49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI), data yang digunakan oleh penulis adalah data dari Januari 2000 sampai dengan bulain Mei 2009. Data tersebut dimasukkan dalam software metastock dan kemudian dibuat dalam bentuk chart. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan data yang digabungkan dalam mingguan, bulanan dan kuartalan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memudahkan proses analisa, dan memperjelas sinyal pergerakan. IV.1.1 Trend Pergerakan Harga Saham TLKM Sebelum melakukan analisis melalui metode yang telah disebutkan, penulis akan melakukan analisa terhadap trend akan pergerakan harga saham TLKM selama periode tahun 2000 sampai 2009 bulan Mei, penulis menggunakan Fibonacci Fan untuk menentukan garis support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan trend yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Seperti terlihat pada gambar IV.1 dibawah ini: 49 50 Gambar IV.1 Trend Saham TLKM Sumber: hasil pengolahan data Penarikan garis Fibonacci Fan adalah dari harga terendah dalam periode pengamatan (lowest price). Dari hasil penarikan tersebut didapat hasil yang cukup meyakinkan bahwa saham TLKM masih berada dalam batas support yang normal dan dapat disimpulkan bahwa trend saham TLKM masih dalam uptrend atau masih dalam trend yang naik. IV.1.2 Analisa Teknikal Saham TLKM dengan Stochastic Oscillator Berikut ini penulis akan melakukan analisa teknikal terhadap saham TLKM dengan menggunakan metode Stochastic Oscillator, Penulis menggunakan Full Stochastic Osciillator untuk menghindari terdapatnya False signal yang sering terjadi jika menggunakan Slow dan Fast Stochastic. 51 IV.1.2.1 Analisa Menggunakan Chart Mingguan Analisa dengan chart mingguan ditujukan untuk memprediksi pergerakan harga dalam beberapa minggu kedepan, sehingga didapat keputusan yang harus diambil apakah harus masuk atau harus tetap wait and see atau menunggu, hasil data mingguan dari saham TLKM adalah sebagai berikut: Gambar IV.2 Chart Mingguan TLKM Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 4 periode hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam beberapa bulan kedepan dari analisa mingguan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 4 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas. Seperti terlihat pada grafik di atas, saham Telekomunikasi Indonesia saat ini tengah mengalami penurunan, hal ini terlihat dari indikator stochastic oscillator dengan posis menurun, dan terjadinya bearish centerline yang dikarenakan garis %k memotong garis %D di tengah atau di level 50. Kemungkinan dalam beberapa minggu kedepan saham TLKM akan mengalami penurunan yang diakibatkan dari 52 overbought yang dilakukan investor pada awal tahun ini. Kemungkinan penurunan tersebut adalah wajar dikarenakan para investor melakukan aksi ambil untung, setelah saham TLKM menembus level tertinggi di tahun 2009 yaitu pada harga Rp. 8000 per lembar saham. Besarnya kemungkinan penurunan kali ini adalah sampai pada level Rp. 6000 per lembar saham dengan asumsi harga terendah atau support dari saham ini yang bisa terlihat dari garis warna hijau terbawah, namun untuk kemungkinan hal tersebut terjadi sangat kecil, karena saat ini kondisi perusahaan dalam keadaan baik terutama dalam bidang seluler yang jumlah pendapatannya selalu meningkat dan berkontribusi sebesar 41.74% dari pendapatan perusahaan pada tahun 2008. Selain itu pada akhir dari garis Stochastic Oscillator %K (merah) terlihat adanya arah yang mengarah keatas atau agak landai, hal ini adalah indikator positif bahwa kemungkinan penuruna tidak akan terjadi terlalu dalam atau kemungkinan sudah terjadi keadaan oversold. Penurunan yang terjadi satelah aksi ambil untung oleh para investor biasanya akan membuat penguatan pada suatu saham semakin