bahan – bahan rgp - Universitas Sumatera Utara

advertisement
LENSA KOTAK
OLEH :
ARYANI ATIYATUL AMRA
NIP. 131 996 177
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
I. PENDAHULUAN
Pada saat ini pemakaian lensa kontak sangat digemari masyarakat,
karena mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan kaca mata.
Dengan menggunakan lensa kontak kita tetap dapat mempertahankan
kecantikan wajah asli, tidak mengubah wajah dan reversible, jadi apabila
tidak
senang
menggunakannya
dapat
dilepaskan,
karena
tidak
menimbulkan kerugian permanen pada mata1,2.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan pemeriksaan
pendahuluan yang baik, fitting dan pemesanan yang benar. Diperlukan
penyesuaian beberapa waktu sebelum merasa nyaman, juga harus
diberitahukan cara memakai yang baik, melepas, menyimpan dan
perawatannya, agar tidak terjadi efek samping pada pemakaian
lensa
kontak2,3.
Semua lensa kontak menempel pada kornea, maka penting untuk
mengetahui kelengkungan kornea, agar tidak mendapat suatu lensa kontak
yang longgar duduknya di kornea ( flat) atau yang terlalu menempel erat
pada kornea (steep), dan sebaiknya memiliki keratometer 1,4,5,6,7.
PMMA
(Polimetilmetakrilat)
merupakan
plastik
pertama
yang
digunakan sebagai bahan dasar lensa kontak. PMMA tidak dapat ditembus
O2 dan CO2 sehingga kornea mengandalkan resapan air mata antara
lensa dan kornea sewaktu berkedip untuk keperluan respirasi kornea. Jadi
walaupun lensa kontak dapat dipakai dengan nyaman tetapi kornea
menolak pada pemakaian jangka panjang pada kornea yang mengalami
hipoksia, untuk itu harus disesuaikan dengan pengggunaan lensa kontak
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
kaku yang permeabel terhadap gas yaitu Rigid Gas Permeabel (RGP),
yang terbuat dari bermacam macam bahan yang umumnya lebih lunak dari
lensa kontak PMMA, yang dibuat dengan disain yang lebih tebal, untuk
memperbaiki astigmat kornea, permeable oksigennya berbeda – beda
antara yang satu dengan yang lainnya. RGP dibuat dengan diameter yang
lebih besar dari PMMA. Keuntungannya adalah mudah ditembus O2 dan
dapat memperbaiki metabolise kornea1,4,6,8.
II. SKRINING PEMAKAI LENSA KONTAK
Untuk pemakaian lensa kontak harus memiliki kriteria / syarat – syarat
agar mencapai keberhasilan dan tidak mengalami kesulitan / komplikasi :
Skrining pemakaian lensa kontak berdasarkan2,3:
1. Keadaan anatomi dan fisiologi;
Struktur, bentuk, kejernihan segmen anterior harus ”normal”.
2. Psikologis;
Motivasi, intelegensia dan kepribadian pasien mempengaruhi ”succes
rate” pemakai lensa kontak.
3. Patologis;
Berdasarkan anamnese : kesehataan umum, kasehatan mata, obat –
obat yang digunakan, penyakit mata, visus dan kaca mata
4. Faktor umur, pekerjaan olah raga
5. Pemeriksaan refraksi
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
Indikasi pemakaian lensa kontak2,3,9
1. Perbaikan penglihatan : Pengganti kacamata, astigmat irregular,
keratokonus, miopia tinggi, afakia.
