pengaruh implementasi dimensi relationship marketing dalam

advertisement
1
PENGARUH IMPLEMENTASI DIMENSI
RELATIONSHIP MARKETING DALAM UPAYA
MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH
PINJAMAN KUR MIKRO BRI CABANG UNIT
JEKULO KUDUS
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk meneyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Disususn oleh:
DWI SETIYOWATI
B11.2012.02644
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2016
2
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Dwi Setiyowati
Nim
: B11.2012.02644
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Implementasi Dimensi Relationship Marketing
Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pinjaman
KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
Dosen Pembimbing
: Dr. Amron, SE, MM
Semarang, 01 Maret 2016
Dosen Pembimbing
(Dr. Amron, SE, MM)
3
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Dwi Setiyowati
Nim
: B11.2012.02644
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Implementasi Dimensi Relationship Marketing
Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pinjaman
KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila
dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dan / atau pemalsuan
data maupun bentuk kecurigaan lainnya, saya bersedia untuk menerima sanksi dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Semarang, 01 Maret 2016
(Dwi Setiyowati)
4
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Dwi Setiyowati
Nim
: B11.2012.02644
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Implementasi Dimensi Relationship Marketing
Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pinjaman
KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
Dosen Pembimbing
: Dr. Amron, SE, MM
Semarang, 01 Maret 2016
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dosen Pembimbing
(DR. Agus Prayitno, MM)
(Dr. Amron, SE, MM)
5
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN SKRIPSI
Nama
: Dwi Setiyowati
Nim
: B11.2012.02644
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Implementasi Dimensi Relationship Marketing
Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pinjaman
KUR Mikro BRI
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal ................................
Tim Penguji:
1.
Dr. Amron, SE, MM
(
)
2.
Ida Farida, SE, MM
(
)
3.
Mahmud, SE, MM
(
)
6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
You need to step outside, get some fresh air and remind your self of who your are
and who you want to be
PERSEMBAHAN
1.
Allah SWT
2.
Kedua orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi untuk
saya
3.
Mas Hari dan Mbak Ruby yang bersedia menjadi donatur bagi dompet
adiknya
4.
Dr. Amron, SE, MM, selaku pembimbing yang dengan ikhlas dan sabar
membimbing skripsi saya dari awal hingga selesai
5.
Sahabat-sahabat saya
7
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi dari dimensi
relationship marketing yang terdiri dari social benefit (X1), kepercayaan (X2),
komunikasi (X3) dan penanganan keluhan (X4) terhadap loyalitas nasabah KUR
Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja
atau investasi dengan plafond sampai dengan Rp 25 juta per debitur. Data penelitian
ini diperoleh dari kuisoner dan wawancara langsung dengan kepala unit BRI Cabang
Unit Jekulo Kudus. Ukuran sampel yang digunakan ialah 100 responden dengan
purposive sampling dan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel relationship marketing dengan
dimensinya (social benefit, kepercayaan, komunikasi dan penanganan keluhan)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah KUR Mikro BRI
Cabang Unit Jekulo Kudus dengan signifikansi dibawah 0,05. Nilai Adjusted R
Square yang diperoleh sebesar 0,607 yang berarti dimensi relationship marketing
berpengaruh sebesar 60,7% terhadap loyalitas nasabah sedangkan sisanya sebesar
39,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini
Kata Kunci : KUR Mikro BRI, relationship marketing, social benefit, kepercayaan
komunikasi, penanganan keluhan, loyalitas nasabah
8
ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of relationship marketing
dimensions effect which consists of social benefit (X1), trust (X2), communication
(X3), and complaint handling (X4) on customer loyalty of KUR Mikro BRI Unit
Jekulo Kudus. KUR Mikro BRI is working capital loan or investment with a limit of
up to Rp 25 million per debtor. The data are obtained from questionnaires and
interviews with management from Branch of BRI Unit Jekulo Kudus. The sample
measure taken is 100 respondents with purposive sampling and using multiple linear
regression analysis The result of this study shows that the relationship marketing
variables with dimensions (social benefit, trust, communication, and complaint
handling) have a positive and significant influence on customer loyalty of KUR
Mikro BRI Unit Jekulo Kudus with significance level below 0,05. The Adjusted R
Square values obtained 0,607, which means relationship marketing dimensios
influence 60,7% on customer loyalty while the remaining 39,3% is influenced by
other variables outside of the study.
Keywords: KUR Mikro BRI, relationship marketing, social benefit, trust,
communication, complaint handling, customer loyalty
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan karunia yang senantiasa
menyertai kita sebagai umatNya. Dan dengan rahmatNya juga sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Implementasi Dimensi
Relationship Marketing
Dalam Upaya Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pinjaman
KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada
Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Penulisan skripsi ini tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan berbagai pihak.
Untuk itu maka izinkanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada orang-orang
baik yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini bisa berjalan
dengan lancar:
1.
Kedua orang tua, serta keluarga yang tercinta, yang membiayai,
mendukung, dan mendoakan penulis. Semoga sehat selalu.
2.
Dr. Edi Noersasongko, yang telah mendirikan Universitas Dian Nuswantoro,
sehingga kami dapat menimba ilmu di sana.
3.
Dian Prawitasari ,SE, MM sebagai Dosen Wali
4.
Dr. Amron, SE, MM, sebagai Dosen Pembimbing dalam penyusunan skripsi
ini, telah memberi pengarahan, komentar, kritik dan saran sehingga skripsi ini
dapat selesai tepat waktu, serta transfer ilmu pada saat menempuh
perkuliahan.
5.
Ida Farida, SE, MM sebagai Dosen Penguji
6.
Mahmud, SE, MM sebagai Dosen Penguji
10
7.
Bapak Imam Nuryanto selaku koordinator skripsi yang selalu sabar
dalam memberikan informasi dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang
skripsi.
8.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Universitas Dian Nuswantoro, yang selama
perkuliahan berlangsung bersedia mengamalkan ilmu pada kami.
9.
Bapak serta Ibu staff BRI Cabang Unit Jekulo Kudus yang selama proses
penelitian sabar untuk membantu.
10.
Terima kasih sahabat-sahabat karibku Zulaekhah (Emak), Annisa Rizki A
(Icha), dan Anisa Fauziyah (Nisa), Efa Novita P.
11.
Teman-teman kos jalan Nakula 2 No.1
12.
Semua
sahabat-sahabat
kampus
yang
telah
menemani
dari
awal
perkuliahan sampai pada penghujung proses kuliah.
13.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, dan dukungannya. Semoga kebaikan kalian dibalas
oleh Allah SWT.
14.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
yang belum benar, keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga apa yang ditulis
oleh peneliti dapat memberi informasi, tuntunan dan manfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan.
Semarang, 01 Maret 2016
(Dwi Setiyowati)
11
DAFTAR ISI
Judul ...................................................................................................................... i
Persetujuan Skripsi ................................................................................................ ii
Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................................................. iii
Pengesahaan Skripsi .............................................................................................. iv
Pengesahan Kelulusan Skripsi .............................................................................. v
Motto dan Persembahan ........................................................................................ vi
Abstraksi ............................................................................................................... vii
Kata Pengantar ...................................................................................................... ix
Daftar Isi................................................................................................................ xii
Daftar Tabel .......................................................................................................... xviii
Daftar Gambar ....................................................................................................... xx
Daftar Lampiran .................................................................................................... xi
BAB I
BAB II
Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................. 12
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................... 13
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................. 13
1.5
Sistematika Penelitian ............................................................ 14
Tinjauan Pustaka .................................................................................. 16
2.1
Landasan Teori ....................................................................... 16
2.1.1
Pemasaran dan Jasa............................................................ 16
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran dan Jasa .................................. 16
12
2.1.1.2 Karakteristik Jasa ........................................................ 18
2.1.1.3 Bauran Pemasaran Jasa ............................................... 18
2.1.2
Bank ................................................................................... 20
2.1.2.1 Pengertian Bank .......................................................... 20
2.1.2.2 Fungsi dan Jenis Bank ................................................ 21
2.1.2.3 Elemen dan Prinsip Bank ........................................... 22
2.1.2.4 Risiko-risiko Perbankan ............................................. 24
2.1.3
Kredit dan KUR ................................................................. 25
2.1.3.1 Pengertian Kredit ........................................................ 25
2.1.3.2 Tujuan Penggunaan Kredit ......................................... 26
2.1.3.3 Pertimbangan penyaluran Dana .................................. 26
2.1.3.4 Kredit Usaha Rakyat (KUR)....................................... 27
2.1.4
Loyalitas ............................................................................ 28
2.1.4.1 Pengertian Loyalitas ................................................... 28
2.1.4.2 Tahapan Membangun Loyalitas ................................. 29
2.1.4.3 Tingkatan Customer Loyal ......................................... 30
2.1.4.4 Keuntungan Loyalitas ................................................. 33
2.1.5
Relationship Marketing ..................................................... 34
2.1.5.1 Pengertian Relationship Marketing ............................ 34
2.1.5.2 Kategori Relationship Marketing ............................... 35
2.1.5.3 Jenis Konsumen .......................................................... 36
2.1.5.4 Tujuan CRM ............................................................... 37
2.1.6
Social Benefit ..................................................................... 38
2.1.6.1 Pengertian Social Benefit ............................................ 38
13
2.1.6.2 Ukuran Social Benefit ................................................. 40
2.1.7
Kepercayaan ...................................................................... 40
2.1.7.1 Pengertian Kepercayaan ............................................. 40
2.1.7.2 Elemen dan Komponen Kepercayaan......................... 42
2.1.7.3 Faktor Terbentuknya Kepercayaan ............................. 45
2.1.8
Komunikasi ........................................................................ 46
2.1.8.1 Pengertian dan Teori Komunikasi .............................. 46
2.1.8.1 Saluran Komunikasi ................................................... 46
2.1.8.2 Bauran Komunikasi Pemasaran .................................. 47
2.1.8.3 Peran Komunikasi Pemasaran .................................... 48
2.1.9
Penanganan Keluhan ......................................................... 49
2.1.9.1 Pengertian Penaganan Keluhan .................................. 49
2.1.9.2 Tujuan Utama Keluhan ............................................... 49
2.1.9.3 Kategori Keluhan ........................................................ 51
2.1.9.4 Layanan Pemulihan .................................................... 51
2.2
Penelitian Terdahulu............................................................... 52
2.3
Kerangka Konseptual ............................................................. 55
2.4
Hipotesis Penelitian ................................................................ 56
BAB III Metode Penelitian ................................................................................. 60
3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................ 60
3.1.1
Variabel Dependen ............................................................ 60
3.1.2
Variabel Independen .......................................................... 60
3.2
3.2.1
Penentuan Populasi dan Sampel ............................................. 62
Populasi ............................................................................. 62
14
3.2.2
Sampel ............................................................................... 63
3.3
Jenis dan Sumber Data ........................................................... 64
3.4
Metode Pengumpulan Data .................................................... 65
3.5
Metode Analisis Data ............................................................. 67
3.5.1
Analisis Data Kualitatif ..................................................... 67
3.5.2
Analisis Data Kuantitatif ................................................... 67
3.6
Uji Instrumen .......................................................................... 68
3.6.1
Uji Validitas ....................................................................... 68
3.6.2
Uji Reliabilitas ................................................................... 66
3.7
Uji Asumsi Klasik .................................................................. 69
3.7.1
Uji Normalitas ................................................................... 69
3.7.2
Uji Multikolonieritas ......................................................... 70
3.7.3
Uji Heterokedastisitas ........................................................ 71
3.8
Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 72
3.9
Pengujian Hipotesis ................................................................ 73
3.9.1
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................... 73
3.9.2
Uji Parsial (Uji t) ............................................................... 74
3.10
Koefisiensi Determinasi (R2)................................................. 74
BAB IV Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 75
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 75
4.1.1
Motto ................................................................................. 76
4.1.2
Visi..................................................................................... 76
4.1.3
Misi .................................................................................... 76
4.1.4
Struktur Organisasi ............................................................ 76
15
4.1.5
4.2
Analisis Deskripsi Responden ................................................ 78
4.2.1
Jenis Kelamin Responden .................................................. 79
4.2.2
Pendidikan Terakhir Responden ........................................ 79
4.2.3
Usia Responden ................................................................. 80
4.2.4
Lama Menjadi Nasabah ..................................................... 81
4.2.5
Frekuensi Transaksi Responden ........................................ 81
4.3
4.3.1
4.4
Hasil Analisis Data ................................................................. 82
Deskrispsi Hasil Penelitian ................................................ 82
Uji Instrumen .......................................................................... 91
4.4.1
Uji Validitas ....................................................................... 91
4.4.2
Uji Reliabilitas ................................................................... 93
4.5
BAB V
Fungsi dari masing-masing jabatan ................................... 77
Uji Asumsi Klasik .................................................................. 94
4.5.1
Uji Normalitas Data ........................................................... 94
4.5.2
Uji Multikolinearitas.......................................................... 96
4.5.3
Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 97
4.6
Analisis Regresi Linear Berganda .......................................... 99
4.7
Uji Hipotesis ........................................................................... 101
4.7.1
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................... 101
4.7.2
Uji Parsial (Uji t) ............................................................... 102
4.8
Koefisiensi Determinasi (R2).................................................. 104
4.9
Pembahasan ............................................................................ 105
PENUTUP ............................................................................................ 111
5.1
Kesimpulan ............................................................................. 111
16
5.2
Saran ....................................................................................... 112
Daftar Pustaka .......................................................................................................
Lampiran-Lampiran ..............................................................................................
17
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Realisasi Penyaluran KUR Bank Nasional Berdasarkan Plafon
Tahun 2013- September 2015 .............................................................. 5
Tabel 1.2 Realisasi Penyaluran KUR Bank Nasional Berdasarkan Jumlah
Debitur Tahun 2013-September 2015 .................................................. 6
Tabel 1.3 Realisasi Penyaluran KUR Mikro BRI Tahun 2013September 2015 .................................................................................... 7
Tabel 1.4 Jumlah Nasabah Berdasarkan Jenis Rekening Pinjaman BRI
Cabang Unit Jekulo Kudus Juni 2015-September 2015 ...................... 8
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................. 53
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ................................................................ 78
Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin ................................... 79
Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Menurut Pendidikan Terakhir ......................... 80
Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Menurut Usia ................................................... 80
Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Menurut Lama Menjadi Nasabah .................... 81
Tabel 4.6 Klasifikasi Responden Menurut Frekuensi Transaksi .......................... 82
Tabel 4.7 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Loyalitas ................. 83
Tabel 4.8 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Social Benefit .......... 85
Tabel 4.9 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Kepercayaan ........... 86
Tabel 4.10 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Komunikasi ............ 88
Tabel 4.11 Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Penanganan
Keluhan ................................................................................................ 89
Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Loyalitas ........................................................... 91
18
Tabel 4.13 Uji Validitas Variabel Social Benefit ................................................... 91
Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Kepercayaan ..................................................... 92
Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Komunikasi ...................................................... 92
Tabel 4.16 Uji Validitas Variabel Penanganan Keluhan ....................................... 92
Tabel 4.17 Uji Reliabilitas...................................................................................... 93
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas............................................................................. 96
Tabel 4.19 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 97
Tabel 4.20 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 99
Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ...................................................... 100
Tabel 4.22 . Hasil Uji – F ......................................................................................... 102
Tabel 4.23 Hasil Uji t ..............................................................................................103
Tabel 4.24 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R²) ................................................ 105
19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Roda Loyalitas ............................................................................... 30
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual .................................................................... 56
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BRI Cabang Unit Jekulo Kudus .................... 77
Gambar 4.2
Uji Normalitas Histogram ............................................................. 94
Gambar 4.3
Uji Normalitas Normal P – P Plot ................................................. 95
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas Scatterplot................................................ 98
20
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran Kuesioner
2.
Lampiran Tabulasi dan Identitas Responden
3.
Lampiran Frequencies
4.
Lampiran Olah Data SPSS Uji Validitas
5.
Lampiran Olah Data SPSS Uji Reliabilitas
6.
Lampiran Olah Data SPSS Asumsi Klasik
7.
Lampiran Uji Olah Data SPSS Regresi Linear Berganda
8.
Lampiran Olah Data SPSS Hipotesis
9.
Lampiran Olah Data SPSS Koefisiensi Determinasi (R2)
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini banyak perusahaan yang beranjak meninggalkan strategi
pemasaran masal yang tidak efisien dan berpindah ke strategi pemasaran yang
dirancang untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat. Menurut Buttle
(2007:06) perusahaan yang mengutamakan pelanggan akan senantiasa belajar tanpa
lelah menyesuaikan langkah-langkah mereka dengan tuntutan pelanggan dan situasi
persaingan
bisnis.
Kotler
dan
Keller
(2009:147)
mengemukakan
bahwa
pemberdayaan pelanggan menjadi cara hidup bagi banyak perusahaan yang harus
menyesuaikan diri dengan peralihan kekeuasaan dalam hubungan pelanggan.
Susanto dan Semuel (2013) dalam penelitiannya mengungkapkan kebanyakan
perusahaan, secara financial, bertujuan ingin mendapatkan profit yang maksimal dari
hasil operasinya dengan memaksimalkan nilai sahamnya. Di sisi lain dalam
pemasaran, loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan merupakan tujuan setiap
perusahaan. Perusahaan sebaiknya juga mengubah pandangannya dari yang
sebelumnya berorientasi pada produk atau jasa, ke pandangan yang berorientasi pada
pelanggan (Murti,2013).
Menurut (Lovelock,2011:76) pentingnya fokus secara cermat pada pelanggan
yang loyal dan yang diinginkan dalam segmen terpilih dan kemudian berupaya untuk
22
membangundan memelihara loyalitas mereka melalui strategi pemasaran hubungnan
yang dirancang baik. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan dan
menghadirkan pelanggan loyal yang akan terus menggunakan layanan perusahaan di
masa datang.
Perusahaan berusaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan melalui
pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya dengan mendengarkan
pelanggan
dan
berusaha
memenuhi keinginan pelanggan. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Jushermi dan Asriandi (2013) mengingat pentingnya keberadaan
pelanggan, maka perusahaan perlu melakukan berbagai
upaya
untuk
mempertahankan pelanggan agar tetap loyal kepada perusahaan dan tidak
beralih ke pesaing yang ada.
Seorang pelanggan yang loyal mampu memberikan feed back positif bagi
perusahaan. Mereka akan tetap setia pada perusahaan meskipun ada beberapa
perubahan yang terjadi pada perusahaan selagi hal tersebut tidak merugikan
pelanggan. McIlroy dan Barnett dalam Andreani, dkk (2012) menyatakan bahwa
biaya untuk mendapatkan pelanggan baru adalah lima kali lebih mahal dari pada
biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Pelanggan setia akan selalu
memberikan komentar positif dan rekomendasi tentang perusahaan kepada orang
lain.
Bisnis jasa perbankan merupakan salah satu bisnis yang diperhitungkan saat
ini. Munculnya bank pemerintah, swasta bahkan bank asing mendorong perusahaan
perbankan untuk lebih meningkatkan performancenya dalam melayani nasabahnya.
Semakin ketatnya persaingan perbankan yang menawarakan service yang
23
menguntungkan dan semakin nyaman dalam transaksi akan berdampak pada
bertahannya seorang nasabah.
Menurut Haber & Hunt dalam Taleghani dan Tabatabaei (2014) sifat dari
industri perbankan sendiri ialah berfokus untuk mempertahankan pelanggan, karena
daya tahan mereka tergantung pada pelanggan dan untuk keberhasilan mereka
ditentukan dengan bagaimana kepedualian mereka untuk menjaga pelanggan mereka
saat ini. Dalam mempertahankan nasabah, bank tidak hanya berfokus pada penjualan
jasa tetapi membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan perusahaan
selayaknya mendapatkan perhatian yang lebih. Pemberian perhatian yang lebih ini
kan berdampak pada tingkat keberalihan nasabah ke bank lain akan semakin rendah
dan akan tercipta loyalitas yang tinggi.
Nasabah yang loyal tidak akan sungkan untuk merekomendasikan pelayanan
bank ke pihak lain. Hal ini serupa yang diungkapkan Andreani, dkk (2015) yaitu
pelanggan yang
setia dapat memberikan pendapatan yang konsisten dengan
membuat pembelian kembali dan dapat mengurangi biaya. Pelanggan setia akan
selalu memberikan komentar positif dan rekomendasi tentang perusahaan kepada
orang lain.
BRI merupakan salah satu bank nasional dan merupakan bank yang pertama
kali dimiliki oleh pemerintah. BRI telah berinovasi dan berusaha membangun
hubungan jangka panjang yang menguntungkan. Sampai Desember 2014 BRI
mengalami perkembangan yang cukup pesat. BRI kini melayani seluruh nasabah
melalui lebih dari 10.396 unit kerja dan 152.443 jaringan e-channel yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. BRI mengoperasikan 8 jenjang kantor pelayanan, terdiri
24
dari Kantor Pusat, 19 Kantor Wilayah, 461 Kantor Cabang (termasuk 3 Unit Kerja
Luar Negeri), 584 Kantor Cabang Pembantu, 971 Kantor Kas, 5.293 BRI Unit, 2.457
Teras BRI, dan 610 Teras BRI Keliling (http://bri.co.id/).
Di kabupaten Kudus sendiri, BRI telah berkembang pesat dengan mempunyai
sebuah Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas, 15 BRI unit, 8
Teras Kas (TKA), dan 1 Teras Keliling (TKE) (http://bri.co.id/). BRI Cabang Unit
Jekulo Kudus merupakan salah satu perwakilan Unit BRI yang terletak di Jl. Raya
Kudus Pati Km. 10. Dengan letak yang strategis tersebut BRI Cabang Unit Jekulo
Kudus dapat dijadikan contoh pengambilan sampel pada penelitian ini. Sampai
September 2015 BRI Cabang Unit Jekulo Kudus sudah memiliki jumlah total
nasabah kredit yaitu sebesar 2.451 nasabah.
Dalam pengkreditan, BRI menjadi salah satu bank dengan kemampuan
menyalurkan kredit terbaik. Sampai bulan September 2015, BRI mampu
menyalurkan kredit sebesar 518.965.538 (jutaan rupiah) atau Rp.518, 9 Triliun, yang
sebagian besar didominasi oleh penyaluran KUR Mikro (http://bri.co.id/). KUR
Mikro BRI adalah kredit modal kerja dan atau Investasi dengan plafond sampai
dengan Rp 25 juta per debitur. Kemampuan BRI menjadi penyaluran KUR terbesar
tidak terlepas dari syarat pinjaman yang relatif mudah, khususnya syarat dari KUR
Mikro yaitu (http://bri.co.id/):
1.
Individu (perorangan) yang melakukan usaha produktif dan layak
2.
Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan
3.
Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti
KPR, KKB, dan, Kartu Kredit
25
4.
