BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang sangat pesat pada
teknologi, salah satunya perangkat mobile teknologi yang kita sadari telah banyak
ada di sekitar kita adalah banyaknya “Ponsel Cerdas” (Smartphone) atau telepon
genggam berteknologi. Smartphone ini tidak hanya mampu untuk melakukan
tugas telepon genggam biasa, Namun juga tugas – tugas yang biasa dilakukan oleh
komputer pada umumnya. Berbagai Perangkat Lunak untuk mengembangkan
aplikasi ponselpun bermunculan, diantaranya yang cukup luas adalah Android.
Salah satu fasilitas aplikasi yang disediakan Smartphone adalah untuk melakukan
proses enkripsi dan dekripsi dengan aplikasi kriptografi.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengamankan sistem informasi
adalah dengan kriptografi. kriptografi merupakan bidang pengetahuan yang
menggunakan persamaan matematis untuk melakukan proses Enkripsi (encrypt)
maupun Dekripsi (decrypt) data. Teknik ini digunakan untuk mengubah data ke
dalam kode-kode tertentu sehingga informasi yang di simpan atau ditransmisikan
melalui jaringan yang tidak aman (misalnya saja internet) tidak dapat dibaca oleh
siapapun kecuali orang – orang yang berhak. Dalam menjaga kerahasiaan data,
kriptografi mentransformasikan data jelas ( plaintext ) kedalam bentuk data sandi
(ciphertext) yang tidak dapat dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian
dikirimkan oleh pengirim kepada penerima. Setelah sampai dipenerima, ciphertext
tersebut ditransformasikan lagi kedalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.
Proses transformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut enkripsi, sedangkan
proses mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses
dekripsi (Janner Simarmata. 2016:199).
Kriptografi sesungguhnya merupakan studi terhadap teknik informatika yang
terkait dengan aspek keamanan suatu sistem informasi seperti kerahasiaan,
integritas data, autentikasi dan ketiadaan penyangkalan. Ada empat aspek tujuan
fundamental dari suatu sistem kriptografi. Kerahasiaan (Confidentiality) dimana
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari setiap pihak yang
tidak berwenang untuk mengaksesnya. Informasi ini tentunya hanya dapat diakses
oleh pihak-pihak yang berhak. Kerahasiaan dijaga dengan melakukan enkripsi
(penyandian). Integritas data (Data integrity) merupakan layanan yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya perubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang. Integritas data harus dipastikan agar sistem informasi mampu
mendeteksi terjadinya manipulasi data. Manipulasi data yang dimaksud di sini
meliputi penyisipan, penghapusan, ataupun penggantian data. autentikasi
(Authentication) yaitu layanan yang terkait dengan identifikasi terhadap pihakpihak yang ingin mengakses sistem informasi (authentication) ataupun keaslian
data dari sistem informasi itu sendiri. Ketiadaan penyangkalan (Nonrepudiation)
merupakan layanan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penyangkalan
terhadap pengiriman dangan kata lain. Terciptanya suatu informasi oleh yang
mengirimkan (Emy Setyaningsih. 2005:2).
Kriptografi menggunakan berbagai macam teknik dalam upaya untuk
mengamankan data. Pengiriman data dan penyimpanan data melalui media
elektronik memerlukan suatu proses yang dapat menjamin keamanan dan
keutuhan dari data yang dikirimkan tersebut. Data tersebut harus tetap rahasia
selama pengiriman dan harus tetap utuh pada saat penerimaan di tujuan. Untuk
memenuhi hal tersebut, dilakukan proses penyandian (enkripsi dan dekripsi)
terhadap data yang akan dikirimkan. hal ini dapat terjadi jika menggunakan
aplikasi kriptografi.
Enkripsi dilakukan pada saat pengiriman dengan cara mengubah data asli
menjadi data rahasia, sedangkan dekripsi dilakukan pada saat penerimaan dengan
cara mengubah data rahasia menjadi data asli. Jadi data yang dikirimkan selama
proses pengiriman adalah data rahasia, sehingga data asli tidak dapat diketahui
oleh pihak yang tidak berkepentingan. Data asli hanya dapat diketahui oleh
penerima dengan menggunakan kunci rahasia.
Kriptografi juga dibagi atas dua: kriptografi klasik dan kriptografi modern.
Masing-masing memiliki algoritma tersendiri. Algoritma Caesar merupakan
subtitusi chiper yang pertama dalam dunia penyandian dikenal dengan kode
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Caesar, karena penyandian ini terjadi pada saat pemerintahan Yulius Caesar yang
dikenal dengan Caesar cipher Dengan menggunakan teknik pergeseran karakter 3
langkah ke kiri dari karakter A – Z. atau dengan mengganti posisi huruf awal dari
alphabet. Teknik penyandian ini termasuk sandi tersubtitusi pada setiap huruf
pada plaintext digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu
dalam alphabet (Renaldi Munir.2006:56).
