Surat 3 Yohanes (Bagian 114) Friday, July 21, 2017 Prakata Why. 1:3 – membaca dan mendengar Firman Allah sampai menuruti-Nya adalah kebahagiaan. Membaca dan mendengar Firman Allah harus sampai tersimpan (keep) di dalam hati. Bukti Firman Allah tersimpan di dalam hati adalah kita menurut kepada Firman Allah. Sikap mendengar Firman Allah seharusnya adalah sikap sebagai orang miskin. Mat. 5:3 – miskin di hadapan Tuhan artinya membaca dan mendengar dengan menyadari diri sebagai orang berdosa, tidak merasa benar, tidak merasa tahu, sebab Tuhan datang bagi orang berdosa, untuk mengangkatnya. Jika Firman Allah menyatakan keadaan kita yang berdosa, lalu kita menyadari dan mengaku di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan mengangkat kehidupan kita. Dan itu adalah suatu kebahagiaan. Miskin di hadapan Tuhan juga berarti menyadari keadaan kita yang lemah, sehingga kita membaca dan mendengar dengan tidak mengandalkan kekuatan atau kepandaian daging. Hanya jika kita datang sebagai orang bodoh / lemah, maka Tuhan akan menyatakan Firman-Nya, Tuhan juga akan membuat kita mengerti (1 Kor. 1:27-28). 3 Yoh. 1:13 1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. - - ▫ ▫ ▫ ▫ Jala menunjuk kepada Firman Allah (Mat. 13:47, isi kerajaan Allah adalah kebenaran). Kepada orang yang mau menyangkal dagingnya, Tuhan mempercayakan Firman-Nya. Satu hal yang harus kita perhatikan adalah: supaya kita berhasil dalam pekerjaan, kita harus mempergunakan jala Firman Allah sesuai dengan kehendak Allah. Saat para murid didapati oleh Yesus di danau Tiberias, di mana mereka tidak mendapatkan apa-apa, Yesus berkata "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan (Luk. 5:4, Yoh. 21:6). Jadi, kepada orang yang dipilih (menerima tahbisan) dan mau menyangkal dagingnya, Tuhan mempercayakan Firman-Nya untuk ditebarkan, dan dia menebarkan Firman Allah sesuai dengan perintah – komando dari Allah (tidak semaunya sendiri). Yohanes adalah rasul yang terpilih, dia menerima tahbisan dari Yesus Kristus. Sekalipun dalam keadaan menderita karena Firman Allah dan Kesaksian Yesus, dia tetap setia dan benar. Kepada dia, Allah mempercayakan Firman-Nya. 1 - Yohanes adalah pribadi yang dipilih oleh Tuhan, bahkan dipilih pertama kali bersama dengan Yakobus (saudaranya), Petrus, dan Andreas saudaranya. Saat mata Tuhan diarahkan kepada mereka, Yesus berkata "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Mat. 4:19) Kepada orang-orang yang dipilih untuk mengikuti DIA, Yesus memberikan suatu jabatan, pekerjaan, dan karunia. Jabatannya adalah penjala manusia, pekerjaannya adalah menjala manusia, karunianya adalah jala. Inilah suatu kelengkapan yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang dipilih untuk mengikuti-Nya. Perkataan ‘Mari, ikutlah Aku’ sama artinya dengan ‘Mari, pikulah salibmu’, sebab hanya pribadi yang mau memikul salib, yang layak mengikut Tuhan dan layak bagi Tuhan (Mat. 10:38-39). Memikul salib artinya mau menyangkal diri, bahkan rela untuk kehilangan nyawanya, sampai daging tidak bersuara. Orang semacam inilah yang dipanggil, dipilih, dan menerima tahbisan dari Tuhan. Perkataan ‘kamu akan Kujadikan penjala manusia’ berarti Tuhan sendiri yang menjadikan atau yang memberikan tahbisan. Orang yang memiliki tahbisan adalah orang yang memiliki kegiatan (tidak nganggur) dan dilengkapi dengan karunia, yang dalam hal ini: ‘jala’. Page - 1 Kor. 4:1 Hamba yang dipercaya 4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Hamba - Perkataan ‘hamba’ menunjuk kepada pribadi yang sudah dibeli