Persyaratan administrasi (Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat
ijin usaha)
Penyaluran KUR BRI merupakan penyaluran KUR dengan plafon (jumlah
maksimal fasilitas kredit yang ditarik debitur) dan jumlah debitur (peminjam)
terbesar pada tiga tahun terakhir (2013, 2014, 2015*) dibandingkan dengan ke enam
bank pesaing penyalur KUR lainnya, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1 dan
tabel 1.2 :
Tabel 1.1
Realisasi Penyaluran KUR Bank Nasional
Berdasarkan Plafon
(Tahun 2013-September 2015)
Tahun
2013
Ticker
2014
2015*
Plafon (Rp
Juta)
Persentase
(%)
Plafon (Rp
Juta
Persentase
(%)
Plafon (Rp
Juta)
Persentase
(%)
BNI
13.953.788
11,14
14.876.867
10,38
15.483.183
9,73
BRI
87.002.471
69,43
102.580.324
71,6
115.604.265
72,63
Mandiri
14.454.479
11,54
15.462.283
10,8
17.464.110
10,97
BTN
4.259.955
3,4
4.483.660
3,13
4.589.882
3
Bukopin
1.778.625
1,42
1.803.837
1,26
1.813.282
1,14
Mandiri
Syariah
3.635.832
2,9
3.772.184
2,63
3.898.017
2,45
BNI Syariah
226.506
0,18
294.242
0,21
319.702
0,2
Total
125.311.656
143.273.397
159.172.441
Sumber: www.komite-kur.com, 2015
Keterangan: * per September 2015
Dalam tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 plafond KUR yang
disalurkan BRI mencapai 69,43% dari total keseluruhan penyaluran plafon KUR
26
bank nasional yaitu 125 Triliun. Pada tahun 2014 penyaluran plafon KUR BRI
mencapai 71,6% dari total keseluruhan plafon yang disalurkan bank nasional yaitu
sebesar 143 Triliun. Hingga September 2015 BRI masih menjadi penyalur plafon
KUR terbesar yakni 72,6% dari total keseluruhan plafon yang disaluran bank
nasional yaitu sebesar 159 Triliun. Sama halnya dengan penyaluran plafon KUR
yang disalurkan BRI, jumlah debitur BRI merupakan debitur dengan jumlah terbesar
dari total seluruh debitur bank nasional tiga tahun terakhir (2013, 2014, dan 2015*).
Tabel 1.2
Realisasi Penyaluran KUR Bank Nasional
Berdasarkan Jumlah Debitur
(Tahun 2013-September 2015)
Tahun
2013
Ticker
2014
2015*
Debitur
Persentase
(%)
Debitur
Persentase
(%)
Debitur
Persentase
(%)
BNI
198.484
2,01
213.350
1,92
217.086
1,79
BRI
9.289.721
94,1
10.447.148
94,17
11.443.505
94,22
Mandiri
295.498
3
339.378
3,06
385.931
3,18
BTN
23.701
0,24
24.758
0,22
25.255
0,21
Bukopin
11.905
0,12
12.072
0,11
12.139
0,1
51.225
0,52
55.218
0,5
59.861
0,5
1.200
0,01
1.332
0,01
1.424
0,01
Mandiri
Syariah
BNI
Syariah
Total
9.871.734
11.093.256
12.145.201
Sumber: www.komite-kur.com, 2015
Keterangan: * per September 2015
Tabel 1.2 menunjukan bahwa pada tahun 2013 jumlah debitur BRI mencapai
94,1% dari total keseluruhan debitur yaitu 9.871.743 debitur. Hal yang sama juga
27
terjadi pada tahun 2014, dimana jumlah debitur BRI mampu mencapai 94,17% dari
total keseluruhan debitur bank nasional penyalur KUR lainnya yaitu 11.093.256
debitur. Hingga September 2015 jumlah debitur BRI masih mendominasi dengan
94,22% dari total keseluruhan debitur bank nasional penyalur KUR yaitu 12.145.201
debitur.
Dari plafon yang disalurkan oleh BRI, KUR Mikro mendapatkan penyaluran
plafon tertinggi dengan jumlah debitur terbanyak selama tiga tahun berturut-turut,
pada tahun 2013
plafon yang disalurkan mencapai 69,9 Triliun dan 9.181.917
debitur. Pada tahun 2014 jumlah plafond KUR Mikro yang disalurkan naik 19,26 %
menjadi 83,3 Triliun dan debitur mengalami peningkatan 12,58% menjadi
10.337.317 debitur. Dan sampai September 2015 plafon
yang disalurkan juga
mengalami peningkatan 13,96% menjadi 95 Triliun dan peningkatan debitur 9,57%
menjadi 11.326.246 debitur. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:
Tabel 1.3
Realisasi Penyaluran KUR Mikro BRI
(Tahun 2013-September 2015)
Plafon
Peningkatan
Peningkatan
Debitur
Tahun
(Rp Juta)
(%)
2013
69.908.640
-
9.181.917
-
2014
83.375.700
19,26
10.337.317
12,58
2015*
95.003.570
13,95
11.326.246
9,57
Sumber: www.komite-kur.com, 2015
Keterangan: * per September 2015
(%)
28
Tetapi hal yang berbeda terjadi pada KUR Mikro di BRI Cabang Unit Jekulo
Kudus yang mengalami penurunan empat bulan terakhir (Juni, Juli, Agustus, dan
September 2015). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut ini:
Tabel 1.4
Jumlah Nasabah Berdasarkan Jenis Rekening Pinjaman
BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
(Juni 2015- September 2015)
Bulan
Jenis Pinjaman
Juni
Juli
2015
Kupedes
2015
Agustus
2015
September
2015
1265
1271
1293
1308
KUR Mikro
713
674
612
550
Bri Guna Mikro
25
25
26
38
Kupedes Rakyat
378
427
485
498
KUR Mikro Baru
0
0
7
57
Jumlah
Peminjam
2381
2397
2433
2451
Sumber: BRI Cabang Unit Jekulo Kudus, 2015
Dari tabel 1.4, secara umum jumlah nasabah yang meminjam (debitur)
memang mengalami peningkatan setiap bulannya. Pada bulan Juli jumlah peminjam
mampu mencapai 2.397 peminjam dari bulan sebelumnya yaitu 2.381 peminjam.
Lalu pada bulan Agustus mencapai 2433 peminjam dan sampai pada bulan
September jumlah peminjam juga mengalami kenaikan menjadi 2451 peminjam.
Pada jenis pinjaman KUR Mikro, jumlah peminjam (debitur) mengalami
penurunan setiap bulannya. Pada bulan Juli, terjadi penurunan jumlah peminjam
29
yang signifikan dari 713 peminjam di bulan Juni menjadi 674 peminjam. Pada bulan
Agustus jumlah peminjam hanya mencapai 612 peminjam, jumlah ini menurun dari
jumlah peminjam bulan sebelumnya. Penurunan yang signifikan juga terjadi pada
bulan September, jumlah peminjam hanya mencapai 550 peminjam.
Dari uraian diatas, permasalahan penurunan jumlah peminjam (debitur) pada
KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus empat bulan terakhir (Juni, Juli,
Agustus, dan September 2015) yang tidak selaras dengan peningkatan yang dialami
BRI KUR Mikro secara umum dan perlu di teliti lebih lanjut. Sehingga BRI Cabang
Unit Jekulo Kudus mampu mengetahui strategi apa yang harus dilakukan agar
seluruh nasabah terutama nasabah peminjam (debitur) KUR Mikro tidak mengalami
penurunan dengan kata lain, perpindahan nasabah peminjam (debitur) KUR Mikro
dapat di tekan dan loyalitas debitur dapat meningkat.
Dalam permasalahan diatas, BRI Unit Jekulo Kudus perlu meningkatkan
loyalitas nasabahnya, salah satunya ialah melaksanakan strategi relationship
marketing. Morgan & Hunt dalam Abubakar dan Mokhtar (2015), strategi
relationship marketing adalah pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dan
peningkatan pengalaman mereka adalah kunci dalam menciptakan retensi pelanggan,
pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas.
Strategi
ini
diterapkan
untuk
mendapatkan informasi yang kuat dan relevan agar dapat memenuhi keinginan
nasabah serta bagaimana cara terbaik untuk memberikan pelayanan yang maksimal
agar nasabah tetap bertahan dan memberikan loyalitasnya pada bank.
Relationship
marketing
bertujuan
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
profitabilitas perusahaan jangka panjang. Dengan mendekati konsumen yang menjadi
30
pelanggan, berarti bank mencoba mengetahui dan memahami kebutuhan dan harapan
pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan Hatane Semuel (2012).
Sedangkan Murti (2014) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa strategi yang
bisa digunakan oleh perusahaan yaitu salah satunya dengan menciptakan serta
membangun loyalitas pelanggan hal ini didukung dengan hasil penelitiannya yang
menunjukan bahwa strategi relationship marketing sangat berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan.
Lovelock (2011:104) juga mengemukakan bahwa strategi relationship
marketing yang diterapkan dengan baik dapat memberikan interface yang
menyeluruh bagi pelanggan yang menghantarkan kustomisasi dan personalisasi. Hal
ini berarti dalam setiap transaksi, akun yang relevan, informasi selera dan transaksi
pelanggan, atau riwayat permasalahan jasa hanya tinggal di klik oleh pihak
perusahaan. Proses ini mampu menghasilkan perbaikan jasa yang begitu besar dan
menambah nilai bagi pelanggan.
Terdapat berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya penerapan
strategi relationship marketing yang mampu mempengaruhi loyalitas nasabah.
Ndubisi dalam Taleghani dan Tabatabaei (2012) menyatakan bahwa kepercayaan,
komitmen, komunikasi dan penanganan keluhan mendorong penerapan strategi
relationship marketing. Kotler dan Armstrong dalam Susanto dan Semuel (2013)
menambahkan bahwa financial benefit, social benefit, dan structural ties juga
mampu mempengaruhi penerapan relationship marketing. Maka dalam penelitian ini
faktor-faktor tersebut akan menjadi variabel penelitian, diantaranya ialah social
benefit, kepercayaan, komunikasi dan penanganan keluhan.
31
Social benefit merupakan salah satu variable terpenting yang harus
diperhatikan perbankan. Hasil penelitian Susanto dan Semuel (2013) menunjukkan
bahwa variabel social benefit berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Sama halnya
dengan hasil penelitian dari Andreani, dkk (2012) yaitu variabel social benefit
berpengaruh terhadap loyalitas. Susanto dan Semuel (2013) menyatakan bahwa
manfaat sosial membantu badan usaha untuk meningkatkan hubungan dengan
mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan, bahkan memberikan sesuatu
yang sifatnya pribadi atau perindividu.
Peter dan Olson (2013:136) berpendapat bahwa kepercayaan adalah
keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilaku.
Hasil penelitian Zulkifli (2012) menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara
kepercayaan terhadap loyalitas. Serupa dengan hasil penelitian tersebut pada
penelitian Hatane Semuel (2012), Jushermi dan Asriandi (2013), Murti (2013),
Abubakar dan Mokhtar (2015) serta Taleghani dan Tabatabaei (2014) menunjukan
hasil yang sama yaitu adanya pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas.
Komunikasi yang baik antara nasabah dan pihak bank akan membina
hubungan yang sangat baik. Kegiatan komunikasi yang dilakukan mengandung unsur
persuasi atau ajakan agar seseorang bersedia menerima pemahaman dan pengaruh,
serta mau melaksanakan suatu perintah atau bujukan (Hatane Semuel,2012). Pada
penenlitian Hatane Semuel (2012) menunjukan bahwa komunikasi tidak berpengaruh
terhadap loyalitas, tetapi komunikasi menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas hal ini terbukti pada beberapa penelitian, diantaranya dilakukan oleh,
32
Jushermi dan Asriandi (2013), Murti (2013), Abubakar dan Mokhtar (2015), serta
Taleghani dan Tabatabaei (2014).
Bank dapat mencegah potensi terjadinya konflik dan mencoba untuk
menyelesaikan masalah sebelum terjadi (Taleghani dan Tabatabaei,2014). Keluhankeluhan yang disampaikan merupakan kunci informasi yang relevan dan membangun
bagi bank (Lovelock,2011:116). Pada hasil penelitian Hatane Semuel (2012)
menunjukan bahwa penanganan keluhan tidak berpengaruh terhadap loyalitas. Tetapi
loyalitas sangat dipengaruhi oleh bagaimana kinerja penanganan keluhan perusahaan,
hal tersebut dibuktikan dalam penelitian empiris dari Murti (2013), Taleghani dan
Tabatabaei (2014).
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini mengambil judul, “PENGARUH
IMPLEMENTASI DIMENSI RELATIONSHIP MARKETING DALAM UPAYA
MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH PINJAMAN KUR MIKRO BRI
CABANG UNIT JEKULO KUDUS"
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Apakah variabel social benefit berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?
2.
Apakah variabel kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?
3.
Apakah variabel komunikasi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?
4.
Apakah variabel penanganan keluhan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah?
33
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan diatas, yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengaruh variabel social benefit terhadap loyalitas nasabah
2.
Untuk mengetahui pengaruh variabel kepercayaan terhadap loyalitas nasabah
3.
Untuk mengetahui pengaruh variabel komunikasi terhadap loyalitas nasabah
4.
Untuk mengetahui pengaruh variabel penanganan keluhan terhadap loyalitas
nasabah
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan sekaligus
pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta dapat memberikan
konstribusi terhadap ilmu pengetahuan.
1.
Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu digunakan perusahaan perbankan khususnya
manajemen BRI Cabang Unit Jekulo Kudus sebagai acuan dalam mengelola
pelayanan dan meningkatkan pemahaman peran penting dalam upaya
mempertahankan loyalitas nasabah
2.
Bagi Perguruan Tinggi
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai bahan
pembelajaran dan menjadi koleksi pustaka bagi perguruan tinggi
34
3.
Bagi Pihak Lain
Diharapkan penelitian ini menjadi referensi serta acuan pihak-pihak yang dalam
melakukan pengembangan penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan
loyalitas pelanggan khususnya pada perusahaan perbankan.
1.5
SISTEMATIKA PENELITIAN
Sistematika penulisan ini adalah suatu pola dalam menyusun karya ilmiah
untuk memperoleh gambaran secara garis besar bab demi bab. Sistematika penulisan
ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian
ini.
Penelitian ini disusun dalam lima bab dengan perincian sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan
dan manfaat penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Bab ini mengulas dan menjelaskan tentang landasan teori, peneltitian terdahulu,
rangka penulisan dan perumusan hipotesis.
BAB III METODE PENILITIAN
Bab ini menguraikan dan menjelaskan mengenai variabel penelitian dan definisi
operasional, penetuan populasi, dan sampel peneltitian, jenis dan sumber data yang
diperlukan, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan untuk
mengolah data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
35
Bab ini menyajikan deskripsi objek penelitian, hasil peneltian dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.
36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
2.1.1 Pemasaran dan Jasa
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran dan Jasa
Pemasaran merupakan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan manusia dan
sosial dengan cara yang menguntungkan. America Marketing Association dalam
Kotler dan Keller (2009:5) mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Hermawan Kartajaya dalam Alma (2009:03) mengemukakakan bahwa
pemasaran adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran dan perubahan values dari satu insiator kepada stakeholdernya. Tidak
jauh beda dengan beberapa definisi diatas Profesor Michael J dalam Alma (2009:04)
menyimpulkan bahwa terdapat perubahan penekanan terhadap fungsi penjualan,
melakukan transaksi, melakukan pembelian ulang, loyalitas dan akhirnya menjadi
partner dalam bisnis melalui pemasaran, yang harus dikelola sendiri dalam bentuk
Customer Relationship Management.
Menurut Tjiptono (2011:235), pemilihan dan penerapan konsep pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya nilai-nilai dan visi manajemen,
37
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Konsep pemasaran berorientasi
kepada pelanggan, dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia
membeli produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan, serta
memberikan kepuasan.
Kotler dan Keller (2009:39) mendefinisikan jasa/ layanan (service) ialah
semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain
yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat atau tidak terkait dengan semua produk fisik.Meskipun demikian,
semakin banyak produsen, distributor, dan pengecer yang menjadikan jasabernilai
tambah, layanan pelanggan yang sangat baik, untuk mendiferensiasikan diri mereka.
Menurut Lovelock (2011:16) pemasaran jasa adalah suatu aktivitas ekonomi
yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu kegiatan
(performences) yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, obyek,
maupun aset-aset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli. Sebagai
pertukaran dari uang, waktu, dan upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan
nilai (value) dari suatu akses ke barang-barang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas,
jejaring dan sistem tertentu; tetapi para pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan
hak milik dari unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyedian jasa tersebut.
Alma (2009:10) mengungkapkan bahwa tujuan pemasaran lembaga-lembaga
non-profit ialah membuat satisfaction kepada konsumen yang akan menikmati
produk yang dihasilkan, oleh sebab itu lembaga-lembaga tersebut harus mengenal
betul siapa konsumennya. Jika konsumen merasa puas, maka masalah keuntungan
38
akan datang dengan sendirinya. Produsen akan memetik keuntungan secara terus
menerus, sebagai hasil dari memberi kepuasan kepada konsumennya.
2.1.1.2 Karakteristik Jasa
Kotler dan Keller (2009:39) membedakan berbagai karakteristik jasa yang
sangat mempengaruhi desain program pemasaran, ialah
1.
Tak berwujud (intangibility) : tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat,
dirasakan, diraba, didengar, atau dibauhi sebelum jasa itu dibeli.
2.
Tak terpisahkan (inseparability) : Semantara barang fisik dibuat, dimasukan
dalam persediaan, didistribusikan, melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi
kemudian, jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi sekaligus.
3.
Bervariasi (variability) : kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan,
kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi.
4.
Dapat musnah (perishability) : jasa tidak dapat disimpan, jadi dapat musnahnya
jasa bisa menjadi masalah ketika permintaan berfluktuasi.
2.1.1.3 Bauran Pemasara Jasa
Lovelock (2011:23-30) mengungkapkan bauran pemasaran jasa (7P) yaitu:
1.
Elemen produk (product). Produk jasa berada di jantung strategi pemasaran
perusahaan. Jika sebuah produk didesain dengan buruk, maka tidak akan
menciptakan nilai yang berarti bagi para pelanggan. Produk jasa terdiri dari:
a.
Produk inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan.
b.
Serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang
secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang membantu para
pelanggan untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif.
39
2.
Elemen tempat dan waktu (place and time),mengacu pada penghantaran elemenelemen produk kepada pelanggan; banyak elemen pemrosesan informasi yang
dikirimkan secara elektronis. Untuk menghantarkan elemen jasa kepada para
pelanggan, harus diambil keputusan mengenai dimana dan kapan hal tersebut
dilakukan, dan juga metode serta saluran yang digunakan.
3.
Harga
(pricing),
meliputi
biaya-biaya
non-uang
bagi
konsumen
dan
pertimbangan manjemen pendapatan. Strategi harga sering kali sangat dinamis,
dengan tingkat harga disesuaikan dari waktu kewaktu dengan faktor-faktor
seperti tipe pelanggan, waktu dan tempat penghantaran, tingkat permintaan dan
kapasitas yang bisa disediakan. Pada sisi lain para pelanggan melihat harga
sebagai bagian kunci dari biaya yang harus mereka keluarkan untuk
mendapatkan manfaat yang diinginkan. Karena itu, pemasar jasa tidak hanya
harus menetapkan harga yang bisa menyasar para pelanggan yang mau dan
mampu membayar, tetapi juga mengerti dan memperkecil, jika mungkin beban
pengeluaran lain yang harus dikeluarkan para pelanggan ketika menggunakna
layanan.
4.
Promosi (promotion) dipandang sebagai bentuk komunikasi dan edukasi yang
membimbing pelanggan melewati proses pelayanan, tidak hanya sebagai iklan
dan promosi. Didalam pemasaran jasa, banyak komunikasi yang bersifat
edukatif, khususnya untuk pelanggan baru. Penyedia layanan perlu mengajari
pelanggan
mengenai
manfaat
dari
layannannya,
dimana
dan
kapan
mendapatkannya, dann bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pelayanan
untuk mendapatkan hasil terbaik.
40
5.
Proces (process) mengacu kepada desain dan manajemen peroses pelayanan
pelanggan, ternasuk mengelola permintaan dan kapasitas dan hal-hal yang
berkaitan dengan pelanggan yang menunggu.
6.
Lingkungan
fisik
(Physical
environment)
yang
juga
disebut
sebagai
servicescape, memberikan bukti tangible atas citra perusahaan, dan kulaitas
layanan dan juga memfasilitasi proses pelayanan.
7.
Manusia (people) meliputi rekrutmen, pelatihan, dan memotivasi pegawai untuk
memberikan kualitas jasa dan produktifitas.
2.1.2 Bank
2.1.2.1 Pengertian Bank
Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998, yaitu (Budisantoso dan
Nuritomo,2014:06):
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan pada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentukbentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Subagio dalam Latumaerissa (2013:135) bank umum ialah suatu badan
usaha yang kegiatan utamnaya menerima simpanan dari masyarakat atau pihak
lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta
menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Santoso dalam
Latumaerissa (2013:135) mendefinisikan bank umum sebagai industri yang bergerak
pada bidang kepercayaan yang menghubungkan debitur dan kreditur dana.
41
Budisantoso dan Nuritomo (2014:73) juga menyatakan bahwa kesehatan
suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya
dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
Kegiatan tersebut meliputi:
1.
Kemapuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan dari
modal sendiri
2.
Kemampuan mengelola dana
3.
Kemampuan untuk menyalurkan dana kemasyarakat
4.
Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik
modal, dan pihak lain
5.
Penemuan peraturan perbankan yang berlaku
2.1.2.2 Fungsi dan Jenis bank
Fungsi pokok perbankan ialah sebagai lembaga intermediasi, fungsi lain dari
bank umum ialah (Latumaerissa,2013:135-136):
1.
Agent of trust
Fungsi ini menunjukan bahwa aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia
perbankan berdasarkan kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan
pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya
dari masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masingmasing bank.
2.
Agent of development
Fungsi ini berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang kelancaran
transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi
42
3.
Agent of service
Bank turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer
(payment order), jasa kotak pengaman (safety box), jasa penagihan, atau inkaso
(collection), yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city
clearing.
Jenis bank menurut fungsi menurut Budisusanto dan Nuritomo (2014:119)
ialah:
1.
Bank Sentral, yaitu bank merupakan badan hukum milik negara yang tugas
pokoknya membantu pemerintah
2.
Bank Umum, yaitu bank yang sumber dananya berasal dari simpanan pihak
ketiga serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana
3.
Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dana berasal dari
penerimaan simpanan
4.
Bank Desa, yaitu kantor bank disuatu desa yang tugas utamanya adalah
melaksanakan fungsi pengkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka
program pemerintah memajukan pembangunan desa
5.
BPR, yaitu kantor bank dikota kecamatan yang merupakan unsur penghimpunan
dana masyarakat atau menyalurkan dananya di sektor pertanian dan pedesaan.
2.1.2.3 Elemen dan Prinsip Bank
Menurut Alma (2009:338) terdapat elemen-elemen penting yang harus
diperhatikan bagi perbankan, yaitu:
1.
Tangible yaitu berupa hal-hal yang berwujud yang tampak oleh konsumen
termasuk letak kantor yang strategis, lokasi parkir, kebersihan dan kerapian
43
kantor, keindahan kantor, seragam karyawan, penampilan formulir, desain
brosur, iklan, penampilan buku tabungan, giro, buku cek, dsb.
