6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Klasifikasi Jaringan 2.1.1.1 Klasifikasi jaringan berdasarkan geografis • Local Area Network (LAN) Local Area Network, atau disebut LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer - komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik - pabrik untuk memakai resource bersama-sama (misalnya, printer) dan saling bertukar informasi. (Tanenbaum, 2011: 19) Virtual LAN (VLAN) Virtual LAN atau VLAN adalah pengembangan dari LAN yang berfungsi membuat pengaturan jaringan menjadi fleksibel dimana dapat dibuat segmentasi di setiap divisi pada organisasi atau departemen. • Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor - kantor perusahaan yang berdekatan atau juga sebuah kota 7 dan dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. (Tanenbaum, 2011: 23) • Wide Area Network (WAN) Wide Area Network atau WAN, mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup Negara atau Benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram (aplikasi) pemakai. (Tanenbaum, 2011: 23) 2.1.2 Topologi Menurut (Lukas, 2006: 144-148) yang dimaksud dengan topologi saluran yaitu: • Pengaturan peletakan node dalam jaringan dan cara aksesnya. • Pengaturan ini berhubungan erat dengan media pengirim yang digunakan. Macam – macam topologi dalam jaringan: 1. Star Dalam toplogi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal - terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi. 8 Gambar 2.1 Topologi Star (Sumber : http://www.cisco.com/warp/public/cc/pd/cxsr/cxdimn/prodlit/1713_ppa.jpg akses tanggal 27 februari 2013) Keuntungan : • Banyak memiliki keuntungan dibanding topologi yang lain. • Keamanan data tinggi. • Kemudahan akses ke jaringan LAN lain. Kerugian : • Lalu lintas yang padat dapat menyebabkan jaringan lambat. • Jaringan tergantung pada terminal pusat, yang merupakan bagian paling bertanggung jawab terhadap pengaturan arah semua informasi ke terminal yang dikehendaki. 9 2. Ring LAN dengan topologi ini mirip dengan topologi titik ke titik tetapi semua terminal saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh, diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika belum menemui tujuannya, informasi diputar lagi sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam LAN saling bergantungan, sehingga terjadi kerusakan pada satu terminal, seluruh LAN akan terganggu. Gambar 2.2 Topologi Ring (Sumber : http://www.cisco.com/image/gif/paws/29860/understand-srptopo-2.gif diakses tanggal 27 februari 2013) Keuntungan : • Laju data tinggi. • Dapat melayani lalu lintas data yang padat. • Tidak diperlukan host, relatif lebih murah. • Komunikasi antar terminal mudah. • Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal. 10 Kerugian : • Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar. • Kerusakan pada media pengiriman dapat menghentikan kerja seluruh jaringan. • Kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan tidak handal. • Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan kelumpuhan jaringan. 3. Bus Pada topologi bus semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Informasi yang hendak dikirimkan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan terminal yang dilewatinya. Gambar 2.3 Topologi Bus (Sumber : http://www.cisco.com/en/US/i/200001-300000/220001230000/221001-222000/221078.jpg diakses tanggal 27 februari 2013) 11 Keuntungan : • Kemampuan pengembangan tinggi . • Jarak LAN tidak terbatas. • Kecepatan pengiriman tinggi. • Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa mengganggu operasi yang telah berjalan. • Tidak diperlukan pengendali pusat. Kerugian: • Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan. • Memerlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan jarak jauh. • Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal. 4. Titik ke titik LAN dengan topologi ini pada setiap terminal atau simpulnya dihubungkan secara langsung ke terminal lainnya. LAN tidak bergantung pada terminal manapun, sehingga hubungan antar terminal hanya diketahui oleh terminal yang bersangkutan. 