BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode desktiptif analitis,
yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, faktual
mengenai fakta-fakta yang ada, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.
Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik
variabel
yang
diteliti
dalam
suatu
situasi.
Penelitian
deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku
salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan
kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh dari suatu fenomena (Uma Sekaran, 2006 p. 158).
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hendak mengkaji masalah faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen tentang niat pembelian kembali pada produk yang ramah
lngkungan yang berada di Kota Surakarta, termasuk ruang lingkup penelitian studi
kasus. Ruang lingkup penelitian ini mengkaji aspek-aspek dari suatu kasus yang
diteliti dengan merumuskan masalah secara matematis agar memudahkan analisis
statistik. Statistik ini digunakan berdasarkan data sampel yang keberadaannya
bersifat peluang (probability).
Tinjauan literatur menjelaskan ada dua pendekatan yang dapat digunakan
untuk melakukan tesis yaitu, induktif serta deduktif. Deduktif lebih cocok untuk
studi semacam ini karena menghubungkan teori dan penelitian secara lebih alami
(Bryman & Bell, 2011). Peneliti harus memotong hipotesis, yang untuk
selanjutnya mengumpulkan data empiris (Bryman & Bell, 2011; Ghauri &
Gronhaug, 2010). Induktif di sisi lain dimulai dengan pengumpulan data diikuti
dengan menghubungkan temuan teori yang relevan. Pengumpulan data dalam hal
ini didukung oleh pengetahuan yang dikumpulkan oleh penulis, yang mengarah ke
pendekatan induktif. Ketika melakukan penelitian ada metode yang dapat
digunakan yaitu metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan atas dasar
pengumpulan data dan kesimpulan numerik, yang diukur. Penelitian ini
didasarkan pada pengumpulan data menggunakan kata-kata dan deskripsi daerah
penelitian. Data kuantitatif akan diperoleh dari hasil kuesioner.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah data-data yang diperoleh berdasar angket
yaitu data primer. Data Primer adalah data yang dihasilkan dari jawaban angket
yang masih berupa data kualitatif dan diperoleh dari responden dengan mengisi
pertanyaan dari kuesioner. Jawaban dari angket penelitian, diisi oleh responden
yang menggunakan produk ramah lingkungan yang ada di kota Surakarta.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengujian ini, yang menjadi target responden adalah konsumen yang
pernah menggunakan produk ramah lingkungan yang ada di kota Surakarta.
Sampel ditentukan berdasarkan non-probability sampling dan dipilih secara
purposive sampling atau judgement sampling yang merupakan teknik sampling
dimana satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan
tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau
kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel (Sekaran, 2014). Populasi
penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan
yang ada di kota Surakarta. Oleh karena itu, populasi ini merupakan populasi yang
tidak terbatas karena tidak dapat diketahui secara pasti jumlah konsumen yang
menggunakan produk ramah lingkungan yang ada di kota Surakarta. Apabila
populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Dalam penelitian ini jumlah populasinya belum diketahui. Jumlah
konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan belum diketahui
sehingga jumlah sampel yang digunakan ditetapkan sebanyak 100 orang. Roscoe
(1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20.
Maka jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 100
sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai kriteria sampel
yaitu konsumen yang menggunakan produk yang ramah lingkungan.
E. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
atau perorangan langsung dari objeknya. Data primer didapat dari sumber pertama
yaitu konsumen yang pernah menggunakan produk ramah lingkungan yang berada
di daerah Surakarta. Teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah
dengan mengisi kuesioner.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini dilakukan meliputi kegiatan pengujian hipotesis dan analisis.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu
menggunakan kuesioner yang bersifat self administered report yang artinya
responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan (Sekaran dan
Bougie, 2013). Distribusi angket dalam kuesioner ini menggunakan skala Likert,
yang mana skala Likert tersebut digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2014). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan ketentuan
sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Tabel 3
Skor Pernyataan
Skor
5
4
3
2
1
G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Analisis Instrumen Penelitian adalah analisis kualitas data yang dilakukan
berdasarkan atas data deskriptif,
kemudian dianalisa dengan alat-alat analisa
secara statistik. Instrumen Penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang tersegmentasi menjadi 3 bagian yaitu: karakteristik demografi
konsumen, nilai-nilai konsumsi untuk mengukur perilaku pilihan konsumen
terhadap produk ramah lingkungan, dan niat pembelian kembali. Penelitian ini
menggunakan:
1. Empat item untuk kualitas nilai fungsional, yaitu (a) produk ramah lingkungan
mempunyai kualitas yang konsisten / tidak berubah, (b) Produk ramah
lingkungan dibuat dengan baik, (c) Produk ramah lingkungan memiliki standar
kualitas yang baik, (d) Produk ramah lingkungan akan menggunakan kualitas
secara konsisten. Pengukuran ini diadaptasi dari Sweeney dan Soutar (2001)
pada Norazah dan Norbayah (2015).