2.
Elemen reliability yaitu kemudahaan prosedur membuka tabungan, giro,
mengirim uang, mengambil tabungan, menyelesaikan keluhan, dan jam layanan.
3.
Elemen responsiveness yaitu kemampuan pegawai menangani keluhan nasabah
dan kecepatan penangannanya, ada marketing officer, customer service yang
cekatan, segera menjawab telepon, dsb.
4.
Elemen assurance yaitu perilaku petugas yang ramah penuh senyum,
kepercayaan terhadap perusahaan, jaminan perasaan aman di bank.
5.
Elemen empaty yaitu kemudahan menghubungi kantor, adanya perhatian serius
terhadap segala kegiatan dan terhadap pribadi nasabah tanpa membedakan status
sosial.
Semua elemen-elemen tersebut jika diperhatikan dengan baik maka
tercapailah kepuasan nasabah dan pada gilirannya loyalitas nasabah makin tinggi
serta tidak mudah dibujuk untuk lari ke bank lain, bahkan akan merekomendasi
relasinya berhubungan dengan bank tersebut, juga tidak tertarik dengan produk
pesaing dan akan muncul penciptaan prospek oleh langganan (Alma,2009:339).
Perbankan wajib menerapkan prinsip mengenal nasabah. Dalam menerapkan
prinsip tersebut, perbankan wajib (Latumaerissa,2013:169):
1.
Menetapkan kebijakan penerimaan nasabah
2.
Menetapkan kebijakan dan prosedur dalam
3.
Mengidentifikasi nasabah
44
4.
Menetapkan kebijakan dan prosedur pemantauan terhadap rekening dan
transaksi nasabah
5.
Menentapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang berkaitan dengan
penerapan prinsip mengenal nasabah
2.1.2.4 Risiko – Risiko Perbankan
Risiko-risiko dalam usaha perbankan (Latumaerissa,2013:142-144):
1.
Risiko likuiditas, adalah risiko yang timbul karena bank tidak dapat memenuhi
kewajiban jangka pendek pada masyarakat saat dibutuhkan, yang disebabkan
karena bank kekurangan likuiditas
2.
Risiko tingkat bunga, adalah risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga,
akibat dari mismatch position yang dilakukan bank
3.
Risiko kredit, risiko yang tibul karena debitur tidak dapat mengembalikan dana
yang dipinjam dan bunga yang harus di bayar kepada bank
4.
Risiko manajemen, adalah risiko yang ditimbulkan oleh internal bank yang
bersangkutan, yang disebabkan oleh mismanagement dan faktor mentalis
pegawai bank
5.
Risiko investasi, adalah risiko yang timbul karena bank bank mengalami
kerugian berupa penuruan nilai surat berharga yang dimiliki seperti saham dan
obligasi
6.
Risiko operasi, adalah risiko yang dihadapi bank berkaitan dengan masalah
penghimpunan dan penggunaan dana
7.
Risiko fidusia, adalah risiko yang timbul karena bank memberikan jasa
perwaliamatan sehingga menimbulkan kerugian bagi nasabah karena ketidak
jujuran atau adanya unsur penipuan
45
8.
Risiko keamanan, adalah risiko yang timbul akibat ketidakstabilan politik dan
keamanan
9.
Risiko pendapatan, adalah risiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran kredit
bank
10. Risiko pasar, adalah risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga pasar,
tingkat kurs valuta asing, tingkat inflasi, dan sebagainya
2.1.3 Kredit dan KUR
2.1.3.1 Pengertian Kredit
Pinjaman (kredit) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan pada persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga
(Budisantoso dan Nuritomo,2014:146).
Terdapat dua macam fasilitas pinjaman yaitu (Budisantoso dan Nuritomo,
2013:146) :
1.
Pemberian fasilitas pinjaman (cash loan) adalah fasilitas kredit yang diberikan
oleh bank kepada nasabahnya yang tidak memerlukan syarat-syarat khusus
dalam penarikannya.
2.
Pinjaman non-tunai (non cash loan) adalah pembderian fasilitas kredit kepada
nasabah oleh bank yang memerlukan syarat penarikan khusus
46
2.1.3.2 Tujuan Penggunaan Kredit
Pada dasar penggunaan dananya oleh debitur, kredit dapat dibedakan menjadi
(Budisantoso dan Nuritomo,2013:149-150):
1.
Kredit modal kerja (KMK), adalah kredit yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja nasabah
2.
Kredit investasi (KI), adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang
modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah
3.
Kredit konsumsi, adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang
atau jasa untuk tujuan konsumsi, bukan sebagai barang modal dalam kegiatan
usaha nasabah
2.1.3.3 Pertimbangan Penyaluran Dana
Dalam memberikan kredit atau pembiayaan, bank umum wajib mempunyai
keyakinan berdasarkan pada analisis yang mendalam atas iktikad dan kemampuan
serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan
pembiayaan dimaksud sesuai perjanjian. Hal-hal yang selalu ingin diketahui bank
sebelum menyalurkan dananya dalam bentuk kredit atau pembiayaan adalah
(Budisantoso dan Nuritomo,2013:146-148):
1.
Perizinan dan legalitas, bank tidak ingin menanggung risiko bila usaha nasabah
terhenti karena masalah legal
2.
Karakter, karakter nasabah sulit sekali didefinisikan, karena penampilan dan
profesi tidak selalu konsisten mencerminkan karakter seseorang.
47
3.
Pengalaman dan manajemen, mampu mempengaruhi
kemampuan nasabah
untuk mengelola kegiatan sehinggan dapat menghasilkan dana untuk membeyar
kewajiabn kepada bank.
4.
Kemampuan teknis, menyangkut faktor yang dapat mendukung kelancaran
kegiatan usaha nasabah secara teknis
5.
Pemasaran, bagi nasabah kegiatan yang memerlukan pemasaran atas produk,
kegiatannya harus didukung dengan perencanaan pemasaran yang matang dan
wajar
6.
Sosial, dampak kegiatan nasabah bisa sesuatu yang disukai atau tidak disukai
masyarakat
7.
Kegunaan, laporan keuangan seringkali tidak mencerminkan kondisi keuangan
rill
8.
Agunan, antisipasi terhadap kemungkinan macetnya pemenuhan kewajiban oleh
nasabah adalah kewajiban penyerahan berbagai bentuk agunan sebelum dana
diberikan kepada nasabah
2.1.3.4 Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Wujud nyata dari kredit UMKM adalah dengan adanya Kredit Usaha Rakyat
(KUR). KUR pertama kali diluncurkan pada 5 November 2007. KUR dapat
disalurkan dalam bentuk Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi dengan
plafon kredit sampai dengan Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah) yang diberikan
kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang memiliki usaha produktif
yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan penjamin (Latumaerissa,2013:153)
48
Tujuan
dari
Kredit
Usaha
Rakyat,
antara
lain
(Budisantoso
dan
Nurotomo,2013:157):
1.
Meningkat akses pembiayaan UMKM dan Koperasi kepada bank.
2.
Pembelajaran UMKM untuk menjadi debituryang bankable sehingga dapat
dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan pada umumnya (sebagi embrio
debitur komersial)
3.
Diharapkan usaha yang dibiayai dapat tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan
KUR merupakan program pemberian akses UMKM terhadap perbankan
berbasis tingkat bunga pasar (nonsubsidi bunga). Dana yang disalurkan dalam
program KUR sepenuhnya merupakan dana pihak ketiga (DPK) milik perbankan.
Pemerintah hanya memberikan insentif dengan menjamin sebagian risiko kredit (70–
80 persen) melalui lembaga penjaminan. Pemerintah hanya menentukan persyaratan
umum, misalnya nilai kredit per nasabah untuk KUR Mikro adalah 0 – Rp20 juta per
debitur dan Rp20 juta – Rp500 juta untuk KUR Retail (Latumaerissa,2013:155).
2.1.4 Loyalitas
2.1.4.1 Pengertian Loyalitas
Hatane Semuel (2012) mendefinisikan loyalitas pelanggan merupakan tujuan
akhir setiap perusahaan, karena dengan adanya loyalitas dari pelanggan akan
menjamin kontinuitas sebuah perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan menurut
Oliver dalam Abubakar dan Mokhtar (2015) loyalitas merupakan kesetiaan untuk
melakukan pembelian ulang yang diberikan oleh pelanggan pada produk atau merek
tanpa dipengaruhi faktor situasional dan upaya pemasaran.
49
2.1.4.2 Tahapan Membangun Loyalitas
Lovelock (2011:85) menjelaskan ada tiga tahapan untuk membangun
loyalitas konsumen, ketiga hal tersebut diibaratkan sebagai sebuah roda loyalitas
yang saling berhubungan. Tahapan-tahapan tersebut adalah :
1.
Membangun fondasi loyalitas
Perusahaan perlu membangun fondasi yang solid untuk menciptakan loyalitas
pelanggan yang meliputi portofolio segmen pelanggan yang tepat, menarik
pelanggan yang tepat, melakukan tingkatan jasa, dan menghantarkan tingkat
kepuasan.
2.
Menciptakan ikatan loyalitas
Perusahaan perlu membangun ikatan erat dengan konsumennnya, baik dengan
cara memperdalam hubungan melalui cross-selling
dan bundling maupun
menambah nilai bagi pelanggan melalui penghargaan bagi loyalitas dan ikatan
hubungan yang lebih tinggi.
3.
Mengurangi faktor perpindahan pelanggan
Mengurangi diagnostik churn dan mengawasi pelanggan yang mulai, mengawasi
faktor-faktor pendorong churn utama:, melakukan penanganann keluhan dan
proses pemulihan jasa yang efektif, dan meningkat biaya pengalihan
50
Gambar 2.1 Roda loyalitas (Lovelock,2010:85)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli diatas maka,
dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih fokus kepada perilaku untuk melakukan
pembelian atau transakasi secara berulang kali terhadap barang atau jasa suatu
perusahaan yang sudah dipilih. Konsumen dengan loyalitas yang tinggi akan
menunjukan keunggulan dan kualiatas layanan perusahaan pada orang lain bahkan
menyarankan untuk menggunakan produk atau layanan jasa yang diberikan
perusahaan.
2.1.4.3 Tingkatan Customer Loyal
Ada lima tingkatan customer dalam loyalitas menurut Hermawan Kartajaya
dalam Alma (2009:275) yaitu:
1.
Terrorist Customers, yaitu mereka yang seperti bermusuhan dengan perusahaan
karena suka mengungkapkan cerita tidak baik tentang perusahaan.
2.
Transactional Customer, yaitu mereka berhubungan hanya sebatas transaksi
saja.
3.
Relationship Customers, yaitu mereka yang telah melakukan repeat buying
51
4.
Loyali Customer, yaitu konsumen yang selalu setia dengan perusahaan,
walaupun orang lain menceritakan keburukan perusahaan tersebut
5.
Advocator Customer, inilah pelanggan istimewa, dan excellent.
Menurut Kotler dan Keller (2009:245) status loyalitas konsumen terbagi
menjadi empat kelompok:
1.
Loyalitas berat, konsumen hanya membeli satu merek sepanjang waktu
2.
Loyalitas yang terbagi, konsumen yang loyal kepada dua atau tiga merek
3.
Loyalitas yang bergeser, konsumen yang beralih loyalitas dari satu merek ke
merek lain
4.
Orang yang suka berpindah, konsumen yang tidak memperlihatkan loyalitas
kepada merek apapun
Swasta dalam Susanto dan Semuel (2013) berpendapat bahwa terdapat 4
kategori kemungkinan loyalitas konsumen, yaitu:
1.
No loyalty
No loyalty terjadi bila sikap dan perilaku pembelian ulang konsumen sama-sama
lemah, maka loyalitas tidak terbentuk. Ada 2 kemungkinan penyebab:
a.
Sikap yang lemah dapat terjadi apabila suatu produk atau jasa baru
diperkenalkan
atau
pemasarnya
tidak
mampu
mengkomunikasikan
produknya.
b.
Berkaitan dengan dinamika pasar, dimana merek-merek yang berkompetisi
dipersepsikan serupa.Konsekuensinya pemasar mungkin akan sungkan
membentuk sikap yang positif
terhadap produk atau perusahaan, tetapi
52
pemasar dapat mencoba menciptakan spurious loyalty melalui pemilihan
lokasi yang strategis.
2.
Spurious loyalty
Spurious loyalty ditandai dengan pengaruh non sikap terhadap perilaku,
misalnya norma subyektif dan faktor situasional. Situasi ini dapat dikatakan
inertia, dimana konsumen sulit membedakan berbagai merek dan kategori
produk dengan keterlibatan rendah sehingga pembelian ulang dilakukan atas
dasar pertimbangan situasional seperti faktor diskon dan familiarity.
3.
Latent loyalty
Latent loyalty terjadi apabila terdapat sikap yang kuat disertai pola pembelian
ulang yang lemah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh faktor-faktor non sikap
yang sama kuat atau bahkan cenderung lebih kuat dari pada faktor sikap dalam
menentukan pembelian ulang.
4.
Loyalty
Loyalty adalah situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
perusahaan disertai pola pembelian ulang yang konsisten. Klasifikasi loyalitas
berdasarkan sikap dan perilaku ini juga memberikan gambaran mengenai
beberapa kemungkinan reaksi pesaing terhadap perusahaan yang memiliki
tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, yaitu:
a.
Pesaing mungkin berupaya untuk mengurangi gap dalam hal perceived
differentiation antara produk atau perusahaannya dengan pemimpin pasar.
b.
Meningkatkan perceived differentiation melalui klaim kompetitif mengenai
superioritas produk atau perusahaannya dibandingkan dengan pesaing lain.
53
c.
Mendorong terbentuknya spurious loyalty lewat pengelolaan berbagai faktor
situsional seperti in-store promotion dan product display.
2.1.4.4 Keuntungan Loyalitas
Loyalitas pelanggan merupakan pendorong penting dari profitabilitas
perusahaan. Keuntungan yang dihasilkan dari pelanggan loyal berasal dari
(Lovelock, 2011:109):
1.
Bertambahnya pembelian
Selama beberapa waktu, pelanggan sering kali tumbuh bresar dan dengan
demikian membelanjakan kuantitas yang lebih besar. Pelanggan secara individu
akan menambahkan pembelian ketika anggota keluarga mereka bertambah atau
ketika tingkat pendapatan meningkat.
2. Biaya operasional yang berkurang
Saat pelanggan menjadi semakin berpengalaman, tuntutan mereka lebih sedikit
terhadap penyedia jasa. Mereka juga tidak banyak melakukan kesalahan ketika
terlibat dalam proses operasional, sehingga berkontribusi pada produktivitas
yang lebih tinggi
3.
Rujukan pelanggan baru
Berita rekomendasi mulut ke mulut (word of mouth) yang positif ibarat iklan dan
penjualan gratis, menghemat dana investasi perusahaan atas kegiatan-kegiatan
tersebut
4.
Premi harga
Pelanggan baru sering kali diuntungkan dari diskon promosi perkenalan,
pelanggan lama cenderung membayar dengan harga biasa ketika mereka sangat
54
puas dan tidak lagi peka terhadap harga. Terlebih lagi, pelanggan yang sudah
mempercayai penyedia jasa mungkin bersedia membayar harga lebih tinggi pada
musim-musim ramai atau untuk proses kerja yang lebih cepat.
2.1.5
Relationship Marketing
2.1.5.1 Pengertian Relationship Marketing
Zikmund
(2011:17)
mendefinisiskan
relationship
marketing
ialah
peenyampaian ide yang menjadi suatu tujuan utama pemasaran untuk membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang berkontribusi dalam kesuksesan
perusahaan. Ketika suatu pertukaran terjadi, pemasaran yang efektif menekankan
bagaimana mengatur hubungan yang akan membawa pada pertukaran tambahan.
Pemasar yang baik tidak memandang suatu penjualan sebagai akhir dari proses,
tetapi sebagai awal dari hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Pelanggan yang
puas akan kembali ke perusahaan yang telah memperlakukan mereka dengan sangat
baik jika mereka akan melakukan pembelian produk yang sama dimasa depan. Jika
mereka membutuhkan barang-barang tertentu, pelanggan yang puas sudah
mengetahui dimana mereka dapat mencarinya.
Menurut
Zeithmal
dalam
Alma
(2009:271)
mengungkapkan
istilah
relationship marketing dengan definisi relationship marketing is a philosophy of
doing business a strategic orientation, that focuses on keeping and improving
current customers, rather than on acquiring new customer. Relationship marketing
suatu filisofi menjalankan bisnis yang fokus/ terutama pada perbaikan pelayanan
pada langganan yang sudah ada, dibandingkan dengan mencari langganan baru.
55
Chan dalam Murti (2013) relationship marketing adalah loyalitas pelanggan
harus dibangun dengan usaha keras dimana pelanggan menjadi inti dari aktivitas
pemasaran,
sehingga
dengan adanya strategi relationship marketing berupaya
bagaimana
memperpanjang
umur
hidup pelanggan
sebagai
individu
yang
bertransaksi dan dapat menjaga loyalitas pelanggan.
Menurut Semuel (2012) relationship marketing bersifat partnership, bukan
sekedar hubungan antara penjual dan pembeli, untuk mencapai tujuan jangka panjang
yang menghasilkan keuntungan berkelanjutan dari pelanggan loyal.
2.1.5.2 Kategori Relationship Marketing
Dikutip oleh Lovelock (2011:81-82) dalam penelitian yang dilakukan oleh
Nicole Coviello, Rod Brodie, dan Hugh Munro menunjukkan setidaknya tiga
kategori dalam relationship marketing yaitu pemasaran basis data, pemasaran
interaksi, dan pemasaran jaringan.
a.
Pemasaran Basis Data
Database marketing masih berfokus pada transaksi pasar tetapi kini
mencakup juga pertukaran informasi. Pemasar mengandalkan teknologi informasi,
biasanya dalam bentuk basis data, untuk membentuk hubungan dengan pelanggan
target dan memepertahankan mereka seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi,
sifat dasar dari hubungan ini sering kali kurang erat, karena komunikasi didorong dan
dikelola oleh pihak penjual.
b.
Interaction marketing
Hubungan yang erat sering kali terjadi dalam interaksi tatap muka antara
planggan dan pegawai jasa (atau interaksi “antar telinga” melalui telepon. Meskipun
56
jasa tersebut tetap menjadi hal penting, terdapat nilai tambah dari manusia dan proses
sosial. Interaksi dapat meliputi negoisasi dan berbagi wawasan dalam dua arah.
Ketika perusahaan jasa makin berkembang dan makin menggunakan teknologi,
mempertahankan hubungan ynag mendalam dengan pelanggan menjadi tantangan
pemasaran yang cukup besar. Perusahaan dengan basis pelanggan yang besar
semakin sulit untuk membangun dan mempertahankan hubungan mendalam melalui
pusat panggilan, situs web, dan saluran penghantaran massal lainnya.
c.
Network marketing
Seorang dapat dikatakan sebagai networker yang baik karena ia mampu
berhubungan dengan orang lain yang memiliki kepentingan bersama. Dalam konteks
B2B (Business to Business), pemasar mengembangkan jaringan hubungan dengan
pelanggan, distributor, pemasok, media, konsultan, asosiasi perdagangan, lembaga
pemerintah, pesaing dan bahkan pelanggan dari pelanggan mereka. Seringkali sebuah
tim yang terdiri dari orang-orang perusahaan penyedia jasa berkerjasama untuk
menyediakan layanan efektif kepada tim paralel mereka dalam organisasi pelanggan.
2.1.5.3 Jenis Konsumen
Kotler dan Keller (2009:152) menyatakan agar dapat memahami konsep
relationship maka perlu untuk mengetahui langkah-langkah utama dalam proses
menarik pelanggan serta berbagai macam jenis konsumen yang dihadapi yaitu:
1.
Potensial, adalah orang atau organisasi yang mungkin berminat membeli produk
atau jasa perusahaan, tetapi tidak mempunyai sarana atau maksud untuk
membeli
57
2.
Prospek, adalah orang-orang yang mempunyai motivasi, kemampuan, dan
peluang untuk melakukan pembelian
3.
Pelanggan pertama kali, adalah orang yang diharapkan mau membeli produk
atau jasa pada pertama kali
4.
Pelanggan berulang, adalah orang yang setelah mencoba membeli pada pertama
kali diharapkan mau membeli lagi untuk kesempatan berikutnya
5.
Klien, adalah orang yang mendapatkan perlakuan sangat khusus dan terdidik
dari perusahaan
6.
Anggota, adalah orang-orang yang menerima keuntungan atau benefit dari
perusahaan
7.
Advokat, adalah pelanggan yang secra antusias merekomendasikan perusahaan
serta produk dan jasanya kepada orang lain
8.
Mitra, adalah pelanggan loyal yang bersama-sama dengan perusahaan secara
aktif yang bekerja sama untuk memajukan perusahaan
2.1.5.4 Tujuan CRM
Persson dalam Andreani, dkk (2012) menyebutkan ada beberapa tujuan dari
customer relationship marketing adalah sebagai berikut:
1.
Penghematan biaya untuk mendapatkan pelanggan. Biaya alokasi untuk
mendapatkan pelanggan dapat menurun sebagai biaya pemasaran juga menurun,
termasuk biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dan untuk melayani
pelanggan.
58
2.
Tidak
perlu
mendapatkan
pelanggan
baru
untuk
menstabilkan
operasi bisnis. Jumlah pelanggan setia akan tumbuh lebih dan secara otomatis
kebutuhan untuk mendapatkan pelanggan baru bisa kurang.
3.
Mengurangi biaya promosi. Biaya promosi dapat dikurangi agar pelanggan
menjadi responsif. Selain itu, tumbuh jumlah distributor baru yang akan
membuat hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi lebih efektif
4.
Keuntungan lebih bagi pelanggan. Jika pelanggan membeli lebih banyak,
perusahaan akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Meningkatnya laba
bisa dari up selling, cross selling, menindak lanjuti penjualan, dan hasil lainnya
adalah pelanggan yang puas.
5.
Meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan meningkat ketika
pelanggan menjadi loyal kepada perusahaan, dengan membeli lebih menjadi
berulang kali. Pelanggan memiliki lebih banyak inisiatif untuk mempertahankan
hubungan mereka dengan perusahaan sehingga meningkatkan loyalitas
pelanggan.
6.
Mengevaluasi keuntungan dari pelanggan. Perusahaan dapat mengetahui mana
pelanggan menguntungkan atau tidak menguntungkan serta sebagai mana yang
lebih menguntungkan di masa depan. Hal tersebut sangat penting sebagai kunci
sukses dalam setiap bisnis
untuk fokus
mempertahankan pelanggan yang
menguntungkan dan memelihara hubungan dengan mereka baik.
2.1.6 Social Benefit
2.1.6.1 Pengertian Social Benefit
Social benefit adalah penyedia layanan tidak hanya menggunakan insentif
harga, tetapi mencari suatu usaha untuk membangun ikatan social antara penyedia
59
layanan dengan pelanggan. Interaksi yang dilakukan antara pelanggan yang satu
dengan pelanggan yang lainnya, dan persahabatan yang di bina sebaik interaksi
antara pelanggan dengan penyedia layanan akan menghasilkan manfaat sosial
(Susanto dan Hatane,2013).