5. Hierarki Pada topologi hierarki, tidak semua terminal mempunyai kedudukan yang sama. Terminal dengan kedudukan lebih tinggi 12 menguasai terminal di bawahnya, dan dengan demikian jaringan tergantung pada terminal dengan kedudukan paling tinggi. 6. Mesh Mesh adalah jenis topologi yang merupakan campuran dari berbagai jenis topologi – topologi yang ada. Digunakan pada network / jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node didalamnya. Ini disebabkan karena setiap station dihubungkan dengan station yang lain. Pendekatan dengan menggunakan jaringan ini dibutuhkan bagi sistem yang membutuhkan konektifiitas yang tinggi. Jaringan ini menghasilkan respon waktu yang sangat cepat. Station – station tidak membutuhkan protokol tambahan, karena tidak ada fungsi switching-nya. Bagaimanapun, network dengan jaringan mesh cukup mahal, karena dengan setiap kali penambahan suatu station, line komunikasi harus menjangkau setiap station yang ada dalam jaringan tersebut. Karena alasan ini, jaringan mesh jarang digunakan. 2.1.3 Model TCP / IP Model TCP/IP memiliki sebuah tujuan utama, yaitu dapat menghubungkan komputer - komputer yang telah terhubung dengan jaringan yang ada namun tidak dapat berintegrasi satu sama lain. Oleh karena itu ARPANET menciptakan model TCP/IP karena adanya perbedaan koneksi 13 jaringan yang menjadi permasalahannya, sehingga protokol jaringan satelit dan radio dapat bergabung dengan protokol jaringan kabel telepon. Gambar 2.4 Model TCP / IP (Sumber : http://www.cisco.com/image/gif/paws/13769/5_01.gif diakses tanggal 27 februari 2013) Model TCP/IP juga memilki tugas lain yaitu untuk menjaga agar koneksi yang ada antara hardware sumber dan yang dituju tetap berfungsi. Model TCP/IP terdiri dari 4 layer, yaitu: 1. Internet Layer Internet layer berfungsi untuk menentukan format paket dan protokol yang resmi yang disebut sebagai IP (Internet Protocol), setelah itu internet layer akan mengijinkan host mengirimkan paketpaket IP yang berisi informasi tujuan dari paket tersebut ke network 14 dan memungkinkan paket-paket tersebut berjalan sendiri-sendiri menuju tempat tujuannya. 2. Transport Layer Transport layer berfungsi untuk memungkinkan suatu host dapat melakukan percakapan dengan host tujuannya. Di sini ditentukan dua buah protocol end-to-end,yaitu: • TCP (Transmission Control Protocol) TCP merupakan protocol reliable connection-oriented yang memungkinkan sebuah aliran byte yang berasal dari suatu mesin dapat dikirimkan tanpa error ke sebuah mesin yang ada di internet. • UDP (User Datagram Protocol) UDP merupakan protocol yang tidak reliable dan connectionless bagi aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP atau pengendalian aliran dan bagi aplikasi yang ingin melayani dirinya sendiri. 3. Application Layer Application layer adalah puncak dari seluruh layer, dimana layer ini berisi macam-macam protokol tingkat tinggi, yaitu: 15 • FTP (Transfer File) : Protokol yang berfungsi mengirim data yang ada dari satu mesin ke mesin lainnya. • SMTP (Surat Elektronik) : Merupakan salah satu jenis transfer file. • TELNET (Terminal Virtual): Protokol yang mampu mengijinkan pengguna suatu mesin untuk log mesin yang terdapat pada jarak jauh tersebut. Adapula Protokol yang di tambahkan pada layer tersebut, antara lain: • DNS (Domain Name Server) : Protokol yang berfungsi untuk memetakan nama-nama host ke dalam alamat-alamat jaringannya • HTTP : Protokol yang berfungsi untuk mengambil halaman page di WWW (World Wide Web) • NNTP : Protokol yang berfungsi untuk memindahkan newsgroup (Artikel berita). 