8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran

advertisement
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran ada di mana-mana. Secara Formal dan informal, orang
dan organisasi terlibat dalam sejumlah aktivitas yang dapat kita sebut
pemasaran.
Levitt
perbedaan
dalam
Usmara
(2008)
mengemukakan
bahwa
antara pemasaran dan penjualan lebih dari sekedar
perbedaan arti kata.
Penjualan berfokus pada kebutuhan penjualan,
sedangkan pemasaran lebih berfokus pada kebutuhan para pembeli.
Penjualan terikat pada konsentrasi terhadap kebutuhan penjual untuk
mengubah produknya menjadi uang tunai, sedangkan pemasaran
berkonsentrasi pada gagasan untuk memuaskan seluruh kebutuhan
konsumen dengan produk yang ditawarkan dan semua hal dalam aspek
pemasaran ini berhubungan erat dengan upaya menciptakan, memberikan,
dan akhirnya mengkonsumsi produk baik barang maupun jasa.
Pemasaran yang baik merupakan bukan suatu bentuk kebetulan,
melainkan hasil dari perencanaan yang cermat dan terstruktur. Dalam
prakteknya pemasaran dilakukan secara terus menerus untuk ditingkatkan
dan selalu diperbaharui di semua jenis dunia bisnis untuk meningkatkan
peluang keberhasilan. Pemasaran yang baik semakin menjadi unsur yang
9
vital bagi keberhasilan bisnis, karena itu pemasaran sangat mempengaruhi
hidup setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya.
Kotler
pemasaran
dan Levy dalam Usmara (2008)
berhubungan
dengan
mengidentifikasi
mengungkapkan,
dan
memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pemasaran modern mempunyai dua pengertian
yang berbeda dalam benak orang-orang yang menggunakan istilah
tersebut. Pertama, pemasaran adalah upaya untuk menjual, mempengaruhi
dan membujuk pelanggan atau calon pembeli, disini pemasaran dipandang
sebagai sesuatu yang mendorong orang untuk membeli. Kedua, pemasaran
adalah konsep melayani dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia
sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Konsep
pemasaran ini menganggap bahwa persoalan semua perusahaan yang
melakukan bisnis pada era dimana perusahaan semakin banyak dan
berkembang pesat adalah mengembangkan loyalitas dan kepuasan
pelanggan atau konsumen.
Berikut beberapa definisi pemasaran:
American Marketing Association (AMA) sebagaimana dikutip
Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan pemasaran sebagai satu fungsi
organisasi
dan
seperangkat
proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya.
10
Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran adalah proses sosial
dan manajerial yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk
memperoleh
apa
yang
mereka
butuhkan
dan
inginkan
melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai
dengan yang lainnya.
Sedangkan manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih
pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.( Kotler dan Keller, 2007 )
Kotler dan Keller (2007) menguraikan tugas dari manajemen
pemasaran diantaranya sebagai berikut :
a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran.
b. Merebut pencerahan pemasaran.
c. Berhubungan dengan pelanggan.
d. Membangun merek yang kuat.
e. Membentuk tawaran pasar.
f. Menyerahkan nilai dari barang atau jasa yang ditawarkan.
g. Mengkomunikasikan nilai.
h. Menciptakan pertumbuhan jangka panjang.
11
2.2
Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Tugas dari seorang pemasar adalah merencanakan kegiatan
pemasaran dan menarik progam pemasaran yang terstruktur untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi konsumen.
Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan
pemasaran yang diklasifikasikan berdasarkan bauran pemasaran. Bauran
pemasaran itu sendiri adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.
Komponen bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok besar
yang disebut empat P tentang pemasaran yaitu produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Dalam mencapai pasar
sasaran komponen bauran pemasaran tersebut terdiri dari beberapa sub-sub
komponen seperti yang digambarkan di bawah ini:
Bauran
pemasaran
Produk:
Keragaman
produk,
Kualitas,
Design,
Ciri, Nama
merek,
kemasan,
ukuran,
garansi, dll
Harga :
Daftar
harga,
rabat/diskon
, potongan
harga
khusus,
periode
pembayaran
, kredit, dll
Promosi :
Promosi
penjualan,
periklanan,
tenaga penjual,
Public
relation,pemas
aran langsung.
