BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan yang umum dibudidayakan di Indonesia, mengingat beras umumnya merupakan bahan makanan pokok. Tanaman padi mampu beradaptasi di ekosistem yang cukup beragam, seperti lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, lahan kering maupun lahan rawa. Oleh karena itu, air menjadi faktor pembatas terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi. Pada tanaman padi keberadaan air akan mempengaruhi produktivitas tanaman, sehingga pengelolaan air menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan agar memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini berhubungan dengan fase pertumbuhan tanaman padi dimana kebutuhan air setiap fase berbeda-beda (Gambar 5 dan 6). Penggenangan menjadi salah satu teknik budidaya guna meningkatkan produktivitas tanaman padi. Penggenangan mampu mempercepat proses dekomposisi jerami, melunakkan tanah sebelum penanaman dan mengurangi populasi gulma. Penggenangan yang optimal pada pertanaman padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitasnya, namun di sisi lain juga dapat menyebabkan cekaman abiotik yang dapat menurunkan pertumbuhan dan produktivitasnya terutama di lahan yang rawan banjir (Hairmansis et al., 2012; Arsana et al., 2003). Perubahan iklim global merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan frekuensi banjir di berbagai wilayah di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Perlindungan Tanaman tahun 1996-2006 menunjukkan area tanaman padi yang rusak setiap tahun akibat banjir mencapai 268.823 ha, dengan rata-rata kerugian mencapai 1,1 juta ton beras per tahun. Salah satu strategi untuk mengatasi penurunan produksi beras nasional adalah dengan menanam kultivar padi yang toleran terhadap penggenangan. Pada tahun 2008 Badan Litbang Pertanian melepas kultivar padi yang toleran terhadap genangan, yaitu Inpara 3 yang tahan genangan penuh selama seminggu. Selanjutnya pada tahun 2009 dilepas lagi kultivar yang toleran genangan mencapai dua minggu, yaitu Inpara 4 (Swarna-Sub1) dan Inpara 5 (IR64-Sub1). Gen Sub1 yang ada pada kultivar tersebut merupakan salah satu gen pengendali sifat toleran terhadap penggenangan yang terdapat pada kromosom nomor 9 pada tanaman padi. Gen tersebut berkaitan dengan pengaturan hormon 1 etilen dan asam giberelat yang mencegah tanaman padi tumbuh dan memanjang selama tergenang guna efisiensi energi (Hairmansis, et al. 2012). Tanaman padi mampu beradaptasi terhadap penggenangan penuh dengan mekanisme pemanjangan batang dan toleransi terhadap genangan dengan cara menyimpan energi selama terendam lalu tumbuh kembali setelah air surut. Penyebab kerusakan tanaman ketika terendam adalah terbatasnya pertukaran CO2 dan O2 sehingga mengganggu proses respirasi dan fotosintesis. Selain itu kondisi tergenang juga menyebabkan perubahan nilai potensial redoks, pH dan hormone etilen. Pada kondisi tersebut tanaman akan mengalami perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia (Setter et al., 1997; Arsana et al., 2003). Tiap kultivar padi memiliki level toleransi atau ketahanan yang berbeda terhadap genangan. Hingga saat ini status karbohidrat tanaman diakui sebagai faktor penting dalam mekanisme toleransi terhadap genangan tanaman padi (Setter et al., 1997). Dalam penelitian ini ingin diketahui bagaimana pengaruh penggenangan terhadap ketahanan, status karbohidrat dan pertumbuhan tanaman padi kultivar Inpara 5 dan IR64. Padi Inpara 5 merupakan kultivar yang toleran terhadap rendaman selama 14 hari pada fase vegetatif dengan nasi bertekstur sedang, sedangkan padi IR64 merupakan kultivar yang tidak toleran terhadap genangan namun nasi bertekstur pulen sehingga banyak dibudidayakan di Indonesia (Suprihatno et al., 2010). B. Permasalahan Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana ketahanan, status karbohidrat tanaman dan pertumbuhan padi (Oryza sativa L.) kultivar Inpara 5 dan IR64 pada tinggi dan lama genangan berbeda? C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan, status karbohidrat tanaman dan pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.) kultivar Inpara 5 dan IR64 pada tinggi dan lama genangan berbeda. 2 D. Manfaat Dengan penelitian ini diharapkan didapatkan informasi mengenai tanggapan fisiologi dan ketahanan tanaman padi (Oryza sativa L.) kultivar Inpara 5 dan IR64 yang berkaitan dengan tinggi dan lama penggenangan. Selain itu, dapat diperoleh informasi mengenai status karbohidrat tanaman padi yang berkaitan dengan sifat ketahanan terhadap genangan. 3