I. PENDAHULUAN Pemanfaatan mikroorganisme saat ini sangat beragam sehingga pengkajian mengenai bakteri yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sangatlah penting, dikarenakan dalam aplikasinya banyak terdapat kendala yang menghambat dalam pemanfaatan mikroorganisme. Salah satu contoh kendala dalam pemanfaatan mikroorganisme dalam proses produksi pangan diantaranya adalah pertumbuhan mikroorganisme yang lambat, seperti salah satu genus dari bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat(BAL) merupakan mikroorganisme yang memfermentasi bahan pangan melalui fermentasi karbohidrat dan menghasilkan asam laktat. BAL terutama genus Lactobacillus dan Bifidobacterium, merupakan kultur probiotik yang ada dalam suplemen nutrisi, produk farmasi dan pangan fungsional (Piano et al., 2006). Permasalahan utama dalam aplikasinya adalah laju pertumbuhannya yang lambat (Jenie, 2003). Mikroba membutuhkan nutrisi yang berasal dari karbohidrat, protein, lemak, mineral dan zat-zat gizi lainnya yang ada dalam bahan pangan (Surono, 1995 dalam Arfiani, 2010). Nutrisi yang dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhannya biasa disebut dengan prebiotik. Prebiotik adalah substansi dari makanan yang tidak dicerna, dan secara selektif meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri yang menguntungkan. Komponen utama prebiotik adalah oligosakarida. Jenis oligosakarida ini bervariasi dan dapat mengandung heksosa monosakarida termasuk fruktosa, galaktosa dan manosa (Durst, 1996), dengan derajat polimerisasi antara 2–10 monosakarida. Tiap oligosakarida mempunyai struktur kimia yang berbeda (Haryati, 2011). Oligosakarida merupakan derivatif fruktosa dan galaktosa yang berperan sebagai prebiotik dalam meningkatkan imunitas, tidak terdegradasi oleh enzim endogenus yang dihasilkan organisme inang, tidak dicerna dan tidak diserap sehingga menurunkan asupan energi dalam pencernaan serta menurunkan pengeluaran insulin, namun demikian oligosakarida dengan mudah difermentasi oleh Bifidobacterium sp. (Haryati dan Supriyati, 2010). Oligosakarida merupakan salah satu sumber prebiotik yang dapat dijadikan sebagai nutrisi untuk bakteri probiotik (Daud et al., 2009). Beberapa jenis bahan pangan yang banyak terdapat di Indonesia dan berpotensi sebagai sumber prebiotik, diantaranya adalah talas dan ubi jalar. Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman umbi-umbian sumber karbohidrat yang kandungan protein kasar berat umbinya sekitar 0,54-3,55% (Amiruddin, 2013). 3 Penelitian yang dilakukan oleh Nuraida et al. (2006) dengan menggunakan ekstrak talas untuk meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. menunjukkan bahwa oligosakarida dalam talas dengan konsentrasi 0,5% dan lama inkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC berpotensi sebagai nutrisi tambahan atau sumber karbon dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. Berdasarkan kurva pertumbuhan Bifidobacterium sp., pertumbuhan mengalami penurunan pada hari ke-3 dengan lama inkubasi 57 jam. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan: 1. Berapa konsentrasi penambahan ekstrak talas (C. esculenta) terbaik sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. 2. Berapa waktu inkubasi terbaik dalam penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. 3. Berapa konsentrasi dan waktu inkubasi terbaik penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Konsentrasi pemberian ekstrak talas (C. esculenta) terbaik sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. 2. waktu inkubasi terbaik dalam penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. 3. Konsentrasi dan waktu inkubasi terbaik penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacteriumsp. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemberian ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. dengan konsentrasi dan lama inkubasi yang tepat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Konsentrasi pemberian ekstrak talas (C. esculenta) terbaik sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp. adalah sebesar 1%. 2. Waktu inkubasi terbaik dalam penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp selama 96 jam. 3. Konsentrasi dan waktu inkubasi terbaik penambahan ekstrak talas (C. esculenta) sebagai nutrisi tambahan dalam meningkatkan pertumbuhan Bifidobacterium sp adalah 1% selama inkubasi 96 jam. 4