implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate

advertisement
IMPLEMENTASI JINGLE IKLAN
PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK
CORPORATE IMAGE PT AGUNG
PODOMORO LAND
Cynthia Riyadi
Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara
Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480.
Telp. (62-21) 534 5830,
[email protected]
Cynthia Riyadi, Daru Wibowo, S.IP, M.M
Abstract
Implementation of advertising jingle for company in building of corporate image of PT
Agung Podomoro Land. This research purpose is to know the implementation of advertising
jingle for company in building of corporate image of PT Agung Podomoro Land and to know
the marketing division implementation in advertising strategy which use to build corporate
image. Researcher using qualitative descriptive study. Researcher collect the data with semistructured interview and observation. The process of collecting data with data reduction and
data presentation, researcher analyzed the data that had been processed by linking existing
theories, and the result is company advertising jingle implementation is very influence in
building corporate image of PT Agung Podomoro Land. It can be seen in advertising
strategy that applied and use five elements in the advertising jingle company. (CR)
Keyword : Marketing Division, Jingle, Corporate Image
Abstrak
Implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT Agung
Podomoro land. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi jingle iklan dalam
membentuk corprorate image PT Agung Podomoro Land dan untuk mengetahui penerapan
divisi marketing dalam strategi periklanan yang digunakan dalam membangun corporate
image. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti mengumpulkan
data dengan wawancara semistruktur dan observasi partisipasi. Proses pengumpulan data
dengan reduksi data dan penyajian data, peneliti menganalisa data yang telah diolah dengan
menghubungkan teori yang telah ada. Hasil yang dicapai adalah implementasi jingle iklan
perusahaan sangat berpengaruh dalam mem bentuk corporate image PT Agung Podomoro
Land. Hal itu terlihat dalam strategi periklanan yang diterapkan dan menggunakan lima
elemen-elemen dalam jingle iklan perusahaan. (CR)
Kata kunci : Divisi Marketing, Jingle, Corporate Image
PENDAHULUAN
Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam
aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif
menjadikan tidak ada suatu perusahaan properti yang mampu bertahan lama tanpa didukung oleh
bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan efisien (Indonesia Top Property
Developers 2014/2015). Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan
mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen melalui aktivitas periklanan. Diperkirakan
setiap harinya konsumen diterpa oleh ribuan iklan atau aktivitas komunikasi merek yang terdapat di
media cetak maupun elektronik. Perusahaan dalam membuat iklan untuk menarik perhatian
audiensnnya tidak lagi hanya menyampaikan informasi yang lengkap, tetapi juga menyampaikan
visualisasi kreatif untuk dapat menarik audiens sehingga konsumen memilih untuk memberi perhatian
lebih dan mengabaikan iklan lainnya dengan begitu audiens dapat menerima pesan yang terdapat
dalam iklan tersebut dengan baik.
Iklan yang diciptakan tidak hanya untuk menawarkan produk perusahaan semata, tetapi
arahnya sebagai alat untuk memantapkan citra perusahaan dan bertujuan membentuk opini di
masyarakat. Iklan-iklan tersebut dapat diciptakan melalui beberapa pendekatan komunikasi dalam
iklan seperti jingle. Jingle merupakan suatu bagian atau salah satu elemen penting dalam iklan karena
dapat menjadi alat persuasi yang mudah melekat dibenak konsumen. Penggunaan jingle dalam iklan
dapat lebih mudah diresap oleh khalayak. Selain itu penggunaan jingle iklan yang sudah dikenal
banyak orang dipercayai dapat membentuk citra perusahaan. Sejumlah iklan ditiru dialog atau lagunya
oleh publik karena menarik dan menyenangkan untuk dinyanyikan.
Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan Agung Podomoro Land merupakan perusahaan
pengembang real estate yang telah terjun dalam bisnis properti selama lebih dari 40 tahun. Baik
perusahaan maupun semua anak perusahaan memiliki kepentingan besar dalam pengembangan real
estat dan properti seperti hunian (perumahan, apartemen, townhouse), komersial (mall, ruko),
perkantoran, dan pengembangan superblok inovatif multifungsi di daerah-daerah bisnis yang strategi.