2. Indikasi medik :
¾ Melindungi kornea : coloboma trichiasis, keratitis sicca
¾ Pengganti
perban
:
keratitis
bulosa,
ulkus
kornea
descemetocele
¾ Lensa kontak warna : alasan kosmetik menutupi makula,
leukoma luas
3. Indikasi preventif : mencegah terjadinya simbleparon
4. Indikasi diagnostik : penggunaan gonioskopi, elektroretinograpi
5. Indikasi operasi : digunakan selama operasi goniostomy pada
glaukoma kongenital
6. Indikasi kosmetik : pada parut kornea, ptosis, ptisis bulbi
7. Indikasi pekerjaan : olahragawan, pilot, aktor
Kontra indikasi pemakaian lensa kontak 1,9,6,10
1. Kontra indikasi absolute :
Tidak dapat digunakan pada keadaan peradangan, bleparitis,
konjungtivitis akut, keratitis
2. Kontra indikasi relatif :
Dry eye sindrom, blep setelah operasi glaukoma, penderita dengan
Gangguan kekebalan tubuh, kelainan plpebra ; kalazion, trikiasis,
entropion, koloboma, kelainan konjungtiva ; pterigium, pinguekula
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
III. BAHAN DASAR LENSA KONTAK RGP 1,2,4,6,9,11
1. Celullosa Asetate Butirate (CAB)
CAB termasuk gas permeable hard lens’s sagat baik dipakai pada
orang – orang yang tidak bisa memakai hard contak len’s biasa.
2. Silicone Acrylate
RGP dgn bahan ini permeabilitas oksigennya tinggi, kualitas optik
jernih, kuat, sehingga memungkinkan dapat dipakai dalam waktu
lama.
3. Fluoro Silioxane Acrylates
Tahan terhadap deposit, lebih plexibel dibandingkan dengan cili
con acrilat, tidak alergi, tidak beracun dan kelemahan dari bahan ini
adalah permukaannya mudah terores.
4. Butyl Styrene (T-Butyl – Styrene)
Mempunyai indeks bias refraksi sebesar 1,533 D. Bahan ini tipis dan
ringan.
Dengan adanya silikon pada permukaa lensa RGP mempengaruhi
keadaan klinis dimana silikon menghalangi air. Permukaan lensa RGP lebih
cepat kering dari pada jenis PMMA dan permukaan yang mengikat air mata
mengandung lipid kuat, tanpa adanya suplai air mata yang adekuat dan
berkesinambungan, lipid yang berada dibawah lensa akan melekat
dipermukaan belakang lensa sehingga menyebabkan terjadinya gesekan
selama berkadip yang disebut sensasi kekeringan dan sensasi berpasir.
Hal ini menjelaskan mengapa toleransi pemakaian awal yang baik dari
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
kebanyakan pemakai lensa kontak RGP menjadi terbatas sebagaimana
suplai air mata berkurang seiring dengan bertambahnya usia1,6.
Sifat –sifat bahan lensa kontak RGP 2:
– Bahannya keras
– Lebih flexibel dibandingkan dengan PMMA
– Jernih
– Tidak beracun
– Diameter menengah ( lebah besar dari PMMA dan lebih kecil dari soft
contak lens)
– Permeabilitas oksigen tinggi
– Tahan terhadap deposit
– Stabil dan mudah dikerjakan
IV. CARA PEMBUATAN LENSA KONTAK RGP
Pembuatan RGP bisa dilakukan dengan dua cara, dimana masing –
masing cara mempunyai sistem dan keunggulan yang berbeda 2,3:
1. Lathing (Bubut)
- Keuntungannya:
Caranya
simple
dan
sederhana,
lebih
ekonomis dan dapat dibuat dalam bermacam – macam
parameter.
- Kerugiannya: Disain complek yang sulit, prosesnya lamat,
produksi pembuatan sedikit.
- Cara pembuatannya: bahan dasar polymer dari lensa yang
sudah disediakan dibubut dengan cara otomatis polesing pada
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
lensa yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas optiknya, dan
untuk mendapatkan tepi lensa yang lembut.
2. Molding (Cetak)
- Keuntungannya:
Biaya
pembuatan
murah,
cepat
pembuatannya, volume produksi banyak, kualitas permukaan
baik serta memungkinkan disain yang kompleks / beragam.