dengan lunas. Jika kita dikatakan ‘hambahamba Kristus’ berarti Kristus telah membeli kehidupan kita. DIA telah membeli kita dengan harga tunai dan sangat , yaitu dengan Darah-Nya sendiri. - Perhatikan: Kepada pribadi-pibadi yang telah dibeli-Nya, Allah memberikan hati nurani yang baik dan rohNya yang kudus, supaya dengan demikian, pribadi-pribadi yang telah dibeli-Nya memiliki hati seorang hamba, yaitu hati yang penuh dengan penundukan (Roh Kudus adalah Roh yang dengar-dengaran). - Mengapa demikian? Sebab yang telah membeli kita adalah Allah dalam wujud manusia, manusia yang memiliki jabatan seorang ‘hamba / doulos’, hamba yang taat (setia dan benar) bahkan taat sampai mati di atas kayu salib. - Jadi, setiap orang yang benar-benar telah terbeli, pasti memiliki tabiat atau hati seorang hamba seperti Kristus. Menjadi hamba yang taat (setia dan benar) kepada pribadi yang telah membelinya. Dia hanya memperhambakan dirinya kepada tuan yang telah membelinya. Hanya kewajiban ▫ Dia hanya tahu apa yang menjadi kewajibannya tanpa harus memperhitungkan apa yang menjadi haknya, sebab dia tahu kepada siapa dia menghambakan dirinya. Perhatikan perkataan Yesus berikut ini: a) Yoh. 4:34 "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya. b) Yoh. 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. c) Yoh. 14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini." Hamba-hamba Kristus ▫ Jika kita disebut ‘hamba-hamba Kristus’, berarti kita menjadi hamba yang dimiliki oleh Kristus, sebab DIA telah membeli kehidupan kita dengan Darah-Nya sendiri. Dengan sebutan sebagai seorang ‘hamba Kristus’, seharusnya kita hanya memperhambakan diri kita kepada Kristus (menempatkan Kristus sebagai Kepala). ▫ Hamba Kristus yang setia dan yang benar hanya menghambakan dirinya kepada Kristus. Untuk menjadi hamba yang setia dan yang benar tidaklah sulit, sebab DIA telah melengkapi hamba-Nya dengan hati nurani yang baik dan roh-Nya yang kudus. ▫ Roh Kudus inilah kekuatan yang memampukan para hamba untuk tunduk, taat, dengar-dengaran kepada Tuan, itulah Kristus. Kata Kristus menunjuk kepada Roh Kebenaran, itulah Roh Allah. 1. Menjadi hamba Kristus artinya menjadi hamba yang dikuasai atau dipimpin oleh Roh Kudus. Dalam pimpinan-Nya, Roh Kudus akan membawa hamba untuk masuk dalam segala kebenaran Firman Allah. 2. Menjadi hamba Kristus artinya menjadi hamba Kebenaran, sebab Kristus adalah Kebenaran. Menjadi hamba Kebenaran berarti menyerahkan seluruh anggota tubuh menjadi hamba Kebenaran yang membawa kita kepada pengudusan. ▫ Perhatikan: masuk dalam segala Kebenaran dan menyerahkan seluruh anggota tubuh menjadi hamba Kebenaran berarti hidup dalam penyangkalan daging. Inilah hamba yang setia dan yang benar di hadapan Allah. ▫ Kepada hamba yang mau dipimpin oleh Roh Kudus, yang tahu menyerahkan dirinya kepada Kebenaran, yang tahu untuk menyangkal diri, Tuhan mempercayakan rahasia Firman-Nya. Firman Allah yang dibukakan rahasianya adalah karunia yang melengkapi kehidupan hamba-hamba-Nya. Bagaikan seorang penjala yang dilengkapi dengan jala. 2 Dari perkataan-perkataan Yesus, kita bisa melihat dan meneladani bahwa Yesus Kristus saat datang ke dunia sebagai manusia, DIA benar-benar menempatkan diri-Nya sebagai seorang ‘hamba’ yang hanya tahu untuk melakukan dan menyelesaikan kewajiban-Nya, tanpa harus memperhitungkan apa yang menjadi hak-Nya. Page ▫ ▪ ▪ Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah: apakah kita hamba Tuhan yang telah dibeli dan telah menerima tahbisan dari Allah? Apakah Tuhan mempercayakan