Perusahaan Agung Podomoro Land mempunyai strategi periklanan untuk membentuk citra
perusahaan, salah satu strategi yang digunakan yaitu jingle dalam iklan Agung Podomoro Land. Iklan
ini ditayangan dibeberapa stasiun tv dan di bioskop Cinema XXI.
Jingle yang berbunyi :
“Seiring langkah membangun negeri, pengalaman telah kuatkan kami, senantiasa membangun dengan
hati, dalam kebersamaan dan harmoni ,kebutuhan anda kekuatan kami ,keluarga tumbuh kokoh abadi,
kesetiaan kami dari hati agung podomoro untuk harmoni ,wujudkan mimpi bersama kami, Agung
Podomoro untuk harmoni”.
Untuk mengetahui jingle iklan ini berhasil atau tidak membuat peneliti ingin melakukan
penelitian mengenai “Implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk corporate image PT
Agung Podomoro Land”.
Fokus Penelitian penelitian ini pada implementasi jingle iklan perusahaan dalam membentuk
corporate image PT Agung Podomoro Land di bioskop cinema xxi. Adapun pertanyaan penelitian
pada penelitian ini adalah
1. Bagaimana penerapan strategi periklanan dalam implementasi jingle iklan perusahaan dalam
membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land di bioskop Cinema XXI?
2. Bagaimana jingle iklan perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro
Land?
Tujuan Penelitian dalam penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian
1. Untuk menguraikan penerapan strategi periklanan dalam implementasi jingle iklan perusahaan
dalam membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land.
2. Untuk mengetahui jingle iklan perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung
Podomoro Land.
METODE PENELITIAN
Penelitian dalam skripsi ini mengenai implementasi jingle iklan perusahaan dalam
membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan
penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin menggali dan
mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai strategi periklanan dalam membentuk corporate
image. Jenis dan tipe penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, data yang didapatkan selama
penelitian dilapangan akan disajikan dalam bentuk kalimat yang dijelaskan dan disusun secara
sistematis untuk menjelaskan strategi periklanan divisi marketing dalam membentuk corporate image
PT Agung Podomoro Land.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu dengan melakukan penelitian secara
detail, intensif dan mendalam. Sehingga akan ditampilkan secara deskriptif dan sesuai dengan
pertanyaan dan tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer penelitian ini menggunakan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti dengan ikut aktif dalam kegiatan observasi dan menggunakan wawancara
terstruktur, wawancara tersebut dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder penelitian ini menggunakan dokumen
perusahaan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data. Teknik keabsahan data yang
dipakai peneliti adalah triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber menggali kebenaran informasi
tertentu melalui berbagai sumber perolehan data. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting
adalah mengetahui adanya alasan–alasan terjadinya perbedaan tersebut, kemudian menggolongkan
sumber–sumber tersebut dalam kelompok dan membandingkan dalam sebuah evaluasi (Gunawan,
2013).
HASIL DAN BAHASAN
Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu perusahaan properti yang mampu
bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal iklan yang efektif dan
efisien. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran yang harus mampu tampil menarik dan persuasif.
Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan
menyampaikan informasi kepada konsumen melalui aktivitas periklanan. Perusahaan dalam membuat
iklan untuk menarik perhatian audiensnya tidak lagi hanya menyampaikan informasi yang lengkap,
tetapi juga menyampaikan visualisasi kreatif dan sound yang menarik untuk dapat menarik audiens
sehingga konsumen memilih untuk memberi perhatian lebih dan mengabaikan iklan lainnya dengan
begitu audiens dapat menerima pesan yang terdapat dalam iklan tersebut dengan baik.
Melalui iklan trailer divisi marketing dapat melakukan komunikasi dengan penonton
mengenai perusahaan PT Agung Podomoro Land. Namun tidak hanya iklan yang disertai dengan
gambar dan suara, divisi marketing harus menentukan jenis iklan apa yang akan digunakan pada iklan
perusahaan tersebut. Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells (2011:15)
terdapat tujuh jenis iklan, namun divisi marketing PT Agung Podomoro Land hanya menerapkan jenis
iklan yaitu Institutional Advertising. Institutional Advertising berisikan pesan yang fokus untuk
membangun identitas perusahaan atau menarik perhatian penonton untuk membentuk opini penonton
mengenai perusahaan PT Agung Podomoro Land. Saat ini perusahaan juga mulai memikirkan citra
atau reputasi perusahaan, banyak perusahaan yang mempromosikan diri sebagai perusahaan yang baik
melalui institutional advertising, iklan yang bertujuan untuk membangun citra (image) suatu
perusahaan yang pada akhirnya diharapkan untuk membangun citra positif produk atau jasa yang
ditawarkan.