menguat, hal ini terlihat dalam saham TLKM ini telah menembus titik support ke dua yaitu garis hijau kedua dari bawah. Apabila dalam minggu-minggu kedepan setelah terjadinya penuruan terjadi kenaikan harga saham, garis hijau kedua tersebut bisa jadi merupakan garis support dari saham ini, hal ini berarti ada kemungkinan titik terendah dari saham TLKM ini bergeser menjadi Rp. 7000 per lembar saham, hal ini sesuai dengan trend dari pergerakan saham ini yaitu dengan trend naik. IV.1.2.2 Analisa Menggunakan Chart Bulanan Untuk lebih meyakinkan lagi bahwa saham TLKM masih akan dalam trend penguatan yang cukup baik bahkan sangat baik terutama pada tahun ini, dan dapat mengetahui prediksi pergerakannya pada bulan-bulan kedepan dapat dilihat pada Monthly Chart berikut ini: 53 Gambar IV.3 Chart Bulanan TLKM Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 12 periode, hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam tahun-tahun kedepan dari analisa bulanan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 4 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas. Pada grafik bulanan diatas terlihat bawha posisi %k dari stochastic oscillator menunjukkan arah penaikkan yang sangat tajam, diikuti pula dengan %D yang ditunjukkan dengan garis putus-putus yang juga mengarah keatas, hal ini menunjukkan bahwa saham TLKM sangat berpotensi untuk menguat dalam bulanbulan kedepan, hal in merupakan hal yang sangat wajar dimana dilihat pada tahun sebelumnya keadaan saham ini terus mengalami tekanan akibat krisis keuangan global yang juga menimpa Indonesia, sehingga saham ini terus menerus berada dalam keadaan oversold atau terlalu banyak orang yang menjual sahamnya dan mengakibatkan harga saham ini terpuruk. 54 Untuk trend kenaikan saham ini berdasarkan grafik bulanan sudah memasuki titik support kedua yaitu pada kisaran Rp. 7500 sampai dengan Rp. 8000 an perlembar saham, jadi ada kemungkian bahwa titik terendah dari saham TLKM ini berada pada posisi tersebut. Kenaikan pada saham ini bisa jadi sampai dengan titik tertingginya yang pernah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 12750 per lembar saham, namun untuk kembali mencapai tingkat harga tersebut membutuhkan waktu yang lama. Untuk jangka waktu 2009 kemungkinan pergerakan saham ini berada pada perode suupurt di level Rp. 9000an. Kenaikan saham TLKM ini sangat wajar mengingat penurunan yang cukup berarti di tahun 2008 setelah saham ini naik dari tahun 2005 sampai tahun 2007 pertengahan sebelum terjadinya krisis keuangan global. Turunnya harga saham ini pada periode 2008 sangatlah wajar dikarenakan harga saham yang sudah semakin tinggi yang menyebabkan kurangnya peminat akan saham ini. Para investor kembali banyak yang mengoleksi saham ini dikarenakan harganya yang sudah cukup murah dan perkembangan perusahaan yang baik, selain itu para investor juga ingin menutup kerugian mereka yang terjadi di tahun lalu dengan cara membeli kembali saham ini, terlihat dari nilai volume dari saham ini yang terus meningkat, dari bulan Januari sampai bulan Maret, pada bulan Mei volume memang agak sedikit menurun hal ini dikarenakan aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan para investor yang bermain pendek, bukan investor yang bermain jangka panjang. Hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan harga karena investor yang bermain dengan jangka waktu pendek jumlahnya relatif lebih kecil daripada investor yang bermain dalm jangka panjang. Kenaikan ini juga kemungkinan dipicu dari akan diberikannya deviden pada bulan Agustus dimana perusahaan akan membagikan deviden sebesar 55% dari laba usaha pada laporan keuangan tahun 2008 dimana laba usaha tersebut adalah sebesar Rp. 10.619.470.000.000. Ada kemungkinan dari saham ini akan turun, hal ini terlihat dari posisi stichastic Oscillator