4. The Link Layer Lapisan terendah di model, link layer menjelaskan sebuah link seperti garis serial dan klasik Ethernet harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lapisan internet connectionless. Ini bukanlah layer yang sebenarnya, melainkan sebuah interface antara host dan link transmisi. (Tanenbaum, 2011: 45-48) 16 2.1.4 Pengalamatan IP Sebuah alamat IP adalah alamat yang digunakan untuk secara unik mengidentifikasi perangkat pada suatu jaringan IP. Alamat terdiri dari 32 bit biner, yang dapat dibagi kedalam bagian jaringan dan bagian host dengan bantuan sebuah subnet mask. Bit biner 32 yang dibagi menjadi empat oktet (1 oktet = 8 bit). Setiap oktet dikonversi ke desimal dan dipisahkan oleh titik (dot). Berikut adalah bagaimana oktet biner mengkonversi ke desimal: Bit paling kanan, atau bit paling signifikan, dari oktet memegang nilai 20. Bit hanya di sebelah kiri yang memegang nilai 21. Ini berlanjut sampai bit paling kiri bit, atau paling signifikan, yang memegang nilai 27. Jadi jika semua bit biner adalah salah satu, setara desimal akan menjadi 255 seperti yang ditunjukkan di sini: 1 1 1 1 1 1 1 1 (biner) 128 64 32 16 8 4 2 1 (desimal) (128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255) Berikut adalah contoh konversi oktet bila tidak semua bit diatur ke 1. 0 1 0 0 0 0 0 1 (biner) 0 64 0 0 0 0 0 1 (desimal) (0 + 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 = 65) 17 Dan ini adalah sampel menunjukkan alamat IP terwakili di kedua biner dan desimal. 10. 1. 23. 19 (desimal) 00001010. 00000001. 00010111. 00010011 (biner) Oktet tersebut dipecah untuk menyediakan skema pengalamatan yang dapat mengakomodasi jaringan besar dan kecil. Ada lima kelas yang berbeda jaringan, A sampai E. Mengingat alamat IP, kelasnya dapat ditentukan dari tiga high-order bit. Gambar 2.5 menunjukkan signifikansi dalam tiga bit urutan tinggi dan kisaran alamat yang masuk dalam masing-masing kelas. Untuk tujuan informasi, Kelas D dan alamat E Kelas juga ditampilkan. Gambar 2.5 Kelas IP Address 18 Dalam kelas alamat A, oktet pertama adalah bagian jaringan, sehingga Kelas A contoh pada Gambar 2.5 memiliki alamat jaringan utama 1.0.0.0 - 127.255.255.255. Oktet 2, 3, dan 4 (24 bit berikutnya) adalah untuk pengelola jaringan dibagi menjadi subnet dan host. Alamat kelas A yang digunakan untuk jaringan yang memiliki 16.777.214 host. Dalam sebuah alamat kelas B, dua oktet pertama adalah bagian jaringan, sehingga contoh kelas B pada Gambar 2.5 memiliki alamat jaringan utama dari 128.0.0.0 - 191.255.255.255. Oktet 3 dan 4 (16 bit) adalah untuk subnet lokal dan host. Kelas B alamat yang digunakan untuk jaringan yang memiliki antara 256 dan 65.534 host. Dalam sebuah alamat kelas C, tiga oktet pertama adalah bagian jaringan. Contoh kelas C pada Gambar 2.5 memiliki alamat jaringan utama dari 192.0.0.0 - 233.255.255.255. Oktet 4 (8 bit) adalah untuk subnet lokal dan host - sempurna untuk jaringan dengan kurang dari 254 host. (Sumber : http://www.cisco.com/en/US/tech/tk365/technologies_tech_note09186a0080 0a67f5.shtml akses tanggal 26 februari 2013) 2.1.5 Routing Routing adalah proses mentransfer paket dari sumber node ke node tujuan dengan biaya minimum. Faktor Biaya mungkin jarak dari router (Round-trip-delay), jaringan throughput dari sebuah link atau link ketersediaan dan keandalan dinyatakan sebagai unit sederhana. Oleh karena rute algoritma harus memperoleh, mengatur dan mendistribusikan informasi 19 tentang jaringan. Ini harus menghasilkan rute layak antara node dan lalu lintas mengirim sepanjang jalan yang dipilih dan juga mencapai kinerja tinggi. Proses routing menggunakan struktur data yang disebut tabel routing pada setiap node untuk