Lovelock
(2011:81)
berpendapat
bahwa
manfaat
sosial
mencakup
kemampuan bersama antara pelanggan dan pegawai jasa, mengetahui nama masingmasing, jalinan pertemanan dengan penyedia jasa, kenikmatan atas aspek sosial
tertentu dari hubungan. Social benefit merupakan manfaat sosial ketika perusahaan
melalui karyawan mampu menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan (Kotler
dan Armstrong,2012:142).
Social benefit dapat ditemukan didalam hubungan interpersonal yang positif
antara orang-orang dari kedua sisi pelanggan dan pemasar. Hubungan interpersonal
yang positif dicirikan dengan tingkat kepercayaan dan komitmen yang tinggi.
Hubungan interpersonal yang baik membutuhkan waktu yang lama untuk
berkembangkan seiting dengan berkurangnya ketidakpastian dan jarak. Ketika
jumlah episode yang menghubungkan pelanggan dan pemasar tumbuh, ada peluang
yang lebih besar untuk mengembangkan ikatan sosial. Pemasar hendaknya
memahami bahwa mereka harus bertindak secara oportunitis atau tidak berhasil
menjajarkan dirinya dengan pilihan pelanggan maka kepercayaan dan keyankinan
akan pudar (Buttle,2007:390).
Lovelock (2013:94) mengungkapkan bahwa manfaat sosial biasanya
didasarkan pada hubungan personal antara penyedia layanan dan pelanggan. Ikatan
sosial mencerminkan kebanggan atau kepuasan dalam menjadi anggota suatu
60
organisasi. Meskipun manfaat sosial lebih sulit dibangun ketimbang manfaat
finansial dan membutuhkan banyak waktu untuk dibangun. Perusahaan yang telah
menciptakan manfaat sosial bagi pelanggannya memiliki peluang lebih baik dalam
mempertahankan mereka dalam jangka panjang. Ketika manfaat sosial telah
meningkat menjadi hubungan atau pengalaman antar konsumen hal tersebut akan
menjadi pendorong loyalitas utama bagi perusahaan.
2.1.6.2 Ukuran Social Benefit
Menurut Peterson seberapa besar manfaat sosial yang diperoleh pelanggan
dapat diketahui melalui (Susanto dan Semuel,2013):
1.
Friendship, adalah hubungan yang erat antara penyedia layanan dengan
pelanggan, dimana penyedia layanan mengenal pelanggan dengan baik, seperti
mengingat nama pelanggan.
2.
Fraternization, adalah perasaan kekeluargaan yang erat sebagai bagian dari
hubungan yang di bangun dalam jangka panjang, seperti keramahan pegawai
kepada konsumen.
3.
Personal recognition, adalah menerima apa adanya semua pola perilaku, emosi,
dan motive yang unik dari pelanggan, seperti keluhan-keluhan pelanggan
2.1.7 Kepercayaan
2.1.7.1 Pengertian Kepercayaan
Lovelock (2011:81) menyatakan bahwa kepercayaan adalah perasaan yang
dialami pelanggan bahwa dalam hubungan yang mapan terdapat risiko yang lebih
rendah atas kesalahan layanan, adanya keyakinan atas kinerja yang tepat,
61
kemampuan untuk mempercayai penyedia jasa, kecemasan yang lebih rendah ketika
membeli, mengetahui apa yang akan didapat, dan menerima tingkat layanan yang
lebih tinggi dari perusahaan.
Daryanto (2013:136) mengemukakan keyakinan bahwa seseorang akan
menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran. Sedangkan menurut Doney
dan Canon dalam Hatane Semuel (2012) kepercayaan dalam teori pemasaran
merupakan dasar kebijakan mengembangkan serta menjaga hubungan jangka
panjang.
Dikutip dalam Buttle (2007:21) kepercayaan merupakan:
1.
Kebaikan hatinya, keyakinan bahwa salah satu pihak akan bertindak demi
memuaskan kepentingan pihak lainnya
2.
Kejujuran, keyakinan bahwa pihak lain pasti dapat dipercaya
3.
Kompetensi, keyakinan bahwa pihak lain memiliki kepakaran yang diperlukan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau misi
Dari sudut pemasar, kepercayaan khususnya keyakinan, seharusnya menjadi
komponen fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk mengarah pada
penciptaan hubungan konsumen sejati. Konsumen harus mampu merasakan bahwa
dia dapat mengandalkan perusahaan, karena perusahaan dapat dipercaya. Akan
tetapi, untuk membangun kepercayaan membutuhkan waktu lama dan hanya dapat
berkembang setelah pertemuan yang berulang kali dengan konsumen. Lebih penting,
kepercayaan berkembang setelah seorang individu mengambil risiko dalam
berhubungan dengan mitranya. Hal ini menunjukan bahwa membangun hubungan
yang dapat dipercaya akan lebih mungkin terjadi dalam sektor industri tertentu
62
terutama yang melibatkan pengambilan risiko oleh konsumen dalam jangka pendek
atau jangka panjang (Daryanto,2013:280).
Buttle (2007:21) berpendapat bahwa jika kedua belah pihak saling
mempercayai maka kedua belah pihak akan terdorong menanamkan investasi lebih
besar dalam jalinan hubungan tersebut, jika kepercayaan itu tidak ada maka akan
timbul konflik dan ketidakpastian hingga akhirnya jalinan kerjasama yang
diharapkan akan runtuh dengan sendirinya. Coelho & Henseler dalam Abubakar dan
Mokhtar (2015) kepercayaan menggambarkan situasi di mana pelanggan percaya
bahwa
perusahaan
bertindak
dengan
tujuan
terbaik
dan
akan
bertindak
menguntungkan terhadap kondisi baru sehingga akan mendorong munculnya sebuah
komitmen.
Konsumen yang mempunyai pengalaman beragam, akan memperoleh banyak
kepercayaan mengenai produk, merek, dan obyek lain di sekitarnya. Kunci untuk
memahami sikap konsumen adalah mengidentifikasi dan mengerti dasar kepercayaan
tersebut. Secara prinsip, konsumen dapat memiliki kepercayaan mengenai segala
jenis dan tingkatkan arti yang memiliki asosiasi dengan produk tertentu (Peter dan
Olson,2013:136). Menurut Murti (2013) trust merupakan faktor paling penting dalam
setiap relasi, sekaligus berpengaruh pada komitmen. Apabila tidak ada trust, maka
tidak akan ada komitmen
2.1.7.2 Elemen dan Komponen Kepercayaan
Beberapa elemen penting dari kepercayaan adalah sebagai berikut
(Daryanto,2013:279):
1.
Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan di masa
lalu
63
2.
Watak yang diharapkan dari mitra seperti dapat dipercaya dan dapat diandalkan
3.
Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menenmpatkan diri dalam risiko
4.
Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri mitra
Komponen-komponen kepercayaan tersebut dapat diprediksi dan diandalkan.
Keyakinan dapat diprediksi, direfleksikan oleh konsumen yang mengatakan bahwa
mereka berurusan dengan perusahaan tertentu karena dapat diharapkan. Dapat
diandalkan merupakan hasil dari suatu hubungan yang berkembang sampai pada titik
dimana penekanan beralih dari perilaku tertentu. Keyakinan direfleksikan dari
perasaan aman dalam diri konsumen bahwa bahwa mitra mereka dalam hubungan
tersebut akan menjaganya (Daryanto,2013:280).
Komponen-komponen kepercayaan adalah sebagai berikut (Daryanto,2013:
280):
1.
Kredibiltas, berarti bahwa karyawan jujur dan kata-katanya dapat dipercaya
2.
Reliabilitas, berarti sesuatau yang bersifat reliabel atau dapat diandalkan. Ini
berarti berhubungan dengan kualitas individu/ organisasi. Reliabilitas harus
dilakukan dengan tindakan
3.
Intimacy, kata yang berhubungan adalah integritas yang berarti karyawan
memiliki kualitas sebagai karyawan yang memiliki prinsip moral yang kuat.
Integritas menunjukan bahwa internal consistency, ada konsistensi antara pikiran
dan tindakan. Selain itu, integritas juga menunjukan adanya ketulusan.
Gambaran kepercayaan menurut Daryanto (2013: 282):
1.
Cooperation
Kepercayaan meredakan perasaan ketidakpastian dan risiko, jadi bertindak
menghasilkan peningkatan kerja sama antara konsumen relationship. Dengan
64
meningkatnya tingkat kepercayaan, konsumen belajar bahwa kerja sama
memberikan hasil yang melebihi hasil yang lebih banyak dibandingkan apabila
dikerjakan sendiri.
2.
Komitmen
Komitmen merupaan komponen yang dapat membangun relationship dan
merupakan hal yang mudah hilang, yang akan dibentuk hanya dengan pihakpihak yang saling percaya
3.
Relationship duration
Kepercayaan
mendorong
konsumen
relationship
untuk
menghasilkan
relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka
pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara
positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa pembeli akan terlihat dalam
bisnis pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, memberikan kontribusi
untuk meningkatkan durasi relationship.
4.
Kualitas
Pihak yang percaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakna informasi
dari pihak yang dipercaya dan pada gilirannya menghasilkan benefit yang lebih
besar dari informasi tersebut. Akhirnya, adanya kepercayaan memungkinkan
perselisihan atau konflik dapat dipecahkan secara efisien dan damai. Dalam
kondisi tidak ada kepercayaan, perselisihan dirasa merupakan tanda akan adanya
kesulitan pada masa yang akan datang dan biasanya menyebabkan berakhirnya
relationship.
65
2.1.7.3 Faktor Terbentuknya Kepercayaan
Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk membangun
relationship. Walaupun menjadi pihak yang dipercaya, tidaklah mudah dan
memberikak usah bersama. Faktor-faktor berikut memberikan kontribusi bagi
terbentuknya kepercayaan (Daryanto,2013:283) :
1.
Nilai yang terbesar (Shared value)
Nilai-nilai merupakan hal mendasar untuk mengembangkan kepercayaan. Pihakpihak dalam relationship yang memiliki perilaku, tujuan, da kebijakan yang
sama akan mempengaruhi kemampuan mengmebangkan kepercayaan. Pihakpihak yang terlibat sulit untuk saling percaya apabila ide masing-masing tidak
konsisten
2.
Ketergantungan (Interpendence)
Ketergantungan pada pihak lain mengimplikasikan kerentanan (kerawanan/
risiko). Untuk mengurangi risiko, oihak yang tidak percaya akan membina
relationship dengan pihak yang dapat dipercaya
3.
Komunikais kualitas (Quality communication)
Komunikasi yang terbuka dan teratur, apakah formal atau informal, dapat
meluruskan harapan, memecahkan persoalan, dan meredakan ketidakpastian
dalam pertukaran. Komunikasi yang dilakukan untuk menghasilkan kepercayaan
harus dilakukan secara teratur dan berkualitas tinggi, atau dengan kata lain,
harus relevan, tepat waktu, dan reliabel. Komunikasi masa lalu yang positif akan
menimbulkan kepercayaan, dan pada gilirannya akan menjadi komunikais yang
lebih baik.
4.
Perilaku bukan mencari kesempatan (Nonopportunistic behavior)
66
Berperilaku secara oportunis adalah dasar bagi terbatasnya pertukaran.
Relationship jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan memerlukan
partisipasi semua pihak dan tindakan yang meningkatkan keinginan untuk
berbagi benefit dalam jangka panjang.
2.1.8 Komunikasi
2.1.8.1 Pengertian dan Teori Komunikasi
Komunikasi adalah berarti menjaga hubungan dengan pelanggan yang
bernilai, menyediakan informasi tepat waktu dan terpeercaya dalam pelayanan jasa
dan perubahannya, serta berkomunaksi secara aktif jika terjadi masalah (Jushermi
dan Asriandi,2013). Sedangkan Hatane Semuel (2012) mengemukakan bahwa
komunikasi bisnis adalah suatu bentuk hubungan antara komunikator dengan
komunikan dimana terdapat pertukaran ide, informasi, pesan, dan konsep yang
berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersial.
2.1.8.2 Saluran Komunikasi
Menurut Lovelock (2011:223) untuk meraih tujuan komunikasi dapat
menggunakan beragam saluran komunikasi, antara lain:
1.
Saluran pemasaran tradisional meliputi iklan, hubungan masyarakat, pemasaran
langsung (antara lain permission marketing), promosi penjualan, penjualan
personal, pameran dagang. Elemen-elemen komunikasi tersebut biasanya
digunakan untuk memebantu perusahaan menciptakan posisi yang berbeda
dipasar dan menjangkau prospek pelanggan.
2.
Saluran komunikasi Internet mencakup situs web perusahaan dan iklan online
(misalnya, iklan banner dan iklan mesin pencari serta optimasi).
67
a.
Perkembangan dalam teknologi internet telah mendorong inovasi seperti
permission marketing dan kemungkinan menarik lain dari online yang
akurat.
b.
Komunikasi media baru yang menghamburkan batas akhir komunikasi
personal dan interpesonal.
3.
Saluran penghantaran jasa (misalnya, outlet jasa dan pegawai garis depan).
4.
Pesan yang berasal dari luar organisasi (misalnya, berita mulut ke mulut dan
liputan media)
2.1.8.2 Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari (Kotler dan Keller, 2009:174):
1.
Iklan
Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa melalui sponsor yang jelas, seperti iklan cetak dan tayangan, kemasan luar,
sisipan kemasan.
2.
Promosi penjualan
Berbagi insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian
produk atau jasa, seperti kontes permainan, undian atau lotere.
3.
Acara dan pengalaman
Kegiatan atau program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek
tertentu, seperti olahraga, hiburan dan festival.
4.
Hubungan masyarakat dan publisitas
68
Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya, seperti pidato, seminar , donasi amal,
media identitas.
5.
Pemasaran langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan
6.
Pemasaran interaktif
Kegiatan dan program online dirancang untuk melibatkan pelanggan atau
prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran,
memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk atau jasa, seperti surat
faks, e-mail, atau situs web.
7.
Pemasaran dari mulut ke mulut
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan
dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau
jasa, seperti orang ke orang, chat room, dan blog.
8.
Penjualan personal
Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
2.1.8.3 Peran Komunikasi Pemasaran
Lovelock (2011:223), peran komunikasi pemasaran dalam perusahaan adalah:
1.
Memosisikan dan mendiferensiasikan layanan
2.
Membangun pelanggan untuk mengevaluasi tawaran jasa
3.
Mendorong konstribusi personel jasa
69
4.
Meningkatkan nilai tambah melalui konten komunikasi
5.
Memfasilitasi keterlibatan pelanggan dalam produksi
6.
Mendorong atau menghambat permintaan untuk menyeimbangkan kapasitas
2.1.9 Penanganan Keluhan
2.1.9.1 Pengertian Penanganan Keluhan
Penanganan keluhan didefinisikan sebagai upaya untuk mengontrol tingkat
keseluruhan ketidaksepakatan dalam hubungan kerja (Taleghani dan Sayed, 2014).
Dweyer dalam Hatane Semuel (2012) penanganan konflik merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghindari potensi terjadinya konflik, atau menyelesaikan
konflik sebelum tercipta masalah, dan mendiskusikan solusi secara terbuka ketika
masalah timbul masalah.
Lovelock (2011:143) menyatakan bahwa pelanggan yang mengeluh
menunjukan bahwa mereka ingin melanjutkan hubungan mereka dengan perusahaan,
tetapi mereka juga menunjukan bahwa tidak semuanya berjalan dengan baik dan
bahwa mereka berharap perusahaan melakukan hal yang benar.
2.1.9.2 Tujuan Utama Keluhan
Secara umum, studi perilaku keluhan konsumen telah mengidentifikasi empat
tujuan utama keluhan (Lovelock, 2011:118) :
1.
Mendapatkan restritusi atau kompensasi. Konsumen sering mengeluh untuk
memulihkan beberapa kerugian ekonomi dengan mencari pengembalian dana,
kompensasi atau meminta dilakukan layanan lain.
70
2.
Melampiaskan kemarahan mereka. Beberapa pelanggan mengajukan keluhan
untuk membangun kembali harga diri atau untuk melampiaskan kemarahan atau
rasa frustasi. Ketika proses pelayanan terlalu birokratis dan tidak masuk akal,
atau ketika karyawan kasar, sengaja mengintimidasi, atau tampaknya tidak
peduli, harga diri atau rasa keadilan pelanggan tersebut bisa terpengaruh secara
negatif. Mereka mungkin menjadi marah dan emosional.
3.
Bantuan untuk meningkatkan layanan. Ketika pelanggan sangat terlibat dengan
layanan, mereka memberikan umpan balik untuk mencoba dan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan layanan.
4.
Alasan altruistik. Terakhir, beberapa pelanggan termotivasi oleh alasan
altruistik. Mereka ingin mencegah pelanggan lain mengalami kekurangan yang
sama, dam mereka mungkin merasa buruk jika mereka gagal menarik perhatian
pada masalah yang akan meningkatkan kesulitan untuk orang lain jika tetap
tidak dikoreksi.
Tahap setelah pelanggan mengajukan komplain, mereka mengharapkan
perusahaan untuk mengatasi masalah mereka dengan cara yang adil sepanjang tiga
dimensi keadilan (Lovelock,2011:144):
1.
Keadilan prosedural, yaitu pelanggan mengharapkan perusahaan untuk memiliki
proses pemulihan layanan yang nyaman, responsif, dan fleksibel
2.
Keadilan interaksional, yaitu pelanggan mengharapkan penjelasan yang jujur,
upaya tulus untuk mengatasi masalah dan perlakuan yang sopan
3.
Keadilan hasil, yaitu pelanggan mengharapkan kompensasi yang mewakili
kerugian dan ketidaknyamanan yang diderita sebagai akibat dari kegagalan
layanan
71
2.1.9.3 Kategori Keluhan
Setiap konsumen yang merasa tidak puas terhadap kinerja produk, jasa atau
perusahaan tertentu akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda-beda. Ada yang
mendiamkan saja dan ada pula yang melakukan komplain. Sing dalam Tjiptono
(2011:235) tiga kategori komplain terhadap ketidakpuasan:
1.
Voice response, ditunjukan pada obyek-obyek yang sifatnya eksternal bagi bagi
lingkaran sosial konsumen dan pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam
pertukaran yang tidak memuaskan. No-action response (tidak melakukan apaapa) dimasukan dalam kategori ini secara tentatif karena mencerminkan
perasaan terhadap pemasar atau penjual.
2.
Private response, objek dalam private response bukanlah pihak eksternal bagi
jejaring sosial konsumen dan juga bukan pihak yang terlibat langsung dalam
pengalaman yang tidak memuaskan. Kategori ini meliputi: memperingatkan atau
memberitahu kolega, teman, atau keluarganya mengenai pengalaman buruknya
dengan produk atau perusahaan bersangkutan.
3.
Third-party response, ditujukan pada objek-objek eksternal yang tidak secara
langsung terlibat dalam pengalaman yang tidak memuaskan Bentuk-bentuk
responnya bisa berupa menuntut ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media
masa, atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen dan instansi hukum.
2.1.9.4 Layanan Pemulihan
Salah satu cara perusahaan yang berfokus pada pelanggan dalam
melembagakan penaganan keluhan yang profesional dan pemulihan layanan yang
efektif adalah garansi pelayanan. Kekuatan garansi layanan (Lovelock,2011:129):
72
1.
Garansi memaksa perusahaan untuk berfokus pada ada yang pelanggan inginkan
dan harapan pada setiap elemen pelayanan
2.
Garansi menetapkan standar yang jelas, memberitahu pelanggan maupun
karyawan apa yang diwakili oleh perusahaan
3.
Garansi membutuhkan pengembangan sistem untuk menghasilkan umpan balik
pelanggan yang bernakna dan tindakan yang jelas
4.
Garansi mendorong organisasi untuk memahami mengapa mereka gagal dan
mendorong
organisasi
untuk
mengidentifikasi
dan
mengatasi
potensi
kegagagalan
5.
Garansi membangun “otot pemasaran” dengan mengurangi risiko dari keputusan
pembelian dan membangun loyalitas jangka panjang
Tjiptono (2011:465) menyatakan terdapat empat aspek penanganan keluhan
atau layanan pemulihan diantaranya:
1. Empati terhadap pelanggan yang marah.
2. Kecepatan dalam penanganan keluhan
3. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan
4. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan.
2.2
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dibuat berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya, Murti (2013), Jushermi dan Asriandi (2013), Hatane
Semuel (2012), Susanto dan Semuel (2014), Andreani, dkk (2012), Zulkifli (2012),
Abubakar dan Mokhtar (2015), dan Taleghani dan Tabatabaei (2014).
73
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1
Peneliti, Tahun &
Judul
Sampel &
Metode
Hasil
Variabel
Analisis
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Kepercayaan,
54
Pelanggan
Komunikasi dan Penanganan keluhan
pelanggan
X:
secara parsial berpengaruh signifikan
Relationship
Metode:
Kepercayaan,
dan
Marketing terhadap
Analisis
Komitmen,
pelanggan katering Prima
Loyalitas
Regresi
Komunikasi
Linear
dan
Komunikasi dan Penanganan keluhan
Berganda
Penanganan
secara
keluhan
signifikan
Sasanti
Herdina
Murti
Pengaruh
(2013),
Dimensi
positif
Komitmen,
terhadap
loyalitas
2. Kepercayaan,
Komitmen,
simultan
dan
berpengaruh
positif
terhadap
loyalitas pelanggan katering Prima
2
Jushermi dan Ari
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Kepercayaan,
Asriandi
97
konsumen
Shared
Pengaruh
pengguna
X:
signifikan,
Relationship
Metode:
Kepercayaan,
Empati tidak berpengaruh signifikan
Marketing terhadap
Regresi
Komunikasi,
terhadap loyalitas
Loyalitas Pengguna
Linear
Shared
Berganda
value
(2013),
KFC Music Hitter
pada
Komunikasi
value
dan
berpengaruh
sedangkan
variabel
2. Variabel Kepercayaan, Komunikasi,
dan
Empati
KFC
Shared value dan Empati secara
bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas
Sudirman
Pekanbaru
3
Hatane
Semuel
(2012),
Customer
Relationship
Sampel:
Z:
165
nasabah
berpengaruh positif dan signifikan
nasabah
Y:
terhadap kepercayaan
Marketing
Kepercayaan
Metode:
Pengaruhnya
Analisis
terhadap
Kepercayaan
Loyalitas 1. Komitmen dan Penanganan keluhan
dan
SEM
X:
Komitmen,
2. Komunikasi
tidak
berpengaruh
terhadap kepercayaan
3. Komitmen,
Komunikasi,
dan
keluhan
tidak
Komunikasi,
Penanganan
Loyalitas Perbankan
Penanganan
berpengaruh terhadap loyalitas
Nasional
keluhan
4. Kepercayan
intervening
sebagai
mempunyai
variabel
pengaruh
74
No
Peneliti, Tahun &
Judul
Sampel &
Metode
Hasil
Variabel
Analisis
positif
dan
signifikan
terhadap
loyalitas
4
Fransisca
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Financial benefit Social benefit, dan
Andreani, Yesslyn
116
pelanggan
Structural
Sumargo,
responden
X: Financial
maupun secara parsial berpengaruh
benefit,
positif
loyalitas
dan
Chen Lie (2012),
Metode
The
Regresi
Social
Customer
Linier
benefit
Relationship
Berganda
Structural
Influence
of
Management
(CRM)
:
ties
dan
secara
simultan
signifikan
terhadap
dan 2. Structural ties berpengaruh dominan
terhadap loyalitas
ties
on
Customer
Loyalty
in JW Marriot Hotel
Surabaya
5
Franky
Susanto,
Sampel:
Y: Loyalitas
1. Secara simultan Financial benefit,
dan
Hatane
100
pelanggan
Social benefit dan Structural ties
Semuel
(2013),
responden
X: Financial
berpengaruh
Pengaruh
Metode:
benefit,
loyalitas
Relationship
Regresi
Social
Marketing
Linier
benefit
Terhadap Loyalitas
Berganda
Structural
berpengaruh
ties
loyalitas
Pelanggan
PT.
