Laporan Penelitian Unit Produksi

advertisement
A. JUDUL
:
Strategi Pemasaran di Unit Produksi Boga, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan
Busana (PTBB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
B. LATAR BELAKANG
Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh karena itu
penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga
maupun di luar lingkungan keluarga. Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga
diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal misalnya, dalam perjalanan, di
tempat wisata, serta tempat dimana orang orang berada pada jam-jam makan dan
membutuhkan makanan.
Saat ini kegiatan penyelenggaraan makanan dan usaha jasa boga bermunculan, baik
yang berskala kecil dalam bentuk usaha rumah tangga maupun yang berskala sedang serta
besar dan diselenggarakan secara profesional. Usaha-usaha tersebut seperti : Restoran,
katering, rumah makan, cafetaria, warung makan dan sebagainya. Berbagai faktor menjadi
pendorong perkembangan penyelenggaraan makanan dan jasa boga, antara lain:
peningkatan perekonomian masyarakat dan perkembangan sosial akibat globalisasi,
keterikatan yang semakin besar pada tempat-tempat bekerja baik di kantor-kantor, pusatpusat industri, di perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan proses belajar mengajar hingga sore atau malam hari.
Salah satu usaha yang menyelenggarakan makanan di Jurusan Pendidikan Teknik
Boga dan Busana adalah Unit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung
berhubungan dengan perolehan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan oleh peserta
didik. Meskipun ada perdebatan tentang apakah Unit Produksi dapat menciptakan
pekerjaan? Hal ini tidak dapat diragukan lagi bahwa Unit Produksi sekolah dapat menyiapkan
peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja,
diharapkan peserta didik akan mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam dunia kerja
dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya di masa
depan.
Sekolah kejuruan wajib memberikan bekal keahlian pada peserta didik untuk dapat
dijadikan sebagai: (1) dasar berwirausaha, (2) dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak sesuai dengan bidang keahliannya, dan (3) untuk sebagai dasar dalam melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada satu program
keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional unit
produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi keselarasan
praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat merupakan
bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berupa industri kecil yang memproduksi barang dan
jasa.
Unit produksi ini dikelola oleh mahasiswa Teknik Boga dan penyelenggaraannya
menyediakan kebutuhan makan, baik berupa makan utama nasi dan lauk pauk maupun
hidangan sepinggan, kue atau kudapan serta berbagai minuman. Keberadaan Unit Produksi
disamping sebagai salah satu penyedia kebutuhan makan di kampus juga merupakan
wahana bagi mahasiswa mengimplementasikan kompetensi yang telah dikuasainya. Ajang
berlatih dan belajar dengan pengalaman langsung ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman yang bermakna dikemudian hari setelah mereka menyelesaikan studi.
Unit produksi sebagai penyedia kebutuhan makan dan minum selama ini selalu
berupaya menyediakan menu-menu yang bisa diterima, baik dari segi rasa, macam/jenis,
penampilan, porsi maupun harga yang sesuai dengan karakteristik konsumen di lingkungan
PTBB. Namun demikian mengingat bahwa konsumen sebagai “raja” yang bebas memilih dan
menentukan di mana akan membeli makanan, terlebih saat ini disamping Unit produksi juga
ada Restoran Jurusan dan juga di lingkungan sekitar kampus PTBB mulai bermunculan
rumah-makan, warung makan maupun pedagang kaki lima yang memberikan alternatif bagi
konsumen untuk memilih, kiranya perlu adanya alternatif untuk mengevaluasi kinerja
khususnya bagi Unit produksi.
Pengelola Unit produksi perlu mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap
kinerjanya dengan harapan
konsumen
tidak berpaling ketempat lain dalam memenuhi
kebutuhan makannya, dan lebih dari itu tentunya konsumen meningkat dari waktu ke waktu.
Atas dasar permasalahan diatas, maka penelitian tentang strategi pemasaran di Unit
Produksi Jurusan PTBB FT UNY
dapat sebagai upaya positif yang diharapkan dapat
mendukung terwujudnya unit produksi jurusan yang “mencerminkan image ke-bogaan” dan
mampu memberikan kontribusi/income generating Jurusan secara berkelanjutan.