2. Empat item untuk harga nilai fungsional, yaitu (a) produk ramah lingkungan
mempunyai harga yang masuk akal, (b) produk ramah lingkungan memberikan
nilai terhadap uang, (c) produk ramah lingkungan adalah produk yang bagus
untuk harga yang diberikan, (d) produk ramah lingkungan ekonomis.
Pengukuran ini diadaptasi dari Sweeney dan Soutar (2001) pada Norazah dan
Norbayah (2015).
3. Empat item untuk nilai sosial yaitu (a) membeli produk ramah lingkungan akan
membantu saya merasa diterima, (b) membeli produk ramah lingkungan akan
meningkatkan nilai yang saya rasakan, membeli produk ramah lingkungan
akan memberikan pengaruh yang baik bagi orang lain, membeli produk ramah
lingkungan akan memberikan penerimaan social. Pengukuran ini diadaptasi
dari Sweeney dan Soutar (2001) pada Norazah dan Norbayah (2015).
4. Tiga item dirancang untuk nilai emosional, yaitu (a) membeli produk ramah
lingkungan akan memberikan kontribusi pribadi ke arah yang lebih baik, (b)
membeli produk ramah lingkungan akan memberikan perasaan yang benar
secara moral tentang perbaikan lingkungan, (c) membeli produk ramah
lingkungan akan membuat saya merasa menjadi pribadi yang lebih baik karena
ikut memperbaiki lingkungan. Pengukuran ini diadaptasi dari Arvola et al.
(2008) pada Norazah dan Norbayah (2015).
5. Empat item untuk nilai kondisional, yaitu (a) saya akan membeli produk ramah
lingkungan pada saat keadaan lingkungan memburuk, (b) saya akan membeli
produk ramah lingkungan ketika ada subsidi untuk produk ramah lingkungan,
(c) saya akan membeli produk ramah lingkungan ketika ada promosi atau
diskon pada produk ramah lingkungan, (d) saya akan membeli produk ramah
lingkungan ketika produk ramah lingkungan tersedia. Pengukuran ini
diadaptasi dari Dholakia (2001) pada Norazah dan Norbayah (2015).
6. Empat item untuk nilai epistemik, yaitu (a) sebelum membeli produk ramah
lingkungan, saya akan mencari informasi penting tentang aneka pembuatan dan
model produk, (b) saya akan memperoleh banyak informasi tentang aneka
pembuatan dan model produk sebelum membeli produk ramah lingkungan, (c)
saya bersedia untuk mencari informasi baru untuk produk ramah lingkungan.
(d) saya akan mencari informasi produk yang berbeda dan yang baru.
Pengukuran ini diadaptasi dari Hirschman (1980) pada Norazah dan Norbayah
(2015) .
7. Niat pembelian kembali diukur dengan lima indikator yang diadaptasi dari Ha
et al. (2010), Green (2005), Jayawardhena dan Wright (2009), Harris dan
Goode (2010) pada Selim et al. (2013), (a) Saya mempertimbangkan bahwa
produk ramah lingkungan menjadi pilihan saya. (b) Saya akan menggunakan
produk ramah lingkungan untuk seterusnya. (c) Dengan perubahan lingkungan
saat ini, saya berniat untuk menggunakan produk ramah lingkungan. (d) Saya
akan membeli kembali produk ramah lingkungan. (e) Dengan perubahan
lingkungan saat ini, saya mempertimbangkan bahwa saya harus menggunakan
produk ramah lingkungan untuk masa yang akan datang. Niat dan probabilitas
subjektif pada tindakan yang sering digunakan secara bergantian untuk
memprediksi perilaku yang akan datang, sepatutnya diadaptasi dan
dimodifikasi sesuai kondisi.
Ringkasan item dari skala pengukuran
ditunjukkan pada Tabel 4.
Variabel
Nilai Fungsional-Kualitas
diadaptasi dari Sweeney dan
Soutar (2001) pada Norazah
dan Norbayah (2015)
Nilai Fungsional-Harga
diadaptasi dari Sweeney dan
Soutar (2001) pada Norazah
dan Norbayah (2015)
Nilai Sosial diadaptasi dari
Sweeney dan Soutar (2001)
pada Norazah dan Norbayah
(2015)
Nilai Emosional diadaptasi
dari Arvola et al (2008) pada
Norazah dan Norbayah
(2015)
Nilai Kondisional diadaptasi
dari Dholakia (2001) pada
Norazah dan Norbayah
(2015)
Nilai Epistemik diadaptasi
dari Hirschman (1980) pada
Norazah dan Norbayah
(2015)
Niat pembelian Kembali
diadaptasi dari Ha et al.
(2010), Green (2005),
Jayawardhena (2009), Harris
(2010) pada Selim Aren et al.