2. Secara
dan
signifikan
parsial
terhadap
Financial
benefit,
Social benefit dan Structural ties
signifikan
terhadap
Mitra 10 Surabaya
6
Zulkifli
(2012),
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Komitmen,
Relationship
75
nasabah
Kepuasan
Marketing
nasabah
X:
signifikan
Terhadap Customer
Metode:
Komitmen,
Retention
Retention
dan
Analisis
Kepercayaan
Customer
Loyalty
Jalur
dan
antara variable Kepercayaan secara
pada Nasabah Bank
Kepuasan
langsung
Mega, Tbk. Malang
hubungan
melalui variable Customer Retention
Z: Customer
terhadap variable Loyalitas
Retention
2. Ada
Kepercayaan
hubungan
berpengaruh
terhadap
pengaruh
maupun
dan
yang
tidak
Customer
signifikan
langsung
3. Variable Komitmen dan Kepuasan
75
No
Peneliti, Tahun &
Judul
Sampel &
Metode
Hasil
Variabel
Analisis
hubungan tidak berpengaruh terhadap
loyalitas
7
Muhammad
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Ikatan,
Mujtaba
416
mahasiswa
Personalisasi berpengaruh signifikan
Abubakar dan
mahasiswa
X:
terhadap loyalitas melalui kepuasan
Sany Sanuri Mohd
Metode:
Komunikasi,
Mokhtar
Partial
dan
Least
Personalisasi
variabel moderasi berpengaruh pada
Squares
Z:
jalur antara kepuasan dan loyalitas
Structural
Kepercayaan,
serta
Equation
Kepuasan,
kepercayaan dan loyalitas
Modelling
dan Orientasi
(2015),
Relationship
Marketing,
Term
Long
Orientation
and
Customer
Loyalty
in Higher Education
Ikatan,
Komunikasi
dan
dan kepercayaan
2. Orientasi
jangka
panjang
jalur
sebagai
antara
jangka
panjang
8
Sampel:
Y: Loyalitas 1. Membangun kepercayaan, Komitmen,
384
nasabah
Kualitas komunikasi, dan Kemampuan
Seyed Mohammad
nasabah
X:
bank dalam mengelola keluhan secara
Reza
Tabatabaei
Metode:
Membangun
parsial berpengaruh positif terhadap
(2014), The Effects
Regresi
kepercayaan,
loyalitas
of
Linier
Komitmen,
Berganda
Kualitas
Marketing
Increase Customers'
komunikasi,
terhadap loyalitas
Loyalty
dan
Mohammad
Taleghani
dan
Relationship
Marketing on the
(Case
keseluruhan
Relationship
berpengaruh
positif
3. Terdapat hubungan antara variabel
Study: Melli
Kemampuan
Kepercayaan dan Kemampuan Bank
Bank in Rasht)
bank
dalam
dalam
mengelola
keluhan
2.3
2. Secara
Kerangka Konseptual
Keluhan
Mengelola
Penanganan
76
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun
kerangka konseptual dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar
sebagai berikut:
Gambar 2.2: Kerangka Konseptual
2.4
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
menurut
Sugiyono
(2013:99)
adalah
sejumlah
jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberiakan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
77
jawaban yang sebenarnya. Dalam penelitian ini, loyalitas nasabah dipengaruhi oleh
social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan. Berikut ini adalah
hubungan atar variabel untuk mengetahui hasil penelitian terdahulu:
1.
Pengaruh Social Benefit terhadap Loyalitas
Manfaat sosial yang di peroleh pelanggan, biasanya dijadikan ukuran
untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diterima pelanggan. Social benefit
mencakup perasaan kekeluargaan, pengakuan secara individual, dan dukungan
sosial (Susanto dan Semuel, 2013). Ketika nasabah merasakan manfaat sosial yang
lebih tinggi mereka akan lebih loyal pada bank
Hasil penelitian Susanto dan Semuel (2013) menunjukan bahwa social benefit
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Hal tersebut juga dipertegas dengan hasil
Andreani, dkk (2012) bahwa social benefit berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas.
Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis pertama sebagai berikut:
H1
: Social benefit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas
nasabah
2.
Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas
Menurut Palmatier dalam Zulkifli (2012) kepercayaan merupakan rasa saling
mempercayai antara kedua
belah
pihak
(organisasi
dan
pelanggan)
untuk
menjaga ketahanan dan integritas hubungan timbal balik (relational exchange) yang
baik. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan pada perusahaan, maka
78
pelanggan dengan mudah dipertahankan dan diperkuat untuk tetap menggunakan
jasa yang diberikan oleh perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murti (2013)
menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kepercayaan
terhadap loyalitas. Sama halnya dengan hasil penelitian tersebut, penelitian, Hatane
Semuel (2012), Jushermi dan Asriandi (2013), Zulkifli (2012), Abubakar dan
Mokhtar (2015), serta Taleghani dan Tabatabaei (2014) menunjukan hasil yang sama
yaitu adanya pengaruh signifikan antara kepercayaan terhadap loyalitas.
Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis kedua sebagai berikut:
H2
: Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas
nasabah
3.
Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas
Komunikasi adalah sebuah proses yang digunakan oleh konsumen dan
organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai pengertian
bersama (Hatane Semuel,2012). Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan
jangka panjang serta mampu meningkatkan loyalitas nasabah terhadap bank.
Hasil penelitian Hatane Semuel (2012) menyatakan bahwa komunikasi tidak
mempunyai pengaruh terhadap loyalitas. Sedangkan hasil penelitian Murti (2013),
menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas,
hal tersebut didukung oleh penelitian Jushermi dan Asriandi (2013), Abubakar dan
Mokhtar (2015), serta Taleghani dan Tabatabaei (2014) yang juga menyatakan
bahwa komunikasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis ketiga sebagai berikut:
79
H3
: Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas
nasabah
4.
Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas
Konflik yang terjadi antara konsumen dengan perusahaan, dapat merupakan
kesempatan untuk membuktikan konsistensi janji yang diberikan kepada pelanggan
melalui penyelesaiannya, serta informasi yang diperoleh dari kesediaan untuk
mendiskusikan alasan terjadinya (Hatane Semuel, 2012). Penanganan keluhan yang
efektif mampu memberikan peluang untuk mengubah nasabah yang kurang puas
menjadi nasabah yang loyal karena pelanggan merasa diperhatikan oleh pihak bank.
Dalam penelitian yang dilakukan Hatane Semuel (2012) variabel penanganan
keluhan tidak berpengaruh terhadap loyalitas. Hasil ini berbeda dengan hasil
penelitian Murti (2013) yang menyatakan bahwa penanganan keluhan mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas, hal tersebut dipertegas oleh
penelitian Taleghani dan Tabatabaei (2014) yang menunjukan bahwa penanganan
keluhan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
Atas dasar uraian diatas dapat disimpulkan hipotesis keempat sebagai berikut:
H4
: Penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah
80
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen atau variabel terikat merupakan variabel utama yang
menjadi faktor yang berlaku dalam penelitian (Sekaran,2014:116). Pada penelitian
ini yang menjadi variabel dependen ialah loyalitas nasabah (Y). Loyalitas merupakan
kesediaan hanya berhubungan dengan satu bank saja (Zulkifli,2012). Adapun
pengukuran indikator loyalitas nasabah adalah sebagai berikut (Zulkifli,2012):
a.
Tetap menjadi nasabah bank tersebut
b.
Nasabah bersedia membayar lebih untuk kualitas produk atau jasa yang lebih
baik
c.
Nasabah bersedia membicarakan hal-hal positif kualitas jasa bank kepada
orang lain
d.
Memberikan rekomendasi ke orang lain
e.
Kesediaan meningkatkan frekuensi transaksi
3.1.2 Variabel Independen
81
Variabel Independen atau variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran,2014:117).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah social benefit, kepercayaan,
komunikasi, dan penanganan keluhan.
a.
Social benefit
Social benefit merupakan layanan pribadi yang diberikan bagi pelanggan oleh
perusahaan (Andreani,dkk,2012). Adapun pengukuran indikator social benefit adalah
(Andreani, dkk,2012) :
1) Pelanggan disambut dengan menyebutkan namanya
2) Pelanggan mendapatkan hadiah khusus atau kartu ucapan pada acara-acara
khusus.
3) Pelanggan diberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tanpa
harus memberitahukan pihak perusahaan
b.
Kepercayaan
Kepercayaan merupakan upaya bank untuk memberi keyakinan kepada
nasabah atas kualitas dan kehandalan jasa yang diberikan ( Zulkifli,2012). Adapun
indikator kepercayaan adalah sebagai berikut ( Zulkifli,2012):
1) Reputasi bank
2) Memberikan jaminan atas pengamanan uang nasabah
3) Mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
4) Melakukan inovasi produk dan jasa perbankan
c.
Komunikasi
82
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antara pihak bank
dengan konsumennya melalui sistem atau media, seperti telepon, acara televisi yang
berkaitan dengan perbankan, majalah perbankan, atau melalu website bank (Hatane
Semuel,2012). Ndubisi dalam Hatane Semuel (2012) indikator kepercayaan adalah
sebagai berikut:
1) Bank mampu memberikan informasi dengan tepat waktu
2) Bank mampu menyediakan informasi perbankan terbaru
3) Bank mampu memberikan informasi yang akurat
d.
Penanganan Keluhan
Penanganan keluhan merupakan suatu tindakan yang dilakukan perbankan
nasional dalam menghadapi ketidakpuasan dari pelanggan terhadap produk dan atau
layanan yang diberikan (Hatane Semuel, 2012). Ndubisi dalam Hatane Semuel
(2012) indikator penanganan keluhan adalah sebagai berikut:
1) Bank selalu siap menghadapi kemungkinan terjadinya konflik
2) Bank berusaha untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proses
pelayanan
3) Bank memiliki kemampuan untuk secara terbuka mendiskusikan solusi ketika
masalah timbul
4) Bank mampu memberikan solusi yang memuaskan atas masalah yang
dikeluhkan oleh konsumen
3.2
Penentuan Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi
83
Sugiyono
(2013:119)
menyatakan
bahwa
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
populasi
adalah
wilayah
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus yang berjumlah 550 nasabah,
karena pertimbangan populasi yang terlalu banyak, serta keterbatasan kemampuan,
biaya dan waktu, maka penelitian ini dilakukan secara sampling.
3.2.2
Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2013:120). Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan teknik sampel yang digunakan
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2013:125). Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Merupakan nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
2.
Telah menjadi nasabah BRI minimal selama satu bulan
3.
Nasabah berusia 20 tahun keatas
4.
Telah melakukan transaksi di BRI Cabang Unit Jekulo Kudus minimal dua
kali
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakn metode Slovin
(Umar,2013:78):
84
Keterangan :
n
= ukuran sampel
N
= jumlah populasi = 550 nasabah pinjaman KUR Mikro
e
= kesalahan dalam pengambilan sampel sebesar 10%
Perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah:
Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 nasabah
dengan jenis pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus sebagai
responden
3.3
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dari variabel-variabel penelitian ini akan dijelaskan
sebagai berikut:
a.
Data Primer (Primary Data)
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2013:308). Data primer yang digunakan dalam penelitian
85
ini ialah hasil kuesioner yang disebar kepada responden yaitu nasabah dengan jenis
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus.
b.
Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono,2013:308). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari situs web
komite kur, web resmi Bank Rakyat Indonesia, dan dari pihak BRI Cabang Unit
Jekulo Kudus.
3.4
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang diliakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono,2013:193). Pada penelitan ini kuesioner yang berupa daftar pernyataan
akan diberikan atau disebarkan kepada responden yaitu nasabah dengan jenis
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus, dengan harapan responden
akan memberi respon atas kuesioner yang diberikan.
86
Pernyataan pada kuesioner penelitian ini merupakan pernyataan terbuka yang
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi data gambaran umum responden
sedangkan bagian kedua berisi daftar pernyataan yang mewakili setiap variabel
dalam penelitian ini.
Data kuesioner ditentukan dengan menggunakan Skala Likert yaitu
berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu hal
(Umar,2013:70). Sedangkan Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan Skala
Ordinal yaitu dengan penelitian sebagai berikut:
a.
STS
sangat tidak setuju diberi skor
=1
b.
TS
tidak setuju diberi skor
=2
c.
N
netral diberi skor
=3
d.
S
setuju diberi skor
=4
e.
SS
sangat setuju diberi skor
=5
Skala Ordianl tersebut dijabarkan kedalam Rentang Skala (RS) sebagai
berikut (Umar,2013:44):
RS = nilai tertinggi – nilai terendah
banyaknya kelas
Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
RS = 5 – 1
5
= 0,8
Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Umar,2013:164)
1,00
1,80
=
sangat rendah
87
1,81
2,69
=
rendah
2,61
3,40
=
cukup
3,41
4,20
=
tinggi
4,21
5,00
=
sangat tinggi
2.
Wawancara
Larry Cristensen dalam Sugiyono (2013:188), wawancara merupakan teknik
pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pernyataan kepada
yang
diwawancari.
Wawancara
dalam
penelitian
ini
merupakan
metode
pengumpulan data yang dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak yang
terkait yaitu kepala BRI Cabang Unit Jekulo Kudus serta responden yang dilakukan
secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
3.5
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif, digunakan untuk menginterpretasikan data yang
sudah diolah menjadi suatu informasi yang berguna (Arikunto,2009:75). Dalam
penelitian ini metode analisis data kualitatif yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan, membandingkan, dan menganalisis data-data berupa tabel-tabel
dan grafik secara deskriptif.
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif
88
Data kuantitatif, adalah suatu analisis yang penyajiannya dalam bentuk
angka-angka yang dapat diukur dan dihitung (Arikunto,2009:75). Dalam penelitian
ini analisis kuantitatif digunakan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas, uji
asumsi klasik, regresi linier berganda, uji F, uji t, dan koefisiensi determinasi (R2).
3.6
Uji Instrumen
3.6.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi
validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat
betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Mengukur validitas dapat
dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item
pertanyaan dengan total skor variabel (Ghozali,2011:52).
Pengujian validitas diolah
menggunakan
program SPSS. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtable untuk degree of freedom
(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika rhitung lebih besar dari rtable dan
nilai positif maka pertanyaan atau indikator dinyatakan valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban
89
responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan
dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing
pertanyaan hendaknya mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator
acak maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2011:47-48).
Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot
atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α). Nunnally dalam Ghozali (2011:48), suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70.
3.7
Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan
dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat.
Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang
meliputi:
3.7.1
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berberdistribusi normal atau tidak yaitu:
a. Analisis Grafik
Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
melihat normal probability plot yang membandingakan distribusi kumulatif dari
90
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,2011:160-161).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali,2011:163) :
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalistik.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalistik.
b. Analisis Statistik
Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual
ialah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan
dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual tidak berdistribusi normal
Jika signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5% , maka H0 diterima, yang
berarti residual berdistribusi normal.(Ghozali,2011:164).
91
3.7.2
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali,2011:105).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi
dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Model regresi terbebas dari multikolinearitas ditunjukan dengan nilai
Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali,2011:105-106).
3.7.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali,2011:139).
92
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
melihat deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
adanya tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED.
Dasar analisisnya ialah (Ghozali,2011:139):
1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk menjamin keakuratan hasil pengamatan, maka digunakan salah satu uji
yaitu Uji Glesjer untuk mendeteksi ada tidaknya Heterokedastisitas. Jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
indikasi terjadi Heterokedastisistas. Jika signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5%
maka tidak mengandung heterokedastisitas (Ghozali,2011:143)
3.8
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen. Adapun persamaan Regresi Berganda adalah sebagai
berikut (Ghozali,2011:96):
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = loyalitas pelanggan
α = konstanta
b1 = koefisien regresi dari social benefit
93
X1= social benefit
b2 = koefisien regresi dari kepercayaan
X2= kepercayaan
b3 = koefisien regresi dari komunikasi
X3 = komunikasi
b4 = koefisien regresi dari penanganan keluhan
X4= penanganan keluhan
e = standard error
3.9
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui signifikansi dari hasil penelitian maka perlu dilakukan
beberapa uji sebagai berikut:
3.9.1
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji sitatistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98).
a.
Hipotesis yang diuji:
H0 : bk = 0 ; tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel social benefit,
kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan independen terhadap
variabel loyalitas
HA : bk ≠ 0 ; terdapat pengaruh secara simultan antara variabel social benefit,
kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan independen terhadap
variabel loyalitas
b.
Batasan F hitung:
94
H0 diterima : bila sig > α = 0,05
HA diterima : bila sig < α = 0,05
3.9.2
Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
independen (Ghozali, 2011:98).
a.
Hipotesis yang diuji:
H0 : bi = 0 ; tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel social benefit,
kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan independen terhadap
variabel loyalitas
HA : bk ≠ 0 ; terdapat pengaruh secara parsial antara social benefit, kepercayaan,
komunikasi, dan penanganan keluhan independen terhadap variabel loyalitas
b.
Batasan F hitung:
H0 diterima : bila sig > α = 0,05
HA diterima : bila sig < α = 0,05
3.10
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
95
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen
(Ghozali,2011:97).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
BRI yang merupakan bank pemerintah pertama yang didirikan pada
16
Desember 1895 di Purwokerto Jawa Tengah yang didirikan oleh Raden Aria
Wiriaatmadja. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia merupakan lembaga keuangan
kecil yang bernama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche
Hoofden yang merupakan asal dari Bank Rakyat Indonesia.
Terbentuknya Bank Rakyat Indonesia secara resmi sebagai Bank Pemerintah
pada 22
Februari 1946 dengan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946 dan
diresmikannya BRI sebagai bank pertama yang dimiliki pemerintah Indonesia. Pada
tahun 1960, pemerintah kembali menganti nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani
dan Nelayan (BKTN). Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 pemerintah
menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum dan
berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992, BRI berubah nama dan
status badan hukumnya menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dengan
fokus bisnis pada Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM).
96
BRI Cabang Unit Jekulo Kudus merupakan salah satu cabang unit BRI
yang berada di wilayah Kudus. BRI Cabang Unit Jekulo Kudus didirikan pada
tahun 1975. BRI Cabang Unit Jekulo Kudus ini terletak di Jl. Raya Kudus Pati Km.
10.
4.1.1 Motto
Melayani Dengan Setulus Hati
4.1.2 Visi
Menjadikan
BRI
sebagai
bank
komersial
terkemuka
yang
selalu
mengutamakan kepuasan nasabah
4.1.3 Misi
1.
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
2.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan
teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko
yang efektif serta praktik Good Corporate Governance yang sangat baik.
3.
Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang
berkepentingan (stakeholders).
4.1.4 Struktur Organisasi
Secara umum, BRI dipimpin oleh direktur utama yang dibantu koordinator
bisnis ritel dan sepuluh direktur yang membidangi bisnis masing-masing. Bidang
direktur tersebut meliputi UMKM, Bisnis Konsumer, Bisnis Komersial, Bisnis
97
Kelembagaan dan BUMN, Jaringan dan Layanan, Keuangan, Pengendalian Risiko
Kredit, Bidang Operasional, Sumber Daya Manusia, dan Kepatuhan. Secara
struktural direksi membawahi para kepala divisi di kantor pusat, sedangkan
pemimpin wilayah di kantor wilayah BRI dan pemimpin cabang di kantor cabang
khusus BRI yang tersebar diseluruh jarigan kerja BRI dikoordinator oleh direksi
Jaringan dan Layanan (http://bri.co.id).
BRI Cabang Unit Jekulo Kudus merupakan BRI Unit di wilayah Kudus
memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Kepala Unit
Supervisor
Mantri
Customer
Service
Teller
Customer
Service
Teras
Teller
Teras
Gambar 4. 1: Struktur organisasi BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
4.1.5 Fungsi dari masing-masing jabatan tersebut antara lain:
Masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
1.
Kepala
Unit,
bertugas
sebagai
pemimpin
kantor
BRI
Unit
dan
bertanggungjawab atas seluruh operasional BRI Unit tersebut. Kepala Unit
juga berwewenang melakukan keputusan kredit sebatas Kuasa Memutuskan
Permohonan Pinjaman (KMPP).
98
2.
Mantri, bertugas sebagai pemasaran yang berfungsi sebagai lending dan
funding officer, melakukan analisis, merekomendasikan putusan kredit dan
pembina nasabah kredit.
3.
Supervisor, bertugas menjamin keuangan kas, melayani kebutuhan kas,
menjamin ketertiban register cash in transit, menjamin ketertiban
ketenagakerjaan pegawai, menertibkan pengalokasian biaya supervisi,
menjamin keakuratan pengiriman laporan, dan meneliti kelengkapan berkas
pinjaman pada BRI Unit.
4.
Customer Service, bertugas dalam melayani kebutuhan nasabah dalam
melakukan transaksi yang bersifat administratif. Selain itu juga memberikan
banyak informasi kepada nasabah mengenai produk dan jasa yang
ditawarkan.
5.
Teller, bertugas melayani nasabah dalam transaksi tunai, yaitu penerimaan
dan pembayaran
kas, contohnya adalah penerimaan setoran, penarikan
tabungan dan transfer.
4.2
Analisis Deskripsi Responden
Deskripsi responden akan menganalisa mengenai nasabah pinjaman KUR
Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus yang menjadi obyek penelitian mengenai
pengaruh social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan terhadap
loyalitas nasabah. Pada penelitian ini responden didapat dengan melakukan
penyebaran kuesioner kepada nasabah dengan jumlah 100 nasabah. Proses untuk
mendapatkan responden penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1
Hasil Penyebaran Kuesioner
99
Keterangan
Jumlah
Kuesioner disebar
125
Kuesioner rusak
25
Kuesioner diolah
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Sebanyak 125 kuesioner disebar pada penelitian ini. Dari jumlah tersebut
sebanyak 125 kuesioner dapat kembali namun ditemukan 25 kuesioner yang rusak
atau tidak lengkap. Dengan demikian jumlah kuesioner yang diolah sebanyak 100
kuesioner dan sudah memenuhi jumlah sampel penelitian yang ditentukan yaitu 100
responden. Sementara untuk proses identifikasi responden dapat dilihat sebagai
berikut:.
