BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 1Volume 3,Fanani, Belajar NomorF. 1 H., et al.– Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil April 2014 Halaman 88-98 Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Make A Match dan Card Sort Comparation Biology Learning Active Learning Strategies Make A Match Type And Card Sort Nurul Aini a, Slamet Santosa b, Bowo Sugiharto c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected] b Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected] c Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected] a Diterima 2 Juli 2013, disetujui 1 Desember 2013 ABSTRACT- The purpose of the research is ascertain the differences result learning achievement in biology on active learning strategies Make a Match and Card Sort Class X SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2012/2013. The research method was quasy experiment using quantitative approach. The populations was all students of class X SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2012/2013 with 297 students. The sample of this research was established by cluster sampling, so chosen X3 as the experiment 1 class with 29 students and X4 as the experiment 2 with 30 students. Data was collected using multiple choice test, observation sheet, and document. The data were analyzed by t-test. The results of the study showed that Make a Match strategy has 67.37 for the cognitive side, 81.46 the psychomotor side, and 77.58 for the affective side; while Card Sort strategy has 63.42 for the cognitive side, 73.92 for the psychomotor side, and 78.53 for the affective side. Decision take hypothesis with level of significance (α : 0,05). Ho rejected if probability significance less than 0.05 and accepted if more than 0.05. In the cognitive domain showed 0.039 > 0.05, the shows psychomotor domain 0.049 <0.05, and the affective domain, showed 0.69> 0.05. The conclusion of this research were have differences results of biological studies on the cognitive and psychomotor from the application of active learning strategies Make a Match and application of active learning strategies Card Sort Class X students of SMA Negeri 5 Surakarta academic year 2012/2013. Key Words: Active Learning Strategies Make a Match, Active Learning Strategy Card Sort, Learning Achievement in Biology antisipasi Pendahuluan kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1 ). Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai Pendidikan bukan sesuatu yang statis melainkan sesuatu yang dinamis. Pendidikan menuntut adanya perbaikan secara terus menerus. Dunia pendidikan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pem- belajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu mengajar yang dilakukan oleh guru dan belajar yang dilakukan peserta didik. Komponen dalam kegiatan 89 Aini, N., et al.– Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif... pembelajaran di antaranya guru sebagai dalam pelajaran biologi di kelas-kelas fasilitator dan siswa sebagai obyek dalam selanjutnya. pembelajaran. Lingkungan pembelajaran Bidang IPA menyediakan yang efektif harus mampu diciptakan berbagai pengalaman untuk memahami oleh guru sehingga siswa dapat belajar konsep dan proses sains. Pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil belajar IPA yang optimal (Sagala, 2009: 61). pengalaman langsung untuk mengem- Salah satu tujuan pembelajaran di sekolah adalah meningkatkan hasil menekankan pada pemberian bangkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Biologi (BSNP, 2006 :167). belajar dengan penggunaan model atau Tuntutan Kurikulum Tingkat metode yang tepat dalam pembelajaran. Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tingkat Pembelajaran biologi selama ini hanya SMA pada pembelajaran Biologi yaitu cenderung berlangsung tanpa melibatkan siswa mampu menganalisis hubungan siswa secara optimal. Guru melakukan antara komponen ekosistem, perubahan pengajaran langsung sehingga siswa materi dan energi serta peranan manusia jarang terlibat aktif. dalam Pengajaran langsung menggunakan pendekatan pembelajaran yang keseimbangan ekosistem. Berdasarkan PERMEN No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi digunakan ialah pendekatan konven- Lulusan (SKL), siswa dituntut untuk sional. Kegiatan siswa hanya terbatas dapat pada mendengarkan ceramah dari guru, mengkomunikasikannya (Permendiknas, menghafalkan materi, mencatat materi 2006). yang disampaikan, dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. menyajikan Kegiatan data dan pembelajaran dipengaruhi oleh strategi, pendekatan Pernyataan tersebut mengandung atau model yang diterapkan oleh guru makna bahwa pembelajaran biologi yang ketika mengajar. Pendekatan, strategi, dilakukan di Sekolah Menengah Atas atau (SMA) terkesan membosankan. Siswa menyampaikan SMA beranggapan mata pelajaran biologi pembelajaran ini hanya sekedar hafalan, sehingga Mulyasa (2004: 105) menyatakan bahwa minat dan motivasi siswa dalam belajar untuk biologi sangat rendah dan menumbuhkan belajaran antara lain dengan peningkatan sikap negatif terhadap pelajaran biologi. aktivitas dan kreativitas peserta didik, Siswa akan sulit berhasil dengan baik peningkatan model dimaksudkan untuk tercapainya tujuan biologi meningkatkan disiplin secara kualitas belajar, efektif. pem- dan BIO-PEDAGOGI Vol. 3, No.1, hal. 88-98 90 peningkatan motivasi belajar. Pendekatan merupakan yang sangat membantu meningkatkan menarik, dan mencerdaskan. Pembe- kemampuan berpikir kritis dan kreatif lajaran ini menuntut siswa tidak hanya adalah pendekatan yang mengembangkan terpaku di tempat-tempat duduk mereka, motivasi dan minat peserta didik dalam tapi berpindah-pindah, berkolaborasi, dan diskusi kelompok kecil. Peningkatan berpikir keras. Hal yang sangat penting motivasi pendorong dalam aktivitas belajar aktif adalah belajar dengan bahwa siswa melakukan kegiatan belajar dapat menjadi peserta didik untuk sungguh-sungguh dan guru langkah menyenangkan, dituntut mencari dan memiliki kemampuan membangkitkan sendiri, menemukan motivasi belajar siswa sehingga dapat mencoba keterampilan-keterampilan, dan mencapai hasil belajar yang diharapkan. melakukan Nur (2001: 2) mengemukakan memecahkan masalah contoh-contoh, tugas-tugas pembelajaran yang harus dicapai (Hamruni, 2011). bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi pembelajaran aktif tipe kemampuan dalam pembelajaran berasal Make a Match merupakan salah satu dari siswa strategi pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, motivasi untuk mengatasi keterbatasan sarana dan untuk belajar, dan perilaku guru. Tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. pendidik adalah menemukan, menggu- Strategi pembelajaran ini mengajak siswa gah, dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar untuk belajar. Motivasi siswa dalam siswa memiliki jiwa kemandirian dalam pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar belajar. Salah satu cara penyajian materi kreativitas. Strategi ini dapat digunakan yang dapat meningkatkan motivasi siswa sebagai adalah dengan menggunakan strategi karakteristik siswa. Karakteristik yang pembelajaran aktif. dimaksud yaitu siswa menyukai belajar kepribadian, kemampuan serta menumbuhkan alternatif dalam daya memahami Strategi pembelajaran aktif yaitu sambil bermain dan senang terhadap pembelajaran yang menerapkan siswa materi yang disampaikan sehingga tujuan sebagian aktivitas pembelajaran dapat dicapai. Strategi ini belajar. Para siswa menggunakan dan dapat digunakan oleh para guru sebagai mengasah dasar besar melakukan pikiran mereka untuk melaksanakan mempelajari gagasan-gagasan, memecah- pembelajaran kan berbagai masalah, dan menerapkan meningkatkan hasil belajar siswa. apa yang dipelajari. Belajar aktif dengan baik kegiatan sehingga 91 Aini, N., et al.– Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif... Kelebihan strategi kategori kelompok yang diperolehnya pembelajaran aktif tipe Make a Match dan siswa mengelompok sesuai dengan yaitu aktivitas kartu indeks. Tujuan dari kegiatan Card kognitif Sort yaitu untuk mengungkapkan daya maupun fisik, ada unsur permainan yang ingat (recall) terhadap materi pelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa yang telah dipelajari siswa. dapat belajar meningkatkan siswa terhadap dari baik materi meningkatkan secara yang motivasi dipelajari, dan aktif tipe Make a Match dan Card Sort efektif sebagai sarana melatih keberanian diharapkan