i. pendahuluan

advertisement
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Dewasa ini produksi lele di Indonesia terus meningkat. Produksi lele pada tahun
2009 mencapai 137.808 ton. Tahun 2010 mengalami kenaikan produksi menjadi
236.764 ton, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan lagi yaitu mencapai 330.687 ton
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa lele semakin
populer dan permintaan pasar terhadap lele semakin tinggi.
Seiring dengan pertumbuhan permintaan lele, mendorong pembudidaya untuk
meningkatkan produktivitas budidaya lele yaitu dengan intensifikasi budidaya.
Intensifikasi budidaya ini ditandai dengan padat tebar tinggi dan pemberian pakan
dalam jumlah banyak. Hal ini dapat memicu serangan penyakit ikan yang disebabkan
oleh serangan bakteri, virus dan parasit lainnya yang mengakibatkan kerugian bagi para
pembudidaya. Kerugian tersebut dapat berupa kematian atau penurunan kualitas,
sehingga secara ekonomis akan berakibat pada penurunan harga. Salah satu upaya
dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit ikan adalah melalui peningkatan
sistem kekebalan non spesifik ikan. Sebagai sistem pertahanan awal yang dimiliki
makhluk hidup sejak lahir, sistem kekebalan non spesifik perlu ditingkatkan untuk
mendapatkan early warning system yang efektif. Peningkatan kekebalan non spesifik
ikan dapat dilakukan dengan pemberian imunostimulan.
Rumput laut merupakan tanaman tingkat rendah yang mengandung substansi yang
aktif secara imunologi. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa rumput laut dapat
menjadi alternatif dalam peningkatan kekebalan tubuh ikan (Ridlo et al., 2009). Hasil
penelitian Chotigeat et al. (2003) melaporkan, kandungan fucoidan yang terdapat pada
rumput laut dapat meningkatkan
aktivitas fagositas pada udang. Selain fucoidan,
kandungan alginat yang terdapat pada rumput laut terbukti mampu meningkatkan sistem
pertahanan tubuh udang vaname (Yeh et al., 2005). Fucoidan dan alginat merupakan
polisakarida yang terkandung dalam rumput laut, biasanya terdapat pada rumput laut
coklat. Salah satu jenis rumput laut penghasil fucoidan dan alginat yang mampu
meningkatkan sistem pertahanan tubuh ikan adalah Sargassum sp. (Ridlo et al., 2009).
1
Sargassum sp. merupakan alga (rumput laut) coklat yang memiliki ciri : bentuk
thallus umumnya silindris atau gepeng, percabangan rimbun menyerupai pepohonan di
darat, bagian daun melebar, lonjong atau menyerupai pedang, mempunyai gelembung
udara (bladder) yang umumnya soliter dan warna thallus umumnya coklat
(Anggadiredja et al., 2008). Menurut Rachmat (1999), Sargassum sp. merupakan alga
coklat yang memiliki keanekaragaman yang paling banyak di Indonesia. Dari 28 spesies
alga coklat yang telah teridentifikasi di Indonesia, 14 spesies diantaranya adalah berasal
dari genus Sargassum. Dengan jumlah yang melimpah, Sargassum sp. memiliki potensi
yang besar untuk dimanfaatkan.
Penelitian mengenai penggunaan fucoidan dan alginat dari Sargassum sp. secara
oral perlu dilakukan untuk mengevaluasi manfaatnya sebagai imunostimulan.
Khususnya dengan mengukur indikator-indikator pertahanan nonspesifik pada lele
(Clarias sp.). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk
pencegahan penyakit ikan pada usaha budidaya lele.
B. Tujuan
1. Mengetahui perubahan parameter kekebalan non spesifik lele setelah pemberian
fucoidan dan alginat pada berbagai dosis secara oral.
2. Menentukan dosis fucoidan dan alginat yang efektif dalam meningkatkan
kekebalan non spesifik lele.
C. Manfaat
1. Dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat dijadikan
alternatif dalam penanggulangan penyakit ikan budidaya.
2. Meningkatkan pemanfaatan dan nilai tambah Sargassum sp.
D. Waktu dan Tempat
Penelitian kekebalan non spesifik lele (Clarias sp.) setelah pemberian fucoidan
dan alginat dari Sargassum sp. secara oral dilaksanakan pada bulan November 2012Mei 2013. Ekstraksi rumput laut dan uji hematologi ikan dilaksanakan di laboratorium
Hidrobiologi, Mikrobiologi dan Hama Penyakit Ikan Jurusan Perikanan UGM.
Pemeliharaan ikan dilakukan di Stasiun Kolam Percobaan Jurusan Perikanan UGM.
2
Download