4.2.1 Jenis Kelamin Responden
Responden KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dikelompokan
berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Menurut Jenis Kelamin
Keterangan
Jumlah
Presentase
Pria
53
53%
Wanita
47
47%
Total
100
100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4. menunjukan bahwa jumlah responden pria sebanyak 53 orang
atau 53%, sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 47 atau 47%. Dengan
100
demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah responden pria lebih banyak dari pada
jumlah responden wanita.
4.2.2 Pendidikan Terakhir Responden
Responden KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dikelompokan
berdasarkan pendidikan terakhir sebagai berikut:
Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Keterangan
Jumlah
Presentase
SD
6
6%
SMP
20
20%
SMA
57
57%
D3
11
11%
S1
6
6%
Total
100
100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah
sebagian besar responden
memiliki latar belakang pendidikan SMA yaitu sebanyak 57 orang atau 57% dari
total responden, sedangkan responden yang paling sedikit yaitu responden dengan
latar belakang pendidikan SD dan S1 yang sama-sama sebanyak 6 orang atau 6 %,
dari total responden.
4.2.3 Usia Responden
Responden KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dikelompokan
berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Menurut Usia
101
Keterangan
Usia
Jumlah
Presentase
20 - 29 tahun
25
25%
30 - 39 tahun
45
45%
>39 tahun
30
30%
Total
100
100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa responden dominan berusia 30 – 39 tahun
yaitu sebanyak 45 orang atau 45% dari total responden, sedangkan responden yang
paling sedikit adalah usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 25 orang atau 25% dari total
responden.
4.2.4 Lama Menjadi Nasabah
Responden KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dikelompokan
berdasarkan lama menjadi nasabah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Menurut Lama Menjadi Nasabah
Lama Menjadi
Nasabah
Jumlah
Persentase
1- 6 bulan
16
16%
7 bulan - 1 tahun
14
14%
> 1 tahun
70
70%
Total
100
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.5 menunjukan bahwa responden dominan sudah menjadi
nasabah selama > 1 tahun yaitu sebanyak 70 orang atau 70% dari total responden,
sedangkan responden yang paling sedikit ialah responden dengan lama menjadi
102
nasabah selama 7 bulan – 1 tahun yaitu sebanyak 14 orang atau 14% dari total
responden.
4.2.5 Frekuensi Transaksi Responden
Responden KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dikelompokan
berdasarkan frekuensi transaksi sebagai berikut:
Tabel 4.6
Klasifikasi Responden Menurut Frekuensi Transaksi
Frekuensi
Transaksi
Jumlah
Persentase
2 – 6 kali
32
32%
7 – 11 kali
16
16%
>11 kali
52
52%
Total
100
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.6 menunjukan responden dominan sudah bertransaksi >11 kali
yaitu sebanyak 52 orang atau 52% dari total responden, sedangkan responden yang
paling sedikit ialah responden dengan frekuensi transaksi 7 – 11 kali yaitu sebanyak
16 orang atau 16% dari total responden.
4.3
Hasil Analisis Data
4.3.1 Deskrispsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini merupakan analisa terhadap pernyataan
responden terhadap variabel, loyalitas ,social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan
penanganan keluhan pada nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo
103
Kudus. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian menggunakan rentang skala.
Rentang skala dapat dibuat sebagai berikut:
Skala Ordianl tersebut dijabarkan kedalam Rentang Skala (RS) sebagai
berikut (Umar,2013:44):
RS = nilai tertinggi – nilai terendah
banyaknya kelas
Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
RS = 5 – 1
5
= 0,8
Standar untuk kategori lima kelas tersebut adalah (Umar,2013:164)
1,00
1,80
=
sangat rendah
1,81
2,69
=
rendah
2,61
3,40
=
cukup
3,41
4,20
=
tinggi
4,21
5,00
=
sangat tinggi
Hasil analisis pernyataan responden terhadap kuesioner yang digunakan oleh
masing – masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini :
1.
Loyalitas (Y)
Hasil pernyataan responden dan perhitungan niai rat-rata pernyataan
responden disetiap indikator loyalitas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Loyalitas
104
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Saya tetap ingin
menjadi nasabah
BRI
0
0
1
2
14
42
53
212
32
160
100
416
4,16
Saya
bersedia
membayar
lebih
untuk
kualitas
produk atau jasa
yang lebih baik
yang di tawarkan
BRI
0
0
3
6
44
132
40
160
13
65
100
363
3,63
Saya
bersedia
membicarakan halhal positif tentang
kualitas jasa yang
diberikan
BRI
kepada orang lain
0
0
1
2
24
72
59
236
16
80
100
390
3,90
Saya
akan
merekomendasikan
produk atau jasa
BRI pada orang
lain
0
0
2
4
42
126
48
192
8
40
100
362
3,62
Saya
bersedia
meningkatkan
frekuensi transaksi
di BRI
0
0
1
2
40
120
53
212
6
30
100
364
3,64
Nilai Rata-rata
3,79
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil pernyataan responden terhadap loyalitas memperoleh nilai indeks rata–
rata sebesar 3,79, berada pada interval 3,41-4,20 dan masuk dalam kategori tinggi.
Pada pernyataan pertama yaitu
saya tetap ingin menjadi nasabah BRI, mampu
memperoleh nilai indeks tertinggi yaitu 4,16 yang termasuk dalam kategori tinggi.
Penilaian ini menunjukkan bahwa nasabah tetap berkeinginan menjadi nasabah BRI
atau tidak akan berpindah ke perbankan lainnya. Kategori tinggi juga diperoleh pada
pernyataan dua yaitu saya bersedia membayar lebih untuk kualitas produk atau jasa
105
yang lebih baik yang di tawarkan BRI dengan nilai indeks sebesar 3,63, pernyataan
ketiga yaitu saya bersedia membicarakan hal-hal positif tentang kualitas jasa yang
diberikan BRI kepada orang lain dengan nilai indeks 3,90 masuk dalam kategori
tinggi serta pernyataan terakhir yaitu saya bersedia meningkatkan frekuensi transaksi
di BRI dengan nilai indeks 3,64 juga masuk dalam kategori tinggi.
Kategori penilaian terendah diperoleh pada pernyataan keempat yaitu saya
bersedia meningkatkan frekuensi transaksi di BRI dengan nilai indeks sebesar 3,62.
Penilaian ini menunjukkan bahwa responden sebagai nasabah kurang bersedia untuk
meningkatkan frekuensi transaksi mereka di BRI.
2.
Social Benefit (X1)
Hasil pernyataan responden dan perhitungan niai rat-rata pernyataan
responden disetiap indikator social benefit dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Social Benefit
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Karyawan
BRI
menyambut saya
dengan
menyebutkan
nama saya ketika
akan
melakukan
transaksi
0
0
2
4
17
51
54
216
27
135
100
406
4,06
Saya mendapatkan
hadiah khusus atau
kartu ucapan pada
acara-acara khusus
BRI
1
1
0
0
39
117
44
176
16
80
100
374
3,74
Saya mendapatkan
pelayanan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
keinginan
tanpa
harus
1
1
1
2
32
96
52
208
14
70
100
377
3,77
106
Pernyataan
STS
1
F
S
TS
2
F
N
3
S
F
S
4
S
F
SS
5
S
F
N
Jumlah
Indeks
S
memberitahukan
karyawan BRI
Nilai Rata-rata
3,86
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil pernyataan responden terhadap social benefit memperoleh nilai indeks
rata–rata sebesar 3,86, berada pada interval 3,41-4,20 dan masuk dalam kategori
tinggi. Pada pernyataan pertama yaitu
karyawan BRI menyambut saya dengan
menyebutkan nama saya ketika akan melakukan transaksi, mampu memperoleh nilai
indeks tertinggi yaitu 4,06 yang termasuk dalam kategori tinggi. Penilaian ini
menunjukkan bahwa karyawan BRI sudah mampu memberikan suatu greeting atau
sambutan pertama kepada nasabahnya ketika akan melakukan transaksi. Kategori
tinggi juga diperoleh pada pernyataan ketiga yaitu saya mendapatkan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tanpa harus memberitahukan karyawan
BRI dengan nilai indeks sebesar 3,77.
Kategori penilaian terendah diperoleh pada pernyataan kedua yaitu saya
mendapatkan hadiah khusus atau kartu ucapan pada acara-acara khusus BRI dengan
nilai indeks sebesar 3,74. Penilaian ini menunjukkan bahwa BRI kurang
memperhatikan nasabahnya, karena pada acara khusus BRI kurang memberikan
apresiasi seperti hadiah ataupun kartu ucapan kepada nasabahnya.
3.
Kepercayaan (X2)
107
Hasil pernyataan responden dan perhitungan niai rat-rata pernyataan
responden disetiap indikator kepercayaan dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Kepercayaan
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Reputasi BRI lebih
baik
diantara
perbankan lainnya
1
1
2
4
33
99
46
184
18
90
99
378
3,82
BRI memberikan
jaminan
atas
pengamanan uang
saya
0
0
3
6
12
36
60
240
25
125
100
407
4,07
Karyawan
BRI
mampu memenuhi
kebutuhan
dan
keinginan saya
0
0
3
6
17
51
69
276
11
55
100
388
3,88
BRI
selalu
melakukan inovasi
produk dan jasa
0
0
0
0
38
114
54
216
8
40
100
370
3,70
Nilai Rata-rata
3,87
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil pernyataan responden terhadap kepercayaan memperoleh nilai indeks
rata – rata sebesar 3,87, berada pada interval 3,41-4,20 dan masuk dalam kategori
tinggi. Pada pernyataan kedua yaitu BRI memberikan jaminan atas pengamanan
uang saya, mampu memperoleh nilai indeks tertinggi yaitu 4,07 yang termasuk
dalam kategori tinggi. Penilaian ini menunjukkan bahwa BRI sudah mampu
memberikan jaminan atas pengamanan uang nasabah dengan baik. Kategori tinggi
juga diperoleh pada pernyataan pertama yaitu reputasi BRI lebih baik diantara
perbankan dengan nilai indeks sebesar 3,82 dan pernyataan ketiga yaitu karyawan
108
BRI mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan saya dengan nilai indeks 3,88
masuk dalam penilaian dengan kategori tinggi.
Kategori penilaian terendah diperoleh pada pernyataan keempat yaitu BRI
selalu melakukan inovasi produk dan jasa dengan nilai indeks sebesar 3,70. Penilaian
ini menunjukkan bahwa BRI kurang melakukan inovasi baik produk maupun jasa
bagi nasabahnya.
4.
Komunikasi (X3)
Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan
responden disetiap indikator komunikasi dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10
Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Komunikasi
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Karyawan
BRI
mampu
memberikan
informasi dengan
tepat waktu kepada
saya
0
0
0
0
21
63
58
232
21
105
100
400
4,00
Karyawan
BRI
mampu
menyediakan
informasi
perbankan terbaru
kepada saya
0
0
1
2
34
102
57
228
8
40
100
372
3,72
Karyawan
BRI
mampu
memberikan
informasi
yang
akurat kepada saya
1
1
1
2
30
90
48
192
20
100
100
385
3,85
Nilai Rata-rata
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
3,86
109
Hasil pernyataan responden terhadap komunikasi memperoleh nilai indeks
rata – rata sebesar 3,86, berada pada interval 3,41- 4,20 dan masuk dalam kategori
tinggi. Pada pernyataan pertama yaitu karyawan BRI mampu memberikan informasi
dengan tepat waktu kepada saya, yang mampu memperoleh nilai indeks tertinggi
yaitu 4,00 yang termasuk dalam kategori tinggi. Penilaian ini menunjukkan bahwa
karyawan BRI sudah mampu memberikan informasi tepat waktu kepada nasabahnya.
Kategori tinggi juga diperoleh pada pernyataan ketiga yaitu karyawan BRI mampu
memberikan informasi yang akurat kepada saya dengan nilai indeks sebesar 3,85.
Kategori penilaian terendah diperoleh pada pernyataan kedua yaitu karyawan
BRI mampu menyediakan informasi perbankan terbaru kepada saya dengan nilai
indeks sebesar 3,72. Penilaian ini menunjukkan bahwa karyawan BRI kurang mampu
menyediakan informasi perbankan terbaru untuk nasabah.
5.
Penanganan Keluhan (X4)
Hasil pernyataan responden dan perhitungan nilai rata-rata pernyataan
responden disetiap indikator penanganan keluhan dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Pernyataan Responden Terhadap Variabel Penanganan Keluhan
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Karyawan
BRI
selalu
siap
menghadapi
kemungkinan
terjadinya konflik
yang saya alami
0
0
2
4
29
87
54
216
15
75
100
382
3,82
Karyawan
BRI
berusaha
untuk
menyelesaikan
0
0
0
0
30
90
59
236
11
55
100
381
3,81
110
Pernyataan
STS
1
TS
2
N
3
S
4
SS
5
N
Jumlah
Indeks
F
S
F
S
F
S
F
S
F
S
Karyawan
BRI
memiliki
kemampuan untuk
secara
terbuka
mendiskusikan
solusi
ketika
timbul
masalah
kepada saya
0
0
2
4
25
75
56
224
17
85
100
388
3,88
Karyawan
BRI
mampu
memberikan solusi
yang memuaskan
atas masalah yang
saya keluhkan
0
0
3
6
29
87
54
216
14
70
100
379
3,79
konflik
yang
terjadi kepada saya
dalam
proses
pelayanan
yang
diberikan
Nilai Rata-rata
3,83
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hasil pernyataan responden terhadap penanganan keluhan memperoleh nilai
indeks rata– rata sebesar 3,83, berada pada interval 3,41- 4,20 dan masuk dalam
kategori tinggi. Pada pernyataan ketiga yaitu karyawan BRI memiliki kemampuan
untuk secara terbuka mendiskusikan solusi ketika timbul masalah kepada saya,
mampu memperoleh nilai indeks tertinggi yaitu 3,88 yang termasuk dalam kategori
tinggi. Penilaian ini menunjukkan bahwa karyawan BRI sudah mampu untuk secara
terbuka mendiskusikan solusi ketika timbul suatu masalah kepada nasabah. Kategori
tinggi juga diperoleh pada pernyataan pertama yaitu karyawan BRI selalu siap
menghadapi kemungkinan terjadinya konflik yang saya alami dengan nilai indeks
sebesar 3,82 dan pernyataan kedua yaitu karyawan BRI berusaha untuk
111
menyelesaikan konflik yang terjadi kepada saya dalam proses pelayanan yang
diberikan dengan nilai indeks 3,81 masuk dalam penilaian dengan kategori tinggi.
Kategori penilaian terendah diperoleh pada pernyataan keempat yaitu
karyawan BRI mampu memberikan solusi yang memuaskan atas masalah yang saya
keluhkan dengan nilai indeks sebesar 3,79. Penilaian ini menunjukkan bahwa
karyawan BRI dalam memberikan solusi dirasa masih kurang memuaskan atas
masalah yang dikeluhkan oleh nasabah.
4.4
Uji Instrumen
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk melihat apakah kuesioner valid atau tidak
kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur variabel. Pada penelitian ini pengujian
validitas menggunakan rhitung dan rtabel. Nilai rhitung merupakan korelasi jawaban
responden pada setiap pertanyaan pada masing-masing variabel
menggunakan
program SPSS dengan output bernama corrected item-total correlation Sementara
rtabel didapat menggunakan tabel r product moment, yaitu dengan df = n – 2 = 100 - 2
= 98 dengan tingkat sig. α = 0,05 maka didapatkan r tabel satu sisi (tabel r one tail)
sebesar 0,1654 (Ghozali,2011). Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Uji Validitas Variabel Loyalitas
Variabel indikator
rhitung
rtabel
Y1
0,558
0,1654
Y2
0,433
0,1654
Y3
0,452
0,1654
Keterangan
Valid
Valid
Valid
112
Y4
0,523
0,1654
Y5
0,442
0,1654
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.13
Uji Validitas Variabel Social Benefit
Variabel indikator
rhitung
rtabel
Keterangan
X1.1
0,418
0,1654
Valid
X1.2
0,571
0,1654
X1.3
0,551
0,1654
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.14
Uji Validitas Variabel Kepercayaan
Keterangan
Variabel indikator
rhitung
rtabel
X2.1
0,494
0,1654
X2.2
0,608
0,1654
Valid
X2.3
0,424
0,1654
Valid
X2.4
0,481
0,1654
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.15
Uji Validitas Variabel Komunikasi
Variabel indikator
rhitung
rtabel
X3.1
0,621
0,1654
Keterangan
Valid
113
X3.2
0,657
0,1654
X3.3
0,626
0,1654
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.16
Uji Validitas Variabel Penanganan Keluhan
Variabel indikator
rhitung
rtabel
Keterangan
X4.1
0,496
0,1654
Valid
X4.2
0,478
0,1654
X4.3
0,570
0,1654
X4.4
0,523
0,1654
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan hasil uji validitas di atas menunjukan bahwa nilai rhitung dari
masing-masing indikator setiap variabel lebih besar dibandingkan dengan rtabel. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa item pernyataan (indikator) kuesioner yang dinyatakan
valid sebagai alat ukur variabel
4.4.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
dilakukan menggunaan SPSS yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach’s Alpha. Dasar pengambilan keputusan adalah variabel
114
dikatakan reliabel jika hasil α > 0,70 sedangkan hasil α < 0,70 = tidak reliabel
(Ghozali,2011:48). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17
Uji Reliabilitas
Hasil
Standar
Variabel
Cronbach’s
Keterangan
Reliabilitas
Alpha
Loyalitas
Social Benefit
0,721
0,715
0,7
Reliabel
0,7
Reliabel
Kepercayaan
0,710
0,7
Reliabel
Komunikasi
0,787
0,7
Reliabel
0,7
Reliabel
Penanganan
0,726
Keluhan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukan bahwa Cronbach’s Alpha dari
masing-masing variabel lebih besar dari 0,7 sebagai standar reliabilitas. Dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa item pernyataan (indikator) variabel dari kuesioner
yang digunakan dinyatakan reliabel yang berarti kuesioner dalam penelitian ini
merupakan kuesioner yang handal.
4.5
Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas dapat
115
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalistik
(Ghozali,2011:163). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram
Sumber : Output SPSS 16.0 yang diolah, 2016
116
Gambar 4.3 Uji Normalitas Normal P – P Plot
Sumber : Output SPSS 16.0 yang diolah, 2016
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal P-Plot
diatas, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi
normal, dan berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Sedangkan
pada grafik normal P-Plot titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal, dan
mengikuti arah garis diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual terdistribusi
secara normal.
Selain itu untuk meyakinkan bahwa residual berdistribusi secara normal, maka
dapat dilakukan Uji Statistik Nonparametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α = 0,05, maka data residual berdistribusi
normal (Ghozali,2011:164). Hasil output dari pengujian normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut :
117
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parameters
a
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
1.42770804
Absolute
.061
Positive
.032
Negative
-.061
Kolmogorov-Smirnov Z
.615
Asymp. Sig. (2-tailed)
.844
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Dari tabel 4.18 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,615 dengan
tingakat signifikansi 0,844 > 0,05, maka H0 diterima, yang artinya data residual
berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas
dapat dideteksi pada nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Model regresi terbebas dari multikolinearitas ditunjukan dengan nilai Tolerance ≥
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali,2011:105). Hasil output dari
pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut:
118
Tabel 4.19
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
1
T
Sig.
Tolerance
VIF
(Constant)
2.410
.018
X1
2.528
.013
.619
1.615
X2
2.541
.013
.433
2.309
X3
2.217
.029
.501
1.998
X4
3.509
.001
.518
1.929
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.19 menunjukan bahwa nilai
Tolerance pada masing-masing variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF
pada masing-masing variabel independen kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi ini.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
grafik scatterplot.
Cara mendeteksinya ialah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas sedangkan jika
119
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011:139).
Dari hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas diperoleh pola sebagai
berikut:
Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS 16.0 yang diolah, 2016
Berdasarkan grafik Scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai
untuk
memprediksi
loyalitas nasabah berdasarkan masukan variabel-
variabel bebasnya yaitu social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan
keluhan.
120
Untuk menjamin keakuratan hasil pengamatan bahwa pada model regresi
tidak terjadi heterokedastisitas, maka dilakukan uji Glejser. Hasil
pengujian
heteroskaedastisitas melalui uji Glejser dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
1.313
.772
X1
-.113
.063
X2
-.035
X3
X4
Beta
T
Sig.
1.701
.092
-.228
-1.788
.077
.067
-.081
-.530
.598
.072
.072
.140
.991
.324
.055
.061
.125
.900
.370
a. Dependent Variable: absres
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.20 dengan jelas menunjukkan semua variabel independen
mempunyai nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas
4.6
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen (Ghozali,2011:96). Dalam penelitian ini variabel social
benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan digunakan untuk
memprediksi seberapa jauh pengaruhnya terhadap variabel loyalitas nasabah
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Berdasarkan analisis program
SPSS diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel 4.21 berikut:
121
Tabel 4.21
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
a
Standardized
Coefficients
Std. Error
3.082
1.279
Social Benefit
.266
.105
Kepercayaan
.281
Komunikasi
Penanganan
Keluhan
Beta
T
Sig.
2.410
.018
.202
2.528
.013
.111
.243
2.541
.013
.265
.120
.197
2.217
.029
.352
.100
.307
3.509
.001
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut :
Y = 3,082 + 0,266 Social Benefit + 0,281 Kepercayaan + 0,265 Komunikasi
+ 0,352 Penanganan Keluhan + e
Dimana:
a.
Konstanta sebesar 3,082 memiliki nilai yang positif, hal ini berarti bahwa jika
nilai nilai variabel social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan
keluhan dianggap konstan, maka loyalitas nasabah memiliki nilai positif.
b.
Nilai koefisien regresi social benefit sebesar 0,266 bernilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel social
benefit terhadap loyalitas nasabah, berarti variabel social benefit meningkat
maka loyalitas nasabah juga akan meningkat. Begitu juga ketika variabel
122
social benefit menurun maka loyalitas nasabah juga menurun.
c.
Nilai koefisien regresi kepercayaan sebesar 0,281 bernilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel
kepercayaan terhadap loyalitas nasabah, berarti variabel kepercayaan
meningkat maka loyalitas nasabah juga akan meningkat. Begitu juga ketika
variabel kepercayaan menurun maka loyalitas nasabah juga menurun.
d.
Nilai koefisien regresi komunikasi sebesar 0,265 bernilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel
komunikasi terhadap loyalitas nasabah, berarti variabel komunikasi
meningkat maka loyalitas nasabah juga akan meningkat. Begitu juga ketika
variabel komunikasi menurun maka loyalitas nasabah juga menurun.
e.
Nilai koefisien regresi penanganan keluhan sebesar 0,352 bernilai positif. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel
penanganan keluhan terhadap loyalitas nasabah, berarti variabel penanganan
keluhan meningkat maka loyalitas nasabah juga akan meningkat. Begitu
juga ketika variabel social benefit menurun maka loyalitas nasabah juga
menurun.
4.7
Uji Hipotesis
4.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji sitatistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,2011:98). Hasil perhitungan Uji F
ini dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:
123
Tabel 4.22
Hasil Uji – F
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
332.953
4
83.238
Residual
201.797
95
2.124
Total
534.750
99
F
Sig.
