ABSTRAK “Pengaruh ROA, Financial Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia” Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana di dalam meningkatkan survival dan operasional perusahaan dengan cara menjual sebagian kepemilikannya kepada masyarakat melalui sekuritas (saham) yang diterbitkannya. Mekanisme pembentukan harga saham saat IPO berbeda dengan pembentukan harga saham di pasar sekunder. Di pasar sekunder, harga saham tercipta melalui mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran akan saham tersebut. Semakin tinggi permintaan investor terhadap suatu saham maka semakin tinggi pula harga saham tersebut dan berlaku sebaliknya. Sementara di pasar perdana, proses penentuan harga saham emiten adalah melalui mekanisme negosiasi/ kesepakatan antara emiten dan penjamin emisinya (Jusuf: 2002). Dalam mekanisme penentuan harga tersebut, sering terjadi perbedaan antara harga saham perdana dengan harga di pasar sekunder. Apabila penentuan harga pasar saham saat IPO lebih rendah dibanding dengan harga yang terjadi di pasar sekunder hari pertama, maka terjadilah underpricing (Carter & Manaster: 1990). Berdasarkan penelitian yang Penulis lakukan di Bursa Efek Indonesia Periode Januari 2000 - Juni 2008, dari 120 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia terdapat 70,83% atau sebanyak 85 emiten terkena fenomena underprice. Kondisi harga saham yang underpriced ini jelas akan merugikan jika di pandang dari sisi emiten, dikarenakan emiten sebagai pihak yang membutuhkan dana akan menginginkan harga perdana yang tinggi, karena dengan harga perdana yang tinggi, emiten akan memperoleh dana dari keuntungan penjualan saham yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasinya. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari informasi keuangan prospektus IPO (ROA, financial leverage dan ukuran perusahaan) terhadap tingkat underpricing di Bursa Efek Indonesia yang diukur melalui nilai initial return. Penelitian dilakukan dengan metode explanatory melalui pendekatan survei terhadap 85 perusahaan publik yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia untuk periode januari 2000 – Juni 2008. Hasil penelitian ini menemukan bahwa semua variabel independen yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing saham perdana, sedangkan secara parsial hanya variabel ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan secara statistik. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 15,13% menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel ROA, financial leverage dan ukuran perusahaan terhadap tingkat underpricing secara simultan adalah sebesar 15,13% dan 84,87% sisanya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Keseluruhan hasil ini menunjukkan bahwa investor memang belum menggunakan informasi keuangan dalam prospektus. Kata kunci:Financial leverage, ROA, Ukuran perusahaan, Underpricing.