berada pada posisi tengah dimana tidak seharusnya ada keputusan, jika terjadi 55 pergerakan harga menurun investor dapat melakukan short selling atau perdagangan dengan menjual dahulu saham TLKM dan membelinya dikemudian hari saat harganya kembali rendah, namun penulis sangat tidak menyarankan hal ini dikarenakan regulasi untuk short selling yang masih sulit, oleh sebab itu penulis lebih menyarankan agar jika harga turun hendaknya segera dilakukan cut loss atau memotong kerugian jika kerugian sudah mencapai Rp 150,- per lembar saham, hal ini didasari dari rata-rata pergerakan harian saham TLKM berada pada kisaran sampai dengan Rp. 150,-. IV.1.2.3 Analisa Menggunakan Chart Kuartalan Bagi sebagian investor terkadang mereka memperkecil kembali waktu analisa untuk dapat meyakinkan bahwa sinyal yang diberikan dari Stochastic Oscillator benar, kebanyakan memperkecil dengan membuat menjadi periodenya menjadi per kuartal, sebagian juga berpendapat bahwa chart kuartalan juga dapat dijadikan acuan karena perusahaan biasanya mengeluarkan laporan kuartalan yang bisanya sangat diperhatikan oleh para pemegang saham dan para pelaku pasar modal untuk tetap memegang saham perusahaan tersebut atau melepasnya. Dari laporan kuartalan tersebut akan tercermin kinerja perusahaan selama periode 3 bulanan. Dengan chart kuartalan ini biasanya hanya investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu panjang yang akan menggunakannya, hal ini karena periode analisis yang panjang sehingga keputusan yang dihasilkan juga merupakan keputusan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Dari data saham TLKM yang dioleh melalui software di dapat hasil chart kuartalan sebagai berikut: 56 Gambar IV.4 Chart Kuartalan TLKM Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 4 periode, hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam beberapa tahun kedepan dari analisa kuartalan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 4 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas. Pada grafik diatas semakin jelas terlihat bahwa keadaan saham TLKM semakin meyakinkan karena garis yang menuju ke atas disertai trend juga yang naik, hal ini sudah pasti akan menimbulkan minat beli pada banyak investor, semakin banyak peminat dari saham ini maka akan semakin banyak transaksi yang dilakukan dan jika semakin banyak transaksi beli yang dilakukan maka besar kemungkinan saham ini akan semakin cepat naik harganya dan akan semakin cepat pula turun karena akan semakin banyak para spekulan yang bermain yang hanya mengharapkan capital gain dari cepatnya kenaikan harga saham ini. 57 Walaupun hampir semua indikator Stochastic Oscillator yang disajikan menunjukkan pada posisi di tengah, para investor tetap dapat masuk ke pasar namun dengan memperhatikan support yang ada, karena dengan memperhatikan garis support investor dapat mengatahui batas bawah dan dapat mengetahui bayangan resiko yang akan diterima. Penulis berpendapat bahwa dengan menggunakan chart kuartalan ini diharapkan investor dapat lebih yakin dalam mengambil keputusan terutama untuk keputusan jangka panjang, hal ini sesuai dengan periode dari analisis yang cukup panjang dan hasil analisis ini bisa berlaku cukup lama dan dapat dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Dari analisis ini juga dapat dilihat bahwa jumlah volume dari perdagangan saham TLKM ini sejak awal dar kuartal pertama mengalami peningkatan, hal ini bisa menjadi faktor pendorong dikemudian hari karena seperti yang dapat dilihat bahwa volume perdagangan saham terus meningkat pada setiap kuartal awal dan akhir. 