BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain untuk memenuhi segala kebutuhannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal diatas dapat dikatakan bahwa organisasi meletakan perwujudan usaha kerjasama yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai macam tingkatan, harapan, motivasi dan pandangan yang berbeda dalam usaha yang ditetapkan bersama. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang dapat mengatur dan mengarahkan tujuan yang berbeda bagi tiap individu agar tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Manajemen merupakan rangkaian berbagai aktivitas yang saling berkaitan dan saling mengorganisir kemamapuan yang dalam ondividu dalam suatu organisasi untuk mendayagunakan dan mengolah sumber daya yang ada sehingga berguna bagi individu itu sendiri dan organisasi. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang manajemen dari para ahli yaitu : 1. Definisi menurut Harold konntz dan Cyrill O’Donell. (Management, Eight Edition, D.H) : “Manajemen adalah pendapatan hasil tujuan yang dikehendaki melalui usaha- usaha orang lain”. 2. Definisi Manajemen Menurut George R Terry dan L.E. Rue (1996:1) “Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuantujuan organisasi suatu maksud-maksud yang nyata”. 6 7 3. Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001:9) “Manajemen adalah ilmu dan seni, mengatur proses pemanfaatan seni dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujun tertentu”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam suatu proses dimana didalam proses tersebut melalui beberapa proses manajerial dikoordinasikan sumber daya lainnya seperti modal, material dan mesin untuk malaksanakan kegiatankegiatan yang diperlukan dalam mencapaitujuan perusahaan. 2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peranan inividu-individu dalam setiap aktivitas perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan perusahaandalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal in karena manusia dalam organisasi suatu perusahaan mengelola faktor-faktor produksi lain. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan perhatian khusus baik mengenai pekerjaan, imbalan, kesehatan, keselamtan kerja, lingkugan kerja atau yang lainnya. Manusia merupakan sumber daya yang penting dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu organisasi. Tetapi sumber daya manusia merupakan suatu sumber daya yang paling sulit ditangani karena memiliki sifat dan kemampuan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dalam hal ini penulis akan mengemukakan beberapa definisi sebagai berikut : Menurut Drs T. Hani Handoko MBA (2000 ; 4) “Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu ataupun organisasi”. 8 Menurut Drs. Bambang Wahyudi (1996 ; 3) “Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai ilmu dan seni atau proses untuk memperoleh, memajukan atau mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa, sehingga tujuan organosasi dapat tercapai dengan efisien dan ada kepuasan diri pribadi bersangkutan. Jadi pada dasarnya manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi , perkembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tuuan baik individu maupun organisasi. 2.3 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Peranan individu-individu dalam setiap aktivitas perusahaan akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini adalah karena manusia dalam organisasi suatu perusahaan mengelola faktor produksi lain dengan baik. Oleh karena perusahaan harus memberikan perhatian khusus baik mengenai pekerjaan . Imbalan yang diberikan, kesehatan, keselamatan kerja, lingkungn kerja dan sebagainya. Disamping itu manajemen sumber daya manusia juga berperan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dalam segala bidang yang menyangkut peranan tenaga kerja dan ketentuan dalam setiap aktivitas perusahaan agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Dalam hal ini menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001 ; 13) Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai tugas mencakup tiga kekuatan utama yaitu : 1. Perusahaan Suatu perusahaan selalu menginginkan adanya tenaga kerja yang mampu dan mau bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Karyawan Tenaga kerja yang ada diperusahaan menginginkan agar kebutuhan fisik dan psikologi mereka terpenuhi. 