Slide Presentasi Skripsi [Compatibility Mode]

advertisement
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
DAN PENILAIAN KONDISI
KEUANGAN PERUSAHAAN PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA
TBK PERIODE 2009-2013 DENGAN
MELIHAT RASIO KEUANGAN
Nama
: Badai Sugondo Putra
NPM
: 11210288
Jurusan
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi
Pembimbing : Dr. Bambang Gunawan Hardianto, SSi., MMSI
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir ini memperlihatkan kecenderungan ke arah
makin meningkatnya permintaan bagi layanan komunikasi termasuk
komunikasi data, perpindahan ke jaringan telepon nirkabel dan
persaingan yang semakin terbuka dan ketat antar operator
telekomunikasi.
Industri telekomunikasi dicirikan oleh perubahan yang cepat dan
signifikan pada sisi teknologi. Telkom akan menghadapi peningkatan
persaingan akibat teknologi yang tengah berkembang saat ini atau yang
akan dikembangkan di masa depan. Pengembangan atau aplikasi
teknologi, layanan atau standar baru atau alternatif di masa depan
mensyaratkan perubahan pada model bisnis, pengembangan produk,
penyediaan layanan tambahan dan investasi baru yang substansial.
Produk dan layanan baru mungkin mahal untuk dikembangkan dan
mendorong masuknya pesaing baru di pasar.
Fenomena tranformasi yang dilakukan PT. Telkom meluncurkan
identitas baru perusahaan di tahun 2009. Identitas baru ini tengah
melakukan perubahan, bukan hanya produk dan layanan yang
ditawarkan. Hal ini ditandai dengan perubahan logo PT. Telkom yang
sekaligus merupakan perubahan mendasar bisnis PT. Telkom dari bisnis
informasi dan komunikasi menjadi bisnis bisnis telekomunikasi,
informasi, media, dan edutainment (TIME). Terkait dengan
transformasi tersebut PT. Telkom juga melakukan perubahan mendasar
dari sisi brand untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh
stakeholder-nya serta menetapkan perubahan portofolio bisnis,
positioning, value, tagline dan corporate identity. PT. Telkom tidak
hanya bergerak di bidang telekomunikasi dan broadband saja tetapi juga
bergerak di bidang layanan Tv Digital seperti layanan Yes TV yang
diluncurkan pada tahun 2009. Hal ini memungkinkan dapat menambah
pendapatan pada PT. Telkom.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan
di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut sebagai judul dalam
penulisan skripsi, dengan judul “ANALISIS
KINERJA KEUANGAN DAN PENILAIAN
KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN PT.
TELEKOMUNIKASI
INDONESIA
TBK
PERIODE 2009 – 2013 DENGAN MELIHAT
RASIO KEUANGAN”.
2. Rumusan Masalah
1. Rasio Likuiditas
Bagaimana kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang harus
segera dibayar selama periode 2009–2013?
2. Rasio Solvabilitas
Bagaimana kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam
memenuhi seluruh kewajiban keuangannya pada periode 2009–2013
apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi?
3. Rasio Profitabilitas
Bagaimana kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam
menghasilkan laba dengan modal atau kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan selama periode 2009–2013?
3. Batasan Masalah
Penulis membatasi permasalahannya pada laporan
keuangan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk dalam periode 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2009
sampai tahun 2013.
4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau kewajiban
yang harus segera dibayar selama periode 2009 – 2013.
2. Untuk mengetahui kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangan atau finansial
pada periode 2009 – 2013 apabila sekiranya perusahaan tersebut
pada saat itu dilikuidasikan.
3. Untuk mengetahui kemampuan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk dalam menghasilkan laba dengan modal atau kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan selama periode 2009 – 2013.
5. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian skripsi ini adalah
“PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk” yang
bergerak di bidang industri telekomunikasi.
6. Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
skripsi ini adalah:
1. Rasio Likuiditas, terdiri dari Current Ratio,
Quick Ratio, Dan Cash Ratio.
