BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan
Februari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari laporan
tahunan pada 41 perusahaan perbankan terbaik di Indonesia tahun 2015
yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) .
B. Desain Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan metode kepustakaan (library research), yaitu penelitian
dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan penelitian sehingga dapat digunakan dalam membahas
teori yang mendasari penelitian, membahas masalah, menganalisis data dan
menelaah penelitian lain.
Dengan data yang dibutuhkan adalah data yang data perusahaan yang
terdapat pada Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat diketahui mengenai
pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei empiris dengan
menggunakan data sekunder dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Indonesia. Penelitian ini merupakan tipe penelitian penjelasan (explanatory
research), yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan-hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya melalui pengujian hipotesis.
Data diperoleh pada waktu tertentu dalam beberapa tahap. Penelitian ini
menggunakan data yang berasal dari sampel untuk mewakili populasi yang
ada dalam penelitian. Salah satu penggunaan penelitian empiris adalah
memperoleh data yang valid yaitu menunjukkan derajat ketepatan antara
data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti.
C. Definisi dan operasionalisasi variabel
Berikut ini adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Cash Flow from Operating Per Share (CFOPS), yaitu arus kas yang
berasal dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan dan
kegiatan lain di luar kegiatan investasi dan pendanaan. Nilai CFOPS
diperoleh dari nilai Cash Flow from Operating (arus kas operasi)
dibagi dengan jumlah saham beredar. Nilai arus kas operasi dan
jumlah lembar saham diperoleh langsung dari laporan keuangan
perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
CFOPSi,t 
CFOi ,t
OSi ,t
Keterangan :
CFOPS
= Arus kas operasi perusahaan per lembar saham
i,t
perusahaan i pada periode pengamatan t.
CFO
= Arus kas operasi perusahaan i pada periode
i,t
pengamatan t.
OS
= Jumlah saham beredar perusahaan i pada periode
i,t
pengamatan t.
b. Cash Flow from Investing Per Share (CFIPS), yaitu penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumber daya yang
diperoleh
perusahaan
yang
ditujukan
untuk
menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan. Nilai CFIPS diperoleh dari
nilai Cash Flow from Investing (arus kas investasi) dibagi dengan
jumlah saham beredar. Nilai arus kas investasi dan jumlah lembar
saham diperoleh langsung dari laporan keuangan perusahaan.
CFIPSi,t 
CFIi ,t
OSi ,t
Keterangan :
CFIPS
i,t
= Arus kas investasi perusahaan per lembar saham
perusahaan i pada periode pengamatan t.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
CFI
= Arus kas investasi perusahaan i pada periode
i,t
pengamatan t.
OS
= Jumlah saham beredar perusahaan i pada periode
i,t
pengamatan t.
c. Cash Flow from Financing Per Share (CFFPS), yaitu arus kas yang
menyebabkan perubahan dalam struktur modal atau pinjaman
perusahaan. Nilai CFFPS (Cash Flow from Financing Per Share)
diperoleh dari nilai Cash Flow from Financing (arus kas pendanaan)
dibagi dengan jumlah saham beredar. Nilai arus kas pendanaan dan
jumlah lembar saham diperoleh langsung dari laporan keuangan
perusahaan.
CFFPSi, t 
CFFi ,t
OSi ,t
Keterangan :
CFFPS
i,t
= Arus kas pendanaan perusahaan per lembar saham
perusahaan i pada periode pengamatan t.
CFF
i,t
= Arus kas pendanaan perusahaan i pada periode
pengamatan t.
OS
i,t
= Jumlah saham beredar perusahaan i pada periode
pengamatan t.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
d. Earning Per Share (EPS), yaitu tingkat keuntungan bersih untuk tiap
lembar saham yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan
operasinya. Nilai ini biasanya digunakan oleh pemimpin perusahaan
untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. Laba per
lembar saham atau EPS diperoleh dari laba yang tersedia bagi
pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah saham biasa yang
beredar.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen untuk penelitian ini adalah return saham aktual
(actual return). Return aktual merupakan return yang sesungguhnya
terjadi. Return saham merupakan keuntungan yang diterima dari
investasi saham selama periode pengamatan yang secara sistematis
diperoleh dengan rumus:
Rt
= Return saham pada periode-t
Pt
= Harga saham penutupan periode pengamatan
Pt-1 = Harga saham penutupan periode sebelum pengamatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
TABEL 3.1
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
VARIABEL
X1
Cash Flow from
Operating Per
Share
X2
Cash Flow from
Investing Per
Share
X3
Cash Flow from
Financing Per
Share
X4
Earning Per
Share
Y1
Return Saham
Aktual
DEFINISI
Arus kas per lembar
saham dari aktivitas
operasi perusahaan
SKALA
Rasio
Arus kas per lembar
saham dari aktivitas
investasi perusahaan
Rasio
Arus kas per lembar
saham dari aktivitas
pendanaan perusahaan
Rasio
Keuntungan bersih
untuk tiap lembar
saham yang mampu
diraih perusahaan pada
saat menjalankan
operasinya
Rasio
Keuntungan yang
sesungguhnya terjadi
yang diterima dari
investasi saham selama
periode pengamatan.