Setiap institusi baik perusahaan maupun organisasi yang hendak mengiklankan produk atau
jasa dan idenya selalu melakukan strategi periklanan demi hasil yang efektif dan efisien. Strategi
periklanan yang diimplementasikan pada hakikatnya berupaya memformulasikan pesan iklan agar
terkomunikasikan kepada pasar sasaran. Adapun strategi periklanan yang dimaksud menurut (Lee &
Johnson, 2011:156):
Divisi marketing PT Agung Podomoro Land mengulas rencana pemasaran untuk membentuk
corporate image dengan menggunakan iklan institusi. Iklan ini tidak untuk menawarkan produk
semata, namun lebih membentuk citra perusahaan PT Agung Podomoro Land iklan akan di tayangkan
di bioskop Cinema XXI. Divisi marketing membuat konsep dengan pengalaman iklan yang sudah ada
yaitu iklan indomie dan iklan teh botol sosro yang memiliki jingle yang bagus yang telah meraih
banyak konsumen. Brand Awareness yang dimiliki The Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki
tingkatan Top of Mind. Maka dari itu divisi marketing Agung Podomoro Land ingin membuat konsep
iklan dengan menggunakan jingle iklan yang earcatch yang bagus, sehingga ketika orang-orang
mendengar akan tertanam di benak pikiran orang tersebut perusahaan properti yaitu PT Agung
Podomoro Land. Divisi marketing menganalisis situasi ekternal perusahaan yaitu mall-mall yang
banyak di kunjungi oleh masyarakat dan tujuan pemasaran melalui jingle iklan perusahaan dilakukan
untuk jangka panjang. Divisi marketing menerapkan relationship yaitu melaksanakan dukungan
manajemen seperti pemasaran dan promosi. Dengan harapan melalui iklan perusahaan yang
ditayangkan di bioskop dapat menarik perhatian dan mempengaruhi penonton. Mencapai tujuan
bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan yaitu membangun citra perusahaan PT
Agung Podomoro Land. Jingle iklan dirancang untuk meningkatkan kepekaan pada penonton bioskop
Cinema XXI terhadap merek Agung Podomoro Land merupakan perusahaan properti terbaik di
Indonesia. Mengembangkan & Melaksanakan Strategi Periklanan, dalam tahap ini perusahaan
menggambarkan bagaimana cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tahap ini terdiri dari:
Khalayak sasaran: Khalayak yang ingin diraih oleh divisi marketing melalui kegiatan periklanan
adalah penonton bioskop Cinema XXI. Bapak Donnie juga menjelaskan bahwa sebuah perusahaan
properti tidak dapat melakukan pameran di mall kompetitor, pernyataan tersebut menjadikan alasan
divisi marketing untuk memasang iklan di bioskop Cinema XXI, alasan kedua yaitu penonton bioskop
merupakan family, semua akan fokus kepada tayangan gambar secara tidak sadar divisi marketing
memberikan pengaruh bahwa Agung Podomoro Land merupakan properti yang bakal dibeli mereka
(anak-anak) pada saat punya uang nanti. Konsep iklan yaitu bahwa perusahaan mengkomunikasi
tentang perusahaan melalui jingle iklan yang earcatch mengenak di pikiran penonton dengan sekali
mendengar jingle iklan tersebut, pesan iklan yang menjelaskan secara singkat dan padat melibatkan
faktor keluarga yang memiliki kebersamaan, memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
konsumen yaitu nyaman, akses mudah, fasilitas yang mendukung, transportasi dan harus memiliki
nilai jual yang bagus untuk investasi. Disertai oleh ilustrasi visualisasi dengan hasil properti atau
komersial yang dibangun oleh PT Agung Podomoro Land. Divisi marketing menggunakan media
periklanan yaitu media bioskop Cinema XXI. Pada tahun 2008-2014 iklan perusahaan hanya di
tayangkan di studio 1 dan 2 yang menayangkan film-film terbaru. Namun pada tahun 2015 iklan
perusahaan di tayangkan seluruh studio yang ada di Cinema XXI. Iklan ini di putar pada saat film akan
dimulai dimana penonton sudah penuh, duduk dan siap untuk nonton, ketika iklan ditayangkan
penonton akan fokus terhadap iklan perusahaan. Mengembangkan dan melaksanakan strategi media,
tahap ini mencangkup beberapa hal yang menjadi pertimbangan: seberapa sering perlu meraih
penonton: intensitas frekuensi khalayak diterpa dengan kegiatan perikanan. Divisi marketing
menayangkan iklan perusahaan di bioskop Cinema XXI di seluruh theater dan seluruh penayangan
film-film setiap jamnya, tentunya terhadap penonton bioskop setiap penayangan film setiap jamnya.