C. RUMUSAN MASALAH
Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi lebih jelas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Pangsa Pasar di Unit Produksi Boga Jurusan PTBB FT UNY?
2. Bagaimanakah Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang digunakan
untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga?
3. Bagaimanakah strategi pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit Produksi
Boga di Jurusan PTBB FT UNY?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui Pangsa Pasar di ”Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY.
2. Untuk mengetahui Marketing Mix (Produk, Harga, Distribusi dan Promosi) yang
digunakan untuk memuaskan konsumen di Unit Produksi Boga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang diberikan kepada konsumen di Unit
Produksi Boga di Jurusan PTBB FT UNY.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Pengelola Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY yaitu :
a.
Sebagai bahan informasi yang positif untuk dijadikan bahan pertimbangan dan
perbaikan pengelolaan Unit Produksi Boga sehingga dapat meningkatkan kinerja
dan performa Unit Produksi di masa yang akan datang
b.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas produk Unit Produksi Boga demi mencapai
kepuasan konsumen serta meningkatkan hasil penjualan dan income generating
Jurusan secara berkelanjutan dimasa yang akan datang
c.
Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan pangsa pasar, Marketing Mix dan
pelalayanan di Unit produksi, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan
menghindari ancaman yang ada dan diharapkan hasil penelitian dapat memberi
ontribusi terhadap pengembangan Unit produksi
2. Bagi mahasiswa, dapat menjadi referensi dan memperluas pengetahuan yang berkaitan
dengan pengelolaan unit Produksi Boga dan produk makanan untuk usaha jasa boga.
3. Bagi Jurusan PTBB
Unit produksi dapat meningkatkan income generating bagi jurusan PTBB dan sebagai
citra jurusan yang bergerak dibidang boga mampu mengelola pembelajaran berbasis
kewirausahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi
Istilah strategi berasal dari kata yunani Strategies (stratos=milioter, dan
ag=memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Dalam
konteks bisnis,strategi mengambarkan arah bisnis yang mengkuti lingkungan yang dipilih
dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu
organisasi (Fandy Tjiptono, 2000:3) strategi merupakan cara dalam memanfaatkan dan
menentukkan sumber daya suatu usaha sesuai dengan perubahan lingkungan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Menurut Freddy Rangkuti (2000:48) Pemasaran adalah suatu proses kegiatan
yang dpengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manjerial.
Pemasaran tidak dapat dipisahkan dari penjualan produksi atau jasa untuk itu produk
dan jasa perlu memiliki nilai komoditi,karena pesmasaran memiliki pengaruh yang cukup
komplek terhadap hasil penjualan makan diperlukan suatu strtegi.
Strategi Pemasaran adalah serangkaian kebijakan pemasaran yang terpadu dan
terarah yang menjadi pedoman kegiatan berbagai jenjang unit pemasaran guna
mencapai target penjualan dalam wilayah pemasaran tertentu sesuai dengan perubahan
kondisi lingkungan usaha bisnis bersangkutan. (Sujadi Prawirosentono,1997:24).
Sementara itu Basu Swastha dan Irawan (2001:69) mendifinisikan strategi pemasaran
adalah suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya strategi
pemasaran memberi arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti pangsa
pasar, identifikasi pasar sasaran, penempatan, elemen bauran pemasarandan biaya
pemasaran (Fandy Tjiptono,2000:6).
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberi
arah pada semua fungsi manajemen organisasi. Dalam strategi pemasaran terdapat
beberapa elemen antara lain :1) pangsa pasar yang dituju yaitu sasaran konsumen yang
paling memungkinkan untuk dilayani oleh unit produksi, mengingat keterbatasan sumber
daya internal dan eksternal. 2) Marketing Mix yang meliputi : a) perencanaan produk
untuk mengetahui jenis produk makanan apa yang dapat diterima dan digemari
konsumen, b) Penetapan harga kaerena dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari
konsumen. (Basu Swastha, Irawan, 2001:70,3) pelayanan atau service, Pelayanan
sangat penting dalam pemasaran karena berhubungan langsung dengan konsumen,
bagaimana membuat konsumen agar menyukai produk melalui pelayanan yang baik hal
ini memungkinkan terjadinya hubungan personal yang baik antara penjual dan pembeli.