menyimpan semua node yang berada pada satu jarak hop dari nya. Hal ini juga menyimpan node lain bersama dengan jumlah hop untuk mencapai node itu, diikuti oleh simpul tetangga melalui yang bisa dihubungi. Router memutuskan mana tetangga untuk memilih dari tabel routing untuk mencapai spesifik tujuan. (Nagib dan Wahid, 2009 : 40 – 41) Kesimpulannya adalah pengiriman data dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan routing langsung atau routing tidak langsung. Routing langsung terjadi apabila antara host yang berkomunikasi tergabung dalam segmen yang sama. Untuk proses routing tidak langsung diperlukan sebuah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan antar segmen yang berbeda, dan peralatan ini dinamakan Router. 20 2.1.6 Hardware yang Umum pada Jaringan 2.1.6.1 Switch Gambar 2.6 Switch (Sumber: http://h17007.www1.hp.com/us/en/products/switches/HP_1810_Switch _Series/index.aspx. akses tanggal 18 Oktober 2012) Switch berfungsi sebagai controller, yang memungkinkan perangkat jaringan untuk berbicara satu sama lain secara efisien. Melalui berbagi informasi dan alokasi sumber daya, switch menyimpan bisnis uang dan meningkatkan produktivitas karyawan. Switch terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Switch Unmanageable: Switch unmanageable memiliki kapasitas jaringan yang kurang dari switch manageable. Switch Unmanageable bekerja langsung dari kotak. Tidak dirancang untuk dikonfigurasi, sehingga tidak perlu khawatir tentang cara menginstal atau menyiapkannya dengan benar. 21 2. Switch Manageable: Sebuah switch yang dapat dimonitor dan disesuaikan, serta dapat dikelola secara lokal atau jarak jauh, untuk memberikan kontrol jaringan, menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan kapasitas dari switch unmanageable. (Sumber:http://www.cisco.com/cisco/web/solutions/small_business/reso urce_center/articles/connect_employees_and_offices/what_is_a_networ k_switch/index.html akses tanggal 4 Oktober 2012) 2.1.7 Bandwidth Bandwidth hanya mewakili kapasitas media komunikasi untuk mentransfer data dari sumber ketujuan. Lebih luas rute / jalur untuk transmisi data, lebih banyak paket informasi yang akan dikirimkan ke pengguna Internet perangkat diaktifkan. Bandwidth adalah pengukuran kotor, mengambil jumlah data yang ditransfer dalam pemberian periode waktu pada tingkat tertentu, tanpa memperhitungkan pertimbangan kualitas sinyal itu sendiri. Selain itu, bandwidth bertanggung jawab untuk kecepatan transfer data dan umum digunakan dalam koneksi internet. Semakin besar quota bandwidth, semakin tinggi kecepatan koneksi dan makin cepat akan untuk meng-upload dan mendownload Informasi. Unit dasar pengukuran bandwidth adalah bit per detik (bps) dan dapat kilobit per detik (Kbps), megabits per detik (mbps) dan gigabits per detik (Gbps). Berbagai koneksi internet yang menawarkan bandwidth yang berbeda standar. Misalnya, tradisional dial-up Internet Connection menyediakan bandwidth yang sangat sempit sebatas 56 kbps, sedangkan koneksi broadband 22 saat ini memungkinkan transfer data jauh lebih tinggi dengan kecepatan mulai dari 128 kbps sampai 2mbps. (Vikas et al, 2011: 174) 2.1.8 Manajemen Jaringan Network Management adalah pekerjaan Network Administrator untuk memantau dan mengendalikan system hardware dan software yang berkaitan dengan internet. Tujuan utama Network management adalah mendeteksi dan memperbaiki sejumlah masalah yang terjadi pada network. (Shaffi dan Obaidy, 2012: 25) 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Hard disk Saat ini, perangkat hard disk sudah menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dimiliki oleh sebuah komputer. Fungsinya tidak lagi sebatas media penyimpanan, namun juga merekam berbagai jenis data dan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Pada