58 IV.2 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham ISAT Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham PT. Indosat (ISAT) dari Januari 2000 sampai dengan bulain Mei 2009. Namun pada bulan Maret 2004 terjadi kejadian luar biasa atas saham ISAT, maka penulis tidak melakukan penarikan garis trend ataupun garis indikator apapun sebelum tanggal tersebut. Data diolah menggunakan software metastock dimana dengan software tersebut data dapat dirubah menjadi bentuk chart dan siap untuk dianalisa. Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan data yang digabungkan dalam mingguan, bulanan dan kuartalan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memudahkan proses analisa, dan memperjelas sinyal pergerakan. IV.2.1 Trend Pergerakan Harga Saham ISAT Sebelum melakukan analisis melalui metode Stochastic Oscillator, penulis akan melakukan analisa terhadap trend akan pergerakan saham ISAT selama periode tahun April 2004 sampai 2009 bulan Mei, penulis menggunakan Fibonacci Fan untuk menentukan garis support (batas bawah). Seperti terlihat pada gambar dibawah ini: 59 Gambar IV.5 Trend Saham ISAT Sumber: hasil pengolahan data Pada saham ISAT ini penulis melakukan tiga kali penarikan garis Fibonacci Fan, hal ini dikarenakan garis yang ditarik terdahul telah dilanggar atau telah dilewati oleh harga terlalu jauh ditandai dengan terdapatnya badan dari candle stick yang berada pada garis dibawah garis Fibonacci Fan jika hal ini terjadi maka harus dibuat patokan baru lagi untuk menenukan posisi support dari harga saham ISAT. Untuk analisa kali ini penulis hanya akan memperhatikan garis warna ungu, hal ini karena garis warna hijau dan orange sudah tidak berlaku lagi sehingga jika masih menggunakan garis tersebut akan ada kemungkinan untuk muncul kesalahan dalam memperkirakan pergerakan harga. IV.2.2 Analisa Teknikal Saham ISAT dengan Stochastic Oscillator Penulis akan melakukan analisa teknikal terhadap saham ISAT dengan menggunakan metode Stochastic Oscillator, Penulis menggunakan Full Stochastic Osciillator untuk menghindari terdapatnya False signal yang sering terjadi jika menggunakan Slow dan Fast 60 Stochastic, dengan dikuranginya false signal diharapkan hasil dari analisa bisa menjadi lebih akurat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam memasuki atau keluar pasar. IV.2.2.1 Analisa Menggunakan Chart Mingguan Untuk menghasilkan keputusan dalam minggu-minggu kedepan dapat digunakan chart mingguan, dengan chart mingguan ditujukan untuk memprediksi pergerakan harga dalam beberapa minggu kedepan, sehingga didapat keputusan yang harus diambil apakan harus masuk atau harus tetap wait and see atau menunggu, hasil data mingguan dari saham ISAT adalah sebagai berikut: Gambar IV.6 Chart Mingguan ISAT Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 4 periode, hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam beberapa bulan kedepan dari analisa mingguan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 5 61 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas dan tidak terjadi kesalahan dari trigger line. Seperti terlihat pada grafik di atas, saham Indosat telah memasuki oversold, karena terlalu banyak yang telah melakukan penjualan saham ini, dengan demikian saham ini harganya menjadi murah dan ada kemungkinan dalam beberapa minggu kedepan saham ini akan naik dikarenakan banyak investor yang akan kembali membeli saham ini untuk mendapatkan capital gain dikemudian hari. Walaupun sinyal dari %K dari Stochastic Oscillator menunjukkan naik, namun belum dikonformasi oleh sinyal dari %D, sehingga dapat dikatakan bahwa keadaan ini masih wait and see atau menunggu sampai sinyal dari %D benar-benar telah mengarah keatas sejalan dengan sinyal %K. Selain itu pada akhir dari garis Stochastic Oscillator %K terlihat adanya arah yang mengarah keatas sangat tajam yang tidak diikuti oleh %D, hal ini bisa menjadi false signal, oleh sebab itu lebih baik menunggu beberapa saat untuk melakukan transaksi pada saham ISAT