39.186
.000
a
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Hipotesis :
HA : bk ≠ 0 ; terdapat pengaruh secara simultan antara variabel social benefit,
kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan independen terhadap
variabel loyalitas. Syarat penerimaan hipotesis :
H0 diterima : bila sig > α = 0,05
HA diterima : bila sig < α = 0,05
Dari tabel diatas menunjukan nilai F sebesar 39,186 dengan signifikansi (sig)
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa variabel independen (social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan
penanganan keluhan) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
4.7.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Ghozali,2011:98).
Untuk
menguji
apakah
masing-masing
variabel
bebas
124
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan  =
0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis,
Hipotesis diterima bila signifikansi < 0,05 dan koefisien regresi positif. Hasil
perhitungan Uji t ini dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23
Hasil Uji t
Model
1
Koefisien Regresi
(Constant)
Sig.
3.082
.018
X1
.266
.013
X2
.281
.013
X3
.265
.029
X4
.352
.001
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis tabel 4.11 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel social
benefit (X1) terhadap variabel loyalitas nasabah (Y) dengan koefisien regresi
0,266 dengan signifikansi 0,013 < 0,05 maka H1 yang menyatakan bahwa
social benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah
diterima.
b.
Terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
kepercayaan (X2) terhadap variabel loyalitas nasabah (Y) dengan koefisien
regresi 0,281 dengan signifikansi 0,013 < 0,05 maka H2 yang menyatakan
125
bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah diterima.
c.
Terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
komunikasi (X3) terhadap variabel loyalitas nasabah (Y) dengan koefisien
regresi 0,265 dengan signifikansi 0,029 < 0,05 maka H3 yang menyatakan
bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah diterima.
d.
Terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
penanganan keluhan (X4) terhadap variabel loyalitas nasabah (Y) dengan
koefisien regresi 0,352 dengan signifikansi 0,001 < 0,05 maka H4 yang
menyatakan bahwa penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah diterima.
4.8
Koefisiensi Determinasi (R2)
Koefisiensi Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan (social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan)
dalam menjelaskan variasi variabel dependen (loyalitas nasabah). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Untuk melihat besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada
tabel model summary berikut ini:
126
Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R²)
b
Model Summary
Std. Error of the
Model
R
1
R Square
.789
a
Adjusted R Square
.623
Estimate
.607
1.457
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Hasil analisis menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,607, hal ini
berarti kemampuan variabel social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan
penanganan keluhan dalam menjelaskan loyalitas nasabah pinjaman KUR Mikro BRI
Cabang Unit Jekulo Kudus adalah sebesar 60,7% . jadi model cukup baik, sedangkan
sisanya (100% - 60,7% = 39,3%) dijelaskan oleh variabel lainya yang tidak
dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
4.9
Pembahasan
Hasil penelitian mengenai pengaruh social benefit, kepercayaan, komunikasi
dan penanganan keluhan terhadap loyalitas nasabah pinjaman KUR Mikro BRI
Cabang Unit Jekulo Kudus dapat dibuat pembahasan sebagai berikut:
1.
Pengaruh Social Benefit terhadap Loyalitas
Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel social benefit terhadap variabel
loyalitas nasabah menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar (+) 0,266 dengan nilai
signifikansi 0,013 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini membuktikan bahwa social
benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
127
Rata-rata indeks dari
social benefit masih dalam rentan kategori tinggi.
Namun, hasil kuesioner penelitian pada variabel social benefit yang didapatkan, item
dengan nilai indeks terendah yaitu 3,74 adalah item pernyataan kedua yaitu, saya
mendapatkan hadiah khusus atau kartu ucapan pada acara-acara khusus BRI. Berarti
dalam hal ini BRI kurang memperhatikan nasabahnya, karena pada acara khusus BRI
kurang memberikan apresiasi seperti hadiah ataupun kartu ucapan kepada
nasabahnya. Sehingga nasabah kurang puas dengan apresiasi yang diberikan oleh
BRI. Pemberian hadiah bagi nasabah BRI lebih cenderung pada nasabah Tabungan
(Simpedes dan Britama), untuk nasabah KUR Mikro hanya bisa mendapatkan hadiah
ketika nasabah mampu mengumpulkan poin. Poin akan didapatkan berdasarkan
seberapa sering nasabah melakukan transaksi pembayaran angsuran sebagai syarat
mendapatkan hadiah, dan hal seperti itu dirasa sulit karena pembayaran angsuran
biasanya sudah ditentukan berapa kali sesuai dengan plafond yang dipinjam.
Item yang mempunyai nilai indeks tertinggi yaitu sebesar 4,06 adalah
pernyataan pertama yaitu karyawan BRI menyambut saya dengan menyebutkan
nama saya ketika akan melakukan transaksi. Penilaian ini menunjukkan bahwa
karyawan BRI sudah mampu memberikan suatu greeting atau sambutan pertama
kepada nasabahnya ketika akan melakukan transaksi sehingga sudah ada hubungan
baik yang mampu meningkatkan loyalitas nasabah terhadap BRI. Mulai dari satpam
sampai customer service serta teller memberikan senyuman yang ramah, menyapa
nama nasabah dengan panggilan yang sopan dan mengucapkan salam pada awal
melayani nasabah dalam melakukan transaksi yang sudah sesuai dengan standar
pelayanan.
128
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Susanto dan Semuel (2013) dan Andreani,dkk (2012) yang
menunjukan bahwa social benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas.
2.
Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas
Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel kepercayaan terhadap variabel
loyalitas nasabah menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar (+) 0,281 dengan nilai
signifikansi 0,013 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini membuktikan bahwa kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Rata-rata indeks dari kepercayaan masih dalam rentan kategori tinggi.
Namun, hasil kuesioner penelitian pada variabel kepercayaan yang didapatkan, item
dengan nilai indeks terendah yaitu 3,70 adalah item pernyataan keempat yaitu, BRI
selalu melakukan inovasi produk dan jasa. Berarti dalam hal ini BRI kurang
melakukan inovasi baik produk maupun jasa bagi nasabahnya. Dalam proses
penyetoran uang pinjaman KUR Mikro, nasabah harus melakukan penyetoran sendiri
ke BRI tanpa ada suatu jasa layanan tambahan seperti karyawan BRI yang khusus
bertugas membantu dalam penyetoran pinjaman atau angsuran KUR Mikro yang
datang ketempat usaha.
Item yang mempunyai nilai indeks tertinggi yaitu sebesar 4,07 adalah
pernyataan kedua yaitu BRI memberikan jaminan atas pengamanan uang saya.
Penilaian ini menunjukkan bahwa BRI sudah mampu memberikan jaminan atas
pengamanan uang nasabah dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan karyawan
BRI yang teliti dalam melayani transaksi, menyampaikan informasi yang jelas dan
129
benar, tanggap terhadap keluhan nasabah, terbuka dalam proses transaksi, dan tidak
melakukan penipuan kepada nasabah.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh oleh
Murti (2013), didukung Hatane Semuel (2012), Zulkifli (2012),
Jushermi dan
Asriandi (2013), Abubakar dan Mokhtar (2015), serta Taleghani dan Tabatabaei
(2014) yang menunjukan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas.
3.
Pengaruh Komunikasi terhadap Loyalitas
Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel komunikasi terhadap variabel
loyalitas nasabah menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar (+) 0,265 dengan nilai
signifikansi 0,029 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini membuktikan bahwa komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Rata-rata indeks dari komunikasi masih dalam rentan kategori tinggi. Namun,
hasil kuesioner penelitian pada variabel komunikasi yang didapatkan, item dengan
nilai indeks terendah yaitu 3,72 adalah item pernyataan kedua yaitu, karyawan BRI
mampu menyediakan informasi perbankan terbaru kepada saya. Berarti dalam hal ini
karyawan BRI kurang mampu menyediakan informasi perbankan terbaru untuk
nasabah. Akhir tahun 2015 bunga BRI turun dari 12% menjadi 9% atau setara
0,41% bunga flat per bulan tetapi karyawan BRI kurang memberikan informasi
tersebut seperti tidak ada brosur ataupun pamflet yang di pasang sebagai media
informasi.
Item yang mempunyai nilai indeks tertinggi yaitu sebesar 4,00 adalah
pernyataan pertama yaitu karyawan BRI mampu memberikan informasi dengan tepat
waktu kepada saya. Dengan penilaian ini menunjukkan bahwa karyawan BRI sudah
130
mampu memberikan informasi tepat waktu kepada nasabahnya. Karyawan BRI
selalu memberikan tabel kredit pinjaman KUR Mikro pada nasabah ketika
melakukan transaksi, hal ini dilakukan agar nasabah mengetahui informasi
penyetoran selanjutnya.
Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Hatane Semuel (2012)
menyatakan bahwa komunikasi tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas. tetapi
hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh
Murti (2013) serta didukung Jushermi dan Asriandi (2013), Abubakar dan Mokhtar
(2015), serta Taleghani dan Tabatabaei (2014) yang menunjukan bahwa komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.
4. Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas
Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel penanganan keluhan terhadap
variabel loyalitas nasabah menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar (+) 0,352
dengan nilai signifikansi 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini membuktikan bahwa
penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Rata-rata indeks dari penanganan keluhan masih dalam rentan kategori tinggi.
Namun, hasil kuesioner penelitian pada variabel penanganan keluhan yang
didapatkan, item dengan nilai indeks terendah yaitu 3,79 adalah item pernyataan
keempat yaitu, karyawan BRI mampu memberikan solusi yang memuaskan atas
masalah yang
saya keluhkan. Berarti dalam hal ini karyawan BRI dalam
memberikan solusi dirasa masih kurang memuaskan atas masalah yang dikeluhkan
oleh nasabah, seperti kerap terjadi offline pada sistem yang menyebabkan
terganggunya proses transaksi, karyawan BRI hanya memberikan solusi untuk
131
menunggu bahkan menunda transaski sampai jaringan tersebut normal kembali yang
cenderung memakan waktu lama serta tidak ada pemberitahuan kepada nasabah
secara khusus ketika jaringan kembali normal.
Item yang mempunyai nilai indeks tertinggi yaitu sebesar 3,88 adalah
pernyataan pertama yaitu karyawan BRI memiliki kemampuan untuk secara terbuka
mendiskusikan solusi ketika timbul masalah kepada saya. Penilaian ini menunjukkan
bahwa karyawan BRI sudah mampu untuk secara terbuka mendiskusikan solusi
ketika timbul suatu masalah kepada nasabah, seperti ketika melakukan transaksi
terdapat antrian penyetoran yang penuh maka karyawan BRI memberikan solusi
secara terbuka seperti menyarankan untuk melakukan transaksi di BRI Teras yang
masih dalam control BRI Cabang Unit Jekulo Kudus.
Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Hatane Semuel (2012)
menyatakan bahwa penanganan keluhan tidak mempunyai pengaruh terhadap
loyalitas. Tetapi hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang sebelumnya
dilakukan oleh Murti (2013) serta Taleghani dan Tabatabaei (2014) yang
menunjukan bahwa penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas.
132
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai variabel social beneft, kepercayaan,
komunikasi, dan penanganan keluhan terhadap loyalitas nasabah pinjaman KUR
Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara social benefit terhadap loyalitas
nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Hal ini
berarti social benefit meningkat maka loyalitas nasabah akan meningkat pula.
Demikian juga sebaliknya, ketika social benefit menurun maka loyalitas
nasabah akan menurun.
2.
Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh bahwa secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan terhadap loyalitas nasabah
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Hal ini berarti
kepercayaan meningkat maka loyalitas nasabah akan meningkat pula.
Demikian juga sebaliknya, ketika kepercayaan menurun maka loyalitas
nasabah akan menurun.
3.
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh bahwa secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi terhadap loyalitas nasabah
pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Hal ini berarti
133
komunikasi meningkat maka loyalitas nasabah akan meningkat pula.
Demikian juga sebaliknya, ketika komunikasi menurun maka loyalitas
nasabah akan menurun.
4.
Hasil pengujian hipotesis keempat diperoleh bahwa secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara penanganan keluhan terhadap loyalitas
nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Hal ini
berarti penanganan keluhan meningkat maka loyalitas nasabah akan
meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, ketika penanganan keluhan
menurun maka loyalitas nasabah akan menurun.
5.
Social
benefit,
kepercayaan,
komunikasi
dan
penanganan
keluhan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan social benefit yang besar, kepercayaan yang
tinggi, komunikasi dan penanganan keluhan yang baik mampu meningkatkan
loyalitas nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Jekulo Kudus.
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan
saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian. Saran terhadap hasil
penelitian mengenai pengaruh variabel social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan
penanganan keluhan terhadap loyalitas nasabah pinjaman KUR Mikro BRI Cabang
Unit Jekulo Kudus adalah sebagai berikut :
1.
Faktor terbesar yang mempengaruhi loyalitas nasabah yaitu variabel
penanganan keluhan. Pada variabel penanganan keluhan, indikator atau
pernyataan keempat yang memiliki penilaian terendah yaitu karyawan BRI
mampu memberikan solusi yang memuaskan atas masalah yang
saya
134
keluhkan. Dengan demikian sebaiknya karyawan BRI harus diberikan
layanan training tambahan agar lebih mampu untuk memberikan solusi yang
tepat bagi nasabah, agar permasalahan yang dihadapi oleh nasabah
secepatnya terselesaikan.
2.
Faktor kedua yang mempengaruhi loyalitas nasabah yaitu variabel
kepercayaan. Pada variabel kepercayaan, indikator atau pernyataan keempat
yang memiliki penilaian terendah yaitu BRI selalu melakukan inovasi produk
dan jasa. Dengan demikian, sebaiknya BRI harus lebih melakukan inovasi
produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan nasabah KUR Mikro demi
kenyamanan serta kepuasan nasabah agar meningkatkan loyalitas mereka.
3.
Faktor ketiga yang mempengaruhi loyalitas nasabah yaitu variabel social
benefit. Pada variabel social benefit, indikator atau pernyataan kedua yang
memiliki penilaian terendah yaitu saya mendapatkan hadiah khusus atau kartu
ucapan pada acara-acara khusus BRI. Dengan demikian, sebaiknya BRI harus
memberikan suatu apresiasi seperti undian berhadiah serta tata cara
pengambilan hadiah ataupun kartu ucapan pada acara-acara khusus BRI bagi
nasabah KUR Mikro, agar mampu menciptakan suatu manfaat sosial yang
lebih kuat pada nasabah.
4.
Faktor terkecil yang mempengaruhi loyalitas nasabah yaitu variabel
komunikasi. Pada variabel komunikasi, indikator atau pernyataan kedua yang
memiliki penilaian terendah yaitu karyawan BRI mampu menyediakan
informasi perbankan terbaru kepada saya. Dengan demikian,
sebaiknya
karyawan BRI harus diberikan pengarahan agar mampu memberikan
135
informasi terbaru yang akurat bagi nasabah. Hal ini dilakukan agar apabila
sewaktu-waktu terjadi perubahan informasi nasabah tidak merasa dirugikan.
136
Daftar pustaka
Abubakar, Muhammad.M dan S. S. Mohd Mokhtar. 2015. “Relationship Marketing,
Long Term Orientation and Customer Loyalty in Higher Education”.
Mediterranean Journal of Social Sciences. ISSN 2039-9340. Vol 6, No 4,
July, pp 466-474
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta:
Bandung
Andreani, Fransisca, Yesslyn Sumargo, dan Chen Lie. 2012. “The Influence of
Customer Relationship Management (CRM) on Cutomer Loyalty in JW
Marriott Hotel Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.14,
No. 2 September, pp 156-163
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Edisi Ketiga. Salemba Empat: Jakarta
Buttle, Francis. 2007. Customer Relationship Markreting. Banyumedia Publishing:
Malang
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manjemen Pemasaran. Cetakan II. PT. Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera: Bandung
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang: Semarang
http://bri.co.id, 2015
Jushermi dan Ari Asriandi. 2013. “Pengaruh Relationship Marketing terhadap
Loyalitas Pengguna Kartu KFC Music Hitter pada KFC Sudirman Pekanbaru”.
Jurnal Ekonomi. Vol. 21, No. 3 September, pp 1-12
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-Prinsp Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Erlangga :Jakarta
dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran . Edisi 13. Jilid 1.
Erlangga: Jakarta
dan K.L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran . Edisi 13. Jilid 2.
Erlangga: Jakarta
Latumaerissa, Julius R. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba
Empat: Jakarta
Lovelock, C, Jochen W dan Jacky M. 2011. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi,
Strategi Persepektif Indonesia. Jilid 1. Erlangga: Jakarta
137
.2011.Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi Persepektif
Indonesia. Jilid 2. Erlangga: Jakarta
Murti, Sasanti Herdina. 2013. “Pengaruh Dimensi Rekationship Marketing Terhadap
Loyalitas Pelanggan”. Management Analysis Journal 1 (2). ISSN 2252-6552,
pp 110-116
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson . 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1. Salemba Empat: Jakarta
Sekaran, Uma. 2014.Metode Penelitian untuk Bisnis.Salemba Empat:Jakarta
Semuel, Hatane. 2012. “Customer Relationship Marketing Pengaruhnya Terhadap
Kepercayaan dan Loyalitas Perbankan Nasiona”. Jurnal Manajemen
Pemasaran. Vol. 7, No. 1, April, pp 33-41
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta:Bandung
Susanto, Franky dan Hatane Semuel. 2013. “Pengaruh Relationship Marketing
terhadap Loyalitas Pelanggan PT. Mitra 10 Surabaya. Jurnal Manejemen
Pemasaran. Vol.1, No. 1, pp1-15
Taleghani, Mohammad dan S.M. Reza Tabatabaei. 2014. “The Effects of
Relationship Marketing on the Increase Customers' Loyalty (Case Study: Melli
Bank in Rasht)”. International Journal of Management Sciences and
Education, ISSN:2345-6396, Vol.2, Januari, pp 63-68
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing: Yogyakarta
Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
Kedua. Cetakan Keduabelas. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta
www.komite-kur.com, 2015
Zikmund, William G dan Babin, Barry J. 2011. Menjelajahi Riset Pemasaran.
Salemba Empat: Jakarta
Zulkifli. 2012. “Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer
Loyality pada Nasabah Bank Mega, Tbk. Malang”. Jurnal Manajemen dan
Akuntansi. Vol 1, No 1, April, pp 55-68
138
LAMPIRAN 1
KUESIONER
139
Kuesioner Penelitian
No. Responden:.....
PENGARUH
IMPLEMENTASI
DIMENSI
RELATIONSHIP
MARKETING DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS
NASABAH PINJAMAN KUR MIKRO BRI CABANG UNIT
JEKULO KUDUS
Nasabah BRI Cabang Unit Jekulo Kudus yang saya hormati,
Mohon bantuan anda untuk bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner
ini . Kuisioner ini ditujukan untuk membantu pengumpulan data penelitian guna
penyusunan skripsi yang disusun oleh:
Nama
: Dwi Setiyowati
NIM
: B11.2012.02644
Fakultas/Depertemen : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
Perguruan Tinggi
: Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS)
Kerahasiaan
anda
sebagai
kepentingan
akademis.
responden
Bacalah
terjamin dan hanya
baik-baik
dan
digunakan
jawablah dengan
jujur
untuk
setiap
pertanyaan di bawah ini. Atas bantuan dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian kuesioner : Berilah tanda check atau (√) pada kolom
isian
A.
IDENTITAS RESPONDEN
1.
Nama Responden :
2.
Alamat:
3.
Jenis Kelamin :
Pria
Wanita
140
4.
5.
6.
7.
8.
Pendidikan Terakhir :
SD
SMP
SMA/ Sederajat
D3/S1, sebutkan...
Usia Anda pada saat ini :
< 20 tahun
20 – 29 tahun
30 - 39 tahun
>39 tahun
Rekening Pinjaman BRI yang dimiliki:
Kupedes
KUR Mikro
Bri Guna Mikro
Kupedes Rakyat
KUR Mikro Baru
Sudah berapa lama menjadi nasabah BRI
< 1 bulan
1- 6 bulan
7 bulan – 1 tahun
> 1 tahun
Telah melakukan transaksi di BRI Cabang Unit Jekulo Kudus
berapa kali
B.
< 2 kali
2 – 6 kali
7 – 11 kali
>11 kali,
HUBUNGAN PELANGGAN
Pernyataan-pernyataan di bawah ini dibuat untuk mengetahui indikator
loyalitas, social benefit, kepercayaan, komunikasi, dan penanganan keluhan
anda terhadap BRI Cabang Unit Jekulo Kudus. Beri tanda checklist (√) untuk
menjawab pertanyaan.
Keterangan jawaban:
SS
=
Sangat Setuju
N
= Netral
TS = Tidak Setuju
S
=
Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
141
No
1
2
3
4
5
No
1
Pernyataan
Loyalitas Nasabah
Pernyataan
Social benefit
Karyawan BRI menyambut saya dengan
menyebutkan nama saya ketika akan
melakukan transaksi
Saya mendapatkan hadiah khusus atau kartu
ucapan pada acara-acara khusus BRI
3
Saya mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan tanpa harus
memberitahukan karyawan BRI
1
2
3
4
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
Saya tetap ingin menjadi nasabah BRI
Saya bersedia membayar lebih untuk kualitas
produk atau jasa yang lebih baik yang di
tawarkan BRI
Saya bersedia membicarakan hal-hal positif
tentang kualitas jasa yang diberikan BRI
kepada orang lain
Saya akan merekomendasikan produk atau
jasa BRI pada orang lain
Saya bersedia meningkatkan frekuensi
transaksi di BRI
2
No
SS
Pernyataan
Kepercayaan
Reputasi BRI lebih baik diantara perbankan
lainnya
BRI memberikan jaminan atas pengamanan
uang saya
Karyawan BRI mampu memenuhi kebutuhan
dan keinginan saya
BRI selalu melakukan inovasi produk dan
jasa
142
No
Pernyataan
Komunikasi
1
Karyawan
BRI
mampu
memberikan
informasi dengan tepat waktu kepada saya
2
Karyawan BRI mampu
menyediakan
informasi perbankan terbaru kepada saya
3
Karyawan
BRI
mampu
memberikan
informasi yang akurat kepada saya
No
Pernyataan
Penanganan Keluhan
1
Karyawan BRI selalu siap menghadapi
kemungkinan terjadinya konflik yang saya
alami
2
Karyawan BRI berusaha untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi kepada saya dalam proses
pelayanan yang diberikan
3
Karyawan BRI memiliki kemampuan untuk
secara terbuka mendiskusikan solusi ketika
timbul masalah kepada saya
4
Karyawan BRI mampu memberikan solusi
yang memuaskan atas masalah yang saya
keluhkan
SS
S
N
TS
STS
SS
S
N
TS
STS
143
LAMPIRAN 2
TABULASI
DAN
IDENTITAS RESPONDEN
144
No.