(2013)
Tabel 4
Ringkasan Skala Pengukuran
Item Pertanyaan
• Produk ramah lingkungan mempunyai kualitas yang konsisten / tidak
berubah • Produk ramah lingkungan dibuat dengan baik • Produk ramah
lingkungan memiliki standar kualitas yang baik • Produk ramah
lingkungan akan menggunakan kualitas secara konsisten
• Produk ramah lingkungan mempunyai harga yang masuk akal • Produk
ramah lingkungan memberikan nilai terhadap uang • Produk ramah
lingkungan adalah produk yang bagus untuk harga yang diberikan •
Produk ramah lingkungan ekonomis
• Membeli produk ramah lingkungan akan membantu saya merasa
diterima di lingkungan saya• Membeli produk ramah lingkungan akan
meningkatkan nilai yang saya rasakan terhadap perubahan lingkungan
saat ini• Membeli produk ramah lingkungan akan memberikan pengaruh
yang baik bagi orang lain • Membeli produk ramah lingkungan akan
memberikan penerimaan sosial untuk perubahan lingkungan yang lebih
baik
• Membeli produk ramah lingkungan akan memberikan kontribusi
pribadi ke arah yang lebih baik • Membeli produk ramah lingkungan
akan memberikan perasaan yang benar secara moral tentang perbaikan
lingkungan• Membeli produk ramah lingkungan akan membuat saya
merasa menjadi orang yang lebih baik karena ikut memperbaiki
lingkungan
• Saya akan membeli produk ramah lingkungan pada saat keadaan
lingkungan memburuk • Saya akan membeli produk ramah lingkungan
ketika ada subsidi untuk produk ramah lingkungan • Saya akan membeli
produk ramah lingkungan ketika ada promosi atau diskon pada produk
ramah lingkungan • Saya akan membeli
produk ramah lingkungan ketika produk ramah lingkungan tersedia
• Sebelum membeli produk ramah lingkungan, saya akan mencari
informasi penting tentang aneka pembuatan dan model produk • Saya
akan memperoleh banyak informasi tentang aneka pembuatan dan model
produk sebelum membeli produk ramah lingkungan • Saya bersedia
untuk mencari informasi baru untuk produk ramah lingkungan • Saya
akan mencari informasi produk yang berbeda dan yang baru
1 Saya mempertimbangkan bahwa produk ramah lingkungan menjadi
pilihan saya 2. Saya akan menggunakan produk ramah lingkungan untuk
seterusnya 3. Dengan perubahan lingkungan saat ini, saya berniat untuk
menggunakan produk ramah lingkungan 4. Saya akan membeli kembali
produk ramah lingkungan 5. Dengan perubahan lingkungan saat ini, saya
mempertimbangkan bahwa saya harus menggunakan produk ramah
lingkungan untuk masa yang akan datang
H. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
Sedangkan uji instrumen dalam penelitian menggunakan uji validitas dan
realibilitas. Serta untuk analisis data dan uji hipotesis yang akan digunakan dalam
penelitian menggunakan regresi berganda.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2008). Peneliti menggunakan rentang skala five point likert scale
untuk menganalisa kuisioner dengan skor 1 sampai dengan 5. Hal ini dikarenakan
untuk memperjelas kategori skala dan mempermudah penulis dalam menganalisa
item pertanyaan berdasarkan rata-rata (mean) yang didapat.
2. Uji Instrumen Data
a. Uji Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila alat tersebut benar mengukur apa
yang harus diukur. Menurut Saifudin Azwar (1992: 65) menyatakan validitas
adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurannya. Suharsimi Arikunto (2006: 25) menyatakan bahwa dua unsur
yang tidak dapat dipisahkan dari prinsip validitas, yaitu unsur kejituan dan unsur
ketelitian. Suatu alat tesebut jitu bila alat tersebut menunjukkan dengan tepat
gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur.
Sedangkan unsur ketelitian adalah seberapa jauh alat pengukur itu dapat
memberikan perbedaan yang sekecil-kecilnya, yang teliti, dan dapat menunjukkan
keadaan atau status yang sebenarnya dari gejala atau sebagian gejala yang diukur.
Mencari validitas alat ukur digunakan internal validity, yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor item dengan skor total. (a) Jika nilai p value >  maka
dapat dikatakan valid. (b) Jika nilai p value <  maka dapat dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur memberikan
hasil yang relatis sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang
sama (Sugiyono, 2002: 48). Uji reliabilitas menggunakan Reliability analysis
Statistic dengan cronbach Alpha (). Jika nilai Cronbach Alpha () > 0,6 maka
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel (Nunally dalam Ghozali, 2005:
140). Dalam menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan program SPSS
16.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas, uji ini digunakan untuk menguji normal tidaknya sebuah
distribusi data sebagai salah satu syarat dalam menggunakan analisis statistik
parametrik. Dalam penelitian ini digunakan uji nilai Kolmogorov Smirnov
(Lilifors) dengan ketentuan jika nilai signifikansi diatas 0,05 maka data tersebut
mempunyai distribusi normal (Gujarati, 2001: 159).
b. Uji Multikoliniaritas
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah
dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukan setiap variabel bebas manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. nilai cutoff yang umum dipakai adalah
nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10 (Ghozali, 2005: 63-64).