dapat mengaktifkan siswa siswa untuk tampil presentasi, serta dalam proses pembelajaran sehingga efektif siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi. menghargai waktu untuk belajar. Pada Suasana pembelajaran di kelas menjadi kegiatan proses belajar mengajar, siswa menarik dan tidak monoton sehingga tampak lebih aktif mencari pasangan tidak kartu antara jawaban dan soal. Siswa strategi pembelajaran aktif yang akan dapat permasalahan diterapkan belum diketahui strategi mana yang terdapat di dalam kartu yang yang paling berpengaruh terhadap hasil ditemukan dan menceritakannya dengan belajar biologi. melatih belajar, Penggunaan strategi pembelajaran kedisiplinan mengidentifikasi sederhana dan jelas secara bersamasama. mengalami kebosanan. Kedua Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil Strategi pembelajaran aktif tipe belajar biologi pada strategi Card Sort mendorong aktivitas kerjasama pembelajaran aktif tipe Make A Match yang dapat digunakan untuk mengajarkan dan Card Sort siswa kelas X SMA konsep, karakteristik klasifikasi, dan Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran fakta 2012/2013. tentang informasi. aktif benda Pelaksanaan Card Sort kerjasama atau menilai pembelajaran Metode Penelitian menekankan pada kelompok yang dapat melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh. Keaktifan siswa di dalam kelas dapat membantu menghilangkan kejenuhan selama pembelajaran. Siswa dituntut untuk mampu mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk Quasy Experiment dengan desain penelitian Post Test Only with Non-equivalent Group Design. BIO-PEDAGOGI Vol. 3, No.1, hal. 88-98 Populasi dalam penelitian ini 92 Hasil dan Pembahasan adalah seluruh siswa kelas X SMA Data penelitian berupa nilai post Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran test hasil belajar biologi yang meliputi 2012/2013 sebanyak 297 siswa. Teknik ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah pengambilan sampel dengan cluster sam- psikomotorik. Data post test dianalisis pling. Sampel yang ditetapkan kelas X3 dengan uji-t untuk mengetahui ada sebagai kelas eksperimen 1 dengan tidaknya perbedaan hasil belajar biologi jumlah siswa sebanyak 29 dan X4 strategi pembelajaran aktif tipe Make a sebagai kelas eksperimen 2 yang terdiri Match dan Card Sort. dari 30 siswa. Hasil Variabel bebas dalam penelitian dihasilkan analisis terdapat penelitian perbedaan hasil ini adalah startegi pembelajaran aktif tipe belajar biologi pada ranah kognitif dan Make a Match dan strategi pembelajaran psikomotorik aktif tipe Card Sort. Variabel terikat belajaran aktif tipe Make a Match dan dalam penelitian ini hasil belajar biologi Card Sort sedangkan pada ranah afektif siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tidak tahun pelajaran 2012/2013 yang meliputi pembelajaran aktif tipe Make a Match ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah dan Card Sort. psikomotorik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian perbedaan pem- strategi Hasil uji hipotesis perbedaan hasil belajar biologi pada ranah kognitif dengan tes pilihan ganda sedangkan non strategi pembelajaran aktif tipe Make a tes Match dan Card Sort disajikan dalam lembar teknik terdapat strategi tes dengan adalah dengan observasi dan dokumentasi. Tabel 1. Tes uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas tes kognitif menggunakan product moment. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan ahli diteruskan dengan uji coba instrumen. Analisis data pada Hasil Belaj ar Kognitif t df Sig 2,117 57 0,039 Kete rang an sig < 0,05 Keput usan Uji H0 ditolak Tabel 1 menunjukkan bahwa HO ditolak, karena nilai sig < 0,05 yaitu penelitian dengan menggunakan uji t. uji prasyarat berupa uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene’s. Tabel 1. Hasil Uji T bernilai 0,04 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada ranah kognitif dari penerapan strategi 93 Aini, N., et al.– Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif... pembelajaran aktif tipe Make a Match Tabel 3 menunjukkan bahwa HO dan Card Sort siswa kelas X SMA diterima, karena nilai sig > 0,05, yaitu Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran bernilai 0,69 sehingga dapat disimpulkan 2012/2013. bahwa H1 ditolak yang artinya tidak Hasil uji hipotesis perbedaan hasil terdapat perbedaan hasil belajar biologi belajar biologi pada ranah psikomotorik pada ranah afektif dari penerapan strategi strategi pembelajaran aktif tipe Make a pembelajaran aktif tipe Make a Match Match dan Card Sort disajikan dalam dan Card Sort siswa kelas X SMA Tabel 2. Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran Tabel 2. Hasil Uji T 2012/2013. t df Sig Ket. psikomo torik 2,01 5 57 0,049 sig < 0,05 H0 ditolak ditolak, karena nilai sig < 0,05 yaitu bernilai 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada psikomotorik dari pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 pada Gambar 1. Tabel 2 menunjukkan bahwa HO ranah Perbandingan hasil belajar biologi penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Make a Match dan Card Sort siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Hasil Belajar Keputusan Uji 100 81,5 80 73,9167 78,5347 77,579 67,3566 63,8887 60 40 20 0 Kognitf Psikomotorik Afektif Ranah Hasil Belajar Biologi Eksperimen1 Eksperimen2 Gambar 1. Hasil Belajar Biologi Hasil analisis statistik dengan uji t 2012/2013. Hasil uji hipotesis perbedaan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan belajar biologi pada ranah afektif strategi yang signifikan hasil belajar biologi pada pembelajaran aktif tipe Make a Match ranah kognitif dan psikomotorik pada dan Card Sort disajikan dalam Tabel 3. kelas eksperimen 1 yang menerapkan Tabel 3. Hasil Uji T strategi pembelajaran aktif tipe Make a Hasil Belajar t df Sig Afektif -0,401 57 0,69 Kete rang an sig < 0,05 Kepu tusan Uji H0 diteri ma Match dan pada kelas eksperimen 2 yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Card Sort siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Pernyataan ini juga didukung BIO-PEDAGOGI Vol. 3, No.1, hal. 88-98 94 dengan data deskriptif dimana kelas Haryanto (2011) yang menunjukkan eksperimen 1 memiliki rata-rata hasil pengaruh strategi pembelajaran aktif belajar biologi pada ranah kognitif yaitu Card Sort dan Index Card Match 67,36, sedangkan pada kelas eksperimen terhadap prestasi belajar menyatakan 2 memiliki rata-rata sebesar 63,88. bahwa kelas yang menggunakan strategi Hasil belajar ranah pembelajaran aktif Index Card Match psikomotorik juga menunjukkan adanya lebih baik daripada prestasi belajar siswa perbedaan yang signifikan pada kelas yang menggunakan strategi pembelajaran eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. aktif Card Sort pada materi getaran dan Data deskriptif yang diperoleh pada kelas gelombang siswa kelas VIII semester 2 eksperimen 1 sebesar 81,46, sedangkan MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak pada tahun pelajaran 2010/2011. kelas pada eksperimen 2 memiliki sebesar 73,92. Strategi pembelajaran aktif tipe Hasil belajar pada ranah afektif Make a Match ini dapat meningkatkan tidak menunjukkan adanya perbedaan aktivitas belajar siswa, baik secara yang signifikan antara kelas eksperimen kognitif maupun fisik, karena ada unsur 1 dan kelas eksperimen 2. Data deskriptif permainan, yang diperoleh pada kelas eksperimen 1 pemahaman siswa terhadap materi yang memiliki rata-rata hasil belajar biologi dipelajari, dapat meningkatkan motivasi pada ranah afektif 77,58 dan pada kelas belajar, efektif sebagai sarana melatih eksperimen 2 memiliki rata-rata hasil keberanian siswa untuk tampil presentasi, belajar biologi ranah afektif sebesar efektif 78,53. menghargai waktu untuk belajar. Hasil belajar biologi yang dapat melatih meningkatkan kedisiplinan siswa Make a Match merupakan salah diterapkan pada kelas eksperimen 1 yaitu satu dengan strategi digunakan untuk mengatasi keterbatasan pembelajaran aktif tipe Make a Match sarana dan dapat meningkatkan hasil terbukti mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran biologi pada digunakan oleh guru sebagai dasar materi limbah dan daur ulangnya yang melaksanakan mencakup pengertian limbah, macam- dengan baik dan sebagai suatu alternatif macam limbah, dampak limbah bagi dalam usaha meningkatkan hasil belajar lingkungan serta daur ulang limbah. Hal siswa. Penerapan pembelajaran Make a ini sejalan dengan hasil penelitian dari Match diharapkan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi siswa. pembelajaran Strategi kegiatan ini yang dapat pembelajaran 95 Aini, N., et al.– Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif... lebih kondusif, sederhana, bermakna, dan secara mandiri dan dituntut agar dapat menyenangkan memecahkan soal yang telah diberikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. oleh guru. Ciri utama pada Make a Match Pelaksanaan strategi pembelajaran adalah siswa diminta mencari pasangan aktif tipe Make a Match siswa dituntut kartu yang merupakan jawaban atau soal untuk aktif, bukan hanya aktif secara dalam satu fisik tetapi dapat menguasai konsep- keunggulan strategi ini adalah siswa konsep pembelajaran. Kegiatan yang mencari belajar mendukung ranah kognitif yaitu kegiatan mengenai suatu konsep atau topik dalam diskusi, siswa dibagi menjadi beberapa suasana yang menyenangkan. kelompok waktu tertentu. pasangan Salah sambil Berikut ini akan dibahas secara dan permasalahan harus dalam memecahkan LKS, untuk terperinci mengenai penerapan strategi mendukung pembelajaran aktif tipe Make a Match disajikan gambar-gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas berhubungan dengan materi limbah, X SMA Negeri 5 Surakarta pada semua setelah siswa harus mampu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. memahami 1. Hasil belajar ranah kognitif memberikan konfirmasi untuk mem- Nilai rata-rata tes kognitif siswa itu pembentukan jenis-jenis konsep yang limbah. Guru benarkan konsep yang belum tepat. yang diperoleh pada kelas eksperimen 1 Keaktifan dengan menggunakan strategi pembe- pembelajaran dapat melatih siswa untuk lajaran aktif tipe Make a Match yaitu mampu menyelesaikan masalah yang 67,36. tinggi ditemuinya dalam kehidupan dan efektif dibandingkan dengan kelas eksperimen 2 untuk membantu siswa meningkatkan yang menggunakan strategi pembelajaran hasil belajar kognitifnya. aktif tipe Card Sort. Nilai rata-rata yang 2. Hasil belajar ranah psikomotorik Nilai tersebut lebih siswa dalam kegiatan diperoleh pada kelas eksperimen 2 adalah Hasil belajar ranah psikomotor 63,89. Hal ini disebabkan karena strategi berkenaan dengan keterampilan atau pembelajaran aktif tipe Make a Match kemampuan yang diterapkan di kelas eksperimen 1 menerima pengalaman belajar tertentu. dengan materi pelajaran limbah dan daur Hasil belajar psikomotor ditunjukkan ulangnya memberikan kesempatan siswa dengan untuk kemampuan terlihat pada siswa dalam kegiatan fisik. berpikirnya melalui kegiatan diskusi Salah satu di antaranya adalah mampu mengembangkan bertindak keterampilan setelah manual siswa yang BIO-PEDAGOGI Vol. 3, No.1, hal. 88-98 96 mengelompokkan dan menjelaskan jenis- dipelajari menjadi contoh yang nyata jenis limbah yang terdapat di lingkungan tentang keadaan atau fenomena pada sekolah. Penilaian hasil belajar ranah lingkungan sekitar (Chamany, 2008). psikomotorik diperoleh melalui lembar 3. Hasil belajar ranah afektif observasi. Ranah afektif berkaitan dengan Nilai rata-rata psikomotor siswa sikap, nilai–nilai, interes, apresiasi kelas eksperimen 1 yaitu 81,47 dan untuk (penghargaan) dan penyesuaian perasaan kelas eksperimen 2 sebesar 73,92. Nilai sosial. rata-rata psikomotorik siswa di kelas lajaran IPA merupakan sikap yang eksperimen 1 yang menggunakan strategi diharapkan pembelajaran aktif tipe Make a Match melakukan proses pembelajaran yang dalam tinggi berkaitan dengan sikap ilmiah. Sikap dibandingkan dengan kelas eksperimen 2 ilmiah tersebut antara lain jujur, teliti, yang menggunakan strategi pembelajaran disiplin, terbuka, objektif, dan tanggung aktif tipe Card Sort. jawab. pembelajaran lebih Psikomotorik melatih keteram- Indikator afektif dalam pembe- saat dan setelah siswa Arifin (2009) menjelaskan ada pilan motorik dan keterampilan proses dua sains siswa melalui kegiatan eksperimen, penilaian afektif yang harus dinilai. Pada yaitu suatu proses pembelajaran terdapat empat tipe perencanaan eksperimen untuk melak- karakteristik afektif yang penting yaitu sanakan proses daur ulang limbah secara sikap, minat, konsep diri dan nilai. kegiatan sederhana. menyusun hal yang berhubungan dengan Eksperimen ini dilakukan Pengukuran ranah afektif