2. Rasio Solvabilitas, terdiri dari Debt To Asset
Ratio, Dan Debt To Equity Ratio.
3. Rasio Profitabilitas, terdiri dari Gross Profit
Margin Ratio, Return On Investment Ratio, Dan
Return On Equity Ratio.
7. Rangkuman Hasil Penelitian
8. Kesimpulan
1. Pada Rasio Likuiditas, Perusahaan tidak memperoleh hasil diatas
standar rata-rata rasio industri pada Current ratio dan Quick
Ratio pada periode 2009 hingga 2013 tetapi pada Cash Ratio
dalam dua tahun terakhir memperoleh hasil diatas standar ratarata rasio industri pada periode 2012 dan 2013. Meskipun sempat
terjadi kenaikan pada semua macam rasio likuiditas, tetapi tetap
hasil rasionya tidak melampaui standar rata-rata rasio industri
pada Current Ratio dan Quick Ratio. Artinya perusahaan tidak
mampu membayar kewajiban jangka pendeknya atau hutang
yang akan jatuh tempo. Hal ini mencerminkan kinerja
manajemen yang tidak memuaskan dalam menangani keuangan
perusahaan pada periode tersebut.
2. Pada Rasio Solvabilitas, Total Debt to Equity Ratio
memperoleh hasil dibawah standar rata-rata rasio
industri dalam tiga tahun terakhir pada periode 2011
hingga 2013 dan Perusahaan tidak memperoleh hasil
dibawah standar rata-rata rasio industri pada Total Debt
to Asset Ratio pada periode 2009 hingga 2013. Artinya
perusahaan
tidak
dapat
membayar
seluruh
kewajibannya jangka pendek maupun jangka penjang
apabila perusahaan ini di bubarkan atau dilikuidasikan.
Ini akan menjadi PR manajemen untuk membawa
kondisi keuangan perusahaan kearah yang lebih baik.
3. Pada
Rasio
Profitabilitas/Rentabilitas,
Perusahaan
memperoleh hasil diatas standar rata-rata rasio industri
pada Gross Profit Margin Ratio pada periode 2009 hingga
2013, sedangkan pada Return on Equity Ratio dan Return
on Investment Ratio tidak memperoleh hasil diatas standar
rata-rata rasio industri pada periode 2009 hingga 2013.
Artinya perusahaan dalam keadaan tidak efektif dalam
melakukan kegiatan penjualannya dan tidak efesien dalam
mengendalikan biaya produksinya sehingga laba yang
diperoleh perusahaan tidak maksimal. Hal ini juga
mencerminkan kinerja manajemen yang tidak memuaskan
dalam memaksimalkan laba.
9. Saran
1. Perusahaan harus dapat lebih meningkatkan
likuiditasnya lagi. Untuk itu, guna lebih meningkatkan
keadaan likuiditasnya, sebaiknya dalam mencari
pinjaman perusahaan perlu mempertimbangkan
besarnya pinjaman yang akan dilakukan, jangka waktu
pinjaman dengan melihat waktu jatuh temponya dan
besarnya bunga yang akan dibayarkan. Selain itu,
mempercepat proses penagihan piutang dan
memaksimalkan ketersediaan kas dengan menghentikan
pengeluaran yang tidak perlu. Hal ini berkaitan dengan
likuiditas perusahaan.
2. Untuk memperbaiki tingkat solvabilitas, perusahaan
tidak menggunakan pinjaman sebagai sumber dana
operasi perusahaan, namun sebaiknya perusahaan
menggunakan modal yang dimilikinya yang berasal
dari hasil penjualan saham sehingga dapat membiayai
kegiatan operasi. Oleh karena itu, dapat menghindari
meningkatnya jumlah hutang ditahun-tahun berikutnya.
3. Untuk
lebih
meningkatkan
profitabilitasnya,
Perusahaan harus meningkatkan pendapatan usahanya
dan harus meminimalisir semua biaya produksi
maupun operasional (Beban usaha) agar pencapaian
perusahaan dalam mencari laba bisa maksimal.
Download