prinsipnya, teknologi hard disk berkembang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan hardware komputer lainnya seperti prosesor, mainboard, memori, kartu grafis dan sebagainya. Peningkatan yang cukup signifikan adalah bertambahnya ukuran kapasitas hard disk. (Enterprise, 2010: 1) Komputer saat ini membutuhkan hard disk untuk menyimpan informasi. Memori utama komputer (RAM) tidak dapat digunakan untuk 23 menyimpan informasi. Fungsi RAM hanya penyimpanan sementara ketika komputer aktif. Hard disk dapat menyimpan informasi jangka panjang bahkan ketika komputer tidak aktif. Hard disk dapat berintegrasi dengan IP Camera dengan menyimpan data berupa gambar dan suara. 2.2.2 NVR (Network Video Recorder) NVR yang biasanya didefinisikan sebagai sebuah komputer dengan penyimpanan dan perangkat lunak untuk merekam video digital langsung dari kamera video baik IP atau encorders video digital. Dalam kenyataannya batas antara DVR dan NVR dapat agak tidak jelas. DVR biasanya mengandung konverter analog ke digital diperlukan untuk mengubah kamera video NTSC untuk bit digital dan kemudian menyimpannya pada hard drive. NVR di sisi lain biasanya tidak dan berharap untuk hanya menerima video digital yang telah dikonversi. NVR dirancang untuk berada pada jaringan dan menerima video digital melalui jaringan itu dan menyimpannya. (Morawski, 2007: 64) Gambar 2.7 NVR 24 2.2.3 Core Switch Core Switch menepati inti dari jaringan sebagai perangkat tunggal atau dengan switch lain yang melekat dalam berbagai topologi. Core Switch adalah perangkat fisik besar dengan koneksi jaringan banyak atau ISLs melekat antara itu dan switch akses bersama dengan penyimpanan atau perangkat target lainnya. dalam beberapa skenario, Core Switch mungkin berfungsi perangkat fisik lebih kecil sebagai titik konvergensi antara ujung besar atau switch akses sebagai direksi dan switch lainnya yang menyediakan akses ke penyimpanan atau target lainnya.(Schulz, 2012: 259) Gambar 2.8 Core Switch 2.2.4 IP camera IP Camera atau ada juga yang menyebutnya Netcam (Network camera) merupakan perangkat peng-capture dan recording objek terkini yang memilki kemampuan memproses visual dan audio serta dapat diakses PC secara langsung, atau melalui LAN, internet, dan jaringan telepon seluler. (Aryanto, 2010: 6) Sebagai tambahan, IP Camera adalah camera digital yang umumnya digunakan untuk pengawasan dan dapat mengirim dan menerima data 25 melalui internet protokol. berbeda dengan CCTV (Closed Circuit Television) yang menggunakan kamera analog dan video cassete recorder (VCR) dan kabel coaxial. IP Camera dapat mengirimkan dan menerima gambar dalam format digital setelah adanya CCD (charged-coupled device). Tiap unit IP Camera dalam jaringan mempunyai alamat unik network-knya dan fungsinya masing masing sebagai video server. Jenis-jenis IP camera: • Fix IP camera Gambar 2.9 Fix IP Camera Fix camera memiliki keunggulan dari semua kamera tempel, seperti konsumsi daya yang rendah, jarak pandang jauh dan banyak pilihan. Namun banyak kerugian dibanding dengan kamera yang mahal, seperti kompensasi latar belakang cahaya dan blindspot. (Matchett, 2003: 66) 26 • Dome IP camera Gambar 2.10 Dome Camera Dome camera dapat dengan mudah melacak orang atau kendaraan dengan memanfaatkan fitur auto-flip. Dengan auto-flip, kamera dapat berputar secara otomatis ketika seseorang melewati kamera tepat dibawahnya. Dome camera memberikan jangkauan pada sudut yang sulit terlihat. (Matchett, 2003: 68) 27 2.2.5 IP camera vs CCTV Perbedaan yang paling signifikan antara IP Camera dengan CCTV diperlihatkan pada table berikut Tabel 2.1 Perbandingan CCTV dan IP Camera Kemampuan CCTV IP Camera analog digital Tampilan s Monitor PC, ponsel, monitor t Lokasi monitor e ruang kontrol dimanapun Cara akses m via private network via private network, LAN, • Sistem S i C internet dan ponsel a ra kerja CCTV memang masih analog, tanpa perubahan menjadi sinyal digital. Secara sederhana, perangkat ini memiliki prinsip kerja seperti pemancar TV dan TV-nya (berkabel atau nirkabel). Sedangkan IP Camera kerjanya mengadopsi IP address seperti yang diterapkan pada jaringan internet. Disini terjadi proses perubahan sinyal menjadi digital. 