Untuk pelayanan yang melibatkan jasa (service), marketing mix (strategi pemasaran)
terbagi dalam 7 (tujuh) komponen (Wearne & Braker, 2002), yaitu:
1.
product, yaitu tampilan dan variasi menu, termasuk dalam hal objek penelitian ini
adalah rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan.
2. price, yaitu berkaitan dengan metode penetapan harga dan harga yang
ditawarkan pada konsumen
3. place, yaitu tempat/lokasi produksi dalam hal ini adalah tempat Unit Produksi
PTBB FT UNY berdiri.
4. promotion, yaitu sarana promosi yang digunakan, bentuk dan pesan promosi
yang disampaikan kepada konsumen.
5. people, yaitu pegawai/karyawan dalam hal ini adalah waitress dan cook yang
bekerja di UP PTBB FT UNY
6. process, yaitu proses alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap
disajikan kepada konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah
kecepatan dan ketepatan karyawan UP dalam melayani konsumen.
7. physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana fisik meliputi sarana konkret
kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat produksi dan penyajian,
serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti suasana yang
ditampilkan kepada konsumen.
Berikut akan dibahas satu persatu tentang elemen-elemen dalam marketing mix.
Susunan Marketing Mix adalah sbb:
1. Product. Dalam memproduksi barang dan jasa, perlu dipertimbangkan bahwa
produk tersebut:
a. Konsisten dengan tujuan perusahaan
b. Konsisten dengan Segmenting, Targetting, dan Positioning perusahaan
c. Konsisten berinovasi pada brand extension yang tidak jauh berbeda
d. Pertimbangkan kemasan yang sesuai
Selain itu, sebuah produk akan mengalami daur hidup produk (product life cycle).
Konsep daur hidup produk ini penting untuk diketahui oleh perusahaan atas
dasar:
a. Suatu produk mempunyai keterbatasan hidup
b. Penjualan
produk
melalui
tahapan
berbeda,
yang
masing-masing
menawarkan tantangan, peluang, dan permasalahan yang berbeda
c. Laba naik dan turun pada tahapan yang berbeda
d. Di setiap tahapan, produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, dan
sdm yang berbeda
Daur hidup produk yang dimaksud yaitu:
a. Introduction: terjadi saat perkenalan produk baru
Strategi yang dapat dilakukan antara lain :
1) Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy), yaitu peluncuran
produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi. Dengan
asumsi pasar potensial untuk membeli, menghadapi kemungkinan
persaingan dan membangun preferensi merek
2) Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy), yaitu peluncuran
produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Dengan asumsi
pasar potensial untuk membeli, kemungkinan persaingan sedikit.
3) Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration strategy), yaitu peluncuran
produk pada harga rendah dengan biaya promosi yang besar. Dengan
asumsi pasar sasaran besar, persaingan ketat, biaya produksi per-unit
turun/rendah dan pembeli sensitif terhadap harga.
4) Strategi penetrasi lambat (slow-penetration strategy), yaitu peluncuran
produk baru dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Dengan
asumsi pasar besar, persaingan tidak ketat dan pembeli sensitif terhadap
harga.
b. Growth: terjadi saat produk tersebut mengalami peningkatan karena adanya
respon baik dari konsumen.
Strateginya antara lain :
1) Peningkatan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk
2) Pengembangan produk misal : rasa, bentuk dan kemasan
3) Peningkatan saluran distribusi dan memasuki segmen pasar baru
4) Perusahaan beralih dari iklan sadar produk ke iklan yang membujuk
5) Menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli
c. Maturity: terjadi saat produk berada di titik puncak, sehingga terlibat dalam
persaingan yang ketat dengan produk perusahaan lain.