Rasio
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PENGUKURAN
CFOPSi,t 
CFOi ,t
OSi ,t
CFIPSi,t 
CFIi ,t
OSi ,t
CFFPSi, t 
CFFi ,t
OSi ,t
34
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian merupakan seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. Adapun terdapat
22 sampel perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria dari 41
perusahaan perbankan yang terdapat di BEI (Sumber : www.idx.co.id dan
www.sahamok.com). Data yang digunakan berupa informasi laba bersih,
return saham, jumlah saham beredar, arus kas operasi, arus kas investasi,
dan arus kas pendanaan.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (Non-Probabilitas Sample)
dengan teknik pengambilan sampel bersifat purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2012 p218). Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan
yang memenuhi kriteria :
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014 serta menerbitkan laporan keuangan berturut-turut.
2. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang
rupiah.
3. Variabelnya tidak bernial Rp. 0,4. Data yang diperlukan untuk penelitian lengkap.
E. Teknik Pengumpulan Data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara. Data yang
diambil berdasarkan time series selama kurun waktu 2011-2014 berupa
laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang menjadi sampel penelitian ini. Dimana data dan
sumber data tersebut diperoleh dari :
1. Data mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2011-2014 diperoleh melalui www.idx.co.id dan
www.sahamok.com
2. Data mengenai arus kas diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan
masing-masing yang diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id
3. Data mengenai laba bersih, return saham, jumlah saham beredar
diperoleh melalui melalui www.idx.co.id dan www.sahamok.com
F. Metode Analisis
1. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik
umum yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif meliputi
mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang bertujuan
mengetahui distribusi data yang menjadi sampel di dalam penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Menurut Ghozali (2005), uji normalitas data dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil telah
memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov. Sebuah variabel dikatakan terdistribusi
dengan normal
apabila hasil
pengujian menunjukan nilai
signifikansi diatas 5%. Apabila data tidak terdistribusi dengan
normal, maka data dapat dinormalkan dengan cara melakukan
transformasi data.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel
independen yang satu dengan variabel indepeden yang lainnya.
Dalam pengujian ini peneliti menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen dalam
matrik interkorelasi dengan koefisien determinan dan regresi antara
semua variabel independen dengan variabel dependen. Model
regresi yang baik adalah apabila model tersebut tidak terjadi
korelasi antar variabel independennya. Dalam menganalisa ada
tidaknya problem multikolinearitas digunakan Variance Inflation
Factor (VIF), toleran dan besaran korelasi antara variabel
independen.
Pedoman
suatu
model
regresi
yang
bebas
multikolinearitas adalah nilai toleran 0,10 atau sama dengan nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
VIF yang tinggi (karena VIF:1 atau toleran) dan menunjukkan
adanya kolonieritas yang tinggi. Menurut Ghozhali (2001), apabila
terjadi gejala multikolinearitas pada model regresi, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan gejala tersebut
dengan cara sebagai berikut ini.
1) Transformasi variabel, yaitu salah satu cara mengurangi
hubungan linear diantara variabel bebas, dapat dilakukan dalam
bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta.
2) Dengan mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang
mempunyai korelasi yang tinggi dari model regresi dan
identifikasi variabel independen lainnya untuk membantu
prediksi.
3) Gunakan model dengan variabel bebas yang mempunyai
korelasi tinggi hanya semata-mata untuk memprediksi.
4) Gunakan korelasi sederhana antara setiap variabel bebas dan
variabel terikatnya untuk memahami hubungan variabel bebas
dan variabel terikat.
c. Uji Autokorelasi.
Autokerolasi merupakan korelasi antara anggota serangkaian
observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti data dalam SPSS
dalam data time series) atau ruang (seperti data cross section).