9 3. Masyarakat Umum Melalui lembaga-lembaga perwakilan yang menginginkan agar perusahaan bertanggung jawab luas untuk mengembangkan dan melindungi sumber-sumber dalam perlakuan diskriminasi. Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia berperan dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dalam segala bidang yang menyangkut peranan tenaga kerja yang ikut dalam setiap aktivitas perusahaan agar dapat melaksanakan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan individu,organisasi dan masyarakat. 2.4 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Seorang manajemen adalah orang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinan atas personalia lainnya, seperti dikemukakan oleh Edwin B, Flippo (1995 ; 5) Funsi manajemen Sumber Daya Manusia adalah : 1. Fungsi-fungsi manajerial, meliputi : a. planning (perencanaan) Bagi manajemen personalia, perencanaan, penentuan, program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah tersusun oleh perusahaan itu. b. Organizing (organisasi) Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. c. Directing (pengarahan) Nama lain “pengarahan” yaitu “motivasi”, “pelaksanaan” atau pemberian perintah yang banyak sekali sehingga kesulitan yang dihadapinya adalah kesediaan bekerja secara efektif. d. Controlling (pengendalian) Yaitu pengamatan atau tindakan dan perbandingan dengan rencana dan perbaiakn atas penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat tertentu. 10 Fungsi-fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut (personal management, P.5) : - Procerement (pengadaan) - Development (pengembangan) - Compensation (kompensasi) - Integration (integrasi) - Maintenance (pemeliharaan) - Separation (pemutusan hubungan kerja) 2. Fungsi-fungsi organiasasi meliputi : - Procerement (pengadaan) Pengadaan adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu hal yang dibutuhkan, terutama yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi, dan penempatan. - Development (pengembangan) Merupakan peningkatan keterampailan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. - Compensation (kompensasi) Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan balas jasa yang memadai kepada karyawan untuk sumbangan mereka terhadap tujuan organisasi. - Integration (integrasi) Integrasi merupakan usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu perusahaan masyarakat. Oleh karena itu harus dipahami sikap karyawan dalam kaitan kebijaksanaan dan prinsip-prisip karyawan. 11 - Maintenance (pemeliharaan) Setelah keempat fungsi diatas dijalankan dengan baik, maka diharapkan perusahaan mendapatkan karyawan-karyawan yang baik, maka fungsi pemeliharaan merupakan usaha untuk mempertahankan kondisi yang telah dicapai dengan pemeliharaan sikap-sikap karyawan yang menguntungkan perusahaan. - Separation (pemutusan hubungan kerja) Usaha terakhir dari fungsi operasional ini adalah tanggung jawab perusahaan untuk mengembalikan karyawan kepada masyarakat. 2.5 Seleksi Tenaga Kerja 2.5.1 Pengertian Seleksi Setelah perusahaan berhasil memperoleh kumpulan pelamar yang memenuhi syarat yang diperoleh melalui proses penarikan, maka kegiatan seleksi mulai diadakan terhadap calon pegawai tenaga kerja tersebut, biasanya perusahaan memilih banyak calon tenaga kerja untuk memberikan lebih banyak pemilihan atau tenaga kerja yang dibutuhkan, pada proses seleksi ini tindakan penelitian terhadap kemampuan pada calon tenaga kerja disesuaikan dengan kualifikasi pekerjaan yang ditetapkan pihak perusahaan. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya penulis mengemukakanbeberapa definisi seleksi sebagai berikut : Menurut T. Hani Handoko (1989 ; 85) “Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegitan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak”. Menurut Drs. Malaya S.P Hasibuan (2001 ; 47) “Seleksi adalah suatu kegitan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau tidak untuk menjadikan karyawan perusahaan itu, seleksi didasarkan kepada spesifikasi jabatan yang ditentukan perusahaan”. 