Strateginya antara lain :
1) Modifikasi pasar : mencari konsumen baru, memasuki segmen pasar baru
dan merebut/menarik konsumen pesaing
2) Modifikasi
produk
:meningkatkan
kualitas,
mengembangkan
ciri/menambah ciri baru (ukuran, berat, bahan, layanan dsb)
d. Decline: terjadi saat produk mengalami penurunan dikarenakan konsumen
mengalami kejenuhan pasar dan produk perusahaan mulai ditinggalkan.
Strateginya antara lain :
1) Meningkatkan investasi perusahaan
2) Membagi investasi dengan pihak luar
3) Melepaskan bisnis secepatnya dengan menjual asetnya
e. Recovery: terjadi saat produk perusahaan mulai bangkit kembali setelah
mengalami reses.
2. Place. Dalam hal ini, place dapat berarti tempat/lokasi usaha atau distribusi
usaha. Place pada arti pertama yaitu tempat/lokasi usaha dapat dibedakan
menjadi:
a. Mendekati bahan baku
b. Mendekati pasar/konsumen
3. Price
Hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga yaitu:
a. Harga mewakili brand-name
b. Maksimalkan laba, dengan cara:
1) Menaikkan penjualan, dengan cara:
a) Menu redesign
b) Bundling
c) Suggestive selling
2) Menurunkan biaya:
a) Portion control
b) Careful monitoring
Adapun strategi harga yang umum dilakukan adalah:
a. Bertahan
b. Maksimalkan keuntungan  harga tinggi
c. Maksimalkan konsumen  harga rendah
d. Pemimpin produk berkualitas
4. Promotion
Promosi yang terbaik adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen yang puas.
Alat promosi terdiri atas:
a. Iklan
Tujuan iklan:
1) menginformasikan produk
2) Membujuk konsumen
3) Mengingatkan konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya iklan yaitu:
1) Tahapan pada daur hidup produk
2) Besarnya pangsa pasar
3) Kondisi persaingan
4) Frekuensi iklan
5) Jenis produk
6) Media Iklan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih pesan iklan:
1) Pesan turunan
2) Tujuan kesan (image) produk: ekslusif, dapat dipercaya, diinginkan semua
orang
3) Menunjukkan keunggulan/keuntungan (benefit) produk
4) Tanggung jawab sosial
Hal-hal yang berkaitan dengan media iklan yaitu:
1) Faktor yang mempengaruhi pemilihan media iklan: tujuan konsumen,
frekuensi beriklan, biaya iklan, pesan iklan, nilai yang ingin disampaikan.
2) Contoh media iklan: koran, majalah, surat kiriman langsung ke pelanggan,
brosur, yellow pages, telefon, radio, tv, internet, media outdoor
Evaluasi iklan dapat dilihat melalui:
Dapat dilakukan melalui:
1) Penelitian efek komunikasi
2) Penelitian efek penjualan
b. Sales promotion (promosi penjualan)
Jika iklan menawarkan alasan mengapa konsumen harus membeli produk,
sales promo menawarkan insentif pembelian produk.
Contoh: sampel, kupon, diskon, garansi, demonstrasi, pengembalian uang,
rabat, percobaan cuma-cuma.
Tujuan sales promo yaitu:
1) Menarik konsumen baru untuk mencoba
2) Memberi hadiah/penghargaan pada konsumen yang sudah loyal
3) Meningkatkan frekuensi pembelian kembali pada konsumen musiman
4) Meningkatkan penjualan
c. Personal selling (tenaga penjual)
Tenaga penjual yang sukses adalah yang peduli kepada konsumen terlebih
dulu, baru pada produknya.
Tujuan dari tenaga penjual:
1) menyampaikan nilai kepada konsumen
2) membangun hubungan jangka panjang, bukan sekedar menjual produk.
d. Public relation (hubungan dengan masyarakat)
Publicity adalah program yang didesain untuk mempromosikan dan
melindungi image perusahaan
Contoh: konferensi pers, mensosialisasikan produk dengan menyeponsori
kegiatan
tertentu,
komunikasi
perusahaan,
lobbi/negosiasi,
bertindak
sebagai lembaga konsultasi
Tujuan PR adalah:
1) Membangun kesadaran konsumen atas suatu produk/perusahaan
2) Membangun kepercayaan
3) Menstimulasi
(mendorong)
tenaga
menjual/mempromosikan produk
penjual
dan
distributor
untuk
Adapun cara kerja PR adalah:
1) Mendampingi promosi produk baru
2) Mendampingi pembentukan image baru
3) Menyeponsori/bekerjasama dengan perusahaan lain untuk suatu kegiatan
tertentu
4) Mempertahankan eksistensi produk yang bermasalah
5. People
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek people ini adalah:
a. Recruitment: apa sumber rekruitment?
b. Selection: bagaimana cara seleksi?
c. Training: untuk apa tujuan training? Siapa saja?
d. Job specification
e. Job description
f.