Apabila nilai tolerance variabel dependen kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih
dari 10, dapat dikatakan terjadi multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai
tolerance variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. Jika terjadi multikolinieritas berarti tidak
lolos uji tersebut.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual dari model yang
diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi
lainnya (Sugiyono, 2002: 96). Artinya bahwa jika variasi variabel independen
makin besar maka sebaran variabel dependen makin lebar atau menyempit.
Konsekwensi adanya heterokedastisitas adalah penaksir (estimator) yang
diperoleh tidak efisien, dengan demikian penaksir yang diperoleh menggambarkan
populasi yang bias. Adapun uji yang digunakan adalah dengan Uji Glejser dengan
persamaan sebagai berikut:
ut=  + bXt + vi (Ghozali, 2001: 81)
Jika b ternyata signifikan secara statistik, ini menyatakan bahwa dalam data
terdapat heterokedastisitas. Apabila tidak signifikan, kita bisa menerima asumsi
Homoskedastisitas (Gujarati, 2001: 186).
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara
suatu periode tdengan periode sebelumnya (t – 1). Secara sederhana adalah bahwa
analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data
observasi sebelumnya
Pengolahan data penelitian untuk memperoleh gambaran secara deskriptif
tentang efek nilai-nilai konsumsi terhadap niat pembelian kembali produk ramah
lingkungan yang berada di Kota Surakarta, maka analisa data yang dipakai adalah
statistik deskriptif dengan distribusi frekuensi digunakan analisa korelasi, baik
secara parsial maupun berganda.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi
Guna mengetahui hubungan
atau pengaruh variabel faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku komplain konsumen terhadap harga dan kualitas produk
barang yang dijual pada mini market Indomart di kelurahan Jebres Kota Surakarta
digunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan rumus statistik
(Djarwanto PS, 2006: 299):
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y
= Perilaku complain klonsumen
b0, b1; b2; b3; b4; b5; = Koefisien regresi
X1
= nilai fungsional
X2
= nilai sosial
X3
= nilai emosional
X5
= nilai epistemik
X4
e
= nilai kondisional
= Error
b. Uji t
Digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel bebas yaitu
nilai fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional (X3),
(X4), nilai epistemik (X5),
nilai kondisional
berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian
kembali pada produk ramah lingkungan (Y). Adapun langkah-langkah yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif
Ho :  = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas yaitu
nilai fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional (X3), nilai kondisional
(X4), nilai epistemik (X5) berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian
kembali pada produk ramah lingkungan (Y).
Ho :   0, ada pengaruh yang signifikan variabel bebas yaitu nilai
fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional (X3),
nilai kondisional
(X4), nilai epistemik (X5) berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian
kembali pada produk ramah lingkungan (Y).Menentukan level of significance
() = 5%
2) Kriteria pengujian :
H0 diterima apabila nilai p-value >  (0, 05)
H0 ditolak apabila nilai p-value <  (0, 05)
3) Menentukan Kesimpulan
Dengan melihat p-value dengan 0,05 naka dapat ditentukan apakah H0
diterima atau ditolak.
c. Uji F (Uji ketepatan Model)
Uji ini mengetahui ketepatan model pengaruh variable bebas yaitu nilai
fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional (X3), nilai kondisional (X4),
nilai epistemik (X5) berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian kembali pada
produk ramah lingkungan (Y).
Komposisi Hipotesis:
Ho :  1=  2=  3= 0, berarti model yang digunakan untuk menguji pengaruh
variabel bebas yaitu nilai fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional (X3),
nilai kondisional (X4), nilai epistemik (X5) berpengaruh signifikan terhadap niat
pembelian kembali pada produk ramah lingkungan (Y). tidak tepat.
Ho :  1   2   3  0, nilai fungsional (X1), nilai sosial (X2), nilai emosional
(X3), nilai kondisional (X4), nilai epistemik (X5) berpengaruh signifikan terhadap
niat pembelian kembali pada produk ramah lingkungan (Y).sudah tepat.
1) Menentukan level of significance () = 5%
2) Kriteria pengujian :
H0 diterima apabila nilai p-value >  (0, 05)
H0 ditolak apabila nilai p-value <  (0, 05)
3) Kesimpulan
Dengan melihat p-value dengan 0,05 maka dapat ditentukan apakah H0
diterima atau ditolak.
Download