Resp
Y1`
Y2
Y3
Y4
Y5
Y
X1.1
X1.2
X1.3
X1
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2
X3.1
X3.2
X3.3
X3
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4
1
4
3
4
4
4
19
3
3
4
10
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
2
3
3
4
3
3
16
3
4
3
10
3
4
4
4
15
4
3
3
10
3
3
4
4
14
3
5
4
3
4
5
21
5
5
5
15
3
4
5
4
16
4
4
5
13
5
4
4
3
16
4
4
3
3
3
4
17
4
3
4
11
3
4
4
3
14
4
4
4
12
4
3
3
3
13
5
5
5
5
4
4
23
4
3
5
12
4
4
4
3
15
5
4
3
12
3
4
4
4
15
6
4
3
4
4
4
19
4
4
3
11
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
3
4
4
15
7
5
4
4
3
4
20
4
3
4
11
4
4
4
4
16
4
3
4
11
3
4
4
4
15
8
4
3
4
4
4
19
4
5
4
13
4
5
4
4
17
4
4
4
12
5
4
5
5
19
9
5
5
5
5
5
25
5
5
4
14
5
4
4
5
18
5
5
5
15
5
4
5
5
19
10
3
2
3
3
3
14
3
3
4
10
3
4
4
3
14
3
3
3
9
4
3
4
4
15
11
4
3
4
4
3
18
4
3
3
10
4
4
3
4
15
3
3
3
9
4
3
3
4
14
12
5
4
4
4
4
21
4
5
4
13
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
13
4
4
4
4
3
19
4
5
5
14
3
4
4
4
15
4
4
4
12
4
4
3
4
15
14
3
4
3
3
3
16
4
4
4
12
3
3
3
3
12
4
4
4
12
3
3
3
3
12
15
4
4
4
3
3
18
4
4
4
12
3
5
4
4
16
5
4
3
12
3
3
4
3
13
16
3
3
4
4
3
17
5
4
5
14
5
4
4
3
16
3
4
4
11
3
3
3
4
13
17
4
3
4
4
4
19
4
4
4
12
3
4
3
3
13
4
3
3
10
4
4
3
3
14
18
4
4
4
4
3
19
3
3
4
10
3
3
4
4
14
4
4
4
12
4
3
3
4
14
19
5
4
4
4
4
21
5
4
4
13
5
5
5
4
19
4
4
5
13
4
4
4
4
16
20
5
3
4
4
3
19
4
4
4
12
4
5
4
3
16
4
4
4
12
3
3
4
4
14
145
No.
Resp
Y1`
Y2
Y3
Y4
Y5
Y
X1.1
X1.2
X1.3
X1
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2
X3.1
X3.2
X3.3
X3
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4
21
4
4
4
4
4
20
3
3
3
9
4
4
4
4
16
4
4
4
12
5
3
4
4
16
22
3
3
3
3
3
15
4
3
3
10
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
23
5
5
5
4
3
22
5
5
4
14
5
5
3
4
17
5
5
5
15
5
4
3
4
16
24
4
3
5
3
3
18
4
5
5
14
4
4
4
3
15
3
3
3
9
3
3
5
4
15
25
4
3
3
4
4
18
4
4
3
11
4
4
4
3
15
4
4
3
11
4
4
4
3
15
26
5
5
4
4
4
22
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
27
5
3
4
4
4
20
5
4
3
12
5
4
4
4
17
5
4
4
13
4
4
4
4
16
28
5
3
4
3
4
19
4
4
3
11
4
4
4
4
16
5
4
3
12
4
5
4
3
16
29
4
3
4
3
3
17
4
3
3
10
3
5
4
5
17
5
4
4
13
5
4
4
3
16
30
4
4
4
4
4
20
4
3
4
11
3
4
4
3
14
4
3
3
10
4
4
4
3
15
31
5
3
4
3
4
19
4
3
3
10
3
4
5
4
16
4
4
4
12
3
4
5
4
16
32
5
3
4
4
4
20
5
4
5
14
5
5
5
5
20
4
4
4
12
4
3
3
4
14
33
4
3
3
3
3
16
4
3
4
11
4
4
3
3
14
4
3
4
11
3
4
4
4
15
34
4
4
4
3
4
19
3
3
3
9
3
4
3
3
13
4
3
4
11
3
4
3
4
14
35
4
3
4
4
4
19
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
3
4
11
3
4
4
3
14
36
4
3
4
3
3
17
4
4
3
11
3
4
4
4
15
4
4
4
12
3
4
4
4
15
37
5
3
4
3
4
19
4
4
4
12
3
3
4
3
13
4
4
4
12
4
4
4
4
16
38
5
5
4
5
4
23
5
4
5
14
5
5
4
5
19
5
5
5
15
4
4
5
5
18
39
4
3
4
3
4
18
4
4
3
11
4
4
4
4
16
3
4
4
11
4
4
4
3
15
40
4
4
5
3
4
20
5
4
3
12
3
4
5
3
15
3
4
3
10
5
5
4
3
17
41
4
3
4
3
3
17
3
4
3
10
3
3
3
3
12
4
4
4
12
3
3
3
3
12
42
4
4
4
3
5
20
5
4
5
14
4
4
4
3
15
4
3
5
12
4
5
5
5
19
43
5
4
3
4
4
20
4
4
3
11
5
4
4
3
16
4
4
4
12
4
4
3
4
15
44
3
4
5
4
3
19
5
4
4
13
4
4
3
3
14
4
3
4
11
3
4
5
4
16
146
No.
Resp
Y1`
Y2
Y3
Y4
Y5
Y
X1.1
X1.2
X1.3
X1
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2
X3.1
X3.2
X3.3
X3
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4
45
4
3
5
4
3
19
3
4
4
11
5
4
5
3
17
3
4
4
11
4
5
4
3
16
46
4
4
3
3
4
18
4
3
4
11
3
4
4
3
14
3
4
3
10
3
4
4
4
15
47
4
3
4
4
4
19
4
3
3
10
4
4
3
4
15
4
4
4
12
3
3
3
3
12
48
4
3
4
4
4
19
4
3
4
11
3
4
4
4
15
4
4
4
12
4
4
4
4
16
49
4
3
3
3
4
17
3
4
4
11
2
4
4
3
13
4
4
4
12
4
4
4
4
16
50
5
5
5
4
4
23
5
5
5
15
5
5
4
4
18
4
4
4
12
5
5
5
5
20
51
5
4
3
3
4
19
3
3
4
10
4
4
5
4
17
4
3
5
12
3
4
3
5
15
52
5
4
3
3
3
18
5
4
3
12
5
4
3
4
16
5
4
5
14
5
3
4
4
16
53
4
3
3
3
4
17
4
3
3
10
3
4
4
3
14
3
3
3
9
4
4
4
4
16
54
5
4
5
5
5
24
5
4
4
13
5
5
5
5
20
5
5
5
15
4
4
4
5
17
55
4
5
3
3
4
19
4
5
4
13
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
56
3
4
3
2
2
14
4
3
3
10
3
2
3
3
11
4
3
2
9
2
3
2
2
9
57
4
4
4
4
4
20
5
4
4
13
4
3
4
4
15
4
4
4
12
4
4
4
4
16
58
5
5
4
4
4
22
5
5
4
14
4
5
5
4
18
4
4
4
12
4
4
5
4
17
59
5
4
4
4
4
21
5
3
4
12
5
4
4
4
17
4
3
3
10
4
3
4
3
14
60
4
5
4
3
4
20
4
3
3
10
3
5
4
3
15
4
4
4
12
4
4
3
4
15
61
4
3
4
5
5
21
5
3
4
12
3
5
3
4
15
5
4
5
14
5
5
5
5
20
62
5
3
4
5
4
21
5
3
4
12
4
5
4
4
17
4
4
5
13
3
3
4
4
14
63
4
5
5
4
3
21
5
5
5
15
3
4
5
3
15
3
3
4
10
4
5
4
3
16
64
4
3
4
4
4
19
4
5
5
14
4
5
4
3
16
4
3
3
10
4
4
4
4
16
65
4
3
4
3
3
17
4
3
3
10
3
2
2
3
10
3
3
3
9
3
4
3
3
13
66
4
4
5
4
4
21
3
4
4
11
5
5
4
4
18
4
5
5
14
4
4
5
4
17
67
4
4
4
4
4
20
4
5
5
14
4
4
4
3
15
3
3
3
9
5
4
5
5
19
68
5
5
5
5
4
24
4
4
4
12
5
5
4
5
19
5
5
5
15
5
5
4
5
19
147
No.
Resp
Y1`
Y2
Y3
Y4
Y5
Y
X1.1
X1.2
X1.3
X1
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2
X3.1
X3.2
X3.3
X3
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4
69
5
4
3
3
3
18
5
4
3
12
4
5
4
5
18
5
4
5
14
4
5
5
3
17
70
4
3
4
3
3
17
4
4
4
12
3
4
4
4
15
4
4
4
12
4
4
4
4
16
71
4
3
3
3
3
16
3
3
4
10
3
4
4
3
14
3
3
4
10
4
4
4
3
15
72
3
4
4
4
3
18
4
3
3
10
4
4
4
4
16
5
3
5
13
4
4
4
3
15
73
4
3
4
3
4
18
3
4
4
11
3
4
4
4
15
3
3
3
9
3
4
4
4
15
74
4
3
4
3
4
18
3
3
4
10
3
3
3
3
12
3
3
3
9
3
3
4
3
13
75
4
3
4
4
3
18
5
4
4
13
4
4
4
4
16
4
3
3
10
4
4
4
4
16
76
4
4
4
4
4
20
3
4
4
11
4
3
4
4
15
4
4
4
12
4
4
4
4
16
77
3
4
3
3
3
16
4
3
3
10
3
4
3
4
14
3
3
3
9
3
3
3
3
12
78
5
4
4
3
4
20
4
3
3
10
4
5
4
4
17
4
3
4
11
4
4
4
4
16
79
5
5
5
5
3
23
4
3
4
11
5
5
4
4
18
5
5
4
14
5
4
5
4
18
80
4
3
3
3
4
17
4
3
3
10
4
4
4
4
16
4
4
4
12
3
3
4
4
14
81
3
2
3
4
3
15
3
4
3
10
2
3
4
3
12
4
3
4
11
4
4
3
3
14
82
3
4
5
3
3
18
5
4
3
12
4
5
4
3
16
4
3
3
10
4
3
4
3
14
83
4
4
4
3
3
18
5
4
4
13
3
4
4
5
16
5
4
5
14
4
4
4
4
16
84
4
3
4
3
3
17
2
3
2
7
3
3
2
3
11
3
3
3
9
4
3
4
3
14
85
3
3
4
3
3
16
4
3
4
11
4
4
4
4
16
3
3
4
10
4
3
3
4
14
86
5
4
5
4
4
22
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
5
5
18
87
5
4
4
5
4
22
4
5
4
13
4
4
4
4
16
5
4
4
13
4
4
5
4
17
88
5
3
4
4
4
20
4
4
4
12
4
5
4
4
17
4
4
5
13
5
4
3
4
16
89
4
4
4
3
4
19
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
3
3
10
3
4
4
3
14
90
5
4
5
4
5
23
5
5
5
15
5
5
4
4
18
5
5
5
15
4
5
5
5
19
91
5
4
4
3
3
19
4
4
3
11
5
5
4
3
17
5
4
4
13
5
4
4
5
18
92
4
4
3
4
3
18
4
3
4
11
4
3
3
3
13
4
4
3
11
4
3
3
4
14
148
No.
Resp
Y1`
Y2
Y3
Y4
Y5
Y
X1.1
X1.2
X1.3
X1
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2
X3.1
X3.2
X3.3
X3
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4
93
3
4
4
4
3
18
4
3
4
11
4
4
4
4
16
4
4
3
11
4
3
4
4
15
94
4
5
4
4
4
21
5
5
5
15
4
5
4
4
17
5
4
5
14
4
5
4
4
17
95
4
4
3
4
4
19
4
4
3
11
4
4
4
4
16
4
4
3
11
3
4
3
4
14
96
4
4
4
4
4
20
5
4
4
13
4
4
5
4
17
5
4
5
14
4
4
4
5
17
97
3
3
2
2
3
13
2
1
1
4
1
2
3
3
9
3
2
1
6
3
3
2
2
10
98
2
2
3
3
3
13
3
3
3
9
3
3
2
3
11
3
3
3
9
2
3
3
2
10
99
4
3
3
4
3
17
4
3
4
11
4
4
3
3
14
3
3
3
9
3
3
3
3
12
100
4
3
4
4
3
18
4
3
4
11
4
3
4
4
15
4
4
3
11
3
4
3
3
13
149
No.
Resp
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur
Lama Menjadi Nasabah
Transaksi
1
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
2
Pria
D3
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
3
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
4
Pria
D3
20 - 29 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
5
Pria
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
6
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
7
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
8
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
9
Wanita
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
10
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
11
Wanita
SMP
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
12
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
13
Pria
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
14
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
15
Pria
SD
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
16
Pria
SMA
>39 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
17
Pria
SMP
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
7 - 11 kali
18
Pria
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
19
Pria
SMP
>39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
20
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
21
Pria
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
22
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
23
Pria
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
150
No.
Resp
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur
Lama Menjadi Nasabah
Transaksi
24
Pria
SD
>39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
25
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
26
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
27
Pria
D3
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
28
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
29
Pria
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
30
Pria
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
31
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
32
Pria
S1
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
33
Wanita
SD
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
34
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
35
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
36
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
37
Wanita
D3
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
38
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
39
Pria
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
40
Pria
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
41
Pria
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
42
Pria
SMP
>39 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
43
Pria
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
44
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
45
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
46
Pria
D3
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
151
No.
Resp
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur
Lama Menjadi Nasabah
Transaksi
47
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
48
Wanita
SMP
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
49
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
50
Pria
D3
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
51
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
52
Pria
SMA
20 - 29 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
53
Pria
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
54
Pria
SMA
>39 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
55
Wanita
S1
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
56
Pria
SMP
20 - 29 tahun
1- 6 bulan
>11 kali
57
Pria
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
58
Wanita
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
59
Wanita
S1
20 - 29 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
60
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
61
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
62
Wanita
SMP
20 - 29 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
63
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
64
Pria
D3
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
65
Wanita
D3
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
66
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
67
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
68
Pria
D3
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
69
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
152
No.
Resp
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur
Lama Menjadi Nasabah
Transaksi
70
Pria
S1
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
71
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
72
Pria
SMA
20 - 29 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
73
Pria
SMP
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
74
Wanita
SMP
>39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
75
Pria
D3
>39 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
76
Pria
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
77
Pria
SMA
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
7 - 11 kali
78
Wanita
SMP
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
79
Pria
SD
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
80
Wanita
SMA
>39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
81
Wanita
SD
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
82
Pria
SMP
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
83
Wanita
SMP
30 - 39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
84
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
85
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
86
Pria
SMA
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
>11 kali
87
Wanita
SMP
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
2 - 6 kali
88
Pria
SMP
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
89
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
7 bulan - 1 tahun
>11 kali
90
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
91
Pria
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
7 - 11 kali
92
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
153
No.
Resp
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur
Lama Menjadi Nasabah
Transaksi
93
Wanita
SMA
>39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
94
Pria
S1
20 - 29 tahun
7 bulan - 1 tahun
7 - 11 kali
95
Wanita
SMA
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
96
Wanita
SMA
>39 tahun
1- 6 bulan
2 - 6 kali
97
Pria
S1
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
98
Wanita
SMA
20 - 29 tahun
> 1 tahun
>11 kali
99
Pria
D3
30 - 39 tahun
> 1 tahun
>11 kali
100
Wanita
SD
30 - 39 tahun
> 1 tahun
2 - 6 kali
154
LAMPIRAN 3
OLAH DATA SPSS
FREQUENCIES
155
Jenis.Kelamin
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Pria
53
53.0
53.0
53.0
Wanita
47
47.0
47.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pendidikan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
D3
11
11.0
11.0
11.0
S1
6
6.0
6.0
17.0
SD
6
6.0
6.0
23.0
SMA
57
57.0
57.0
80.0
SMP
20
20.0
20.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
Usia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
>39 tahun
30
30.0
30.0
30.0
20 - 29 tahun
25
25.0
25.0
55.0
30 - 39 tahun
45
45.0
45.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Lama.menjadi.nasabah
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
> 1 tahun
70
70.0
70.0
70.0
1- 6 bulan
16
16.0
16.0
86.0
7 bulan - 1 tahun
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Transaksi
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
>11 kali
52
52.0
52.0
52.0
2 - 6 kali
32
32.0
32.0
84.0
7 - 11 kali
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
156
Frekuensi Tabel Loyalitas
Y1.1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
1
1.0
1.0
1.0
3
14
14.0
14.0
15.0
4
53
53.0
53.0
68.0
5
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Y1.2
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
2
3
3.0
3.0
3.0
3
44
44.0
44.0
47.0
4
40
40.0
40.0
87.0
5
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Y1.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
1
1.0
1.0
1.0
3
24
24.0
24.0
25.0
4
59
59.0
59.0
84.0
5
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Y1.4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
2
2.0
2.0
2.0
3
42
42.0
42.0
44.0
4
48
48.0
48.0
92.0
5
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
157
Y1.5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
1
1.0
1.0
1.0
3
40
40.0
40.0
41.0
4
53
53.0
53.0
94.0
5
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Frekuensi Tabel Social Benefit
X1.1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
2
2.0
2.0
2.0
3
17
17.0
17.0
19.0
4
54
54.0
54.0
73.0
5
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X1.2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1
1
1.0
1.0
1.0
3
39
39.0
39.0
40.0
4
44
44.0
44.0
84.0
5
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X1.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1
1
1.0
1.0
1.0
2
1
1.0
1.0
2.0
3
32
32.0
32.0
34.0
4
52
52.0
52.0
86.0
5
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
158
Frekuensi Tabel Kepercayaan
X2.1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1
1
1.0
1.0
1.0
2
2
2.0
2.0
3.0
3
33
33.0
33.0
36.0
4
46
46.0
46.0
82.0
5
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X2.2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
3
3.0
3.0
3.0
3
12
12.0
12.0
15.0
4
60
60.0
60.0
75.0
5
25
25.0
25.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X2.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
3
3.0
3.0
3.0
3
17
17.0
17.0
20.0
4
69
69.0
69.0
89.0
5
11
11.0
11.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X2.4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
3
38
38.0
38.0
38.0
4
54
54.0
54.0
92.0
5
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
159
Frekuensi Tabel Komunikasi
X3.1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
3
21
21.0
21.0
21.0
4
58
58.0
58.0
79.0
5
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X3.2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
1
1.0
1.0
1.0
3
34
34.0
34.0
35.0
4
57
57.0
57.0
92.0
5
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X3.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1
1
1.0
1.0
1.0
2
1
1.0
1.0
2.0
3
30
30.0
30.0
32.0
4
48
48.0
48.0
80.0
5
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Frekuensi Tabel Penanganan Keluhan
X4.1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
2
2.0
2.0
2.0
3
29
29.0
29.0
31.0
4
54
54.0
54.0
85.0
5
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
160
X4.2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
3
30
30.0
30.0
30.0
4
59
59.0
59.0
89.0
5
11
11.0
11.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X4.3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
2
2.0
2.0
2.0
3
25
25.0
25.0
27.0
4
56
56.0
56.0
83.0
5
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
X4.4
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2
3
3.0
3.0
3.0
3
29
29.0
29.0
32.0
4
54
54.0
54.0
86.0
5
14
14.0
14.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
161
LAMPIRAN 4
OLAH DATA UJI SPSS
UJI VALIDITAS
162
Loyalitas (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1.1
14.79
3.481
.558
.355
.641
Y1.2
15.32
3.614
.433
.217
.696
Y1.3
15.05
3.806
.452
.261
.684
Y1.4
15.33
3.637
.523
.308
.657
Y1.5
15.31
3.953
.442
.292
.688
Social Benefit (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X1.1
7.51
1.707
.481
.232
.687
X1.2
7.83
1.496
.571
.332
.577
X1.3
7.80
1.576
.551
.313
.604
Kepercayaan (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X2.1
11.65
2.230
.494
.286
.657
X2.2
11.36
2.273
.608
.374
.575
X2.3
11.55
2.775
.424
.218
.688
X2.4
11.73
2.704
.481
.232
.658
163
Komunikasi (X3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X3.1
7.57
1.561
.621
.392
.720
X3.2
7.85
1.583
.657
.432
.689
X3.3
7.72
1.274
.626
.395
.729
Penanganan Keluhan (X4)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X4.1
11.48
2.515
.496
.253
.677
X4.2
11.49
2.757
.478
.253
.687
X4.3
11.42
2.387
.570
.346
.632
X4.4
11.51
2.434
.523
.304
.662
164
LAMPIRAN 5
OLAH DATA UJI SPSS
UJI RELIABILITAS
165
Loyalitas (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items
.721
N of Items
.722
5
Social Benefit (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
.715
N of Items
.714
3
Kepercayaan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
.710
N of Items
.713
4
Komunikasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
.787
.794
N of Items
3
166
Penanganan Keluhan (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
Items
.726
.727
N of Items
4
167
LAMPIRAN 6
OLAH DATA SPSS
UJI ASUMSI KLASIK
168
Hasil Uji Normalitas
169
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parameters
a
Mean
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
1.42770804
Absolute
.061
Positive
.032
Negative
-.061
Kolmogorov-Smirnov Z
.615
Asymp. Sig. (2-tailed)
.844
a. Test distribution is Normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)
B
Std. Error
3.082
1.279
X1
.266
.105
X2
.281
X3
X4
a
Standardized
Coefficients
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
2.410
.018
.202
2.528
.013
.619
1.615
.111
.243
2.541
.013
.433
2.309
.265
.120
.197
2.217
.029
.501
1.998
.352
.100
.307
3.509
.001
.518
1.929
a. Dependent Variable: Y
170
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
1.313
.772
X1
-.113
.063
X2
-.035
X3
X4
a. Dependent Variable: absres
a
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.701
.092
-.228
-1.788
.077
.067
-.081
-.530
.598
.072
.072
.140
.991
.324
.055
.061
.125
.900
.370
171
LAMPIRAN 7
OLAH DATA SPSS
REGRESI LINEAR BERGANDA
172
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
3.082
1.279
X1
.266
.105
X2
.281
X3
X4
a
Standardized
Coefficients
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
2.410
.018
.202
2.528
.013
.619
1.615
.111
.243
2.541
.013
.433
2.309
.265
.120
.197
2.217
.029
.501
1.998
.352
.100
.307
3.509
.001
.518
1.929
a. Dependent Variable: Y
173
LAMPIRAN 8
OLAH DATA SPSS
UJI HIPOTESIS
174
Hasil Uji Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
332.953
4
83.238
Residual
201.797
95
2.124
Total
534.750
99
F
Sig.
39.186
.000
a
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
3.082
1.279
X1
.266
.105
X2
.281
X3
X4
a. Dependent Variable: Y
a
Beta
T
Sig.
2.410
.018
.202
2.528
.013
.111
.243
2.541
.013
.265
.120
.197
2.217
.029
.352
.100
.307
3.509
.001
175
LAMPIRAN 9
OLAH DATA SPSS
KOEFISISENSI DETERMINASI (R2)
176
Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
b
Model Summary
Std. Error of the
Model
R
1
R Square
.789
a
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
.623
Adjusted R Square
.607
Estimate
1.457
Download