Motivating: bagaimana mengatur reward dan punishment?
6. Process
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek process adalah:
a. Input (raw materials)  output (goods and services)
b. Berhubungan dengan time of eating dan seat turnover
c. Berhubungan dengan perencanaan dapur
d. Harus efisien dan efektif  perhatikan alur konsumen masuk dan keluar
7. Physical Evidence
Dalam usaha boga, konsep physical evidence ini sangat berkaitan dengan tema
usaha, yaitu:
a. Vending
b. Family restaurant
c. Dinner house
d. Coffee shop
e. Cafetaria
f.
Fast food
g. Luxury restaurant
B. Unit Produksi
Unit Produksi merupakan komponen pendidikan yang langsung berhubungan
dengan perolehan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan oleh peserta didik.
Meskipun ada perdebatan tentang apakah Unit Produksi dapat menciptakan pekerjaan?
Hal ini tidak dapat diragukan lagi bahwa Unit Produksi di sekolah dapat menyiapkan
peserta didik dengan keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalan dunia kerja,
diharapkan peserta didik akan mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam dunia
kerja dan berfungsi dalam masyarakat serta dapat memperbaiki hidup dan kehidupanya
di masa depan.
Sekolah kejuruan wajib memberikan bekal keahlian pada peserta didik untuk
dapat dijadikan sebagai: (1) dasar berwirausaha, (2) dasar untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak sesuai dengan bidang keahliannya, dan (3) untuk sebagai dasar
dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tanggung jawab pelaksanaan unit produksi dibebankan kepada satu program
keahlian atau gabungan beberapa program keahlian, bentuk pelaksanaan operasional
unit produksi dapat melibatkan dunia industri sebagai mitra kerja sebagai eksistensi
keselarasan praktek kerja di sekolah dan dunia industri. Unit Produksi diharapkan dapat
merupakan bentuk kreatifitas dan inovasi pada proses pembelajaran praktek, sebagai
sumber
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat
yang
berupa
industri
kecil
yang
memproduksi barang dan jasa.
C. Pelaksanaan Unit Produksi
Metode pembelajaran praktek (skill & enterpreneur) melalui aktifitas realisasi
produksi barang dan jasa untuk dipasarkan kepada konsumen. Jenis produksi barang
dan jasa yang dikembangkan untuk dijual dan disesuaikan dengan kompetensi.
Pelaksanaan operasional unit produksi harus melibatkan pendidik sebagai pembimbing,
peserta didik sebagai operator pelaksana dan staff produksi.
D. Sasaran Unit Produksi
1. Pengembangan kurikulum,
Penggembangan kurikulum ini berdasarkan pada bentuk penjabaran pada
pembelajaran praktek yang disesuaikan antara analisa praktek dan teori di sekolah
dengan praktek, realitas bisnis dan keahlian pada dunia industri.
2. Integritas (terpadu) belajar pada dunia industri
Mengembangkan pembelajaran praktek di dunia industri sebagai mitra kerja serta
memadukan kurikulum sekolah dengan pengalaman kerja dan realitas poduksi.
3. Mitra kerja
Mengembangkan kerjasama dengan industri dalam proses pembelajaran dan
kompetensi peserta didik/Kerjasama
Dalam mengembangkan unit produksi dapat mengadakan kerja sama dengan
universitas, pemerintah dan dunia industri di dalam memasarkan produksi.unti
produksi sekolah.