Menurut hasil wawancara bahwa individu yang nonton bioskop tidak hanya sekali dalam sebulan,
diperkirakan akan datang setiap minggu nya bahkan 2kali dalam seminggu. Memungkinkan khalayak
yang ingin di capai perusahaan Agung Podomoro Land melalui iklan sangat besar. Mengevaluasi
efektivitas periklanan, dalam tahap ini divisi marketing perusahaan mengevaluasi efektivitas
periklanan yang telah dilakukan dan dilaksanakan dari tahun 2008-2015. Hasilnya adalah iklan trailer
tidak terlalu melihatkan gedung-gedung hasil proyek Agung Podomoro Land, evaluasi untuk iklan
terbaru perusahaan yang sedang diproses adalah lebih menampilkan seluruh gedung-gedung hasil
proyek Agung Podomoro Land dan menayangkan iklan perusahaan di seluruh theater yang ada di
bioskop Cinema XXI.
Jingle iklan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Divisi marketing
memilih jingle untuk diterapkan pada iklan perusahaan Agung Podomoro Land. Jingle merupakan
suatu paket iklan yang dikemas dalam kesatuan lagu, di mana lirik tersebut mengandung pesan-pesan
komunikasi yang ingin disampaikan oleh perusahaan Agung Podomoro Land kepada penonton. Divisi
marketing menggunakan 5 elemen jingle yaitu memorability: kemudahan jingle Agung Podomoro
Land untuk diingat dan tertanam dibenak penonton bioskop Cinema XXI, meaningfulness: lirik jingle
iklan memiliki makna dari visi-misi perusahaan Agung Podomoro Land, likability yaitu jingle Agung
Podomoro Land disukai oleh penonton terbukti pada saat iklan ditayangkan penonton mengikuti jingle
lagu Agung Podomoro Land, Adaptability yaitu jingle Agung Podomoro Land beradaptasi pada
perkembangan zaman dan masih tetap digunakan pada iklan perusahaan dan jingle iklan perusahaan
PT Agung Podomoro Land telah di protectability yaitu dilindungi dari pada pesaing, jingle Agung
Podomoro Land mempunyai keunikan tersendiri sehingga mudah dikenali dibandingkan dari iklan
kompetitor Agung Podomoro Land. Dalam penelitian Rainer Hasenauer, 2012 memiliki kesamaan
dengan hasil penelitian ini bahwa musik telah menjadi bagian penting dari lingkup alat pemasaran.
Dengan penggunaan mengintensifkan TV dan radio sebagai media berkomunikasi dengan konsumen,
musik dan jingle tidak dapat diabaikan. Musik dapat melayani tujuan promosi secara keseluruhan
dalam satu atau lebih dari beberapa kapasitas. Klasik "jingle" adalah teknik musik yang paling umum
untuk membantu memorability dan karenanya produk recall. Beberapa produk terbesar dan
perusahaan di dunia yang sukses bukan hanya karena kepuasan pelanggan, tetapi karena pelanggan
seperti jingle tertentu dalam sebuah iklan. Sebuah jingle baik menarik perhatian pelanggan dan
membuat individu berpikir dua kali tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Jingle buruk bisa membuat sebuah perusahaan terkenal untuk alasan yang salah, atau menghalangi
orang dari melihat merek tertentu. Dalam penelitian ini fokus perhatian untuk mengetahui hubungan
antara memorabilty dari produk tertentu dan penggunaan musik atau jingle dalam iklan tersebut.