- Kerugiannya: Parameter yang tersedia terbatas, tidak semua
bahan memungkinkan dapat dibuat dan biaya mahal untuk
memulai produksi.
- Cara pembuatannya:
Monomer cair dimasukkan kedalam
cetakan yang berbentuk cekung, sisi / pemukaan yang
cembung di tekan kedalam sisi yang cekung kemudian diberi
sinar ultraviolet, selanjutnya lensa dapat diangkat dari cetakan
untuk diberi sinar ultraviolet, selanjutnya lensa dapat diangkat
dari cetakan untuk kemudian dilakukan hidrasi.
V. PARAMETER DAN DISAIN LENSA
Permukaan kurva dasar dari sebuah lensa kontak memiliki fungsi
optikal dan fungsi mengikat. Permukaan yang lebih datar mempunyai jari jari lebih panjang dari kurvatura, sebaliknya kurva yang curam memiliki jari jari yang pendek. Pencuraman dasar kurva meningatkan kelengkungan
suatu lensa kontak. Seperti juga lensa kaca mata, daya suatu lensa kontak
dijelaskan sebagai daya vertek posterior diukur dengan menempelkan
lensa ketika adaptasi lensa kontak dengat lensometer 1,6.9.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
(Anterior surface
Curvature)
Lensa
RGP
didisain
(Posterior surface
Curvature)
berdasarkan:
kurvatura
kornea,
jumlah
astigmatisma kornea, pemeriksaan refraksi, posisi kelopak dan ukuran
palpebra.
Lensa RGP dapat didesain dengan bentuk3,12:
1. Lensa sferis :
Merupakan lensa yang paling umum digunakan untuk memperbaiki
miopia dan hipermetropia. Lensa sferis mempunyai jari – jari
kurvatura yang sama dari suatu bagian datar. Satu jari – jari kurva
dasar dan satu daya yang digunakan untuk menentukan sebuah
lensa sferis.
2. Lensa permukaan depan torik :
Merupakan lensa torik dengan komponen silinder yang terletak
dibagian permukaan anterior lensa kontak, sedangkan bagian
permukaan posteriornya lensa sferis. Lensa jenis ini dapat dibuat dari
semua jenis material tembus gas. Lensa kontak ini digunakan untuk
kelainan refraksi jenis astigmatisma dengan 1 – 2 dioptri. Lensa ini
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
diperlukan apabila lensa RGP sferis tidak mengkoreksi penglihatan
dengan sepenuhnya akibat adanya astigmatisme sisa yang nyata.
3. Lensa permukaan belakang torik :
Merupakan lensa torik dengan komponen silinder yang terletak
dibagian pemukaan posterior lensa kontak. Lensa ini mempunyai dua
kurva dengan kelengkungan yang berbeda. Satu kurva dipasang
sesuai dengan kurvatura kornea yang paling datar, sedangkan kurva
yang
satunya
lagi
disesuaikan
dengan
jumlah
astigmatisma
korneanya. Lensa kontak ini digunakan untuk kelainan refraksi jenis
astigmatisma murni dengan lebih dari 2 dioptri. Apabila lensa sferis
tidak mampu memberi kepuasan fisik dan fisiologi dalam fitting, maka
diperlukan lensa jenis ini.
4. Lensa bitorik :
Merupakan lensa torik dengan komponen silinder yang terletak
dibagian pemukaan anterior dan posterior lensa kontak. Lensa kontak
ini digunakan untuk kelainan refraksi jenis astigmatisma dengan
lebih dari 2,5 dioptri.
