baik itu sebagai suplemen, juice, kosmetik, pewarna alami dan lain sebagainya.
Berikut adalah beberapa contoh sediaan produk jadi dari Garcinia mangostana.
Gambar : Sediaan Juice
6
Gambar : Sediaan Kapsul
Gambar : Xam Detox
Gambar : Kopi Manggis
7
Download