MLM
Tempat :
Saluran
pemasaran,
cakupan
pasar,
pengelompok
an pasar,
lokasi,
persediaan,
transaksi
Pasar sasaran
Gambar 2.1 : Empat komponen P dalam pemasaran (kotler dan Keller,
2007:23)
12
Komponen bauran pemasaran yang terdiri dari empat P
menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia
untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat
pemasaran dirancang untuk menyerahkan manfaat pelanggan. Jadi empat P
penjual berhubungan dengan empat C pelanggan.
Empat P :
Produk (product)
Harga (price)
Tempat (place)
Promosi
(promotion)
Empat C :
Customer needs and want (kebutuhan dan keinginan)
Cost to the customer (biaya pelanggan)
Convenience (kemudahan)
Communication (komunikasi)
Gambar 2.2 : Hubungan Empat P dengan Empat C menurut McCarthy
(Kotler dan Keller, 2007)
2.3
Pengertian Diferensiasi Produk
Pengertian diferensiasi produk secara sederhana, dapat diartikan
sebagai pembedaan suatu produk dengan produk lainnya. Pengertian lain
juga tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalam
suatu perusahaan, agar pihak konsumen dapat memilih produk yang mana,
yang mereka inginkan. Diferensiasi produk atau pembedaan produk
merupakan suatu strategi perusahaan untuk mempromosikan produk yang
diproduksinya dengan produk perusahaan pesaingnya. Strategi ini
didayagunakan sehingga perusahaan dapat menghindari persaingan harga.
Perusahaan meletakkan perbedaan dalam desain produk, merek, kemasan,
ukuran dan rasa.
13
a. Desain Produk
Desain produk adalah salah satu aspek pembentuk citra produk seperti
warna, kualitas jaminan dan pertanggung jawaban.
b. Merek
Merek merupakan nama, istilah, simbol atau desain khusus atau
beberapa
kombinasi
unsur-unsur
yang
direncanakan
untuk
mengidentifikasi barang dan jasa.
c. Kemasan
Sebagai seluruh kegunaan merancang, memproduksi bungkus atas
kemasan suatu produk.
d. Ukuran dan rasa
Menunjukan kualitas produk suatu barang jika perusahaan dapat
melakukan diferensiasi produknya secara efektif, maka perusahaan
dapat menetapkan harga, diatas harga sebenarnya. Diferensiasi
memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan berdasarkan nilai
tambah yang dirasakan dan diberikan kepada pelanggan.
Untuk dapat menciptakan diferensiasi yang kokoh, anda harus
berkonsentrasi pada tiga dimensi diferensiasi; konten (what to offer),
konteks (how to offer), dan infrastruktur (enabler).
1. Konten adalah dimensi diferensiasi yang menunjuk pada “apa” value
yang Anda tawarkan kepada pelanggan. Jadi, disini Anda membedakan
diri dengan pesaing Anda berdasarkan “apa” yang Anda tawarkan
kepada pelanggan. Ini merupakan bagian tangible dari diferensiasi.
14
Konten biasanya merupakan offering utama produk dan perusahaan
Anda kepada pelanggan.
2. Konteks merupakan dimensi yang menunjuk pada “cara” Anda
menawarkan value kepada pelanggan Anda. Disini, Anda membedakan
diri dari pesaing berdasarkan pada bagaimana cara Anda menawarkan
value kepada pelanggan. Ini merupakan bagian intangible dari
diferensiasi. Jadi, kalau konten berbicara mengenai what to offer,
konteks berbicara mengenai how to offer.
3. Infrastruktur
adalah
faktor-faktor
pemungkin
(enabler)
terealisasikannya diferensiasi konten maupun konteks di atas. Dimensi
terakhir ini menunjuk pada pembedaan terhadap pesaing berdasarkan
kemampuan teknologi (technology), kapabilitas SDM (people), dan
kepemilikan
fasilitas
(facility)
untuk
mendukung
penciptaan
diferensiasi konten dan konteks di atas.
Kotler (2005:347) menyatakan diferensiasi produk adalah sebagai
proses
menambahkan
serangkaian
perbedaan
yang
penting
dan
bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing.
