ABSTRAK MEKANISME PENGISIAN JABATAN

advertisement
ABSTRAK
MEKANISME PENGISIAN JABATAN DEWAN KOMISIONER DALAM
KAITANNYA DENGAN INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN
Mekanisme pengisian jabatan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
cara melakukan fit and proper test kepada calon Dewan Komisioner. Hal
ini dilakukan berdasarkan amanat Undang-Undang No. 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan, mekanisme fit and proper
test dilakukan berdasarkan ketentuan pada Peraturan DPR RI Nomor 1
Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPR sebagai perwujudan dari fungsi
pengawasan. Kewenangan DPR dalam pemilihan Dewan Komisioner ini
dipermasalahkan karena dianggap dapat membuka peluang intervensi
politik sehingga mengancam independensi OJK itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu
penelitian yang secara sistematis menggambarkan permasalahan dengan
cara meneliti, mengolah, dan menganalisis peraturan perundangundangan yang berlaku yang kemudian dikaitkan dengan permasalahan
dan teori untuk mencari sebuah kesimpulan. Metode pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yang
menggunakan metode kepustakaan sebagai sumber utama penelitian ini.
Metode analisis yang digunakan adalah yuridis kualitatif, yaitu melakukan
analisis terhadap data dengan metode penafsiran.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kewenangan DPR untuk
melakukan pemilihan Dewan Komisioner melalui mekanisme fit and
proper test tidak sesuai dengan norma Undang-Undang Dasar 1945 (UUD
1945), sehingga, bentuk keterlibatan DPR dalam pengisian jabatan
Dewan Komisioner yang sesuai dengan fungsi pengawasan DPR dalam
pengangkatan pejabat publik adalah dalam bentuk pertimbangan (right to
confirm).
Download