BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Motivasi merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Motivasi merupakan sebuah fungsi manajemen yang penting untuk
dilakukan. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan
dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu
dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan seorang
pemimpin agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Munandar (2001) memandang motivasi sebagai suatu proses dimana
kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu. Dengan kata lain, motivasi
dapat dipandang sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan persistensi
dari usaha mencapai tujuan (Robbins, 2003). Berdasarkan penjelasan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang
memunculkan, mengarahkan dan mempertahankan perilaku pada individu yang
didasari keinginan, kebutuhan, dan harapan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.
Handoko (2003) menjelaskan bahwa motivasi kerja yaitu keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan
dalam
melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi merupakan variabel
penting, dimana motivasi perlu mendapat perhatian besar bagi organisasi dalam
1
peningkatan kinerja pegawainya. Motivasi sebagai proses yang bermula dari
kekuataan dalam hal fisologis dan psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan
perilaku atau dorongan yang ditunjukan pada sebuah tujuan atau insentif
(Moekijat, 2001 dalam hakim, 2006).
Dengan demikian motivasi merupakan variabel penting, dimana motivasi
perlu mendapat perhatian besar bagi organisasi dalam peningkatan kinerja
pegawainya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmloka (2011) dapat
diketahui bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh postif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang selanjutnya adalah
Wayan(2011) diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja.
Motivasi yang diberikan oleh pemimpin sangat berperan dalam
merealisasikan hubangan dengan karyawan, bagaimana mereka memberi
penghargaan
kepada
karyawan
yang
beprestasi,
bagaimana
mereka
mengembangkan dan memberdayakan karyawan, seseorang pemimpin akan
memberikan penghargaan tersebut dinilai dari kerja karyawan tersebut dalam
setahun. Seseorang pemimpin akan melihat karyawan tersebut dari memilki etos
kerja yang tinggi, displin dan rajin pada perusahaan tersebut.
Motivasi akan
mendorong
karyawan untuk
melakukan
pekerjaan
dengan sebaik-baiknya sesuai standar, berkualitas tinggi dan tepat waktu yang
kemudian menghasilkan kinerja yang optimal. Pembinaan dan pengembangan
karyawan baru atai lama diperkantoran adalah satu kegitaan dalam rangka
2
menyuasaikan diri dengan perubahan dan perkembangan karyawan. Dalam
perkembangan yang kompetitif dan global.
Motivasi itu sendiri menurut Suranta (2003) adalah reaksi yang timbul dari
dalam diri seseorang sebagai dorongan karena adanya rangsangan dari luar yang
mempengaruhi untuk memenuhi tujuan tertentu. Pendapat tersebut diperkuat oleh
(Djatmiko, 2002), menyatakan bahwa motivasi adalah suatu proses yang
mendorong, mengarahkan dan memilihara perilaku manusia kearah pencapain
tujuan.
Motivasi yang diberikan oleh pemimpin sangat berperan dalam
merealisasikan hubungan dengan karyawan, bagaimana mereka memberi
penghargaan
kepada
karyawan
yang
berperstasi,
bagaimana
mereka
mengembangkan dan memberdayakan karyawanya, seorang pemimpin akan
memberikan penghargaan tersebut dinilai dari kerja karyawan tersebut dalam
setahun. Seorang pemimpin akan melihat karyawan tersebut dari memilki etos
kerja yang tinggi, displin dan rajin pada perusahaan tersebut.
Motivasi akan mendorong karyawan untuk melalukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya sesuai standar, berkuailitas tinggi dan tepat waktu yang kemudian
menghasilakan
kinerja yang optimal. Pemibinaan dan
pengemabangan
karyawan baru atau lama di perkantoran adalah salah satu kegitaan dalam rangka
menyuasaaikan diri dengan perubahan dan perkembangan karyawan. Dalam
perkembangan yang kompetitif dan global.
3
Masalah motivasi dalam organisasi menjadi tanggung jawab manajemen
untuk mencipta, mengatur, dan melaksanakannya. Oleh karena itu, sesuai dengan
sifat motivasi yaitu rangsangan bagi motif perbuatan orang, maka manajemen
harus dapat menciptakan motivasi yang dapat menumbuhkan motif orang-orang
sehingga mau berbuat sesuai dengan kehendak organisasi. Menurut Handoko
(2003) bahwa motivasi kerja yaitu: keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna
mencapai
suatu
tujuan.
Motivasi
mempersoalkan
bagaimana
caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau bekerja secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Menyadari hal tersebut faktor kepemimpinan menjadi hal yang sangat
penting dalam hal sebuah perusahaan. Dubrin (2004:4) mengemukakan bahwa
“kepemimpinan merupakan tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau
merespon dan menimbulkan perubuhan positif”.