Menurut Kotler & Keller (2005: 350) suatu produk dapat
di
diferensiasi melalui sembilan cara yaitu :
a. Bentuk, banyak produk dapat di diferensiasi berdasarkan bentuk,
ukuran, model, atau struktur fisik produk.
b. Fitur, sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur (feature)
yang berbeda-beda yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk
15
menjadi yang pertama dalam memperkenalkan fitur baru yang
dianggap berharga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
bersaing.
c. Mutu kinerja, sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari
empat level kinerja; rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu kinerja
adalah level berlakunya karakteristik dasar produk.
d. Mutu kesesuaian, pembeli mengharapkan produk memiliki mutu
kesesuaian dengan standar atau spesifikasi (conformance quality) yang
tinggi. Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan
semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang
dijanjikan.
e. Daya
tahan (durability),
ukuran
usia
yang
diharapkan
atas
beroperasinya produk dalam kondisi normal dan /atau berat,
merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
f. Keandalan,
pembeli
umumnya
akan
membayar
lebih
untuk
mendapatkan produk yang lebih andal. Keandalan (realibility) adalah
ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal
dalam periode waktu tertentu.
g. Mudah diperbaiki, pembeli membeli produk yang mudah diperbaiki.
Kemudahan diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki
produk ketika produk itu rusak atau gagal.
h. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang
ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan
16
karena menciptakan kekhasan yang sulit ditiru. Sisi negatifnya, gaya
yang kuat tidak selalu berarti kinerjanya tinggi.
i.
Rancangan, kekuatan pemaduan, dengan semakin ketatnya persaingan,
rancangan menjadi salah satu potensi cara yang paling ampuh untuk
mendiferensiasikan dan memposisikan produk dan jasa perusahaan.
Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga dan teknologi
tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering
menjadi keunggulan perusahaan. Rancangan adalah totalitas fitur yang
mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang
disyaratkan oleh pelanggan.
Diferensiasi
produk
dilakukan
berdasar
sistem
informasi
pemasaran perusahaan yang mengacu kepada kebutuhan, keinginan dan
permintaan serta kemampuan produksi, sehingga diferensiasi produk yang
dilakukan diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak. Artinya
bagi konsumen produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, sedangkan bagi perusahaan dilihat dari biaya yang
dikeluarkan harus menghasilkan keuntungan yang maksimal.
2.3.1 Syarat Diferensiasi
Setelah
dibahas
diatas,
diferensiasi
adalah
upaya
untuk
menciptakan perbedaan baik dari sisi konten, konteks, maupun
infrastruktur. Tentu saja perbedaan itu bukan asal perbedaan, melainkan
perbedaan yang mampu menghasilkan diferensiasi yang kokoh dan
17
sustainable.
Berikut
ini
Hermawan
Kartajaya
(2005;148),
mengemukakan tiga syarat sebagai acuan penentuan diferensiasi, yaitu :
1. Sebuah diferensiasi haruslah mampu mendatangkan excellent value ke
konsumen. Produk yang diciptakan boleh berbeda, tapi tentu tidak
boleh asal beda.
konsumen.
Perbedaan tersebut harus punya makna dimata
Semakin perbedaan tersebut mendatangkan value yang
tinggi, semakin kokoh pula diferensiasi yang dilakukan perusahaan
tersebut.
2. Diferensiasi perusahaan haruslah merupakan keunggulan dibanding
pesaing. Sebuah diferensiasi akan kokoh jika dapat menciptakan
perbedaan dengan pesaing, dan perbedaan tersebut mencerminkan
keunggulan dari produk yang dikeluarkan.
3. Agar diferensiasi menjadi kokoh dan sustainable, maka perusahaan
harus memiliki uniqeness sehingga tidak dapat dicopy pesaing.
2.3.2 Tahap-tahap Membangun Diferensiasi
Berikut ini Hermawan Kartajaya (2005;156), mengemukakan
tahap-tahap didalam membangun suatu diferensiasi yaitu :
1. Melakukan segmentasi-targetting yang kemudian diikuti perumusan
positioning produk, merek dan perusahaan.