Model regresi
baik
apabila model tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak terjadi
38
autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi
dalam model analisis regresi dalam penelitian ini, maka digunakan
cara statistik d dari Durbin-Watson (DW). Apabila terjadi gejala
autokorelasi pada model regresi, maka dapat dihilangkan dengan
melakukan transformasi data dan menambah data observasi.
Berikut
ini
adalah
pengambilan
keputusan
ada
tidaknya
autokorelasi (Ghozali, 2001).
Jika
Hipotesis Nol
Keputusan
0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif
Tolak
dl ≤ d ≤ du
Tdk ada autokorelasi positif
4 - dl < d < 4
Tdk ada autokorelasi negatif
Tidak ditolak
Tolak
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tdk ada autokorelasi negatif Tidak ditolak
du < d < 4 – du
Tdk ada autokorelasi positif
Tidak ditolak
atau negatif
d. Uji Heterokedaktisitas
Ghozali
(2005)
menyatakan
bahwa
uji
heteroskedaktisitas
dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak heteroskedaktisitas. Heteroskaktisitas
dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
atau tidaknya heteroskedaktisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi
dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu, seperti titiktitik
yang
ada
(bergelombang,
membentuk
melebar
pola
kemudian
tertentu
yang
teratur
menyempit)
maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedaktisitas. Jika tidak ada
pola yang telah dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
maka tidak terjadi heterokedaktisitas.
3.
Pengujian Hipotesis
Metode analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesa adalah
metode statistik regresi linear berganda dengan menggunakan program
SPSS 17 for Windows. Analisis regresi bertujuan untuk mencari adanya
hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel
independen. Untuk menguji hipotesis yang dikembangkan dalam
penelitian ini akan digunakan model sebagai berikut:
Y = β + β .CFOPS + β .CFIPS + β .CFFPS + β .EPS + ε
0
1
2
Y
=
Return saham
Β
=
Koefisien konstanta
0
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
i,t
40
β –β
=
Koefisen regresi
CFOPS
=
Cash flow from operating per share
CFIPS
=
Cash flow from investing per share
CFFPS
=
Cash flow from financing per share
EPS
=
Earning per share
ε
=
Variabel gangguan perusahaan i periode t
1
1.
4
i,t
Nilai t regresi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individu
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
dengan asumsi variabel independen nilainya konstan. Langkah- langkah
pengujiannya sebagai berikut :
a. Menentukan formulasi hipotesis.
H : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (variabel independen secara individu
0
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)
Hα : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (variabel independen secara individu
berpengaruh terhadap variabel dependen)
b. Menentukan tingkat signifikasi (α = 5 %)
c. Kriteria pengujian.
Jika t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel, maka Hα ditolak
Jika t-hitung < (t-tabel atau t-hitung) > t-tabel maka Hα diterima
atau bisa dilihat dari nilai P value yang muncul.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Jika P < α , maka Hα diterima
Jika P > α , maka Hα ditolak
2.
Nilai F Regresi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara serentak
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
dengan asumsi variabel independen nilainya konstan. Langkah- langkah
pengujiannya sebagai berikut :
a. Menentukan formulasi hipotesis.
H : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 (variabel independen secara individu
0
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)
Hα : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 (variabel independen secara individu
berpengaruh terhadap variabel dependen)
b. Menentukan tingkat signifikasi (α = 5 %)
c. Kriteria pengujian.
Jika F-tabel ≤ F-hitung ≤ F-tabel, maka Hα ditolak
Jika F-hitung < (F-tabel atau F-hitung) > F-tabel maka Hα diterima
atau bisa dilihat dari nilai P value yang muncul.
Jika P < α , maka Hα diterima
Jika P > α , maka Hα ditolak
Pengujian hipotesis diatas, kesimpulan akan ditentukan dari nilai P
yang muncul. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengamati
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
signifikasi nilai P (probabilitas value) dengan tingkat keyakinan 95 %
(tingkat signifikasi 5%).
3.
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai
koefisien determinasi (R²) dilihat dari hasil pengujian regresi berganda
untuk variabel independen berupa cash flow from operating per share,
cash flow from investing per share, cash flow from financing per share
dan earning per share dengan variabel dependen berupa return saham
dengan bantuan program komputer SPSS. Karena penelitian ini
menggunakan lebih dari satu variabel independen maka penulis
menggunakan Adjusted R² Square (Adj R²) seperti dinyatakan Ghozali
(2005).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download