EKONOMIKA_MODUL 10_REV

advertisement
EKONOMIKA
(Aspek Makro )
Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor
MODUL 10
Oleh :
Sahibul Munir, Ir.,SE.,MSi.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM KELAS KARYAWAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
‘12
1
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
(1) AD = C + I
Dimana
AD
= Agregat demand (permintaan agregat)
C
= Pengeluaran konsumsi rumah tangga (masyarakat)
I
= Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh sektor
perusahaan
(2) Y = C + S
Dimana
Y
= Notasi (simbol) untuk penerimaan agregat yang
nilainya sama
dengan pendapatan nasional.
S
= Jumlah tabungan (saving) yang dilakukan oleh
masyarakat.
(3) Pengeluaran (Permintaan) Agregat = Penerimaan Agregat
AD
=Y
C+I
=C+S
I
=S
Dari persamaan-persamaan diatas akan diperoleh syarat
keseimbangan dalam model makroekonomi sederhana (perekonomian
dua sektor) berikut ini :
(1)
AD
=Y=C+I
(2) S
‘12
3
= I (Kebocoroan=Injeksi)
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Yd = pendapatan disposbel (Yd = Y – T)
Sedangkan yang dimaksud dengan konsumsi diri, adalah pengeluaran konsumsi yang
tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, konsumsi diri juga dapat diartikan sebagai
pengeluaran konsumsi apabila suatu rumah tangga tidak mempunyai pendapatan.Karena
didalam perekonomian dua sektor, tidak terdapat sektor pemerintah dalam kegiatan
ekonomi, maka tidak terdapat pungutan pajak (T) dan tidak ada transfer pemerintah(Tr),
sehingga fungsi konsumsi perekonomian 2 sektor:
C = a + bY
Dalam
kondisi yang didemikan ini, konsumsi tersebut dibiayai dari tabungan yang
dilakukan pada masa lalu. Tindakan melakukan konsumsi dengan menggunakan
tabungan masa lalu disebut “dissaving” atau mengeruk tabungan.
Berdasarkan hubungan antara pendapatan dan pengeluaran konsumsi didapatkan 2 (dua)
hal yang perlu dicatat :
1. Setiap pendapatan disposibel meningkat, maka pengeluaran konsumsi bertambah.
Hubungan
antara
pertambahan
pengeluaran konsumsi terdapat
pendapatan
dengan
pertambahan
: “Marginal Propensity to Consume
(MPC)”.
MPC
atau kecondongan mengkonsumsi marjinal adalah : Perbandingan antara
besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan.
C
MPC =
Y
2. Hubungan antara pendapatan disposibel dengan pengeluaran konsumsi dapat
juga ditunjukan dengen menentukan perbandingan antara jumlah pengeluaran
konsumsi, dengan pendapatan disposibel tersebut :
‘12
5
Ekonomika
Ir. Sahibul Munir, SE,M.Si
dalam
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download