2. Menganalisa sumber-sumber diferensiasi yang memungkinkan , baik
yang telah ada saat ini maupun yang memiliki potensi untuk menjadi
basis diferensiasi di masa yang akan datang.
18
3. Menguji diferensiasi perusahaan, apakah sustainable atau tidak.
Beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk melihat sejauh
mana diferensiasi tergolong sustainable atau tidak, adalah :
a. Pertama adalah apabila diferensiasi perusahaan sulit ditiru. Kalau
pesaing dengan gampang meniru diferensiasi suatu perusahaan,
bukankah nantinya akan menjadi komoditas.
Biarpun suatu
perusahaan memiliki sesuatu yang berbeda, tetapi dengan gampang
ditiru, maka diferensiasi yang dilakukanpun menjadi tiada arti.
b. Kedua adalah apabila produk dan merek perusahaan mempunyai
keunikan. Diferensiasi suatu perusahaan akan dapat terus bertahan
jika memiliki keunikan yang akhirnya tidak dapat disamakan
dengan pesaing.
4. Mengkomunikasikan diferensiasi yang dimiliki.
Produk yang baik
tidak berarti akan menjadi pemenang, yang paling penting adalah
persepsi yang lebih baik.
Untuk itu, perusahaan harus dapat
mengkomunikasikan diferensiasinya dengan baik. Setiap aspek dari
program komunikasi yang perusahaan lakukan haruslah menunjukan
diferensiasi yang dimiliki.
Berikut ini adalah beberapa kriteria untuk mengkomunikasikan
diferensiasi :
a. Simple, komunikasikanlah diferensiasi yang perusahaan tawarkan
dalam bahasa yang sederhana serta kata-kata yang singkat.
19
b. Meaningful, tetapi perusahaan harus hati-hati, jangan terlalu simple
dan miskin kata-kata, yang nantinya malah kehilangan makna. Atau
dengan kata lain, pilihlah kata-kata yang singkat tapi bermakna.
c. Focus, boleh saja simple dan penuh makna, tetapi jangan terlalu
banyak makna yang dikomunikasikan, konsumen bisa bingung.
Komunikasi yang disampaikan harus benar-benar menuju pada satu
titik, dimana suatu perusahaan tampil beda dan meninggalkan pesaing.
Tujuan
dari
strategi
diferensiasi
adalah
mengembangkan
positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin
dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk anda dengan produk pesaing,
anda akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk
tersebut.
Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu
mengalihkan bisnis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti
karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promosi
lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi
tambahan dan iklan besar-besaran.
2.4
Pengertian Keputusan Pembelian
Teori AIDA (Tjetjep Djatnika, 2007) mendalilkan bahwa
pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang
dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap
20
menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian
jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (interest) untuk
mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut
yang
jika
intensitas
ketertarikannya
kuat
berlanjut
ke
tahap
berhasrat/berminat (desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhannya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat
baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka
konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli
(action to buy) barang atau jasa yang di tawarkan.
Menurut Kotler & Armstrong (2008 : 179-181) tahap-tahap yang
dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap,
yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan
b. Pencarian informasi
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan pembelian
e. Tingkah laku pasca pembelian
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana
pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli
21
merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang
diinginkan.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih
banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Pengaruh relatif
dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan
pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar
informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang
dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif
cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan
lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber
komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber
pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
c. Evaluasi alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam perangkat pilihan. Pertama, kita menganggap bahwa
setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut
produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti
penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan
dan keinginan unik
masing-masing.
Ketiga,
konsumen
mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan
merek mengenai dimana posisi setiap merek. Keempat, harapan
22
kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat
atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap
terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek
dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya,
keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk
membeli dan keputusan untuk membeli.
e. Tingkah laku pasca pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan
pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli
merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak
pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang
diterima dari produk.
23
2.5
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
Judul Penelitian
Analisis pengaruh
Peneliti
Tony Niagara,
Hasil
Dari penelitian yang dilakukan dapat
diferensiasi produk
2012,
disimpulkan bahwa kunci dalam
terhadap kepuasan
Universitas
mencapai keberhasilan bengkel
pelanggan (Studi
Mercubuana
speed motor daan mogot harus
Kasus Bengkel
menerapkan konsep diferensiasi
Speed Motor Daan
produk yang dapat meningkatkan
Mogot)
kepuasan pelanggan dan terus
menjadi perusahaan yang sukses dan
dapat memenangkan persaingan.