28 • Tampilan Hasil pantauan CCTV ditampilkan pada layar monitor, sedangkan IP Camera dapat dipantau melalui monitor PC, layar ponsel, dan layar monitor. • Lokasi monitor Monitoring CCTV hanya dapat dilakukan di ruang kontrol. IP Camera dapat dipantau dari lokasi lain yang terkoneksi dengan jaringan LAN, internet, atau jaringan ponsel. • Cara akses CCTV hanya dapat diakses dari ruang kontrol melalui private network.. Sedangkan IP Camera dapat diakses dari PC yang terhubung langsung melalui LAN, internet, atau jaringan seluler. (Aryanto, 2010: 7-8) 2.2.6 Manajemen Jaringan Secara informal manajemen jaringan adalah sebuah kegiatan pemantauan terhadap jaringan yang sedang berjalan, layaknya pasien yang sedang menderita penyakit harus selalu diawasi oleh dokternya. Oleh karena itu jaringan juga harus dipantau terus untuk memahami apa yang sedang terjadi, agar dapat mengerti permasalahan - permasalahan yang terjadi pada jaringan tersebut dan dapat menciptakan solusi dari masalah tersebut. 29 Secara formal Manajemen jaringan mengacu pada kegiatan, metode, prosedur, dan alat-alat yang berhubungan dengan operasi, administrasi, pemeliharaan, dan penyediaan sistem jaringan. • Operasi berurusan dengan menjaga jaringan agar berjalan dengan lancar. Ini mencakup pemantauan jaringan untuk menemukan masalah secepat mungkin, idealnya sebelum pengguna dipengaruhi. • Administrasi melibatkan melacak sumber daya dalam jaringan dan bagaimana mereka ditugaskan. Itu berurusan dengan semua "Hosekeeping" yang diperlukan untuk menjaga hal-hal di bawah kontrol. • Pemeliharaan berkaitan dengan melakukan perbaikan dan upgrade misalnya, ketika line card harus diganti, ketika router membutuhkan sebuah sistem operasi baru dengan patch, ketika switch baru ditambahkan pada jaringan. • Provisioning berkaitan dengan mengkonfigurasi sumber daya di jaringan untuk mendukung layanan yang diberikan. Misalnya, ini mungkin termasuk pengaturan jaringan sehingga pelanggan baru dapat menerima layanan suara. (Clemm, 2007: 6 - 8) 2.2.7 Memonitor jaringan (Network Monitoring) Ada dua pendekatan utama yang umumnya digunakan dalam memantau kinerja layanan dukungan QoS jaringan untuk menentukan apakah SLA telah atau dapat dipenuhi: 30 1. Pemantauan jaringan yang pasif: perangkat jaringan merekam statistik lalu lintas jaringan, yang dapat memberikan indikasi status pada elemen jaringan tertentu. Pemungutan secara periodik biasanya digunakan untuk mengumpulkan data untuk pelaporan dan analisis. Ukuran mikro terlihat pada masing-masing perangkat, dengan melihat beberapa elemen jaringan, pandangan status layanan jaringan dapat disimpulkan. Pemantauan jaringan yang pasif tidak memerlukan lalu lintas tambahan yang akan digunakan untuk tujuan pengukuran. 2. Pemantauan jaringan yang aktif: tidak seperti pemantauan pasif, memantau aktif melibatkan mengirimkan lalu lintas tambahan ke jaringan. Aliran tes sintetis yang terdiri dari "probe" paket dikirim di seluruh jaringan semata - mata untuk tujuan karakteristik kinerja jaringan, analisis arus diterima digunakan untuk karakterisasi ini. Pemantauan aktif menyediakan ukuran makro jaringan SLA ini laporan kinerja diukur di sejumlah elemen jaringan sebagai sistem. Pasif dan aktif jaringan sistem pemantauan akan ditugaskan untuk sejumlah atau alasan: • Untuk pemantauan dan pelaporan, sehingga layanan jaringan ditawarkan adalah mencapai target SLA berkomitmen. 