Namun pada perkembangan algoritma Caesar Cipher memberikan suatu
gagasan baru untuk menggunakan kunci lain atau bisa disebut dengan
polyalfabetic, kunci bisa jadi nama, alamat atau apa saja yang diingini oleh
sipengirim.(Dony Ariyus 2006:20).
Untuk itu, penulis mengangkat judul “Aplikasi Enkripsi dan Dekripsi
Menggunakan Algoritma Caesar Cipher Dalam Bentuk
QR Code Berbasis
Android ” untuk menguji keamanan dari algoritma Caesar Cipher ini dengan
menggunakan metode Chiper Key.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas maka perumusan masalah
yang akan di bahas adalah :
“Bagaimana membuat perangkat lunak untuk mengubah teks agar dapat
terjamin kerahasiaannya menggunakan metode Caesar Cipher?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian Tugas akhir ini adalah Untuk membuat
perangkat lunak mengubah pesan asli menjadi pesan rahasia berdasarkan
metode Caesar Cipher menggunakan perangkat mobile berbasis android.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.3.2
Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memudahkan pengguna untuk
membuat pesan secara aman dalam hal proses enkripsi dan dekripsi
menggunakan aplikasi berdasarkan Metode Caesar Cipher.
1.4 Ruang Lingkup & Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari batasan dan
lingkup permasalahan yang ada, maka beberapa batasan masalah dari penelitian
ini sebagai berikut :
1. Pesan dan Kunci hanya berupa huruf alphabet
2. Jumlah Subtitusi huruf alphabet yang digunakan pada teknik Caesar
Cipher sebanyak 26 huruf.
3. Perangkat lunak yang dipakai menggunakan bahasa pemrograman Android
Studio Versi 2.1 2010
4. Jumlah menyimpan data pada QR Code sebanyak 4.296 karakter huruf.
5. QR Code dibaca dengan QR Code Scanner pada area atau ruangan yang
memiliki pencahayaan yang benar dan seimbang.
1.5 Metodologi Penelitian
Pada penulisan tugas akhir ini di perlukan data-data yang lengkap sebagai
bahan materi yang dapat mendukung laporan Tugas Akhir, maupun pembuatan
perangkat lunak agar berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan metodologi
pengumpulan data dan metode pengembangan aplikasi.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Tahap penelitian dan pengumpulan data informasi disini merupakan
analisis kebutuhan yang berkaitan dengan materi laporan Tugas Akhir ini.
1. Metode Studi Pustaka (Library Research)
Mempelajari teori-teori dari buku yang berhubungan dengan
pembuatan aplikasi yang akan dibuat sebagai landasan dasar untuk
terciptanya sebuah aplikasi enkripsi dan dekripsi.
2. Metode Study Literatur
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mengumpulkan sumber-sumber data yang akan digunakan untuk
referensi dalam penulisan Tugas Akhir. Study literatur bisa berupa
buku, jurnal, browsing internet, pustaka, sistematika dan sumber
informasi lainnya berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam
laporan Tugas Akhir.
1.5.2 Metode Waterfall
Metode Waterfall sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle) adalah metode yang
menyarankan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial melalui
tahapan-tahapan yang ada pada SDLC untuk membangun sebuah perangkat
lunak. bahwa metode Waterfall menekankan pada sebuah keterurutan dalam
proses pengembangan perangkat lunak. Model air terjun (waterfall)
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap akhir
pemeliharaan.
Model pengembangan ini tidak mengizinkan tahapan tertentu langsung
menggantikan tahapan berikutnya sampai operasi tahapan yang terdahulu telah
terpenuhi. Berikut adalah penjelasan umum dari tahap-tahap yang dilakukan di
dalam Model waterfall menurut Roger S. Pressman:
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses
pengumpulan
kebutuhan
dilakukan
secara
intensif
untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami
perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan ke refresentasi desain agar dapat di implementasikan
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah di uji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang
sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran
secara umum dan singkat tentang tugas akhir yang dijalankan. Sistematika
penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang hal – hal umum mengenai maksud dan tujuan
penulisan tugas akhir yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang dasar teori yang mendukung pembuatan
tugas akhir ini.
BAB III
ANALISA SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang gambaran sistem serta deskripsi dari
hasil analisa sistem yang akan dijadikan sebagai petunjuk untuk
perancangan pada tahapan berikutnya.
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang perancangan sistem dengan UML,
perancangan arsitektural, dan perancangan antar muka.
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian aplikasi,
apakah sudah berjalan dengan baik dan benar. Pada bab ini,
pembuatan aplikasi akan dilakukan dengan mengacu pada analisa
dan perancangan sistem yang ada pada bab III dan IV.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB VI
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat selama penulisan laporan
tugas akhir dari pembahasan masalah, selain itu juga berisi saran
untuk perbaikan dan menindaklanjuti hasil penelitian.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download