Bentuk dan ketebalan tepi lensa kontak adalah faktor penting dalam
kenyamanan pemakai lensa kontak. Ketebalan minimum pusat dari lensa
minus rendah atau daya plus ditentukan oleh ketebalan lensa dan diameter
yang diinginkan1.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
VI. PENYESUAIAN LENSA KONTAK RGP
Penyesuaian lensa kontak bertujuan untuk memberikan kenyamanan
pemakai, mengkoreksi penglihatan secara optimal dan pemeliharaan
kesehatan mata. Ketidaknyamanan pada pemakaian lensa kontak RGP
dapat berasal dari kelopak mata terutama kelopak mata bagian atas dan
kornea. Setiap mata berkedip, kelopak mata akan menggerakkan sedikit
lensa kontak RGP dengan air mata. Gerakan ini memungkinkan air mata
yang mengalir dibawah lensa dapat melumasi dan memberi oksigen untuk
kornea. Lensa kontak RGP yang tidak bergerak cenderung melekat
dikornea akibat permukaannya yang hidrofobik1,35,6.
Pola kedipan lensa kontak keras digolongkan atas ; tinggi, tenggah,
dan rendah sesuai dengan posisi rata – rata pusat geometriknya yang
berhubungan dengan pusat kornea.Lensa posisi tinggi; lensa tertutup
sebagian oleh kelopak mata atas melalui siklus kedipan dideskripsikan
sebagai pola penyesuaian perlekatan kelopak. Lensa posisi tengah; lensa
diharapkan
tinggi dengan perlekatan lensa dan kelopak mata
karena
pinggir kelopak mata atas miring jadi harus melewati tepi superiornya
selama kedipan. Lensa posisi rendah; lensa bagian atas akan terpapar
akibat turunnya pinggir kelopak mata atas. Sensasi tersebut menghambat
kedipan dan sering mengarah kepola kedipan tak lengkap yang tak disadari
dan mengurangi tingkat kedipan1,6.
Posisi gerakan rata – rata dari lensa kontak RGP diterminasi oleh
keefektifan kelopak atas ketika lensa tertarik keatas dan kebawah melawan
gravitasi selama membuka pada saat berkedip. Karena ketebalan daya
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
lensa minus meningkat dari pusat ke tepi, gesekan antara lensa kontak
anterior dan permukaan kelopak atas bagian posterior meningkat seiring
dengan
kelopak
mata
atas
bergeser
keatas
melewati
lensa.
Ini
mempertinggi efektifitas kelopak mata atas dalam menggerakkan lensa
kontak
RGP ke superior. Posisi ini untuk lensa plus tunggal yang
digunakan pada posisi rendah1.
VII. TOPOGRAFI KORNEA UNTUK PENYESUAIAN LENSA
KONTAK
Pada umumnya kornea normal lebih curam, mendekati pusat
geometri, di luar dari permukaan yang datar. Area yang curam dikenal
sebagai zona puncak dan pusatnya adalah puncak kornea. Zona puncak
sekitar 3 – 4 mm, bagian pinggir yang didatarkan dapat bervariasi secara
bermakna dalam meridian kornea yang berbeda pada mata pasien yang
sama, dan pada mata pasien yang berbeda1,4.
Bentuk paralimbus superior dan kornea tidak dapat diukur secara
akurat dengan cincin plasido (cakram) topografi kornea. Cincin – cincin
dibuat dengan menghubungkan koordinat
–
koordinat yang memiliki
kemirinngan yang identik dari elevasi yang diperlukan untuk mendisain
permukaan posterior dari lensa kontak kaku1.
Kekakuan koordinat cincin juga berkurang pada kornea bagian perifer
dan peralatan ini tidak mampu mengukur bentuk dari paralimbus superior
kornea yaitu suatu area dalam menggambarkan disain lensa kontak
optimum, juga logaritma dari topografi kornea cincin plasido didasarkan
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
atas asumsi kornea secara rotasi simetris dan bentuknya diwakili oleh
silinder sferis. Penggunaan keratometer hanya memberi perkiraan bentuk
pusat kornea1.