31 • Untuk pemantauan, sehingga kinerja jaringan cukup untuk memenuhi kualitas target aplikasi yang diperlukan. • Secara berkala umpan balik untuk proses perencanaan kapasitas jaringan, hasil dari pemantauan pasif dan aktif dapat memberikan heuristik, memungkinkan perencanaan kapasitas lebih tinggi berdasarkan pada korelasi antara jaringan atau perkelas beban dan SLA. (Kaufmann, 2009: 119 – 120) 2.2.8 Transmisi Data 2.2.8.1 Transmisi Data Analog Transmisi analog adalah sarana untuk transmisi sinyal analog tanpa konten, mungkin mewakili sinyal analog data (misalnya, suara) atau data digital (misalnya, data biner yang melewati modem). Dalam kedua kasus, sinyal analog akan menjadi lemah setelah jarak tertentu. Untuk mencapai jarak yang lebih jauh, sistem analog transmisi mencakup amplifier yang meningkatkan energi dalam sinyal. Sayangnya, penguat juga meningkatkan komponen polusi suara. Dengan amplifier mengalir untuk mencapai jarak jauh, sinyal lebih dan lebih menjadi terdistorsi. Untuk data analog, seperti suara, sedikit distorsi dapat ditoleransi dan data tetap dimengerti. Namun, untuk data digital, terdapat penguat yang akan mendeteksi kesalahan. (Stallings, 2004: 74 – 76) 32 2.2.8.2 Transmisi Data Digital Tabel 2.2 Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital Sinyal Analog Sinyal Digital Dua alternatif: 1. sinyal Analog data menempati spektrum yang menggunakan Data Analog dikodekan codec untuk sama sebagai analog data. menghasilkan digital bit stream. 2. Analog data dikodekan untuk menduduki bagian berbeda dari spektrum Data Digital data dikodekan Dua alternatif: 1. sinyal terdiri Digital menggunakan modem dari tingkat dua tegangan untuk untuk menghasilkan sinyal mewakili dua nilai biner. 2. analog. Digital data dikodekan untuk menghasilkan dengan sinyal sifat-sifat digital yang diinginkan. Untuk mencapai jarak yang lebih besar teknik yang sama dapat digunakan dengan sinyal analog jika diasumsikan bahwa sinyal membawa digital data. Digital data dari sinyal analog dengan repeater akan menghasilkan sinyal analog yang baru. Dengan demikian kebisingan ini tidak kumulatif. 33 Tentu muncul pertanyaan sebagai metode pilihan transmisi yang terbaik. Jawaban yang disediakan oleh industri telekomunikasi dan pelanggan adalah digital. Fasilitas telekomunikasi jangka panjang dan layanan intrabuilding telah pindah ke transmisi digital dan, bila mungkin, digital signaling teknik. Alasan yang paling penting adalah sebagai berikut: • Digital teknologi: munculnya large-scale integration (LSI) dan very large-scale integration (VLSI) telah menyebabkan continuing drop biaya dan ukuran lintasan digital. Peralatan analog tidak ditampilkan sejenis. • Data integritas: dengan menggunakan repeater daripada amplifier, efek suara dan gangguan sinyal lain tidak kumulatif. Dengan demikian dimungkinkan untuk mengirimkan data jarak yang lebih jauh dan lebih dari menurunkan kualitas garis dengan digital berarti sambil mempertahankan integritas data. • Kapasitas pemanfaatan: telah menjadi ekonomis untuk membangun transmisi link bandwidth yang sangat tinggi, termasuk saluran satelit dan serat optik. Tingkat tinggi multiplexing diperlukan untuk memanfaatkan kapasitas tersebut secara efektif, dan ini adalah lebih mudah dan murah dicapai dengan digital (waktu divisi) daripada teknik analog (frekuensi divisi). • Security dan privasi: teknik enkripsi dapat mudah diterapkan data digital dan analog data yang telah digital. 34 • Integration: dengan memperlakukan analog dan digital data, Semua sinyal memiliki bentuk yang sama dan dapat diperlakukan sama. Dengan demikian ekonomi skala dan kenyamanan dapat dicapai dengan mengintegrasikan suara, video, data digital. (Stallings, 2004: 74 – 76)