Penelitian juga bertujuan menemukan hubungan antara faktor-faktor yang berbeda yang berpengaruh
pada perilaku konsumen dalam kaitannya dengan lagu dan jingle digunakan dalam iklan.
Corporate image atau citra perusahaan merupakan kesan, gambaran, pandangan, atau impresi
psikologis publik terhadap berbagai kegiatan perusahaan yang dinilai berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman mereka di mana kesan tersebut bisa bernilai baik atau buruk (Ruslan, 2012: 325).
Citra perusahaan tidak hanya sebatas citra atas produk dan layanan saja, melainkan citra organisasi
secara keseluruhan seperti sejarah atau latar belakang perusahaan, stabilitas mengatur keuangan,
keberhasilan perusahaan, kualitas produk dan karyawan, hubungan industri yang baik, reputasi
membangun lapangan kerja yang baik, dan keikutsertaan melakukan tanggung jawab sosial (Ardianto,
2011: 100). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam menciptakan corporate
image yang baik adalah (Ruslan, 2012: 325): Citra baik timbul dari tanggapan publik terhadap
aktivitas, prestasi, dan reputasi perusahaan selama melakukan kegiatan. Berdasarkan pernyataan
bapak Donnie mengenai pengaruh yang ingin di tanamkan di pikiran penonton Cinema XXI bahwa
ketika penonton bioskop Cinema XXI mendengar jingle dan melihat iklan perusahaan, penonton akan
sadar bahwa ini perusahaan properti PT Agung Podomoro Land. Dari hasil wawancara ekternal
triangulasi sumber yaitu ibu Mia membuktikan bahwa jingle iklan dengan menggunakan 5 elemenelemen jingle dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land. Namun dengan
menggunakan jingle saja tidak cukup untuk menanamkan citra di benak konsumen, jingle harus di
damping oleh visualisasi yang menarik. Iklan perusahaan menayangkan visualiasi yaitu gambar hasil
dari komersial dan hunian Agung Podomoro Land disertai gambar keluarga dan anak kecil berlarian
di taman dapat memberikan emosional secara langsung kepada penonton bioskop bahwa Agung
Podomoro Land merupakan perusahaan properti yang harmoni untuk keluarga dan negara. jingle
iklan sangat menarik dan sangat mempengaruhi pikiran setiap orang yang nonton, dengan melihat
iklan dan mendengar jingle tersebut akan langsung muncul di benak penonton bahwa ini perusahaan
properti Agung Podomoro Land yang terbaik dan nomor satu di Indonesia.
Disimpulkan bahwa pandangan publik terhadap perusahaan Agung Podomoro Land sangat baik. Hal
ini bergantung pada bagaimana perusahaan mengelola kegiatan periklanan. Masyarakat tidak hanya
menilai dari sisi produk atau jasa yang diberikan perusahaan, melainkan melihat citra perusahaan
melalui iklan perusahaan Agung Podomoro Land.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi periklanan yang dilakukan oleh divisi marketing Agung Podomoro yaitu mengulas
rencana pemasaran untuk membentuk corporate image, menganalisis situasi ekternal
perusahaan yaitu mall-mall yang banyak di kunjungi oleh masyarakat, menentukan tujuan
pemasaran yaitu membangun citra perusahaan PT Agung Podomoro Land dengan
menggunakan jingle iklan, mengembangkan dan melaksanakan strategi periklanan dengan
khalayak yang ingin diraih oleh divisi marketing melalui kegiatan periklanan yaitu penonton
bioskop Cinema XXI, media periklanan menggunakan media bioskop Cinema XXI dan
mengevaluasi efektivitas periklanan. Strategi periklanan dapat terlaksanakan dengan baik dan
mencapai tujuan kerangka pokok perusahaan yaitu membentuk citra yang positif.
2. Dari hasil wawancara dan bukti-bukti ilmiah dapat disimpulkan bahwa, jingle iklan
perusahaan dapat membentuk corporate image PT Agung Podomoro Land, terbukti melalui
lima elemen-elemen dalam jingle yang mempengaruhi penonton bioskop cinema xxi dan
opini publik mengenai perusahaan Agung Podomoro Land.