E. Tujuan Unit Produksi
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik
2. Meningkatkan kemampuan siswa dan guru dalam berinovasi.
3. Meningkatkan jiwa entrepreneurship
4. Meningkatkan profesionalisme dan motivasi guru.
5. Meningkatkan kerjasama antara siswa dan guru.
6. Meningkatkan networking dan kerjasama antara sekolah dengan industri/karyawan.
7. Menjadi tempat uji kompetensi untuk siswa, guru dan masyarakat.
8. Memelihara keberlanjutan institusi.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian tentang Strategi Pemasaran diUnit Produksi Boga Jurusan PTBB FT
UNY merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan
atau mengembangkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,1999:11).
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah “Unit Produksi Boga” Jurusan PTBB FT UNY.
3. Definisi Operasional penelitian
Variabel merupakan unsur penting dalam suatu penelitian karena variabel
merupakan obyek penelitian (Suhasimi Arikunto,1991:91) Dalam penelitian ini hanya ada
satu variable tunggal, yaitu strategi pemasaran diunit produksi yang dapat dijabarkan
kedalam sub variable yang terdiri dari :1) pangsa pasar, 2) Marketing Mix yang meliputi
produk, harga, distribusi dan promosi, 3) pelayanan.
4. Populasi dan Sampel Penelitian
a) Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai Unit Produksi,
Pengurus atau pengelola unit produksi, mahasiswa prodi Boga Jurusan PTBB FT
UNY yang sedang berlatih di Unit Produksi Boga, dan konsumen Unit Produksi Boga,
yang keseluruhannya berjumlah sekitar 150 orang.
b) Sampel penelitian
Sampel penelitian dengan menggunakan teknik simple random sampling, suatu
prosedur pengambilan sampel menurut keinginan peneliti, yaitu kebebasan untuk
memilih siapa saja yang mereka temui, dalam hal ini adalah konsumen yang
berkunjung atau menggunakan jasa Unit Produksi sebagaimana rentang waktu yang
sudah ditentukan. Jumlah sampel yang direncanakan adalah sebanyak setengah dari
populasi, yaitu 75 orang.
5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
a) Teknik Pengumpulan Data
Menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi
b) Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang
berisi butir-butir pertanyaan untuk dijawab responden. Angket menggunakan skala
likert dengan lima alternatif jawaban dengan kisi-kisi instrument sebagai berikut :
No
1
Sub
Variabel
Pangsa
pasar
Indikator
Jangkauan
pemasaran
Aspek yang
perlu dinilai
Konsumen
Cara meraih
pangsa pasar
2
Marketing
Mix
a.Produk
Bungkus,
kualitas
b.Harga
Tingkat
potongan,
cara
pembayaran
Saluran
distribusi, Alat
distribusi,
Lokasi
penjualan
Pengiklanan,
personel
seting,
publikasi
Kecepatan
melayani
tamu
Ketepatan
melayani
c.Distibusi
d.Promosi
3
Pelayanan
a.Kecepatan
b.Ketepatan
c.Keramahan
d.Kenyamanan
Penampilan
pegawai, cara
melayani
Kenyamanan
ruangan dan
lingkungan
tempat
makan
Sub aspek yang
dinilai
Usia, pekerjaan,
jenis kelamin, status
sosial
Diskon, menjaga
mutu, pelayanan,
dan produksi
Jenis, kemasan,mutu
produk, dilihat dari
poduk unggulan
Langsung atau tidak
langsung
Item
J
1-5
5
6-8
3
9-15
7
16-27
12
Jenis alat
transportasi,
keadaan lingkungan
28-33
6
Media iklan, promosi,
dan alat promosi
34-38
5
Waktu yang
dibutuhkan dalam
melayani
Kesesuaian
pelayanan dengan
pesanan
Cara
berpakaian,sikap
menghadapi tamu
Kebersihan
lingkungan, dan
fasilitas pendukung
(toilet, tempat parkir)
34-42
4
43-46
4
47-50
4
51-52
2
Jumlah
52
6. Teknik Analisis Data
Terlebih dahulu sebelum kuesioner diujikan pada responden, perlu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas instrument. Untuk uji validitas, penelitian ini akan menggunakan
content validity (validitas isi). Instrumen penelitian yang akan digunakan dikonsultasikan
pada ahli (expert judgement). Selanjutnya pengujian setiap butir item digunakan analisis
item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah nilai r (koefisien
korelasi) lebih dari 0, 3 (Sugiyono, 1999). Rumus r ini adalah rumus dari Pearson
Product Moment. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan pengujian
SPSS dengan Cronbach Alpha. Cronbach’s Alpha mempunyai nilai kisaran antara 0
hingga 1. Semakin besar nilai Cronbach’s Alpha ini (mendekati 1), semakin baik korelasi
butir-butir antar set dalam kuesioner. Rule of thumb untuk menilai reliabilitas menurut
Sekaran, 2000 adalah diatas 0,7.
Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti
sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan
analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan,
kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk
dimengerti.
Data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif dengan mengunakan
pendekatan survei. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif yang
dideskripsikan dengan data yang dikuantitatifkan.Untuk mengetahui seberapa besar
pangsa pasar, seberapa baik peran marketing mix dan seberapa baik peran strategi
pemasaran di Unit Produksi Boga PTBB, FT, UNY dalam peningkatan kualitas
kinerjanya, maka perlu dihitung mean, median, modus dan simpangan baku.
Hasil Pengujian Reliabilitas
No
1.
Product
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Price
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Place
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Promotion
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
People
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Hasil
0,723
0,791
0,727
0,776
0,730
0,720
0,921
0,726
0,726
0,714
0,724
0,770
0,770
0,755
0,705
0,789
0,740
0,746
0,689
0,705
0,765
0,775
0,764
0,781
Analisis
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
Andal
6.
Process
Butir 1
Butir 2
Butir 3
0,724
0,716
0,738
0,740
Andal
Andal
Andal
Andal
7.
Physical Evidence
Butir 1
Butir 2
Butir 3
0,738
0,743
0,726
0,784
Andal
Andal
Andal
Andal
2.
3.
4.
5.
Item
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Menganalisa deskriftif maksudnya memberikan predikat kepada variabel yang diteliti
sesuai dengan kondisi sebenarnya (Suharsimi Arikunto,1996:335). Tujuan dilakukan
analisa deskriftif adalah untuk mengambarkan data yang diperoleh dari lapangan,
kemudian disusun secara teratur dan berurutan agar menjadi lebih mudah untuk
dimengerti.
Data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif dengan mengunakan
pendekatan survei. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif yang
dideskripsikan dengan data yang dikuantitatifkan.Untuk mengetahui seberapa besar
pangsa pasar, seberapa baik peran marketing mix dan seberapa baik peran strategi
pemasaran di Unit Produksi Boga PTBB, FT, UNY dalam peningkatan kualitas
kinerjanya, maka perlu dihitung mean, median, modus dan simpangan baku.
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
totproduct
75
8.00
13.00
786.00
10.4800
1.01821
totprice
75
8.00
10.00
674.00
8.9867
.81362
totplace
75
6.00
10.00
596.00
7.9467
1.01200
totpromo
75
6.00
10.00
619.00
8.2533
1.10397
totpeople
75
6.00
11.00
673.00
8.9733
1.56804
totprocess
75
3.00
6.00
323.00
4.3067
.80494
totphysical
75
5.00
9.00
483.00
6.4400
1.53553
Valid N (listwise)
75
Statistics
Strategi
N
Valid
Missing
Mean
75
0
55.3867
Std. Error of Mean
.25672
Median
55.0000
Std. Deviation
2.22330
Variance
4.943
Skewness
.071
Std. Error of Skewness
.277
Kurtosis
-.271
Std. Error of Kurtosis
.548
Range
10.00
Minimum
50.00
Maximum
60.00
Percentiles
10
52.0000
25
54.0000
50
55.0000
75
57.0000
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
totproduct
75
8.00
13.00
786.00
10.4800
1.01821
totprice
75
8.00
10.00
674.00
8.9867
.81362
totplace
75
6.00
10.00
596.00
7.9467
1.01200
totpromo
75
6.00
10.00
619.00
8.2533
1.10397
totpeople
75
6.00
11.00
673.00
8.9733
1.56804
totprocess
75
3.00
6.00
323.00
4.3067
.80494
totphysical
75
5.00
9.00
483.00
6.4400
1.53553
90
59.0000
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa:
1. Pada tabel statistik,
a. Nilai median lebih kecil daripada mean, yang mengindikasikan bahwa strategi
pemasaran yang dilakukan Unit Produksi PTBB FT UNY tidak dapat dikatakan
berhasil.
b. Perhitungan rasio skewness dan kurtosis untuk mengetahui distribusi data.