VIII. PENYESUAIAN LENSA KONTAK DENGAN KORNEA
Berdasarkan
pengalaman
banyak
metode
yang
menyatakan
hubungan permukaan posterior disain lensa dan diameter terhadap
pengukuran kornea sentral. Saat ini metode terbaik memfiksasi lensa RGP
dengan menunjukkan diagnosa lensa kontak yang sedang dievaluasi dan
mengamati pola fluresen dinamiknya. Metode ini memberikan suatu
peramalan posisi lensa kontak ( atas, tenggah, bawah ) dan pola
pergerakan kedipan1,2,3,6.
Permukaan belakang lensa kontak RGP didisain untuk mencapai 4 tujuan1:
1. Memberikan pengangkatan tepi yang adekuat untuk mencegah tepi
dari pengalihan menjadi perifer kornea yang rata.
2. Memfasilitasi pergerakan lensa melalui permukaan rata dari kornea
perifer superior untuk mendapat suatu posisi yang tinggi.
3. Memberikan mekanisme bagi pertukaran air mata.
4. Mendistribusikan tekanan dari lensa melalui area terluas dari
permukaan kornea untuk memperkecil penekanan fisik kornea.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
IX. PENYESUAIAN LENSA KONTAK PERCOBAAN1,3
Mata terlebih dahulu ditetesi anastesi lokal untuk mengurangi refleks
produksi air mata yang dapat merubah posisi lensa kontak dan gerakan
kedipan. Parameter selanjutnya adalah :
• KURVA DASAR
Pilihan lensa kontak percoban awal kurva dasar minimal ditentukan
dengan pengukuran kurvatura sepanjang 2 meredian utama. Jika
perbedaan antara 2 meredian adalah 0,15 mm atau kurang, kurva dasar
optimal ( jika sferis ) biasanya sama terhadap meridian sentral lebih
besar, kurva dasar jari – jari lensa percobaan harus lebih datar dari jari –
jari meredian kornea yng paling datar.
Setelah lensa percobaan awal dimasukkan, penyesuaian dengan nilai
pola fluoresen yang diamati selama gerakan kedipan. Jika polanya
menunjukkan kecekungan pusat atau terlalu datar, dipilih lensa
percobaan lain dengan kurva dasar yang lebih sesuai.
• DIAMETER
Diameter lensa RGP percobaan dapat berkisar antara 8,0 s/d 11,5 mm
tergantung diameter kornea dan posisi lensa. Zona optikal harus cukup
besar untuk memberikan penglihatan yang stabil pada tiap kedipan.
Umumnya diameter lensa kontak sekitar 3 mm lebih kecil dari pada
diameter iris. Jika dudukan lensa kontak percobaan rendah, diberikan
diameter yang lebih kecil atau lebih besar untuk mendapatkan posisi
yang lebih tinggi.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
• DAYA
Daya lensa percobaan dipesan dengan beberapa dioptri karena daya
lensa
mempengaruhi
bentuk
permukaan
anterior
lensa
kontak,
ketebalan juga berpengaruh terhadap posisi dan pergerakannya. Daya
lensa yang dipesan jarak verteknya lebih dalam dari lensa yang
direfraksi yaitu 5 dioptri.
• DISAIN
Bentuk perifer dari permukaan depan dapat mempengaruhi posisi lensa
kontak. Contohnya : tanpa melihat minus yang lebih tinggi dalam disain
lentikular dapat mempertinggi efektifitas kelopak mata atas menahan
lesa kontak pada posisi posterior. Secara alternatif peningkatan
kejernihan perifer permukaan posterior dapat mengatasi pendataran
kornea perifer superior jika hal ini menghalangi lensa kontak bergerak
kearah yag diinginkan.
X. PEMESANAN LENSA KONTAK RGP
Pemesanan lensa kontak minimal harus sudah termasuk kurva dasar,
diameter, daya, dan pilihan polimer. Dokter yang berpengalaman juga akan
memspesipikasikan EOZ, IOZ, konfigurasi pembawa (jika ada), ketebalan
sentral, ketebalan sambungan (jika lentikular), kejernihan tepi sumbu, dan
kejernihan permukaan posterior perifer1.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
XI. ORTOKERATOLOG1
Lensa kontak keras didisain untuk meratakan kornea sentral dan
menguranngi miopia. Akhir – akhir ini disain geometrik kembali dan strategi
pemakaian sampai larut malam telah terbukti memberikan keberhasilan1,6.