tidaklah sebagai aplikasi teori yang diperoleh mudah seperti yang dilakukan pada ranah untuk diterapkan dalam kehidupan guna kognitif, karena tidak dapat dilakukan memecahkan setiap selesai materi pelajaran. masalah limbah di sekitarnya. Selain itu, juga dilaksanakan observasi di lingkungan sekolah yang Pada penelitian ini hasil belajar afektif diperoleh melalui mengalami permasalahan karena limbah. observasi. Penilaian Kegiatan ini bertujuan agar siswa melihat observasi oleh secara mampu mengukur afektif siswa secara langsung dampak yang ditimbulkan limbah pada lingkungan jika melalui lembar observer lembar diharapkan eksternal. pengolahan limbah dilakukan tidak tepat. Nilai rata-rata afektif siswa di Pembelajaran biologi yang baik mampu kelas eksperimen 1 yang menggunakan menyajikan strategi pembelajaran aktif tipe Make a konsep-konsep yang 97 Aini, N., et al.– Perbandingan Hasil Belajar Biologi Strategi Pembelajaran Aktif... Match hampir sama kelas berbeda yaitu nilai rata-rata hasil belajar eksperimen 2 yang menggunakan strategi pada ranah kognitif kelas eksperimen 1 pembelajaran Sort. dengan penerapan strategi pembelajaran Pengukuran ranah afektif dengan lembar aktif tipe Make A Match sebesar 67,36 observasi pada kelas eksperimen 1 dan dan pada ranah psikomotorik sebesar kelas eksperimen 2 tidak menunjukkan 81,46. Nilai rata-rata kelas eksperimen 2 hal yang berbeda nyata atau sama. hasil belajar pada ranah kognitif adalah aktif dengan tipe Card Berdasarkan hasil uji hipotesis 63,89 dan pada ranah psikomotorik diketahui bahwa strategi pembelajaran sebesar 73,92. Berdasarkan nilai rata- aktif tipe Make a Match dan Card Sort rata kelas itu pula dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan bahwa atau tidak berbeda nyata, sehingga hasil perlakuan strategi pembelajaran aktif tipe belajar ranah afektif pada pembelajaran Make A Match memiliki rata-rata hasil yang diterapkan di kelas eksperimen 1 belajar biologi pada ranah kognitif dan dan kelas eksperimen 2 sama. psikomotorik ternyata kelas yang yang lebih diberi tinggi Keadaan tersebut dapat terjadi dibandingkan dengan kelas yang diberi dikarenakan banyak faktor-faktor yang perlakuan strategi pembelajaran aktif tipe mempengaruhi dalam kegiatan pembe- Card Sort. lajaran. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat Kesimpulan karena Berdasarkan perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-waktu. Pengubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang Berdasarkan dari uji statistik yang dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada ranah kognitif dan psikomotorik dari penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Make A Match dan Card Sort siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes kognitif siswa yang memiliki disimpulkan bahwa penelitian, terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada ranah kognitif dan psikomotorik strategi relatif lama (Sukanti, 2011). ada dapat hasil nilai rata-rata kelas yang pembelajaran aktif tipe Make A Match dan Card Sort. BIO-PEDAGOGI Vol. 3, No.1, hal. 88-98 Daftar Pustaka Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik. Prosedur. Remaja Rosdakarya: Bandung BNSP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. http://litbang.kemdikbud.go.id.[02/06/ 2013] Chamany, K., Allen, D., and Tanner,K. (2008). Making Biology Learning Relevant to Students: Integrating People, History, and Context into College Biology Teaching, CBE Life Sciences Education 7: 267–278 Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran. Insan Madani: Yogyakarta Haryanto. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan In- 98 dex Card Match terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang. (Skripsi, tidak dipublikasikan, IKIP PGRI: Semarang) Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Remaja Rosdakarya: Bandung Nur, M. (2001). Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Universitas Negeri Surabaya: Surabaya Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung Sukanti. (2011). Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Akutansi. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia. 9(1): 74-82 Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana: Surabaya