Saran Praktis
1. Ada baiknya dengan mengacu kepada perkembangan masyarakat, PT Agung
Podomoro Land meningkatkan kinerjanya dalam membuat kegiatan beriklan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
2. Divisi marketing agar lebih meningkatkan koordinasi dalam hal pengkonsepan iklan.
3. Ada baiknya jingle iklan dapat mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan
jaman.
Saran Akademis
1. Dari penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dapat menjadi masukan dan pelajaran
untuk penelitian lanjutan terutama yang berhubungan dengan membangun corporate
image melalui jingle iklan. Ada baiknya pembahasan pengukuran tujuan iklan dengan
memanfaatkan pengalaman yang sudah ada lebih banyak diperkenalkan dalam penelitian
mahasiswa. Hal ini perlu dilakukan agar mahasiswa dapat memahami bagaimana
membuat konsep iklan yang dapat membangun corporate image perusahaan.
2. Disarankan untuk para peneliti selanjutnya menggunakan landasan konseptual dan teori
pendukung yang tepat sehingga dapat memudahkan proses penelitian karya ilmiah.
Saran Umum
1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat lebih terdorong untuk
memahami tahapan strategi periklanan dan memberikan pemahaman mengenai jingle dan
pengelolaannya yang akan sangat bermanfaat.
2. Disarankan pada masyarakat untuk bisa menilai dan memberikan opini kepada perusahaan
properti tidak hanya berdasarkan alur iklan saja namun lebih kepada makna yang
diberikan pada iklan tersebut.
REFERENSI
Buku :
Ardianto, Elvinaro. (2011). Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
________________. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Burhan, Bungin, (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu
Sosial Lainnya, Edisi pertama, Cetakan ke-2, Jakarta: Kencana.
De Janasz, Suzanne C.; Dowd, Karen O. & Schneider, Beth Z. (2009). Interpersonal Skill in
Organization. New York: Mc-Graw Hill.
Effendy, Onong Uchjana. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha Ilmu.
Keller, Kevin Lane. (2003). Best Practice Case In Branding : Lessons From The World’s Strongest
Brand. Prentice Hall, New Jersey.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Persada
Media Group.
_______________. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
________________.(2012). Public Relation& Crisis Management: Pendekatan Critical Public
Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lee, M., & Johson, C. (2011). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global Edisi ke3. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Morrisan, M.A. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Mulyana, Deddy. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.
Nurudin. (2014) . teori komunikasi massa. Jakarta: Rajawali Pers
st
Perloff, Richard M. (2010). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21
Century. New York : Routledge.
Rosady, Ruslan, S. M. (2012). Manajemen Purblic Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. (2011). Advertising. Jakarta : Kencana.
Shimp, Terrence. (2007). Integrated Marketing Communications in Advertising and Promotion 7th
Edition. Thomson, USA.
Soehadi, Agus W. (2005). Effective Branding: Konsep Dan Aplikasi Pengembangan Merek Yang
Sehat Dan Kuat. Mizan Pustaka, Bandung.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Dalam Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.
West, Richard, & Lynn H. Turner, (2007). Introducing Communication Theory, Analysis and
Application. McGraw Hill , Boston.
Jurnal :
Hasenauer, Rainer. (2012). Impact of Songs and Jingles Used in Advertising
on Brand and Product Awareness.
Miguel Tamayo. (2014). The Effects That Jingles Play In Advertising Messages
Iqbal Anugrah Putra. (2011). Jingle iklan dan brand personality
Statistika deskriptif
Ratu Indah Destianana. (2012). Pesan iklan, Ilustrasi Cerita, Jingle Iklan, Bintang iklan, Brand
awaraness, Keputusan pembelian
Muhammad Ehsan amlik. (2013). Importance of Brand Awareness and Brand Loyalty in Assessing
Purchase Intentions of Consumer
Website:
http://ask.fm/wonkyustar/answer/125141387083
http://www.agungpodomoroland.com/page/Investor-Relations/Annual-Reports/annualreport
http://www.kapanlagi.com/indonesia/t/tya_subiakto/video/tvc-agung-podomoro-jingle-by-tyasubiakto.html
RIWAYAT PENULIS
Cynthia Riyadi, lahir di kota Duri provinsi Riau pada tanggal 25 Juni 1992. Penulis menyelesaikan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication peminatan
Public Relations pada tahun 2015.
Download