Kompensasi kornea sentral eksesif dan insidensi perlekatan lensa karena
pemakaian bermalam – malam dapat mengancam integritas epitel pusat
kornea dan dapat menginduksi astigmatisme reguler dan irreguler. Terlebih
– lebih pasien yang mendekati batas teratas miopia mungkin mengeluh
kekaburan malam hari1,4.
XII. JADWAL PENYESUAIAN PEMAKAIAN LENSA KONTAK
RGP2
Hari ke
Dipakai
Istirahat
Dipakai
lagi
I
1 jam
1 jam
Pagi 2 jam
II
III
IV
Siang 2 jam
1 jam
2 jam
1 jam
2 jam
Malam 2 jam
2 jam
Pagi 2 jam
2 jam
Siang 2 jam
1 jam
2 jam
Malam 2 jam
2 jam
Pagi 2 jam
3 jam
Siang 2 jam
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
1 jam
3 jam
V
VI
Malam 2 jam
3 jam
Pagi 3 jam
3 jam
Siang 3 jam
1 jam
3 jam
Malam 3 jam
3 jam
Pagi 4 jam
4 jam
Siang 4 jam
1 jam
Malam 4 jam
VII
12 jam berturut – turut
VIII
Bebas pakai
4 jam
4 jam
XIII. PERAWATAN LENSA KONTAK RGP2,3,10
Diperlukan cairan perawatan yaitu :
1. Cairan pencuci lensa ( Cleaning solution ) : untuk membersihkan
lensa sebelum dan sesudah
dipakai, yang berguna untuk
menghilangkan kotoran di permukaan seperti lipid dan lendir.
2. Cairan pembasah ( Wetting solution ) : untuk membasahi kembali
lensa kontak dengan cara meneteskannya kemata apabila lensa
kering dimata dan menjernihkan mata agar lensa kontak tetap baik.
Digunakan saat pemasangan dan bertindak sebagai bantalan antara
lensa dan kornea dan juga meningkatkan penyerapan air mata pada
permukaan lensa. Efek dari larutan ini bertahan untuk 5 – 15 menit.
3. Cairan perendam atau penyimpan ( Soaking solution ) : untuk
menjaga lensa kontak agar tetap basah, tidak tergores dan bebas
hama sewaktu di simpan, laratan ini membantu pelepasan deposit.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
4. Pelumas : Perawatan dan pemeliharaan RGP tetes mata pelumas
mengandung polimer dan suatu bahan untuk meningkatkan viskositas
/ bahan – bahan untuk :
• Menurunkan gesekan antara kornea, kelopak mata dan
permukaan lensa kontak.
• Memberi tambahan cairan ke mata bagian depan.
• Mengeluarkan kotoran dari belakang lensa kontak ( dengan
menggunakan gerakan yang menjadi lebih mudah setelah diberi
tetes mata pelumas).
5. Enzim pembersih : Bisa berbentuk tablet atau cairan, dianjurkan
untuk membersihkan protein.
Perawatan harian & mingguan.
z Perawatan harian :
- Bila lensa dilepas / dipakai, segera bilas degan NaCl 0,9%.
- Simpan dalam kotak penyimpan yang telah diisi 2/3
cairan desinfeksi.
z Perawatan mingguan : gunakan tablet penghilang protein, untuk
menghilangkan endapan protein pada lensa yang berasal dari air
mata.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
XIV. TEHNIK MEMASANGAN DAN MELEPASKAN LENSA
KONTAK RGP2,13,14
A. Tehnik memasang lensa kontak RGP:
Sebelum memegang lensa kontak tangan terlebih dahulu dicuci.
Berdiri menghadap kecermin.