Rasio Skewness:
=
Rasio Skewness:
=
= 0,256
= -0,494
Distribusi data dikatakan normal jika rasio skewness (kemencengan) dan rasio
kurtosis (keruncingan) berada diantara -2 dan 2 (Santoso, 2002). Dikarenakan kedua
rasio diatas berada diantara -2 dan 2, berarti distribusi data adalah normal.
2. Dari tabel statistik deskriptif, pada kolom Mean:
a. Indikator terkecil dicapai oleh indikator Process. Indikator process meliputi proses
alur produksi dari barang mentah menjadi produk yang siap disajikan kepada
konsumen, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah kecepatan dan ketepatan
karyawan UP dalam melayani konsumen. Selain itu, tampak juga kecenderungan
tidak konsistennya UP dalam hal hari dan jam pelayanan (buka dan tutup restoran).
Hal ini dapat dimungkinkan karena para pegawai UP adalah para mahasiswa tingkat
akhir yang sedang menempuh tugas akhir sehingga kurang dapat mengkoordinasi
dan membagi waktu antara tugas belajar dengan menjadi pegawai di UP.
b. Indikator terkecil kedua adalah Physical evidence, yaitu berkaitan dengan sarana
fisik meliputi sarana konkret kasat mata (tangible) seperti tempat produksi, alat-alat
produksi dan penyajian, serta sarana abstrak tak kasat mata (intangible) seperti
suasana yang ditampilkan kepada konsumen. Hal ini dapat dimungkinkan karena
kurangnya pengelolaan yang baik dan terencana sehingga belum ada koordinasi
yang baik antara pengelola dan karyawan UP dalam hal penanganan bahan baku
menjadi produk yang siap saji, serta kurangnya pengawasan untuk memonitor
(responsiveness) kecepatan dan ketepatan karyawan UP melayani konsumen. Hal
lain adalah kurangnya fasilitas yang memadai untuk menjadikan UP PTBB FT UNY
ini representatif dan eye-catching sehingga konsumen tidak tertarik untuk singgah.
Hal lainnya adalah ketiadaan sarana parkir sehingga mempersulit akses konsumen
untuk datang. Sarana parkir yang disediakan hingga saat ini berada di tempat yang
agak jauh dan kurang praktis sehingga membuat konsumen enggan untuk singgah.
c. Indikator terbesar dicapai oleh indikator Product. Hal ini berarti
tampilan, variasi
menu, rasa, aroma, dan kemenarikan penyajian masakan sudah baik. Hal ini
dimungkinkan karena para pegawai UP PTBB FT UNY adalah mahasiswa tingkat
akhir yang sudah menempuh seluruh mata kuliah produksi makanan, sehingga untuk
kapabilitas mengolah makanan sudah tidak dapat diragukan lagi.
d. Indikator-indikator lainnya (Price, Promotion, dan People) berada pada nilai tengah,
sehingga untuk kinerja masing-masing indikator yang berada pada nilai tengah ini
dapat dinilai baik. Namun untuk indikator Place angka mean berada di bawah 3 (tiga)
indikator di nilai tengah. Hal ini dimungkinkan karena keberadaan lokasi/tempat UP
ini didirikan kurang strategis sehingga kurang dapat terjangkau. Lokasi UP berada
dalam lingkungan kampus yang untuk masuk konsumen harus memasuki area
kampus. Selain itu, dikarenakan membelakangi jalan raya, sehingga tidak banyak
konsumen luar yang mengetahui keberadaan UP.
Mbak..tambahaono yo....apalagi sing merah2 kuwi..i’m not sure..
Nek aneh2 dan tidak masuk akal, dihapus wae...
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Download