sampai mendapat kepastian bahwa kedua garis telah searah. Saham ini memiliki support pada Rp. 4800 per lembar saham dan resistance pada Rp. 5455 per lembar saham terlihat dari gari trend yang ada. Apabila dalam minggu-minggu kedepan setelah terjadinya penurunan kemudian terjadi kenaikan harga saham, angka Rp. 5500 per lembar saham bisa tercapai dan angka tersebut bisa menjadi angka support yang baru menggantikan angka support yang lama dan angka resistance yang baru adalah Rp. 6500 per lembar saham. Rekomendasi yang bisa diberikan saat ini adalah beli saat harga rendah dan dalam beberapa hari kemungkinan sinyal akan terbentuk dahn sudah dapat melakukan transaksi. IV.2.2.2 Analisa Menggunakan Chart Bulanan Banyak investor yang memiliki jiwa berinvestasi dalam jangka waktu panjang berfikir untuk investasi lebih lama dan mempergunakan chart bulanan sebagai dasar analisa mereka. Saham ISAT masih akan dalam trend penguatan yang baik, terbukti dari awal tahun harga 62 saham memiliki kecenderungan meningkat dengan nilai koreksi yang kecil, berikut ini adalah pergerakan harga saham ISAT dalam chart bulanan, dengan chart bulanan ini dapat diketahui pergerakan pada bulan-bulan kedepan. Gambar IV.7 Chart Bulanan ISAT Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 12 periode, hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam beberapa tahun-tahun kedepan dari analisa bulanan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 5 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas dan tidak terjadi kesalahan dari trigger line. Pada grafik bulanan diatas terlihat bahwa posisi %k dari stochastic oscillator menunjukkan arah penaikkan yang sangat tajam, diikuti pula dengan %D yang ditunjukkan dengan garis putus-putus yang juga mengarah keatas, hal ini menunjukkan bahwa saham ISAT sangat berpotensi untuk menguat dalam bulan-bulan kedepan, hal in merupakan hal 63 yang sangat positif jika penulis melihat dimana dilihat pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2008 keadaan saham ini terus mengalami tekanan akibat krisis keuangan global yang juga menimpa Indonesia dan Indosat juga sempat tersangkut beberapa masalah persaingan usaha yang dialami oleh perusahaan ini, sehingga saham ini terus menerus berada dalam keadaan oversold atau terlalu banyak orang yang menjual sahamnya dan mengakibatkan harga saham ini terpuruk dan mengakibatkan kepercayaan akan perusahaan ini berkurang. Berdasarkan dari grafik bulanan, dapart dilihat bahwa trend untuk bulan-bulan kedepan adalah trend naik dengan perkiraan support berada pada Rp. 5500 dan posisi resistance berada pada posisi Rp. 6500 per lembar saham. Saham ISAT dalam perdagangannya memiliki volume yang cukup tinggi sejak awal tahun 2009, namun sempat terjadi penurunan volume dikarenakan profit taking. Pergerakan saham ini selama tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2007 saat krisis keuangan global menerpa cukup baik, dimana pada saat perusahaan sejenis harga sahamnya mengalami penurunan, saham ISAT malah berkebalikan, saham ISAT naik hingga ke level tertingginya dalam dua tahun kebelakang yaitu Rp. 10.000 per lembar saham. Baru pada awal tahun 2008 lah perusahaan ini mulai terkena dampak dari krisis keuangan global, harga saham ISAT jatuh sampai ke level terendahnya di Rp. 3575 per lembar saham, ini merupakan level terendah sejak 2005, pergerakan turun tersebut dalam analisa teknikal termasuk normal, namun yang membuatnya menjadi tidak normal adalah kondisi fundamental dari perusahaan dimana perusahaan terlibat masalah dengan pemerintah terkait dengan persaingan usaha, dengan adanya isu tersebut membuat para pemilik saham cemas dan akhirnya melakukan aksi jual terhadap saham yang dimilikinya selain karena dorongan dari krisis keuangan yang membuat mereka mendorong untuk