™ Bersihkan lensa kontak dengan larutan pencuci.
™ Letakkan lensa kontak pada ujung jari telunjuk tangan kanan,
yang sebelumnya sudah dibasahi
agar lensa tidak mudah
jatuh.
Gambar : cara pemakaian lensa kontak13
™ Basahi lensa kontak lagi dengan setetes cairan pembasah.
™ Jari tengah tangan kiri menahan kelopak mata atas, dan
supaya mata tidak berkedip, jari tengah tangan kanan menahan
kelopak mata bawah.
™ Lensa kontak pada jari telunjuk tangan kanan diletakkan tepat
dikornea.
™ Lepaskan kelopak bawah perlahan – lahan, kemudian kelopak
mata atas.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
B. Tehnik melepaskan lensa kontak RGP
Untuk melepaskan lensa kontak RGP disediakan sebuah karet
penghisap.
Sebelum melepas lensa kontak, tangan juga harus dicuci dahulu
dan berdiri menghadap kecermin.
™ Mata melihat lurus dan berfiksasi dalam kecermin.
™ Ujung
karet penghisap dibersihkan dengan cara dicelupkan
kedalam air bersih atau aqua.
™ Dekatkan dan tempelkan penghisap tadi ke lensa kontak yang
menempel di kornea, maka dengan sendirinya lensa kontak
akan terhisap.
™ Tarik perlahan lahan hingga keluar dari mata. Jangan menarik
lensa dari karet penghisap untk melepaskannya, tetapi geserlah
lensa kontak tersebut secara perlahan lahan.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Ophthalmology : Optics, Refraction, and Contact
Lenses, Section 3. Basic and Clinical Science Course, 2002 – 2003,
page 181 – 195
2. Kumpulan Naskah Kursus Lensa Kontak Perdami, Jakarta, 2001
3. Pembelajaran lensa kontak IACLE,
MODUL 5 – Perawatan dan
pemeliharaan lensa kontak RGP
4. Sihota R and Tandon R, Parsons’ Diseases of the Eye, Twentieth
Edition, Elsevier, 2007, page 81 – 82
5. Tehnik
Tepat
Menjaga
Keindahan
Mata,
available
at
:
http://www,klinikmatanusantara.com/lensa.php.
6. Lye Chong, Phaik Sonn, Clinical Ophthalmology An Asian Perspective,
Elsevier, 2005, page 267 – 269
7. Contact Lens Fitting, available at : www.Laico.org/V2020resource/files/
contact lens.Apr-Jun 04.pdt
8. Tasman W, Duane,s, Clinical Ophthalmology, Volume 1, Revised
Edition, Chapter 54 A, 2004, page 1 – 8.
9. Khurana AK, Comprehensive Ophthalmology, Fourth Edition, 2006, page
9 – 10, 44 – 46
10.
Kanski, JJ, Clinical Ophthalmology A Syistematic Approach, Sixth
Edition Butterworth Heinemann Elsevier, 2007, page 310 – 311
11.
Vaughan Daniel G, MD, Asbury T.Eva Paul R. Ophthalmology Umum,
Edisi 14, Widya medika, Jakarta, 2000, Hal 149 – 150
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
12.
Jurnal Oftalmologi Indonesia : Lensa Kontak Untuk Astitigmat.
Volume 1 Juli 2003, page 1 – 5
13.
Caring for Rigid Gas Permeable or RGP contak lens. Access Media
Group LLC, 2008, available at :
www.alaboutvision.com/contacts/carergplens.htm.
14.
Handling Rigid Gas Permeable (Hard) Contact Lenses, available at :
http://www.contactlens.org.nz/ © 1999 - 2007 Cornea and Contact
Lens Society of New Zealand Inc. (CCLS) (Formerly known as New
Zealand Society of Contact Lens Practitioners [NZSCLP]). All rights
reserved.
Aryani Atiyatul Amra : Lensa Kotak, 2007
USU Repository © 2008
Download