rahasia Firman-Nya kepada kita? Jika rahasia Firman Allah dipercayakan kepada hamba-Nya, berarti hamba itu tidak hanya diijinkan untuk mendengar dan melihat Firman Allah, tetapi sampai memiliki Firman Allah di dalam hati. Bagaikan benih gandum yang tertanam di dalam tanah hati, yang bisa diraba. Yoh. 7:16-18 Bukti dipercaya rahasia Firman Allah 7:16 Lalu jawab Yesus kepada mereka itu, serta kata-Nya, "Pengajaran-Ku itu bukan daripada-Ku, melainkan daripada Dia yang menyuruhkan Aku.7:17 Jikalau barang seorang suka melakukan kehendak Allah, ia akan mengerti tentang pengajaran ini, kalau daripada Allah datangnya, atau Aku mengeluarkan perkataan daripada diri-Ku sendiri. (ejaan lama) - - - ▫ Pengajaran yang disampaikan oleh Yesus adalah pengajaran yang bukan dari diri-Nya sendiri, tetapi dari Bapa. Inilah yang dimaksud dengan Firman Allah yang dibukakan rahasianya, di mana Allah sendiri yang mewahyukan pengajaran-Nya. Pengajaran semacam inilah yang disampaikan oleh Yesus, tetapi tidak semua orang yang mendengar Firman yang disampaikan oleh Yesus, disebut sebagai orang yang telah menerima pembukaan rahasia Firman Allah. Pada ayat 17 kita bisa mengetahui tentang ukuran bahwa seseorang telah dipercaya untuk menerima rahasia Firman Allah, yaitu jika ‘seseorang suka melakukan kehendak Allah’. Dia tidak suka melakukan kehendaknya sendiri, tetapi suka melakukan kehendak Allah. Jadi, orang yang suka melakukan kehendak Allah atau suka menyangkal dagingnya sampai daging tidak bersuara, itulah orang yang dipercaya untuk menerima rahasia Firman Allah. Firman Allah menjadi kesukaannya, bahkan sampai melakukan Firman Allah telah menjadi kesukaannya. Camkan: jika Firman Allah menjadi kesukaannya dan melakukan Firman Allah menjadi kesukaannya, berarti saat rahasia Firman Allah dinyatakan, dia bisa bertemu dan melihat penampilan Firman, sehingga dia bisa menikmati Firman Allah sampai Firman Allah menjadi satu-satunya sumber kegirangan dan kesukaan (Yer. 15:16). ▫ Orang semacam ini bisa dipastikan memiliki Nama Allah. Di hadapan Allah, orang semacam inilah yang dikatakan orang yang senantiasa mencari hormat bagi Allah. Inilah yang disebut dengan orang benar, sebab kebenaran Firman Allah telah tertanam di dalam hatinya. 7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. - - - 3 - Bagi orang ‘suka’, tidak ada paksaan untuk mendengar dan melakukan Firman Allah, tetapi ‘kesukaan’ yang ditimbulkan Roh Kudus yang membuat hatinya damai sejahtera, sehingga dia menyukai kebenaran Firman Allah dan menyukai untuk melakukan kehendak Allah, sebab Kebenaran itu tertanam dalam hatinya. Orang yang suka terhadap Firman Allah dan suka melakukan kehendak Allah adalah orang yang tidak mencari hormat bagi dirinya sendiri (sebab dia menyangkal dagingnya sendiri), tetapi mencari hormat bagi Allah. Di hadapan Allah, dia adalah orang benar, sebab hanya Kebenaran yang ada padanya. Firman Allah benarbenar tertanam di dalam hatinya, dan Firman Allah yang tertanam inilah yang membuat dia semakin suka melakukan kehendak Allah. Inilah yang dimaksudkan oleh rasul Yohanes Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. Perkataan ‘Banyak hal’ artinya Firman Allah tidak terbatas dengan apa yang tertulis dengan tinta dan pena, tetapi dibalik Firman Allah yang sudah tertulis itu, ada rahasia Allah. Rahasia Firman Allah inilah yang harus tertanam dalam setiap hati hamba-hamba Kristus, sehingga kita menjadi hamba-hamba Kristus yang hanya suka terhadap Firman Allah dan hanya suka melakukan kehendak Firman Allah. Page -