menjual saham mereka. Para investor kembali banyak yang mengoleksi saham ini di akhir tahun 2008, hal ini terlihat dengan naiknya harga saham ISAT secara perlahan, faktor yang membuat naiknya harga saham Indosat antara lain adalah selesainya masalah dengan pemerintah mengenai 64 persaingan usaha dan Indosat memiliki pemegang saham baru yang terpercaya sehingga membuat para investor berinvestasi kembali di saham ISAT. Namun perlu diwaspadai bahwa perusahaan selama tahun 2008 mengalami penurunan laba bersih, dimana laba bersih perusahaan turun dari Rp. 2.042.043.000.000 di tahun 2007 menjadi Rp. 1.878.522.000.000 di tahun 2008, dengan turunnya laba bersih perusahaan pastinya jumlah deviden dari perusahaan akan menurun dan kemungkinan ada para investor yang akan mengalihkan dananya ke perusahaan lain dan membuat harga saham ini menjadi turun, kemudian adanya kabar bahwa saham ISAT ini akan melakukan delisting di bursa saham New York (NYSE), hal ini walaupun belum pasti dilakukan namun bisa saja akan mengganggu pergerakan saham didalam negri. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar resiko dari saham ini bisa diperkecil adalah dengan melakukan short selling begitu terlihat pergerakan harga akan menurun, hal ini dapat dilakukan agar jumlah kerugian dapat diperkecil dari pembukaan posisi baru namun berlawanan arah, namun tetap waspadai jika garis Stochastic Oscillator telah memasuki walayah sekitar 20% harap segera membuka posisi short selling tersebut, karena dikhawatirkan harga akan kembali naik. IV.2.2.3 Analisa Menggunakan Chart Kuartalan Para investor maupun pialang saham sering memperkecil kembali waktu analisa untuk dapat meyakinkan bahwa sinyal yang diberikan dari Stochastic Oscillator benar, mereka memperkecil dengan membuat menjadi periodenya menjadi per kuartal, sebagian juga berpendapat bahwa chart kuartalan juga dapat dijadikan acuan karena perusahaan biasanya mengeluarkan laporan kuartalan yang bisanya sangat diperhatikan oleh para pemegang saham untuk tetap memegang saham perusahaan tersebut atau melepasnya. Terutama pada saham yang meiliki pergerakan yang kurang teratur seperti ISAT, para investor haruslah lebih jeli lagi dalam melakukan analisa dikarenakan harga saham yang 65 sangat sensitif terhadap faktor fundamental. Dari data saham ISAT yang telah diperoleh melalui software di dapat hasil chart kuartalan sebagai berikut: Gambar IV.8 Chart Kuartalan ISAT Sumber: hasil pengolahan data Penulis menggunakan periode %K dengan 4 periode, hal ini dilakukan atas dasar penetapan agar analisa yang dilakukan tetap dapat digunakan dalam beberapa tahun kedepan dari analisa kuartalan dan untuk mengurangi false signal penulis menggunakan periode pemulusan %K sebanyak 3 periode, sedangkan untuk %D penulis menggunakan 5 periode agar lebih terlihat pemicu harga yg lebih jelas dan tidak terjadi kesalahan dari trigger line. Dari grafik kuartalan ini yang terlihat bahwa indikator stochastic oscillator menunjukkan arah naik, hal ini akan menambah keyakinan bahwa trend dari harga saham ISAT memang akan naik dalam beberapa kuartal kedepan, ini bisa dilihat dari garis %K tang menunjukkan naik tajam dan garis dari %D turut memberikan konfirmasi bahwa benar akan terjadi kenaikan. 66 Support menurut grafik kuartalan adalah berada pada posisi Rp. 4000 per lembar saham dan resistance berada pada Rp. 6000 per lembar saham. Dengan adanya informasi dari grafik kuartalan ini, investor yang ingin berinvestasi jangka panjang dapat menanamkan uangnya pada saham ini, karena masih memiliki tren naik yang bagus dan pertumbuhan perusahaan yang cukup baik dalam industri telekomunikasi seluler tanah air, terlihat dari pendapatan dari seluler yang menyumbang sebesar 75,99% dari pendapatan total perusahaan tahun 2008 yang sebesar Rp. 18.659.133.000.000.