12 2.5.2 Tujuan Seleksi Tujuan Seleksi Menurut Martoyo (1990 ; 37) “Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk mengaku suatu jabatan tertentu”. Dalam mengarah pada tujuan seleksi yang demikian itu setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara seleksi yang efektif dan efisien. Hal ini dimungkinkan akan dicapai apabila a. Diadakan percobaan-percobaan guna mencapai cara yang terbaik. b. Menggunakan cara yang terbaik yang telah diperoleh tersebut dengan cepat dan bijaksana. 2.5.3 Cara Seleksi Cara seleksi yang dilakukan organisasi perusahaan maupun oleh organisasi sosial dalam penerimaan karyawan baru menurut Drs. Malayu S.P Hasaibuan (2001 ; 50) dikenal dengan dua cara yaitu : 1. Nonilmiah/Tradisional Seleksi dengan cara non ilmiah adalah seleksi yang dilaksanakan tidak dilaksanakan pada kriteria atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan pada perkiraan dan pengalaman kerja saja. Seleksi dalam hal ini tidak berpedoman pada puraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi. Seleksi ilmiah ini sering dilaksanakan dinegara-negara yang sedang berkembang, karena belum melksanakan manajemen operasional, unsure-unsur yang diseleksi antara lain : 1. Surat lamaran bermaterai/tidak. 2. Ijasah sekolah dan transkrip nilainya. 3. Daftar riwayat hidup. 4. Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya. 5. Wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan. 13 6. Penampilan dan keadaab fisik. 7. Tulisan pelamar. Seleksi non ilmiah ini sering menimbulkan manajemen penempatan pegawai yang baru diterima sehingga pegawai yang bersangkutan akan mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan seleksi non ilmiahini kurang tepat dipertanggungjawabkan karena sering memperoleh karyawan baru yang tidak cakap dalam mengerjakan pekerjaannya bahkan menimbulkan kesulitan bagi perusaaah yang bersangkutan. 2. Ilmiah Seleksi ilmiah yang seleksi yang didasarkan job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi. Serta terprogram pada kriteria dan standar tertentu. Seleksi ilmiah ini merupakan perkembangan analisis cermat tentang unsure-unsur yang akan diseleksi agar diperoleh karyawan yag berkualitas dan berpotensi sehingga dengan adanya kegiatan seleksi, kegitan perusahaan dapat sejalan efektif serta pembinaan dan pengembangan karyawan relatif mudah dalam mencapai tujuan perusahaan. 1. Metode kerja yang jelas dan sistematik. 2. Berorientasi pada prestasi kerja. 3. Berorientasi pada kebutuhan rill karyawan. 4. Berorientasi pada analisis jabatan dan ilmu sosial lainnya. 5. Berpedoman pada undang-undang perburuhan. 2.5.4 Tahap-Tahap Seleksi Proses seleksi adalah pusat manajemen personalia analisis perencanaan sumber daya manusia, dan penarikan dilakukan terutama untuk membantu seleksi personalia bila seleksi dilaksanakan dengan tidak tepat, upaya –upaya sebelumnya akan sia-sia. Oleh karena itu tidak lah berlebihan untuk menyatakan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajemen personalia bahkan sukses organisasi. 14 Berikut tahap-tahap seleksi menurut Edwin B. Flippo (1992 ; 160) mengemukakan sebagai berikut : 1. Wawancara Awal dan Pendahuluan. 2. Formulir Lamaran. 3. Pemeriksaan Deferensi. 4. Tes Psikologis. 5. Perkembangan atau Orientasi. 6. Persetujuan Penyelia. 7. Ujian kesehatan Jasmani. 2.5.5 Hambatan-Hambatan Seleksi Dalam proses seleksi, sering terdapat hambatan atau tantangan yang menjadi kendala ynag seperti dikemukakan oleh : Drs. T. Hani Handoko (2000 ; 86-88). “Manajer personalia harus menghadapi paling tidak 3 tantangan yaitu : tantangan supply, etis dan organisasi”. Agar menjadi jelas penulis menjelaskan sejarah singkat tantangan-tantangan tersebut : 1. Tantangan Supply Semakin besar jumlah pelamar yang berkulitas maka akan semakin mudah bagi departeman personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas. Dalam kenyataannya, banyak lowongan jabatan sangat sulit dipenuhi. Keterbatasan supply tersebut menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih karyawan terbaik. 2. Tantangan Etis Penerimaan karyawan baru karena hubungan keluarga, pemberian komisi dari kantor penempatan, tenaga kerja atau karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola organisasi bila stndar-standar etis ini dilanggar karyawan baru dipilih secara tidak tepat. 15 3. Tantangan Organisasi Organisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran/sumber daya lainnya yang mungkin akan mampu membatasi proses seleksi. Disamping itu, berbagai strategi kebijaksanaan dan teknik organisasi juga merupakan batasanbatasan.