Selanjutnya
diungkapkan
juga
bahwa
pemimpin
dalam
kepemimpinannya perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan kepada pegawainya. Gaya kepemimpinan yaitu norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang
mempengaruhi perilaku orang
lain.
pada saat orang tersebut mencoba
Gaya
kepemimpinan
atasan dapat
mempengaruhi kesuksesan pegawai dalam prestasi (Suranta, 2002) dengan kata
lain gayan kepemimpinan atasan dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dalam
suatu organisasi.
4
Seorang pemimpin memotivasi pengikut melalui gaya kepemimpinan
tertentu yang akan menghasilkan pencapaian tujuan kelompok dan tujuan
individu. Pengikut yang termotivasi akan berusaha mencapai tujuan serta sukarela
dan selanjutnya menghasilkan kepuasaan. Kepuasaan mengakibatkan kepada
perilaku pencapaian tujuan yang diulang kembali untuk mencapai tujuan atau
memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang.
Melihat kenyataan, lingkungan terus mengalami perubahan, maka peran
pemimpin tidak hanya berusaha menyesuaikan organisasi terhadap pergerakan
inovasi diluar, akan tetapi pemimpin yang berhasil apabila mampu membawa
organisasi sebagai refrensi bagi intitusi lainnya. Melalui proses belajar, organisasi
secara keseluruhan sedang melakukan perbaikan semua pilar yang menentukan
produk dan jasa. Apabila organisasi berkembang, karywan akan merasakan suatu
hubungan kerja sama yang lebih produktif bagi kepentingan pekerjaan dan
intitusi.
PT.Dynaplast Tangerang adalah sebuah perusahaan manufaktur pembuat
kemasan berbahan plastik yang memiliki beberapa cabang tersebar dibeberapa
kawasan industri di Indonesia, didirikan sejak tahun 1992. Pada tahun 2003,
perusahaan ini akhirnya menguasai 51 persen saham perusahaan Thailand.
Keberhasilan PT.Dynaplast dapat dikaitkan dengan banyak faktor, antara
lain sumber daya manusia yang baik, kontribusi pemimpin, penggunaan teknologi
terbaru, serta komunikasi yang baik antara pemimpin dan bawahan. Dalam
perusahaan ini peran pemimpin juga memberikan motivasi kepada bawahan, agar
5
mampu menyelesaikan pekerjaannya untuk mencapai target yang maksimal. Peran
pemimpin dalam memimpin dan memberikan motivasi kepada karyawan dapat
berpengaruh besar terhadap perusahaan.
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi. Di dalam sebuah perusahaan sumber daya manusia
menjadi aset yang paling kritis. Sumber daya manusia dianggap penting karena
dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan. Dimana setiap
pemimpin perlu mempertimbangkan upaya untuk memotivasi karyawannya agar
bekerja dengan baik.
Di dalam perusahaan atau organisasi sumber daya manusia merupakan
tokoh sentral. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus
memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha
untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan
meningkat. Menurut Budi Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja karyawan
merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas
maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak
organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang
sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya organisasi.
Gibson, et all (1995) dalam Rokhmaloka (2011) menjelaskan bahwa
kinerja organisasi tergantung pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain
kinerja pegawai akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi. Apa yang
dikemukakan Gibson tersebut dapat diartikan bahwa perilaku anggota organisasi
6
baik secara individu ataupun kelompok dapat memberikan kekuatan atau
pengaruh atas kinerja organisasinya. Kinerja pegawai adalah hal yang penting
untuk diperhatikan organisasi, karena dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan
kemajuan organisasi untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan global yang
sering berubah atau tidak stabil.
Dalam perkembangannya, melakukan penilaian kinerja pegawai tidaklah
sederhana. Karena dalam penilaian kinerja memerlukan syarat, indikator, serta
terdapat elemen-elemen atau variabel-variabel yang mempengaruhinya (Supardi,
2010). Adapun beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai
menurut Wirawan (2009), serta Suranta (2002) antara lain gaya kepemimpinan
dan motivasi.
Gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan pimpinan kepada
bawahan atau pegawai dalam rangka proses kepemimpinannya dan motivasi kerja
yang biasa diberikan pemimpin atau organisasi kepada bawahan atau pegawai.
Berdasakan uraian diatas, Seorang pemimpin harus bekerja bersama-sama
dengan orang lain atau bawahanya, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan
motivasi kepada bawahan. Menurut Wahjosumidjo (1999), kepemimpinan
mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan,
dan juga pemimpin itu didalam menciptakan motivasi didalam diri setiap orang
bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.
7
1.2. Rumusan masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara gaya
kepemimpinan dengan motivasi kerja pada PT. Dynaplast Tangerang”
1.3. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja
pada PT Dynaplast Tangerang.
1.4.

Manfaat penelitian
Dapat menambah informasi teoritis dan memperoleh pehaman tentang
hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Hasil penelitian ini
dapat digunakan untuk masukan bagi penelitian yang akan datang dan
yang membutuhkan.

Dapat mengetahui sejauh mana hubungan gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja diperusaahan tersebut. Selanjutnya untuk pembalajaran/
refrensi buat para petinggi perusahan tersebut
8
Download