Hubungan
Heru Wibowo,
Pelaksanaan strategi diferensiasi
diferensiasi produk
2011,
produk yang dilakukan PT. Melia
dengan kepuasan
Universitas
Nature Indonesia telah dilaksanakan
konsumen (Studi
Mercubuana
dengan optimal, dan kepuasan
Kasus Konsumen
konsumen terhadap produk PT.
Melia Nature
Melia Nature Indonesia secara
Indonesia di Tebet
keseluruhan cukup tinggi, maka
Jakarta Selatan)
dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara
diferensiasi produk dengan kepuasan
konsumen pada konsumen pengguna
produk Melia Nature di wilayah
Tebet Jakarta Selatan
24
Tabel 2.2
Penelitian terdahulu ( lanjutan 1 )
Judul Penelitian
Pengaruh
Peneliti
Lesri Siregar,
Hasil
Hasil dari penelitian dapat diketahui
Diferensiasi Produk 2009,
bahwa korelasi antara Pengaruh
Terhadap
Universitas
Diferensiasi Produk Helm INK
Keputusan
Komputer Indonesia
dengan keputusan pembelian
Pembelian
konsumen adalah Kuat dan dan
Konsumen Dalam
memiliki hubungan yang positif.
Membeli Helm
Besarnya pengaruh Diferensiasi
INK (Survey Pada
Produk Helm INK terhadap
Konsumen Di CV.
keputusan pembelian konsumen
SPAS Jln. Terusan
sebesar 98,4 %.
Buah Batu no.36
Bandung).
Pngaruh
Irma Renata
Hasil yang didapat dari penelitian ini
Diferensiasi Produk Ginting,
menunjukan bahwa diferensiasi
Terhadap Brand
2012,
produk (X) berpengaruh positif dan
Image sikat gigi
Universitas
signifikan terhadap brand image (Y)
Oral-B pada
Sumatera Utara
sikat gigi Oral-B pada mahasiswa
mahasiswa fakultas
Fakultas Kedokteran Gigi
kedokteran gigi
Universitas Sumatera Utara. Nilai
Universitas
Adjusted R = 0,200, berarti 20%
Sumatera Utara
faktor-faktor brand image dapat
dijelaskan oleh variabel bebas (
difrensiasi produk ) sedangkan
sisanya 80 % dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
25
Tabel 2.3
Penelitian terdahulu ( lanjutan 2 )
Judul Penelitian
Pengaruh
Peneliti
Jahizatus sa’adah,
Hasil
Hasil penelitian terdapat hubungan
Diferensiasi Produk 2008,
antara diferensiasi produk (bentuk,
Terhadap
Universitas Negeri
kualitas, kemasan, jenis, ukuran,
Keputusan
Malang
warna) terhadap keputusan
Pembelian Produk
pembelian produk Sariayu Martha
Sariayu Martha
Tilaar Pada Mahasiswi Universitas
Tilaar (Studi Pada
Negeri Malang, dengan nilai
Mahasiswi
koefisien korelasi sebesar 0,588. Hal
Universitas Negeri
ini dapat diartikan bahwa semakin
Malang di
besar diferensiasi produk yang
Kelurahan
ditawarkan oleh Sariayu Martha
Gadingkasri
Tilaar, maka akan semakin besar
Kecamatan
pula keputusan pembelian yang akan
Lowokwaru Kota
dilakukan oleh konsumen.
Malang).
2.6
Model Penelitian
Untuk
memperjelas
pelaksanaan
penelitian
dan
sekaligus
untuk
mempermudah dalam pemahaman, maka perlu di jelaskan suatu model
penelitian sebagai landasan dalam pemahaman. Adapun model penelitian
dapat digambarkan sebagai berikut :
Diferensiasi
Produk
(X)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Gambar 2.3 : Model Penelitian
26
Penjelasan :
1. Variabel dependent, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
(Y).
2. Variabel independent, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
yang lain. Variabel independent dalam penelitian ini adalah
diferensiasi produk (X).
Download