Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga

advertisement
Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga endogen
Categories: IPS
Tenaga yg sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk keragaman
permukaan bumi. Ini disebabkan oleh tenaga endogen. Jadi tenaga yg berasal dari dalam
bumi disebut tenaga endogen. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun dan ada yg
mempunyai sufat merusak . Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun.
Tenaga endogen merupakan kekuatan yg mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi.
Pergerakkan ini disebut diastropisme. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan
bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung - gunung merapi, serta berbentuk
cekung, seperti laut dan danau.
Kerak bumi terdiri dari 2 macam, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua,
antara lain kerak benua Eropa dan Asia atau biasa disebut Eurasia, kerak benua Afrika, kerak
benua Hindia, kerak samudra Pasifik, dan kerak samudra Atlantik.
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).
a. Hasil dari proses tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun
vertikal. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas
epirogenesa dan
orogenesa.
1. Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal
akibat
pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat lambat serta meliputi
wilayah yg sangat
luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi 2 sebagai berikut.
a. Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah
mengalami
kenaikan.
b. Epirogenesa negatif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah - olah
mengalami
penurunan.
2. Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal
akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat cepat serta meliputi
wilayah
yg
sempit.
Misalnya,
pembentukan
deretan
sirkum
pasifik.
Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.
1. Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yg mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga
permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yg terlipat ke atas dinamakan punggung
lipatan (antiklinal), sedangkan yg melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal).
Jenis
jenis
lipatan
sebagai
berikut.
a. Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau
tenaga
radial
sama
dengan
tenaga
tangensial.
b. Lipatan miring (asymmetrical folds), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
c. Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensialsaja yg bekerja.
d. Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
e. Lipatan sungkup (overthurst), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak
bumi.
Bentuk Berbagai jenis lipatan
2. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yg relatif cepat, beik secara vertikal maupun
horizontal. Jenis - jenis patahan sebagai berikut.
a. Tanah naik (horst), yaitu dataran yg terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya,
akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst menjadi akibat gerak tektogenesa horizontal
memusat, yaitu tekanan dari 2 arah atau lebih yg menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
b. Tanah turun (graben / slenk), yaitu kenampakan dataran yg letaknya lebih rendah dari
daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan
dari dua arah yg mengakibatkan kerak bumi turun.
c. Sesar, yaitu patahan yg diakibatkan oleh gerak horizontal yg tidak frontal dan hanya
sebagian saja yg bergeser. Sesar ini dibagi menjadi 2, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral,
yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu
jika kita berdiri di depan potongan besar sesar di depan kita bergeser ke kiri.
d. Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yg terdiri atas beberapa patahan. Blok
mountain terjadi akibat tenaga endogen yg berbentuk retakan - retakan di suatu daerah, ada
yg naik dan ada yg turun dan ada pula yg berbentuk miring sehingga terbentuk komplek
pegunungan patahan yg terdiri atas balok - balok lithosfera.
Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan diantaranya sebagai berikut.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah kumpulan dari gunung gunung yg membentuk permukaan bumi seolah olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di antara gunung - gunung tersebut. Contoh
dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu
a. Sirkum Pasifik, yg melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.
b. Sirkum Mediterania

Busur dalam (vulkanis) yg melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores,
Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di
Pulau Ambon.
Busur Luar (non Vulkanis) yg melalui P.Simelue, P.Nias, P.Batu, P.Mentawai, Enggano,
tenggelam di selatan P.Jawa, Sawu Roti, Timor, Kep.Leti, Sermata, Kep.Barbar,
Kep.Tanibar, Kep.Watubela, Kep.Laut Seram, Manipa, Baru, dan pulau pulau kecil
sekitarnya.
2. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah daerah datar yg berada pada ketinggian di atas 700 m. Dataran ini
bisa terbentuk dari dataran rendah yg mengalami pengangkatan dengan bentuk datar.
Meskipun saat ini pada umumnya dataran tinggi sudah mengalami erosi, namun sisa - sisa
erosi yg merupakan puncak - puncak tertinggi mempunyai tinggi yg sama. Misalnya,
Dataran Tinggi Bandung di Jawa Barat, Dataran Tinggi Karo di Sumatera Utara, Dataran
Tinggi Dekan di India, Dataran Tinggi Yura di Perancis, Dataran Tinggi Gayo di Aceh.
3. Plato atau Plateau
Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan
telah mengalami eorsi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, Plato Madi di Kalimantan.
4. Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yg mengalami penurunan. Bentuk depresi
memanjang disebut slenk, sedangkan yg membulat disebut basin. Misalnya, Depresi Jawa
Tengah dan Lembah Semangka.
5. Palung Laut
Palung Laut adalah bagian luar bumi yg terdapat pada dasar laut dengan kedalaman lebih
dari 5.000 meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses
penenggelaman yg terus - menerus. Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.
6. Lubuk Laut
Proses pembentukan lubung laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya
saja, yaitu yg membulat dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk
Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
7. Punggung Laut
Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari
punggung laut ada juga yg muncul di atas permukaan air laut. Misalnya, Punggung Laut
Sibolga dan Punggung Laut Snelius.
8. Ambang Laut
Ambang Laut adalah pembatas pada dasar lautyg memisahkan 2 laut dalam. Misalnya,
Ambang Laut Sulu dan Selat Gilbatar.
9. Shelf
Shelf adalah bagian laut yg dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa
dan Laut Arafuru.
Download